Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
I. IDENTITAS PASIEN
Inisial Px : Tn. A
Ruang Rawat : Ruang Kemuning
Umur : 48 Tahun
Informan : Pasien dan Status pasien
Tgl MRS : 23 Januari 2013
Tgl pengkajian : 25 Februari 2013
Pekerjaan : Tani
Pendidikan : STM
RM no. : 08-02-25
Alamat : Jl. Raya Kedawung wetan Kec. Grati ( Dinsos Pasuruan )
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Px menyukai semua anggota tubuhnya karena anugerah dari Tuhan. Px
mengatakan bahwa dirinya sudah tua dan terlambat mendekati wanita untuk
diajak menikah. Px terlihat minder saat bergaul dengan pasien lainya.
b. Identitas diri
Px mengaku bernama A S, berumur 48 tahun, pernah bekerja sebagai petani,
agama Islam, jenis kelamin laki-laki, alamat Blitar, px mengaku pernah
sekolah sampai lulus STM, dan px mengaku dirinya adalah seorang artis.
c. Peran
Rumah : Px mengatakan bahwa selama di Rumah, dirinya adalah sebagai anak
dari kedua orangtuanya, sebagai adik dari keempat kakaknya, pasien
mengaku pernah bekerja sebagai petani dan perangkat desa.
RS : Pasien mengatakan sebagai pasien, tugasnya mencuci baju, dan
mencuci piring saat disuruh kalau tidak disuruh px cenderung
mondar-mandir dan bicara sendiri.
d. Ideal diri
Px mengatakan sudah bisa hidup saja sudah bersyukur.
Menurut status, px tidak bekerja.
e. Harga diri
Px mengatakan merasa malu untuk mendekati wanita, karena px merasa sudah
tua dan sudah tidak pantas lagi, pasien juga merasa tidak dihiraukan dan
dijauhi oleh teman-temanya.
Diagnosa keperawatan : harga diri rendah
3. Hubungan social
a. Orang yang berarti
Pasien mengatakan tidak ada orang yang berarti, karena selama sakit pasien
merasa tidak dihiraukan oleh keluarga dan teman-temanya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Rumah : Px mengatakan sebagai seorang petani dan perangkat desa.
RS : Px mengatakan suka membantu untuk mencuci piring dan baju,
dan kadang-kadang pasien ikut membantu membersihkan
ruangan. Dan kalau ada waktu senggang pasien sering mondar-
mandir dan menyanyi.
c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain
Px mengatakan ingin berkumpul dengan teman-temanya, namun Px merasa
tidak diharaukan.
Diagnosa keperawatan : Isolasi Sosial
4. Spiritual
a. Nilai keyakinan
Px mengatakan agamanya islam. Dan menurut px masalah penyakit ini karena
takdir dari tuhan.
b. Kegiatan ibadah
Px mengatakan hanya menjalankan sholat ashar, karena sholat 5 waktu hanya
untuk anak-anak, px juga suka mengaji dan berdzikir.
Diagnosa keperawatan : - Distress spiritual.
1. Penampilan
Px berpenampilan kurang rapi, rambut cepak, pakaian kusut, mandi dan gosok
gigi mandiri, memakai sandal.
Diagnosa keperawatan : Defisit Perawatan Diri
2. Pembicaraan
Px berbicara cepat memakai bahasa indonesia, kalau ditanya jawabannya cepat,
terkadang jawaban berhenti dan tidak diteruskan atau malah menggumam
sendiri, saat diajak berbicara tatapan mata sering kebawah, sering menunduk.
Terkadang jawaban satu dengan yang lain tidak sama, terkadang ngelantur dan
bergumam.
Diagnosa keperawatan : - Gangguan proses pikir
- Kerusakan komunikasi Verbal
3. Aktifitas motorik
Px mengatakan tubuhnya masih kuat, pergerakan kaku, px melakukan tugasnya
apabila disuruh, kalau tidak px cenderung mondar-mandir.
Diagnosa keperawatan : Defisit aktivitas deversional
6. Persepsi - sensorik
Px mengatakan tidak mengalami halusinasi, ilusi, depersonalisasi, dan
derealisasi, pasien mampu menyadari bahwa dirinya harus berinteraksi.
