Sie sind auf Seite 1von 15

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/268333411

Penerapan Algoritma Evolusi Dengan Metode Generation Replacement Pada


Aplikasi Penjadwalan Mata Kuliah

Article · September 2013

CITATION READS
1 676

2 authors, including:

Farid Hartono Gunawan


Universitas Atma Jaya Makassar
5 PUBLICATIONS   1 CITATION   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Farid Hartono Gunawan on 17 December 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PENERAPAN ALGORITMA EVOLUSI DENGAN METODE
GENERATION REPLACEMENT PADA APLIKASI
PENJADWALAN MATA KULIAH
(STUDI KASUS UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR)

Adi Chandra Syarif1, Farif Hartono Gunawan2


Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Atma Jaya Makassar
Alamat e-mail: adi_sjarif@lecturer.uajm.ac.id1, petrus_farid2000@yahoo.com2

ABSTRACT
Course scheduling problem belongs to the category of NP - hard (Non - deterministic
polynomial - time complex). The complexity of solving course scheduling problems give an
indication to the limits of the constraints to the problem. The application of evolutionary
algorithms with Generation Replacement Methods on Course scheduling problem (Case Study of
the University of Atma Jaya Makassar) can give an indication on the problem of scheduling
constraints that limit each faklutas at Atma Jaya University, Makassar. Simulation results showed
that scheduling constraints limit in any faculty at the University of Atma jaya Makassar depends
on the size of the population space and the number of genes that are raised to fill the space where
the population or chromosome problem complexity increases with introduction of restrictions on
the scheduling of such sessions , space , semester and faculty and computational complexity of
the problem requires greater resources in line with the increasing restrictions being introduced.

Keywords: scheduling, courses, algorithm, genetic, problem

1. PENDAHULUAN setiap fakultas di setiap awal semester yang


menyita banyak waktu dan sumber daya.
Penjadwalan merupakan salah satu
Kompleksitas permasalahan penjadwalan
upaya efisiensi yang dilakukan untuk
memiliki perbedaan yang besar antara
mengatur dan mengelola beragam sumber
fakultas. Oleh karena itu, diperlukan suatu
daya tehadap beragam kegiatan.
bentuk sistem penjadwalan mata kuliah
Permasalahan penjadwalan memiliki peranan
dimana sistem tersebut dapat secara
penting dalam pengelolaan suatu institusi
terstruktur membantu menyusun jadwal mata
pendidikan tinggi dimana masalah
kuliah berdasarkan faktor penentu serta ruang
penjadwalan termasuk permasalahan
populasi yang ada, dan memungkinkan
kompleks yang menjadi bagian penting dari
terjadinya perubahan jadwal yang lebih
operasinya, salah satu contoh bentuknya
dinamis, cepat dengan memperhatikan faktor
adalah permasalahan penjadwalan kegiatan
penentu yang sama serta dapat memberikan
perkuliahan. Dengan sistem penjadwalan
gambaran kompleksitas permasalahan beban
yang efisien, penggunaan ruang, waktu dan
permasalahan terhadap ketersediaan sumber
sumber daya manusia dapat dioptimalkan
daya terhadap setiap fakultas.
serta menghindari terjadinya permasalahan
Berdasarkan penjelasan tersebut
tabrakan antara mata kuliah, tenaga pendidik
diatas maka dirumuskan pernyataan
dan waktu yang diakibatkan faktor penentu
permasalahan sebagai berikut: “Bagaimana
(constraints).
mengembangkan sistem penjadwalan mata
Universitas Atma Jaya Makassar
kuliah pada Universitas Atma jaya Makassar
(UAJM) merupakan salah satu institusi
yang dapat memberi gambaran akan batasan
pendidikan tinggi yang berada di kota
kendala permasalahan terhadap ketersediaan
Makassar. Selama ini, pengaturan jadwal
sumber daya.”
mata kuliah yang telah berjalan pada UAJM
Penelitian ini akan dilakukan
dilakukan secara acak berdasarkan hari dan
penerapan prototipe algoritma penjadwalan
sesi oleh ketua jurusan dan wakil dekan pada

