Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Disusun Oleh :
Ruang : Mawar
A. Pengkajian
1. Identitas klien
Nama : An. A
Umur : 7 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Perum. Bumi Wonosari Asri, Demak
2. Identitas penanggungjawab :
Nama : Ny. A
Umur : 32 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Perum. Bumi Wonosari Asri, Demak
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dengan klien : Ibu kandung
3. Keluhan Utama
Klien mengeluh demam, mual, pusing, dan nafsu makan berkurang.
7. Riwayat Alergi
An. A tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat, cuaca, dan suhu
maupun makanan.
B. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Lemah.
b. Kesadaran : Compos mentis.
c. Tanda-tanda vital : S : 40°C
N : 90 x/menit
RR : 20 x/menit
d. Kepala : Bentuk mesochepal, tidak ada luka, kulit kepala klien bersih.
e. Mata : Respon buka mata klien spontan, konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak ikterik, dan pandangan mata tidak kabur.
f. Hidung : Tidak terdapat polip, tidak ada sekret, tidak terjadi epitaksis.
g. Telinga : Simetris, tidak ada perdarahan, dan tidak ada serumen.
h. Mulut : Membran mukosa bibir klien tampak kering, mulut tampak
kotor, terdapat karies gigi.
i. Leher : Tidak mengalami pembesaran kelenjar tiroid dan tidak terjadi
peningkatan tekanan vena jugularis.
j. Dada
Paru-paru : I : dada simetris.
P : fokal fremitus teraba sama kanan dan kiri, ekspansi dada
simetris.
P : sonor.
A : vesikuler.
Dada : I : ictus cordis tidak tampak.
P : ictus cordis teraba di IC 4.
P : pekak.
A : S1, S2 reguler.
k. Abdomen : I : datar tidak ada lesi.
A : bising usus 10 x/menit.
P : tidak ada nyeri tekan.
P : tympani.
l. Ekstremitas : Atas : Terdapat petekie disekitar tangan, terpasang infus
RL 15 tpm pada tangan kanan.
Bawah : tidak ada kelainan.
m. Genetalia : Klien berjenis kelamin laki-laki, genetalia bersih, dan tidak
ada kelainan.
C. Pemeriksaan Penunjang
b. Terapi Obat
1. Paracetamol 500 mg
2. Ranitidine 40 mg 2 X 1
3. Imunos 500 ng 1 X 1
Analisis Data
D. Diagnosis Keperawatan
1. Hipertermi berhubungan dengan penyakit yang ditandai dengan
peningkatan suhu tubuh.
2. Risiko perdarahan berhubungan dengan trombositopenia.
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan mual yang ditandai dengan intake nutrisi yang tidak adekuat.
E. Intervensi
No Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Paraf
Dx
1. Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor suhu tubuh anak
keperawatan 1x24 jam secara berkala.
diharapkan masalah hipertermi 2. Berikan kompres hangat
akan teratasi dengan kriteria pada kening, lipatan paha,
hasil: dan aksila. Rasional:
a. Suhu tubuh dalam rentang kompres hangat dapat
normal (36-37,40C). mengurangi demam dengan
b. Kulit tidak kemerahan proses konduksi dan
c. Akral tidak hangat evaporasi.
3. Anjurkan keluarga untuk
memakaikan pakaian yang
longgar, tipis, serta
menyerap keringat.
Rasional: untuk mengurangi
penguapan tubuh.
4. Anjurkan keluarga untuk
meningkatkan pemberian
asupan cairan per oral.
Rasional: ketika demam,
tubuh berisiko kehilangan
banyak cairan sehingga
perlu asupan cairan agar
tidak terjadi dehidrasi.
5. Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat
antipiuretik. Rasional:
pemberian obat antipiuretik
dilakukan untuk mengurangi
demam.
2. Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda-tanda
keperawatan 3x24 jam perdarahan. Rasional:
diharapkan masalah risiko apabila terjadi perdarahan
perdarahan akan teratasi dapat segera ditangani
dengan kriteria hasil: sehingga tidak
a. Tidak terjadi penurunan menimbulkan masalah yang
hemoglobin. lebih serius.
b. Trombosit meningkat dalam 2. Pantau nilai hemoglobin.
batas normal. Rasional: apabila terjadi
perdarahan nilai
hemoglobin akan turun.
3. Monitor nilai koagulasi
trombosit. Rasional:
trombosit berpengaruh
dalam proses pembekuan
darah, apabila nilai
trombosit di bawah normal
maka akan berisiko terjadi
perdarahan.
4. Anjurkan klien untuk
bedrest dan menghindari
diri dari injury. Rasional:
injury akan menyebabkan
perdarahan.
