Sie sind auf Seite 1von 9

Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X

Volume 2, Nomor 1, Januari 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Berbasis Kompetensi Dengan


Standar ISO 9001:2008 Untuk Pengembangan Investasi di Badan Pelayanan
Perijinan Terpadu Kabupaten Sidoarjo

Irma Ayu Hapsari


Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Airlangga

ABSTRACT

The development of competency-based human resources needed to support the organizations development that are
required to continue to show their existence in achieving the objectives and work standards which have been set. Therefore, we need
a standard to support employee competence in providing public services such as ISO 9001:2008 which is used as a quality assurance
and product. Currently, the institutions are competing to obtain an ISO 9001:2008 certificate because it is prestigious in the face of
competition strategy of investing primarily in developing regions. Various attempts were made by the government, especially in
Sidoarjo, BPPT to continue to innovate in the various activities of licensing and investment services to attract investors. This study
uses qualitative descriptive research type. The results of this study indicate that employees are required to have special certifications
such as ISO training certification, licensing services, investment, financial management and procurement. The result of this research
showed us that internally both training and externally for employee development human resources is not enough, needs synergy
between intensive training and employee development to improve employee competency.

Keywords: human resource development, competency based, civil servant, investment

Konsep otonomi daerah di Indonesia yang praktik desentralisasi kepegawaian, akan tetapi hal
tertuang dalam UU No. 32 Tahun 2004 dalam pasal 1 tersebut justru menyimpang dari semangat yang telah
ayat 4 tentang Pemerintah Daerah yang diartikan diharapkan. Aparatur negara kian menjadi sebuah
sebagai hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom sorotan akibat masih banyaknya praktik Korupsi,
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan Kolusi dan Nepotisme (KKN) serta birokrasi yang
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat buruk yang melekat pada image aparat pemerintahan.
sesuai dengan perundang-undangan dan UU No. 33 Sesuai dengan laporan oleh The Global
tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat- Competitiveness Report 2013-2014, terdapat beberapa
Daerah telah menggeser paradigma pelayanan dari faktor yang yang menjadi permasalahan selama ini
sentralistis ke desentralistis dan mendekatkan yakni:
pelayanan secara langsung kepada masyarakat. Grafik I.1 The most problematic factors for doing
Kunci keberhasilan otonomi daerah ditinjau business 2013-2014
dalam dua aspek yakni kenyataan mengenai kualitas
sumber daya manusia (SDM) dan kemampuan
keuangan dari pendapatan asli daerah yang dirasa
sangat kurang. Namun, dari kedua aspek tersebut,
kualitas SDM aparatur menjadi faktor paling dominan
terhadap pelaksanaan otonomi daerah.(Yudoyono,
2001:60). Kualitas SDM aparatur sangatlah penting
dalam pelaksanaan otonomi daerah, oleh karenanya
diperlukan manajemen pengelolaan sumber daya
manusia yang tepat. Perubahan yang semakin cepat
menyebabkan permintaan masyarakat akan pelayanan
publik yang bermutu kian mengalami peningkatan.
Sehinggga reformasi aparatur negara yang lebih cepat Sumber: The Global Competitiveness Report 2013-
diperlukan dalam menyediakan pelayanan publik yang 2014
lebih tinggi dan diperlukan suatu pengembangan
sumber daya manusia aparatur negara agar memiliki Hasil survey yang dilakukan oleh World
kualifikasi dan kompetensi yang diperlukan dalam Economic Forum’s Executive Opinion Survey
menjalankan tugas dan fungsi selaras dengan tantangan menunjukkan bahwa dari 16 faktor yang bermasalah
yang dihadapi. dalam melakukan usaha, terdapat 2 faktor yang sangat
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 yang dominan yakni korupsi yang semakin meningkat dan
telah diubah Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang juga belum efisiennya birokrasi di
Pokok-Pokok Kepegawaian yang mengatur tentang pemerintah.(WEF,2013:97).
manajemen kepegawaian yang diharapkan mampu Pemerintah perlu melakukan strategi termasuk
menjadi pendorong reformasi aparatur negara dalam formulasi tujuan, kumpulan rencana kegiatan untuk

1. Korespondensi Irma Ayu Hapsari, Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Airlangga,
Jl Airlangga 4-6 Surabaya
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X