10 JURNAL TEMATIKA VOL. 1, NO. 2, SEPTEMBER 2013, ISSN: 2303 3878


mata kuliah yang didasarkan pada algoritma prioritas. Terdapat beberapa cara dalam
evolusi dengan memperhatikan ruang mengatur prioritas, yaitu:
populasi yang serta faktor penentu yang ada a) Analisa ABC.
di setiap fakultas pada Universitas Atma Jaya b) Analisa Pareto.
Makassar. Penelitian ini dilakukan dengan c) Metode Eisenhower.
menganalisa sistem penjadwalan mata d) Metode POSEC (Prioritize by
kuliah, keadaaan ruang, sistem pembagian Organizing, Streamlining,
sesi serta ketersediaan tenaga pendidik yang Economizing and Contributing)
berjalan dan telah diterapkan pada 4. Generasi keempat, menjadi efisien dan
Universitas Atma Jaya Makassar selama ini. proaktif dalam menggunakan peralatan-
peralatan yang ada di atas; penempatan
2. TINJAUAN PUSTAKA tujuan dan peran sebagai pengaturan
elemen dari sistem dan kegiatan yang
2.1 Penjadwalan dan Manajemen Waktu
disukai diatas kepentingan yang
Penjadwalan merupakan manajemen mendesak. [1]
atau pengaturan waktu bagi suatu kegiatan Sejalan dengan perkembangan
operasi berhubungan dengan pemanfaatan teknologi informasi, efesiensi pendekatan
sumber daya seperti pengalokasian fasilitas, penyelesaian masalah penjadwalan yang
peralatan maupun tenaga kerja dengan kompleks juga terus mengalami peningkatan.
memutuskan urutan pelaksanaan serta
pemanfaatan sumber daya tersebut bagi 2.2 Penjadwalan Mata Kuliah
kegiatan operasi. Penjadwalan yang baik
Penjadwalan mata kuliah pada
akan memaksimalkan pemanfaatan setiap
pendidikan tinggi merupakan suatu masalah
sumber daya yang ada dalam suatu kegiatan
yang sangat kompleks, dimana
operasi, sehingga penjadwalan merupakan
kompleksitanya dipengaruhi adanya faktor
kegiatan yang penting dalam perencanaan
penentu atau kekangan dari beberapa hal
dan pengendalian proses. Tahap perencanaan
seperti jumlah mahasiswa, pertemuan mata
dan tahap implementasi dari kegiatan
kuliah yang banyak, keterbatasan ruang kelas
penjadwalan termasuk masalah manajemen
maupun dosen, dan mahasiswa itu sendiri.
waktu yang kompleks.
Umumnya, penjadwalan mata kuliah
Stephen R. Covey dalam bukunya
menyangkut keputusan manusia mengingat
yang berjudul First thing first: to live, to love,
penjadwalan ini membutuhkan penghitungan
to learn, to leave a legacy, menawarkan suatu
yang intensif, maka diperlukan adanya
skema kategori untuk berbagai pendekatan
masalah kekangan kepuasan (Constraint
manajemen waktu, yaitu:
Satisfaction Problem).
1. Generasi pertama, pengingat (reminders)
Pada buku Algoritma Optimasi
berdasarkan pada jam dan waktu, tetapi
Deterministik atau Probabilistik,
dengan kemungkinan implementasi
menyebutkan bahwa masalah penjadwalan
dengan komputer; dapat digunakan untuk
dapat dianalogikan sebagai permainan
menyiagakan (alert) seseorang ketika
puzzle. Ukuran ruang masalah bergantung
terdapat suatu tugas yang harus
pada jumlah keeping puzzle. Semakin banyak
diselesaikan.
keping, semakin besar ruang masalah pada
2. Generasi kedua, perencanaan (planning)
permainan puzzle, dengan N buah keping
dan persiapan (preparation) yang
adalah permutasi dari N keping tersebut,
didasarkan pada kalender dan buku
yakni R = N! (N faktorial), karena urutan
agenda; termasuk pengaturan tujuan.
keping harus diperhitungkan. [2]
3. Generasi ketiga, perencanaan (planning),
Masalah penjadwalan dapat
pemrioritasan (prioritizing), pengontrolan
dianalogikan dengan puzzle, tetapi jumlah
(controlling) (dengan menggunakan suatu
keping dan jumlah slot untuk ditempati
agenda personal, yang berbasiskan kertas,
keping tersebut umumnya berbeda. Ukuran
komputer, maupun PDA) aktifitas
ruang masalah untuk penjadwalan dapat
berdasarkan jadwal harian. Pendekatan ini
dihitung menggunakan formula:
mengharuskan penggunaan sejumlah
𝑁!
waktu untuk mengklarifikasikan nilai dan 𝑅=
(𝑁 − 𝐾)!

