Sie sind auf Seite 1von 6

Vega Audina Marsudi 00000010983

I. Case Illustration
A. Identitas Pasien
Nama : Ibu Sariah
Umur : 65 tahun
Jenis Kelamin : Wanita
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Puskesmas : Puskesmas Bojong Nangka
Status : Menikah
Tanggal Pemeriksaan : 6 September 2016
B. Anamnesis (autoanamnesis)
Keluhan Utama: Sakit pada lutut sebelah kiri
Keluhan Tambahan: Sendi lutut kiri terasa kaku
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang dengan keluhan nyeri di lutut kiri sejak 3 bulan yang lalu.
Nyerinya di seluruh bagian lutut sebelah kiri dan tidak menyebar ke bagian lain.
Kadang-kadang ketika akan berdiri pasien mendengar bunyi “kretek” pada lututnya.
Saat pasien duduk maupun tiduran nyerinya hilang. Tetapi nyerinya akan muncul saat
pasien mulai bangun dr posisi duduk ke berdiri kemudian setelah beberapa menit
nyerinya akan semakin hilang. Tetapi apabila dipakai untuk berjalan jauh, naik turun
tangga dan berjalan membawa beban berat seperti setelah berbelanja dipasar nyerinya
akan muncul kembali. Pasien merasa lututnya kaku dan kesemutan pada saat pagi hari
selama kurang lebih 15 menit tetapi lama kelamaan rasa kakunya akan hilang. Menurut
pasien, aktivitas sehari-harinya terganggu karena sakit di lutut dikirinya membuatnya
tidak bisa berdiri terlalu lama. Pasien tidak mengkonsumsi obat untuk meredakan
nyerinya. Pasien tidak ada keluhan lain. Nafsu makannya baik, tidak ada penurunan
berat badan, tidak lemas dan tidak ada perubahan bentuk pada lututnya. Tidak ada
riwayat trauma pada pasien dan pasien sudah mengalami menopause sejak 15 tahun
yang lalu.

Riwayat Penyakit Dahulu:

Pasien belum pernah mengalami penyakit seperti ini dulunya. Pasien telah
mengalami menopause sekitar 15 tahun yang lalu (saat usia sekitar 50 tahunan).
Vega Audina Marsudi 00000010983

Riwayat Penyakit Keluarga:

Keluarga tidak ada yang mengalami penyakit seperti ini, di lingkungan tempat
tinggal juga tidak terdapat orang yang mengalami gejala yang mirip.

Riwayat Alergi:
Pasien tidak memiliki alergi apapun

Riwayat Gaya Hidup, Sosial, dll:


Pasien sering pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan rumah tangga minimal
seminggu sekali. Pasien suka makan cemilan keripik asin. Pasien jarang
berolahraga dan tidak merokok tetapi terpapar asap rokok di lingkungan tempat
tinggalnya. Pasien tidak gemuk. Pasien tidak mengkonsumsi alcohol

C. Resume
Ibu Sariah, 65 tahun datang dengan keluhan nyeri di lutut kiri sejak 3 bulan
yang lalu. Nyerinya di seluruh bagian lutut sebelah kiri tidak dapat di tunjuk dan tidak
menyebar ke bagian lain. Kadang-kadang ketika akan berdiri pasien mendengar bunyi
“kretek” pada lututnya. Saat pasien duduk maupun tiduran nyerinya hilang. Tetapi
nyerinya akan muncul saat pasien mulai bangun dari posisi duduk ke berdiri kemudian
nyerinya akan semakin hilang. Tetapi apabila dipakai untuk berjalan jauh, naik turun
tangga dan berjalan membawa beban berat seperti setelah berbelanja dipasar nyerinya
akan muncul kembali. Pasien merasa lututnya kaku dan kesemutan pada saat pagi hari
selama kurang lebih 15 menit lama kelamaan rasa kakunya akan hilang. Menurut
pasien, aktivitas sehari-harinya terganggu karena sakit di lutut dikirnya membuatnya
tidak bisa berdiri terlalu lama. Selain sakit di lutut, pasien merasa sehat. Nafsu
makannya baik, tidak ada penurunan berat badan, tidak lemas dan tidak ada perubahan
bentuk pada lututnya.
Pasien telah mengalami menopause sekitar 15 tahun yang lalu. Pasien sehat
sebelumnya. Pasien sering pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan rumah tangga
minimal seminggu sekali. Pasien suka makan cemilan keripik asin. Pasien jarang
berolahraga dan tidak merokok tetapi terpapar asap rokok di lingkungan tempat
tinggalnya. Pasien tidak mengkonsumsi alcohol
Vega Audina Marsudi 00000010983

