Sie sind auf Seite 1von 12

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/322031990

KEBUTUHAN FASILITAS POKOK PELABUHAN PERIKANAN PANTAI LAMPULO


15 TAHUN MENDATANG (Main Facility Necessity of Lampulo Coastal Fishing
Port for 15 Years for the Future)

Article · September 2016


DOI: 10.29244/jmf.6.1.33-43

CITATIONS READS

0 1,579

4 authors, including:

Budhi Hascaryo Iskandar


Bogor Agricultural University
65 PUBLICATIONS   47 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

HACCP on Fishing Vessels View project

Fisheries Supply Chain View project

All content following this page was uploaded by Budhi Hascaryo Iskandar on 27 February 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Marine Fisheries ISSN 2087-4235
Vol. 6, No. 1, Mei 2015
Hal: 33-43

KEBUTUHAN FASILITAS POKOK PELABUHAN PERIKANAN PANTAI


LAMPULO 15 TAHUN MENDATANG

Main Facility Necessity of Lampulo Coastal Fishing Port


for 15 Years for the Future

Oleh:

Fauzi Syahputra1*, Anwar B. Pane2, Ernani Lubis2, Budhi H. Iskandar2

1 Program Studi Teknologi Perikanan Laut, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor

2 Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor

* Korespondensi: fauzi_poisseubon@yahoo.com

Diterima: 24 Oktober 2014; Disetujui: 21 Januari 2015

ABSTRACT
Lampulo fishing port located in Banda Aceh. This port categorized as type C. The activity in
Lampulo very dense, it is suspected due to inadequate of facilities available at the port. The aims of
this study is to determine the projected increase in the production volume of the catch; determine
the projected increase in the number of fishing boats; determine the needs of the dock, and harbor,
for the current and future needs of 15 years. This research was conducted at the Lampulo fishing
port in Banda Aceh by using a case study method. Calculation of the dock and harbour needs
presently and in the next 15 years by using statistical data, namely the catch production (1), the
number and size of vessel (2), direct measurement of results data objects i.e. jetty length (1), pond
depth (2), ships length (3), direct observations data of the research object, namely dock facilities
condition (1) port (2), the maximum draft of vessels (3) and the distance between the ship while
tethered in the harbour. Based on projections of production, the total production volume in Lampulo
reached 14,096 tons in 2027 or increased by 114%, but became decreased in 2028-2029 by 3,6%
when compared with the production volume in 2027. The projected number of vessel fleet reached
822 units or an increase of 112% in 2029. Projected increase the size of the dock and the depth of
the pool is needed for the next 15 years in the amount of 831m for landing docks and 757m for
2
loading docks. It also required the addition of the port into a vast pool of 224.497 m and the depth
of the pool minus 3,4 m.

Keywords: development, main port facilities, vessel

ABSTRAK
Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lampulo terletak di kota banda Aceh. Pelabuhan ini
adalah pelabuhan perikanan tipe C. Aktivitas di Pelabuhan Lampulo sangat padat, hal ini diduga
akibat kurang memadainya fasilitas yang tersedia di pelabuhan tersebut. Tujuan dari penelitian ini
adalah menentukan proyeksi peningkatan volume produksi hasil tangkapan; menentukan proyeksi
peningkatan jumlah kapal perikanan; menentukan kebutuhan dermaga, dan kolam pelabuhan,
untuk saat ini dan kebutuhan 15 tahun kedepan. Penelitian ini dilakukan di Pelabuhan Perikanan
Pantai Lampulo Banda Aceh. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Perhitungan kebutuhan
34 Marine Fisheries 6 (1): 33-43, Mei 2015

dermaga dan kolam pelabuhan saat ini dan 15 tahun kedepan menggunakan data statistik yaitu
produksi hasil tangkapan (1), jumlah dan ukuran kapal (2), data hasil pengukuran langsung objek
penelitian yaitu panjang dermaga (1), kedalaman kolam (2), panjang kapal (3); data hasil
pengamatan langsung terhadap objek penelitian yaitu keadaan fasilitas dermaga (1), kolam
pelabuhan (2), draft maksimum kapal yang paling besar (3) dan jarak antar kapal saat bertambat di
pelabuhan. Berdasarkan proyeksi produksi, total volume produksi di PPP Lampulo mencapai
14,096 ton pada tahun 2027 atau meningkat sebesar 114%, namun mengalami penurunan pada
tahun 2028-2029 sebesar 3,6% jika dibandingkan dengan volume produksi tahun 2027. Adapun
proyeksi jumlah armada kapal penangkapan terjadi peningkatan mencapai 822 unit atau sebesar
112 % pada tahun 2029. Proyeksi penambahan ukuran dermaga dan kedalaman kolam yang
dibutuhkan untuk 15 tahun mendatang yaitu sebesar 831 m untuk dermaga pendaratan dan 757 m
untuk dermaga muat. Selain itu juga diperlukan penambahan luas kolam pelabuhan menjadi
2
224,497 m dan kedalaman kolam minus 3,4 m.

