Sie sind auf Seite 1von 6

IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 2 No 1 - Januari 2015

Faktor Determinan yang Mempengaruhi Siklus Menstruasi


(The Determinants of Menstrual Cycle)
Tri Suwarni
Magister Kedokteran Keluarga Program PASCASARJANA UNS
entri19@gmail.com

Abstract: In postpubertal women show changes cyclically repeated in the hypothalamic,


pituitary, ovarian maturation and release of gametes causes of ovarian and uterine preparation
to support a pregnancy if fertilization occurs. Factors related to the menstrual cycle include
economic statu , anxiety and body mass index. This study aims to determine how the effect of
economic status, anxiety and body mass index to the menstrual cycle students.This research
was a Quantitative analytical observational study with cross sectional approach . The number of
samples used 60 students Study Program Midwifery Diploma with sampling techniques : simple
random sampling . Independent variables consisted of capabilities Economic Status, Anxiety
and Body Mass Index. Dependent Variable : Menstrual Cycle. Data were analyzed with multiple
linear regression analysis.There was a influence on the economic status of the menstrual cycle
with a P value of 0.001 ( p <0.05 ). There is anxiety about the influence of the menstrual cycle
with a P value of 0.001 ( p <0.05 ). There is the influence of BMI on the menstrual cycle of the
menstrual cycle with P value of 0.001 ( p <0.05 ). In conclusion, there is a statistically significant
effect of economic status , anxiety and body mass index to the menstrual cycle students .
Keywords: economic status, anxiety, body mass index, menstrual cycle.

Abstrak: Pada wanita pascapubertas memperlihatkan perubahan siklis yang berulang-ulang di


dalam aksis hipotalamus, hipofisis, ovarium yang menyebabkan pematangan dan pelepasan
gamet dari ovarium dan persiapan uterus untuk menunjang kehamilan jika terjadi fertilisasi.
Faktor yang berhubungan dengan siklus menstruasi antara lain status ekonomi, kecemasan
dan indeks massa tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa pengaruh status
ekonomi, kecemasan dan indeks massa tubuh terhadap siklus menstruasi mahasiswa. Jenis
penelitian kuantitatif analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel
yang digunakan 60 mahasiswa Progam Studi D III Kebidanan dengan teknik pengambilan
sampel: simple random sampling. Variabel Independent terdiri dari kemampuan Status
Ekonomi, Kecemasan Dan Indeks Massa Tubuh. Variabel dependent: Siklus Menstruasi. Data
dianalisis dengan analisis regresi linier ganda. Ada pengaruh status ekonomi terhadap siklus
menstruasi dengan nilai P value 0,001 (p< 0,05). Ada pengaruh kecemasan terhadap siklus
menstruasi dengan nilai P value 0,001 (p< 0,05). Ada pengaruh IMT terhadap siklus mentruasi
terhadap siklus menstruasi dengan nilai P value 0,001 (p< 0,05). Simpulannya, ada pengaruh
secara statistik signifikan status ekonomi, kecemasan dan indeks massa tubuh terhadap siklus
menstruasi mahasiswa.
Kata Kunci : status ekonomi, kecemasan, indeks massa tubuh, siklus menstruasi.