Chandra Syarif, Penerapan Algoritma Evolusi dengan Metode Generation Replacement pada 11
Aplikasi Penjadwalan Mata Kuliah (Studi Kasus Universitas Atma Jaya Makassar)
Dimana N adalah jumlah slot waktu-dan- individu terbaik. Pada Steady State, proses
ruangan, sedangkan K adalah jumlah penggantian kromosom (replacement)
pertemuan kuliah (umumnya K ≠ N). Sebagai dilakukan setiap kali dihasilkan dua anak
contoh jika terdapat 1034 pertemuan kuliah hasil rekombinasi. Kedua anak menggantikan
yang ada (keping puzzle) dan 1595 slot dua kromosom lama yang paling tua atau
waktu-dan-ruangan (yang didapat dari 29 slot yang kualitasnya paling rendah atau kriteria
waktu per minggu dikali dengan 55 ruangan lainnya. Pseudo-codenya dapat dilihat pada
yang tersedia), maka ukuran ruang gambar 1 dibawah dimana proses pergantian
masalahnya (jumlah solusi yang mungkin) kromosom dilakukan hingga tercapai
adalah sebesar: individu terbaik. Sedangkan pada
1595! Generational Replacement, proses
𝑅= penggantian dilakukan sekaligus ketika
(1595 − 1034)!
dihasilkan satu populasi baru. Semua
𝑅 = 2,52054 × 103117 kromosom pada populasi baru akan
menggantikan semua kromosom pada
populasi lama. Untuk mempertahankan
2.3 Algoritma Penjadwalan individu terbaik pada suatu generasi,
Dalam mengembangkan suatu aplikasi diperlukan elitsm, yakni pengkopian individu
penjadwalan, terdapat beberapa algoritma terbaik untuk dimasukkan sebagai anggota
yang dapat digunakan. Pada penerapannya, populasi pada generasi berikutnya. Dengan
ruang masalah penjadwalan mata kuliah adanya elitsm, maka populasi baru yang
terlalu kompleks jika ingin diselesaikan dihasilkan selalu memiliki minimal satu
dengan menggunakan algoritma optimasi individu terbaik pada generasi sebelumnya.
deterministik. Dari sejumlah algoritma Secara sederhana, proses evolusi pada
penjadwalan yang umum digunakan pada EAs diilustrasikan oleh diagram pada gambar
permasalahan penjadwalan mata kuliah, di bawah ini:
Evolutionary Algorithm (EAs) bisa menjadi
pilihan yang terbaik untuk diterapkan, karena
merupakan algoritma probabilistik yang
relatif mudah diimplementasikan. [3]
EAs bersifat generik, dimana
populasinya berbasiskan algoritma optimasi
meta-heuristik yang terinspirasi oleh
mekanisme biologi seperti mutasi,
Gambar 1 Skema Umum EA
persilangan, seleksi alam dan kelangsungan
hidup dari yang terbaik. EAs adalah
2.4 Constraint Satisfaction Problem
algoritma optimasi yang berbasis pada “teori
genetika” dan “seleksi ilmiah” yang Constraint Satisfaction Problem (CSP)
keduanya merupakan dasar dari “teori merupakan kumpulan dari masalah-masalah
evolusi” yang disampaikan oleh Charles yang berhubungan dengan faktor penentu
Darwin. Dengan merepresentasikan suatu atau kekangan (constraints). Kekangan ini
kandidat solusi sebagai satu individu dan tidak berbeda dengan yang ada pada dunia
sekumpulan kandidat solusi sebagai populasi, nyata. Terdapat banyak kekangan di sekitar
maka EAs bekerja secara paralel pada setiap kita, seperti kekangan sementara (mengatur
generasi evolusi. EAs bekerja dengan cara kehidupan kerja dan rumah), ataupun
membangkitkan, menguji, dan berusaha kekangan nyata (memastikan pengeluaran
memperbaiki sekumpulan kandidat solusi tidak melebihi dari anggaran), dan kita
sampai ditemukan satu lokasi yang bisa mengetahui cara untuk menyelesaikan
diterima. masalah tersebut. Dimana kita tidak
Terdapat terdapat dua variasi algoritma mencapai keberhasilan dan masuk ke dalam
EAs yaitu survivor selection atau masalah, khususnya pada solusi yang
replacement scheme, yaitu Steady State dan mungkin berhasil, tetapi tidak sesuai dengan
Generational Replacement. Kedua algoritma yang kita inginkan, dikarenakan kapasitas
tersebut berproses untuk menghasilkan kita terbatas untuk menyelesaikan masalah

12 JURNAL TEMATIKA VOL. 1, NO. 2, SEPTEMBER 2013, ISSN: 2303 3878


yang memiliki variabel dan kekangan yang banyak memungkinan solusi (atau tidak ada
besar. Hal inilah yang menyebabkan sama sekali). Tingkat kompleksitas masalah
komputer, dan lebih spesifiknya CSP penjadwalan meningkat berkali lipat dengan
dibutuhkan. [2] diperkenalkannya faktor penentu atau
Definisi umum dari CSP melibatkan kekangan dan pemecahannya merupakan
variabel-variabel dan domain mereka dan suatu penyelesaian masalah CSP.
kekangan. Misalnya kita memiliki suatu
kumpulan variabel, X1, X2, …, Xn, dengan 2.5 Penjadwalan Mata Kuliah pada
domain D1, D2, …, Dn, dimana semua Universitas Atma Jaya Makassar
variabel Xi memiliki nilai dari domain Di.
Universitas Atma Jaya Makassar
Selain itu, terdapat pula kekangan Ci yang
(UAJM) sebagai salah satu instansi
membatasi kemungkinan nilai dari domain
pendidikan tinggi juga terlibat dalam
pada beberapa sub bagian dari variabel. Suatu
permasalahan jadwal mata kuliah.
solusi dari CSP dengan memungkinkan
Penyusunan jadwal mata kuliah tersebut
semua variabel dengan domain mereka
dilakukan pada setiap fakultas. Prosedur
sebagaimana hingga semua kekangan
penyusunan dapat dilihat pada gambar 2
dipenuhi. Seperti pada semua intelegensia
dibawah.
buatan pencarian (search) masalah, terdapat

Gambar 2 Activity diagram alur penyusunan jadwal mata kuliah

Penyusunan jadwal mata kuliah tersebut, penelitian ini akan menggunakan


dimulai dari fakultas untuk mengatur algoritma evolusi dengan pendekatan
mengenai mata kuliah umum. Kemudian penyelesaian masalah CSP yang akan
dilanjutkan ke tingkat program studi, dimana membentuk suatu metode pemecahan
kepala program studi memberikan daftar heuristik non-optimum dalam memberikan
mata kuliah yang akan dikuliahkan pada solusi.
semester tertentu kepada wakil dekan
fakultas. Setelah itu, wakil dekan yang 3. METODOLOGI PENELITIAN
nantinya melakukan penyusunan jadwal mata
Penelitian dilakukan pada lokasi
kuliah berdasarkan dari daftar mata kuliah
Universitas Atma Jaya Makassar
yang diterimanya.
menggunakan metode kuantitatif dengan
Sumber daya yang menjadi
pendekatan perancangan terstruktur
pertimbangan pada masalah permasalahan
berorientasi pada perancangan UML (Unified
jadwal mata kuliah adalah ruang kelas, sesi
Modeling Language) dalam menerapkan
dan dosen. Faktor yang menjadi penentu atau
algoritma genetika terhadap sistem
kekangan dalam pemecahan masalah
penjadwalan.
penjadwalan mata kuliah khususnya pada
Metode pengembangan yang
Universitas Atma Jaya Makassar adalah
digunakan adalah metode pengembangan
kurikulum dan tahun angkatan mahasiswa.
berbasis prototipe dengan tahapan berikut:
Untuk menyelesaikan masalah penjadwalan

