Sie sind auf Seite 1von 34

Edisi Maret 2019

APBN KITA
KINERJA DAN FAKTA

Scan untuk Unduh

Lapor SPT:
Lebih Awal - Lebih Nyaman
1
““Saya lama bekerja di Bank Dunia, saya perhatikan negara-negara yang maju itu pasti
memiliki tiga aspek ini yang paling penting, yakni institusi, human capital dan juga
infrastruktur,”

“Infrastruktur adalah salah satu persyaratan. Negara yang memiliki infrastruktur baik itu
punya kans untuk maju menjadi negara dengan berpenghasilan tinggi. Karena dengan
infrastruktur berkualitas baik maka penduduknya mampu memiliki produktivitas tinggi,”

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati


A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i M a r e t 2 0 1 9

2 3
Infografis Ringkasan Eksekutif

RINGKASAN
EKSEKUTIF

M
Realisasi PNBP membukukan Belanja Pemerintah TKDD mencapai Realisasi Defisit omentum pertumbuhan Sampai dengan bulan Februari
Penerimaan realisasi sebesar Pusat mencapai Rp126,14 triliun APBN tahun 2019 ekonomi pada tahun 2018 tahun 2019, kinerja realisasi
Perpajakan Rp39,91 triliun atau Rp145,68 triliun atau 15,26 persen sampai dengan tetap terjaga dengan pendapatan negara dan hibah
mencapai Rp177,24 10,55 persen dari atau 8,91 persen dari pagu APBN 28 Februari
pertumbuhan PDB secara umum masih menunjukkan
triliun atau 9,92 target APBN tahun dari pagu APBN tahun 2019, tumbuh 2019 mencapai
persen dari target 2019. Dibandingkan tahun 2018 sebesar 5,17 persen. tren yang positif. Hingga akhir
tahun 2019, tumbuh sebesar 3,86 persen Rp54,61 triliun
APBN tahun 2019, dengan realisasi 14,19 persen dibandingkan atau 0,34 persen Pertumbuhan ekonomi tersebut Februari 2019 realisasi pendapatan
tumbuh 9,97 persen periode yang sama dibandingkan realisasi pada terhadap PDB, merupakan pertumbuhan tertinggi negara dan hibah mencapai Rp217,21
dibandingkan tahun 2018 yang realisasi pada periode yang sama dengan nilai defisit dalam 5 tahun terakhir. Selanjutnya, triliun atau 10,03 persen dibandingkan
realisasi periode sebesar Rp39,40 periode yang sama tahun 2018. keseimbangan
meskipun ketidakpastian ekonomi target dalam APBN 2019, tumbuh
yang sama APBN triliun, maka tahun 2018. primer Rp20,56
global masih akan berlanjut di tahun 8,21 persen dibandingkan periode
tahun 2018 sebesar realisasi PNBP naik triliun.
Rp161,17 triliun. 1,29 persen. 2019, kinerja perekonomian 2018 yang sama tahun 2018. Realisasi
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i M a r e t 2 0 1 9

diperkirakan akan memberikan pendapatan negara yang bersumber


landasan kuat di tahun 2019. Stabilitas dari penerimaan perpajakan mencapai
ekonomi juga tetap terkendali Rp177,24 triliun, PNBP sebesar
dengan inflasi dan nilai tukar rupiah Rp39,91 triliun, dan penerimaan hibah
pada tingkat yang relatif terjaga. mencapai Rp62,7 miliar atau masing-
Pemerintah juga akan terus berupaya masing telah mencapai 9,92 persen,
memperbaiki neraca perdagangan 10,55 persen, dan 14,40 persen
dengan meningkatkan kinerja ekspor terhadap target yang ditetapkan pada
guna lebih memperkuat fundamental APBN 2019.
ekonomi.

4 5
Komponen penerimaan perpajakan tercatat tumbuh cukup signifikan APBN tahun 2019. Realisasi tersebut Transfer ke Daerah dan Dana Desa
yaitu penerimaan pajak serta sebesar 34,85 persen (yoy), yang lebih tinggi dibandingkan dengan sebesar Rp126,14 triliun. Realisasi
penerimaan kepabeanan dan cukai, antara lain dipengaruhi oleh masih penerimaan PNBP pada periode yang Belanja Pemerintah Pusat hingga
masing-masing telah mencapai cukup tingginya harga ICP. sama tahun 2018 yang mencapai Februari tahun 2019 tumbuh sebesar
Rp160,84 triliun dan Rp16,39 Rp39,40 triliun. Realisasi Penerimaan 14,19 persen, antara lain dipengaruhi
triliun, atau 10,20 persen dan 7,85 Penerimaan kepabeanan dan cukai PNBP yang bersumber dari Sumber oleh realisasi belanja bantuan sosial
persen dibandingkan target dalam juga masih menunjukkan kinerja Daya Alam (SDA) mencapai Rp21,42 yang mencapai Rp23,60 triliun atau
APBN 2019. Realisasi pencapaian dan pencapaian yang positif, triliun atau 11,2 persen dibandingkan tumbuh 70,10 persen dibandingkan
penerimaan pajak tersebut terutama yaitu tumbuh mencapai 119,05 target dalam APBN 2019, sedikit realisasi pada periode yang sama
didukung oleh Penerimaan PPh persen (yoy). Realisasi ini terutama lebih rendah dibandingkan realisasi tahun sebelumnya. Meningkatnya
nonmigas dari PPh 21, PPh 22 Impor, didukung oleh penerimaan cukai pada periode yang sama tahun kinerja penyerapan bantuan sosial
PPh 25/29 Badan, dan PPh Final, serta yang tumbuh signifikan sebesar sebelumnya yang mencapai Rp21,72 tersebut sejalan dengan komitmen
penerimaan PPN dari PPN impor. 768,89 persen (yoy) dan penerimaan triliun. Penerimaan SDA antara lain Pemerintah untuk senantiasa menjaga
Sedangkan penerimaan kepabeanan BM tumbuh mencapai 4,76 persen dipengaruhi oleh tren pergerakan daya beli serta melindungi masyarakat
dan cukai terutama didorong oleh (yoy), sedangkan penerimaan BK harga komoditas khususnya ICP miskin dan rentan.
penerimaan cukai yang tumbuh pertumbuhannya negatif 29,49 dan harga Acuan Batubara (HBA).
signifikan serta penerimaan bea persen (yoy). Capaian tersebut antara Rata-rata ICP bulan Januari-Februari Pemerintah juga secara konsisten

masuk (BM) yang masih tumbuh lain dipengaruhi faktor aktivitas 2019 tercatat sebesar USD58,93 per terus melakukan pengelolaan belanja

seiring dengan masih tingginya perdagangan internasional, dampak barel, lebih rendah dibandingkan subsidi yang sangat penting dalam

aktivitas impor. positif kebijakan kepabeanan dan periode yang sama tahun sebelumnya upaya menjaga daya beli masyarakat,
cukai melalui program PIBT dan PCBT yang mencapai USD63,60 per barel. dengan tetap memperhatikan
Realisasi penerimaan pajak antara serta PEBT. Realisasi penerimaan cukai Sedangkan rata-rata HBA pada periode realisasi asumsi ekonomi makro APBN
lain didukung oleh PPh nonmigas tumbuh cukup signifikan terutama Januari-Februari 2019 mencapai dan kesinambungan pengelolaan
yang tumbuh sebesar 13,48 persen dipengaruhi penerimaan cukai hasil USD92,11 per ton, juga lebih rendah keuangan negara. Realisasi belanja
(yoy). Pencapaian ini didukung tembakau (CHT) yang tumbuh lebih dibandingkan HBA periode yang sama subsidi sampai dengan akhir Februari
oleh pertumbuhan penerimaan dari 1.600 persen (yoy). Penerimaan tahun sebelumnya yaitu sebesar 2019 mencapai Rp10,72 triliun atau
PPh 21, PPh 22 Impor, PPh 25/29 CHT pertumbuhannya dipengaruhi USD98,12 per ton. Sementara itu, 4,78 persen dari pagu yang ditetapkan
Badan, dan PPh Final yang masing- pergeseran pola pelunasan pita cukai, penerimaan negara yang bersumber dalam APBN. Realisasi belanja subsidi
masing tercatat tumbuh sebesar masih tumbuhnya produksi CHT, dan dari Pendapatan Kekayaan Negara tersebut meliputi subsidi energi
15,67 persen (yoy), 3,96 persen (yoy), dampak positif program penertiban yang Dipisahkan masih sangat rendah, Rp10,40 triliun dan subsidi nonenergi
40,44 persen (yoy), dan 3,58 persen cukai berisiko tinggi. Lebih lanjut, cukai yaitu Rp2,3 miliar sepanjang 2 bulan Rp0,32 triliun. Realisasi belanja subsidi
(yoy). Beberapa faktor yang menjadi minuman mengandung etil alkohol pertama di tahun 2019. sampai dengan akhir Februari 2019
pendorong pertumbuhan penerimaan (MMEA) realisasi penerimaannya lebih besar Rp1,76 triliun atau 19,67
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i M a r e t 2 0 1 9

PPh nonmigas diantaranya aktivitas tercatat tumbuh 3,89 persen (yoy), Realisasi Belanja Negara sampai persen dibandingkan realisasi belanja
perdagangan internasional Indonesia sedangkan cukai yang bersumber dari dengan akhir Februari 2019 subsidi pada periode yang sama tahun
yang masih cukup tinggi, terutama penerimaan etil alkohol (EA) justru mencapai Rp271,83 triliun (11,04 2018.
aktivitas impor, dan masih tumbuhnya tumbuh negatif 16,59 persen (yoy). persen dari pagu APBN 2019),
sector usaha pertambangan, serta meningkat 9,15 persen jika Realisasi Transfer ke Daerah dan

sector transportasi dan pergudangan Realisasi Penerimaan Negara Bukan dibandingkan dengan tahun Dana Desa (TKDD) sampai dengan

sebagai sinyal positif aktivitas Pajak (PNBP) sampai bulan Februari sebelumnya. Realisasi Belanja Negara Februari 2019 mencapai Rp126,14

ekonomi. Selain itu, penerimaan PPh 2019 telah mencapai Rp39,91 triliun tersebut meliputi Belanja Pemerintah triliun atau 15,26 persen dari pagu

migas hingga akhir Februari masih atau 10,55 persen dari target Pusat sebesar Rp145,68 triliun dan APBN 2019, yang meliputi Transfer

6 7
Infografis

ke Daerah (TKD) sebesar Rp121,15


triliun (16,01 persen) dan Dana
penyaluran, penyusunan Perda
APBD, dan peraturan kepala daerah REALISASI APBN 2019
Desa Rp5,00 triliun (7,14 persen). sebagai salah satu persyaratan dalam
Secara lebih rinci, realisasi TKD terdiri penyaluran Dana Desa. s/d 28 Februari 2019
dari Dana Perimbangan Rp120,05
triliun (16,57 persen), Dana Insentif Keberlanjutan fiskal di tahun 2019

Daerah (DID) Rp0,92 triliun (9,21 diharapkan akan tetap terjaga.

persen), dan Dana Otonomi Khusus Realisasi defisit APBN hingga

dan Keistimewaan DIY Rp0,18 triliun Februari 2019 mencapai Rp54,61

(15,00 persen). Realisasi TKD sampai triliun atau sekitar 0,34 persen PDB.

dengan Februari 2019 tersebut lebih Realisasi defisit tersebut lebih rendah

tinggi Rp4,92 triliun atau sekitar 4,23 dari realisasi defisit di periode tahun

persen bila dibandingkan realisasi sebelumnya, baik secara nominal

TKD pada periode yang sama tahun maupun persentase terhadap PDB.

2018. Tingginya realisasi TKD sampai Hal ini mencerminkan komitmen

dengan Februari 2019 tersebut pemerintah yang senantiasa menjaga

terutama disebabkan karena: (1) pengelolaan APBN yang sehat dan

penyaluran DAU yang lebih tinggi berkelanjutan. Realisasi pembiayaan

4,30 persen dibandingkan periode anggaran hingga Februari 2019

yang sama tahun sebelumnya; (2) tercatat sudah mencapai Rp197,56

realisasi DBH yang meningkat sekitar triliun, yang meliputi pembiayaan


APBN 2019 Realisasi % thd
utang Rp198,37 triliun, pembiayaan s.d. 28 Februari
19,44 persen dibandingkan periode APBN
yang sama tahun sebelumnya karena investasi kepada BLU Rp2 triliun dan

adanya peningkatan realisasi pada pemberian pinjaman Rp1,20 triliun.


Adapun realisasi pembiayaan utang PENDAPATAN 2.165,11 217,21 10,03%
DBH Sumber Daya Alam; serta (3) NEGARA (A)
meningkatnya realisasi Dana Insentif tersebut terdiri dari penerbitan SBN

Daerah karena adanya penyaluran (neto) sebesar Rp197,10 triliun dan

lebih cepat hingga bulan Februari pinjaman (neto) sebesar Rp1,27 triliun.