I. PENDAHULUAN emosi, sedangkan kecemasan sebagai


Pada wanita pascapubertas memperlihatkan rangsangan melalui system saraf diteruskan
perubahan siklis yang berulang-ulang di ke susunan saraf pusat yaitu bagian otak
dalam aksis hipotalamus, hipofisis, ovarium yang disebut limbic system melalui tranmisi
yang menyebabkan pematangan dan saraf. Selanjutnya melalui saraf autonom
pelepasan gamet dari ovarium dan (simpatis atau parasimpatis) akan
persiapan uterus untuk menunjang diteruskan ke kelenjar-kelenjar hormonal
kehamilan jika terjadi fertilisasi. Namun pada (endokrin) hingga mengeluarkan sekret
keadaan tidak terjadi konsepsi, setiap siklus (cairan) neurohormonal menuju hiphofisis
berakhir dengan perdarahan menstruasi melalui system prontal guna mengeluarkan
(Hefferner, 2006). gonadotropin dalam bentuk FSH (Follikel
Untuk kejadian menstruasi Stimulazing Hormone) dan LH (Leutinizing
dipengaruhi beberapa faktor yang Hormone) untuk selanjutnya mempengaruhi
berhubungan antara sistem saraf pusat terjadinya proses menstruasi atau haid
dengan pancaindra, sistem hormonal, (Hacker, 2001). Adanya gangguan kejiwaan
perubahan pada ovarium dan uterus, serta berupa kecemasan, syok emosianal dapat
rangsangan estrogen dan progesterone menimbulkan perubahan siklus menstruasi/
yang berakibat pada system perubahan haid (Prawiroharjo, 2005). Stres atau

ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org


33
IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 1 No 1 Tahun 2015

kecemasan bisa mengacaukan siklus haid 3. Penghasilan tipe kelas bawah < Rp
perempuan karena pusat stres di otak 500.000
sangat dekat lokasinya dengan pusat Kecemasan adalah perasaan tidak
pengaturan haid di otak (Kedaulatan Rakyat, nyaman yang biasanya berupa perasaan
2005). Semakin dewasa umur wanita gelisah, takut, khawatir yang merupakan
semakin besar pengaruh rangsangan emosi manifestasi dari faktor psikologi dan fisiologi
terhadap hipotalamus. (Mansjoer, 2005). Secara diagnostik
Dari Survey pendahuluan yang telah menurut Nevid (2005) seseorang dikatakan
dilakukan pada mahasiswi Prodi DIII mengalami gangguan kecemasan yaitu
Kebidanan Poltekkes Bhakti Mulia orang yang sering mengalami gejala-gejala
didapatkan informasi secara acak dari tiga kekhawatiran terhadap sesuatu hal yang
angkatan bahwa semua sudah mengalami tidak pasti, sulit berkonsentrasi, gelisah,
menstruasi, namun ada beberapa tidak dapat bersikap santai, kesulitan tidur
mahasiswa yang mengeluh bahwa siklus atau mengalami gangguan tidur, kecemasan
mentruasinya tidak teratur. Dari hasil setiap saat atau pada saat tertentu setiap
observasi dan wawancara ternyata dari harinya, sering berdebar tanpa sebab yang
