Sie sind auf Seite 1von 32

ASUHAN KEPERAWATAN WAHAM

PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA

I. IDENTITAS PASIEN
Inisial Px : Tn. A
Ruang Rawat : Ruang Kemuning
Umur : 48 Tahun
Informan : Pasien dan Status pasien
Tgl MRS : 23 Januari 2013
Tgl pengkajian : 25 Februari 2013
Pekerjaan : Tani
Pendidikan : STM
RM no. : 08-02-25
Alamat : Jl. Raya Kedawung wetan Kec. Grati ( Dinsos Pasuruan )

II. ALASAN MASUK


- Pasien mengatakan bahwa dirinya terus memecahkan kaca dan mondar-
mandir dan harus dirawat di Rumah Sakit untuk menyembuhkan penyakitnya.
- Status : Pasien adalah pasien lama yang sering dirawat di Rumah sakit jiwa ini
dan sudah sebanyak 9 kali. Pasien merupakan kiriman dari Dinsos Pasuruan,
pasien tampak bingung, mondar-mandir, banyak bicara ngelantur, dan tertawa
sendiri.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Riwayat penyakit lalu
Px mengatakan pernah mengalami gangguan jiwa sejak bertahun-tahun yang lalu.
Menurut status pasien, pasien ini pertama kali dibawa berobat oleh Dinsos
Pasuruan sejak tanggal 03 Maret 2010, dan pasien sudah 9 kali dibawa di Rumah
sakit ini. Pasien mengatakan penyebab sakitnya adalah Karena trauma sering
dipukuli oleh kakaknya pada waktu remaja (sekitar 15 tahun), kemudian pasien
dibawa ke RSJ Lawang dengan alasan pasien sering mondar-mandir, bicara
sendiri, tidak bisa tidur, dan gelisah.
2. Riwayat pengobatan
Pasien sudah 9 kali menjalani program pengobatan/perawatan di RSJ Lawang,
yaitu :
a. 03 maret 2010 – 04 mei 2010
b. 07 juli 2010  Rawat Jalan
c. 12 agustus 2010 – 06 oktober 2010
d. 04 november 2010 – 05 januari 2011
e. 10 pebruari 2011 – 16 maret 2011
f. 06 april 2011 – 14 september 2011
g. 30 november 2011 – 21 maret 2012
h. 12 september 2012 – 21 november 2012
i. 23 januari 2013 - sekarang
3. Riwayat trauma
Pasien mengatakan pernah mengalami trauma saat remaja (kurang lebih usia 15
Tahun), pasien mengaku sering dipukul oleh kakaknya.
Diagnosa keperawatan : - Penatalaksanaan regimen terapeutik in-efektif
- Respon Pasca Trauma
4. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan ada keluarganya (nenek) yang mengalami gangguan seperti
dirinya, dengan gejala suka ngelantur dan mondar-mandir, dan tidak pernah
menjalani program pengobatan.
Diagnosa keperawatan : - Koping keluarga in-efektif : ke-tidak mampuan
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pasien mengatakan sejak kecil sampai remaja (sekitar umur 15 tahun) sering
dipukul oleh kakaknya, dan pasien juga mengaku pernah pergi meninggalkan
rumah dan tidak kembali.
Diagnosa keperawatan : - Koping keluarga tidak efektif
IV. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan tanggal 25 Februari 2013
1. Keadaan umum : Pasien dalam keadaan cukup, namun terlihat kurus, pasien
masuk ruang Kemuning dangan riwayat TBC, dan sedang menjalani program
pengobatan OAT (Obat Anti Tb).
2. Tanda vital :
TD : 110/70 mmHg N : 88 x/menit
S : 36 0C RR : 20 x/menit
3. Ukuran : Berat badan (BB) : 48 kg Tinggi badan (TB) : 165 cm
4. Keluhan fisik : Pasien mengatakan sering mengalami batuk-batuk.
Diagnosa keperawatan : - Resiko tinggi terhadap penyebaran Infeksi.

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Px menyukai semua anggota tubuhnya karena anugerah dari Tuhan. Px
mengatakan bahwa dirinya sudah tua dan terlambat mendekati wanita untuk
diajak menikah. Px terlihat minder saat bergaul dengan pasien lainya.
b. Identitas diri
Px mengaku bernama A S, berumur 48 tahun, pernah bekerja sebagai petani,
agama Islam, jenis kelamin laki-laki, alamat Blitar, px mengaku pernah
sekolah sampai lulus STM, dan px mengaku dirinya adalah seorang artis.
c. Peran
Rumah : Px mengatakan bahwa selama di Rumah, dirinya adalah sebagai anak
dari kedua orangtuanya, sebagai adik dari keempat kakaknya, pasien
mengaku pernah bekerja sebagai petani dan perangkat desa.
RS : Pasien mengatakan sebagai pasien, tugasnya mencuci baju, dan
mencuci piring saat disuruh kalau tidak disuruh px cenderung
mondar-mandir dan bicara sendiri.
d. Ideal diri
Px mengatakan sudah bisa hidup saja sudah bersyukur.
Menurut status, px tidak bekerja.
e. Harga diri
Px mengatakan merasa malu untuk mendekati wanita, karena px merasa sudah
tua dan sudah tidak pantas lagi, pasien juga merasa tidak dihiraukan dan
dijauhi oleh teman-temanya.
Diagnosa keperawatan : harga diri rendah