2019, apabila dibandingkan periode Pemerintah akan terus berkomitmen


untuk menjaga rasio utang pada level BELANJA NEGARA (B) 2.461,11 271,83 11,04%
yang sama tahun sebelumnya karena
belum ada realisasi. Sementara itu, yang aman dan terkendali.

realisasi Dana Desa sampai dengan


Februari 2019 lebih rendah Rp0,23
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i M a r e t 2 0 1 9

KESEIMBANGAN (20,11) (20,56)


triliun (-4,43 persen) dibandingkan PRIMER
realisasi Dana Desa pada periode
yang sama tahun 2018. Hal tersebut
dipengaruhi oleh realisasi penyerapan SURPLUS/(DEFISIT) (296,00) (54,61) 18,45%
Dana Desa hingga Februari 2019 ANGGARAN (A-B)
belum optimal, terutama karena
beberapa daerah yang masih
berproses dalam administrasi
PEMBIAYAAN 296,00 197,56 66,74%
ANGGARAN

dalam triliun Rupiah

8 9
P
Realisasi APBN erkembangan realisasi APBN APBN tahun 2019, tumbuh 9,97 Selanjutnya, realisasi belanja negara triliun. Realisasi Defisit APBN tahun
sampai dengan tahun 2019 sampai dengan 28 persen dibandingkan realisasi mencapai Rp271,83 triliun atau 2019 tersebut sedikit lebih tinggi
Februari 2019 Februari 2019 menunjukkan periode yang sama APBN tahun 11,04 persen dari pagu APBN tahun dibandingkan defisit anggaran
capaian positif dengan 2018 sebesar Rp161,17 triliun. 2019, tumbuh sebesar 9,15 persen periode yang sama tahun 2018 yakni
pendapatan negara mampu tumbuh Realisasi penerimaan perpajakan dibandingkan realisasi APBN pada Rp48,31 triliun atau 0,33 persen PDB,
8,21 persen dan belanja negara terdiri atas : periode yang sama tahun 2018. dengan nilai defisit keseimbangan
meningkat 9,15 persen dibandingkan Realisasi tersebut terdiri atas : primer Rp13,88 triliun. Selanjutnya
periode yang sama tahun sebelumnya. • Realisasi Penerimaan Pajak untuk realisasi pembiayaan anggaran
Dengan kombinasi realisasi tersebut, mencapai Rp160,84 triliun a. Belanja Pemerintah Pusat periode sampai dengan 28 Februari
defisit anggaran terkendali pada level atau 10,20 persen dari mencapai Rp145,68 triliun atau 2019 sebesar Rp197,56 triliun,
0,34 persen terhadap PDB. target APBN tahun 2019, 8,91 persen dari pagu APBN termasuk untuk pembiayaan investasi
tumbuh sebesar 4,66 tahun 2019, tumbuh 14,19 persen Rp2,00 triliun.
Secara ringkas realisasi APBN 2019 persen. dibandingkan realisasi pada
periode sampai dengan 28 Februari periode yang sama tahun 2018
2019 sebagai berikut: Pendapatan • Realisasi Penerimaan Bea

negara mencatatkan nilai realisasi dan Cukai mencapai Rp16,39 b. TKDD mencapai Rp126,14 triliun

sebesar Rp217,21 triliun atau 10,03 triliun atau 7,85 persen dari atau 15,26 persen dari pagu APBN

persen dari target APBN tahun target APBN tahun 2019, tahun 2019, tumbuh sebesar 3,86

2019, tumbuh sebesar 8,21 persen tumbuh sebesar 119,05 persen dibandingkan realisasi

dibandingkan periode yang sama persen. pada periode yang sama tahun

tahun 2018 yang mencapai Rp200,72 2018.


b. PNBP membukukan realisasi
triliun. Adapun rincian realisasi
sebesar Rp39,91 triliun atau Dengancapaian pendapatan negara
pendapatan negara meliputi:
10,55 persen dari target APBN dan belanja negara tersebut, maka

a. Realisasi Penerimaan Perpajakan tahun 2019. Dibandingkan realisasi Defisit APBN tahun 2019

mencapai Rp177,24 triliun dengan realisasi periode yang sampai dengan 28 Februari 2019
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i M a r e t 2 0 1 9

atau 9,92 persen dari target sama tahun 2018 yang sebesar mencapai Rp54,61 triliun atau 0,34
Rp39,40 triliun, maka realisasi persen terhadap PDB, dengan nilai
PNBP naik 1,29 persen. defisit keseimbangan primer Rp20,56

10 11
Ekonomi Makro

PERKEMBANGAN
EKONOMI
MAKRO

Stabilitas ekonomi nasional tetap terus terjaga,


menjadi landasan kuat dalam pengelolaan ekonomi
tahun 2019

M
omentum pertumbuhan perekonomian global. (triwulan pertama). Namun, inflasi yang relatif mereda dan peningkatan
ekonomi yang dicapai komponen ini sedikit tertahan karena capital inflow. Meskipun mengalami
pada tahun 2018 menjadi Perkembangan harga di tingkat penurunan harga BBM nonsubsidi penguatan, Pemerintah tetap terus
landasan kuat dalam konsumen pada bulan Februari dengan variasi hingga Rp800 per mewaspadai beberapa risiko-risiko
menghadapi ketidakpastian 2019 mencerminkan terjadinya liter untuk jenis Pertamax series dan global yang dapat memberikan
ekonomi global di tahun 2019. deflasi karena penurunan harga solar nonsubsidi, serta Rp100 per liter tekanan terhadap nilai tukar Rupiah.
Pertumbuhan ekonomi tahun 2018 sejumlah komoditas pangan. Deflasi untuk jenis Premium di wilayah Jawa, Sementara itu, cadangan devisa
lebih didukung oleh permintaan terjadi sebesar 0,08 persen (mtm) Madura, dan Bali (Jamali) sebagai Indonesia bera apada level yang cukup
domestik. Meskipun pertumbuhan dipengaruhi oleh turunnya harga tindak lanjut penyeragaman harga tinggi, yakni sebesar USD123,3 miliar
ekonomi global diperkirakan komoditas peternakan (daging dan BBM di seluruh wilayah Indonesia. Laju pada akhir Februari 2019, meningkat
melandai, namun dengan landasan telur ayam ras) serta hortikultura inflasi komponen inti masih bergerak dibandingkan posisi akhir Januari
kinerja ekonomi tahun 2018 (bawang merah, aneka cabai, wortel, stabil mencerminkan tetap terjaganya 2019 sebesar USD120,1 miliar. Posisi
tersebut dan stabilitas ekonomi dan jeruk) karena melimpahnya keseimbangan permintaan dan cadangan devisa ini masih setara
yang tetap terjaga, pertumbuhan pasokan seiring masuknya masa penawaran. Secara tahunan, inflasi dengan pembiayaan 6,7 bulan impor
ekonomi nasional diperkirakan panen dan kembali normalnya mencapai 2,57 persen (yoy), jauh lebih atau 6,5 bulan impor dan pembayaran
masih dalam kisaran target. Selain permintaan pasca libur Hari Raya Natal rendah dibanding Februari 2018 yang utang luar negeri pemerintah, serta
itu, percepatan pembagunan dan akhir tahun. Tekanan inflasi pada sebesar 3,18 persen (yoy). berada di atas standar kecukupan
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i M a r e t 2 0 1 9

infrastruktur dan perbaikan komoditas beras relatif mengalami internasional sekitar 3 bulan impor.
deregulasi yang telah dilaksanakan penurunan dibanding bulan lalu Tren penguatan Rupiah masih Posisi cadangan devisa tersebut
diharapkan akan meningkatkan seiring dengan mulai masuknya musim berlanjut dan per 15 Maret 2019 diyakini akan mampu mendukung
produkitivitas perekonomian dan panen di beberapa daerah. Sementara nilai tukar Rupiah terhadap dolar ketahanan sektor eksternal serta
mendukung pencapaian target itu, inflasi komponen administered Amerika Serikat tercatat pada level menjaga stabilitas makroekonomi dan
pertumbuhan. Perundingan price relatif stabil meskipun sedikit Rp14.310 per dolar Amerika Serikat. sistem keuangan.
perdagangan antara Amerika Serikat mengalami tekanan yang dipengaruhi Dengan demikian, Rupiah mengalami

dan Tiongkok diharapkan akan oleh masih tingginya inflasi tarif apresiasi sebesar 1,07 persen Pada bulan Februari 2019, nilai

menghasilkan kesepakatan positif angkutan udara, berbeda dengan dibandingkan awal tahun 2019. Faktor ekspor tercatat sebesar USD12,53

yang akan memberikan kepastian pola historisnya yang mencatatkan utama yang mempengaruhi penguatan miliar dan impor sebesar 12,2 miliar,

dan mengurangi sentimen negatif deflasi pada periode low season rupiah adalah ekspektasi kenaikan FFR sehingga neraca perdagangan

12 13
mengalmai surplus sebesar USD0,33 pada tanggal 12 Februari 2019,
miliar. Capaian surplus neraca Kementerian Keuangan melakukan
perdagangan ini sebagai gambaran penyederhanaan aturan ekspor
hasil komitmen pemerintah dalam kendaraan bermotor dalam
memperbaiki neraca perdagangan keadaan utuh (completely built
melalui berbagai kebijakan yang up/CBU) dengan menerbitkan
telah diterapkan. Nilai ekspor Peraturan Direktur Jenderal Bea
pada bulan Februari 2019 tersebut dan Cukai Nomor PER-01/BC/2019.
menurun sebesar 10,03 persen Kemudahan prosedur ekspor ini
dibandingkan dengan nilai ekpor ditujukan untuk meningkatkan ekspor
Januari 2019. Sementara itu, impor kendaraan bermotor CBU. Selain
menurun sebesar dari 18,61 persen itu, penandatanganan kerjasama
dibandingkan nilai impor pada Januari Indonesia-Australia Comprehensive
2019. Selama periode Januari Februari Economic Partnership Agreement (IA-
2019 , neraca perdagangan masih CEPA) diharapkan akan membuka
tercatat defisit sebesar USD0,73 milar, peluang peningkatan ekspor
namun lebih rendah dari capaian Indoenesia. Melalui IA-CEPA, Australia
periode yang sama tahun 2018 yang akan menghapuskan tarif impor 100
tercatat sebesar USD0,81 miliar. persen atas sebanyak 6.747 jenis
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
barang asal Indonesia masuk ke
Perkembangan neraca Australia. Sebaliknya, Indonesia akan
perdagangan nasional tidak menghapuskan tarif impor 94 persen
terlepas dari pengaruh kondisi atas sebanyak 10.252 jenis barang
ekonomi dan perdagangan global, impor Australia. IA-CEPA akan berlaku
namun pemerintah akan terus efektif setelah mendapat persetujuan
mengambil langkah-langkah dari parlemen masing-masing negara.
dan kebijakan guna penguatan
neraca perdagangan. Diantaranya,
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i M a r e t 2 0 1 9

14 15
Laporan Utama

LAPOR PAJAK, SEK AR ANG


BANYAK KEMUDAHAN

Musim itu telah tiba, musim SPT elektronik. Laman DJP dapat
penyampaian Surat Pemberitahuan diakses di www.djponline.pajak.go.id
(SPT) Tahunan yang mulai bergulir yang menyediakan kanal pelaporan
sejak Januari sampai dengan April untuk semua jenis SPT Tahunan, SPT
2019. Untuk wajib pajak orang Masa PPh Pasal 21/26, PPh Pasal 15,
pribadi berakhir pada 31 Maret 2019, PPh Pasal 4 ayat (2), dan PPN 1111.
sedangkan wajib pajak badan pada
30 April 2019. Tahun ini Direktorat Laman ini juga menyediakan aplikasi

Jenderal Pajak (DJP) telah mengubah e-Form sebagai saluran lain yang

beberapa proses bisnis penyampaian ditetapkan DJP dan dapat digunakan

SPT Tahunan sehingga memberikan untuk melaporkan SPT Tahunan jenis

kemudahan dan pelayanan yang lebih formulir 1770 S, 1770, dan 1771.

baik lagi bagi wajib pajak. Aplikasi ini mempunyai keunggulan


yaitu setelah diunduh dari sistem
Alternatif Penyampaian SPT yang dapat diisi di luar jaringan (off-line),
Beragam sehingga menghemat penggunaan
data internet dan wajib pajak dapat
Terdapat beberapa alternatif bagi menyelesaikan pengisiannya lebih dari
wajib pajak untuk melaporkan SPT, satu waktu.
yaitu disampaikan melalui e-filing,
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i M a r e t 2 0 1 9

langsung ke kantor pajak (KPP dan Selain aplikasi e-Form untuk


KP2KP), pos dengan bukti pengiriman penyampaian SPT Tahunan, terdapat
surat, atau perusahaan jasa ekspedisi inovasi terkait SPT Masa yaitu e-Bupot
atau jasa kurir dengan bukti dan e-faktur. Aplikasi e-Bupot adalah
pengiriman surat. aplikasi untuk membuat bukti potong
PPh Pasal 23/26, membuat kode billing
Untuk penyampaian SPT via e-filing, sesuai kode jenis pajak dan kode
saat ini DJP telah menyediakan tiga jenis setoran atas bukti pemotongan,
saluran bagi wajib pajak antara dan melaporkan SPT Masa PPh Pasal
lain: laman DJP, saluran lain yang 23/26.
Foto:
Biro KLI
ditetapkan DJP, dan laman penyalur

