Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
menggunakan tanaman berkhasiat dalam praktek. Akan tetapi sebenarnya Imhotep dari mesir
jauh lebih tua dan lebih tepat untuk menerima pengakuan ini. Pada zaman 5000 tahun yang
lalu raja-raja Mesir sudah mempunyai perhatian terhadap penggunaan tanaman obat. Raja
Akhenaton III mewariskan untuk generasi sekarang ”gambar-gambar 400 jenis tanaman obat”
di dinding kuil Karnak sebagai hasil ekspedisinya ke Syria. Di Indonesia obat tradisional
Periodisasi perkembangan pengobatan tradisional ini dapat di bagi atas 4 era yaitu :
1. Zaman Pra-Jepang
Publikasi tertua tentang tanaman obat dari Indonesia di tulis oleh J.Bontius tahun
1685 dengan judul De Indiae Untrisquere Nuturali et Medica. Kemudian Rumph (1741)
tentang kebiasaan penduduk Sumatera Bagian Selatan ini diterbitkan di London tahun 1783.
dalam kongres kedua VIG (Ikatan Dokter Indonesia) di Solo Goelarso Astrodikesoemo
(1940) telah memberikan himbauan agar para dokter Bumiputera mulai menyelidiki obat
tradisional. Dalam kesempatan ini diselenggarakan pula pameran ”Jamu Asli Indonesia”
antara lain merasa perlu obat-obat rakyat dan cara pemakaiannya secepat mungkin dipelajari
dengan seksama.
2. Zaman Jepang
Tahun 1942-1945 perhatian dan anjuran menggunakan obat rakyat cukup tinggi.
Dalam periode 1942-1944 pemerintahan Dai Nippon memberikan perhatian dan anjuran
juni 1944 didirikan suatu panitia bernama ”Yakusho Katyo I-Inkai” atau ”Panitia Jamu Asli
Indonesia” di pimpin oleh Prof. Dr Sato, kepala jawatan kesehatan pemerintah. Ketika itu
ketua Perhimpunan Dokter Indonesia (Djawa Izi Hookoo kai) adala Dr A.Rasjid dan diberi
tugas untuk memberi petunjuk dan menjaga kelancaran usaha kerja sama dengan para
penghasil jamu. Badan ini kemudian di kenal sebagai ”Badan Penghimpoen Ramoean
Djamoe”.
3. Zaman Kemerdekaan
Bung karno sebagai Presiden RI memberikan perhatian yang cukup besar untuk
Pengembangan obat tradisional. Tahun 1956 ketika mengucapkan pidato Dies UGM penulis
menyaksikan sendiri beliau memperkenalkan sinshe RRC yang khusus didatangkan untuk
”Wergroep voor medicinale Planten” didirikan tahun 1950 di Bogor dengan anggota ahli-
ahli kimia, farmasi dan farmakologi. mereka menyelidiki Pyretrum yang mengandung
Pyretrium, Brugmansia candida, Anamirta cocculus (akar tuba) yang mengandung Picrotoxin,
Areca catechu (pinang) yang mengandung Arecoline dan juga digunakan sebagai obat cacing.
obat yang berguna bagi rakyat. Kementrian Pertanian membentuk pula ”Balai Tanaman
Obat-obat”. Penyelidikan tanaman yang berkhasiat dikerjakan dalam bidang botani dan
teknik kultur.
4. Zaman Kebangkitan
Tahun 1960 Prof A.J.Darman dikukuhkan sebagai guru besar farmakologi orang
Penggunaan Obat Asli. Di Jakarta tahun 1977 Herman soesilo selaku pejabat tinggi kesehatan
mengadakan uji-coba Jamu masuk Puskesmas. Pada tahun 1980 Ditjen POM
memperknalkan ide ”Apotik Hihau” yang kemudian di ganti menjadi proyek ”Taman Obat
Keluarga” atau ”Toga”. Dalam tahun yang sama Akupuntur kedokteran” di coba pada
1. Pengobatan tradisional adalah suatu upaya kesehatan dengan cara lain dari ilmu
berdasarkan himpunan dan pengetahuan dan pengalaman praktek, baik yang dapat
diterangkan secara ilmiah ataupun tidak, dalam melakukan diagnosis, prevensi, dan
a) ilmu atau seni pengobatan yang dilakukan oleh pengobat Tradisional Indonesia
dengan cara yang tidak bertentangan dengan kepercayaan kepada Tuhan YME
dengan cara-cara yang tidak lazim dipergunakan dalam ilmu kedokteran yang
cara, alat, atau bahan yang tidak termasuk dalam standar pengobatan kedokteran modern
( pelayanan kedokteran standar ) dan dipergunakan sebagai alternatif atau pelengkap
Pengobatan alternatif pada umumnya berasal dari pengalaman yang di dapat oleh
nenek moyang kita. Dan dijadikan sebagai patokan secara turun temurun, pengobatan ini bisa
menjadi alternatif pengobatan terhadap suatu penyakit, disamping pengobatan secara medis.