Chandra Syarif, Penerapan Algoritma Evolusi dengan Metode Generation Replacement pada 13
Aplikasi Penjadwalan Mata Kuliah (Studi Kasus Universitas Atma Jaya Makassar)
1. Melakukan pengumpulan data dengan 9. Melakukan simulasi dari sistem yang
melalui studi literatur, wawancara telah dibuat.
terstruktur, dan pengambilan data Penentuan nilai fitness serta
kurikulum, mata kuliah, tenaga pendidik, pengukuran jumlah dan lama iterasi terhadap
ruangan, sesi serta struktur data Sistem jadwal yang dihasilkan akan menjadi
Informasi Akademik yang telah berjalan. landasan penilaian terhadap pencapaian
2. Melakukan analisa data untuk tujuan penelitian dengan mempertimbangkan
mengidentifikasi masalah, kendala, faktor ruang populasi pada setiap fakultas yang ada
penentu, dan faktor-faktor lainnya yang pada Universitas Atma Jaya Makassar.
mempengaruhi sistem penjadwalan mata
kuliah. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
3. Mengimplementasikan algoritma
genetika untuk digunakan pada sistem Pengumpulan data dilaksanakan
penjadwalan mata kuliah. dengan tiga metode, daftar pertanyaan untuk
Wakil Dekan, ketua jurusan dan kepala tata
4. Mengintegrasikan basis data dari Sistem
Informasi Akademik pada Universitas usaha serta observasi terhadap proses
Atma Makassar, khususnya yang penyusunan jadwal itu sendiri. Adapun hasil
berhubungan dengan basis data dosen, analisa dari pengumpulan data kuisioner
mata kuliah dan kelas mata kuliah. menunjukkan beberapa hal yang
5. Melakukan perancang basis data dan mempengaruhi penyusunan jadwal pada
proses penjadwalan mata kuliah yang Universitas Atma Jaya Makassar berikut ini:
meliputi pembuatan ERD (Entity 1. Dalam susunan jadwal mata kuliah yang
Relationship Diagram) dan juga ada sekarang ini, masih sering terjadi
perancangan UML. masalah. Hal ini dikuatkan dengan hasil
6. Membangun (mengkodekan) sistem kuisioner pada gambar 3 dibawah.
penjadwalan mata kuliah berdasarkan 2. Masalah yang paling sering terjadi pada
hasil rancangan dan juga kesimpulan hasil susunan jadwal mata kuliah adalah
terjadinya bentrokan jadwal kuliah. Hal
analisa data.
ini dapat dilihat dari gambar 3.
7. Melakukan pengujian terhadap hasil
3. Dalam susunan jadwal yang dihasilkan,
pengkodean sistem penjadwalan mata
maka perlu untuk menampilkan nama
kuliah, baik pengujian individu maupun
mengujikannya kepada penyusun jadwal mata kuliah, data dosen yang mengajar,
mata kuliah. tempat atau ruang kuliah, semester, durasi
8. Melakukan proses debugging untuk kuliah, dan juga kelas mata kuliah.
memperbaiki kesalahan yang masih ada.