16 17
Untuk aplikasi e-faktur sendiri, pada 1 Oktober 2017 DJP PPN itu terdaftar di KPP Madya, KPP di Selain itu, DJP juga menyediakan Wajib pajak harus membubuhkan informasi NPWP, jenis
telah meluncurkan aplikasi e-faktur berbasis situs (web-based) lingkungan Kantor Wilayah DJP Jakarta tempat lain berupa Layanan Pajak SPT, Masa /Tahun Pajak, dan status SPT pada amplop
dan e-faktur host-to-host untuk memberikan kemudahan Khusus, dan KPP di lingkungan Kantor di Luar Kantor. Layanan Pajak di tersebut. Selain itu, tanda bukti pengiriman surat sekurang-
penyampaian SPT Masa PPN bagi PKP tertentu. Wilayah DJP Wajib Pajak Besar, dan/ Luar Kantor ini biasanya berupa Pos kurangnya harus memuat nama dan NPWP, jenis SPT, dan
atau sudah pernah menyampaikan Pajak, Pojok Pajak atau Unit Mobil Masa/Tahun Pajak. Khusus untuk SPT dengan status Lebih
Penyalur SPT elektronik adalah pihak yang ditunjuk oleh DJP SPT Masa dalam bentuk elektronik Pajak (Mobile Tax Unit/MTU) yang Bayar, wajib pajak harus menggunakan layanan pengiriman
untuk menyalurkan SPT dalam bentuk dokumen elektronik maka wajib menyampaikan SPT via disediakan KPP atau KP2KP tempat khusus sehingga SPT diterima KPP selambat-lambatnya tiga
ke DJP melalui laman Penyalur SPT elektronik dimaksud. e-filing. wajib pajak terdaftar. hari setelah tanggal pada tanda bukti pengiriman surat.
Saat ini, terdapat tujuh Penyalur SPT elektronik yang resmi
ditunjuk oleh DJP, yaitu: www.spt.co.id, www.pajakku.com, Sekarang, wajib pajak tersebut Untuk lebih memudahkan wajib Memberikan Kemudahan dan Menjamin Kepastian Hukum
https://eform.bri.co.id, www.online-pajak.com, https://aspbni.bni. tidak perlu lagi mengantre di KPP pajak, DJP memberikan pengecualian
co.id, klikpajak.id, dan PT Prima Wahana Caraka (PwC). untuk melaporkan pajaknya. DJP bagi wajib pajak berstatus karyawan Dengan pengaturan lebih detil terkait pengiriman SPT

juga telah merilis e-Billing versi 2.0 yang menyampaikan SPT Tahunan melalui pos atau perusahaan jasa ekspedisi atau jasa
Jumlah ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu yang hanya sebagai layanan pembuatan billing Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi kurir, memberikan jaminan kepastian hukum bagi wajib
menyediakan empat Penyalur SPT elektronik. Penambahan massal. Layanan ini terutama untuk dengan jenis formulir 1770 S atau pajak dan memperkecil timbulnya konflik atau sengketa di
ini tentunya akan makin memudahkan wajib pajak, memberikan kemudahan bagi 1770 SS yang berstatus Nihil atau kemudian hari atas status penyampaian SPT wajib pajak.
terutama bagi wajib pajak tertentu yang wajib e-filing. Bendahara atau pemungut PPN yang Kurang Bayar, bukan merupakan
Selain itu, saat ini DJP juga memberikan kemudahan bagi
mempunyai volume pembuatan Kode SPT Pembetulan, disampaikan
Seputar e-filing wajib pajak dalam melengkapi SPT. Wajib pajak yang
Billing dan transaksi pembayaran yang dalam bentuk formulir kertas, dan
melaporkan SPT melalui e-filing tidak perlu lagi mengunggah
Terdapat tiga jenis kondisi wajib pajak tertentu yang wajib tinggi. disampaikan sampai dengan batas
Surat Setoran Pajak (SSP) selama Nomor Transaksi
menyampaikan SPT secara e-filing. Pertama, penyampaian akhir pelaporan SPT Tahunan. Wajib
Tak Melulu e-filing Penerimaan Negara (NTPN) pada SSP telah dicantumkan
SPT Tahunan Badan oleh wajib pajak yang terdaftar pajak ini boleh menyampaikan SPT
dalam SPT. Wajib pajak juga tidak perlu lagi menyatukan
di KPP Madya, KPP di lingkungan Kantor Wilayah DJP Tahunan ke TPT atau Layanan Pajak
Selain beberapa wajib pajak di semua dokumen kelengkapan SPT untuk diunggah melalui
Jakarta Khusus, dan KPP di lingkungan Kantor Wilayah di Luar Kantor selain tempat dia
atas, wajib pajak lain masih dapat e-filing. Dokumen tersebut dapat diunggah satu per satu.
DJP Wajib Pajak Besar. Kedua, penyampaian SPT Masa terdaftar.
menyampaikan SPT secara langsung
PPN bagi Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang diwajibkan ke KPP atau KP2KP, melalui pos Melalui penyempurnaan peraturan perpajakan dan
Bagi wajib pajak yang menyampaikan
untuk menyampaikan SPT Masa PPN dalam bentuk dengan bukti pengiriman surat, penyederhanaan proses bisnis yang merupakan dua dari
SPT melalui pos dengan bukti
dokumen elektronik. Ketiga, penyampaian SPT Masa PPh atau perusahaan jasa ekspedisi atau lima pilar reformasi perpajakan, DJP memastikan komitmen
pengiriman surat, atau perusahaan
Pasal 21/26 bagi wajib pajak badan yang telah diwajibkan dan konsistensinya dalam memberikan pelayanan prima
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i M a r e t 2 0 1 9

jasa kurir dengan bukti pengiriman jasa ekspedisi atau jasa kurir dengan
menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 21/26 secara surat. Kewajiban penyampaian SPT kepada wajib pajak. Berbagai kemudahan yang disuguhkan
bukti pengiriman surat disampaikan
elektronik. secara langsung dilakukan di Tempat kepada wajib pajak dan beragam inovasi di bidang
ke KPP tempat wajib pajak terdaftar,
Pelayanan Terpadu (TPT) tempat wajib teknologi merupakan kebutuhan yang tidak dapat dielakkan
Ketentuan pelaporan secara e-filing juga wajib dilakukan terdapat ketentuan lebih detil
pajak terdaftar, termasuk Kantor lagi, menuju layanan perpajakan berkelas dunia.
oleh Pemungut PPN selain Bendahara Pemerintah Pusat, yang mengatur agar wajib pajak
Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi mengirimkan satu SPT dalam satu
Bendahara Pemerintah Daerah, dan Kepala Urusan
Perpajakan (KP2KP) yang berada amplop tertutup dengan satu tanda
Keuangan yang belum memenuhi kewajiban penyampaian
dalam wilayah KPP tempat wajib pajak bukti pengiriman surat.
SPT dalam bentuk dokumen elektronik. Apabila Pemungut
terdaftar.

18 19
DI BALIK JUTA AN E-MAIL
UNTUK WAJIB PAJAK

Sebagai wujud kecintaan Direktorat Insights Team asal Inggris. Tujuan


Jenderal Pajak (DJP) terhadap penelitian ini untuk membantu wajib
Wajib Pajak yang telah turut serta pajak dalam menyampaikan SPT
berkontribusi dalam pembangunan Tahunannya lebih awal. Narasinya
dengan melaksanakan kewajiban dibuat bertujuan untuk membantu
perpajakannya, di awal Maret ini wajib pajak menyampaikan SPT
jutaan wajib pajak orang pribadi Tahunannya lebih awal dibandingkan
mendapatkan surat elektronik dengan narasi lainnya, sehingga wajib
(e-mail) dari DJP, mengingatkan untuk pajak mendapatkan pengalaman yang
menyampaikan Surat Pemberitahuan nyaman saat menyampaikan SPT
(SPT) Tahunan lebih awal dan tidak Tahunan. Selain itu, narasi ini juga
mendekati tanggal jatuh tempo pada teruji dapat membuat lebih banyak
31 Maret 2019. Menariknya adalah, wajib pajak yang melaporkan SPT
sebagaimana halnya dengan surat Tahunannya dibandingkan dengan
cinta lainnya, banyak pikiran dan narasi lainnya.
perasaan yang dicurahkan dalam
penulisan surel-surel tersebut. Narasi Di seluruh dunia, wajib pajak dengan

surel yang dikirim kepada wajib pajak jumlah yang signifikan cenderung
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i M a r e t 2 0 1 9

tersebut sebenarnya telah ditulis menunggu untuk menyampaikan SPT

dengan memperhatikan perilaku wajib Tahunannya saat mendekati tanggal

pajak. Sederhananya, konsep narasi jatuh tempo. Dari sisi wajib pajak,

surel tahun ini telah diuji berdasarkan hal tersebut menimbulkan berbagai

hasil penelitian dan survei. hambatan, di antaranya adalah harus


menghadapi antrean panjang saat
Pada 2018 lalu, DJP telah menguji menyampaikan SPT Tahunan di kantor
coba implementasi pendekatan pajak maupun pelambatan laman web
perilaku dalam upaya peningkatan pajak karena banyaknya wajib pajak
kepatuhan wajib pajak. Uji coba ini yang mengakses secara bersamaan.
Foto: merupakan hasil kerja sama antara
Biro KLI
DJP, World Bank, dan Behavioural Berdasarkan hasil survei yang

20 21
dilakukan oleh DJP, wajib pajak Control National Pride dan menyampaikan SPT pada akhir
cenderung menunda dan telah bulan Maret seperti penolakan dari
menjadi kebiasaan dalam Pada jenis surel ini, naskah surel Surel ini menekankan pada kontribusi petugas karena menyampaikan SPT
menyampaikan SPT tahunan. Hasil dimulai dengan satu paragraf panjang pajak terhadap pembangunan dan secara tidak lengkap akibat tergesa-
survei ini menjadi salah satu latar yang berisi dasar hukum ketentuan menegaskan wajib pajak merupakan gesa, laman web yang lambat,
belakang dilakukannya penelitian tentang batas waktu penyampaian SPT pahlawan pembangunan. Surel antrean panjang di kantor pajak, dan
berbasis perilaku wajib pajak dalam Tahunan. Persuratan dengan jenis ini melampirkan ilustrasi postur APBN pengenaan denda jika melewati batas
menyampaikan SPT Tahunannya. adalah hal yang biasa dilakukan oleh 2018. Struktur pesan lebih konsisten waktu.
Dalam uji coba tersebut DJP memiliki DJP dan unit-unit kerja di bawahnya dengan komunikasi Indonesia yang

populasi sebanyak 11,2 juta wajib ketika berkirim surat kepada wajib konvensional, yaitu mengutarakan Planning

pajak. Jumlah sebanyak itu akan dibagi pajak. Kemudian di sana disebutkan secara tidak langsung. Contohnya,
empat metode pelaporan: datang surel dimulai dengan penjelasan Surel jenis ini bertujuan untuk
ke dalam 7 kategori secara acak. Satu
langsung ke kantor pajak, pos tercatat, mengapa email itu dikirim dan tidak memperkuat tujuan penyampaian SPT
kategori tidak akan dikirim surel.
kurir, atau online. Dalam surel ini juga menjelaskan secara langsung manfaat Tahunan lebih awal dan memberikan
Sedangkan kepada enam kategori
diberikan tautan khusus jika wajib dari penyampaian SPT Tahunan lebih bantuan perencanaan kepada Wajib
lainnya akan dikirim dengan jenis
pajak ingin langsung menyampaikan awal. Pajak. Untuk itu di dalam surel, DJP
surel yang berbeda isinya masing-
SPT Tahunan pada saat itu juga. mencantumkan masalah-masalah
masing.
Guidance yang dapat dihindari oleh wajib

Enam jenis surel itu adalah control, Simple Reminder pajak jika melaporkan lebih awal.
Untuk mempermudah wajib pajak, Kemudian surel memberikan opsi
simple reminder, guidance, planning,
Konten dalam surel ini tidak terdapat surel ini memberikan tautan (link) untuk memilih tanggal pelaporan
guidance and planning, dan national
dasar hukum ketentuan seperti pada ke panduan kelengkapan pengisian sebelum 16 Maret dengan mengklik
pride. Pembedaan jenis konten ini
surel berjenis control dan langsung SPT dan Soal Sering Ditanya (FAQ). tautan. Atau jika tidak mau maka
dimaksudkan untuk dapat mengukur
memulainya dengan 4 metode Lalu diberitahukan konsekuensinya wajib pajak diberikan tautan untuk
efektivitas tiap konten surel terhadap
penyampaian SPT yang tersedia. kalau wajib pajak menunda-nunda memilih tanggal lain sebelum tanggal
perilaku wajib pajak. Pengiriman surel
Untuk mempromosikan pelaporan
menggunakan aplikasi Newsletter Pajak
lebih awal, surel menekankan
berdomain pajak.go.id.
agar wajib pajak tidak menunggu

Aplikasi Newsletter Pajak sendiri menyampaikan SPT Tahunan sampai

adalah aplikasi yang digunakan oleh batas waktu terakhir. Dalam surel
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i M a r e t 2 0 1 9

Kantor Pusat DJP untuk mengirimkan itu juga dinyatakan bahwa “Saat ini

informasi perpajakan kepada para semakin banyak masyarakat Indonesia

wajib pajak dengan menggunakan yang telah patuh melaporkan SPT”.

basis data surel yang ada pada master Bukan tanpa maksud, melainkan

file wajib pajak. DJP mengirimkan surel banyak penelitian menunjukkan

tersebut 6 minggu sebelum batas bahwa orang menyesuaikan

terakhir penyampaian SPT Tahunan perilakunya dengan mayoritas orang

Wajib Pajak Orang Pribadi. di sekitar mereka berperilaku.