Diagnosa keperawatan : -
7. Proses berpikir
a. Arus pikir
Blocking : saat ditanya px sering berhenti dalam menjelaskan sesuatu tetapi
saat di tanya kembali beberapa saat kemudian px menjawab pertanyaan
dengan singkat, terkadang juga px tidak meneruskan jawaban sebelumnya.
Diagnosa keperawatan : perubahan arus pikir
b. Isi pikir
Pasien sering berualng-ulang mengatakan bahwa dirinya adalah seorang artis
dan seluruh waktunya dibuat untuk menjalani pembuatan film. Dan kalau
tidak menjalani pembuatan film maka pasien akan merasa mati.
Diagnosa keperawatan : - Perubahan isi pikir : Waham
8. Tingkat kesadaran
a. Kwantitatif : Compos mentis, GCS :456
b. Kwalitatif : Kesadaran berubah, px sering mondar-mandir, disaat sendiri
mulut komat-kamit, dan sering menyanyi dengan keras, terkadang pasien
sering berperilaku seperti memgang pistol/senapan.
c. Disorientasi
Px tidak mampu mengenali pagi, siang, dan malam, px mampu menyebutkan
jam, px tidak mampu menyebutkan hari, tanggal, tahun.
Px mampu menyebutkan bahwa dirinya sekarang berada di ruang kemuning
RSJ Lawang.
Px mampu menyebutkan nama pasien lainya dan perawat.
Diagnosa keperawatan : Gangguan proses pikir
9. Memori
a. Jangka panjang
Saat ditanya kapan dirinya lahir, pasien mampu menjawab bahwa dirinya
lahir tanggal 29 Juni 1965.
b. Jangka pendek
Saat ditanya tadi kegiatan di pagi hari, pasien mampu menyebutkan
kegiatanya, yaitu bangun tidur, mandi, cuci baju, sarapan, dan minum obat.
Diagnosa keperawatan : -
10. Konsentrasi dan berhitung
Px tidak mepunyai masalah berhitung dan kosentrasi, terbukti dengan px mampu
menurutkan angka dan ketika ditanya 15 + 3, px menjawab 18
Diagnosa keperawatan : -
11. Kemampuan menilai (judgement)
Ketika ditanya makan dulu atau cuci tangan dulu, px menjawab cuci tangan dulu.
Diagnosa keperawatan : -
12. Daya tilik diri
Px menyadari bahwa dia mengalami gangguan jiwa. Px mengatakan dibawa
kesini kareka suka memecahkan kaca rumah, ngelantur, dan mondar-mandir, dan
saat ini dia menganggap dirinya belum sembuh.
Diagnosa keperawatan : -
VII. KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG
1. Kemampuan memenuhi kebutuhan
Px memenuhi kebutuhan makanan, keamanan, perawatan kesehatan, pakaian,
tempat tinggal dengan dibantu baik oleh perawat maupun teman sekamarnya.
Diagnosa keperawatan : -
2. ADL
- Px melakukan ADL (makan, mandi, pergi ke kamar mandi, BAB/BAK, sikat
gigi, berpakaian) dengan mandiri.
Diagnosa keperawatan : -
- Nutrisi
Px makan 3x sehari dengan porsi selalu habis dan sesuai jadwal, px merasa
puas dengan makanannya.
Diagnosa keperawatan : -
- Tidur
Px mengatakan dapat tidur di malam hari, namun tidak bisa tidur siang hari
karena tidak mengantuk dan lebih suka jalan-jalan.
Diagnosa keperawatan : gangguan pola tidur
3. Kemampuan klien melakukan hal-hal berikut
Px dapat mengambil keputusan sendiri, mandi, makan, minum obat, tidur tanpa
disuruh.
Diagnosa keperawatan : -
4. Klien memiliki system pendukung
Px tidak memiliki teman dan merasa tidak diperhatikan oleh keluarganya.
Diagnosa keperawatan : Isolasi sosial
5. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan produktif atau hobi?
Px mengatakan mampu menikmati semua kegiatan yang dilakukanya.
Diagnosa keperawatan : -
VIII. MEKANISME KOPING
Px mengatakan jika menghadapi masalah px akan menghindar dari masalah tersebut.
Diagnosa keperawatan : Koping individu in-efektif.
