Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
METODOLOGI PENELITIAN
2+
Hg + SnCl2 HgO dalam uap dingin (cold vapour) oleh
Detector Hg analyzer.
n x 10000
N =
L
dimana :
N = Jumlah individu per m2
N = Jumlah pengambilan sampel
L = Luas Ponar Grab
3) Rumus koefisien kesamaan menurut Bray & Curtis (dalam OEY, 1978)
2 W
S = X 100 %
a + b
dimana :
S = Koefisien Kesamaan
a = Jumlah nilai penting (NP) di komunitas A
b = Jumlah nilai penting (NP) di komunitas B
W = Jumlah NP dari jenis yang ada dikedua komunitas (A dan B)
yang dibandingkan dengan nilai NP diambil nilai terkecil/sama
C = Rata-rata individu dari suatu jenis dari seluruh sampel pada satu
stasiun
F = Frekuensi terdapatnya suatu jenis dari sampel yang diambil dari
komunitas (Stasiun Penelitian)
4) Menghitung kadar logam Hg, As, Fe, Cu, Mn, Zn, Ag dan Sb dalam
benthos. Pada pengukuran logam As, Fe, Cu, Mn, Zn, Ag dan Sb, sampel
yang telah dihomogenkan (total benthos) didestruksi basah dengan
menggunakan asam kuat (HNO3). Penggunaan HNO3 adalah untuk
mendekomposisi logam-logam yang terikat dalam sampel. Sedangkan
untuk menghilangkan pengganggu-pengganggu yang timbul dari bahan-
bahan organik dalam sampel, maka ditambahkan HClO4. Setelah
destruksi sampel disaring dengan menggunakan kertas saring yang
mempunyai pori-pori ukuran 0,45 µm. Selanjutnya hasil penyaringan
tersebut diukur dengan menggunakan Induced Couple Plasma (ICP).
2.5.7 Prinsip menghitung kadar logam Hg, As, Fe, Cu, Mn, Zn, Ag
dan Sb dalam ikan
Pada pengukuran logam As, Fe, Cu, Mn, Zn, Ag dan Sb, sampel yang telah
dihomogenkan didestruksi basah dengan menggunakan asam kuat (HNO3).
Penggunaan HNO3 adalah untuk mendekomposisi logam-logam yang terikat
dalam sampel. Sedangkan untuk menghilangkan pengganggu-pengganggu
2+
Hg + SnCl2 HgO dalam uap dingin (cold vapour) oleh
Detector Hg analyzer.
Intake (mg/kg-hari) = CF x IR x FI x EF x ED
BW x AT
Intake (mg/kg-hari) = CW x IR x EF x ED
BW x AT
Bila Hazard Index (HI) ≥ 1; maka zat pencemar mempunyai resiko terjadi
gangguan kesehatan, untuk itu zat pencemar perlu dikelola antara lain
clean up.
ii) Risiko konsumsi ikan dari Merkuri melalui perhitungan Tolerable Daily
Intake (TDI)
Untuk mengestimasi asupan Hg dalam tubuh manusia yang
bersumber dari konsumsi ikan, dan dari data rata-rata konsentrasi
Hg yang terkandung dalam ikan yang diperoleh dari penelitian ini
dan berdasarkan pola makan masyarakat Dusun Buyat Pante, maka
dapat dihitung pendugaan Resiko Konsumsi Ikan, sebagai berikut :
Asupan Hg (mg/hari) =
Konsumsi ikan (kg/hari) x (1- 0.7) x Konsentrasi Hg dalam ikan (mg/kg)
Catatan : 1-0.7 adalah jaringan/daging ikan dikurangi kadar air
Asupan Hg (mg/hari)
Presentasi TDI (%) = x 100%
TDI (mg/kg berat badan/hari)
Evaluasi hasil TDI adalah jika nilai TDI dibawah 100%, maka ikan
tersebut masih aman dikonsumsi sedangkan jika nilai TDI diatas
100%, maka harus ada pengaturan pola makan atau mengurangi