22 23
31 Maret. Mereka yang memasukkan yang dikirim surel dengan jenis
tanggal akan dikirim surel pengingat ini melaporkan SPT Tahunannya
dua hari sebelum tanggal yang dipilih. (sebelum tanggal 16 Maret 2019)
Surel pengingat menyarankan wajib lebih banyak daripada jenis surel
pajak untuk menyiapkan dokumen lainnya dan lebih tinggi 2,1% daripada
pelaporan dan memvisualisasikan yang tidak dikirim surel sama sekali.
langkah-langkah yang mereka ambil Selisihnya ini setara 233.500 SPT
dalam pelaporan SPT Tahunan, Tahunan jika surel berjenis Planning
serta memberikan panduan khusus dibagikan kepada 11,2 juta populasi.
pelaporan SPT Tahunan.
Pada Maret 2019 ini telah dikirim
Guidance and Planning e-mail blast kepada 11 juta wajib pajak
orang pribadi yang memiliki surel. Itu
Surel jenis ini menggabungkan setelah dikurangi dengan jumlah wajib
dua jenis sebelumnya. Wajib pajak yang sudah menyampaikan SPT
Pajak diberikan panduan dan Tahunannya. Jadi yang dikirim oleh Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
meminta komitmen mereka DJP adalah benar-benar wajib pajak
dalam penyampaian SPT Tahunan yang belum melaporkan SPT Tahunan.
dengan dua pilihan tanggal. Untuk Per tanggal 1 Maret 2019 saja terdapat
mengurangi panjang email, maka lebih dari 2,7 juta wajib pajak yang
di dalam surel telah dihilangkan telah menyampaikan SPT Tahunan.
daftar masalah jika wajib pajak
menyampaikan SPT Tahunan pada Pada akhirnya upaya mengirimkankan
hari terakhir bulan Maret. email blast berdasarkan perilaku
wajib pajak ini semata untuk
Hasil pengiriman surel pada 2018 mendorong kepatuhan wajib pajak
menunjukkan surel berjenis Planning dalam menjalankan kewajiban
yang membantu perencanaan wajib perpajakannya. Untuk 2019, kita akan
pajak dalam menyampaikan SPT melihat hasilnya sebentar lagi. Usai
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i M a r e t 2 0 1 9

Tahunan memiliki jumlah statistik musim SPT ini berakhir


yang paling tinggi. Wajib pajak

24 25
Pendapatan Negara

PENERIMA AN
PAJAK

Sampai dengan Februari, Penerimaan Pajak


Terhimpun Rp160,85 Triliun

(dalam triliun Rupiah)

Realisasi s.d. Februari 2019


Realisasi
APBN
Penerimaan Uraian ∆%
2019 % thd
Pajak s.d. 2018 -
Target
2019
Februari 2019
Pajak Penghasilan 894,45 102,26 15,36% 11,43%
- Migas 66,15 10,51 34,85% 15,89%
- Non Migas 828,29 91,75 13,48% 11,08%
PPN & PPnBM 655,39 57,44 -10,40% 8,76%
PBB & Pajak Lainnya 27,71 1,14 21,51% 4,12%
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i M a r e t 2 0 1 9

Jumlah 1.577,56 160,85 4,66% 10,20%


*angka sementara per Februari 2019

S
ampai dengan bulan Februari APBN 2019. Apabila dibandingkan
2019, penerimaan pajak yang dengan periode yang sama tahun
dihimpun oleh Direktorat lalu, penerimaan pajak periode
Jenderal Pajak mencapai Januari – Februari 2019 mengalami
Foto: Rp160,84 triliun. Capaian tersebut pertumbuhan sebesar 4,66 persen
Media Keuangan Edisi 114 setara dengan 10,20 persen dari target (yoy).
/ Paruhum H

26 27
Pertumbuhan penerimaan pajak Pribadi tumbuh hingga 28,17 persen
ditopang oleh baiknya kinerja PPh, (yoy). Rp 36,87 T
Industri
dengan PPh Non-Migas tumbuh 13,48 Pengolahan 24,3 %
persen sedangkan PPh Migas tumbuh PPh Pasal 21 dan Pasal 22 tumbuh
double digit, dengan PPh Pasal 21 Rp 36,03 T
34,85 persen. Apabila kita lihat lebih Perdagangan
tumbuh 15,67 persen (yoy) sedangkan 23,7 %
dalam, beberapa jenis pajak utama
menunjukkan kinerja yang cukup baik, PPh Pasal 22 tumbuh 10.65 persen Rp 21,56 T
Jasa Keuangan
terutama PPh Pasal 25/29 dan PPh (yoy). Selama periode Januari-Februari 14,2 %
Pasal 21. 2019, jumlah SPT Masa PPN Lebih Konstruksi & Rp 11,58 T
Bayar yang mengajukan restitusi Real Estat 7,6 %
PPh Pasal 25/29 masih melanjutkan meningkat cukup pesat dibandingkan
Transportasi & Rp 8,30 T
trend pertumbuhan double digit yang tahun-tahun sebelumnya. Terdapat Pergudangan 5,5 %
telah berlangsung sepanjang tahun peningkatan jumlah SPT yang diajukan
Rp 5,30 T
2018, bahkan mencapai 40,00 persen permohonan restitusi sebesar 37 Pertambangan
3,5 %
(yoy). PPh Badan tumbuh hingga 40,44 persen selama periode Januari-
persen (yoy), sementara PPh Orang Februari 2019 dibandingkan periode
yang sama di tahun 2018.
Perlambatan pertumbuhan pajak-pajak atas impor terjadi
Penerimaan
seiring dengan melambatnya laju impor Indonesia. Nilai Impor
Jenis Pajak growth (yoy) growth (yoy) Pajak Sektoral
Pertumbuhan Indonesia di bulan Januari 2019 mengalami penurunan 1,83
Penerimaan Februari Februari persen (yoy) bila dibandingkan dengan bulan Januari 2018, dari
2018 2019
Pajak USD15,31 miliar menjadi USD15,03 miliar.
PPh Pasal 25 7,84 % 40,00 %
- Badan 7,74 % 40,44 % Namun demikian, pajak-pajak atas Impor masih menunjukkan
- Orang Pribadi 10,58 % 28,17 % pertumbuhan positif 1,16 persen (yoy), didorong oleh PPh
PPh Final 17,15 % 15,67 % Pasal 22 Impor yang tumbuh 3,96 persen (yoy) sedangkan PPN
PPh Pasal 21 40.96 % 10.65 % Impor tumbuh 0,79 persen (yoy). PPnBM Impor mengalami
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i M a r e t 2 0 1 9

Pajak atas Impor 25.94 % 1, 16 % penurunan 23,58 persen (yoy), hal ini cukup wajar mengingat
jenis barang-barang yang tergolong mewah memang
- PPh 22 Impor 30,10 % 3,96 %
merupakan target utama kenaikan tarif impor.
- PPN Impor 25,67 % 0,79 %
- PPnBM Impor -8,89 % -23,58 % Ditinjau dari sisi sektoral, Pertumbuhan di bulan Januari -
Februari 2019 ditopang oleh pertumbuhan sektor Perdagangan
(tumbuh 1,7 persen (yoy)), Jasa Keuangan dan Asuransi
(tumbuh 27,5 persen (yoy)) dan Pertambangan dan Penggalian
(tumbuh 30,7 persen (yoy)).

28 29
Pendapatan Negara

KEPABEANAN DAN
CUK AI

Penerimaan kepabeanan dan cukai hingga bulan Pertumbuhan


Februari 2019 tumbuh signifikan, tumbuh 119,05 Penerimaan
ersen (yoy) Total s.d.
Februari
2016-2019
dalam triliun Rupiah

Pertumbuhan
(yoy)
Target Realisasi Realisasi
No. Jenis Penerimaan % Capaian
APBN 2019 2018

%2019 %2018

1 Bea Masuk 38.90 5.69 14.62% 5.43 4.76% 11.96%


2 Cukai 165.50 10.08 6.09% 1.16 768.89% 16.03%
3 Bea Keluar 4.42 0.63 14.27% 0.90 -29.49% 83.10%
Total 208.82 16.39 7.85% 7.48 119.05% 18.08%
PPN Impor 26.89 26.68 0.79% 25.67% Pertumbuhan
PPn BM Impor 0.44 0.57 -23.58% -8.89% Penerimaan Bea
PPh Pasal 22 Impor 8.96 8.62 3.96% 30.10% Masuk
Total PDRI lainnya 36.29 35.87 1.16% 25.94% s.d. Februari
Total Bea Cukai dan Pajak 52.68 43.35 21.52% 24.51% 2016-2019

P
enerimaan kepabeanan dan berkontribusi sangat tinggi, mengingat
cukai sampai dengan tanggal 28 pertumbuhannya yang meningkat
Februari 2019 adalah Rp16,39 hingga 768 persen.
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i M a r e t 2 0 1 9

triliun. Capaian tersebut


merupakan 7,85 persen dari target Penerimaan pajak dalam rangka impor

yang diamanatkan APBN tahun 2019 (PDRI) yang terdiri atas PPh pasal 22 Penerimaan BM yang berhasil dikumpulkan hingga akhir bulan Februari 2019
sebesar Rp208,82 triliun. Apabila impor, PPN impor, dan PPnBM impor, adalah sebesar Rp5,69 triliun. Capaian penerimaan itu tumbuh 4,76 persen
dibandingkan dengan periode yang juga dipungut oleh Direktorat Jenderal dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu, atau 14,62 persen dari
sama tahun lalu, maka capaian ini Bea dan Cukai (DJBC) mencapai target penerimaan BM pada APBN tahun 2019. Persentase capaian penerimaan
tumbuh signifikan 119,05 persen. Rp36,29 triliun. Capaian PDRI BM merupakan yang tertinggi bila dibandingkan capaian persentase komponen
Capaian penerimaan yang signifikan tersebut tumbuh sebesar 1,16 persen penerimaan yang lain. Pertumbuhan penerimaan BM salah satunya dikontribusi
tersebut dikontribusi oleh penerimaan dibandingkan capaian bulan Februari oleh dampak penertiban impor berisiko tinggi (PIBT) yang merupakan bagian dari
bea masuk (BM) dan penerimaan cukai tahun 2018. Alhasil, total penerimaan program penguatan reformasi kepabeanan dan cukai (PRKC). Hal itu terlihat dari
yang tumbuh positif. Penerimaan cukai yang dikumpulkan DJBC hingga tumbuhnya penerimaan BM yang berasal dari extra effort sebesar 3,2 persen.
Februari 2019 adalah Rp52,68 triliun.

30 31
Pertumbuhan Pertumbuhan
Penerimaan Penerimaan BK
Cukai s.d. s.d. Februari,
Februari, 2016-2019
2016-2019

Penerimaan cukai, yang terdiri dari Kinerja penerimaan CHT sampai disebabkan pertumbuhan produksi persen dari target APBN tahun 2019.
cukai hasil tembakau (CHT), cukai dengan bulan Februari 2019 terutama dari pabrik rokok (PR)
minuman mengandung etil alkohol mencapai Rp9,43 triliun. Kinerja golongan 1. Penerimaan bea keluar (BK) sampai

(MMEA), dan cukai etil alkohol (EA), tersebut membuat pertumbuhan dengan bulan Februari 2019 adalah

sampai dengan bulan Februari 2019 CHT naik signifikan sebesar 1.638,21 Kinerja penerimaan cukai MMEA sebesar Rp0,63 triliun atau 14,27

adalah sebesar Rp10,08 triliun. persen, serta mencapai 5,94 persen hingga akhir Februari 2019 adalah persen dari target APBN tahun 2019.

Capaian tersebut merupakan 6,09 dari target APBN tahun 2019. sebesar Rp 0,61 triliun. Kinerja Kinerja BK mengalami pertumbuhan

persen dari target APBN tahun Kinerja pertumbuhan penerimaan tersebut mengalami pertumbuhan negatif 29,49 persen dibandingkan

2019, dan mengalami pertumbuhan CHT yang tumbuh sangat tinggi sebesar 3,89 persen bila dibandingkan kinerja pada periode yang sama

sebesar 768,89 persen dibanding tersebut disebabkan oleh adanya periode yang sama tahun lalu, atau tahun 2018. Penurunan pertumbuhan

penerimaan cukai bulan Februari pelunasan dari pembelian pita cukai mencapai 12,12 persen dari target tersebut diakibatkan oleh turunnya

tahun 2018. Penerimaan cukai dan di bulan Desember 2018, yang jatuh APBN 2019. Performa MMEA tersebut kinerja ekspor mineral terutama

pertumbuhannya merupakan yang temponya di bulan Februari 2019. didorong oleh produksi Golongan komoditas tembaga. Namun demikian

tertinggi dibandingkan komponen Kinerja CHT juga berkontribusi A yang mulai tumbuh sebesar 5,82 terdapat beberapa komoditas

penerimaan yang lain. Kinerja cukai hingga 99,67 persen terhadap kinerja persen di bulan Februari 2019 ini. ekspor terkena BK yang mengalami
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i M a r e t 2 0 1 9

dikontribusi terutama oleh CHT dan pertumbuhan penerimaan cukai. Sedangkan capaian penerimaan etil pertumbuhan seperti produk kelapa

MMEA Faktor pendorong lainnya adalah alkohol (EA) per Februari 2019 adalah sawit, nikel dan bauksit, biji kakao,

kenaikan tarif efektif CHT, yang sebesar Rp 0.02 triliun atau 13.50 serta kayu dan kulit.

32 33
Tuai Hasil Positif, Bea Cukai
Rilis Hasil Survei Dampak
Ekonomi Fasilitas Kawasan
Berikat Dan Kemudahan 1. Rasio ekspor terhadap impor
sebesar 2,40, artinya setiap 1
survei pertama, yang bekerja sama
dengan Badan Pusat Statistik (BPS)

Impor Tujuan Ekspor dollar bahan baku yang diimpor


menghasilkan 2,40 dollar produk
dan Badan Kebijakan Fiskal (BKF).
Survei ini dilakukan untuk memastikan
yang diekspor; bahwa dampak ekonomi fasilitas KB
dan KITE tetap positif, di samping
2. Kontribusi nilai ekspor Rp780,83 juga untuk merumuskan penajaman
triliun atau setara 34,37 persen formulasi kebijakan selanjutnya.
nilai ekspor nasional; Mengingat berbagai dampak positif
yang timbul dari pemanfaatan
3. Nilai tambah terhadap
kedua fasilitas tersebut, maka Bea
perekonomian Rp402,5 triliun;
Cukai terus menciptakan inovasi
4. Jumlah tenaga kerja diserap 1,95 untuk meningkatkan ekspor. Kali
juta orang dan 97 persennya diisi ini, Bea Cukai telah memperbarui
oleh tenaga kerja lokal; peraturan KITE Pembebasan dan KITE
Pengembalian.
5. Penerimaan pajak pusat
mencapai Rp85,49 triliun dan Peraturan baru merupakan deregulasi
pajak daerah mencapai Rp5,11 dan penyederhanaan peraturan
triliun; sebelumnya. Bea cukai telah
mengeluarkan Peraturan Menteri
6. Nilai investasi yang dihasilkan Keuangan nomor 160/PMK.04/2018
mencapai Rp178,17 triliun; dan dan nomor 161/PMK.04/2018 yang
berlaku pada 18 Februari 2019.
7. Menciptakan indirect economy
Bea Cukai merilis survei manfaat Indonesia. Selain itu, Bea Cukai juga Beberapa inovasi yang Bea Cukai
activities, seperti tumbuhnya
ekonomi dari fasilitas Kawasan mengeluarkan aturan baru sistem lakukan dengan diberlakukannya
95.251 jaringan usaha langsung,
aturan baru ini antara lain:
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i M a r e t 2 0 1 9