Volume 2, Nomor 1, Januari 2014


memperkuat daya saing dalam dunia usaha dalam menanamkan modalnya dalam pengembangan investasi
mencegah pengaruh negatif pada kegiatan organisasi suatu daerah.
terutama pada penyelenggaraaan pelayanan perizinan Upaya pemerintah melakukan pembinaan
sehingga tujuan dan target dapat aparatur negara perlu kerja keras. Saat ini kualitas
dicapai.(Mangkuprawira,2011:4) SDM aparatur dinilai masih sangat rendah dan jauh
Undang-Undang no.5 Tahun 2014 tentang dari harapan yang menjadi suatu permasalahan
Aparatur Sipil Negara (ASN) dibutuhkan dalam birokrasi yang cukup serius saat ini. Menurut Azwar,
reformasi birokrasi dalam penyelenggaraan pelayanan SDM aparatur yang jumlahnya mencapai 4 juta, hanya
publik dan efektifitas pelaksanaan birokrasi 5 persen yang berkualitas yakni sekitar 4.572.113
pemerintah. Pengembangan pegawai dilakukan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sedangkan 95% lainnya
hak pegawai, SDM aparatur sebagai aset sehingga masih rendah. Oleh karena itu reformasi pada semua
perlu pengembangan seperti diklat, seminar, kursus dan instansi pemerintahan di semua tingkatan sangat
praktek kerja. Hal tersebut bertujuan untuk mendorong diperlukan. Dan untuk menangani masalah aparatur
aparatur dalam menciptakan profesionalisme kerja, pemerintah yang saat ini kualitasnya rendah, Azwar
kualifikasi dan kompetensi tertentu yang menegaskan pemerintah harus terus melakukan
dipersyaratkan dalam setiap jabatan. pembinaan, termasuk bagaimana memposisikan
Apabila pengembangan SDM aparatur dapat aparatur pada bidangnya. Begitu juga instansi tidak
berjalan berkelanjutan dengan memberikan langkah- boleh membiarkan aparat gemuk sementara ada
langkah yang tepat dalam peningkatan kualitas SDM, instansi lain yang sementara kekurangan.
maka pelaksanaan otonomi daerah akan dapat berjalan (www.aparatur.com)
dengan baik. Hal tersebut diharapkan mampu Berikut merupakan data dari Badan
meningkatkan pembangunan dan pertumbuhan Kepegawaian Negara (BKN) mengenai jumlah
ekonomi suatu daerah. Pembangunan ekonomi dapat pegawai dengan tingkat pendidikan PNS di Indonesia
dilihat dari perkembangan investasi. Dalam UU No. 25 yakni:
Tahun 2007 Pasal 1 ayat 11 tentang Penanaman Modal Tingkat
yang memberikan peluang bagi Pemerintah Daerah Pendidikan Pria Persen Wanita Persen Jumlah Persen
Akhir
dalam memberikan arah kebijakan yang sesuai dalam SD 66.172 93,82 4.359 6,18 70.531 1,58
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah otonom SLTP 95.419 88,07 12.929 11,93 108.348 2,42
masing-masing. Investasi merupakan faktor utama SLTA 793.535 57,72 581.316 42,28 1.374.851 30,77
DI 23.906 35,90 42.689 64,10 66.595 1,49
dalam pembangunan ekonomi sehingga investasi yang DII 229.221 37,49 382.176 62,52 611.397 13,68
dilakukan secara tepat akan dapat mendukung DIII 163.519 38,63 259.780 61,37 423.299 9,47
peningkatan kesejahteraan masyarakat, yang kemudian DIV 14.800 62,48 8.887 37,52 23.687 0,53
S1 843.123 51,48 794.593 48,52 1.637.716 36,65
dapat menjadi penggerak kegiatan ekonomi lokal S2 95.620 67,20 46.676 32,80 142.296 3,18
dalam suatu daerah. Karena begitu pentingnya S3 7.234 78,10 2.028 21,90 9.262 0,21
investasi, maka investasi dinyatakan sebagai mesin Jumlah 2.332.549 52,21 2.135.433 47,79 4.67.982 100,00
penggerak pertumbuhan ekonomi dan pembangunan Tabel 1.1 Jumlah PNS menurut Tingkat Pendidikan
(engine of growth).(Situmorang,2011:53-54) dan Jenis Kelamin, 1 Januari 2013

Dalam aspek ekonomi, Indonesia memiliki Sumber: Badan Kepegawaian Daerah(BKN),


perekonomian rendah yang merupakan imbas dari www.bkn.go.id
rumitnya pelayanan perizinan modal yang berbanding
lurus dengan neraca perdagangan yang terus Tabel di atas menunjukkan bahwa SLTA dan
mengalami defisit. Hal tersebut diungkapkan oleh S1merupakan pendidikan pegawai yang paling
menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri yakni dominan, sehingga diharapkan SLTA sebesar 30,77%
panjangnya birokrasi pelayanan perizinan investasi mampu bersaing dan menunjukkan kompetensinya
menjadi salah satu penghambat pertumbuhan ekonomi dalam kinerja PNS untuk memperbaiki birokrasi saat
pada semester I-2013 yang hanya 5,81% dari target ini.
yang telah ditetapkan pemerintah yaitu 6,2%. Menurut Berbicara tentang birokrasi, pemerintah saat
Chatib, pemerintah telah menyepakati untuk ini berkomitmen untuk terus memperbaiki kualitas
memangkas habis perizinan yang dinilai tidak perlu birokrasi hingga tahun 2025. Perbaikan kualitas
dan tentunya tidak melanggar Undang-Undang yang birokrasi ini bertujuan untuk menjaga momentum
nantinya dari 69 perizinan akan dipangkas menjadi 9 pertumbuhan ekonomi Indonesia agar selalu tumbuh
perizinan saja yang diiharapkan mampu meningkatkan stabil di atas 6%. Menurut Wakil Menteri
investasi dan dapat membantu mengurangi current Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
account atau defisit neraca perdagangan Indonesia.( Birokrasi (PAN dan RB) Eko Prasojo bahwa yang terus
www.metrotvnews.com). menjadi kendala dalam perekonomian adalah masih
Yang diharapkan adalah dengan kualitas SDM jeleknya kualitas birokrasi di Indonesia yang
aparatur yang bermutu maka dapat meningkatkan berdampak besar dalam iklim investasi yang akan terus
kinerja organisasi dan memberikan pelayanan yang mengalami penurunan serta kepercayaan publik
prima kepada masyarakat ataupun investor yang akan terhadap kinerja pemerintah akan terus berkurang.
Menurut Eko Prasojo, terdapat 3 (tiga) strategi untuk
memperbaiki kualitas birokrasi. Pertama, menjalankan
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X