Gambar 3 Permasalahan penjadwalan pada Universitas Atma Jaya Makassar

14 JURNAL TEMATIKA VOL. 1, NO. 2, SEPTEMBER 2013, ISSN: 2303 3878


Dari hasil analisa pengumpulan data 3. Interface (antarmuka)
yang dilakukan dapat disimpulkan beberapa Perancangan interface untuk merancang
kriteria yang harus dipenuhi oleh protoripe tampilan dari sistem penjadwalan,
sistem yang dirancang, yaitu: sehingga pengguna dapat lebih mudah
1. Masalah bentrokan mata kuliah yang untuk menggunakan sistem.
sering terjadi disebabkan oleh beberapa Sistem penjadwalan yang akan
hal. Hal tersebut adalah dikarenakan dihasilkan memperhatikan beberapa aturan
terjadinya perubahan jadwal yang tiba- yang mendasari apakah susunan jadwal mata
tiba, karenab ada yang angkatan senior kuliah tersebut sudah dapat diterima sebagai
yang mengulang kembali mata kuliah, dan jadwal yang layak sebagai berikut:
ada juga karena penyusunan jadwal yang 1. Suatu mata kuliah dikatakan tidak bentrok
agak bermasalah. dengan mata kuliah lain apabila kode
2. Mata kuliah yang hilang disebabkan prodi, semester dan kelas dari mata kuliah
karena daftar mata kuliah yang diberikan tersebut tidak sama dengan kode prodi,
oleh ketua program studi tidak lengkap. semester dan kelas dari mata kuliah
3. Kesulitan dalam mengganti sesi atau hari lainnya yang terletak pada sesi dan hari
biasanya dikarenakan untuk mendapatkan yang sama. Namun terdapat pengecualian
hari atau sesi yang sesuai tanpa melanggar pada mata kuliah umum, yaitu mata kuliah
faktor penentu sulit dilakukan. yang diikuti oleh semua jurusan pada
4. Ruangan yang digunakan ada yang Fakultas. Untuk mata kuliah umum ini,
menempati dikarenakan pemindahan maka untuk mendeteksi apakah mata
jadwal yang dilakukan tanpa kuliah tersebut bentrok dengan mata
pemberitahuan. kuliah lain adalah dengan melakukan
5. Memungkinkan penyusunan jadwal mata pengecekan apakah ada mata kuliah lain
kuliah yang memperhatikan jumlah sesi yang memiliki kelas dan semester yang
dan ruangan yang sama dengan jumlah sama pada hari dan sesi yang sama.
yang ada pada hasil analisa data yang telah 2. Jadwal dosen dikatakan tidak bermasalah
dilakukan. apabila dosen tersebut tidak mengajar
6. Penyusunan jadwal mata kuliah harus pada hari dan sesi yang sama.
memperhatikan faktor penentu. 3. Suatu mata kuliah dikatakan sesuai
Memperhatikan hasil analisa data, dengan tipe ruangnya, apabila mata kuliah
perancangan sistem penjadwalan mata tersebut memang terletak pada tipe
kuliah pada Universitas Atma Jaya ruangnya. Dalam hal ini, tiap-tiap fakultas
Makassar akan dibagi menjadi beberapa memiliki beberapa tipe ruang, yaitu kelas,
tahapan dimana meliputi perancangan: laboratorium komputer dan beberapa
1. Proses laboratorium fakultas. Tetapi khusus
Perancangan proses ini merupakan untuk laboratorium fakultas, khususnya
perancangan yang sangat penting bagi untuk fakultas Teknik, beberapa
sistem penjadwalan, dikarenakan proses laboratorium Teknik pada Fakultas
inilah yang nantinya menentukan Teknik tersebut digabung menjadi satu
bagaimana hasil susunan jadwal yang laboratorium, dikarenakan penggunaan
optimal. Perancangan proses ini laboratorium yang tidak terlalu banyak
menyangkut bagaimana sistem yang sehingga bisa digabung menjadi satu.
dirancang tersebut bekerja, proses-proses 4. Untuk mata kuliah yang memiliki
apa saja yang terjadi mulai dari data input jumlah sks 4, maka mata kuliah tersebut
hingga akhirnya diproses sistem menjadi akan dilaksanakan 2 kali tatap muka
data output. dalam seminggu.
2. Data 5. Untuk mata kuliah yang memiliki
Perancangan data ini berhubungan dengan jumlah sks 3, terdapat beberapa
perancangan data-data apa saja yang pembagian. Salah satunya adalah dengan
nantinya akan dijadikan sebagai data melaksanakan mata kuliah tersebut satu
input pada sistem maupun data output kali dalam seminggu, dimana kalau
apa saja yang nantinya akan dihasilkan misalnya 1 sks adalah 45 menit, maka
oleh sistem. mata kuliah yang 3 sks akan dilaksanakan

Chandra Syarif, Penerapan Algoritma Evolusi dengan Metode Generation Replacement pada 15
Aplikasi Penjadwalan Mata Kuliah (Studi Kasus Universitas Atma Jaya Makassar)
selama 3 x 45 menit sehari. Metode menyatakan satu solusi susunan jadwal mata
lainnya adalah mata kuliah tersebut kuliah. Sedangkan yang dinamakan sebagai
dilakukan selama 2 kali dalam seminggu, satu populasi adalah kandidat-kandidat
dengan catatan pembagian mata kuliah kromosom yang diuji kesahihannya sebagai
yang satu adalah berupa mata kuliah jadwal susunan mata kuliah yang sah.
biasa, sedangkan mata kuliah yang Pembangkitan (generate) populasi
satunya diberi tambahan nama responsi yang dilakukan adalah dengan cara mengacak
atau praktikum. (random) susunan gen mata kuliah
6. Untuk beberapa fakultas, pengaturan sehingga dihasilkan susunan gen yang
pembagian kelas kelas untuk satu mata berbeda antara satu kromosom dengan
kuliah pada satu semester kurikulum kromosom lainnya.
adalah sama pengaturan kelas terhadap Nilai kelayakan jadwal ditentukan
mata kuliah pada semester kurikulum dengan menggunakan nilai fitness. Nilai
tersebut. fitness yang dihasilkan berkisar antara 0.0
Skema pengkodean yang digunakan sampai 1.0, dimana kromosom yang sah atau
menjabarkan bahwa satu gen diwakili oleh sudah memenuhi kriteria yang dibahas diatas
satu mata kuliah. Satu kandidat solusi adalah kromosom yang memiliki nilai fitness
(individu) dikodekan ke dalam suatu = 1.0. Nilai fitness ditentukan dengan rumus
kromosom, dimana satu kromosom tersebut sebagai berikut:

