Sie sind auf Seite 1von 8

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN REACT BERBASIS GEOGEBRA

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN


TINGKAT DISPOSISI MATEMATIKA SISWA

Ni Made Dwijayani1 Ni Putu Meina Yuningsih2


STIKOM Bali
email: dwijayani911@gmail.com1 meinageg@gmail.com2

Abstract
This study was aimed at developing mathematics instructional materials with REACT strategy
which were valid, practical, and effective. The instructional materials which were developed in this
study consisted of instructional media and teacher’s guide book. This study was a design research
implemented by preliminary research phase, prototyping stage phase, and assessment phase. Data
were collected by using observation sheet of instructional materials implementation, student’s and
teacher’s response questionnaire, conceptual mathematics test, and student’s disposition
questionnaire. The collected data analyzed descriptively. The result of this research showed that the
mathematics instructional materials were categorized very high in validity and had fulfilled the
practicality aspect. It can be seen from: 1) the instructional implementation belonged to practical;
2) the student’s response belonged to very practical; and 3) teacher’s response belonged to
practical. The effectiveness aspects van be collected from: 1) student’s scores of conceptual
understanding have exceeded the standard minimal score and 2) the student’s mathematics
disposition are classified high. The characteristics of the instructional media are: 1) developed to be
manipulated; 2) contained the real problems; and 3) provided direct feedback. Teacher’s guide
book has the following characteristics: 1) practical use; 2) clear description of the navigation keys;
and 3) attach how to use GeoGebra. The characteristics of instructional by using the instructional
material are: 1) group instructional; 2) provide real problems; 3) gives chance for giving opinion
and discussing; and 4) generate social interaction and self-confidence.
Key words: learning media, REACT strategy, GeoGebra,

PENDAHULUAN data pada laporan yang diterbitkan oleh


Berdasarkan Renstra Kemdikbud tahun Southeast Asian Ministers of Education
2005-2009 dimana pemerintah mengharapkan Organization (SEAMEO) pada tahun 2010
adanya penggunaan teknologi, informasi, dan mengenai integrasi Information and
komunikasi (TIK) dalam kegiatan Communication Technologies (ICT) dalam
pembelajaran, lebih tepatnya pemerintah bidang pendidikan se-Asia Tenggara. Pada
merencanakan penyediaan sarana dan laporan tersebut dijelaskan bahwa Indonesia
prasarana TIK serta muatan pembelajaran masih tergolong ke dalam kelompok yang
berbasis TIK untuk penguatan dan perluasan e- belum maksimal menerapkan ICT dalam
pembelajaran pada semua jenjang pendidikan pendidikan khususnya pada proses
[1]. Kaitannya dengan pembelajaran pembelajaran [2].
matematika adalah proses pembelajaran lebih Beberapa hal yang menyebabkan kurang
memberikan kesempatan pada peserta didik maksimalnya penggunaan media dalam
untuk mengembangkan kemampuan berpikir pembelajaran yaitu 1) Indonesia merupakan
logis dan rasionalnya melalui pemberian negara yang sedang berkembang sehingga
masalah kontekstual dengan menggunakan alat memerlukan waktu yang relatif lama untuk
peraga atau media. Namun kenyataan di mengintegrasikan ICT dalam pembelajaran, 2)
lapangan menunjukkan bahwa penggunaan pelatihan mengenai pembuatan media untuk
media pembelajaran matematika masih guru masih sedikit karena masih terfokus pada
tergolong rendah. Hal tersebut didukung oleh kurikulum, dan 3) pengenalan perangkat lunak