3. Setelah dilakukan tindakan 1. Menilai status nutrisi
keperawatan 3x24 jam klien. Rasional: untuk
diharapkan masalah mengetahui status
ketidakseimbangan nutrisi nutrisi klien.
kurang dari kebutuhan tubuh 2. Anjurkan keluarga
teratasi dengan kriteria hasil: untuk memberikan
a. Intake cairan meningkat makanan sedikit tapi
(klien menghabiskan ¾ sering. Rasional:
porsi). mencegah muntah dan
b. Tidak terjadi mual dan meningkatkan intake
muntah. makanan.
c. Tidak mengalami 3. Pertahankan kebersihan
penurunan berat badan. mulut anak. Rasional:
mulut yang bersih akan
meningkatkan nafsu
makan.
4. Jelaskan pentingnya
nutrisi yang cukup
untuk penyembuhan
penyakit. Rasional:
untuk meningkatkan
pengetahuan klien dan
keluarga agar lebih
kooperatif.
5. Kolaborasi dengan
dokter dalam pemberian
obat antimual. Rasional:
untuk menghilangkan
mual.
F. Implementasi
Tgl/jam No Implementasi Respon Paraf
Dx
21 1 1. Monitor suhu tubuh anak DS: ibu klien
Januari mengatakan klien masih
2019 demam.
16.30 DO: Suhu: 400C; Nadi:
90x/menit; RR:
20x/menit, kulit teraba
panas, kulit kemerahan,
mukosa bibir kering.
2. Berkolaborasi dengan DS:
dokter dalam pemberian DO: pasien mendapat
antipiuretik terapi paracetamol
500mg dan masuk ke
tubuh klien via oral
3. Menganjurkan kepada DS: keluarga pasien
keluarga untuk mengatakan bersedia
mengompres hangat pada untuk melakukan
bagian dahi dan aksila. kompres hangat.
DO: keluarga klien
tampak kooperatif dan
mampu melakukan
kompres hangat.
4. Menganjurkan keluarga DS: ibu klien anaknya
untuk meningkatkan sudah banyak minum.
asupan cairan oral klien. DO: keluarga klien
tampak kooperatif fan
tampak mengerti alasan
dianjurkan banyak
minum.
17.00 1. Memonitor suhu tubuh DS: ibu klien
anak. mengatakan panas
anaknya sudah turun.
DO: S: 380C; N:
88x/menit; RR:
20x/menit akral teraba
hangat, mukosa bibir
kering.
21 2 1. Memonitor tanda-tanda DS: klien mengatakan
Januari perdarahan. tidak ada perdarahan.
2019 2. Memonitor nilai DO: terdapat patekie
16.45 hemoglobin dan nilai pada klien. Hemoglobin
koagulasi trombosit. : 14,8 g/Dl
Trombosit : 89x103g/dL
G. Evaluasi
Tgl/jam No Catatan perkembangan Paraf
Dx
21 Januari 1 S: ibu klien mengatakan keadaan anaknya sudah
2019 membaik, sudah tidak demam lagi.
O: Suhu: 40oC
Nadi: 90 X /menit
RR:20 X menit/
Kulit klien teraba hangat.
A: masalah teratasi
P: pertahankan intervensi
- Monitor suhu tubuh anak
2 S: klien mengatakan tidak terjadi perdarahan
O: masih terdapat patekie di sekitar tangan klien
Hemoglobin : 14,8 g/Dl
Trombosit : 89x103g/dL
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda-tanda perdarahan
2. Monitor nilai trombosit dan Hb
3. Anjurkan klien untuk melindungi diri dari
injury.
3 S: klien mengatakan mual berkurang dan tidak terjadi
muntah.
O: A: BB: 25kg TB : 128 cm
B: Hb:14,8 g/Dl
C: klien terlihat lemas, mukosa bibir tampak
kering, konjunctiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.
D: klien makan bubur menghabiskan ¼ porsi.
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. Nilai status nutrisi
2. Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
3. Kolaborasi dalam pemberian obat
22 Januari 2 S: klien mengatakan tidak terjadi perdarahan
2019 O: patekie di sekitar tangan masih ada dan mulai
berkurang.
Hb: 14,4 g/dL
Trombosit: 102X 103/ul
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda-tanda perdarahan
2. Pantau nilai trombosit dan Hb
3. Anjurkan klien untuk bedrest
3 S: klien mengatakan sudah tidak mual dan tidak
muntah
O: A: BB:25 kg ; TB:128 cm
B:Hb:14,4 gr/dL
C: klien tampak lemas, konjunctiva tidak anemis,
sklera tidak ikterik
D: klien makan bubur kasar menghabiskan ½ porsi
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
1. Nilai status nutrisi
2. Kolaborasi dalam pemberian obat
3. Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
23 Januari 2 S: klien mengatakan tidak terjadi perdarahan
2019 O: patekie di sekitar tangan mulai berkurang
Hb: 14,4 g/dL
Trombosit: 152x103g/dL.
A: masalah teratasi
P: pertahankan intervensi
3 S: klien mengatakan sudah tidak mual dan tidak
muntah
O: A: BB:25,5kg TB:128 cm
B: Hb: 14,4 g/dL