Sudah banyak orang yang dapat merasakan khasiat dari bahan-bahan alam ini, disamping
terjangkau juga mudah didapatkan di lingkungan kita. Produk yang berasal dari bahan-bahan
alam ini sudah banyak di produksi dan banyak yang sudah terdaftar dalam Depkes sehingga
mengurangi efek diri kelebihan dosis. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan kita dapat
pemerintah :
Ø Dukun beranak.
A. Tujuan Umum
Meningkatnya pendayagunaan pengobatan tradisional baik secara tersendiri atau
terpadu pada sistem pelayanan kesehatan paripurna, dalam rangka mencapai derajat
merupakan salah satu alternatif yang relatif lebih disenangi masyarakat. Oleh karenanya
kalangan kesehatan berupaya mengenal dan jika dapat mengikut sertakan pengobatan
tradisional tersebut.
B. Tujuan Khusus
paripurna, mulai dari tingkat rumah tangga, puskesmas sampai pada tingkat
rujukannya.
10
disekitar kita oleh adanya tenaga dokter sebagai pelaksana pengobatan dan pengobatan dari
barat atau pengobatan tradisional pasti mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia pada
umumnya dan pada bangsa jawa pada khususnya. Tenaga pelayanan pengobatan tradisional
tersendiri, ada juga kaidah patokan serta syarat-syarat tersendiri, juga ada kaidah patokan
serta syarat-syarat tersendiri yang mereka patuhi bersama. Mereka puas ( ada juga yang tidak
puas ) dengan adanya hubungan Timbal balik pelayanan kesehatan tradisional pendukungnya.
Hal ini merupakan unsur budaya dan unsur-unsur kemanusiaan yang juga terdapat pada
bangsa-bangsa di dunia betapapun modernnya. Sebagian besar obat tradisional berasal dari
bahan-bahan nabati dan hanya sebagian kecil saja yang berasal dari bahan-bahan dasar hewan
atau mineral. Bahan-bahan nabati yang digunakan itu dapat berupa tumbuhan utuh, bagian
tumbuhan ataupun eksudat tumbuhan. Eksudat tumbuhan adalah isi sel yang dengan cara
tertentu dikeluarkan dari selnya, demikian pula zat-zat nabati lainnya yang dipisahkan dari
tumbuhannya. Jelaslah disini bahwa tumbuhan obat merupakan sumber bahan yang sangat
penting artinya bagi pembuatan obat tradisional di Dunia. Tumbuhan obat lebih mudah di
jumpai dan di dapatkan oleh yang memerlukan disekitar tempat tinggalnya. Perlu dikehui
11
Pengolahan obat tradisional yang bervariasi, mulai yang masih dilakukan dengan cara
sederhana sampai dengan penggunaan teknologi maju. Dulu cara sederhana bahan yang
berasal dari tumbuhan segar di celah-celah, direbus dengan air dalam kuali sampai
menghasilkan cairan hasil rebusan tersebut disamping dimanfaatkan sebagai obat dalam
masyarakat yang meningkat. Produksi memakai mesin pil, mesin tablet, mesin pengisi
kapsul, mesin pengisi kantung serbuk dan alat ekstraksi. Bahkan ada pengusaha penghasil
produk-produk cairan obat dalam yang telah menggunakan proses ultra hight treatment (UHT
) untuk mengusahakan agar produk yang dihasilkan memiliki sterilisitas perdagangan yang
diperlukan.
yaitu :
12
diteliti, diuji dan diseleksi dapat diusahakan untuk menjadi bagian program
pelayanan kesehatan primer. Contoh : dukun bayi, tukang gigi, dukun patah tulang.
Sedangkan cara-cara psikologik dan supranatural perlu diteliti lebih lanjut, sebelum
6. pengobatan tradisional tertentu yang mempunyai keahlian khusus dan menjadi tokoh
banyak yang harus diperhatikan. Salah satu diantaranya yang dinilai mempunyai peranan
yang sangat penting adalah upaya standarisasi. Diharapkan, dengan adanya standarisasi ini
bukan saja mutu pengobatan tradisional akan dapat ditingkatkan, tapi yang penting lagi
munculnya berbagai efek samping yang secara medis tidak dapat dipertanggung jawabkan,
13
Pengertian standarisasi adalah keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan sempurna,
yang dipakai sebagai batas penerimaan minimal ( Clinical Practice Guideline, 1990 ).