Berikat (KB) dan Kemudahan Impor aplikasi KITE berbasis online (e-KITE) dan 268.509 usaha tidak langsung
Tujuan Ekspor (KITE), hasil kerja yang menyerderhanaan aturan dan yang meliputi usaha akomodasi, 1. Menciptakan perizinan
sama dengan Lembaga Pembiayaan ditujukan untuk memperluas rantai perdagangan, makanan, dan operasional dan transaksional
Ekspor Indonesia (LPEI) dan University pasok bahan sebagai substitusi barang transportasi. KITE secara online;
Network for Indonesia Export impor, memperluas saluran ekspor
Development (UNIED). Hasilnya, hasil produksi, dan mengakomodasi Survei kali ini merupakan survei 2. Mempercepat janji layanan
kedua fasilitas tersebut memberi perkembangan proses bisnis. kedua yang dilakukan oleh Bea Cukai pengembalian Bea Masuk;
dampak positif dalam mendorong dan hasilnya tidak jauh berbeda dari
perekonomian di berbagai sektor Resume hasil pengukuran dampak

Industri di seluruh wilayah di ekonomi KB dan KITE secara nasional


untuk tahun 2017, antara lain:

34 35
3. Membuka peluang pemasukan melakukan monitoring terkait PIB dan PEB perusahaan.
dan pengeluaran melalui PLB;
Fasilitas KB dan KITE terbukti telah memberikan dampak
4. Memberikan kemudahan ekonomi yang positif bagi perekonomian salah satunya
bagi perusahaan dengan dalam mendorong ekspor nasional. Hasil pengukuran
menghapuskan LPE dan dampak ekonomi juga menjadi dasar penentuan kebijakan
menyiapkan LHPRE yang tersedia KB dan KITE ke depan. Misalnya hasil survei menunjukkan
otomatis secara sistem sebagai bahwa industri padat karya berorientasi pada fasilitas
pengganti LPE; KB sedangkan industri padat modal berorientasi pada
fasilitas KITE. Selain itu juga sebaran fasilitas KB dan KITE
5. Melakukan relaksasi ketentuan menunjukkan adanya pilihan wilayah industri di Pulau Jawa.
pengenaan sanksi bagi
perusahaan KITE Pembebasan; Pilihan orientasi-orientasi tersebut akan kembali kepada Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
efisiensi dan produktivitas dari masing-masing industri,
6. Memberikan fasilitas antara lain:
pembebasan atas impor barang
contoh; 1. Mengoptimalkan ekspor dari sektor perkebunan dan
peternakan melalui KB Hortikultura dan KB sapi;
Reekspor untuk bahan baku sisa
serta tidak sesuai spesifikasi dan 2. Mengoptimalkan ekspor industri pangan dari olahan
membuka kesempatan perusahaan CPO melalui KB hilirisasi CPO;
untuk mengajukan penyelesaian dan
pelunasan tagihan lebih awal tanpa 3. Mengoptimalkan serapan tenaga kerja pada industri

menunggu jatuh tempo. TPT dan alas kaki melalui KB dan KITE TPT dan alas
kaki; dan
Bea Cukai juga telah merilis aplikasi
KITE berbasis online (e-KITE). 4. Mengembangkan industri kreatif dan industri tematik
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i M a r e t 2 0 1 9

Aplikasi tersebut dapat memberikan melalui KB fashion muslim.

kemudahan bagi perusahaan untuk


Selain itu, pemberlakuan aturan baru terkait KITE
menyampaikan pertanggungjawaban
merupakan salah satu komitmen Pemerintah untuk
dan pengajuan pengembalian Bea
membantu industri dalam rangka mendorong
Masuk secara online, melakukan
pertumbuhan ekspor, sehingga diharapkan kemudahan ini
pengajuan konversi maupun
dapat dimanfaatkan secara optimal oleh perusahaan.
perbaikan konversi secara online, dan

36 37
Pendapatan Negara

PENERIMA AN
NEGAR A BUK AN PAJAK

Realisasi penerimaan SDA migas sangat baik,


mencapai hampir 1,5 kali dari target APBN tahun
2018.tahun 2019 PNBP menunjukkan capaian
Awal
kinerja yang positif

2019 Realisasi 1,59 persen dibandingkan periode Dari sektor Kekayaan Negara
Realisasi PNBP
APBN 28 Februari % thd APBN Growth yang sama tahun 2018 yaitu Disahkan, realisasi baru mencapai
s.d. 28 Februari 2019
sebesar Rp16,19 triliun. Penurunan Rp2,33 miliar. Hal tersebut
2019 (dalam I. Penerimaan Negara Bukan Pajak 378.297,86 39.912,20 10,55 1,29
penerimaan SDA Migas tersebut disebabkan karena BUMN baru akan
miliar Rupiah) A. Penerimaan SDA 190.754,77 21.421,61 11,23 (1,36)
antara lain disebabkan lebih menyelenggarakan RUPS pada bulan
1. Migas 159.778,31 15.932,99 9,97 (1,59)
rendahnya realisasi ICP periode bulan Maret atau April sehingga realisasi
a. Minyak Bumi 118.606,71 15.932,99 13,43 (1,59)
Januari-Februari 2019 sebesar USD penerimaan baru akan tercatat secara
b. Gas Alam 41.171,60 - - -
58,93 per barel, dibandingkan ICP signifikan pada bulan April atau
2. Non Migas 30.976,46 5.488,62 17,72 (0,66)
bulan Januari – Februari 2018 sebesar setelahnya.
a. Pertambangan 24.960,72 4.884,41 19,57 (1,71)
USD 63,60 per barel.
Minerba
Realisasi penerimaan PNBP Lainnya
b. Kehutanan 4.511,54 462,18 10,24 3,21
Realisasi penerimaan SDA Non mencapai Rp16,20 triliun atau 17,22
c. Perikanan 625,81 114,72 18,33 35,51
Migas mencapai Rp5,49 triliun atau persen dari target APBN tahun 2019.
d. Pend. Per. Panas 878,38 27,32 3,11 17,79 17,72 persen dari target APBN tahun Realisasi tersebut mengalami sedikit
Bumi
2019. Realisasi tersebut mengalami penurunan yaitu sebesar 0,41 persen
B. Pendapatan dari KND 45.589,30 2,33 0,01 4.561,90
penurunan sebesar 0,66 persen jika jika dibandingkan dengan periode
C. PNBP Lainnya 94.069,33 16.203,10 17,22 (0,41)
dibandingkan dengan periode yang yang sama tahun 2018 yang mencapai
D. Pendapatan BLU 47.884,45 2.285,16 4,77 61,27
sama tahun 2018 yaitu sebesar Rp5,52 Rp16,27 triliun.
triliun. Penurunan ini diantaranya
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i M a r e t 2 0 1 9

disebabkan rata-rata Harga Batubara Untuk pendapatan BLU, hingga 28


Acuan (HBA) pada periode Januari Februari 2019 terealisasi sebesar

S
ampai dengan tanggal 28 Pendapatan BLU yaitu naik sebesar – Februari 2019 sebesar USD 92,11 Rp2,28 triliun atau mencapai 4,77
Februari 2019, realisasi PNBP 61,27 persen dari periode yang sama per ton, lebih rendah dibandingkan persen dari target APBN tahun 2019,
mencapai Rp39,91 triliun atau pada tahun 2018. HBA periode Januari - Februari 2018 meningkat 61,27 persen dari periode
10,55 persen dari APBN tahun sebesar USD 98,12 per ton. Penurunan yang sama tahun 2018 sebesar Rp1,42
2019. Realisasi tersebut mengalami Realisasi penerimaan SDA Migas triliun. Kenaikan pendapatan BLU
HBA ini antara lain dipengaruhi oleh
kenaikan sebesar 1,29 persen jika mencapai Rp15,93 triliun atau 9,97 tersebut antara lain dipengaruhi oleh
kebijakan proteksi impor batubara
dibandingkan dengan periode yang persen dari targetnya dalam APBN kenaikan pendapatan BLU Kesehatan
Tiongkok dan India.
sama tahun 2018. Kenaikan ini antara tahun 2019. Realisasi tersebut dan Pendidikan.
lain disebabkan adanya kenaikan pada mengalami penurunan sebesar

38 39
Belanja Negara

BELANJA PEMERINTAH
PUSAT

Kinerja Belanja Pemerintah Pusat (BPP) sampai


Februari tahun 2019 meningkat dari segi
penyerapan dan pertumbuhan.

R
ealisasi BPP sampai dengan tingkat penyerapan BPP tahun
akhir Februari 2019 telah sebelumnya sebesar8,77 persen dari
mencapai Rp145,68 triliun pagu APBN tahun 2018. Peningkatan
atau sekitar 8,91 persen dari realisasi tersebut ditopang oleh
pagu APBN tahun 2019. Kondisi meningkatnya realisasi belanja K/L
tersebut menunjukkan bahwa realisasi dari 6,51 persen terhadap pagu APBN
BPPsedikit meningkat dibandingkan tahun 2018 menjadi 8,33 persen

2018 Realisasi
Belanja Pemerintah
Realisasi Belanja Pusat (triliun Rupiah) APBN
s.d. Feb % thd
% Growth
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i M a r e t 2 0 1 9

2018 APBNP
Pemerintah
Pusat Belanja K/L 855,45 71,23 8,33 29,06
Belanja Pegawai 224,41 28,14 12,54 10,97
Belanja Barang 344,64 15,21 4,41 32,41

Belanja Modal 189,34 4,27 2,26 (4,33)

Bantuan Sosial 97,06 23,60 24,31 70,10


Belanja Non K/L 778,89 74,46 9,56 2,86
Pembayaran Bunga Utang 275,89 34,05 12,34 (1,10)
Foto: 224,32 10,72 4,78 19,67
Subsidi
Media Keuangan/
Anas Jumlah 1.634,34 145,68 8,91 14,19

40 41
terhadap pagu APBN tahun 2019. 2018 menjadi 2,26 persen terhadap lebih tinggi dibandingkan dengan lain kelanjutan kebijakan percepatan
Sedangkan realisasi belanja NonK/L pagu APBN tahun 2019. Peningkatan realisasi belanja K/L pada periode pelaksanaan kegiatan melalui lelang
sedikit menurun dari 11,92 persen belanja barang dan belanja modal yang sama tahun 2018 sebesar 6,91 dini, dan percepatan penyaluran
terhadap pagu APBN tahun 2018 tersebut diharapkan telah sesuai persen. Rata-rata belanja K/L tersebut bantuan sosial seperti PKH, beasiswa
menjadi 9,56 persen terhadap pagu dengan kebijakan Pemerintah agar masih didominasi oleh 15 K/L terbesar, untuk mahasiswa miskin berprestasi
APBN tahun 2019. realisasi BPP tidak lagi menumpuk utamanya Kementerian Sosial yang (bidik misi), dan bantuan iuran
pada triwulan III dan IV. telah merealisasikan pencairan dalam rangka jaminan kesehatan
Dari sisi jenis belanja, peningkatan Program Keluarga Harapan (PKH). nasional bagi rakyat miskin (PBI)
persentase realisasi BPP yang terbesar Realisasi pembayaran bunga utang Faktor-faktor yang memengaruhi untuk mendukung keberlangsungan
adalah pada belanja bantuan sosial. sampai dengan akhir Februari 2019 tingkat penyerapan belanja K/L antara program Jaminan Kesehatan Nasional.
Sebagai wujud komitmen pemerintah lebih rendah dibandingkan dengan
dalam menjamin kesejahteraan realisasi tahun sebelumnya. Realisasi dalam triliun Rupiah
masyarakat, realisasi belanja bantuan bulan Februari 2019 sebesar 12,34
2018 2019
sosial sampai dengan 28 Februari 2019 persen dari pagu APBN tahun 2019. Tabel
telah mencapai 24,31 persen terhadap Sedangkan realisasi pembayaran Perkembangan KEMENTERIAN
No. Realisasi Realisasi
pagu APBN tahun 2019, lebih tinggi bunga utang pada periode yang Penyerapan NEGARA/LEMBAGA % thd % thd
APBN s.d. 28 APBN s.d. 28
dibanding periode yang sama tahun sama tahun 2018 sebesar 14,43 Belanja K/L APBN APBN
Februari Februari
sebelumnya sebesar 17,96 persen persen dari pagu APBN tahun 2018.
dari pagu APBN tahun 2018. Tingginya Penurunan tersebut terutama 1 KEMEN PU PERA 107,39 4,55 4,37 110,73 4,00 3,61
realisasi tersebut disebabkan oleh: karena kondisi yield SBN yang stabil 2 KEMENHAN 107,68 5,97 5,20 108,36 7,17 6,62
(i) pencairan Program Keluarga cenderung turun di awal tahun 3 POLRI 95,03 6,78 6,90 86,19 8,60 9,97
Harapan (PKH) tahap I dengan 2019 dibandingkan tren naik di awal 4 KEMENAG 62,15 3,47 5,47 62,07 4,09 6,60
indeks bantuan yang meningkat 2018. Selain itu, terdapat perubahan 5 KEMENSOS 41,30 5,09 29,40 58,91 15,06 25,57
pada komponen kesehatan dan komposisi penerbitan dan perbedaan
6 KEMENKES 59,10 10,18 18,21 58,75 10,26 17,47
pendidikan, (ii) percepatan pencairan jadwal pembayaran kupon SBN seri
7 KEMENKEU 45,68 3,81 9,39 45,16 4,50 9,97
iuran Penerima Bantuan Iuran (PBI) benchmark yang menyebabkan pola
8 KEMENHUB 48,20 1,57 3,52 41,55 1,63 3,91
untuk bulan Februari sampai dengan pembayaran bunga bulanan setiap
KEMENRISTEK
April 2019 dibayarkan pada bulan tahun bersifat dinamis. Dan untuk 9 41,28 2,31 5,85 41,26 2,06 4,99
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i M a r e t 2 0 1 9