Nama klien : Tn
NIRM : 08-02-25
Bangsal / tempat : Kemuning
Dx Perencanaan
Tg
No Dx Keperaw Tujuan Kriteria Intervensi
l
atan Evaluasi
1 Perubahan TUM : Setelah 8. Bina hubungan. saling
isi pikir : Setelah dilakukan percaya: salam terapeutik,
waham dilakukan interaksi selama perkenalkan diri, jelaskan
tindakan 1 x Pertemuan tujuan interaksi, ciptakan
keperawatan, klien dapat : lingkungan yang tenang,
Klien tidak 1. Menunjukka buat kontrak yang jelas
terjadi n ekspresi (topik, waktu, tempat).
perubahan isi wajah 9. Jangan membantah dan
pikir, waham. bersahabat mendukung waham klien:
2. Menunjukka katakan perawat menerima
TUK 1 : n rasa senang keyakinan klien "saya
Klien dapat 3. Ada kontak menerima keyakinan anda"
membina mata, mau disertai ekspresi menerima,
hubungan berjabat katakan perawat tidak
saling tangan mendukung disertai
percaya 4. Mau ekspresi ragu dan empati,
dengan menyebutkan tidak membicarakan isi
perawat nama waham klien.
5. Mau 10. Yakinkan klien berada
menjawab dalam keadaan aman dan
salam terlindungi: katakan
6. Klien mau perawat akan menemani
duduk klien dan klien berada di
berdampinga tempat yang aman, gunakan
n dengan keterbukaan dan kejujuran
perawat jangan tinggalkan klien
7. Mau sendirian.
mengutaraka 11. Observasi apakah
n masalah wahamnya mengganggu
yang aktivitas harian dan
dihadapi perawatan diri
TUK 2 : Setelah 1. Beri pujian pada
dilakukan penampilan dan kemampuan
Klien mampu
mengidentifi interaksi selama klien yang realistis.
1 x Pertemuan 2. Diskusikan bersama klien
kasi
klien dapat : kemampuan yang dimiliki pada
kemampuan
yang dimiliki 1. Menunjukka waktu lalu dan saat ini yang
n rasa senag realistis.
ketika diberi
3. Tanyakan apa yang biasa
pujian dilakukan kemudian anjurkan
2. Klien untuk melakukannya saat ini
mampu (kaitkan dengan aktivitas
mengungkap sehari - hari dan perawatan
kan diri).
kemampuan 4. Jika klien selalu bicara
yang dimiliki tentang wahamnya, dengarkan
3. Klien sampai kebutuhan waham tidak
mengungkap ada. Perlihatkan kepada klien
kan bahwa klien sangat penting
aktifitasnya
sehari-hari
4. Klien
mengungkap
kan isi
wahamnya
TUK 3 : Setelah 1. Observasi kebutuhan klien
Klien mampu dilakukan sehari-hari.
mengidentifi interaksi selama 2. Diskusikan kebutuhan
2 x Pertemuan klien yang tidak terpenuhi
kasi
klien dapat : baik selama di rumah
kebutuhan
tidak 1. Klien maupun di rumah sakit
yang
mengungkap (rasa sakit, cemas, marah).
terpenuhi.
kan 3. Hubungkan kebutuhan
kebutuhan yang tidak terpenuhi dan
selama di timbulnya waham.
rumah 4. Tingkatkan aktivitas yang
2. Klien dapat memenuhi
mampu kebutuhan klien dan
mengungkap memerlukan waktu dan
kan tenaga (buat jadwal jika
kebutuhan mungkin).
selama di 5. Atur situasi agar klien
rumah sakit tidak mempunyai waktu
untuk menggunakan
wahamnya.
3. Aktifitas
(pemenuhan
ADL) klien
mengalami
peningkatan
4. Klien dapat
mengintrepre
tasikan
bahasa non
verbal
5. Klien
mampu
mengalokasi
kan waktu
uuntuk
wahamnya
TUK 4 : Setelah 1. Berbicara dengan klien
dilakukan dalam konteks realitas (diri,
Klien mampu
berhubungan interaksi selama orang lain, tempat dan
2 x Pertemuan waktu).
dengan
klien dapat : 2. Sertakan klien dalam terapi
realitas.