3. Hubungan social
a. Orang yang berarti
Pasien mengatakan tidak ada orang yang berarti, karena selama sakit pasien
merasa tidak dihiraukan oleh keluarga dan teman-temanya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Rumah : Px mengatakan sebagai seorang petani dan perangkat desa.
RS : Px mengatakan suka membantu untuk mencuci piring dan baju,
dan kadang-kadang pasien ikut membantu membersihkan
ruangan. Dan kalau ada waktu senggang pasien sering mondar-
mandir dan menyanyi.
c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain
Px mengatakan ingin berkumpul dengan teman-temanya, namun Px merasa
tidak diharaukan.
Diagnosa keperawatan : Isolasi Sosial

4. Spiritual
a. Nilai keyakinan
Px mengatakan agamanya islam. Dan menurut px masalah penyakit ini karena
takdir dari tuhan.
b. Kegiatan ibadah
Px mengatakan hanya menjalankan sholat ashar, karena sholat 5 waktu hanya
untuk anak-anak, px juga suka mengaji dan berdzikir.
Diagnosa keperawatan : - Distress spiritual.

VI. STATUS MENTAL

1. Penampilan
Px berpenampilan kurang rapi, rambut cepak, pakaian kusut, mandi dan gosok
gigi mandiri, memakai sandal.
Diagnosa keperawatan : Defisit Perawatan Diri
2. Pembicaraan
Px berbicara cepat memakai bahasa indonesia, kalau ditanya jawabannya cepat,
terkadang jawaban berhenti dan tidak diteruskan atau malah menggumam
sendiri, saat diajak berbicara tatapan mata sering kebawah, sering menunduk.
Terkadang jawaban satu dengan yang lain tidak sama, terkadang ngelantur dan
bergumam.
Diagnosa keperawatan : - Gangguan proses pikir
- Kerusakan komunikasi Verbal
3. Aktifitas motorik
Px mengatakan tubuhnya masih kuat, pergerakan kaku, px melakukan tugasnya
apabila disuruh, kalau tidak px cenderung mondar-mandir.
Diagnosa keperawatan : Defisit aktivitas deversional

4. Suasana perasaan (emosi afek)


a. Afek labil. Saat dilakukan pengkajian px menjawab pertanyaan dengan
seadanya saja dan kalau px merasa tidak suka dengan pertanyaan perawat, px
pergi dari lokasi wawancara namun kemudian kembali lagi, tau pasien
ngelantur dan tersenyum sendiri.
Px sering menunduk ke bawah, tidak suka menatap muka lawan bicara, suka
mondar-mandir, dan menggumam.
b. Alam perasaan (emosi)
Px mengatakan senang berada disini karena bisa main film sepuasnya.
Diagnosa keperawatan : -

5. Interaksi selama wawancara


Kontak mata kurang, px saat ditanya hanya menundukkan kepala dan jarang
melakukan kontak mata dengan lawan bicara. Kalau ditanya jawabannya
terkadang tidak sesuai dengan pertanyaan, px kooperatif tetapi sering
meninggalkan lokasi wawancara dan mondar-mandir, sesekali pasien kembali
mengajak wawancara lagi.
Diagnosa keperwatan : Kerusakan komunikasi Verbal

6. Persepsi - sensorik
Px mengatakan tidak mengalami halusinasi, ilusi, depersonalisasi, dan
derealisasi, pasien mampu menyadari bahwa dirinya harus berinteraksi.
Diagnosa keperawatan : -

7. Proses berpikir
a. Arus pikir
Blocking : saat ditanya px sering berhenti dalam menjelaskan sesuatu tetapi
saat di tanya kembali beberapa saat kemudian px menjawab pertanyaan
dengan singkat, terkadang juga px tidak meneruskan jawaban sebelumnya.
Diagnosa keperawatan : perubahan arus pikir