Volume 2, Nomor 1, Januari 2014


birokrasi yang efektif dan efisien disemua daerah investasi, pelayanan perijinan dan pelaksanaan kinerja
disemua provinsi dengan bekerja sama dengan pemda investasi pemprov maupun pemerintah kabupaten/kota.
setempat, kedua meningkatkan kualitas SDM aparatur Mantan Sekdaprov Jatim ini mengungkapkan ada
negara agar mempunyai daya saing dan ketiga, beberapa daerah yang saat ini layak untuk dilakukan
mengedepankan birokrasi yang berbasis IPTEK. investasi antara lain Ngawi, Pacitan, Trenggalek,
Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, dan Gresik dan Sidoarjo.(www.aktual.co)
Keamanan Badan Perencanaan dan Pembangunan Salah satunya adalah Kabupaten Sidoarjo,
Nasional (Bappenas) Rizky Ferianto menjelaskan keberhasilan Kabupaten Sidoarjo dalam bidang
berdasarkan data bank dunia pada 2012, kualitas investasi telah menunjukkan eksistensinya dalam dunia
birokrasi di Indonesia menduduki peringkat 128 dari usaha yang diperoleh dengan memberikan pelayanan
167 negara. Menurut dia indikator yang menjadi prima dalam bidang pelayanan perizinan. Hal tersebut
penilaian bank dunia tersebut adalah kualitas birokrasi dapat dilihat dari nilai realisasi investasi yang telah
di Indonesia masih belum efisien terlihat dari buruknya dikelola oleh BPPT Sidoarjo sebagai penyelenggara
pelayanan publik dan banyak korupsi. Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang
(www.berisatu.com) menunjukkan kinerjanya dalam bidang pelayanan
Birokrasi publik dalam hal ini adalah perizinan terutama peran pegawai sebagai aparatur
pemerintah daerah sebagai implementator kebijakan pelaksana pelayanan yang bekerja optimal untuk
publik yang mengemban tugas dan fungsi-fungsi menyelesaikan segala keperluan masyarakat dalam
pelayanan, perlindungan dan pemberdayaan pengurusan perizinan ataupun investor yang akan
masyarakat mempunyai kewenangan luas pada menanamkan modalnya. Berikut adalah data realisasi
daerahnya untuk meningkatkan kesejahteraan investasi tahun 2010-Triwulan I 2014 berdasarkan
masyarakat. Untuk mewujudkan harapan-harapan kabupaten/kota di Jawa Timur:
masyarakat, pemerintah harus berupaya mewujudkan Tabel I.2 Realisasi Tahun 2010 -Triwulan I 2014:
aparatur yang cerdas dan profesional untuk Berdasarkan Kabupaten/Kota (JawaTimur)
meningkatkan kualitas pelayanan publik dan
PMDN PMA
memberikan hak dan menciptakan iklim kondusif di
No. Kab/Kota Investasi No. Kab/Kota Investasi
daerahnya. Oleh karena itu aparatur sebagai unsur dari 1. Kabupaten 17.504.430 1. Kabupaten 3.818.799
sumber daya manusia merupakan bagian yang strategis Tuban Probolinggo
2. Kabupaten 15.864.492 2. Kabupaten 2.178.248
sebagai pelaksana kebijakan publik dalam otonomi Pasuruan Gresik
daerah, sehingga kebutuhan akan tersedianya SDM 3. Kabupaten 13.168.353 3. Kabupaten 837.931
aparatur yang cerdas berkualitas menjadi dasar Sidoarjo Pasuruan
4. Kabupaten 12.108.832 4. Kabupaten 689.938
pertimbangan utama yang memerlukan langkah- Gresik Mojokerto
langkah yang terprogram dan sistematis. SDM aparatur 5. Kabupaten 7.170.680 5. Kota Surabaya 601.470
Surabaya
merupakan salah satu faktor yang membawa arah 6. Kabupaten 4.063.455 6. Kabupaten 448.557
pelaksanaan suatu kebijakan akan dibawa, khususnya Malang Sidoarjo
dalam kerangka kebijakan pengembangan investasi 7. Kabupaten 2.806.999 7. Kabupaten 184.606
Kediri Jombang
daerah diperlukan kualitas sumberdaya manusia yang 8. Kabupaten 1.919.044 8. Kabupaten 121.963
memadai, profesional dan berkompeten sesuai dengan Mojokerto Tuban
bidang tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Sumber : Pengelolaan Data Perkembangan
Sebagai salah satu contoh provinsi yang Penanaman Modal Dalam Business Intelligence (BI)
menunjukkan kinerja aparaturnya dalam pelaksanaan online. (www.bkm.malangkota.go.id) ,Diolah.
otonomi daerah khususnya dalam pengembangan Tabel diatas menunjukkan bahwa Penanaman
investasi yang berhasil meningkatkan perfoma di Modal Dalam Negeri (PMDN) Kabupaten Sidoarjo
bidang penanaman modal atau investasi adalah Jawa menduduki peringkat ketiga, sedangkan dalam
Timur. Investasi di Jatim pertahunnya mengalami Penanaman Modal Asing (PMA) Kabupaten Sidoarjo
peningkatan. Hal ini disebabkan kepercayaan Penanam menduduki peringkat ke enam. Namun, dalam praktek
Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanam Modal kelembagaan, pelayanan perijinan dan promosi
Asing (PMA) di Jatim setiap tahunnya selalu investasi Kabupaten Sidoarjo meraih penghargaan
bertambah. Data yang diperoleh dari Badan Investment Award untuk ketiga kalinya karena berhasil
Penanaman Modal (BPM) Jatim diketahui, total nilai menciptakan iklim investasi yang baik.
realisasi investasi tahun 2012 berdasarkan laporan yang Beberapa penghargaan lainnya yang telah
masuk sampai saat ini mencapai Rp131,32 triliun, diraih oleh BPPT Kabupaten Sidoarjo adalah Sistem
meningkat 19 persen dari realisasi tahun 2011 yang Manajemen Mutu ISO 9001:2008 ( telah di upgrading)
mencapai Rp110,47 triliun. Realisasi ini terdiri dari hingga tahun 2015 pada bidang penanaman modal atau
realisasi PMA sebesar Rp24,86 triliun atau 18,93 investasi yang bertujuan untuk meningkatkan
persen dan realisasi PMDN sebesar Rp26,89 triliun pelayanan pada masyarakat.
atau sebesar 20,48 persen. Sedangkan realisasi PMDN ISO sendiri merupakan badan standar dunia
non fasilitas sebesar Rp79,57 triliun atau sebesar 60,59 yang dibentuk untuk meningkatkan perdagangan
persen dari total realisasi investasi tersebut. Menurut internasional yang berkaitan dengan perubahan barang
Gubernur Jatim Sukarwo, peningkatan iklim investasi dan jasa. ISO dapat disimpulkan sebagai koordinasi
dilakukan melalui kapasitas kelembagaan, promosi standar kerja internasional, publikasi standar
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X