1
(software) kepada guru yang masih minim [3]. oleh guru, 5) hasil belajar matematika peserta
Berkaitan dengan hal tersebut, dilakukan didik masih rendah, dan 6) peserta didik tidak
wawancara dan observasi di SMPN 1 Mengwi, pernah memanipulasi media pembelajaran.
SMPN 2 Mengwi dan SMPN 5 Mengwi untuk Mengatasi permasalahan tersebut maka
mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dipandang perlu untuk mengembangkan media
oleh guru mata pelajaran matematika. Sejauh pembelajaran matematika pada topik
ini guru hanya menggunakan bantuan transformasi geometri. Media yang akan
Microsoft Word dan Power Point untuk dikembangkan berupa media pembelajaran
membuat media pembelajaran matematika. berbasis GeoGebra yang akan mendukung
Setelah dilakukan observasi terhadap media pembelajaran. GeoGebra adalah program
yang pernah dikembangkan ditemukan bahwa komputer untuk membelajarkan matematika
media tersebut tidak bisa dimanipulasi oleh khususnya geometri dan aljabar yang dapat
peserta didik. Jadi, dapat dikatakan bahwa diunduh secara gratis. Program ini
guru sudah berusaha untuk memfasilitasi dikembangkan oleh Markus Hohenwarter pada
peserta didik dengan menggunakan media tahun 2001. GeoGebra mampu membantu
hanya saja kemampuan guru masih terbatas siswa untuk mengkonstruksi konsep
untuk mengembangkan media yang lebih matematika tertentu (khususnya geometri) dan
fleksibel untuk dimanipulasi oleh peserta sebagai media untuk demonstrasi dan
didik. Selain itu informasi untuk guru visualisasi konsep [4]. Sehingga GeoGebra
mengenai software yang dapat digunakan dipandang sangat sesuai untuk mengatasi
untuk menyusun media matematika masih masalah yang ada di SMPN 1 Mengwi, SMPN
minim. Padahal penggunaan media diharapkan 2 Mengwi dan SMPN 5 Mengwi.
mampu untuk membantu peserta didik dalam Media transformasi yang dikembangkan
memahami pembelajaran matematika, berorientasi pada suatu strategi yaitu strategi
khususnya yang berkaitan dengan geometri. REACT (relating, experiencing, applying,
Salah satu materi yang didukung oleh cooperating, dan transferring). Strategi ini
penggunaan media adalah transformasi memiliki lima kegiatan yang dapat dilakukan
geometri kelas VII. Kurangnya penggunaan oleh peserta didik yaitu relating, experiencing,
media pembelajaran pada pembelajaran applying, cooperating, and transferring [5].
transformasi memberikan dampak peserta Strategi REACT akan terakomodasi dalam
didik menjadi sulit untuk memahami konsep media yang dikembangkan. Relating dalam
transformasi. Hal tersebut didukung oleh hasil media pembelajaran tercermin pada saat
pengamatan dan wawancara yang dilakukan peserta didik diberikan kesempatan untuk
kepada peserta didik dan guru matematika mengamati kejadian sehari-hari mereka terkait
kelas VII. dengan transformasi sehingga peserta didik
Berdasarkan hasil pengamatan yang mengetahui sifat-sifat transformasi.
dilakukan ditemukan beberapa kendala yang Selanjutnya, experiencing pada media
dihadapi dalam pembelajaran transformasi. dimaksudkan dengan kegiatan peserta didik
Kendala-kendala tersebut antara lain: 1) dalam memanipulasi media sehingga
peserta didik belum mampu memperoleh bagaimana cara menentukan
memvisualisasikan atau membayangkan suatu bayangan sebuah benda. Setelah peserta didik
kondisi matematika yang bersifat abstrak berhasil menentukan bayangan sebuah benda
misalnya hasil transformasi (bayangan) sebuah maka peserta didik diberikan beberapa soal
bangun datar, 2) peserta didik masih sehingga guru mampu melihat apakah peserta
mengalami kesulitan dalam membuat suatu didik berhasil menerapkan (applying) konsep
generalisasi dari suatu konsep, 3) peserta didik yang mereka temukan. Kemudian, kegiatan
belum terbiasa menemukan kembali atau transferring dalam media yaitu peserta didik
mengkonstruksi sebuah konsep secara menyelesaikan permasalahan dalam situasi
berkelompok, 4) peserta didik hanya mampu tertentu. Sedangkan cooperating adalah
menyelesaikan soal-soal rutin yang diberikan kegiatan peserta didik dari awal menggunakan