D. Analisis dan Pengkajian


Diagnosis kerja : Osteoarthritis Genu Sinistra
Alasan diagnosis kerja :
Osteoartritis adalah suatu penyakit degenerative akibat kegagalan sendi yang bersifat
kronis dan menyerang persendian, terutama kartilago sendi. Osteoartritis adalah
penyakit yang multifaktorial yag melibatkan gaya hidup dan genetik. Secara umum
osteoarthritis terdistribusi pada sendi perifer maupun sentral dan lebih banyak terjadi
pada laki-laki dewasa daripada wanita. (McCance).
Osteoarthritis primer atau idiopatik biasanya terjadi karena proses normal
penuaan lapisan kartilago sendi seiring umur dan penggunaan, biasanya dipengaruhi
oleh banyak faktor luar seperti genetika dan gaya hidup (contoh: obesitas).
Osteoarthritis sekunder lebih sering terjadi dibandingkan dengan yang primer dan
biasanya disebabkan oleh cidera, dan deformitas bisa terjadi pada semua umur,
beberapa faktor resiko yang berpengaruh adalah: kelainan kongenital (dislokasi
kongential dari sendi paha), infeksi sendi (septic arthritis, tuberculous arthritis),
metabolik (gout) dll.
Gejala klinisnya seperti nyeri sendi, gerakan sendi terbatas, kaku di pagi hari < 30
menit, krepitasi, pembengkakan sendi yang asimetris akibat efusi atau osteofit,
deformitas sendi yang permanen.

Diagnosis banding : Rheumatoid Arthritis , Gout Arthritis

II. Disease Review

1. Definisi

Osteoartritis adalah suatu penyakit degenerative akibat kegagalan sendi yang bersifat
kronis dan menyerang persendian, terutama kartilago sendi.

2. Etiologi
Osteoarthritis primer atau idiopatik biasanya terjadi karena proses normal penuaan
lapisan kartilago sendi seiring umur dan penggunaan, biasanya dipengaruhi oleh
banyak faktor luar seperti genetika dan gaya hidup (contoh: obesitas). Osteoarthritis
sekunder lebih sering terjadi dibandingkan dengan yang primer dan biasanya
disebabkan oleh cidera, dan deformitas bisa terjadi pada semua umur, beberapa faktor
Vega Audina Marsudi 00000010983

resiko yang berpengaruh adalah: kelainan kongenital (dislokasi kongential dari sendi
paha), infeksi sendi (septic arthritis, tuberculous arthritis), metabolik (gout) dll.

3. Patofisiologi
Pada fase awal osteoarthritis dimulai dari lapisan kartilago sendi yang kehilangan
proteoglycan dari matrix yang mengakibatkan softening dari kartilago dan hilangnya
elastisitas yang membuat kartilago kehilangan kemampuan untuk menopang beban
berat. Kartilago akan robek perlahan (fissuring) dan terpisah (fibrillation). Warnanya
juga akan berubah dari putih kebiruan, halus dan mengkilap menjadi kuning,
bergranul dan redup. Karena lapisan kartilago terus menerus terkikis, tulang
subkondral dibawahnya akan saling bergesekan satu sama lain dan akan terjadi
penghalusan (eburnation). Pemulhan kartilago karena efek hipertrofi dan hiperplasia
akan membentuk penebalan (chondrophyte) disekitar batas kapsul sendi dan akan
mengalami proses kalsifikasi endokondral menjadi tulang (osteophyte), terbentuknya
osteophyte membuat gerakan sendi menjadi kaku dan menimbulkan rasa sakit. Jika
terus bertambah parah tulang subkondral akan bertambah padat (sclerotic) dan akan
membentuk lesi dan akan terus remodeling dan mengeras. Kepingan kartilago yang
terkikis akan menempel dan menggaruk lapisan membran sinovial dan menimbulkan
rasa sakit.

