Sie sind auf Seite 1von 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN

HAEMORAGIC FEVER (DHF) DI RUANG DAHLIA RSUD


SUNAN KALIJAGA DEMAK
Disusun guna memenuhi tugas

Mata Kuliah : Proses dan Dokumentasi Keperawatan

Dosen Pengampu : Tulus Puji Hastuti S.Kep.,Ns.,M.Kes

Disusun Oleh :

1. Alif Fathin Bahaja. P1337420718001


2. Milleana Febri Rahmawati. P1337420718004
3. Revi Nur Ristanti. P1337420718009
4. Feli Tri Yuliana. P1337420718010
5. Nurul Handayani. P1337420718013
6. Mela Ayu Mahardika. P1337420718018
7. Anita Rahmawati. P1337420718023
8. Muhammad Iqbal Ramadlan. P1337420718028
9. Wisnu Guntur Prakoso. P1337420718029
10. Yeni Disnatia. P1337420718032

PRODI DIV KEPERAWATAN MAGELANG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN
KESEHATAN SEMARANG
TAHUN 2018/2019
Tanggal Pengkajian : 21 Januari 2019

Waktu : 17.00 WIB

Tanggal Masuk : 21 Januari 2019

Waktu : 16.00 WIB

Ruang : Mawar

A. Pengkajian
1. Identitas klien
Nama : An. A
Umur : 7 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Perum. Bumi Wonosari Asri, Demak

2. Identitas penanggungjawab :
Nama : Ny. A
Umur : 32 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Perum. Bumi Wonosari Asri, Demak
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dengan klien : Ibu kandung

3. Keluhan Utama
Klien mengeluh demam, mual, pusing, dan nafsu makan berkurang.

4. Riwayat Penyakit Sekarang


An. A mengatakan demam, badan lemas, sejak 2 hari yang lalu.
Pasien dibawa ke IGD RSUD Sunan Kalijaga Kota Demak. Pada tanggal
21 Januari 2019 pada pukul 16.00 WIB. Suhu 40°C, nadi 90 x/menit,
dan RR 20 x/menit. Klien juga diambil darah untuk dilakukan
pemeriksaan laborat. Hasil dari pemeriksaan trombositnya 89 × 103
g/dL.

5. Riwayat Penyakit Dahulu


An. A belum pernah mengalami sakit yang serupa dan belum pernah
dirawat di rumah sakit.
6. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga dari An. A tidak mempunyai dan belum pernah memiliki
penyakit menurun dan menular.

7. Riwayat Alergi
An. A tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat, cuaca, dan suhu
maupun makanan.

8. Riwayat Penyakit Kecelakaan


An. A belum pernah mengalami riwayat jatuh/kecelakaan maupun
jatuh yang mengakibatkan cidera.

9. Riwayat Kehamilan dan Persalinan


a. Prenatal
Ny. A rutin melakukan pemeriksaan kehamilan.
b. Intranatal
An. A lahir secara normal di rumah sakit, BB lahir : 2,5 kg, PB : 55
cm.
c. Postnatal
Sejak lahir diasuh dengan baik.

10. Riwayat Imunisasi


Usia 1 bulan : BCG
Usia 2-3 bulan : Hepatitis B I, II, III, Polio I, II, dan DPT I, II.
Usia 4 bulan : DPT III, dan Polio III.
Usia 9 bulan : Polio IV, Campak.

B. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Lemah.
b. Kesadaran : Compos mentis.
c. Tanda-tanda vital : S : 40°C
N : 90 x/menit
RR : 20 x/menit
d. Kepala : Bentuk mesochepal, tidak ada luka, kulit kepala klien bersih.
e. Mata : Respon buka mata klien spontan, konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak ikterik, dan pandangan mata tidak kabur.
f. Hidung : Tidak terdapat polip, tidak ada sekret, tidak terjadi epitaksis.
g. Telinga : Simetris, tidak ada perdarahan, dan tidak ada serumen.
h. Mulut : Membran mukosa bibir klien tampak kering, mulut tampak
kotor, terdapat karies gigi.
i. Leher : Tidak mengalami pembesaran kelenjar tiroid dan tidak terjadi
peningkatan tekanan vena jugularis.
j. Dada
Paru-paru : I : dada simetris.
P : fokal fremitus teraba sama kanan dan kiri, ekspansi dada
simetris.
P : sonor.
A : vesikuler.
Dada : I : ictus cordis tidak tampak.
P : ictus cordis teraba di IC 4.
P : pekak.
A : S1, S2 reguler.
k. Abdomen : I : datar tidak ada lesi.
A : bising usus 10 x/menit.
P : tidak ada nyeri tekan.
P : tympani.
l. Ekstremitas : Atas : Terdapat petekie disekitar tangan, terpasang infus
RL 15 tpm pada tangan kanan.
Bawah : tidak ada kelainan.
m. Genetalia : Klien berjenis kelamin laki-laki, genetalia bersih, dan tidak
ada kelainan.

C. Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan Darah Lengkap

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan

Hematologi Lengkap (Hb,WBC,Pit,RBC,Hmt,MCV,MCH,MCHC,Diff)


21 Januari 2019
Leukosit 6,82 3,6 – 11 10^3/ul
-Neutrofil 24,0 50 – 70 %
-Limfosit 46,0 20 – 40 %
-Monosit 6,9 2–8 %
-Eosinofil 0,6 1–3 %
-Basofil 0,1 0–1 %
-LUC 22,4 1–4 %
Eritrosit 4,78 3,6 – 5,2 10^5/ul
Hemoglobin 14,8 11,7 – 15,5 g/dl
Hematokrit 39,6 32 – 47 %
MCV 82,9 80 – 100 ɲ
MCH 29,6 26 – 34 Pg
MCHC 35,8 32 – 35 g/dl
Trombosit 89 150 – 450 10^3/ul
Pemeriksaan Hasil
Ig G Dengue Positif
Ig M Dengue Positif

b. Terapi Obat
1. Paracetamol 500 mg
2. Ranitidine 40 mg 2 X 1
3. Imunos 500 ng 1 X 1

Analisis Data

Tgl No Problem Etiologi S


21 1 Hipertermi Penyakit DS : ibu klien mengatakan An. A
Januari demam.
2019 DO : Suhu : 40°C
Nadi : 90x/menit
RR : 20x/menit
Kulit teraba hangat, klien tampak
lemas, mukosa bibir klien kering.
2 Risiko perdarahan Trombositopenia DS : Ibu klien mengatakan terdapat
bintik-bintik merah di tangan klien.
DO : Terdapat bintik-bintik merah di
tangan klien, setelah dilakukan
rumple leed test bintik bertambah
banyak.
Trombosit : 89x103g/dL.
3 Ketidakseimbangan DS : Ibu klien mengatakan klien
nutrisi kurang dari susah makan.
kebutuhan tubuh Klien mengatakan mual.
DO : A : BB : 25 kg, TB :128 cm.
B : 14,8 g/dL
C : Klien tampak lemah, mukosa
bibir kering, konjungtiva tidak
anemis, sclera tidak ikterik.
D : Diit bubur kasar hampir habis ¼
porsi.

D. Diagnosis Keperawatan
1. Hipertermi berhubungan dengan penyakit yang ditandai dengan
peningkatan suhu tubuh.
2. Risiko perdarahan berhubungan dengan trombositopenia.
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan mual yang ditandai dengan intake nutrisi yang tidak adekuat.

E. Intervensi
No Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Paraf
Dx
1. Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor suhu tubuh anak
keperawatan 1x24 jam secara berkala.
diharapkan masalah hipertermi 2. Berikan kompres hangat
akan teratasi dengan kriteria pada kening, lipatan paha,
hasil: dan aksila. Rasional:
a. Suhu tubuh dalam rentang kompres hangat dapat
normal (36-37,40C). mengurangi demam dengan
b. Kulit tidak kemerahan proses konduksi dan
c. Akral tidak hangat evaporasi.
3. Anjurkan keluarga untuk
memakaikan pakaian yang
longgar, tipis, serta
menyerap keringat.
Rasional: untuk mengurangi
penguapan tubuh.
4. Anjurkan keluarga untuk
meningkatkan pemberian
asupan cairan per oral.
Rasional: ketika demam,
tubuh berisiko kehilangan
banyak cairan sehingga
perlu asupan cairan agar
tidak terjadi dehidrasi.
5. Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat
antipiuretik. Rasional:
pemberian obat antipiuretik
dilakukan untuk mengurangi
demam.
2. Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda-tanda
keperawatan 3x24 jam perdarahan. Rasional:
diharapkan masalah risiko apabila terjadi perdarahan
perdarahan akan teratasi dapat segera ditangani
dengan kriteria hasil: sehingga tidak
a. Tidak terjadi penurunan menimbulkan masalah yang
hemoglobin. lebih serius.
b. Trombosit meningkat dalam 2. Pantau nilai hemoglobin.
batas normal. Rasional: apabila terjadi
perdarahan nilai
hemoglobin akan turun.
3. Monitor nilai koagulasi
trombosit. Rasional:
trombosit berpengaruh
dalam proses pembekuan
darah, apabila nilai
trombosit di bawah normal
maka akan berisiko terjadi
perdarahan.
4. Anjurkan klien untuk
bedrest dan menghindari
diri dari injury. Rasional:
injury akan menyebabkan
perdarahan.
3. Setelah dilakukan tindakan 1. Menilai status nutrisi
keperawatan 3x24 jam klien. Rasional: untuk
diharapkan masalah mengetahui status
ketidakseimbangan nutrisi nutrisi klien.
kurang dari kebutuhan tubuh 2. Anjurkan keluarga
teratasi dengan kriteria hasil: untuk memberikan
a. Intake cairan meningkat makanan sedikit tapi
(klien menghabiskan ¾ sering. Rasional:
porsi). mencegah muntah dan
b. Tidak terjadi mual dan meningkatkan intake
muntah. makanan.
c. Tidak mengalami 3. Pertahankan kebersihan
penurunan berat badan. mulut anak. Rasional:
mulut yang bersih akan
meningkatkan nafsu
makan.
4. Jelaskan pentingnya
nutrisi yang cukup
untuk penyembuhan
penyakit. Rasional:
untuk meningkatkan
pengetahuan klien dan
keluarga agar lebih
kooperatif.
5. Kolaborasi dengan
dokter dalam pemberian
obat antimual. Rasional:
untuk menghilangkan
mual.