2
media sampai menyelesaikan permasalahan No. Fase Aktivitas
dilakukan secara berkelompok sehingga ing terdiri dari iterasi, masing-
cooperating tidak terlihat secara eksplisit di (prototip masing menjadi sebuah
media pembelajaran. Media pembelajaran yang e) Microcycle dari research
dikembangkan juga dilengkapi dengan Lembar dengan evaluasi formatif
Aktivitas Siswa (LAS) yang akan dikerjakan sebagai kegiatan penelitian
oleh peserta didik secara berkelompok. yang paling penting
Strategi REACT dipandang mampu untuk bertujuan untuk
meningkatkan hasil beajar matematika siswa meningkatkan dan
karena pembelajaran peserta didik bukan menyempurnakan
hanya menerima informasi yang disampaikan intervensi
oleh guru, melainkan melakukan aktivitas lain 3. Assessm (semi-) evaluasi sumatif
sehingga bisa mengkaitkan dan mengalami ent untuk menyimpulkan
sendiri proses belajar [6]. (penilaia apakah solusi atau
Berdasarkan uraian di atas, peneliti n) intervensi memenuhi
tertarik untuk mengembangkan media spesifikasi yang ditentukan.
pembelajaran matematika berbasis GeoGebra Fase ini sering
dengan berorientasi pada strategi REACT menyebabkan rekomendasi
sehingga diperoleh media pembelajaran yang untuk perbaikan intervensi
valid, praktis, dan efektif untuk pembelajaran
matematika di kelas VII. Penelitian bertujuan Instrumen yang digunakan haruslah
untuk: 1) mendeskripsikan karakteristik memenuhi beberapa kriteria seperti valid,
perangkat pembelajaran dikembangkan dan 2) praktis, dan efektif. Adapun instrumen yang
mendeskripsikan karakteristik pembelajaran digunakan antara lain sebagai berikut.
dengan menggunakan perangkat pembelajaran a. Instrumen untuk mengukur validitas
yang dikembangkan. konstruk yang meliputi, lembar validasi
media pembelajaran dan lembar validasi
METODE buku petunjuk guru.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri b. Instrumen untuk mengukur kepraktisan
Kecamatan Mengwi, diantaranya SMP N 1 perangkat pembelajaran yang meliputi,
Mengwi, SMP N 2 Mengwi dan SMP N 5 lembar pengamatan keterlaksanaan
Mengwi. Pemilihan lokasi tersebut dikarenakan perangkat pembelajaran, angket respon
saat ini masih belum ada sekolah yang peserta didik, dan angket respon guru.
menggunakan media manipulatif dalam c. Instrumen untuk mengukur efektivitas
pembelajaran matematika. perangkat pembelajaran yang meliputi
Dalam penelitian, desain media angket disposisi matematis peserta didik
pembelajaran yang dikembangkan, dan tes tulis uraian untuk mengukur tingkat
menggunakan teori penelitian desain dari pemahaman konsep matematika peserta
Plomp. Berdasarkan teori tersebut, ada tiga fase didik.
dalam penelitian desain, yang meliputi: Dalam pelaksanaan penelitian ini
preliminary research, prototyping, dan dibutuhkan data berupa skor hasil tes
assessment. pemahaman konsep matematika, tingkat
Tabel 1. Fase-Fase Penelitian Desain disposisi matematis peserta didik, respons guru
No. Fase Aktivitas dan respons peserta didik sehingga diperlukan
1. Prelimin Analisis kebutuhan dan instrumen penelitian yang berkualitas untuk
ary konteks, mengkaji literatur, mendukung pemerolehan data dalam penelitian
research pengembangan kerangka ini. Kualitas perangkat pembelajaran yang
(peneliti konseptual dan teori dikembangkan dalam penelitian ini dinilai dari
an awal) tiga aspek yaitu, validitas, kepraktisan, dan
2. Prototyp Fase iteratif desain yang efektivitas. Oleh karena itu, dalam rangka