4. Manifestasi Klinis
 Nyeri sendi
 Gerakan sendi terbatas
 Kaku di pagi hari < 30 menit
 Krepitasi
 Pembengkakan sendi yang asimetris akibat efusi atau osteofit
 Deformitas sendi yang permanen

5. Pemeriksaan
 X-ray
 CBC
 Arthroscopy

6. Penatalaksanaan
Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk osteoarthritis saat ini. Tujuan dari
manajemen penyakit degeneratif sendi adalah untuk 1) membantu pasien mengerti
natur dari penyakitnya, 2) menyediakan bantuan physhcological, 3) mengurangi rasa
sakit, 4) mengurangi reaksi inflamasi, 5) mendorong pasien agar tetap aktif secara
fisik agar dapat mempertahankan fungsi dari otot dan sendi, 6) untuk memperbaiki
deformitas yang ada, 7) meningkatkan fungsi, 8) memperkuat otot yang lemah dan 9)
merehabilitasi pasien. Dari segi farmakologi, salycilate dan aspirin bisa diberikan
untuk Osteoarthritis sebagai penghilang rasa sakit. Penggunaan NSAID seperti
indometacin dan phenylbutazone tidak disarankan karena mempunyai efek samping
Vega Audina Marsudi 00000010983

yang berat. Bantuan ortopedik seperti tongkat juga dapat digunakan untuk
mempermudah pasien jalan. Dan terapi fisik seperti jalan dapat mempertahankan
fungsi otot dan sendi agar tidak terjadi kontraktur (fiksasi/kaku) pada sendi dan otot.
Jikalau sangat diperlukan karena adanya infeksi dan untuk memperbaiki deformitas
(genu valgum/varus etc) debridemen dan bedah dapat dilakukan. Prosedur bedah yang
dapat dilakukan adalah osteotomy, artroplasty (rekonstruksi sendi), artrodensis (fusi
atau menggabungkan sendi), operasi jaringan halus dan transplantasi sendi.

III. Case Reasoning

Berdasarkan anamnesis yang dilakukan, gejala-gejala yang dialami pasien, lebih


mengarah kepada diagnose Osteoarthritis karena RA biasa mengenai sendi-sendi kecil
seperti pada jari ( DIP dan PIP) dan seringkali multifocal. Morning stiffness pada RA
juga lama ( > 30 menit). RA yang mengenai sendi lutut biasanya bilateral (di kedua
sisi) dan simetris ,pasien tidak memiliki gejala sistemik seperti tanda-tanda inflamasi
pada sendi, penurunan berat badan, kelelahan, dll. Diagnosis juga tidak mengarah pada
gout karena pasien tidak pernah mengalami serangan akut seperti demam, rasa sakit
seperti tertusuk pada sendi, ataupun pernah terjadi tanda-tanda inflamasi seperti
bengkak atau kemerahan pada sendi. Pasien juga tidak memiliki factor resiko untuk
gout seperti misalnya asam urat tinggi >7.

Gejala-gejala yang dialami pasien khas untuk Osteoarthritis karena pasien


mengalami krepitus lutut kiri, riwayat trauma yang kemungkinan mengenai articular
cartilage lutut sehingga tidak dapat regenerasi, sering berjalan jauh sehingga
meningkatkan mekanisme wear and tear, nyeri lutut yang diffuse, unilateral dan
mengenai sendi yang menopang beban, morning stiffness yang berdurasi kurang lebih
15 menit (OA biasanya < 30 menit), dan karena pasien suka makan maka pasien juga
menjadi gemuk (dyslipidemia dan gout) sehingga meningkatkan beban lebih kepada
sendi lutut. Ditambah juga pasien sudah mengalami menopause yang dapat
meningkatkan resiko terjadinya OA pada wanita. Wanita juga lebih sering terkena OA
primer dibandingkan dengan pria.

IV. References
Salter, Robert Bruce. Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal
System: An Introduction to Orthopaedics, Fractures, and Joint Injuries,
Vega Audina Marsudi 00000010983

Rheumatology, Metabolic Bone Disease, and Rehabilitation. Baltimore: Williams &


Wilkins, 1999. Print
SL, Jameson JL, Loscalzo J. Penyunting. Harrison’s principles of internal medicine.
Edisi ke-18. New York: McGraw-Hill; 2012

Das könnte Ihnen auch gefallen