b. Isi pikir
Pasien sering berualng-ulang mengatakan bahwa dirinya adalah seorang artis
dan seluruh waktunya dibuat untuk menjalani pembuatan film. Dan kalau
tidak menjalani pembuatan film maka pasien akan merasa mati.
Diagnosa keperawatan : - Perubahan isi pikir : Waham
8. Tingkat kesadaran
a. Kwantitatif : Compos mentis, GCS :456
b. Kwalitatif : Kesadaran berubah, px sering mondar-mandir, disaat sendiri
mulut komat-kamit, dan sering menyanyi dengan keras, terkadang pasien
sering berperilaku seperti memgang pistol/senapan.
c. Disorientasi
Px tidak mampu mengenali pagi, siang, dan malam, px mampu menyebutkan
jam, px tidak mampu menyebutkan hari, tanggal, tahun.
Px mampu menyebutkan bahwa dirinya sekarang berada di ruang kemuning
RSJ Lawang.
Px mampu menyebutkan nama pasien lainya dan perawat.
Diagnosa keperawatan : Gangguan proses pikir
9. Memori
a. Jangka panjang
Saat ditanya kapan dirinya lahir, pasien mampu menjawab bahwa dirinya
lahir tanggal 29 Juni 1965.
b. Jangka pendek
Saat ditanya tadi kegiatan di pagi hari, pasien mampu menyebutkan
kegiatanya, yaitu bangun tidur, mandi, cuci baju, sarapan, dan minum obat.
Diagnosa keperawatan : -
10. Konsentrasi dan berhitung
Px tidak mepunyai masalah berhitung dan kosentrasi, terbukti dengan px mampu
menurutkan angka dan ketika ditanya 15 + 3, px menjawab 18
Diagnosa keperawatan : -
11. Kemampuan menilai (judgement)
Ketika ditanya makan dulu atau cuci tangan dulu, px menjawab cuci tangan dulu.
Diagnosa keperawatan : -
12. Daya tilik diri
Px menyadari bahwa dia mengalami gangguan jiwa. Px mengatakan dibawa
kesini kareka suka memecahkan kaca rumah, ngelantur, dan mondar-mandir, dan
saat ini dia menganggap dirinya belum sembuh.
Diagnosa keperawatan : -
VII. KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG
1. Kemampuan memenuhi kebutuhan
Px memenuhi kebutuhan makanan, keamanan, perawatan kesehatan, pakaian,
tempat tinggal dengan dibantu baik oleh perawat maupun teman sekamarnya.
Diagnosa keperawatan : -
2. ADL
- Px melakukan ADL (makan, mandi, pergi ke kamar mandi, BAB/BAK, sikat
gigi, berpakaian) dengan mandiri.
Diagnosa keperawatan : -
- Nutrisi
Px makan 3x sehari dengan porsi selalu habis dan sesuai jadwal, px merasa
puas dengan makanannya.
Diagnosa keperawatan : -
- Tidur
Px mengatakan dapat tidur di malam hari, namun tidak bisa tidur siang hari
karena tidak mengantuk dan lebih suka jalan-jalan.
Diagnosa keperawatan : gangguan pola tidur
3. Kemampuan klien melakukan hal-hal berikut
Px dapat mengambil keputusan sendiri, mandi, makan, minum obat, tidur tanpa
disuruh.
Diagnosa keperawatan : -
4. Klien memiliki system pendukung
Px tidak memiliki teman dan merasa tidak diperhatikan oleh keluarganya.
Diagnosa keperawatan : Isolasi sosial
5. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan produktif atau hobi?
Px mengatakan mampu menikmati semua kegiatan yang dilakukanya.
Diagnosa keperawatan : -
VIII. MEKANISME KOPING
Px mengatakan jika menghadapi masalah px akan menghindar dari masalah tersebut.
Diagnosa keperawatan : Koping individu in-efektif.

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Px mengatakan jika mengalami masalah,px tidak menceritakan pada siapa-siapa, dan
disimpan sendiri.
Px mengatakan dirinya mampu berinteraksi dengan orang sekitarnya, namun
terkadang px merasa tidak diperhatikan.
Px mengatakan pendidikan terakhirnya adalah STK/SMK.
Px mengatakan selama dirumah pekerjaanya adalah sebagi petani dan perangkat desa,
dan dirumah sakit membantu mencuci pakaian, kain pel, dan main film.
Px mengatakan bahwa dirinya bertempat tinggal di blitar.
Px mengatakan dirinya adalah orang miskin dan tidak punya harta.
Diagnosa keperawatan : Harga diri rendah

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG PENYAKITNYA


Px mengatakan bahwa dirinya sedang mengalami sakit jiwa dan harus dirawat di RSJ
ini.
Diagnosa keperawatan : -

XI. ASPEK MEDIK


1. Diagnose medic
F.20.04 (Skizofrenia Paranoid delusi tidak sempurna)
2. Terapi medic
Trifluperazine Tablet 5 mg ( 1-1-1)
Chlorpromazine Tablet 100 mg (0-1-1)
XII. ANALISA DATA
Tanggal : 25 Februari 2013