3
menentukan kualitas perangkat pembelajaran Tabel 4. Konversi Skor Rata-Rata Tingkat
yang dikembangkan diperlukan tiga data yang Disposisi Matematis
meliputi validitas, kepraktisan, dan efektivitas. Skor Kriteria
Validitas media pembelajaran diperoleh
berdasarkan penilaian tiga pakar di bidang 3,5  Dr  4, 0 Sangat Tinggi
media pembelajaran matematika yang 2,5  Dr  3,5 Tinggi
kemudian dicari rata-ratanya. Sedangkan untuk 1,5  Dr  2,5 Cukup
tes pemahaman konsep, tingkat validitasnya 1, 00  Dr  1,5 Kurang
diperoleh dengan menggunakan teknik
Gregory. Kriteria validitas dari perangkat Perangkat pembelajaran yang
pembelajaran yang disusun dapat disajikan pada dikembangkan dinyatakan efektif apabila (1)
tabel di bawah ini. sebagaian besar peserta didik telah
Tabel 2. Kriteria Validitas menunjukkan peningkatan tingkat disposisi
Skor Kriteria matematis dari kurang atau cukup terlihat ke
3,5  Vr  4, 0 kategori tinggi, (2) rata-rata skor tingkat
Sangat Valid
disposisi matematis peserta didik minimal
2,5  Vr  3,5 Valid berada pada kategori tinggi ( ) dan terjadi
1,5  Vr  2,5 Tidak Valid peningkatan sebelum dan sesudah penggunaan
1, 00  Vr  1,5 Sangat Tidak Valid perangkat pembelajaran, dan (3) Skor rata-rata
Kepraktisan ini diperoleh melalui hasil pemahaman konsep matematika yang diperoleh
pengamatan keterlaksanaan perangkat peserta didik minimal 75.
pembelajaran oleh pengamat serta angket
respons yang diberikan kepada guru dan peserta HASIL DAN PEMBAHASAN
didik setelah mengikuti seluruh kegiatan Pada fase preliminary research dilakukan
pembelajaran. Kriteria kepraktisan dari analisis awal yaitu identifikasi masalah dan
perangkat pembelajaran yang disusun dapat analisis kebutuhan yang diperlukan dalam
disajikan pada tabel di bawah ini. pembelajaran matematika khususnya kelas VII.
Tabel 3. Kriteria Kepraktisan Identifikasi masalah dan analisis kebutuhan
pembelajaran ini dilaksanakan melalui
Skor Kriteria
pengamatan proses pembelajaran yang di kelas,
3,5  Pr  4, 0 Sangat Tinggi pengkajian terhadap perangkat pembelajaran
(Sangat Praktis) dan media pembelajaran yang digunakan, serta
2,5  Pr  3,5 Tinggi (Praktis) wawancara dengan guru matematika kelas VII.
1,5  Pr  2,5 Cukup (Kurang Kegiatan preliminary research dilakukan untuk
Praktis) mengetahui permasalahan yang dihadapi dalam
Kurang (Sangat pelaksanaan pembelajaran maupun perangkat
1, 00  Pr  1,5
Tidak Praktis) pembelajaran yang digunakan selama ini. Dari
kegiatan tersebut diperoleh informasi sebagai
Data disposisi matematis peserta didik berikut.
dikumpulkan melalui angket disposisi a. peserta didik belum mampu
matematis yang disebarkan kepada peserta memvisualisasikan atau membayangkan
didik. Dalam angket terdapat pernyataan suatu kondisi matematika yang bersifat
dengan masing-masing 4 pilihan yaitu: SL abstrak misalnya hasil transformasi
(selalu), SR (sering), JR (jarang), dan TP (tidak (bayangan) sebuah bangun datar,
pernah). Skor rata-rata disposisi matematis b. peserta didik masih mengalami kesulitan
peserta didik kemudian dikonversi berdasarkan dalam membuat suatu generalisasi dari
kategori berikut. suatu konsep,
c. peserta didik belum terbiasa menemukan
kembali atau mengkonstruksi sebuah
konsep secara berkelompok,