Volume 2, Nomor 1, Januari 2014


harmonisasi internasional dan promosi pemakaian penelitian pada faktor-faktor yang mempengaruhi
standar internasional. kualitas pelayanan di BPPT Kab. Sidoarjo. Sedangkan
Dalam bidang investasi, Sidoarjo berhasil dalam penelitian ini berfokus pada pengembangan
meraih investment award untuk ketiga kalinya dan SDM parartur berbasis kompetensi dengan penerapan
menjadi Juara Umum pada Investment Award 2012 standar ISO 9001:2008 untuk upaya pengembangan
bidang kelembagaan,promosi investasi dan pelayanan investasi di daerah Sidoarjo melalui BPPT.
perijinan. Namun, dalam praktik penyelenggaraannya Oleh karena itu, rumusan masalah dalam
terdapat isu negatif seperti: penelitian ini adalah:
Proses pelayanan perijinan penanaman modal “Bagaimana pengembangan SDM aparatur berbasis
masih dikuasai calo dan repotnya BPPT atau Pemkab kompetensi dengan standar ISO 9001:2008 untuk
tak berdaya mencegah praktik pencaloan pengembangan investasi di BPPT Kabupaten Sidoarjo”
tersebut.(www.bolaviva.co.id). Selain itu, juga diduga Adapun tujuan penelitian ini adalah:
terdapat kongkalikong antara oknum pejabat Pemkab 1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan
Sidoarjo yang membawa uang ke Sidoarjo seperti pengembangan SDM Aparatur Berbasis
istilah “Bangun dulu, Ijin belakangan”. Kompetensi di BPPT Kabupaten sidoarjo.
(www.lensaindonesia.com) . Kendala pada BPPT Kab. 2. Untuk mendeskripsikan penerapan standar ISO
Sidoarjo berikutnya adalah terdapat ketergantungan 9001:2008 dalam memberikan pelayan perijinan
proses permohonan ijin terhadap instansi luar yang terhadapat masyarakat dan investor di BPPT
terkait sehingga menyebabkan beberapa kepala bidang Kabupaten Sidoarjo
tidak mampu mendapatkan kepastian penyelesaian 3. Untuk mendeskripsikan pengembangan SDM
proses perijinan dari instansi lain yang terkait sehingga berbasis kompetensi dengan penerapan standar ISO
tidak bisa menginformasikan keterlambatan kepada 9001:2008 untuk pengembangan investasi di BPPT
pemohon.(Ardyani, 2012:IV-3-4). Kabupaten Sidoarjo.
Berikut data dari Badan Pelayanan Perijinan Sedangkan manfaat dalam penelitian ini yakni:
Terpadu (BPPT) Kabupaten Sidoarjo mengenani 1.Manfaat Akademis
jumlah pegawai dan tingkat pendidikan pegawai yakni: Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat
Tabel 1.3 Jumlah Pegawai berdasarkan melengkapi dan menambah khasanah pengetahuan
Tingkat Pendidikan Formal di BPPT Kabupaten ilmiah bagi perkembangan Ilmu Administrasi Negara
Sidoarjo, 2013 khususnya dalam bidang manajemen strategik dan
NO. Tingkat Pendidikan PNS Jumlah (%) kualitas pelayanan publik. Penelitian sebelumnya
1. S2 4 8%
2. S1 28 53%
dalam skripsi Nabila Ardyani mengupas mengenai
3. Sarjana muda - - faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan
4. SLTA 20 38% publik, sedangkan dalam skripsi Yeni Febriana
5. SLTP 1 1%
6. SD - - mengupas mengenai strategi yang dilakukan
Jumlah 53 100% pemerintah dalam meningkatkan nilai investasi. Pada
Sumber : Badan Pelayanan Perijinan Terpadu, penelitian ini fokus kepada bagaimana pengembangan
Ddiolah SDM aparatur berbasis kompetensi dengan penerapan
Data di atas menunjukkan bahwa aparatur atau standar ISO 9001:2008 untuk upaya pengembangan
pegawai dengan tingkat pendidikan S2 relatif lebih investasi. Penelitian ini juga dilakukan sebagai rujukan
kecil yakni 8% dibanding dengan tingkat pendidikan dari peneliti berikutnya yang akan melakukan
S1 sebesar 53% namun sudah tergolong memiliki penelitian yang relevan sehingga dapat melengkapi dan
kompentesi tinggi. Akan tetapi, bila di bandingkan menambah pengetahuan ilmiah.
dengan pegawai dengan pendidikan terakhir SLTA 2.Manfaat Praktis
dengan prosentase besar yakni 38% masih tergolong Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
memiliki kompetensi yang rendah. Pegawai dengan atau kontribusi pemikiran pemerintah Kabupaten
pendidikan SLTA dan SLTP diharapkan mampu Sidoarjo terutama kepada para stakeholders penentu
menaikkan kompetensinya untuk menaikkan arah kebijakan agar dapat memberikan perhatian
produktivitas kinerjanya. Walaupun demikian, terdapat terutama terhadap pengembangan dan peningkatan
fakta bahwa pegawai dengan potensi intelegensi yang kualitas SDM aparatur sebagai penyelenggara
tingi dengan status pendidikan hingga perguruan tinggi pelayanan publik demi kesuksesan pembangunan
terkadang belum tentu mencapai prestasi atau target ekonomi melalui pendapatan investasi serta
yang diharapkan oleh suatu organisasi. memberikan gambaran situasi ataupun peluang
Pengelolaan pegawai dengan melakukan investasi kepada pemerintah daerah untuk lebih
pengembangan SDM sebagai upaya peningkatan dikembangkan sebagai daya tarik investasi yang
kompetensinya perlu ditetapkan standar kompetensi meliputi kelembagaan, sosial politik, ekonomi daerah,
yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing institusi. tenaga kerja, produktivitas dan infrastruktur fisik.
Terdapat penelitian terdahulu yang menyerupai Landasan Teori
penelitian ini. Dalam penelitian Yeni Febriana, fokus Beberapa teori yang digunakan dalam
yang dilakukan yaitu strategi Pemkab melalui BPPT penelitian ini adalah teori Pengembangan SDM oleh
dalam upaya peningkatan nilai investasi. Sedangkan Mondy dan Noe yang menyebutkan bahwa kegiatan
pada penelitian Nabila Ardyani menunjukkan fokus pengembangan SDM meliputi empat kegiatan seperti
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X