No. DATA DIAGNOSA


KEPERAWATAN
1. DS Perubahan isi pikir : waham
· Px berulangkali mengatakan bahwa dirinya
adalah seorang artis dan seluruh waktunya
dibuat untuk menjalani pembuatan film. Dan
kalau tidak menjalani pembuatan film maka
pasien akan merasa mati.
· Px mengatakan di RS ini px bisa main film
sepuasnya.
· Px tidak mampu mengenali pagi, siang, dan
malam, px mampu menyebutkan jam, px tidak
mampu menyebutkan hari, tanggal, tahun.
DO
· Px mondar-mandir, menggumam, dan
seeingkali berperilaku seperti memegang
pistol/senapan.
2. DS Koping keluarga tidak
· Px mengatakan ada keluarganya (nenek) efektif : ketidakmampuan
yang mengalami gangguan seperti dirinya,
dengan gejala suka ngelantur dan mondar-
mandir, dan tidak pernah menjalani program
pengobatan.
· Px mengatakan sejak kecil sampai remaja
(sekitar umur 15 tahun) sering dipukul oleh
kakaknya, dan pasien juga mengaku pernah
pergi meninggalkan rumah dan tidak kembali.
DO
· Px merupakan pasien kiriman dari Dinsos
Pasuruan
3. DS Penatalaksanaan regiment
· Px mengatakan sering menjalani perawatan terapeutik In-efektif
di Rumah sakit ini dan sudah sejak bertahun-
tahun yang lalu.
DO
· Status : Pasien adalah pasien lama yang
sering dirawat di Rumah sakit jiwa ini dan
sudah sebanyak 9 kali.
· Px merupakan kiriman dari Dinsos Pasuruan.
4. DS Harga diri rendah
· Px mengatakan merasa malu untuk
mendekati wanita, karena px merasa sudah tua
dan sudah tidak pantas lagi, pasien juga
merasa tidak dihiraukan dan dijauhi oleh
teman-temanya.
· Px mengatakan sudah bisa hidup saja sudah
bersyukur.
DO
· Px terlihat minder saat bergaul dengan
pasien lainya.
5. DS Kerusakan Komunikasi
· Px mengatakan merasa minder untuk Verbal
berbicara dengan temanya.
DO
· Px berbicara cepat, memakai bahasa
indonesia, kalau ditanya jawabannya cepat,
terkadang jawaban berhenti dan tidak
diteruskan atau malah menggumam sendiri,
saat diajak berbicara tatapan mata sering
kebawah, sering menunduk. Terkadang
jawaban satu dengan yang lain tidak sama,
terkadang ngelantur dan bergumam.
· Afek labil. Saat dilakukan pengkajian px
menjawab pertanyaan dengan seadanya saja
dan kalau px merasa tidak suka dengan
pertanyaan perawat, px pergi dari lokasi
wawancara namun kemudian kembali lagi, tau
pasien ngelantur dan tersenyum sendiri.
· Px sering menunduk kebawah, tidak suka
menatap muka lawan bicara, suka mondar-
mandir, dan menggumam.
· Kontak mata kurang saat wawancara.
6. DS Isolasi Sosial
· Px mengatakan tidak ada orang yang berarti,
karena selama sakit pasien merasa tidak
dihiraukan oleh keluarga dan teman-temanya
· Px mengatakan jika mengalami masalah,px
tidak menceritakan pada siapa-siapa, dan
disimpan sendiri
DO
· Px terlihat mondar-mandir sendiri
XIII. DAFTAR MASALAH / DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan isi pikir : waham
2. Kerusakan komunikasi verbal
3. Harga diri rendah
4. Ketidakefektifan penatalaksanaan regiment terapeutik
5. Koping keluarga tidak efektif : ketidakmampuan
6. Isolasi sosial

XIV. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Perubahan isi pikir : waham
2. Kerusakan komunikasi verbal
3. Harga diri rendah
4. Isolasi sosial
5. Ketidakefektifan penatalaksanaan regiment terapeutik
6. Koping keluarga tidak efektif : ketidakmampuan
RENCANA KEPERAWATAN JIWA