Dimana totalMK pada jadwal memindahkan gen mata kuliah dengan


menyatakan jumlah kelas mata kuliah yang dosen yang bermasalah ke gen lain yang
ada pada jadwal, pelanggaran menyatakan kosong dari kromosom. Selain itu dengan
banyaknya pelanggaran yang terjadi untuk cara mencoba untuk memindahkan gen
tiap faktor penentu (contoh faktor penentu yang bermasalah tersebut ke gen lain yang
adalah jadwal dosen), dan n menyatakan sudah ada isi mata kuliah, dimana metode
jumlah masalah yang ada. Nilai fitness yang ini dilakukan sebanyak 10 kali untuk tiap
didapatkan melalui rumus di atas akan generasi.
menghasilkan nilai fitness yang dapat 3. Mutasi bentrokan semester, mutasi ini
digunakan sebagai acuan untuk mendapatkan menggunakan metode yang sama dengan
ukuran seberapa besar pelanggaran terhadap mutasi bentrokan dosen, yaitu mencoba
faktor- faktor penentu yang terjadi dari memindahkan gen mata kuliah ke gen
susunan jadwal yang ada. Sedangkan pada yang kosong dan juga memindahkan gen
proses pencarian surat berdiri sendiri sebagai mata kuliah ke gen lain yang sudah
modul pencarian surat dan arsip digital. ditempati mata kuliah lain
Metode seleksi orang tua dan pindah Elitisme digunakan mempertahakan
silang (crossover) tidak akan digunakan, kromosom dengan nilai fitness tertinggi
karena konsep reproduksi dari algoritma sehingga tidak hilang pada pembangkitan
genetika yang akan digunakan adalah metode populasi selanjutnya dimana penggantian
asexual reproduction. populasi dilakukan tiap satu generasi dan
Mutasi yang dilakukan dari sistem ada skema penghentian dari sistem penjadwalan
tiga jenis, yaitu: adalah sampai dimana kromosom mata kuliah
1. Mutasi tipe ruang kuliah, mutasi ini yang dihasilkan bernilai fitness = 1.0
dilakukan untuk mencoba memindahkan Berlandaskan pada model perancangan
gen beberapa mata kuliah yang salah tipe UML, perancangan proses memaparkan
ruang kuliahnya ke gen lain yang kosong bagaimana sistem bekerja untuk mengolah
dari kromosom. data input menjadi data output dengan
2. Mutasi bentrokan dosen, mutasi ini menggunakan fungsi-fungsi tertentu yang
dilakukan dengan dua cara, yaitu yang terbagi atas.
pertama adalah dengan mencoba untuk a) Use Case Diagram

16 JURNAL TEMATIKA VOL. 1, NO. 2, SEPTEMBER 2013, ISSN: 2303 3878


Use Case Diagram pada gambar 4 pembuat / pengatur jadwal, maka actor /
menggambarkan secara garis besar mengenai pelaku yang ada dalam penggambaran sistem
prototipe sistem yang dibangun dimana tersebut hanya terdiri atas satu orang.
penggunaan program ini dikhususkan untuk

Gambar 4 Use case diagram sistem penjadwalan mata kuliah

b) Activity Diagram Berikut adalah Activity Diagram


Berdasarkan hasil analisa algoritma genetika menggambarkan secara
permasalahan sebelumnya, Activity Diagram garis besar bagaimana alur logika dari
dibagi secara garis besar menjadi 3 jenis, algoritma genetika yang digunakan pada
yaitu: diagram algoritma genetika, sistem penjadwalan mata kuliah yang
pembatalan mata kuliah, perubahan jadwal dirancang.
mata kuliah.

Chandra Syarif, Penerapan Algoritma Evolusi dengan Metode Generation Replacement pada 17
Aplikasi Penjadwalan Mata Kuliah (Studi Kasus Universitas Atma Jaya Makassar)
Gambar 5 Activity diagram algoritma genetika

Dalam gambar activity diagram di atas, populasi, mutasi populasi, cek nilai fitness,
dapat dilihat bahwa program akan berjalan dan untuk mengeset elitism dan nilai fitness
terus-menerus, selama nilai fitness yang elitism.
didapatkan tidak sama dengan 1.0. Selain itu, c) UML Class Diagram
terdapat empat jenis metode utama untuk Class diagram ysng diterapkan
mendapatkan jadwal yang optimal, dimana menggunakan sistem paket (package),
metode-metode tersebut adalah generate

18 JURNAL TEMATIKA VOL. 1, NO. 2, SEPTEMBER 2013, ISSN: 2303 3878


dimana penggambaran class diagram akan 1. Sequence Diagram untuk menampilkan
dipisah-pisah berdasarkan paket yang ada. hasil jadwal mata kuliah
1. Paket Chromosomes Sequence diagram ini digunakan untuk
Paket ini digunakan untuk menyimpan menggambarkan bagaimana proses yang
kelas-kelas yang digunakan sebagai kelas terjadi pada sistem untuk dapat
utama dalam pemrosesan sistem jadwal menampilkan hasil jadwal mata kuliah
mata kuliah. Di dalam paket ini juga yang optimal.
tersimpan kelas yang digunakan sebagai 2. Sequence diagram penyimpanan file
algoritma genetika yang digunakan untuk jadwal
mendapatkan jadwal mata kuliah yang Sequence diagram untuk menggambarkan
optimal, yaitu kelas Chromosome proses yang terjadi dalam melakukan
2. Paket Database penyimpanan file hasil penyusunan
Paket ini digunakan untuk menyimpan jadwal mata kuliah.
kelas-kelas yang berhubungan langsung 3. Sequence diagram pencetakan susunan
dengan database. jadwal mata kuliah
3. Paket FormTampilan Sequence diagram ini digunakan untuk
Paket ini digunakan untuk menyimpan menggambarkan proses yang terjadi
kelas-kelas yang berhubungan dengan dalam melakukan pencetakan susunan
tampilan antarmuka sistem. jadwal mata kuliah. Yang mana hasil
4. Paket TampilanForm pencetakan tersebut berasal dari susunan
Paket ini digunakan untuk menyimpan jadwal mata kuliah yang sudah disusun
kelas-kelas yang berhubungan dengan oleh sistem.
tampilan tambahan bagi antarmuka Perancangan terhadap data-data yang
d) Sequence Diagram nantinya akan dijadikan sebagai input pada
Sequence diagram digunakan untuk sistem. Dalam hal ini, perancangan data
memodelkan aliran logika dari sistem adalah perancangan terhadap database
penjadwalan yang dirancang. sistem. Di bawah ini merupakan struktur dari
database yang digunakan