Volume 2, Nomor 1, Januari 2014


pelatihan dan pengembangan,perencanaan dibuat oleh organisasi dan tanggung jawab manajemen
karir,penilaian kinerja dan pengembangan organisasi. untuk menghilangkan hambatan tersebut, membangun
Pelatihan merupakan tugas organisasi dalam kompetensi individu sesuai dengan keseluruhan
merancang pembelajaran untuk individu yang berupa keberhasilan kinerja yang patut dicontoh. (4)
skills sesuai dengan kebutuhan dalam pelaksanaan Perfomance Management ialah secara periodik menilai
pekerjaan, sedangkan pengembangan merupakan individu terhadap model kompetensi untuk pekerjaan
proses pembelajaran yang dirancang organisasi untukm dan aspirasi mereka, memberikan umpan balik kepada
membekali individu berupa skills dan pengetahuan individu untuk membantu mereka melakukan suatu
dalam pelaksanaan tugas mendatang.Perencanaan karir kinerja yang patut dicontoh . (5) Employee Reward
ialah proses yang terus menerus dalam menetapkan ialah mempertahankan orang-orang yang berkontribusi
tujuan akhir dan mengidentifikasi makna penting karir secara terukur dalam menunjukkan kemampuan
bagi kemajuan dan kesejahteraan. Penilaian kinerja mereka dengan sangat baik. (6) Employee Development
ialah organisasi membentuk sistem formal terhadap ialah proses ini dirancang untuk membantu individu
upaya untuk mengkaji kembali (review) dan evaluasi menemukan kompetensi mereka sendiri, membantu
kinerja individu dalam melaksanakan tugas dan organisasi untuk mengidentifikasi bakat itu telah
pekerjaan secara terus-menerus. Pengembangan tersedia dan mengembangkan bakat untuk
Organisasi ialah proses terencana untuk memperbaiki melaksanakan pekerjaan ,mengakui bahwa 98% dari
organisasi melalui serangkaian kegiatan dalam bentuk semua upaya untuk mengembangkan kompetensi
perubahan struktur, sistem dan proses untuk terjadi melalui pengalaman kerjaa,menempatkan
meningkatkan efektivitas dalam setiap usaha organisasi penekanan yang sama pada hasil kerja dan pada proses
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah kerja sebagai sarana untuk membangun dan
ditetapkan.(Mondy and Noe, 2005:4) mengekspos individu untuk pengalaman baru.
Kemudian teori kompetensi oleh Spenser yang Standar ISO 9001:2008 oleh Yncent Gaspersz
menyatakan bahwa kompetensi merupakan (2005:59) yang mengemukakan delapan prinsip
karakteristik yang mendasari sesorang dalam manajemen kualitas dalam SMM ISO 9001 yakni
efektivitas kinerja individu dengan pekerjaannya atau Prinsip 1 Organisasi yang berfokus pada pelanggan
karakteristik dasar individu yang meiliki hubungan ialah organisasi tergantung pada pelanggannya. Oleh
kausal sebab-akibat dengan kriteria yang dijadikan karena itulah, organisasi harus mengerti keinginan
acuan, efektif atau berkinerja prima atau superior di pelanggan, baik untuk saat ini maupun untuk masa
tempat kerja atau pada situasi tertentu. Terdapat yang akan datang. Organisasi pun harus memenuhi
beberapa kriteria seperti (1). Karakter dasar permintaan pelanggan dan bahkan berusaha keras
(underlying characteristic) kompetensi adalah bagian untuk melampauinya, Prinsip 2 Kepemimpinan ialah
dari kepribadian yang mendalam dan melekat pada pemimpin menetapkan suatu tujuan dan arah
seseorang serta mempunyai perilaku yang dapat organisasi. Mereka harus menciptakan dan memelihara
diprediksi pada berbagai keadaan tugas pekerjaannya. lingkungan internal dimana karyawan dapat terlibat
(2.) Hubungan kausal (causally related) berarti secara penuh dalam mencapai tujuan organisasi,
kompetensi dapat menyebabkan atau digunakan untuk Prinsip 3 Keterlibatan Orang ialah orang pada semua
memprediksikan kinerja seseorang serta mempunyai tingkat merupakan faktor yang sangat penting dari
kompetensi yang tinggi, maka akan mempunyai kinerja suatu organisasi dan keterlibatan mereka secara penuh
yang tinggi pula (sebagai akibat). (3) Kriteria (criterian dalam mencapai tujuan organisasi, Prinsip 4
referenced) yang dijadikan sebagai acuan, bahwa Pendekatan Proses ialah suatu hasil yang diinginkan
kompetensi secara nyata akan memprediksikan akan dicapai secara lebih efisien jika sumber daya dan
seseorang dapat bekerja dengan baik, harus terukur dan aktivitas yang diatur sebagai suatu proses, Prinsip 5
spesifik atau terstandar. (Masdar dkk, 2009:113-114). Pendekatan sistem pada manajemen ialah jika proses-
Teori Rothwell dan Dubois (2004:12-13) proses yang saling berkaitan dapat diidentifikasikan
Competency Based-Human Resources Development dan diatur sebagai suatu sistem, maka tujuan dan
meliputi fungsi-fungsi MSDM seperti: (1) Terpusat sasarannya dapat dicapai dengan lebih efektif dan
pada bakat dan nilai sumber daya manusia pada efisien, Prinsip 6 Peningkatan yang berkesinambungan
organisasi,tidak menganggap bahwa masa depan akan ialah peningkatan yang berkesinambungan harus
seperti masa lalu atau bahwa jumlah orang yang sama menjadi suatu tujuan permanen dari organisasi, Prinsip
diperlukan untuk mencapai hasil yang diprediksi.(2) 7 Pendekatan faktual untuk pengambilan keputusan
Rekrutmen Karyawan dan Seleksi ialah ialah keputusan efektif berasal dari data dan informasi
mengidentifikasi pola-pola yang menunjukkan sumber yang dianalisis dengan baik, Prinsip 8 Hubungan
daya yang lama yang mempunyai kinerja yang baik pelanggan yang bermanfaat bagi kedua pihak ialah
akan direkrut melalui mereka, membuat keputusan hubungan antara suatu organisasi dan para pemasoknya
seleksi berdasarkan kemampuan menunjukkan untuk adalah saling ketergantungan. Hubungan saling
melakukan atau bukti hasil.,membandingkan bakat ketergantungan ini menghasilkan nilai lebih bagi
pelamar untuk model kompetensi yang menentukan keduanya.
ciri-ciri pemain sepenuhnya berhasil atau teladan di Metode Penelitian
wilayah kerja mereka.(3) Training ialah memfokuskan Metode penelitian yang digunakan adalah
perhatian pada hambatan produktivitas individu yang metode penelitian kualitatif yang sesuai dengan
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X