Nama klien : Tn
NIRM : 08-02-25
Bangsal / tempat : Kemuning

Dx Perencanaan
Tg
No Dx Keperaw Tujuan Kriteria Intervensi
l
atan Evaluasi
1 Perubahan TUM : Setelah 8. Bina hubungan. saling
isi pikir : Setelah dilakukan percaya: salam terapeutik,
waham dilakukan interaksi selama perkenalkan diri, jelaskan
tindakan 1 x Pertemuan tujuan interaksi, ciptakan
keperawatan, klien dapat : lingkungan yang tenang,
Klien tidak 1. Menunjukka buat kontrak yang jelas
terjadi n ekspresi (topik, waktu, tempat).
perubahan isi wajah 9. Jangan membantah dan
pikir, waham. bersahabat mendukung waham klien:
2. Menunjukka katakan perawat menerima
TUK 1 : n rasa senang keyakinan klien "saya
Klien dapat 3. Ada kontak menerima keyakinan anda"
membina mata, mau disertai ekspresi menerima,
hubungan berjabat katakan perawat tidak
saling tangan mendukung disertai
percaya 4. Mau ekspresi ragu dan empati,
dengan menyebutkan tidak membicarakan isi
perawat nama waham klien.
5. Mau 10. Yakinkan klien berada
menjawab dalam keadaan aman dan
salam terlindungi: katakan
6. Klien mau perawat akan menemani
duduk klien dan klien berada di
berdampinga tempat yang aman, gunakan
n dengan keterbukaan dan kejujuran
perawat jangan tinggalkan klien
7. Mau sendirian.
mengutaraka 11. Observasi apakah
n masalah wahamnya mengganggu
yang aktivitas harian dan
dihadapi perawatan diri
TUK 2 : Setelah 1. Beri pujian pada
dilakukan penampilan dan kemampuan
Klien mampu
mengidentifi interaksi selama klien yang realistis.
1 x Pertemuan 2. Diskusikan bersama klien
kasi
klien dapat : kemampuan yang dimiliki pada
kemampuan
yang dimiliki 1. Menunjukka waktu lalu dan saat ini yang
n rasa senag realistis.
ketika diberi
3. Tanyakan apa yang biasa
pujian dilakukan kemudian anjurkan
2. Klien untuk melakukannya saat ini
mampu (kaitkan dengan aktivitas
mengungkap sehari - hari dan perawatan
kan diri).
kemampuan 4. Jika klien selalu bicara
yang dimiliki tentang wahamnya, dengarkan
3. Klien sampai kebutuhan waham tidak
mengungkap ada. Perlihatkan kepada klien
kan bahwa klien sangat penting
aktifitasnya
sehari-hari
4. Klien
mengungkap
kan isi
wahamnya
TUK 3 : Setelah 1. Observasi kebutuhan klien
Klien mampu dilakukan sehari-hari.
mengidentifi interaksi selama 2. Diskusikan kebutuhan
2 x Pertemuan klien yang tidak terpenuhi
kasi
klien dapat : baik selama di rumah
kebutuhan
tidak 1. Klien maupun di rumah sakit
yang
mengungkap (rasa sakit, cemas, marah).
terpenuhi.
kan 3. Hubungkan kebutuhan
kebutuhan yang tidak terpenuhi dan
selama di timbulnya waham.
rumah 4. Tingkatkan aktivitas yang
2. Klien dapat memenuhi
mampu kebutuhan klien dan
mengungkap memerlukan waktu dan
kan tenaga (buat jadwal jika
kebutuhan mungkin).
selama di 5. Atur situasi agar klien
rumah sakit tidak mempunyai waktu
untuk menggunakan
wahamnya.
3. Aktifitas
(pemenuhan
ADL) klien
mengalami
peningkatan
4. Klien dapat
mengintrepre
tasikan
bahasa non
verbal
5. Klien
mampu
mengalokasi
kan waktu
uuntuk
wahamnya
TUK 4 : Setelah 1. Berbicara dengan klien
dilakukan dalam konteks realitas (diri,
Klien mampu
berhubungan interaksi selama orang lain, tempat dan
2 x Pertemuan waktu).
dengan
klien dapat : 2. Sertakan klien dalam terapi
realitas.
1. Klien aktivitas kelompok :
mampu orientasi realitas.
mengungkap 3. Berikan pujian pada tiap
kan tentang kegiatan positif yang
realitas diri. dilakukan klien
2. Klien
mampu
mengungkap
kan realitas
orang lain
3. Klien
mampu
mengungkap
kan realitas
tempat dan
waktu
4. Klien
mampu
kooperatif
mengikuti
kegiatan
TAK
5. Klien merasa
senang
dengan
pujian pada
tiap kegiatan
positif.
TUK 5 : Setelah 1. Diskusikan dengan kiten
Klien mampu dilakukan tentang nama obat, dosis,
menggunaka interaksi selama frekuensi, efek dan efek
n obatnya 1 x Pertemuan samping minum obat.
dengan benar klien dapat : 2. Bantu klien menggunakan
1. Klien obat dengan priinsip 5
mampu benar (nama pasien, obat,
meneyebutka dosis, cara dan waktu).
n nama obat 3. Anjurkan klien
dan kapan membicarakan efek dan
saja klien efek samping obat yang
harus minum dirasakan.
obat. 4. Beri reinforcement bila
2. Klien klien minum obat yang
mampu benar.
menerapkan
5 benar
dalam
pengobatan
3. Klien
mampu
mengungkap
kan efek
setelah
minum obat

TUK 6 : Setelah 1. Diskusikan dengan keluarga


Klien dapat dilakukan melalui pertemuan keluarga
dukungan interaksi selama tentang: gejala waham,
dari keluarga 1 x Pertemuan cara merawat klien,
klien dapat : lingkungan keluarga dan
1. Keluarga follow up obat.
klien dapat 3. Beri reinforcement atas
menyebutkan keterlibatan keluarga
gejala
waham, cara
merawat,
lingkungan
keluarga
2. Keluarga
mengungkap
kan siap
menjadi
pengawas
pengobatan
klien
2. Harga diri TUM : Setelah 1. Bina hubungan saling
rendah Klien mampu dilakukan percaya dengan
interaksi selama mengungkapkan prinsip
memiliki
konsep diri 1 x Pertemuan komunikasi terapeutik :
klien dapat : - Sapa klien dengan
yang positif
1. Ekpresi ramah baik verbal
TUK 1 : wajah maupun non verbal
Klien dapat bersahabat, - Perkenalkan diri
membina menunjukkan dengan sopan
hubungan rasa senang, - Tanyakan nama
saling ada kontak lengkap dan nama
percaya mata, mau panggilan yang disukai
dengan berjabat klien
perawat tangan, mau - Jelaskan tujuan
menyebutkan pertemuan
nama, mau - Jujur dan menepati janji
menjawab - Tunjukan sikap empati
salam, klien dan menerima klien apa
mau duduk adanya
berdampinga - Beri perhatian kepada
n dengan dan perhatikan
perawat, mau kebutuhan dasar klien
mengutaraka
n masalah
yang
dihadapi.

