Sie sind auf Seite 1von 3

ASMA BRONKHIALE

No . Dokumen 07 / SOP-UKP / R J
No. Revisi 0
SOP
Tanggal Terbit 15 Juni 2016
Halaman 1 dari 3

PUSKESMAS H.M.Fakhrurrozie ,SKM.MAP


SIMPANG EMPAT 2 NIP ..197102091991031001

1. Pengertian Asma adalah suatu keadaan di mana saluran nafas mengalami penyempitan karena
hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan dan
penyempitan yang bersifat sementara.

Penyebab
Menurut The Lung Association, ada dua faktor yang menjadi pencetus asma :
1. Pemicu (trigger) yang mengakibatkan terganggunya saluran pernafasan dan
mengakibatkan mengencang atau menyempitnya saluran pernafasan
(bronkokonstriksi) tetapi tidak menyebabkan peradangan, seperti :
- Perubahan cuaca dan suhu udara.
- Rangsang sesuatu yang bersifat alergen, misalnya asap rokok, serbuk sari,
debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga, insektisida, debu,
polusi udara dan hewan piaraan.
- Infeksi saluran pernafasan.
- Gangguan emosi.
- Kerja fisik atau Olahraga yang berlebihan.
2. Penyebab (inducer) yaitu sel mast di sepanjang bronki melepaskan bahan seperti
histamin dan leukotrien sebagai respon terhadap benda asing (alergen), seperti
serbuk sari, debu halus yang terdapat di dalam rumah atau bulu binatang, yang
menyebabkan terjadinya:
- kontraksi otot polos
- peningkatan pembentukan lendir
- perpindahan sel darah putih tertentu ke bronki.
yang mengakibatkan peradangan (inflammation) pada saluran pernafasan
dimana hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara (disebut
bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus
berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernafas.

Gambaran Klinis
- Sesak napas pada asma khas disertai suara mengi akibat kesulitan ekspirasi.
- Pada auskultasi terdengar wheezing dan ekspirasi memanjang.
- Keadaan sesak hebat yang ditandai dengan giatnya otot-otot bantu pernapasan dan
sianosis dikenal dengan status asmatikus yang dapat berakibat fatal.
- Dispnoe di pagi hari dan sepanjang malam, sesudah latihan fisik (terutama saat
cuaca dingin), berhubungan dengan infeksi saluran nafas atas, berhubungan
ASMA BRONKHIALE
No . Dokumen 07 / SOP-UKP / R J
No. Revisi 0
SOP
Tanggal Terbit 15 Juni 2016
Halaman 2 dari 3

PUSKESMAS H.M.Fakhrurrozie ,SKM.MAP


SIMPANG EMPAT 2 NIP ..197102091991031001

dengan paparan terhadap alergen seperti pollen dan bulu binatang.


- Batuk yang panjang di pagi hari dan larut malam, berhubungan dengan faktor
iritatif, batuknya bisa kering, tapi sering terdapat mukus bening yang
diekskresikan dari saluran nafas.

Diagnosis
Diagnosis asma kadang-kadang dapat ditegakkan atas dasar anamnesis dan
auskultasi. Wheezing di akhir ekspirasi hampir selalu merupakan tanda penyakit
paru obstruktif seperti asma. Pada asma ringan, auskultasi hampir selalu normal bila
pasiennya asimtomatik.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan penyakit asma bronkiale di Puskesmas


Simpang empat 2
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Simpang Empat 2 nomor
10/PKM-SE2/SK/2016 tentang jenis Pelayanan, jadwal dan penaggung jawab
pelayanan di Puskesmas Simpang Empat 2
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 296/Menkes/Sk/Iii/2008
4. Referensi
Tentang Pedoman Pengobatan Dasar Di Puskesmas
1. Perawat melakukan pemeriksaan fisik : mengukur berat badan pasien,
tensi,nadi, suhu ( bila pasien panas ),respirasi.
2. Dokter melakukan anamnesa pada pasien :
 Keluhan yang dirasakan : apakah ada sesak nafas,apakah nafas berbunyi
( WHEEZING),apakah disertai batuk,apakah pasien menderita alergi.
 Berapa lama keluhan dirasakan
3. Dokter memberikan terapi :
- Faktor pencetus serangan sedapat mungkin dihilangkan.
- Pada serangan ringan dapat diberikan suntikan adrenalin 1 : 1000 0,2 – 0,3 ml
5. Prosedur
subkutan yang dapat diulangi beberapa kali dengan interval 10 – 15 menit.
Dosis anak 0,01 mg/kgBB yang dapat diulang dengan memperhatikan tekanan
darah, nadi dan fungsi respirasi.
- Bronkodilator terpilih adalah teofilin 100 – 150 mg 3 x sehari pada orang
dewasa dan 10 – 15 mg / kgBB sehari untuk anak.
- Pilihan lain : Salbutamol 2 – 4 mg 3 x sehari untuk dewasa
- Efedrin 10 – 15 mg 3 x sehari dapat dipakai untuk menambah khasiat theofilin.
- Prednison hanya dibutuhkan bila obat-obat diatas tidak menolong dan diberikan
beberapa hari saja untuk mencegah status asmatikus. Namun pemberiannya
ASMA BRONKHIALE
No . Dokumen 07 / SOP-UKP / R J
No. Revisi 0
SOP
Tanggal Terbit 15 Juni 2016
Halaman 3 dari 3

PUSKESMAS H.M.Fakhrurrozie ,SKM.MAP


SIMPANG EMPAT 2 NIP ..197102091991031001

tidak boleh terlambat.


- Nebulezer
- Penderita status asmatikus memerlukan oksigen, terapi parenteral dan
perawatan intensif sehingga harus dirujuk dengan tindakan awal sebagai berikut
:
 Penderita diinfus glukosa 5%
 Aminofilin 5 – 6 mg/kgBB disuntikkan i.v perlahan bila penderita belum
memperoleh teofilin oral.
 Prednison 10 – 20 mg 2 x sehari untuk beberapa hari, kemudian
diturunkan dosisnya sehingga secepat mungkin dapat dihentikan.

1. Unit Pendaftaran dan rekam Medis


2. Poli Umum
6. Unit Terkait
3. Unit UGD
4. Apotik
1. Rekam Medis
7. Dokumen 2. Resep
Terkait 3. Buku Register Pasien
4. Formulir Rujukan
8. Rekam Historis
Perubahan
No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan

Das könnte Ihnen auch gefallen