Volume 2, Nomor 1, Januari 2014


penelitian ini untuk memahami fenomena sosial yang diadakan oleh BKD dengan mengirimkan tim AP
terjadi dengan memperoleh pemahaman secara (Administrasi Pembangunan), diklat struktural dari
mendalam akan gejala sosial dilapangan. Tipe LAN dan BKD serta instansi resmi lain yang terkait
penelitain adalah deskriptif yakni dengan adalah Kemendagri serta lembaga teknis provinsi yakni
mendeskripsikan situasi atau kejadian-kejadian empiris Bappeda Provinsi.
dan memperoleh gambaran umum tentang masalah Dalam hal penerapan ISO 9001:2008, BPPT
yang diteliti. Lokasi penelitian ini adalah pada Badan telah menerapkan kedelapan prinsip SMM ISO
Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kab. Sidoarjo. 9001:2008 dalam memberikan jaminan mutu dan
Teknik penentuan informan dengan cara purposive produk jasa kepada masyarakat dan investor melalui
yakni memilih informan yang dianggap yang paling kemudahan-kemudahan dalam pelayanan pemrosesan
memahami mengenai permasalahan dalam penelitian. ijin. Sehingga bisa dikatakan bahwa BPPT Kab.
Teknik pengumpulan data dengan observasi, Sidoarjo sebagai organisasi publik telah menerapkan
dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data suatu standar yakni ISO 9001:2008 yang sebelumnya
dengan reduksi data, penyajian data serta hanya digunakan pada sektor swasta, hal tersebut telah
kesimpulan/verifikasi. Sedangkan teknis pemeriksaan menunjukkan bahwa dengan mengadopsi pengetahuan,
keabsahan data menggunakan triangulasi dumber yakni pengalaman dan cara-cara dalam melakukan bisnis
dengan membandingkan perspektif satu orang dengan yang diperoleh dan disiplin lain untuk meningkatkan
yang lain serta dengan membandingkan hasil efisiensi, efektifitas kinerja dalam pelayanan publik
wawancara dengan dokumen yaitu melakukan telah memperkuat pandangan New Public Management
chrosscheck data dengan dokumen. pada birokrasi modern telah memfokuskan pada
Pembahasan keinginan dan kepuasan masyarakat serta memberikan
Dalam kegiatan pengembangan SDM berbasis jaminan mutu terhadap produk jasa dalam menghadapi
kompensi sesuai dengan Teori Rotwell dan Dubois kompetisi saat ini serta diharapkan mampu meraih
mengenai keseluruhan fungsi MSDM dalam kepercayaan masyarakat akan kemudahan pelayanan,
Competency Based-HRM, terdapat beberapa fungsi prosedur yang jelas, serta tak luput dari mengikis
yang dominan seperti training dan employee stigma birokrasi yang alot dan kaku.
development. BPPT telah melaksanakan pelatihan dan Kemudian menurut beberapa investor
pengembangan SDM. Dalam melakukan pelatihan mengenai kualitas SDM dan penerapan ISO 9001:2008
SDM, Manajemen dalam organisasi terutama BPPT adalah kualitas SDM aparatur sudah cukup baik,
dalam mengelola pelatihan merupakan tugas dari profesional, ramah dan informatif. Pelayanan perijinan
Bagian Umum dan Kepegawaian. Organisasi sesuai dengan target dan standar yang telah ditetapkan.
memperhatikan hambatan pegawai melalui kebutuhan Sedangkan dalam penyelenggaraan ISO 9001:2008
bawahan yang dirasa perlu untuk dicarikan solusi yakni prosedur mudah, ISO telah sesuai dengan keinginan
dengan mengadakan pelatihan dengan materi sesuai investor, ISO memberikan jaminan kepastian
kebutuhan pegawai dan staf. Pelatihan wajib internal hukumterhadap investor, antar perusahaan di Sidoarjo
BPPT diadakan 2 kali dalam setahun dengan dan memberikan ketenangan dalam melakukan usaha.
bekerjasama dengan lembaga dan instansi terkait sesuai Namun, terdapat beberapa pernyataan yang
dengan kebutuhan pelatihan untuk pegawai ataupun menunjukkan bahwa terdapat deskriminasi dalam
staf. Beberapa lembaga yang bekerjasama dengan memberikan fasilitas kerjasama antar perusahan
BPPT yakni PT Surveyor, PT.Sucofindo terkait dengan dengan perusahaan atau negara lain, serta masih
pelatihan audit internal dan pelatihan ISO serta 3T terdapat custonmer service yang belum sepenuhnya
Training Center terkait pada pelatihan perfomance. memahami mengenai prosedur dalam pemberian
Sedangkan dalam melakukan pengembangan BPPT layanan perijinan.
merancang sebuah proses pembelajaran untuk individu Kesimpulan
dengan serangkaian pengetahuan dan skills yang Berdasarkan hasil penyajian dan analisis data hasil
dibutuhkan melalui keikutsertaan dan berpartisipasi penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
dalam berbagai diklat pengembangan kompetensi berikut:
sesuai dengan pekerjaan dan tugas masing-masing. 1. Dilihat dari segi kualitas SDM, aparatur BPPT
Upaya pengembangan individu dinilai dari pelaksanaan 80% sudah cukup berkualitas jika dilihat pada
tugas dan pekerjaan selama ini. BPPT mengupayakan analisis beban kerjanya. Namun, jika dilihat dari
adanya pengembangan setelah diadakan evaluasi segi kuantitas, jumlah aparatur BPPT masih kurang
kinerja melalui survey IKM dan melihat penccapaian akibat adanya mutasi struktural 4 (empat) orang
target dan ketepatan dalam menyelesaiakan ijin, maka pegawai dan hingga saat ini belum mendapat
akan diketahui akan terjadi celah-celah yang mana penambahan dari BKD.
akan dilakukan pengembangan lebih lanjut melalui 2. Peningkatan kualitas SDM pegawai didukung
pendidikan. Kegiatan pendidikan yang diikuti oleh dengan mewajibkan para pegawai meliliki
pegawai BPPT terdapat pelatihan atau diklat eksternal sertifikasi khusus seperti sertifikasi ISO, pengadaan
diadakan oleh instansi pemerintah seperti diklat PTSP barang, pelayanan perijinanan, penanaman modal
yaitu mengenai pelayanan, penanaman modal, regulasi dan pengeloaan keuangan.
serta pelatihan PTT (Perijinan Tertentu) diadakan oleh 3. Kegiatan pengembangan dan peningkatan kualitas
BKPM pusat, untuk pelatihan Renja, Lakip, RKPJ SDM yang dilakukan oleh BPPT Kabupaten
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X