DIKTI
Februari 2019, (iii) realisasi Bantuan BPP yang lain, realisasinya relatif tidak
10 KEMENDIKBUD 40,09 1,07 2,83 35,99 1,55 4,31
Pangan Non Tunai, dan (iv) realisasi berbeda dibandingkan realisasi tahun
11 KEMENTAN 23,82 0,66 2,75 21,69 0,53 2,45
Bansos lainnya (antara lain, Program sebelumnya.
12 KEMENKUMHAM 10,59 1,21 10,82 13,31 1,33 9,98
Indonesia Pintardan bidik misi).
A. REALISASI BELANJA K/L TAHUN 13 MA 8,26 1,05 12,85 8,28 1,07 12,93
Realisasi belanja barang mengalami
2019 14 KEMENLU 7,25 0,24 3,37 7,91 0,34 4,28
peningkatan dari 3,39 persen terhadap
15 KKP 7,29 0,32 3,53 5,48 0,33 5,98
pagu APBN tahun 2018 menjadi 4,41
Realisasi Belanja K/L sampai dengan 28 15 K/L dengan Pagu
persen terhadap pagu APBN tahun 705,12 48,29 6,85 705,63 62,52 8,86
Februari 2019 mencapai Rp71,23triliun Terbesar
2019. Selain itu, belanja modal juga
atau 8,33persen dari pagu APBN tahun K/L Lainnya 142,31 6,90 4,85 149,82 8,71 5,81
mengalami peningkatan dari 2,19
2019. Realisasi belanja K/L tersebut JUMLAH 847,44 55,19 6,91 855,45 71,23 8,33
persen terhadap pagu APBN tahun

42 43
dalam triliun Rupiah dalam triliun Rupiah
No. KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA APBN Nilai Kontrak
2019
1 KEMEN PU PERA 110,73 20,09 % Growth
Belanja NonK/L s.d Feb % thd Tabel Realisasi
2 KEMENHAN 108,36 9,12 APBN APBN
2019 APBN Belanja non-K/L
3 KEMENHUB 41,55 6,12
s.d Februari 2019
al. 1. Belanja Pegawai 157,15 29,31 18,65 2,00
4 POLRI 86,19 3,08
2. Belanja Barang 0,59 0,00 0,24 -
5 KEMENKUMHAM 13,31 1,97
3. Pembayaran Bunga Utang 275,89 34,05 12,34 (1,10)
6 KEMENKEU 45,16 1,02
7 KPU 18,10 0,84 4. Subdisi 224,32 10,72 4,78 19,67

8 KEMENRISTEK DIKTI 41,26 0,45 5. Belanja Hibah 1,94 0,00 0,14 -

9 BSSN 2,31 0,44 JUMLAH 778,89 74,46 9,56 2,86


10 KEMENKES 58,75 0,32
10 K/L dengan Nilai Kontrak Terbesar 525,72 43,45
KL Lainnya 329,73 4,71
Realisasi belanja subsidi sampai
Total KL 855,45 48,16
dengan Februari 2019 mencapai 4,78
Sumber : OMSPAN run 6 Maret 2019
persen dari pagu APBN tahun 2019.
Sementara itu, sampai dengan akhir B. REALISASI BELANJA NONK/L Realisasi belanja subsidi tersebut
Februari, nilai kontrak dari kegiatan TAHUN 2019 lebih rendah bila dibandingkan
Tabel dengan realisasi belanja subsidi tahun
K/L yang telah dilaporkan mencapai
Perkembangan Realisasi belanja Non K/L sampai sebelumnya yang mencapai 5,73
Rp48,16 triliun atau 25,44 persen dari
Realisasi Belanja dengan Februari 2019 mencapai persen. Kondisi ini disebabkan oleh
pagu belanja modal. Tiga K/L yang
Modal 10 K/L Rp74,46 triliun atau mencapai 9,56 sebagian besar merupakan pencairan
telah melakukan kontrak belanja
Terbesar. persen dari pagu APBN tahun 2019. belanja subsidi energi, yaitu subsidi
modal dengan nilai terbesar adalah
Kemen PU PERA, Kemenhan, dan Realisasi belanja Non K/L tersebut Bahan Bakar Minyak (BBM) dan subsidi
Kemenhub. Kemen PU PERA telah lebih tinggi secara nominal dibanding listrik.
melakukan kontrak sebesar Rp20,09 dengan tahun 2018 yang mencapai
triliun atau 26,52 persen dari pagu Rp72,39 triliun atau 11,92 persen dari
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i M a r e t 2 0 1 9

belanja modal. Kemenhan telah APBN 2018. Namun demikian, secara


melakukan kontrak sebesar Rp9,12 persentase terhadap APBN, belanja
triliun atau 28,42 persen dari pagu Non K/L mengalami penurunan, antara
belanja modal. Kemenhub telah lain disebabkan oleh menurunnya
melakukan kontrak sebesar Rp6,12 belanja pembayaran imbalan SBSN
triliun atau 25,58 persen dari pagu dalam negeri yang menyebabkan
belanja modal. pembayaran bunga utang menurun.

44 45
Belanja Negara

TR ANSFER KE DAER AH
DAN DANA DESA

Wujudkan komitmen Pemerintah mengatasi


Ketimpangan antar Daerah, Realisasi Transfer Ke
Daerah Dan Dana Desa masih sesuai target

A
lokasi Transfer ke Daerah dan dibandingkan dengan realisasi periode Rp417,87 triliun yang terdiri dari Rp6,1 miliar kepada 2 daerah yang
Dana Desa (TKDD) pada APBN yang sama tahun sebelumnya sebesar DAU reguler sebesar Rp414,87 triliun telah menyampaikan laporan IKD, (ii)
Tahun 2019 yang ditetapkan Rp116,08 triliun, atau 17,16 persen dan DAU tambahan untuk bantuan Penyelesaian kewajiban DOB pada
sebesar Rp826,77 triliun, telah dari pagu APBN 2018. pendanaan kelurahan sebesar Rp3,00 2 daerah sebesar Rp 4 miliar, (iii)
terealisasi sebesar Rp126,14 triliun triliun. penyelesaian kewajiban tunggakan
(15,26 persen) per 28 Februari 2019. 1. DANA TRANSFER UMUM (DTU) iuran jaminan kesehatan kepada
Realisasi penyaluran tersebut lebih Kinerja realisasi penyaluran DAU Badan Penyelengaran Jaminan Sosial
DTU terdiri dari DBH dan DAU. Sesuai reguler relatif stabil dari tahun ke
tinggi Rp4,69 triliun jika dibandingkan (BPJS) oleh 8 daerah sebesar Rp45,46
nomenklaturnya, penggunaan DTU tahun, karena disalurkan secara
dengan penyaluran TKDD periode miliar.
oleh daerah sifatnya relatif fleksibel rutin sebesar 1/12 setiap bulannya.
yang sama tahun 2018 sebesar
sesuai kebutuhan dan prioritas Sampai dengan 28 Februari 2019, Realisasi penyaluran DAU tambahan
Rp121,45 triliun (15,76 persen).
daerah. DTU memiliki peranan yang realisasi penyaluran DAU reguler sampai dengan 28 Februari 2019
A. DANA PERIMBANGAN sangat penting bagi APBD karena telah mencapai Rp103,70 triliun atau adalah sebesar Rp30,35 miliar yang
merupakan penopang utama 24,99 persen, lebih tinggi sebesar diberikan kepada 8 pemerintah
Sebagai komponen terbesar dalam penyelenggaraan pemerintahan Rp4,24 triliun bila dibandingkan daerah, yaitu Kota Tasikmalaya, Kab.
struktur TKDD, Dana Perimbangan daerah dan layanan umum daerah. dengan realisasinya pada periode Tanah Bumbu, Kab. Jembrana, Kab.
dianggarkan sebesar Rp724,59 triliun Per 28 Februari 2019, realisasi DTU yang sama tahun 2018 sebesar Manggarai, Kab. Kuningan, Kab.
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i M a r e t 2 0 1 9

atau 87,64 persen dari keseluruhan berjumlah Rp113,61 triliun, atau Rp99,45 triliun atau 24,77 persen. Lombok Timur, Kab. Rote Ndao,
alokasi TKDD dalam APBN Tahun 21,67 persen dari pagu anggaran DTU Realisasi penyaluran DAU reguler dan Kab. Nagekeo. Penyaluran DAU
2019. Dana Perimbangan terdiri atas sebesar Rp524,22 triliun. Capaian tersebut dipengaruhi oleh adanya tambahan ini berbeda dengan DAU
Dana Transfer Umum (DTU) sebesar tersebut meningkat Rp5,88 triliun jika penundaan penyaluran DAU reguler, karena DAU tambahan
Rp524,22 triliun, dan Dana Transfer dibandingkan tahun sebelumnya yang terhadap 21 Pemerintah Daerah disalurkan dalam dua tahap masing-
Khusus (DTK) sebesar Rp200,37 mencapai Rp107,73 triliun atau 21,95 yang belum menyampaikan laporan masing sebesar 50 persen.
triliun. Hingga 28 Februari 2019, persen dari pagu alokasi. Informasi Keuangan Daerah (IKD)
realisasi Dana Perimbangan mencapai sebesar Rp89,82 miliar. Selain Untuk penyaluran DAU tambahan
Rp120,05 triliun atau 16,57 persen dari a. Dana Alokasi Umum (DAU) tahap I, pemerintah daerah harus
itu, realisasi penyaluran tersebut
pagu APBN 2019. Realisasi tersebut juga telah memperhitungkan: (i) menyampaikan persyaratan berupa
Pada tahun 2019 ini, Pemerintah
lebih tinggi sebesar Rp3,97 triliun Penyaluran kembali DAU sebesar perda APBD atau perkada perubahan
mengalokasikan DAU sebesar

46 47
penjabaran APBD yang memuat dengan total sebesar Rp4,21 triliun. realisasi penyerapan dana dan Sesuai ketentuan, penyaluran DAK
anggaran DAU tambahan serta surat capaian output kegiatan DAK Fisik Nonfisik dilakukan paling cepat bulan
pernyataan kepala daerah yang 2. DANA TRANSFER KHUSUS (DTK) per jenis dan/atau per bidang tahun Januari untuk dana BOS dan secara
menyatakan telah mengalokasikan anggaran sebelumnya yang telah bertahap dilanjutkan pada bulan
Melalui kebijakan DTK, Pemerintah
anggaran untuk pendanaan kelurahan direviu oleh Inspektorat Daerah Februari 2019.
Pusat mengambil peranan untuk
baik dari DAU tambahan maupun Provinsi/Kabupaten/Kota atau
mempengaruhi pola belanja daerah Kementerian Keuangan terus
APBD TA 2019. Sedangkan untuk lembaga pemerintah yang berwenang
dalam upaya mengurangi kesenjangan berupaya meningkatkan realisasi
penyaluran tahap II, dilaksanakan melaksanakan pengawasan keuangan
layanan antardaerah. Hal tersebut penyaluran DAK Nonfisik melalui
setelah daerah menyampaikan dan pembangunan sesuai dengan
dilakukan melalui earmarking koordinasi dengan K/L pengampu
Laporan Realisasi Penyerapan DAU ketentuan peraturan perundang-
(pengarahan/penentuan) penggunaan untuk mendorong daerah
Tambahan tahap I yang menunjukkan undangan; (iii) rencana kegiatan yang
dari DTK itu sendiri. Dalam APBN 2019, mempercepat penyampaian laporan
realisasi paling sedikit 50 persen dari telah disetujui oleh Kementerian
DTK dianggarkan sebesar Rp200,37 DAK Nonfisik dan mengoptimalisasikan
dana yang telah diterima di Rekening Negara/Lembaga teknis terkait; dan
triliun, terdiri atas DAK Fisik sebesar penyerapan dana.
Kas Umum Daerah. (iv) daftar kontrak kegiatan. Untuk
Rp69,33 triliun dan DAK Nonfisik
memastikan pemenuhan persyaratan
sebesar Rp131,04 triliun. Hingga 28 B. DANA INSENTIF DAERAH (DID)
b. Dana Bagi Hasil (DBH) penyaluran DAK Fisik sesuai dengan
Februari 2019, realisasi penyaluran
PMK tersebut, Kementerian Keuangan Pada APBN 2019, pagu DID ditetapkan
Realisasi penyaluran DBH hingga 28 DTK mencapai Rp6,44 triliun, atau 3,21
c.q. DJPK telah mengirimkan Surat sebesar Rp10,00 triliun. Hingga akhir
Februari 2019 adalah sebesar Rp9,88 persen dari pagu APBN 2019.
Pemberitahuan kepada seluruh Februari 2019, realisasi penyaluran
triliun atau 9,29 persen dari pagu
a. Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Pemerintah Daerah untuk memantau DID berjumlah Rp0,92 triliun, atau 9,21
alokasi DBH TA 2019 sebesar Rp106,35
pemenuhan persyaratan penyaluran persen dari pagu. Adanya realisasi
triliun, meningkat Rp1,61 triliun jika
DAK Fisik merupakan salah satu DAK Fisik per tahapan sesuai itu sendiri merupakan peningkatan
dibandingkan dengan realisasi pada
dana transfer yang ditujukan ketentuan perundang-undangan. jika dibandingkan periode yang sama
periode sama tahun 2018 yang hanya
untuk percepatan dan pemerataan Sampai dengan saat ini, belum ada pada tahun 2018, dimana belum
mencapai Rp8,27 triliun atau 9,27
penyediaan infrastruktur di daerah Pemerintah Daerah yang memenuhi ada realisasi penyaluran DID sama
persen dari pagu alokasi DBH TA 2018
yang terkait dengan pelayanan dasar syarat penyaluran sebagaimana sekali. Per 28 Februari 2019, telah
sebesar Rp89,22 triliun.
untuk pemenuhan Standar Pelayanan dimaksud. dilakukan penyaluran DID tahap I
Penyaluran DBH Triwulan I TA 2019 Minimum (SPM). DAK Fisik Tahun sebesar 50 persen dari pagu kepada
Anggaran 2019 terdiri dari 3 Jenis b. Dana Alokasi Khusus (DAK)
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i M a r e t 2 0 1 9

pada bulan Februari dilakukan untuk 56 Pemerintah Daerah yang sudah


DAK Fisik dan 14 Bidang dengan Pagu Nonfisik
sektor Minyak Bumi dan Gas Bumi menyampaikan persyaratan berupa:
sebesar Rp5,67 triliun atau sebesar Anggaran sebesar Rp69,33 triliun naik (i) Peraturan Daerah mengenai APBD
Realisasi penyaluran DAK Nonfisik per
20 persen dari pagu alokasi selain sebesar 11,03 persen dari tahun 2018 Tahun Anggaran 2019; (ii) Rencana
28 Februari 2019 mencapai Rp6,44
Tambahan DBH Minyak Bumi dan Gas sebesar Rp62,44 triliun. penggunaan DID Tahun Anggaran
triliun, atau 4,91 persen dari pagu
Bumi dalam rangka otonomi khusus 2019; dan (iii) Laporan realisasi
Berdasarkan PMK Nomor 121 alokasi dalam APBN 2019. Capaian
yang direncanakan akan disalurkan penyerapan DID Tahun Anggaran
Tahun 2018, penyaluran DAK Fisik tersebut lebih rendah Rp1,91 triliun
pada bulan Maret. Sedangkan pada 2018 bagi daerah yang menerima DID
tahap I dilakukan paling cepat bulan bila dibandingkan dengan realisasi
bulan Januari dilakukan untuk DBH Tahun Anggaran 2018. Penyaluran
Februari dengan syarat berupa: (i) tahun sebelumnya sebesar Rp8,35
SDA sektor Mineral Batu Bara, sektor tahap II dapat dilakukan paling cepat
Peraturan Daerah mengenai APBD triliun atau 6,76 persen dari pagu
Panas Bumi, dan sektor Perikanan bulan Juli sebesar 50 persen dengan
tahun anggaran berjalan; (ii) laporan APBN 2018.