Standart menunjukkan pada tingkat ideal tercapai tersebut tidaklah disusun terlalu kaku,
tetapi masih dala batas-batas yang dibenarkan disebut dengan nama toleransi.
1. Bersifat jelas
2. Masuk akal
Suatu standart yang tidak masuk akal, bukan saja akan sulit dimanfaatkan tetapi
3. Mudah dimengerti
Suatu standart yang tidak mudah dimengerti juga akan menyulitkan tenaga
4. Dapat dipercaya
Tidak ada gunanya menentukan standart yang sulit karena tidak akan mampu
tercapai.
14
Karena itu sering disebutkan, dalam menentukan standart, salah satu syarat yang harus
5. Absah
Artinya ada hubungan yang kuat dan dapat didemintrasikan antara standart
6. Meyakinkan
Artinya mewakili persyaratan yang ditetapkan. Apabila terlalu rendah akan
Artinya tidak terpengaruh oleh perubahan oleh waktu, bersifat khas dan
gamblang.
tradisional yang sangat supranatural yang satu sama lain tampak sangat berbeda,
15
sulit dilakukan, maka untuk sementara cukup diterapkan pendekatan tidak sampai
Memahami tentang konsep yang dimiliki oleh pengobatan tradisional dalam praktek
dapat diikuti jalan pikiran serta alasan dilakukannya suatu tindakan yang dilakukan oleh
Konsep yang dimaksud disini tentu meliputi konsep yang ada hubungannya dengan
kesehatan, yang dicoba sederhana setidak-tidaknya meliputi konsep kehidupan, kematian,
1. Faktor Sosial
pengobatan tradisional keluarganya dapat menjenguk dan menunggui setiap saat. Hal tersebut
sesuai dengan kodrat manusia sebagai mahluk sosial yang selalu ingin berinteraksi langsung
dengan keluarganya atau kerabatnya dalam keadaan sakit. Selama perawatan yang dialaminya
16
Namun ada juga informasi yang mengemukakan bahwa mereka berpendapat lebih
senang dirawat atau diobati di rumah sakit daripada dirawat atau diobati di tempat-tempat
pengobatan tradisional. Mereka dibawa kepengobatan tradisional bukan atas kemauan mereka
sendiri tetapi atas desakan biaya pengobatan. Biasanya mereka belum pernah ke rumah sakit
sehingga tidak bisa dibandingkan pengobatan tradisional dengan pengobatan di rumah sakit.
Disini nampak adanya faktor pasrah akibat dari keterbatasan pengalaman-pengalaman dalam
interaksi sosial.
2. Faktor Ekonomi
Mereka menyatakan biayanya lebih murah daripada rumah sakit, menurut mereka
cara pembayarannya juga tidak memberatkan karena pasien tidak tertarik uang muka. Selain
itu bagi yang tidak mampu membayar sekaligus dapat dicicil setelah mereka pulang. Jika
ditinjau dari klasifikasi pasien yang datang ketempat pengobatan tradisional ini sebagian
besar pekerjaannya adalah buruh kasar, sopir, tukang parkir, sehingga wajar faktor ekonomi
3. Faktor Budaya
Salah satu alasan mengapa para penderita memilih tempat pengobatan tradisional
karena pengobatan di tempat ini memiliki seorang ahli yang mempunyai kekuatan
supranatural yang mampu mempercepat kesembuhan penyakit. Disamping itu hal ini sesuai
dengan apa yang dikemukakan oleh foster dan Anderson bahwa sistem medis adalah bagian
17
Salah satu faktor lain yang menyebabkan pengobatan tradisional ini masih diminati
masyarakat adalah kategori penyembuhan yaitu siapa yang berhak atau yang tepat dalam
menyembuhkan, misalnya untuk penyakit C hanya D yang berhak, penyakit A hanya B yang
tepat menyembuhkan. Dalam persepsi masyarakat juga menganggap penyakit yang tidak
parah tidak perlu dibawa ke rumah sakit, karena penyakit yang diderita dianggap tidak
mengancam jiwanya, tidak menggangu nafsu makan serta masih mampu melakukan kegiatan
sehari-hari walaupun agak tergaggu. Hal tersebut nampak sesuai dengan yang dikemukakan
oleh Spreadly, bahwa kebudayaan sebagai pengetahuan, nilai-nilai yang digunakan untuk
4. Faktor Kemudahan
Pasien dapat segera ditangani tanpa harus menunggu hasil rontgen dan hasil
laboratorium lainnya
pengobatan alternatif tidak didukung dengan dasar ilmiah dan banyak kalangan yang