Gambar 6 Entity Relationship Diagram (ERD)

Di bawah ini merupakan perancangan (contoh penggambaran dengan jumlah ruang


desain struktur data List yang digunakan adalah 3, jumlah sesi adalah 3, dan jumlah
pada sistem penjadwalan yang dirancang. hari adalah 5).

Gambar 7 Representasi susunan jadwal pada List

Chandra Syarif, Penerapan Algoritma Evolusi dengan Metode Generation Replacement pada 19
Aplikasi Penjadwalan Mata Kuliah (Studi Kasus Universitas Atma Jaya Makassar)
Perancangan antarmuka ini komunikasi antara user dan sistem. Berikut
berhubungan dengan perancangan tampilan ini tampilan pada saat dijalankan untuk
program bagi pemakai, dimana antarmuka mencari susunan jadwal mata kuliah.
tersebut digunakan sebagai media atau alat

Gambar 8. Tampilan jadwal mata kuliah

Pengujian sistem dilaksanakan melalui tercepat adalah 10 detik, dengan jumlah


simulasi penjadwalan terhadap data mata generasi sebanyak 521.
kuliah semester dari setiap fakultas hingga Fakultas Teknik menghasilkan
mendapatkan jadwal mata kuliah yang susunan jadwal yang mendekati optimal
bernilai fitness 1.0 dan melakukan analisa namun membutuhkan waktu generasi rata-
hasil simulasi terhadap efektivitas penerapan rata lebih lama dari dua fakultas sebelumnya.
algoritma genetika dalam menyelesaikan Untuk simulasi tersebut, waktu tercepat
masalah penjadwalan pada setiap fakultas. untuk mendapatkan susunan jadwal optimal
Fakultas Ekonomi menghasilkan adalah selama 1 menit dan 40 detik, dengan
susunan jadwal yang optimal. Dimana jumlah generasi sebanyak 3.207. Sedangkan
catatan waktu paling lama dalam untuk waktu pemecahan terlama adalah 1 jam
menghasilkan susunan jadwal dengan nilai 38 menit dan 2 detik dengan jumlah generasi
fitness 1 adalah selama 1 menit 31 detik, 189.369.
dengan jumlah generasi terbanyak adalah Fakultas Teknologi Informasi
1.973. Sedangkan sistem dapat menghasilkan menghasilkan susunan jadwal yang optimal
solusi tercepat dalam waktu yang sangat dengan catatan waktu terlama dalam
singkat, yaitu hampir 0 detik, dengan jumlah menghasilkan susunan jadwal adalah selama
generasi sebanyak 5 3 menit 36 detik, dengan jumlah generasi
Fakultas Hukum menghasilkan adalah 12.050. Sedangkan yang tercepat
susunan jadwal yang optimal dengan catatan adalah hanya dalam waktu yang sangat
waktu pemecahan terlama adalah selama 23 singkat, yaitu 1 detik, dengan jumlah generasi
menit 56 detik, dengan jumlah generasi sebanyak 56.
adalah 57.141. Sedangkan yang solusi Setelah melakukan simulasi sistem
penjadwalan mata kuliah untuk setiap

20 JURNAL TEMATIKA VOL. 1, NO. 2, SEPTEMBER 2013, ISSN: 2303 3878


fakultas, analisa perbandingan hasil simulasi penentu yang banyak, sehingga membuat
amat berbeda tergantung pada kondisi ruang proses pencarian susunan mata kuliah yang
populasi, dalam hal ini ruang kuliah, terhadap optimal menjadi lebih rumit untuk dicapai,
jumlah chromosome pada setiap fakultas, sedangkan Fakultas Ekonomi dengan ruang
dalam hal ini jumlah mata kuliah per populasi yang besar memudahkan pencarian
semester. Dari tabel berikut, dapat dilihat solusi optimal.
bahwa untuk Fakultas Teknik memiliki faktor