1. Klien aktivitas kelompok :
mampu orientasi realitas.
mengungkap 3. Berikan pujian pada tiap
kan tentang kegiatan positif yang
realitas diri. dilakukan klien
2. Klien
mampu
mengungkap
kan realitas
orang lain
3. Klien
mampu
mengungkap
kan realitas
tempat dan
waktu
4. Klien
mampu
kooperatif
mengikuti
kegiatan
TAK
5. Klien merasa
senang
dengan
pujian pada
tiap kegiatan
positif.
TUK 5 : Setelah 1. Diskusikan dengan kiten
Klien mampu dilakukan tentang nama obat, dosis,
menggunaka interaksi selama frekuensi, efek dan efek
n obatnya 1 x Pertemuan samping minum obat.
dengan benar klien dapat : 2. Bantu klien menggunakan
1. Klien obat dengan priinsip 5
mampu benar (nama pasien, obat,
meneyebutka dosis, cara dan waktu).
n nama obat 3. Anjurkan klien
dan kapan membicarakan efek dan
saja klien efek samping obat yang
harus minum dirasakan.
obat. 4. Beri reinforcement bila
2. Klien klien minum obat yang
mampu benar.
menerapkan
5 benar
dalam
pengobatan
3. Klien
mampu
mengungkap
kan efek
setelah
minum obat
NAMA : Tn “A”
NIRM : 08-02-25
RUANGAN : Kemuning
A : Px mampu membina
hubungan saling percaya
dg perawat, dibuktikan
dengan :
Menunjukkan rasa
senang
Mau berjabat tangan
Mau menyebutkan nama
Px mau menjawab salam
Px mau duduk
berdampingan dengan
perawat
Px mau mengutarakan
perasaanya.
P : Lanjutkan TUK 2 :
1. Membuat kontrak
wawancara dg px jam 4
sore di ruang depan TV
2. Px mampu
mengidentifikasi
kemampuanyang
dimiliki.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
NAMA : Tn A
NIRM : 08 02 25
RUANGAN : Kemuning
A:
Px mampu
mengidentifikasi
kemampuan yang
dimiliki, dibuktikan
dengan :
Px menunjukkan rasa
senag ketika diberi pujian
Px mampu
mengungkapkan
kemampuan yang dimiliki
pada masa lalu
Px mengungkapkan
aktifitasnya sehari-hari
selama di RSJ
Px mengungkapkan isi
wahamnya.
P:
Membuat kontrak dg px
jam 9 di ruang depan/TV
Lanjutkan ke TUK 3 : Px
mampu mengidentifikasi
kebutuhan yang tidak
terpenuhi.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
NAMA : Tn. A
NIRM : 08-02-25
RUANGAN : Kemuning
A:
Px belum mampu
mengidentifikasi
kebutuhan yang tidak
terpenuhi, dibuktikan
dengan :
Px tidak
mengungkapkan
kebutuhan selama di
rumah
Px mampu
mengungkapkan
kebutuhan selama di
rumah sakit
Pemenuhan ADL Px
mengalami peningkatan
Px merasa senang ketika
diwawancara.
Px belum mampu
mengalokasikan waktu
untuk wahamnya
P:
Pertahankan BHSP dan
tetap pada TUK 3 : klien
mampu mengidentifikasi
kebutuha yang tidak
terpenuhi.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
NAMA : Tn. A
NIRM : 08-02-25
RUANGAN : Kemuning
P:
Lanjutkan pada TUK 4 :
klien mampu
berhubungan dengan
realitas.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
NAMA : Tn A
NIRM : 08-02-05
RUANGAN : Kemuning
A:
Klien belum mampu
berhubungan dengan realitas,
dibuktikan dengan :
Px mengungkapkan dirinya
dulu adalah seorang petani
dan perangkat desa.
Px masih merasa masih
menjadi bintang film dan
menjalani peorses
pembuatan film perang-
perangan.
P:
Pertahankan BHSP dan
TUK 4 : klien mampu
berhubungan dengan
realitas
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
NAMA : Tn A
NIRM : 08-02-05
RUANGAN : Kemuning
O:
Px mudah keluar dari konteks
pembicaraan, pasien seringkali
menyanyi.
Kosentrasi mudah beralih
selama wawancara
Setelah proses wawancara Px
kembali mondar-mandir, dan
berperilaku seperti sedang
berperang.
Px mau membantu cuci piring,
cuci kain pel, dan minum obat
secara mandiri.
P:
Pertahankan BHSP dan TUK
4 : klien mampu berhubungan
dengan realitas