TUK 2 : Setelah a. Diskusikan kemampuan


Klien dapat dilakukan dan aspek positif yang
mengidentifi interaksi selama dimiliki klien dan buat
kasi 1 x Pertemuan daftarnya jika klien tidak
kemampuan klien dapat : mampu mengidentifikasi
dan aspek 1. Klien maka dimulai oleh perawat
positif yang mengidentifi untuk memberi pujian pada
dimiliki kasi aspek positif yang dimiliki
kemampuan klien
dan aspek b. Setiap bertemu klien
positif yang hindarkan memberi
dimiliki penilaian negative
 Kemampuan c. Utamakan memberi pujian
yang yang realistis
dimiliki
klien
 Aspek
positif
keluarga
 Aspek
positif
lingkungan
yang
dimiliki
klien
TUK 3 : Setelah a. Diskusikan dengan klien
Klien dapat dilakukan kemampuan yang masih
menilai interaksi selama dapat dilaksanakan selama
kemampuan 1 x Pertemuan sakit.
yang dimiliki klien dapat : b. Diskusikan kemampuan
untuk 1. Klien yang dapat dilanjutkan
dilaksanakan menilai pelaksanaannya
kemampuan
yang dimiliki
untuk
dilaksanakan

TUK 4 : Setelah 1. Rencanakan bersama klien


Klien dapat dilakukan aktivitas yang dapat
(menetapkak interaksi selama dilakukan setiap hari sesuai
an) 1 x Pertemuan kemampuang.
merencanaka klien dapat : a. kegiatan mandiri
n kegiatan 1. Klien b. kegiatan dengan
sesuai membuat bantuan sebagian
dengan rencana c. kegiatan yang
kemampuan kegiatan membutuhkan bantuan
yang dimiliki harian total.
2. Tingkatkan kegiatan sesuai
dengan toleransi kondisi
klien.
3. Beri contoh cara
pelaksanaan kegiatan yang
boleh klien lakukan.
TUK 5 : Setelah a. Beri kesempatan pada klien
Klien dapat dilakukan untuk mencoba kegiatan
melakukan interaksi selama yang telah direncanakan.
kegiatan 1 x Pertemuan b. Beri pujian atas
sesuai klien dapat : keberhasilan klien.
kondisi dan 1. Klien c. Diskusikan kemungkinan
kemampuann melakukan pelaksanaan kegiatan
ya kegiatan setelah pulang.
sesuai
kondisi dan
kemampuann
ya.

TUK 6 : Setelah a. Beri pendidikan kesehatan


Klien dapat dilakukan pada keluarga tentang cara
memanfaatka interaksi selama merawat klien dengan
n system 1 x Pertemuan harga diri rendah.
pendukung klien dapat : b. Bantu keluarga
yang ada 1. Klien memberikan dukungan
memanfaatka selama klien di rawat.
n system c. Bantu keluarga
pendukung menyiapkan lingkungan di
yang ada di rumah.
keluarga.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NAMA : Tn “A”
NIRM : 08-02-25
RUANGAN : Kemuning

TGL DX KEP IMPLEMENTASI EVALUASI TTD

25/02/2013 Perubahan 1. Membina hubungan S:


isi Pikir : saling percaya  Px mengatakan namanya
waham - Menyapa klien Agus Salim, dan suka
dengan ramah dipanggil Agus, lulusan
(verbal dan non STM, pernah bekerja
verbal). sebagai tani, dan
- Memperkenalkan perangkat desa.
diri dan  Px menagtakan dirinya
mempertahankan merasa senang disini,
kontak mataa karena bisa bermain film.
selama komunikasi.  Px mengatakan bahwa
- Menanyakan nama dirinya adalah seorang
lengkap, nama pemain film, dan saat ini
panggilan yang sedang menjalani
disukai klienn umur, pembuatan film perang-
dan asal tempat perangan.
tinggal.
- Menjelaskan tujuan O:
pertemuan hari ini.  Menjawab salam.
- Menunujukkan  Menyebutkan nama
sikap simpati dan  Mau mengungkapkan
menerima apa perasaan
adanya.  Ekspresi wajah datar.
2. Mengajak klien  Menunjukkan rasa
bercakap – cakap dan senang
berbincang-bincang  Mau berjabat tangan
tentang perasaan klien.  Mau duduk
3. Tidak mendukung dan berdampingan dengan
membantah waham perawat
klien  Wajah merunduk
4. Meyakinkan klien  Px susah berkosentrasi
berada dalam keadaan pada proses wawancara
aman dan terlindungi.  Px terlihat mondar-
5. Mengobservasi apakah mandir dan berperilaku
wahamnya mengganggu seperti sedang perang
aktifitas harian dan dan memegang pistol.
perawatan diri.  Ekspresi klien terlihat
serius.

A : Px mampu membina
hubungan saling percaya
dg perawat, dibuktikan
dengan :
 Menunjukkan rasa
senang
 Mau berjabat tangan
 Mau menyebutkan nama
 Px mau menjawab salam
 Px mau duduk
berdampingan dengan
perawat
 Px mau mengutarakan
perasaanya.