4
d. peserta didik hanya mampu menyelesaikan dan buku petunjuk. Sedangkan peserta didik
soal-soal rutin yang diberikan oleh guru, dapat memanipulasi media sesuai dengan rasa
e. disposisi matematis peserta didik yang ingin tahu mereka dan dilakukan secara mandiri
masih perlu ditingkatkan, atau berkelompok. Solusi yang tepat untuk
f. peserta didik tidak pernah memanipulasi mewujudkan hal di atas adalah media
media pembelajaran, pembelajaran berbasis GeoGebra dengan
g. guru belum pernah membuat media menggunakan strategi pembelajaran REACT.
pembelajaran inovatif, Pada tahap ini dilakukan penyusunan desain
h. informasi guru mengenai software untuk suatu media pembelajaran transformasi dan
menyusun media masih minim, dan perangkat pembelajaran yang merupakan solusi
i. media pembelajaran yang digunakan oleh dari permasalahan yang selanjutnya disebut
guru masih belum fleksibel dan belum dengan prototipe. Jadi pada penelitian ini
dapat dimanipulasi oleh peserta didik prototipe yang disusun adalah media
karena media yang disusun hanya memuat pembelajaran transformasi berbasis GeoGebra
tujuan pembelajaran, contoh-contoh soal dan berorientasi pada strategi REACT dan buku
dan latihan soal. petunjuk penggunaan media oleh guru yang
disebut dengan prototipe I. Selanjutnya
Berdasarkan masalah yang ditemukan di dilakukan pengembangan prototipe melalui
atas, diketahui bahwa guru sudah berusaha kegiatan uji coba ahli (validasi) sehingga
untuk melaksanakan pembelajaran inovatif memperoleh prototipe II. Kegiatan uji coba ahli
seperti pembelajaran dengan metode diskusi, dilanjutkan dengan kegiatan uji coba terbatas
dimana peserta didik dikelompokkan secara yang menghasilkan prototipe III, uji coba
heterogen dan membahas materi yang lapangan I dengan hasilnya yaitu prototipe IV
dipelajari. Namun belum dapat terlaksana dan uji coba lapangan II yang menghasilkan
secara maksimal. Hal tersebut tentunya prototipe final.
membatasi kesempatan peserta didik untuk Untuk mengukur kualitas prototipe yang
mengkonstruksi konsep secara mandiri. Selain dikembangkan, pada fase ini juga disusun
itu, diketahui bahwa guru juga memiliki instrumen-instrumen yang digunakan untuk
keterbatasan dalam menyusun sebuah media mengukur validitas, kepraktisan dan efektivitas
pembelajaran yang dapat dimanipulasi langsung dari prototipe yang disusun. Instrumen yang
oleh peserta didik. Khususnya pada topik yang disusun meliputi lembar validasi media
berkaitan dengan geometri, biasanya guru pembelajaran, lembar validasi buku petunjuk
hanya mempresentasikan gambar atau video di guru, lembar validasi pengamatan
depan kelas sebagai media. Penggunaan media keterlaksanaan pembelajaran, lembar validasi
tersebut oleh guru tentunya belum dapat angket respons peserta didik, lembar validasi
membantu peserta didik untuk memahami angket respons guru, lembar validasi angket
konsep. Hal tersebut juga disampaikan oleh disposisi matematika peserta didik, dan tes
peserta didik karena gambar atau video yang pemahaman konsep matematika peserta didik.
ditampilkan tidak dapat mereka ubah bentuk Media pembelajaran, buku petunjuk
atau posisinya sehingga rasa ingin tahu peserta penggunaan media pembelajaran, instrumen
didik terkesan dibatasi. kepraktisan dan instrumen efektivitas
Berdasarkan analisis masalah di atas dinyatakan valid oleh validator dengan
diperoleh fakta bahwa peserta didik beberapa perbaikan.
memerlukan sebuah media pembelajaran, • Vr media pembelajaran : 3,41
khususnya pada bidang geometri yang dalam • Vr buku petunjuk : 3,44
hal ini adalah topik transformasi. Media • Vr instrumen kepraktisan : 3,30; 3,32; 3,21
tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan guru • Vr instrumen efektivitas : 3,40; 1,00
dan peserta didik, dimana guru dapat Semua perangkat media pembelajaran
memfasilitasi peserta didik dalam memahami yang divalidasi, sudah direvisi sesuai dengan
konsep geometri dengan menggunakan media saran validator.