48 49
persyaratan Pemerintah Daerah telah Rp30,00 miliar dibanding realisasi Realisasi TKDD Tahun Anggaran 2018 dan 2019

menyampaikan laporan realisasi tahun lalu yang sebesar Rp 150 miliar. Tanggal : 1 Januari s.d. 28 Februari 2019

penyerapan dana tahap I yang


menunjukkan penyerapan minimal 70 D. DANA DESA
(dalam miliar Rupiah)
persen.
Dana Desa dalam APBN Tahun 2018 2019

C. DANA OTONOMI KHUSUS DAN 2019 dialokasikan sebesar Rp70,00 Uraian % thd % thd
Alokasi Realisasi Alokasi Realisasi
DANA KEISTIMEWAAN D.I. triliun. Hingga akhir Februari 2019, APBNP APBN

YOGYAKARTA realisasi penyaluran Dana Desa Transfer ke Daerah dan Dana Desa 766.162,58 121.455,18 15,76 826.772,53 126.141,78 15,26
dari RKUN ke RKUD telah mencapai
Transfer ke Daerah 706.162,58 116.228,38 16,46 756.772,53 121.146,69 16,01
Dalam APBN 2019, pagu Dana Rp5,00 triliun, atau 7,14 persen dari
Otonomi Khusus (Otsus) pada Provinsi pagu alokasinya. Realisasi tersebut A. Dana Perimbangan 676.602,99 116.078,38 17,16 724.592,59 120.046,14 16,57

Aceh, serta Dana Otsus dan Dana sedikit lebih rendah Rp0,23 triliun jika 1. Dana Transfer Umum 490.714,92 107.727,11 21,95 524.223,75 113.608,75 21,67

Tambahan Infrastruktur pada Provinsi dibandingkan dengan realisasinya a. Dana Bagi Hasil 89.225,34 8.273,46 9,27 106.350,16 9.881,57 9,29

Papua dan Papua Barat ditetapkan pada periode yang sama tahun 2018 b. Dana Alokasi Umum 401.489,58 99.453,65 24,77 417.873,58 103.727,18 24,82

sebesar Rp20,98 triliun. Dari jumlah sebesar Rp5,23 triliun atau 8,71 persen 2. Dana Transfer Khusus 185.888,07 8.351,27 4,49 200.368,84 6.437,38 3,21
tersebut, hingga akhir Februari dari pagu alokasi. Lebih rendahnya a. Dana Alokasi Khusus Fisik 62.436,26 - - 69.326,70 - -
2019 belum terdapat penyaluran realisasi penyaluran Dana Desa b. Dana Alokasi Khusus Non Fisik 123.451,81 8.351,27 6,76 131.042,14 6.437,38 4,91
Dana Otsus dan Dana Tambahan disebabkan karena belum dipenuhinya B. Dana Insentif Daerah 8.500,00 - - 10.000,00 920,55 9,21
Infrastruktur (DTI). Hal tersebut persyaratan penyaluran Dana Desa C. Dana Otsus dan Dana
21.059,58 150,00 0,71 22.179,94 180,00 0,81
disebabkan Penyaluran Tahap I Tahap I oleh Pemerintah Kabupaten/ Keistimewaan DIY
dilaksanakan paling cepat pada bulan Kota sesuai dengan PMK Nomor 193 1. Dana Otsus 20.059,58 - - 20.979,94 - -
Maret. Tahun 2018 tentang Pengelolaan Dana a. Provinsi Papua dan Papua Barat 8.029,79 - - 8.357,47 - -
Desa. Dalam rangka mempercepat b. Provinsi Aceh 8.029,79 - - 8.357,47 - -
Sementara dari pos Dana penyaluran Dana Desa Tahap I, c. Dana Tambahan Infrastruktur 4.000,00 - - 4.265,00 - -
Keistimewaan Provinsi DI Yogyakarta Kementerian Keuangan melalui
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i M a r e t 2 0 1 9

2. Dana Keistimewaan D.I.Y 1.000,00 150,00 15,00 1.200,00 180,00 15,00


(DIY), sampai dengan 28 Februari 2019, Kantor Pelayanan Perbendaharaan
terdapat realisasi penyaluran sebesar Negara (KPPN) akan terus mendorong Dana Desa 60.000,00 5.226,80 8,71 70.000,00 4.995,09 7,14
Rp180,00 miliar atau 15 persen daerah untuk segera menyampaikan
dari pagu alokasinya di tahun 2019. persyaratan penyaluran Dana Desa
Realisasi tersebut meningkat sejumlah Tahap I kepada KPPN.

50 51
Pembiayaan Anggaran

PEMBIAYA AN
UTANG

Kenaikan Alokasi Sukuk Negara Berbasis Proyek


Guna Mendukung Pembangunan Infrastruktur

M
eskipun target defisit atau 50,67 persen dari target yang
anggaran pada APBN 2019 ditetapkan pada APBN 2019 yang
turun menjadi 1,84 persen besarnya Rp388,96 triliun. Sementara
dari sebelumnya 2,19 penarikan pinjaman luar negeri
persen pada APBN 2018, Pemerintah mencapai Rp7,671 triliun atau sebesar
masih mengutamakan sumber 12,73 persen dari target APBN 2019.
pembiayaan dari penerbitan Surat Disisi lain, untuk pinjaman dalam
Berharga Negara (SBN) pada tahun negeri, hingga akhir Februari 2019
2019 ini. Hal tersebut dilakukan belum ada kegiatan penarikan serta
seiring dengan rencana Pemerintah pembayaran cicilan. Dengan demikian
untuk menurunkan target penerbitan secara keseluruhan pembiayaan utang
SBN berdenominasi asing dan telah mencapai Rp198,37triliun atau
meningkatkan porsi penerbitan SBN 55,22 persen dari target APBN 2019
berdenominasi rupiah. Dengan yang terdiri atas SBN dan Pinjaman
meningkatkan porsi penerbitan SBN Luar Negeri.
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i M a r e t 2 0 1 9

berdenominasi rupiah, Pemerintah


terus melakukan upaya pendalaman Realisasi SBN pada Februari 2019

pasar dalam negeri. Pada tahun 2019 lebih tinggi dibandingkan dengan

ini pula akan terdapat peningkatan realisasi penerbitan pada Februari

yang signifikan untuk obligasi ritel 2018, hal ini terjadi selain karena

yang rencananya akan diterbitkan dijalankannya strategi front loading,

sebanyak Rp60 triliun sepanjang 2019. juga ada kegiatan pembayaran SBN
yang telah jatuh tempo di tahun
Hingga akhir Februari 2019 realisasi 2019 (refinancing). Penerbitan SBN
Foto: pembiayaan untuk SBN telah yang cukup tinggi di awal tahun 2019
Dok. Biro KLI
mencapai Rp197,10 triliun rupiah juga dilakukan untuk memperkuat

52 53
Posisi Utang Hinga Akhir Februari 2019
(dalam Triliun Rupiah) (dalam Triliun Rupiah)

2019         Februari 2018 Februari 2019


Pembiayaan Utang s.d. 28 Feb- Nominal Komposisi Nominal Komposisi
APBN % APBN
ruari
Total Utang Pemerintah Pusat 4.034,80 100,00% 4.566,26 100,00%
Total 359.250,6 198.366,3 55,22%
a. Pinjaman 777,54 19,27% 790,47 17,31%
1. Surat Berharga Negara (Neto) 388.957,9 197.096,7 50,67%
2. Pinjaman (Neto) (29.707,3) 1.269,6 -4,27%     1. Pinjaman Luar Negeri 771,76 19,13% 783,33 17,15%

a. Pinjaman Dalam Negeri (Neto) 482,4 0,0 0,00% Bilateral 331,24 8,21% 322,86 7,07%

i. Penarikan Pinjaman Dalam Negeri (Bruto) 1.956,4 0,0 0,00% 396,02 9,82% 418,82 9,17%
Multilateral
ii. Pembayaran Cicilan Pokok Pinjaman DN (1.473,9) 0,0 0,00%
Komersial 43,32 1,07% 41,66 0,91%
b. Pinjaman Luar Negeri (Neto) (30.189,7) 1.269,6 -4,21%
Suppliers 1,17 0,03% - 0,00%
i. Penarikan Pinjaman Luar Negeri (Bruto) 60.280,5 7.671,1 12,73%
ii. Pembayaran Cicilan Pokok Pinjaman LN (90.470,2) (6.401,6) 7,08%     2. Pinjaman Dalam Negeri 5,78 0,14% 7,13 0,16%

b. Surat Berharga Negara 3.257,26 80,73% 3.775,79 82,69%

cadangan devisa mengingat cadangan akuntabel. Pengelolaan utang yang 1. Denominasi Rupiah 2.359,47 58,48% 2.723,13 59,64%

devisa awal tahun 2019 menurun. secara hati-hati ini ditunjukkan dengan 1.988,32 49,28% 2.260,18 49,50%
Surat Utang Negara
Cadangan devisa diperlukan untuk menjaga jumlah utang pada batas
Surat Berharga Syari’ah Negara 371,16 9,20% 462,95 10,14%
mendukung ketahanan sektor yang aman serta mengendalikan
eksternal serta menjaga stabilitas portofolio utang untuk mencapai biaya     2. Denominasi Valas 897,78 22,25% 1.052,66 23,05%

makroekonomi dan sistem keuangan. yang rendah pada tingkat risiko yang Surat Utang Negara 726,45 18,00% 817,82 17,91%
Salah satu jenis SBN yang diterbitkan minimal.
Surat Berharga Syari’ah Negara 171,34 4,25% 234,84 5,14%
pada Februari 2019 adalah green
sukuk global senilai total USD2 miliar. Dalam mengelola utang yang 30,33%
Rasio Utang thd PDB
Transaksi penerbitan Sukuk Global akuntabel, Pemerintah benar-

memanfaatkan waktu yang tepat benar memperhitungkan bahwa

setelah terjadinya volatilitas tinggi setiap rupiah utang yang dilakukan “Momentum” atau waktu yang frontloading pemerintah dapat
di pasar modal global dengan hasil Pemerintah harus dimanfaatkan tepat seringkali menjadi penentu mengantisipasi ketidakpastian di akhir
mengalami kelebihan permintaan untuk membiayai kegaitan yang di segala aspek kehidupan dan tahun akan yield (imbal hasil) yang
sebanyak 3,8 kali. Salah satu hasil sifatnya produktif dan investasi aspek bernegara. Prinsip ini juga tinggi. Selain itu, strategi Pemerintah
dalam jangka panjang yang tidak diterapkan dalam penerbitan untuk mengurangi ketergantungan
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i M a r e t 2 0 1 9

positif dari penerbitan Sukuk Global


pemerintah adalah terjadinya dapat ditunda pelaksanaannya agar SBN dimana strategi frontloading terhadap pinjaman luar negeri dengan
peningkatan cadangan devisa pada tidak menimbulkan kerugian lebih yang telah dilakukan pada tahun lebih fokus pada pendalaman pasar
Februari 2019. besar lagi di masa depan. Pemerintah sebelumnya dalam penerbitan SBN dalam negeri juga mempengaruhi
berkomitmen untuk melunasi masih dilanjutkan untuk memenuhi keputusan menerapkan strategi
Pemerintah menyadari bahwa kewajibannya kepada kreditor maupun kebutuhan pembiayaan tahun 2019. frontloading ini.
pembiayaan melalui utang memiliki investor dalam menjaga kepercayaan Strategi tersebut dilakukan mengingat
biaya dan risiko, untuk itu Pemerintah mereka dengan menganggarkannya tahun 2019 adalah tahun yang Frontloading merupakan istilah yang
bersungguh-sungguh dalam mengelola dalam APBN 2019 yang telah disetujui “unpredictable” dimana ketidakpastian digunakan untuk strategi penerbitan
utang secara hati-hati (pruden) dan wakil rakyat. pasar merupakan tantangan yang SBN di awal tahun dengan jumlah