beberapa mahasiswa yang mengatakan jelas, pucat, mudah letih tubuh terasa lebih
sering mengalami kekhawatiran- hangat, mual dan sesak nafas. Menurut
kekhawatiran dalam kehidupannya. Bertitik Nevid (2005) gangguan kecemasan
tolak pada hal tersebut, penulis tertarik merefleksikan saling keterkaitan antara
melakukan penelitian untuk mengetahui berbagai macam penyebab, antara lain :
pengaruh kecemasan dan Indeks Massa 1. Faktor Biologis
Tubuh dengan siklus menstruasi pada 2. Faktor Sosial-Lingkungan
mahasiswa kebidanan Poltekkes Bhakti 3. Faktor Behavioral
Mulia Sukoharjo. 4. Faktor kognitif dan Emosional
Berdasarkan latar belakang masalah IMT adalah nilai yang diambil dari
yang ada, maka dapat dirumuskan perhitungan antara berat badan (BB) dan
permasalahannya adalah : tinggi badan (TB) seseorang. Dalam
1. Adakah pengaruh status ekonomi penelitian antropometri yang penting
terhadap siklus menstruasi? dilakukan adalah penimbangan berat badan
2. Adakah pengaruh kecemasan terhadap dan pengukuran tinggi badan (Arisman,
siklus menstruasi? 2007). Berat badan adalah salah satu
3. Adakah pengaruh IMT terhadap siklus parameter yang memberikan gambaran
menstruasi? massa tubuh. Tinggi badan merupakan
4. Adakah pengaruh Status ekonomi, parameter yang penting bagi keadaan yang
kecemasan dan IMT terhadap siklus telah lalu dan keadaan sekarang, jika umur
menstruasi ? tidak diketahui dengan tepat (Supariasa,
Penelitian ini bertujuan untuk 2002).
Mengetahui pengaruh status ekonomi, Tabel 2.1 Kategori Ambang batas IMT untuk
kecemasan dan IMT terhadap siklus Indonesia
menstruasi mahasiswa Kebidanan Poltekkes No IMT Kategori
Bhakti Mulia Sukoharjo Tahun 2014. Status 1 < 18,5 Berat badan kurang
ekonomi adalah kedudukan seseorang atau 2 18,5 – 22,9 Berat badan normal
keluarga di masyarakat berdasarkan 3 ≥ 23,0 Kelebihan berat
pendapatan per bulan. Status ekonomi badan
dapat dilihat dari pendapatan yang 4 23,0 – 24,9 Beresiko menjadi
disesuaikan dengan harga barang pokok obes
(Kartono, 2006). Faktor yang 5 25,0 – 29.9 Obes I
memepengaruhi status ekonomi adalah 6 ≥ 30,0 – 40 Obes II
pendapatan, pekerjaan, pendidikan 7 >40 Obes III
(Annette, 2003). Menurut Sedangkan Sumber: Centre for Obesity Research and
menurut Friedman (2004) status ekonomi Education 2007
seseorang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu: Haid atau menstruasi adalah salah
1. Penghasilan tipe kelas atas > Rp satu proses alami seorang perempuan yaitu
1.000.000, proses deskuamasi atau meluruhnya
2. Penghasilan tipe kelas menengah = Rp dinding rahim bagian dalam (endometrium)
500.000 – Rp 1.000.000 yang keluar melalui vagina (Prawirohardjo,

ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org


34
IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 1 No 1 Tahun 2015

2007). Siklus haid adalah lamanya atau Dalam penelitian ini variabel dibagi
jarak waktu mulai haid sampai mulai haid menjadi:
berikutnya. Siklus mentruasi normalnya 1. Variabel Independen :
antara 21-35 hari, rata-rata 28 hari dan jika - Status ekonomi
siklus menstruasi kurang dari 21 hari atau - Kecemasan
lebih dari 35 hari kemungkinan bukan darah - Indeks Massa Tubuh (IMT)
menstruasi (Baso, 1999). 2. Variabel Dependen :
Setiap siklus haid FSH dikeluarkan - Siklus Menstruasi
oleh lobus anterior hipofisis yang Cara pengumpulan data dengan
menimbulkan folikel primer yang kuesioner pendapatan orang tua,
berkembang menjadi folikel de graff dan kecemasan, siklus mentruasi serta
membuat estrogen, kemudian estrogen penghitungan IMT dengan pengukuran berat
menekan produksi FSH sehingga lobus badan dan tinggi badan. Teknik analisis data
anterior hipofisis dapat mengeluarkan yang digunakan untuk mengetahui apakah
hormon yang kedua, yakni LH produksi hipotesis 1, 2, 3 adalah Product Moment
kedua ini dibawah pengaruh RH yang Pearson. Uji hipotesis di lakukan untuk
disalurkan dari hipotalamus ke hipofisis. mengetahui apakah hipotesis dalam
Penyaluran RH dipengaruhi oleh mekanisme penelitian diterima atau ditolak. uji hipotesis
umpan balik estrogen terhadap hipotalamus menggunakan analisis Regresi Lenear
juga pengaruh dari luar seperti cahaya, bau- ganda.
bauan dan hal-hal psikologis. Selanjutnya di
bawah pengaruh LH, folikel de graff menjadi III. HASIL PENELITIAN
lebih matang dan kemudian terjadilah 1. Karakteristik sampel penelitian
ovulasi (ovum dilepas oleh ovarium), berdasarkan status ekonomi
kemudian dibentuklah korpus rubrum yang Tabel 1. Distibusi frekuensi karakteristik
akan menjadi korpus luteum yang sampel penelitian berdasarkan status
menghasilkan hormon progesterone. Bila ekonomi
tidak ada pembuahan, korpus luteum Status Ekonomi Jumlah %
bergenerasi dan ini mengakibatkan kadar
1. < Rp 500.000 2 3,3%
estrogen dan progesterone menurun yang
2. Rp 500.000 – 14 23,3%
menimbulkan delatasi, statis dengan
Rp 1.000.000 44 73,4%
hiperemia diikuti oleh spasme dan iskemia
3. Rp 1.000.000 -
dan selanjutnya akan diikuti pelepasan pada
2.000.000
endometrium yang nekrotik hingga terjadi
menstruasi (Prawirohardjo, 2007). TOTAL 60 100%
Faktor - faktor yang mempengaruhi Sumber: Data primer, Februari 2014
siklus menstruasi antara lain : Berdasarkan tabel 1 menunjukkkan
1. Faktor genetik bahwa sebagian besar responden
2. Status gizi berdasarkan karakteristik status ekonomi
3. Psikis dan fisik orang tua berpenghasilan Rp 1.000.000 -
4. Hormon 2.000.000 sebanyak 44 responden (73,4%).
5. Sosial-Ekonomi 2. Karakteristik sampel penelitian
berdasarkan kecemasan
II. METODE PENELITIAN Tabel 2. Distribusi frekuensi karakteristik
Penelitian ini dilakukan di Prodi DIII sampel penelitian berdasarkan
Kebidanan Poltekkes Bhakti Mulia kecemasan
Sukoharjo. Jenis penelitian observasi Kecemasan Jumlah Prosentase
analitik dengan metode pendekatan cross
sectional. Teknik pengambilan sampel yang 1. 1-6 2 3,3%
digunakan adalah Simple Random Sampling
yaitu dilakukan secara acak yaitu dengan 2. 6-19 17 28,3%
cara menuliskan nama-nama 144 mahasiswi
dalam kertas gulung dan kemudian kertas 3. > 20 41 68,4%
gulung diambil secara acak sebanyak 60
gulungan kertas, sehingga subyek sampel TOTAL 60 100%
adalah mahasiwi yang namanya terambil
Sumber: Data primer, Februari 2014
dalam undian kertas gulung tersebut.

ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org


35
IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 1 No 1 Tahun 2015

Berdasarkan tabel 2 menunjukkkan Tabel 5 Hasil analisis bivariat tentang


bahwa sebagian besar responden pengaruh status ekonomi, kecemasan dan
berdasarkan karakteristik berdasarkan Indeks Massa Tubuh terhadap siklus
kecemasan yaitu sebanyak 41 responden menstruasi.
(68,4%) dengan nilai >21. Hal ini Variabel Variabel Pearson Ρ
menunjukkan bahwa sebagian besar bebas terikat Correlation
responden mengalami kesecamasan berat.
Status Siklus 0,851 0,00
3. Karakteristik sampel penelitian
ekonomi Menstr 1
berdasarkan IMT
uasi
Tabel 3. Distribusi frekuensi karakteristik
Kecemasa Siklus 0,422 0,00
sampel penelitian berdasarkan IMT
n Menstr 1
IMT Jumlah Prosentase uasi
IMT Siklus 0,686 0,00
1. < 18,5 14 23,3% Menstr 1
40 66,7% uasi
2. 18,5 – 22,9 4 6,7% Sumber: Data primer, Februari 2014
2 3,3% Tabel 5 menunjukkan terdapat
3. 23,0 – 24,9 korelasi/pengaruh status ekonomi terhadap
siklus menstruasi dengan nilai P value 0.001
4. 25,0 – 29.9 (p < 0,05) dan nilai koefisien 0,851 > 0,254
TOTAL 60 100% (r tabel). Terdapat pengaruh kecemasan
Sumber: Data primer, Februari 2014 terhadap siklus menstruasi dengan nilai P
Berdasarkan tabel 3 menunjukkkan value 0,001 (p < 0,05 dan nilai koefisien
bahwa sebagian besar responden 0,422 > 0,254 (r tabel). Terdapat pengaruh
berdasarkan karakteristik berdasarkan IMT IMT terhadap siklus mentruasi terhadap
yaitu sebanyak 40 responden (66,7%) siklus menstruasi dengan nilai P value 0,001
dengan nilai IMT 18,5 – 22,9 . Hal ini (p < 0,05) dan nilai koefisien 0,686 > 0,254
menunjukkan bahwa sebagian besar (r tabel).
responden IMT normal. Sedangkan Tabel 6. Hasil Uji Anova pada Pengaruh
responden dengan IMT 25,0 – 29,0 status ekonomi, kecemasan dan Indeks
sebanyak 2 responden (3,3%), hal ini Massa Tubuh terhadap siklus menstruasi
menunjukkan responden mengalami Model Sum of df Mean
obesitas. Squar Squar
4. Karakteristik sampel penelitian es e F Sig.
berdasarkan Siklus Menstruasi Regre 3374,3 3 1124,7 115, ,00
Tabel 4. Distribusi frekuensi karakteristik ssion 86 95 108 0a
sampel penelitian berdasarkan siklus Resid 547,21 5 9,772
menstruasi u 4 6
Siklus Menstruasi Jumlah Prosentase Total 3921,6 5
00 9
1. < 21 9 15%
Sumber : Data Primer, Februari 2013
2. 21 – 28 16 26,7%
Berdasarkan tabel 6
3. 28 – 35 13 21,6%
memperlihatkan nilai F 115,108 dengan nilai
4. > 35 22 36,7%
signifikansi 0,001. Hal ini menunjukkan ada
TOTAL 60 100%
pengaruh status ekonomi, kecemasan dan
Sumber: Data primer, Februari 2014
Indeks Massa Tubuh terhadap siklus
Berdasarkan tabel 4 menunjukkkan
menstruasi
bahwa sebagian besar responden
Hasil analisis regresi linear ganda
berdasarkan karakteristik berdasarkan siklus
pengaruh status ekonomi, kecemasan dan
menstruasi, sebanyak 9 responden (15%)
Indeks Massa Tubuh terhadap siklus
mengalami siklus menstruasi < 21 hari.
menstruasi disajikan dalam tabel berikut:
Sedangkan yang mengalami siklus
menstruasi > 35 hari sebanyak 22
responden (36,7%).

ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org


36
IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 1 No 1 Tahun 2015

Tabel 7. Hasil Analisis Multivariat Regresi 2. Pengaruh kecemasan terhadap siklus