5
Dalam uji coba terbatas, perangkat dengan menggeser scrollbar ke kanan atau ke
diujicobakan pada 12 siswa kelas VII dan kiri.
pembelajaran dilakukan dalam dua kali Kendala-kendala yang ditemukan pada uji
pertemuan dengan topik pembelajaran adalah coba terbatas dijadikan sebagai bahan refleksi
refleksi terhadap titik asal O (0,0). Pada uji untuk melakukan perbaikan/revisi. Hasil revisi
coba terbatas, rata-rata skor pengamatan tersebut kemudian disebut prototipe III yang
keterlaksanaan yang diperoleh selama digunakan sebagai perangkat pembelajaran
melaksanakan pembelajaran dengan pada uji lapangan I. Uji lapangan I ini
menggunakan perangkat pembelajaran dilaksanakan dalam delapan pertemuan dengan
matematika yang disusun adalah 3,17. Fokus melibatkan peserta didik kelas VII B, VII E dan
dari kegiatan uji coba ini yaitu untuk VII A dari masing-masing sekolah. Pada tahap
mendapatkan gambaran mengenai ini diperlukan tujuh pertemuan untuk
keterlaksanaan pembelajaran matematika pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan
dengan menggunakan media pembelajaran observasi serta satu pertemuan untuk kegiatan
REACT berbasis GeoGebra. Melalui lembar evaluasi.
keterlaksanaan pembelajaran dapat diukur Kegiatan uji coba lapangan I ini bertujuan
kepraktisan perangkat yang dikembangkan. untuk meningkatkan kualitas perangkat
Berdasarkan hasil rekapitulasi data pembelajaran (prototipe III). Seperti
mengenai keterlaksanaan pembelajaran dapat pelaksanaan pada uji coba terbatas, uji coba
dilihat peningkatan skor rata-rata dari lapangan I terdiri dari kegiatan perencanaan,
pertemuan pertama ke pertemuan kedua. Pada pelaksanaan, observasi dan evaluasi, serta
uji coba terbatas, rata-rata skor keterlaksanaan refleksi. Fokus dari kegiatan ini adalah untuk
yang diperoleh selama melaksanakan mengetahui kepraktisan dan efektivitas
pembelajaran dengan menggunakan perangkat perangkat pembelajaran yang dikembangkan.
pembelajaran yang disusun adalah 3,17. Jika Adapun instrumen yang digunakan untuk
dikonversikan berdasarkan tabel 4.3, maka mengukur kepraktisan perangkat pembelajaran
perangkat pembelajaran yang disusun termasuk yaitu lembar keterlaksanaan pembelajaran,
ke dalam kategori praktis yang tinggi karena angket respons peserta didik dan angket respons
terletak pada rentang . Sehingga perangkat guru. Sedangkan untuk mengukur efektivitas
pembelajaran yang disusun sudah tergolong perangkat pembelajaran digunakan tes
praktis. pemahaman konsep matematika.
Pada kegiatan uji coba terbatas ini Pada uji coba lapangan I, rata-rata skor
ditemukan beberapa kendala selama yang diperoleh selama melaksanakan
pembelajaran berlangsung. Adapun kendala- pembelajaran dengan menggunakan perangkat
kendala yang dihadapi lebih kepada masalah pembelajaran yang disusun adalah 3,33.
teknis seperti kurangnya antusias peserta didik Perangkat pembelajaran dapat dinyatakan
selama pembelajaran yang dikarenakan uji coba praktis karena sudah mencapai kategori tinggi.
terbatas ini merupakan pertemuan pertama di Data lain yang dikumpulkan dalam
kelas. Selain itu ada pula kendala lain yaitu kegiatan uji coba lapangan I ini adalah data
pengelolaan waktu pembelajaran yang kurang respons peserta didik. Rata-rata skor respons
karena guru dan peserta didik masih belum peserta didik yang diperoleh selama
terbiasa menggunakan perangkat pembelajaran melaksanakan pembelajaran dengan
yang dikembangkan, terutama media menggunakan perangkat pembelajaran yang
pembelajaran. Selanjutnya, terdapat satu disusun adalah 3,34. Perangkat pembelajaran
kendala yang ditemui dalam menggunakan dapat dinyatakan praktis karena sudah
media pembelajaran yaitu beberapa laptop mencapai kategori tinggi.
peserta didik memiliki resolusi yang berbeda Selanjutnya dikumpulkan juga hasil
sehingga koordinat yang ditampilkan pada respons guru terhadap pembelajaran untuk
spreadsheet tidak terlihat. Hal tersebut diatasi mendukung data kepraktisan. Rata-rata skor
respons guru yang diperoleh selama