F. Implementasi
Tgl/jam No Implementasi Respon Paraf
Dx
21 1 1. Monitor suhu tubuh anak DS: ibu klien
Januari mengatakan klien masih
2019 demam.
16.30 DO: Suhu: 400C; Nadi:
90x/menit; RR:
20x/menit, kulit teraba
panas, kulit kemerahan,
mukosa bibir kering.
2. Berkolaborasi dengan DS:
dokter dalam pemberian DO: pasien mendapat
antipiuretik terapi paracetamol
500mg dan masuk ke
tubuh klien via oral
3. Menganjurkan kepada DS: keluarga pasien
keluarga untuk mengatakan bersedia
mengompres hangat pada untuk melakukan
bagian dahi dan aksila. kompres hangat.
DO: keluarga klien
tampak kooperatif dan
mampu melakukan
kompres hangat.
4. Menganjurkan keluarga DS: ibu klien anaknya
untuk meningkatkan sudah banyak minum.
asupan cairan oral klien. DO: keluarga klien
tampak kooperatif fan
tampak mengerti alasan
dianjurkan banyak
minum.
17.00 1. Memonitor suhu tubuh DS: ibu klien
anak. mengatakan panas
anaknya sudah turun.
DO: S: 380C; N:
88x/menit; RR:
20x/menit akral teraba
hangat, mukosa bibir
kering.
21 2 1. Memonitor tanda-tanda DS: klien mengatakan
Januari perdarahan. tidak ada perdarahan.
2019 2. Memonitor nilai DO: terdapat patekie
16.45 hemoglobin dan nilai pada klien. Hemoglobin
koagulasi trombosit. : 14,8 g/Dl
Trombosit : 89x103g/dL

3. Menganjurkan klien untuk DS: klien mengatakan


bedrest dan melindungi bersedia bedrest selama
diri dari injury. sakit.
DO: klien tidak pernah
beranjak dari tempat
tidur.
21 3 1. Menilai status nutrisi klien DS: klien mengatakan
Januari mual dan tidak nafsu
2019 makan.
DO:
A: BB: 25kg TB : 128
cm
B: Hb:14,8 g/dL
C: klien terlihat lemah,
mukosa bibir kering,
konjuctiva tidak anemis,
dan sklera tidak ikterik.
D: klien makan bubur
menghabiskan
seperempat porsi.