Volume 2, Nomor 1, Januari 2014


Sidoarjo untuk meningkatkan kompetensi pegawai memfasilitasi kerjasama PT. Siantar Top Tbk
lebih dominan pada pelatihan dan pengembangan dengan Tianjin Cina, sedangkan untuk perusahaan
pegawai. lokal seperti PT. Yana Prima Tbk tidak
- Terdapat 9 jenis pendidikan dan pelatihan untuk mendapatkan fasilitasi ataupun ajakan promosi
pegawai struktural yang bersifat on job training investasi Pemkab Sidoarjo.
untuk mengembangkan kemampuan dalam jangka 7. BPPT tidak menutup mata akan investor yang
panjang berupa diklat yang diselenggarakan oleh memulai membangun namun belum mengantongi
beberapa instansi yaitu BKD Jatim untuk diklat ijin terlebih dahulu. Akan tetapi upaya yang telah
prajabatan, Pendidikan dan Latihan Prov. Jatim dilakukan BPPT dalam melindungi investor yakni
untuk diklat kepemimpinan, analisis jabatan dengan mengkonsultasikan kepada Bappeda dan
pegawai dan diklat PTSP, Pusat Pengembangan Kanwil untuk mepertimbangkan RTRWnya.
Akuntansi dan Bisnis untuk diklat auditing, Saran
Bappeda Kab. Sidoarjo untuk Bimteks Peraturan 1. Kepala Badan melalui Bagian Kepegawian perlu
Perundang-Undangan dan Penyusunan Renstra- secara aktif mengajukan usulan penambahan
SKPD 2010 serta Rakor Penelitian dan pegawai sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan
pengembangan Kab. Sidoarjo, Pemkab Sidoarjo kepada BKD untuk mengsisi kekosongan akibat
untuk Bimteks Administrasi Pembangunan dan adanya mutasi.
Bimteks Penyusunan dan Penilaian Sasaran Kerja 2. Konsistensi akan penerapan peningkatan kualitas
PNS. pelayanan setelah dilakukannya sertifikasi khusus
- Dan 12 jenis pendidikan dan pelatihan untuk staf kepada pegawai dengan menunjukkan
yang yang berorientasi pada penekanan tugas profesionalitas dan kompetensinya dalam
yang dilaksanakan sehari-hari sesuai sesuai job menjalankan pekerjaan.
description masing-masing yang diselenggarakan 3. Pengawasan dan kontrol secara intensif oleh Kepala
oleh beberapa lembaga independen dan instansi Badan kepada pegawai dan staf dalam pengelolaan
seperti PT. Surveyor Indonesia untuk pelatihan dan pengembangan SDM secara terus menerus
ISO 9001:2000 Awareness Training Service dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan dan
Excellence Training, Bimteks Informatika dengan investasi setelah pegawai mengikuti diklat dan
materi, Upgrading SMM ISO 9001:200 to ISO pelatihan.
9001:2008, PT. Sucofindo Prima International 4. BPPT harus mampu memberikan inovasi secara
Consultant untuk pelatihan Internal Audit of ISO terus menerus terutama dalam memberikan
9001:2000, 3T Training Center untuk pelatihan kemudahan akses bagi masyarakat dan investor.
Perfomance dan Outbound Training (Pelatihan 5. Perlu adanya pelatihan secara intensif, evaluasi
ESQ&Team), Pemprov Jatim untuk pelatihan langsung secara berkala serta koordinasi penuh
Prajabatan, Pendidikan dan Latihan Jatim untuk Kepala Badan kepada para pegawai dan staf untuk
pelatihan Kursus Bendaharawan bagi Pegawai meningkatkan pemahaman akan tugas dan
dilingkungan Pemda tingkat II Sidoarjo, Kantor pekerjaan sesuai dengan tupoksi kerja masing-
Perpustakaan dan Arsip Kab.Siodarjo untuk masing dan sesuai dengan regulasi, SPP serta SOP
Pembinaan bidang Administrasi dan Kearsipan, yang telah ditetapkan.
Bappeda Sidoarjo untuk Bimteks Peraturan 6. Perlu adanya peran pemerintah dan perhatian
Perundang-Undangan dan Penyusunan Renstra- khusus kepada perusahaan-perusahaan lokal yang
SKPD 2010, Pemkab Sidoarjo untuk Bimteks akan mengembangkan usahanya dengan
Keprotokolan. memberikan kemudahan akses kerjasama baik
4. Dalam penerapan ISO 9001:2008, BPPT antara perusahanan-perusahaan antar daerah
melakukan serangkaian kegiatan dan inovasi ataupun luar negeri.
pelayanan perijinan seperti Gathering Workshop 7. Diperlukan regulasi yang mengatur tentang
dengan pelaku usaha, One Day Service pelayanan pemberian sanksi yang lebih tegas kepada para
antar kecamatan, New Mobile Service, Online investor yang memulai usaha dan pendirian
Service, inovasi paket perijinan (IMB dan HO) serta bangunan tanpa mendapatkan ijin terlebih dahulu.
pemantauan pengaduan secara online melalui Perlu pengawasan ekstra melalui tim sisir dan tim
Pelayanan dan Penangnan Pengaduan Masyarakat monev IMB bersama SKPD terkait terhadap pelaku
(P3M) oleh Pemda, kotak saran, touch screen dan usaha yang melanggar ketentuan dan tidak semata-
IKM. mata hanya melindungi investor serta optimalisasi
5. Menurut investor, masih terdapat kekurangan dalam kegiatan promosi penanaman modal sebagai daya
memberikan pelayanan dan informasi prosedur tarik investasi baik PMA dan PMDN.
perijinan yakni miss communication antar CS satu
dan lainnya yang belum memahami sepenuhnya
tentang prosedur yang telah ditetapkan sehingga Daftar Pustaka
menyebabkan kekecewaan pada saat pemprosesan
perijinan. Aisyah, Herini Siti. 2006. Buku Ajar Hukum
6. Terjadi deskriminasi antar investor atas fasilitasi Kepegawaian, Surabaya: Fakultas Hukum
yang diberikan oleh Pemda ataupun BPPT. BPPT Universitas Airlangga.
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X