P : Lanjutkan TUK 2 :
1. Membuat kontrak
wawancara dg px jam 4
sore di ruang depan TV
2. Px mampu
mengidentifikasi
kemampuanyang
dimiliki.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NAMA : Tn A
NIRM : 08 02 25
RUANGAN : Kemuning

TGL DX KEP IMPLEMENTASI EVALUASI TTD

26/02/13 Perubahan isi 1. Memberi pujian S:


Pikir : waham terhadap  Px mengatakan semalam
penanmpilan klien bisa tidur dengan nyenyak,
2. Mendiskusikan dan setelah bangun tidur
bersama klien pasien mandi, kemudian
kemampuan yang sarapan.
dimiliki pada  Px mengatakan dulunya
waktu lalu dan saat pernah bekerja sebagai
ini yang realistis petani dan perangkat desa,
3. Menanyakan apa px juga bisa untuk
yang bisa berkebun.
dilakukan oleh  Px mengatakan di RSJ ini
klien sehari-hari mau bermain
selama di rawat di film/sandiwara
RSJ ini.  Px mengatakan kalau
4. Mendengarkan tidak main film maka
pembicaraan klien pasien akan mati
tentang wahamnya.  Px mengatakan di RSJ ini
5. Memperlihatkan ikut berperan unutk
pada klien, bahwa mencuci baju pasien, kain
klien sangat pel, dan kadang mencuci
penting dan piring.
diperhatikan.
O:
 Px mampu menepati
kontrak yang telah dibuat.
 Px tampak senang ketika
mendapat pujian.
 Pasien mampu kooperatif
pada proses wawancara
(kurang lebih 10 menit)
 Px menggumam dengan
cepat.
 Selama proses wawancara
ekspresi wajah px datar
dan hanya menundukan
wajahnya.
 Px mudah keluar dari
konteks pembicaraan, px
seringkali menyanyi.
 Px tampak bingung
selama proses wawancara
 Setelah proses wawancara
Px kembali mondar-
mandir, dan berperilaku
seperti sedang berperang.

A:
 Px mampu
mengidentifikasi
kemampuan yang
dimiliki, dibuktikan
dengan :
 Px menunjukkan rasa
senag ketika diberi pujian
 Px mampu
mengungkapkan
kemampuan yang dimiliki
pada masa lalu
 Px mengungkapkan
aktifitasnya sehari-hari
selama di RSJ
 Px mengungkapkan isi
wahamnya.

P:
 Membuat kontrak dg px
jam 9 di ruang depan/TV
 Lanjutkan ke TUK 3 : Px
mampu mengidentifikasi
kebutuhan yang tidak
terpenuhi.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NAMA : Tn. A
NIRM : 08-02-25
RUANGAN : Kemuning

TGL DX KEP IMPLEMENTASI EVALUASI TTD

27-02-13 Perubahan isi 1. Menanyakan kepada S:


klien apa yang sudah  Px mengatakan
pikir : waham
dilakukan sejak tadi kebutuhanya adalah
pagi. mandi, sholat, makan,
2. Mengobservasi olahraga.
kebutuhan klien sehari-  Px mengatakan ingin
hari memenuhi kebutuhan
3. Mendiskusikan dengan untuk merokok.
klien kebutuhan yang  Px mengatakan masih
tidak terpenuhi menjalani proses
sebelum dan selama pembuatan film
dirawat di RSJ ini.
4. Mendiskusikan dengan
klien tentang jadwal O:
kegiatan harian klien (  Px keluar dari konteks
mandi, sholat, cuci pembicaraan, pasien
baju, sarapan, minum seringkali menyanyi.
obat, mencuci piring,  Ekspresi pasien datar,
membersihkan dan terus menundukkan
ruangan, olahraga. wajah ketika proses
5. Mengatur situasi agar wawancara.
klien tidak mempunyai  Px tampak bingung
waktu untuk selama proses
menggunakan wawancara
wahamnya.
 Setelah proses
6. Memberikan pujian
wawancara Px kembali
pada tiap kegiatan mondar-mandir, dan
positif yang dilakukan berperilaku seperti
klien. sedang berperang.
 Px mandi, makan,
minum obat, olahraga
dengan mandiri.
 Px juga mau menyapu,
mencuci baju, dan kain
pel.