2. Menganjurkan klien untuk DS: ibu klien


makan sedikit-sedikit mengatakan akan
tetapi sering. membujuk anaknya
untuk makan sedikit
tetapi sering.
DO: ibu klien tampak
kooperatif.
3. Menganjurkan klien untuk DS: klien mengatakan
menjaga kebersihan selama di rumah sakit
mulut. belum menggosok gigi
karena tidak boleh
menggosok gigi dengan
sikat gigi.
DO: klien tampak
kooperatif dan mau
membersihkan mulut
dengan kapas.
4. Berkolaborasi dengan DS: klien mengatakan
dokter dalam pemberian bersedia diberikan obat
obat antimual. melalui suntikan.
DO: klien mendapat
terapi obat ranitidine
20mg masuk ke tubuh
klien secara intravena.
22 2 1. Memonitor tanda-tanda DS: klien mengatakan
Januari perdarahan. tidak terjadi perdarahan.
2019 2. Memantau nilai DO: patekie pada
08.00 hemoglobin dan tangan klien masih ada.
trombosit. Hb: 14,4 g/dL
Trombosit: 102X 103/ul
3. Menganjurkan klien untuk DS: klien mengatakan
mencegah terjadinya akan hati-hati.
benturan. DO: klien tampak
kooperatif dan mengerti
apa yang dijelaskan.
3 1. Menilai status nutrisi klien DS: klien mengatakan
masih merasa mual.
DO:
A: BB:25 kg ; TB:128
cm
B:Hb:14,4 gr/dL
C:klien tampak lemah,
mukosa bibir kering,
konjunctiva tidak
anemis, sklera tidak
ikterik.
D: klien makan bubur
kasar menghabiskan
setengah porsi.
11.00 2. Melakukan injeksi DS: klien mengatakan
obat sesuai hasil bersedia diberi obat.
kolaborasi. DO: klien mendapat
terapi obat ranitidine
20mg, masuk ke tubuh
melalui IV.
3. Menjelaskan DS: klien mengatakan
pentingnya intake akan berusaha makan
nutrisi yang adekuat. lebih banyak lagi.
DO: klien
menghabiskan ½ porsi.
4. Memonitor adanya DS: klien mengatakan
mual dan muntah. mual sudah berkurang
namun masih tidak
nafsu makan.
DO: klien
menghabiskan makanan
setengah porsi.
23 2 1. Memonitor DS: klien mengatakan
Januari adanya tidak ada perdarahan.
2019 perdarahan. DO: patekie pada
2. Memantau tangan sudah berkurang.
nilai Hb: 14,4 g/dL
hemoglobin Trombosit:
klien dan 152x103g/dL.
koagulasi
trombosit.
3 1. Menilai status nutisi DS: klein mengatakan
klien. sudah tidak mual.
DO:
A: BB:25,5kg TB:128
cm
B: Hb: 14,4 g/dL
C: klien tampak lebih
segar, mukosa bibir
kering, konjunctiva
tidak anemis, sclera
tidak ikterik.
D: Diit bubur kasar
menghabiskan ½ porsi
RS.
17.00 2. Melakukan hasil DS: klien mengatakan
kolaborasi dalam bersedia diberi obat.
pemberian obat DO: klien mendapat
antimual. terapi obat ranitidine
20mg, masuk secara
injeksi IV.
3. Memonitor adanya DS: klien mengatakan
mual dan muntah. sudah tidak mual dan
tidak muntah.
DO: klien makan habis
1 porsi.

G. Evaluasi
Tgl/jam No Catatan perkembangan Paraf
Dx
21 Januari 1 S: ibu klien mengatakan keadaan anaknya sudah
2019 membaik, sudah tidak demam lagi.
O: Suhu: 40oC
Nadi: 90 X /menit
RR:20 X menit/
Kulit klien teraba hangat.
A: masalah teratasi
P: pertahankan intervensi
- Monitor suhu tubuh anak
2 S: klien mengatakan tidak terjadi perdarahan
O: masih terdapat patekie di sekitar tangan klien
Hemoglobin : 14,8 g/Dl
Trombosit : 89x103g/dL
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda-tanda perdarahan
2. Monitor nilai trombosit dan Hb
3. Anjurkan klien untuk melindungi diri dari
injury.
3 S: klien mengatakan mual berkurang dan tidak terjadi
muntah.
O: A: BB: 25kg TB : 128 cm
B: Hb:14,8 g/Dl
C: klien terlihat lemas, mukosa bibir tampak
kering, konjunctiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.
D: klien makan bubur menghabiskan ¼ porsi.
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. Nilai status nutrisi
2. Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
3. Kolaborasi dalam pemberian obat
22 Januari 2 S: klien mengatakan tidak terjadi perdarahan
2019 O: patekie di sekitar tangan masih ada dan mulai
berkurang.
Hb: 14,4 g/dL
Trombosit: 102X 103/ul
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda-tanda perdarahan
2. Pantau nilai trombosit dan Hb
3. Anjurkan klien untuk bedrest
3 S: klien mengatakan sudah tidak mual dan tidak
muntah
O: A: BB:25 kg ; TB:128 cm
B:Hb:14,4 gr/dL
C: klien tampak lemas, konjunctiva tidak anemis,
sklera tidak ikterik
D: klien makan bubur kasar menghabiskan ½ porsi
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
1. Nilai status nutrisi
2. Kolaborasi dalam pemberian obat
3. Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
23 Januari 2 S: klien mengatakan tidak terjadi perdarahan
2019 O: patekie di sekitar tangan mulai berkurang
Hb: 14,4 g/dL
Trombosit: 152x103g/dL.
A: masalah teratasi
P: pertahankan intervensi
3 S: klien mengatakan sudah tidak mual dan tidak
muntah
O: A: BB:25,5kg TB:128 cm
B: Hb: 14,4 g/dL

C: klien tampak lebih segar. Konjuctiva tidak anemis,


sklera tidak ikterik
D: klien makan bubur menghabiskan 1 porsi RS
A: masalah teratasi
P: pertahankan intervensi

Das könnte Ihnen auch gefallen