Volume 2, Nomor 1, Januari 2014


Adryani, Nabila. 2012. Faktor-faktor Yang Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian
Mempengaruhi Kualitas Pelayanan Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Perijinan di Badan Pelayanan Perijinan Rosdakarya.
terpadu kabupaten Sidoarjo. Skripsi. ........................ 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Surabaya: Universitas Airlangga. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Badan Standararisari Nasional (BSN). Standar nasional Mondy RW and Noe RM. 2005. Human Resource
Indonesia (SNI). Sistem Manajemen Mutu: Management (9th ed). New Jersey: Pearson
Dasar-dasar dan kosakata (ISO 9000:2005, Education International.
IDT). Notoatmodjo, Soekidjo. 2009. Pengembangan Sumber
Cianfrani, Charles A. Tsiakals, Joseph J & “Jack” Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
West, John E. 2009. ISO 9001:2008 Patterson, James G. 2010. ISO 9000 Standar kualitas
Explained. 3rd-ed. USA: American Society Dunia. Jakarta : Indeks.
for Quality. Patton, Michael Quinn. 1987. Qualitative Evaluation
Djatmiko, Budi dan Jumaedi,Heri.2011.Simulasi Bisnis Methods. Beverly Hills: Sage Publications.
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 Untuk Prabu Mangkunegara, Anwar. 2009. Perencanaan dan
Meningkatkan Penjamin Mutu Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Manufaktur. Cetakan Kedua. Bandung: Bandung: PT. Refika Aditama.
STEMBI-Bandung Business School. Rokhmana, Ana dan Suratman. 2009. Hukum Investasi
Dubois, David D. Rothwell, William J. Stern, Deborah dan Pasar Modal. Jakarta: Sinar Grafika.
JK and Kemp, Linda K. 2004. Competency Rokhmana, Ana dan Suratman. 2009. Hukum Investasi
Based Human Resource Management (1st dan Pasar Modal. Jakarta: Sinar Grafika.
ed.). California : Davies-Black Publishing. Sedarmayanti. 2010. Manajemen Sumber Daya
Fahmi, Irham.2012.Manajemen Investasi Teori dan Manusia, Reformasi Birokrasi dan
Soal Jawab. Jakarta: Salemba Empat. Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung:
Farida, Noviana Nur. 2011. Implementasi 7 Prinsip Refika Aditama.
ISO dalam Ketepatan Penanganan Keluhan Situmorang, Johny.2011. Manguak Iklim Investasi
Air Tidak Keluar/ TDA di PDAM Kota Indonesia pasca Krisis. Bandung: Esensi
Surabaya. Skripsi. Surabaya: Universitas Erlangga Group.
Airlangga Sobana. 2012. Tips Memahami Sistem Manajemen
Febriana, Yeni. 2007. Peningkatan Nilai Investasi : Mutu ISO 9001. Bandung: Alfabeta.
Studi tentang Strategi Peningkatan Nilai Sugiyono.2010. Metode Penelitian Kuantitatif dan
Investasi di Kabupaten Sidoarjo. Skripsi. Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Surabaya : Universitas Airlangga. Suryabrata, Sumadi. 2006. Metodologi Penelitian.
Fisal Noor, Henry.2009.Investasi Pengelolaan Jakarta: PT. Grasindo Persada.
Keuangan Bisnis dan Pengembangan Suardi, Rudi. 2004. Sistem Manajemen Mutu ISO
Ekonomi Masyarakat. Jakarta: PT. Indeks . 9001:2000: Penerapannya untuk mencapai
Gasperz, Vincent. 2005. ISO 9001:2000 and Continual TQM,. Jakarta: PPM.
Quality Improvement. Jakarta: Gramedia Susilo Martoyo, 1992. Manajemen Sumber Daya
Pustaka Utama. Manusia.Yogyakarta: Balai Penerbitan
Gunastri, Ni Made. 2013. Pengembangan Sumber Fakultas Ekonomi.
Daya Manusia Berbasis Kompetensi. Forum Sutrisno, Edy. 2010. Manajemen Sumber Daya
Manajemen Vol 11 no. 2. Manusia. Jakarta: Kencana.
Indranata, Iskandar. 2006. Terampil Dan Sukses Teguh Sulistiyani Rosidah, Ambar. 2009. Manajemen
Melakukan Audit Mutu Internal: ISO Sumber Daya Manusia (Konsep, Teori dan
9001:2000. Bandung: Alfabeta. Pengembangan dalam Konteks Organisasi
Mangkuprawira, Sjafri.2011. Manajemen Sumber Daya Publik). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Manusia Strategik. Bogor: Ghalia Indonesia. Wahyuni, Sri. 2008. Sistem Manajemen Kualitas ISO
Masdar, Sjahrazad., Asmorowati Sulikah & Irianto, 9001:2000 (Studi Implementasi tentang
Jusuf. 2009. Manajemen Sumber Daya Sistem Manajamen Kualitas ISO 9001:2000
Manusia Berbasis Kompetensi untuk dalam meningkatkan Kualitas pelayanan
Pelayanan Publik. Surabaya : Airlangga Perijinan di Dinas Perijinan dan
University Press. Penanaman Modal Kabupaten Sidoarjo).
Miles, Matthew B. Dan A. Michael Huberman, 1992. Skripsi. Surabaya: Universitas Airlangga.
Analisis Data Kualitatif.Diterjemahkan oleh WEF (World Economic Forum). 2013. TheGlobal
Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: Universitas Competitiveness Report 2013-2014.Geneva.
Indonesia. Yudoyono, Bambang. 2001. Otonomi Daerah:
Moeheriono. 2009. Pengukuran Kinerja Berbasis Desentralisasi dan Pengembangan SDM
Kompetensi (Competency Based human Aparatur Pemda dan Anggota DPRD.
Resource Management). Bogor: Ghalia Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Indonesia.
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X

Volume 2, Nomor 1, Januari 2014

Das könnte Ihnen auch gefallen