6
melaksanakan pembelajaran pada uji coba terdiri dari 7 pertemuan untuk pembelajaran
lapangan I adalah 3,04. Perangkat pembelajaran dan 1 kali pertemuan untuk evaluasi. Evaluasi
dapat dinyatakan praktis karena sudah yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan
mencapai kategori tinggi. data mengenai kepraktisan dan efektivitas dari
Data mengenai efektivitas perangkat prototipe IV. Selain itu juga dilakukan suatu
pembelajaran diukur dengan menggunakan skor penilaian semisumatif dalam bentuk observasi
tingkat disposisi matematika dan skor tes dan tes sehingga mendapatkan produk final
pemahaman konsep matematika peserta didik. yaitu media pembelajaran REACT berbasis
Hasil respons peserta didik terhadap angket GeoGebra, yang bersifat valid, praktis dan
disposisi matematis menunjukkan bahwa efisien.
tingkat disposisi matematika memiliki rata-rata Setelah melakukan revisi dan
3,00. menghasilkan prototipe IV diperoleh data
Selain data mengenai tingkat disposisi mengenai rata-rata skor keterlaksanaan selama
matematika peserta didik, dalam penelitian ini kegiatan uji coba lapangan II adalah 3,70. Rata-
juga diukur pemahaman konsep matematika rata skor tersebut menunjukkan bahwa
peserta didik. Berdasarkan data mengenai perangkat pembelajaran yang dikembangkan
pemahaman konsep peserta didik diperoleh termasuk ke dalam kategori sangat praktis
bahwa rata-rata skor pemahaman konsep karena terletak pada rentang .
matematika peserta didik adalah 78,33. Rata- Pada kegiatan uji coba lapangan II
rata skor hasil belajar kelas VII yang diujikan digunakan juga angket respons sisswa dan
sama dengan atau lebih dari KKM yaitu 75 angket respons guru untuk mendukung data
yang merupakan kriteria efektivitas untuk kepraktisan media pembelajaran REACT
pemahaman konsep. Pada uji coba lapangan I, berbasis GeoGebra. Respons peserta didik
sebagian besar peserta didik menunjukkan terhadap media pembelajaran REACT berbasis
tingkat disposisi yang tinggi. Hal tersebut dapat GeoGebra memberikan hasil bahwa perangkat
dilihat dari perilaku peserta didik dan respons yang dikembangkan tergolong sangat praktis.
peserta didik terhadap angket disposisi Hal tersebut ditunjukkan oleh rata-rata skor
matematika yang diberikan. Jika dilihat dari yang diperoleh yaitu 3,53.
respons peserta didik, maka dapat dilihat bahwa Respons guru menunjukkan perangkat
peserta didik sudah terbiasa untuk berdiskusi pembelajaran yang disusun termasuk ke dalam
dalam kelompok, bertanya jika ada yang belum kategori tinggi (Praktis) karena skor rata-rata
diketahui, dan mulai tertarik untuk belajar terletak pada rentang . Semua data terkait
matematika menggunakan alat peraga atau kepraktisan perangkat pembelajaran yang
media pembelajaran. Hal tersebut menunjukkan disusun telah disajikan di atas, berikut ini
adanya peningkatan tingkat disposisi peserta diberikan data terkait efektivitas perangkat
didik dari sebelum dilaksanakan kegiatan uji pembelajaran.
coba lapangan I dan setelahnya. Pada uji lapangan II data efektivitas
Selain temuan di atas, pada kegiatan uji perangkat pembelajaran diperoleh dari hasil
coba lapangan I ini juga ditemukan beberapa respons peserta didik terhadap angket tingkat
kendala yang ada pada buku petunjuk guru disposisi matematis dan hasil tes pemahaman
yang dinilai belum lengkap mencantumkan konsep matematika peserta didik. Pada tahap ini
jawaban dari soal latihan yang ada di media tingkat disposisi matematika peserta didik
pembelajaran. Selain itu, di buku petunjuk guru tergolong tinggi. Hal tersebut dikarenakan rata-
seharusnya dituliskan kesimpulan apa yang rata skor tingkat disposisi matematika peserta
diharapkan guru dari peserta didik. Pada tahap didik pada uji coba lapangan II yaitu 3,03.
ini dilakukan kegiatan uji coba lapangan II Sama halnya seperti uji coba lapangan I,
dengan melibatkan peserta didik kelas VII D, pada tahap ini juga dikumpulkan data hasil tes
VII A dan VII D dari masing-masing sekolah. pemahaman konsep matematika peserta didik
Kegiatan pembelajaran pada uji coba lapangan untuk mendukung data mengenai efektivitas
II dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan yang perangkat yang dikembangkan. Pada