harus diwaspadai Pemerintah dalam yang cukup banyak. Dengan demikian,

mengelola Keuangan Negara. Dengan penerbitan utang sampai dengan

54 55
akhir tahun menjadi lebih sedikit. dimanfaatkan untuk pembiayaan
Strategi frontloading yang diterapkan proyek serta refinancing, sementara
Pemerintah untuk pengadaan SBN Pinjaman Luar Negeri diadakan pada
mempengaruhi besaran utang tahun 2019 adalah untuk membiayai
Pemerintah hingga menyentuh proyek serta untuk menutup defisit
Rp4.566,26 triliun serta meningkatnya anggaran secara umum.
rasio utang Pemerintah terhadap PDB
Pengadaan pembiayaan utang
menjadi 30,33 persen untuk akhir
didasarkan atas 4 prinsip yaitu:
Februari 2018.
(1) Prinsip kehati-hatian, yakni
Rasio utang terhadap PDB yang dengan menjaga rasio utang
menyentuh 30,33 persen masih terhadap PDB dalam batas yang
berada pada taraf yang aman dan diupayakan menurun secara
mengingat besaran utang Pemerintah bertahap dalam jangka menengah.
yang ditetapkan dalam Undang (2) Mendorong efisiensi biaya utang Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
Undang Keuangan Negara maksimum di tingkat risiko yang terkendali
sebesar 60 persen dari PDB. Besaran dan mendukung kesinambungan
utang Pemerintah sebesar 60 fiskal. (3) Mendorong pemanfaatan
persen PDB merupakan adopsi dari utang pada kegiatan produktif yang
Maastricht Treaty, perjanjian yang mendukung pencapaian target
ditandatangani para anggota negara pembangunan, antara lain melalui
Eropa dalam rangka pembentukan pembiayaan investasi dalam rangka
Uni Eropa yang ditandatangani pada mengakselerasi pembangunan
tanggal 7 Februari 1992. Perjanjian infrastruktur. (4) Menjaga komposisi
tersebut mengatur mengenai tingkat utang dalam batas terkendali untuk
inflasi, pengelolaan keuangan pengendalian risiko sekaligus menjaga
pemerintah (defisit tahunan dan utang keseimbangan makro ekonomi.
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i M a r e t 2 0 1 9

pemerintah), nilai tukar serta tingkat


Arah kebijakan pembiayaan utang
suku bunga jangka panjang.
akan menyesuaikan dengan defisit
Besaran utang Pemerintah pada akhir APBN dimana pembiayaan melalui
Februari 2019 terdiri atas SBN dengan utang akan terus berkurang seiring
komposisi 82,69 persen terhadap dengan mengecilnya defisit APBN.
total utang (Rp3775,79 triliun) dan
Pinjaman dengan komposisi 17,31
persen terhadap total utang (Rp790,47
triliun). Penerbitan SBN (Surat Utang
Negara dan Surat Berharga Syariah
Negara) untuk tahun 2019 masih

56 57
Kemenkeu Dorong
Kepedulian Generasi Muda
terhadap APBN Melalui
Hackathon

Kementerian Keuangan selaku penge- terpilih 39 finalis yang dibagi menjadi kita akan mendapatkan ide-ide baru Di akhir kompetisi, terpilih tiga tim dengan prototype
lola keuangan negara berkomitmen 13 tim. bagaimana #UangKita itu di dalam platform aplikasi terbaik sebagai pemenang. Juara pertama
untuk terus meningkatkan pemaha- kehadirannya di masyarakat, melalui adalah aplikasi DUIT (peDuli Uang kITa) yang dirancang
man masyarakat mengenai APBN, Ketiga belas tim dalam waktu 38 jam berbagai aplikasi yang kalian akan oleh grup 8 yang beranggotakan Lidwina Kristantia (project
bahwasanya APBN adalah #UangKita, ditantang untuk menciptakan ide ino- desain juga mengenai bagaimana manager), David Hukom (designer), dan Eko Simanjuntak
uang rakyat Indonesia yang dikelola vatif dan solusi teknologi yang bertu- menciptakan aplikasi yang bisa makin (programmer). Melalui aplikasi DUIT, pengguna dapat men-
oleh Pemerintah untuk mewujudkan juan untuk meningkatkan awareness membuat masyarakat kita tahu men- gakses APBN sekaligus memberikan saran dan mengawasi
kesejahteraan yang adil dan mera- dan sense of belonging generasi muda genai uang kita. Mungkin yang akan kinerja pemerintah. Aplikasi ini juga menyediakan layanan
ta. Sebagai salah satu perwujudan terhadap APBN. Harapan ini turut Anda kreasikan ini akan memberikan fitur personalisasi berupa pemantauan belanja per bulan
komitmen ini, Kementerian Keuangan ditegaskan Menteri Keuangan dalam inspirasi juga bagi kami dan teman- dengan menggunakan geolocation di tiap provinsi dan
bekerja sama dengan Accenture dan arahannya kepada para peserta. "Saya teman di Kementerian Keuangan," sektor pembangunan. Pemenang kedua berhasil diraih
Kalibrr menyelenggarakan kompetisi ingin 39 peserta ini akan membuat ujar Menteri Keuangan. Grup 2 dengan anggota Michael Kosastra, Setyono Dwi
hackathon Generasi Peduli #UangKita inovasi dan kemudian kita berharap Utomo, Nur Ratna Sari yang mengusung tagar #PantauKita
pada 1-3 Maret 2019. dan #TentukanKita. Sementara, Grup 5 dengan anggota
Aqilah Khairunnisa, Alexander Pratama dan Ilham Firdausi
Dalam kompetisi hackathon berte- Putra menjadi juara ketiga dengan aplikasi bertukar opini
ma finansial pertama di Indonesia, berbasis real time.
Kementerian Keuangan mengundang
generasi muda untuk turut ambil ba- Ketiga grup pemenang dinilai juri dapat membaca karak-
gian sebagai agen perubahan bangsa. teristik milenial dan mengemasnya dalam aplikasi yang
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i M a r e t 2 0 1 9

Tema “Generasi Peduli #UangKita” menarik, praktis, inovatif, dan user friendly. Adapun dewan
dipilih karena Kementerian Keuangan juri dalam kompetisi ini terdiri dari Staf Ahli bidang Organ-
menyadari penuh pentingnya partisi- isasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi (OBTI) Kemenkeu
pasi generasi muda dalam mengawal Sudarto; Vice President of Products DANA Indonesia Rangga
pengelolaan dan pemanfaatan setiap Wiseno; Managing Director Kalibrr Sanuk Tandon; dan
rupiah dalam APBN. Menjadi suatu ke- Managing Director Technology Lead Accenture Indra Par-
banggaan bagi Kementerian Keuangan man. Ke depannya, dewan juri mengharapkan para peserta
bahwa acara ini memperoleh animo terus menciptakan inovasi baru yang membawa perubahan
besar dari generasi muda. Dari sekitar positif bagi masyarakat
3.500 pendaftar, panitia melakukan
proses seleksi ketat hingga akhirnya

58 59
Green Global Sukuk
Indonesia Meraih
Penghargaan Internasional

Penghargaan International Islamic Issue sebagai suatu asset-backed securities di mana penerbitann-
of the Year dan SRI Capital Market Issue ya dikaitkan secara langsung dengan suatu proyek infra-
of the Year dari International Financing struktur tertentu yang dikategorikan “hijau”, namun yang
Review Asia baru saja diterima Pemer- umum adalah dana hasil penerbitan green bonds/sukuk
intah Indonesia di Hong Kong pada (use of proceeds) dialokasikan untuk mendanai portofolio
tanggal 26 Februari 2019. Kemudian proyek-proyek yang dikategorikan “hijau”.
disusul pada tanggal 5 Maret 2019
memperoleh Annual Green Bond Pi- Jika kita ingat kembali, Penerbitan Indonesia Global Green
oneer Awards dari Climate Bonds Ini- Sukuk pada tanggal 1 Maret 2018 merupakan penerbitan
tiative di London. Penghargaan-peng- green sukuk pertama kalinya di dunia yang dilakukan oleh
hargaan tersebut diberikan atas negara (the world's first sovereign green sukuk). Penerbitan
keberhasilan Pemerintah menerbitkan ini berhasil dilaksanakan dengan memanfaatkan waktu
Sukuk Negara di pasar internasional yang tepat setelah terjadinya volatilitas yang tinggi di pasar
senilai USD3 miliar dan sekaligus keuangan global, yang didorong oleh ekspektasi inflasi
termasuk keberhasilan menerbitkan Amerika Serikat dan peningkatan suku bunga The Fed.
Sukuk Negara di pasar internasion-
al untuk membiayai proyek-proyek Indonesia Global Green Sukuk berhasil mengumpulkan
ramah lingkungan (Global Green Sukuk) total penawaran sebesar USD3 miliar (oversubscribed 2,5
senilai USD1,25 miliar pada tanggal 1 kali) dengan diversifikasi investor yang luas, baik dari segi
Pemerintah Indonesia membuktikan Kekonsistenan komitmen Pemerintah Indonesia tersebut
Maret 2018. geografi maupun tipe investor, termasuk sebanyak 29 pers-
komitmennya terhadap Kesepakatan terfleksi dengan berbagai prestasi dan pengakuan dunia
en didistribusikan untuk investor green yaitu investor yang
Iklim Paris 2016, dimana Indonesia internasional yaitu:
Secara finansial, struktur green bonds/ hanya menempatkan investasinya pada instrumen ramah
secara konsisten telah menunjukkan 1. Asia Pacific Green/SRI Bond Deal of the Year dari Glob-
sukuk tidak berbeda dengan obligasi/ lingkungan.
perkembangan yang menjanjikan al Capital, Euromoney
sukuk pada umumnya yaitu member-
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i M a r e t 2 0 1 9

dalam berbagai proyek pelestarian 2. SRI Bond, Islamic Issue dari IFR Asia
ikan imbalan (return) secara periodik Komitmen, kontribusi dan keseriusan Pemerintah dalam
lingkungan, dan menarik investor 3. SRI Capital Market Issue of The Year dari IFR Asia
berupa kupon yang dapat bersifat mengembangkan pasar keuangan syariah di dunia dan juga
asing yang semakin beralih ke praktik 4. Sovereign Deal of the Year dari Islamic Finance News
tetap (fixed) maupun mengambang dalam mengatasi perubahan iklim, yang diwujudkan melalui
Sustainable Corporate Governance 5. Deals of the Year dari Islamic Finance News
(variable/float) dan pelunasan nominal penerbitan instrumen pembiayaan yang inovatif dan berke-
khususnya dalam pembiayaan berke- 6. Green Bond Pioneer Award dari Climate Bond Initiative
obligasi/sukuk pada saat jatuh tempo. lanjutan pada akhirnya menarik dunia internasional untuk
lanjutan berbasis syariah.
Green bonds/sukuk dapat diterbitkan memberi penghargaan terhadap Indonesia.

60 61
Realisasi APBN s.d. 28 Februari 2018 dan 2019
(dalam miliar rupiah)

URAIAN 2018 2019


Realisasi % thd Realisasi % thd
APBNP APBN
s.d. 28 Feb APBNP s.d. 28 Feb APBNP

A. PENDAPATAN NEGARA 1.894.720,3 200.724,9 10,59% 2.165.111,8 217.213,4 10,03%

I. PENDAPATAN DALAM NEGERI 1.893.523,5 200.577,3 10,59% 2.164.676,5 217.150,7 10,03%


1. PENERIMAAN PERPAJAKAN 1.618.095,5 161.173,6 9,96% 1.786.378,7 177.238,5 9,92%
a. Pajak Dalam Negeri 1.579.395,5 154.848,8 9,80% 1.743.056,9 170.919,4 9,81%
b. Pajak Perdagangan Internasional 38.700,0 6.324,8 16,34% 43.321,8 6.319,1 14,58%
2. PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK belum ada data 275.428,0 39.403,7 14,31% 378.297,9 39.912,2 10,55%
II. HIBAH 1.196,9 147,6 12,33% 435,3 62,7 14,40%
B. BELANJA NEGARA 2.220.657,0 249.033,6 11,21% 2.461.112,1 271.825,6 11,04%
I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 1.454.494,4 127.578,4 8,77% 1.634.339,5 145.683,7 8,91%
1. Belanja K/L 847.435,2 55.189,0 6,51% 855.445,8 71.226,3 8,33%
2. Belanja Non /L 607.059,2 72.389,4 11,92% 778.893,7 74.457,4 9,56%
II. TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 766.162,6 121.455,2 15,85% 826.772,5 126.141,9 15,26%
1. Transfer ke Daerah 706.162,6 116.228,4 16,46% 756.772,5 121.146,8 16,01%
2. Dana Desa 60.000,0 5.226,8 8,71% 70.000,0 4.995,1 7,14%
C. KESEIMBANGAN PRIMER (87.329,5) (13.880,0) 15,89% (20.115,0) (20.560,7) 102,22%
D. SURPLUS/(DEFISIT) ANGGARAN (A-B) (325.936,6) (48.308,6) (296.000,2) (54.612,1)
% Surplus / (Defisit) Anggaran thd PDB (2,19) (0,33) (1,84) (0,34)
E. PEMBIAYAAN ANGGARAN (I+II+III+IV+V) 325.936,6 59.564,8 18,27% 296.000,2 197.564,9 66,74%
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i M a r e t 2 0 1 9

I. PEMBIAYAAN UTANG 399.219,4 58.507,4 14,66% 359.250,6 198.366,3 55,22%


II. PEMBIAYAAN INVESTASI (65.654,3) 0,0 0,00% (75.900,3) (2.000,0) 2,64%
III. PEMBERIAN PINJAMAN (6.690,1) 1.017,1 -15,20% (2.350,0) 1.196,9 -50,93%
IV. KEWAJIBAN PENJAMINAN (1.121,3) 0,0 0,00% 0,0 0,0 0,00%
V. PEMBIAYAAN LAINNYA 183,0 40,3 22,02% 15.000,0 1,7 0,01%

62 63
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i M a r e t 2 0 1 9

64
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan

65
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i M a r e t 2 0 1 9

66
www.kemenkeu.go.id/apbnkita

Das könnte Ihnen auch gefallen