1. Dari sudut pandang pasien bukan suatu hal yang penting mengenai dasar ilmiah.
Pengguna dari pengobatan alternatif ini biasanya pula sudah mencoba pengobatan
18
penyembuhan alternatif dari orang yang baru dikenal , keluarga, dan teman yang
2. Kedokteran modern menjadi identik dengan inpersonal dan high cost medicine yang
hanya terjangkau oleh sekelompok kecil masyarakat dan kedokteran modern tersebut
bukan hanya karena kekurangan fasilitas pelayanan kesehatan formal yang terjangkau
oleh masyarakat , tetapi lebih disebabkan oleh faktor-faktor sosial budaya dari
19
tradisional bersifat holistik dan pengobatan modern hanya melihat penyakitnya saja
dan adanya dikotomi penyakit ke dalam dua jenis yaitu penyakit yang dapat
disembuhkan oleh dokter dan penyakit yang hanya dapat disembuhkan oleh pengobat
tradisional.
5. Adanya beberapa manfaat umum dari pengobatan alternatif – tradisional baik secara
psikologis dan sosial yang tidak terpengaruh dengan keberadaan pengobatan modern ,
yaitu :
kebudayaan.
Pendekatan holistik dalam pengobatan tradisional yang memenuhi kebutuhan dan harapan
masyarakat dapat diterapkan dalam ilmu kedokteran tanpa harus kehilangan identitas dan
sifat keilmuannya.
budaya dan ada nilai-nilainya yang patut dipertahankan dan ditingkatkan yang dapat
20
1. UU No. 9 tahun 1960 tentang Pokok-pokok Kesehatan pasal 11 ayat 4 yang berbunyi :
4 yang berbunyi : ” usaha-usaha pengobatan berdasarkan ilmu dan atau cara lain dari
masyarakat ”.
2. UU No. 6 tahun 1961 tentang Tenaga Kesehatan Pasal 9 ayat 1 yang berbunyi : ”
Mankes memberi bimbingan dan pengawasan kepada mereka yang melakukan usaha-
usaha pengobatan berdasarkan ilmu cara lain daripada ilmu kedokteran”. Pada ayat
2 : Bimbingan dan pengawasan yang dimaksud dalam ayat 1 diatur lebih lanjut
dengan peraturan-peraturan.
3. UU No.7 tahun 1963 tentang Farmasi Pasal 7 ayat 1 yang berbunyi : ” Pemerintah
21
e) Usaha-usaha lain.
Sebagai tindak lanjut dalam pelaksanaanya telah diterbitkan surat-surat keputusan dan
22
BAB III
PENUTUP
v Kesimpulan
Setelah kami mengumpulkan data dari buku yang berhubungan dengan Pengobatan
Tradisional dan Alternatif di Indonesia dan pengaruhnya bagi pelayanan Kesehatan kami
periode perkembangan pengobatan tradisional ini dapat di bagi atas 4 era yaitu :
b) Zaman Jepang.
c) Zaman Kemerdekaan.
d) Zaman Kebangkitan.
Pengobatan tradisioanal adalah suatu upaya kesehatan dengan cara lain dari ilmu
kedokteran dan berdasarkan pengetahuan yang diturunkan secara lisan maupun tulisan yang
Pengobatan alternatif adalah bentuk layanan pengobatan yang menggunakan cara, alat, atau
bahan yang tidak termasuk dalam standar pengobatan kedokteran modern atau layanan
kedokteran standar dan dipergunakan sebagai alternatif atau sebagai pelengkap pengobatan
a) Tujuan Utama
23
Ø Meningkatkan pendayagunaan pengobatan tradisional pada sistem pelayanan
pengobatan tradisional.
b) Tujuan Khusus
Lain :
a) Faktor Sosial.
b) Faktor Ekonomi.
c) Faktor Budaya.
d) Faktor Pemudahan.
dasar ilmiah dan banyak kalangan yang menggunakan dengan alasan antara lain :
a) Karena dari sudut pandang pasien yang mencoba pengobatan alternatif ini biasanya
24
c) Kedokteran modern menjadi identik dengan inpersonal dan high cost medicine yang
hanya terjangkau oleh sekelompok kecil masyarakat dan kedokteran modern tersebut
kepercayaan masyarakat.
masyarakat dan hal ini disebabkan oleh faktor-faktor sosial dan budaya dari
masyarakat tersebut.
25
v Saran
a) Untuk dapat mencapai kebutuhan yang lebih tinggi tentunya seseorang harus
sehat, namun seseorang itu juga tidak terlepas akan diserang penyakit. Untuk
mencari pengobatan saat ini sangat memerlukan biaya dalam sebagai alternatif
dipercaya.
b) Di harapkan juga kita sebagai anggota masyarakat tetap melestarikan budaya
asli Indonesia yaitu dengan mengonsumsi obat-obatan tradisional atau dengan
26
DAFTAR PUSTAKA