7
pelaksanaan uji coba lapangan II ini rata-rata d. Hasil uji coba (uji coba terbatas sampai uji
skor hasil belajar kelas VII yang diujikan lebih coba lapangan II) menunjukkan bahwa
dari KKM yaitu 80,13 yang merupakan kriteria pembelajaran dengan menggunakan media
efektivitas untuk pemahaman konsep. Pada pembelajaran REACT berbasis GeoGebra
tahap ini tingkat disposisi matematika peserta dan buku petunjuk penggunaan media
didik tergolong tinggi. Selain itu, tingkat dapat terlaksana dengan baik yang dapat
disposisi matematika peserta didik juga dilihat dari rata-rata skor keterlaksanaan
mengalami peningkatan sebelum dan setelah uji dan rata-rata skor efektivitas yang berturut-
coba lapangan II. Peningkatan yang terjadi turut berada pada kategori praktis dan
terlihat jelas ketika peserta didik berdiskusi efektif.
dalam kelompok dengan menggunakan media e. Perbaikan atau revisi pada perangkat
pembelajaran. Peserta didik terlihat antusias pembelajaran yang dikembangkan masih
untuk bertanya dan mengerjakan LAS. Selain diperlukan untuk memperoleh produk
itu, peserta didik juga tidak malu untuk final.
bertanya apabila ada yang belum mereka
pahami. DAFTAR PUSTAKA
[1] OECD, PISA 2012 Results: What Students
KESIMPULAN Know and Can Do – Student Performance
Berdasarkan hasil penelitian yang dijabarkan di in Mathematics, Reading and Science
atas, terdapat kesimpulan sebagai berikut ini. (Volume I, Revised edition, February
a. Pada kegiatan pembelajaran di kelas, guru 2014), Paris: OECD Publishing, 2014.
masih memiliki kendala dalam [2] Ayad, Rigas. Multi-modal game based
mengitegrasikan media pembelajaran yang learning: satisfaction and users
dikarenakan keterbatasan informasi achievement approach. Proceedings of the
mengenai pengembangan media 9th WSEAS International Conference on
pembelajaran dan tidak adanya pelatihan SOFTWARE ENGINEERING,
untuk mengembangkan media PARALLEL and DISTRIBUTED
pembelajaran. SYSTEMS (SEPADS '10). University of
b. Siswa belum pernah memanipulasi media Cambridge, UK. 2010; Terbitan 2010: 39.
pembelajaran sehingga siswa tidak terbiasa [3] Muharti, Mis. Pengaruh Penerapan Model
aktif secara mental dalam mengkonstruksi REACT (Introduction, Connect, Apply,
kembali sebuah konsep, khususnya pada Reflect, and Extend) Terhadap Kemampuan
topik transformasi geometri. Hal tersebut Kognitif Siswa SMK. Seminar Nasional
menyebabkan siswa susah untuk Fisika (SINAFI) 2015. Bandung. 2015;
memvisualisasikan suatu konsep dan Cetakan I: 122.
memandang transformasi geometri tersebut [4] Hohenwarter M, Fuchs K. Combination of
hanyalah hapalan rumus yang tidak ada dynamic geometry, algebra and calculus in
keterkaitannya dengan kehidupan sehari- the software system GeoGebra. Computer
hari. Algebra Systems and Dynamic Geometry
c. Hasil validasi media pembelajaran, buku Systems in Mathematics Teaching
petunjuk penggunaan media, instrumen Conference. Pecs Hongaria. 2004: 3.
keterlaksanaan dan instrumen efektivitas [5] Plomp Tjeerd, Nienke Nieveen. Educational
berada pada kategori valid dan perlu Design Research. Edisi 2013. Netherlands:
dilakukan beberapa perbaikan sesuai Netherlands Institute for Curriculum
dengan saran validator. Development (SLO). 2013: 19

Das könnte Ihnen auch gefallen