A:
 Px belum mampu
mengidentifikasi
kebutuhan yang tidak
terpenuhi, dibuktikan
dengan :
 Px tidak
mengungkapkan
kebutuhan selama di
rumah
 Px mampu
mengungkapkan
kebutuhan selama di
rumah sakit
 Pemenuhan ADL Px
mengalami peningkatan
 Px merasa senang ketika
diwawancara.
 Px belum mampu
mengalokasikan waktu
untuk wahamnya

P:
 Pertahankan BHSP dan
tetap pada TUK 3 : klien
mampu mengidentifikasi
kebutuha yang tidak
terpenuhi.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NAMA : Tn. A
NIRM : 08-02-25
RUANGAN : Kemuning

TGL DX KEP IMPEMENTASI EVALUASI TTD

28-02-13 Perubahan isi 1. Menanyakan kepada S:


klien apa yang  Px mengatakan
pikir : waham
sudah dilakukan kebutuhanya adalah
sejak tadi pagi. mandi, sholat, makan,
2. Mengobservasi olahraga, dan merokok.
kebutuhan klien  Px mengatakan kebutuhan
sehari-hari yang belum terpenuhi
3. Mendiskusikan adalah mempunyai rumah
dengan klien sendiri dan berkeluarga.
kebutuhan yang  Px mengatakan masih
tidak terpenuhi menjalani proses
sebelum dan selama pembuatan film
dirawat di RSJ ini.
4. Mendiskusikan O:
dengan klien tentang  Ekspresi pasien datar, dan
jadwal kegiatan terus menundukkan wajah
harian klien ( mandi, ketika proses wawancara.
sholat, cuci baju,  Px tampak bingung
sarapan, minum selama proses wawancara
obat, mencuci  Setelah proses wawancara
piring, Px kembali mondar-
membersihkan mandir, dan berperilaku
ruangan, olahraga. seperti sedang berperang.
5. Mengatur situasi
 Px mandi, makan, minum
agar klien tidak obat, olahraga dengan
mempunyai waktu mandiri.
untuk menggunakan
 Px juga mau menyapu,
wahamnya.
mencuci baju, dan kain
6. Memberikan pujian
pel.
pada tiap kegiatan
positif yang
dilakukan klien.
A:
 Px mampu
mengidentifikasi
kebutuhan yang tidak
terpenuhi, dibuktikan
dengan :
 Px mengungkapkan yang
ingin dipenuhinya.
 Px mampu
mengungkapkan
kebutuhan selama di
rumah sakit
 Pemenuhan ADL Px
mengalami peningkatan
 Px merasa senang ketika
diwawancara.
 Px belum mampu
mengalokasikan waktu
untuk wahamnya

P:
 Lanjutkan pada TUK 4 :
klien mampu
berhubungan dengan
realitas.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NAMA : Tn A
NIRM : 08-02-05
RUANGAN : Kemuning

TGL DX KEP IMPEMENTASI EVALUASI TTD

01-03-13 Perubahan isi 1. Mendiskusikan S:


dengan klien  Px mengatakan bahwa dulu
pikir : waham
tentang realitas dirinya adalah seorang
dirinya petani dan perangkat desa.
2. Mendiskusikan  Px mengatakan dirinya
pada klien tentang adalah bintang film dan
orientasi realitas sedang menjalani
3. Memberikan pembuatan film.
pujian pada tiap
kegiatan positif O:
yang dilakukan  Px mudah keluar dari
klien. konteks pembicaraan,
pasien seringkali
menyanyi.
 Kosentrasi mudah beralih
selama wawancara
 Setelah proses wawancara
Px kembali mondar-
mandir, dan berperilaku
seperti sedang berperang.
 Px mau membantu cuci
piring, cuci kain pel, dan
minum obat secara mandiri.

A:
Klien belum mampu
berhubungan dengan realitas,
dibuktikan dengan :
 Px mengungkapkan dirinya
dulu adalah seorang petani
dan perangkat desa.
 Px masih merasa masih
menjadi bintang film dan
menjalani peorses
pembuatan film perang-
perangan.

P:
 Pertahankan BHSP dan
TUK 4 : klien mampu
berhubungan dengan
realitas
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NAMA : Tn A
NIRM : 08-02-05
RUANGAN : Kemuning

TGL DX KEP IMPLEMENTASI EVALUASI TTD

02-03-13 Perubahan isi 1. Mendiskusikan S:


dengan klien  Px mengatakan bahwa dulu
pikir : waham
tentang realitas dirinya adalah seorang petani
dirinya dan perangkat desa.
2. Mendiskusikan  Px mengatakan sekarang
pada klien sedang sakit jiwa dan dirawat
tentang orientasi di RSJ Lawang.
realitas  Px mengatakan dirinya adalah
3. Memberikan bintang film dan sedang
pujian pada tiap menjalani pembuatan film.
kegiatan positif  Px mengatakan mau
yang dilakukan membantu mencuci baju, kain
klien. pel, dan mencuci piring.

O:
 Px mudah keluar dari konteks
pembicaraan, pasien seringkali
menyanyi.
 Kosentrasi mudah beralih
selama wawancara
 Setelah proses wawancara Px
kembali mondar-mandir, dan
berperilaku seperti sedang
berperang.
 Px mau membantu cuci piring,
cuci kain pel, dan minum obat
secara mandiri.

A : Klien belum mampu


berhubungan dengan realitas,
dibuktikan dengan :
 Px mengungkapkan
dirinya dulu adalah
seorang petani dan
perangkat desa.
 Px masih merasa masih
menjadi bintang film dan
menjalani peorses
pembuatan film perang-
perangan.

P:
 Pertahankan BHSP dan TUK
4 : klien mampu berhubungan
dengan realitas

Das könnte Ihnen auch gefallen