Linear Ganda pada Pengaruh status menstruasi
ekonomi, kecemasan dan Indeks Massa Hasil analisis uji pearson diperoleh
Tubuh terhadap siklus menstruasi nilai signifikan 0,001 dan koefisien
CI 95% korelasi (r hitung) 0,422. Hal ini
Koefi
Bata Bata menunjukkan ada pengaruh signifikan
sien
Variabel OR s s p status ekonomi terhadap siklus
regre
atas bawa menstruasi dengan nilai sig. (0,001) < 
si (ẞ)
h (0,05) dan nilai koefisien 0,422 > 0,254 (r
Konst 1.65 - - - 0,0 tabel). Hal ini sesuai dengan hipotesis
anta 2.3 13,5 1,20 20 penelitian yaitu terdapat pengaruh
93 93 6 kecemasan terhadap siklus menstruasi.
Status 1.79 11. 0,00 0,00 0,0 3. Pengaruh IMT terhadap siklus
Ekonom 521 1 1 01 menstruasi
i Hasil analisis uji pearson diperoleh
Kecema 1.57 4.6 0,12 0,32 0,0 nilai signifikan 0,001 dan koefisien
san 76 9 3 01 korelasi (r hitung) 0,686. Hal ini
IMT 1.65 4.5 0,45 1,16 0,0 menunjukkan ada pengaruh signifikan
34 1 6 01 status ekonomi terhadap siklus
Sumber : Data Primer, Februari 2013 menstruasi dengan nilai sig. (0,001) < 
Berdasarkan persamaan regresi (0,05) dan nilai koefisien 0,686 > 0,254 (r
linear ganda dapat dijabarkan sebagai tabel). Hal ini sesuai dengan hipotesis
berikut: penelitian yaitu terdapat pengaruh IMT
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 terhadap siklus menstruasi.
Siklus menstruasi = -7,399 + 1,309E-5 4. Pengaruh status ekonomi, kecemasan,
status ekonomi + 0,226 kecemasan + 0,809 dan IMT terhadap siklus menstruasi
IMT. Hasil analisis regresi linier ganda,
Dari analisis multivariat regresi linier status ekonomi, kecemasan, dan IMT
ganda menunjukkan hasil perhitungan mampu mempengaruhi 85,3% dari
Adjusted R Square 0,853 mengandung arti faktor-faktor siklus menstruasi, selain itu
variabel-variabel status ekonomi, masih ada faktor-faktor lain sebesar
kecemasan dan Indeks Massa Tubuh 14,7%.
secara bersamaan mampu menjelaskan
85,3% dari faktor-faktor yang mempengaruhi V. SIMPULAN
siklus menstruasi. Sedangkan sisanya Berdasarkan hasil analisis statistik yang
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak telah dijabarkan pada Bab IV, maka dapat
diteliti. diambil beberapa kesimpulan penelitian
Hasil ketiga variabel yaitu Pengaruh sebagai berikut :
status ekonomi, kecemasan dan Indeks 1. Ada pengaruh status ekonomi terhadap
Massa Tubuh terhadap siklus menstruasi siklus menstruasi dengan nilai P value
secara statistik signifikan ( p < 0,001). 0,001 (p < 0,05)
2. Ada pengaruh kecemasan terhadap
IV. PEMBAHASAN siklus menstruasi dengan nilai P value
1. Pengaruh status ekonomi terhadap 0,001 (p < 0,05).
siklus menstruasi 3. Ada pengaruh IMT terhadap siklus
Hasil analisis uji pearson diperoleh mentruasi terhadap siklus menstruasi
nilai signifikan 0,001 dan koefisien dengan nilai P value 0,001 (p < 0,05).
korelasi (r hitung) 0,851. Hal ini 4. Pengaruh status ekonomi, kecemasan
menunjukkan ada pengaruh signifikan dan Indeks Massa Tubuh terhadap siklus
status ekonomi terhadap siklus menstruasi secara statistik signifikan ( p
menstruasi dengan nilai sig. (0,001) <  <0,001). Siklus menstruasi = -7,399 +
(0,05) dan nilai koefisien 0,851 > 0,254 (r 1,309E-5 status ekonomi + 0,226
tabel). Hal ini sesuai dengan hipotesis kecemasan + 0,809 IMT
penelitian yaitu terdapat pengaruh status
ekonomi terhadap siklus menstruasi.

ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org


37
IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 1 No 1 Tahun 2015

REFERENSI Keperawatan, Edisi I. Jakarta :