Tabel 1. Tabel perbandingan hasil simulasi penjadwalan mata kuliah

Dari hasil pengujian prototipe sistem chromosome yang dihasilkan untuk


penjadwalan yang dikembangkan dapat mengisi ruang populasi yang terbatas.
disimpulkan beberapa batasan terhadap 2. Penggunaan ruangan dan sesi kuliah
sistem yang dirancang terhadap penerapan menjadi lebih optimal untuk keseluruhan
algoritma genetika pada masalah mata kuliah yang ada. Hal ini dapat dilihat
penjadwalan mata kuliah sebagai berikut ini: dari susunan jadwal mata kuliah yang ada.
1. Kecepatan sistem dalam menghasilkan Dimana ketika dicoba untuk melihat
susunan jadwal yang optimal sudah secara manual, susunan jadwal mata
cepat, namun hal ini tidak berlaku bagi kuliah tersebut sudah dapat membuat agar
sistem penjadwalan mata untuk Fakultas penggunaan ruangan dan sesi kuliah
Teknik. Hal ini dikarenakan sistem pada menjadi lebih optimal. Hal ini
Fakultas Teknik memiliki faktor penentu dikarenakan sistem yang dirancang
yang besar terutama yang berhubungan tersebut memungkinkan dilakukannya
terhadap ruang populasi dan jumlah mutasi. Dimana mutasi tersebut dilakuka
n dengan memindahkan mata kuliah

Chandra Syarif, Penerapan Algoritma Evolusi dengan Metode Generation Replacement pada 21
Aplikasi Penjadwalan Mata Kuliah (Studi Kasus Universitas Atma Jaya Makassar)
dengan penempatan yang tidak sesuai ke memindahkan jadwal mata kuliah menjadi
slot jadwal yang kosong. Sehingga lebih memperhatikan faktor penentu yang
penggunaan slot jadwal tersebut menjadi ada.
lebih optimal. Selain dengan melakukan pengujian
3. Dikarenakan sistem yang dirancang ini simulasi di atas, pengujian juga dilakukan
akan menguji hasil pengacakan susunan dengan cara menguji implementasikan
jadwal mata kuliah oleh sistem (dengan prototipe sistem tersebut kepada penyusun
cara memberi nilai fitness pada susunan jadwal mata kuliah untuk tiap fakultas, yaitu
jadwal mata kuliah tersebut), maka dapat wakil dekan setiap Fakultas. Pengujian ini
dilihat bahwa penyusunan jadwal mata dimaksudkan untuk mendapatkan penilaian
kuliah tersebut sangat memperhatikan apakah prototipe sistem penjadwalan mata
faktor penentu yang telah diprogramkan. kuliah yang dirancang tersebut sudah layak
4. Untuk melakukan pembatalan dan dan dapat memenuhi kebutuhan dengan
pemindahan jadwal mata kuliah menjadi sistem penjadwalan mata kuliah yang
lebih mudah dilakukan. Hal ini seharusnya dan juga untuk mengetahui
dikarenakan dalam sistem sendiri telah apakah informasi-informasi yang
menyediakan fasilitas untuk melakukan berhubungan dengan jadwal mata kuliah bisa
kedua hal tersebut. Selain itu, untuk didapatkan dari sistem.

Tabel 2. Tabel hasil kuisioner pengujian sistem

Keterangan: SS = Sangat Setuju, S = Setuju.

5. KESIMPULAN dengan diperkenalkannya batasan-batasan


terhadap penjadwalan seperti sesi, ruang,
Dari hasil uji implementasi dalam
semester dan dosen dan kompleksitas
penerapan algoritma evolusi genetika pada
permasalahan membutuhkan sumber
permasalahan penjadwalan mata kuliah
komputasi yang lebih besar sejalan
Universitas Atma Jaya Makassar dapat
dengan bertambahnya batasan yang
ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
diperkenalkan.
 Efektifitas penerapan algoritma evolusi
genetika pada masalah penjadwalan mata
6. DAFTAR PUSTAKA
kuliah amat tergantung pada ukuran ruang
populasi dan jumlah gen yang [1] Stephen Covey, A. Roger Merrill,
dibangkitkan untuk mengisi ruang Rebecca R. Merrill, 1994. First Things
populasi atau kromosom dan pada kasus First: To Live, to Love, to Learn, to
Universitas Atma Jaya Makassar, Leave a Legacy. New York: Simon and
algoritma genetika hanya dimungkinkan Schuster.
untuk menghasilkan solusi mendekati
optimal dengan memperhatikan nilai [2] Suyanto, 2010. Algoritma Optimasi
fitness generasi yang dihasilkan. deterministik atau Probabilistik. Graha
 Dari hasi simulasi didapatkan bahwa Ilmu.Yogyakarta.
kompleksitas permasalahan bertambah

22 JURNAL TEMATIKA VOL. 1, NO. 2, SEPTEMBER 2013, ISSN: 2303 3878


[3] Brownlee, A. 2005. An Application of
Genetic Algorithms to University [5] Murray, K., Müller, T., dan Rudová, H.
Timetabling. Tesis tidak diterbitkan. Modeling and Solution of Complex
Aberdeen, Inggris: Robert Gordon University Course Timetabling
University. Problem. Tesis tidak diterbitkan.
Amerika Serikat: Purdue University dan
[4] Chaudhuri, A. dan De, K. 2010. Fuzzy Republik Ceko: Faculty of Informatics
Genetic Heuristic for University Course of Masaryk University.
Timetable Problem. Int. J. Advance. Soft
Comput. Appl. [6] Oestereich, B. 2002. Developing
Software with UML. London, Inggris:
[5] Nugroho, A. 2009. Rekayasa Perangkat Pearson Education Ltd.
Lunak menggunakan UML dan Java.
Yogyakarta: Penerbit Andi.

Chandra Syarif, Penerapan Algoritma Evolusi dengan Metode Generation Replacement pada 23
Aplikasi Penjadwalan Mata Kuliah (Studi Kasus Universitas Atma Jaya Makassar)

View publication stats

Das könnte Ihnen auch gefallen