Salemba Medika. p : 89
Almatzier. 2001. Status Gizi. Jakarta: EGC Prawirohardjo S. 2007. Haid dan Siklusnya
Annette, L. 2003. Unequal Childhoods: Dalam Ilmu Kandungan Edisi Kedua,
Race, Class, and Family Life. Cetakan V. Jakarta : Yayasan Bina
University of California Press Pustaka. p: 103
Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian, Edisi Rabe T. 2003. Buku Saku Ilmu Kandungan,
Revisi VI, Cetakan ketigabelas. Cetakan I. Jakarta : Hipokrates. p :
Jakarta : PT. Rineka Cipta. p : 171 119
Arisman M.B.2004. Gizi dalam daur Soetjiningsih.2004. Tumbuh Kembang Anak.
kehidupan : Buku ajar ilmu gizi. Jakarta EGC
Jakarta: EGC. Sundeen J. Sandra. 1998. Keperawatan
Baso Z.A, dkk. 1999. Kesehatan Jiwa. Jakarta : ECG
Reproduksi, Cetakan ketiga. Supariasi IDN, Bakri B, Fajar I. Penilaian
Yogyakarta : Pustaka Pelajar. p : 39 status gizi. Jakarta: EGC. 2002
Candra B. 2002. Pengantar Statistik Caruthers, A. S., Merriweather, A., &
Kesehatan. Jakarta : EGC. P: 37 Schooler, D,. (2006). “Cycles of
Friedman. 2004. Keperawatan Keluarga. shame:Mesntrual shame, body shame
Jakarta:EGC and sexual decision-making”, The
Hacker. 2001. Essentials Of Obstetrict and Journal of sex research, 42. Retrieved
Gynecology, 2/E. Jakarta : 30 May from
Hipokrates. P: 41-49 http://www.questia.com/pm.qst?a=o
Hawari D. 2002. Manajemen Stres Cemas &d=5011989004, 2005.
dan Depresi, Edisi kesatu, Cetakan C Nagata, K Hirokawa, N Shimizu, H
ketiga. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. Shimizu. 2005. Associations of
p : 63-83 menstrual pain with intakes of soy, fat
Heffener L. 2008. At a Glance Sistem and dietary fiber in Japanese women.
Reproduksi Edisi Kedua. Jakarta : European Journal of Clinical Nutrition
Erlangga. p : 38 vol 59. Hal. 88-92
Hidayat A.A. 2007. Metode Penelitian Haryani L, Wijayanegara H, Suhaeni T.
Kebidanan Teknik Analisa Data. 2013. Hubungan Antara Indeks
Surabaya : Salemba Medika. Massa Tubuh Dengan Dismenorrhoe
Hupitoyo. 2011. Obesitas dan Fertilitas, Primer Pada Siswi Di SMA Negeri 2
(online) (http://www.poltekkes- Cimah.
malang.ac.id/artikel-145-obesitas-dan- Janny, Scott, & L,David. “Class Matters: A
fertilitas.html, diakses: 22 April 2012) Special Edition.” New York Times 14
Kartono. 2006. Perilaku Manusia. ISBN. May 2005.
Jakarta. http://www.nytimes.com/2005/05/14/n
Kedaulatan Rakyat . Siklus Haid Tidak ational/class/15MOBILITY-WEB.html
Lancar terbit 14 Maret 2005. The relation between socioeconomic
Yogyakarta : Kedaulatan Rakyat. p : 8 status and academic achievement.
Manuaba I.B.G. 1999. Memahami White, Karl R.
Kesehatan Reproduksi Wanita. Lee L K, Chen P C Y, Lee K K, Kaur J.
Jakarta : EGC. p : 53 (2006). Menstruation among
Mansjoer A. 2005. Kapita Selekta adolescent girls in Malaysia: a cross
Kedokteran Jilid I, Cetakan Ketujuh. sectional school survey. Singapore
Jakarta : Media Aesculapius. p : 205 Med Journal vol 47, No. 10. Hal. 869
Muhammad A. 2008. Pengantar Metodologi Ravikiran Kisan. 2013. Variation of Reaction
Penelitian Untuk Ilmu Kesehatan, Time in Different Phases of Menstrual
Cetakan 1. Surakarta : LPP UNS dan Cycle. Journal of Clinical and
UNS Press. p : 71 Diagnostic Research. 2013 Aug, Vol-
Nevid J, dkk. 2006. Psikologi Abnormal Jilid 7(8): 1604-1605
I, Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga. Zulhita R. 2007. Hubungan Tingkat
Notoatmodjo S. 2005. Metodologi Penelitian Kecemasan dengan Siklus Haid pada
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Mahasiswi D IV Kebidanan Fakultas
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Kedokteran UNS. Surakarta : FK.
Metodologi Penelitian Ilmu UNS.

ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org


38

Das könnte Ihnen auch gefallen