Kata kunci: pengembangan, fasilitas pokok pelabuhan, kapal

PENDAHULUAN Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lam-


pulo adalah salah satu pelabuhan perikanan
Pelabuhan perikanan memiliki fungsi
terbesar dan memiliki kontribusi yang cukup
utama antara lain sebagai tempat bertambat-
besar terhadap sektor perikanan tangkap di
labuhnya kapal perikanan, kegiatan pendaratan
Aceh. Lokasi PPP Lampulo berada di Utara
hasil tangkapan dan kegiatan pemuatan bahan
Sumatera dengan kawasan daerah penangkap-
kebutuhan melaut. Fungsi pelabuhan perikanan
an ikan (fishing ground) di Selat Malaka dan
akan terlaksana dengan baik apabila dilengkapi
Samudera Hindia. Perairan ini memiliki potensi
dengan fasilitas pokok, yaitu dermaga dan
ikan pelagis besar seperti tuna dan cakalang
kolam pelabuhan.
yang cukup potensial untuk dimanfaatkan. Hal
Dermaga dan kolam pelabuhan merupa- ini terlihat dari peningkatan produksi tuna dan
kan fasilitas pokok pelabuhan yang dapat men- cakalang yang dihasilkan yaitu sebesar 17,3%
dorong fasilitas lainya untuk dikembangkan, de- atau 6.823,158 ton pada tahun 2012 dibanding-
ngan kata lain jika fasilitas pokok berkembang kan dengan produksi tahun 2010 yaitu sebesar
maka fasilitas lainnya akan ikut berkembang. 5.638,270 ton. Jumlah kapal di PPP lampulo
Oleh karena itu perlu dilakukan kajian untuk meningkat, pada tahun 2010 sebanyak 241 unit
mengembangkan fasilitas pokok pelabuhan dan meningkat menjadi 307 unit pada tahun
perikanan. Hal ini diharapkan dapat mengem- 2012 (DKP Aceh 2012).
bangkan fasilitas-fasilitas lainya sehingga pela-
Peningkatan volume produksi dan jumlah
buhan dapat menjalankan fungsi dan peranan-
kapal tidak diikuti dengan penambahan ukuran
nya dengan baik. Kegiatan-kegiatan di pelabuh-
dermaga PPP Lampulo. Kondisi ini mengakibat-
an harus pula didukung oleh prinsip-prinsip
kan adanya permasalahan antrian kapal. Trend
efektifitas dan efisien pelabuhan perikanan.
produksi hasil tangkapan yang cenderung me-
Efisiensi dan efektifitas pelabuhan dapat ningkat mendorong adanya peningkatan jumlah
dilihat dari kecepatan pelayanan suatu pela- kapal. Pengamatan pada bulan Agustus-Sep-
buhan dalam menangani kegiatan pendaratan tember tahun 2012, memperlihatkan bahwa
hasil tangkapan dan pemuatan bahan kebu- kondisi dermaga terlihat belum mencukupi un-
tuhan melaut secara cepat. Dimana kapal-kapal tuk melayani kapal-kapal yang melakukan pen-
melakukan pendaratan hasil tangkapan dan daratan hasil tangkapan. Hal ini terlihat adanya
pemuatan bahan kebutuhan melaut, kemudian antrian kapal yang terjadi pada saat pendaratan
berangkat lagi tanpa disertai waktu tunggu yang hasil tangkapan. Pada musim penangkapan
lama untuk sandar pada tambatan dermaga. ikan, antrian kapal di PPP Lampulo minimal
Fasilitas yang kurang memadai mengakibatkan mencapai 3-4 jam per kapal. Waktu tunggu ter-
bertambahnya waktu kapal di dermaga, sehing- sebut telah melewati batas waktu normal pen-
ga biaya operasional kapal yang dikeluarkan daratan hasil tangkapan untuk pelaksanaan
akan bertambah besar untuk membayar waktu pelelangan ikan; dimana biasanya lelang dila-
kerja yang tidak produktif. Selain itu kerugian kukan dari pukul 05:00-09:00 WIB. Hal ini diper-
yang didapat akan semakin besar akibat kua- kuat oleh hasil penelitian Martunis (2014) yang
litas hasil tangkapan yang semakin menurun menyatakan bahwa waktu periode padatnya
(Latief 2003). pendaratan hasil tangkapan pada musim se-
Syahputra et al. – Kebutuhan Fasilitas Pokok PPP Lampulo 15 Tahun Mendatang 35

dang, terjadi pada pukul 05:00-12:00, artinya katan jumlah kapal perikanan; serta menentu-
periode pendaratan hasil tangkapan sudah me- kan kebutuhan dermaga, dan kolam pelabuhan,
lampaui waktu normal serta merugikan nelayan untuk saat ini dan kebutuhan 15 tahun kede-
dalam hal biaya operasional serta kualitas hasil pan.
tangkapan yang menurun akibat antrian yang
terlalu lama.
Pemerintah daerah Aceh melalui Dinas METODE
Perikanan dan Kelautan (DKP) saat ini sedang
Penelitian dilakukan di PPP Lampulo
mengarahkan kebijakan pada peningkatan per-
Banda Aceh. Waktu penelitian berlangsung an-
ekonomian daerah pada sektor pangan. Salah
tara bulan Febuari-Mei 2013 menggunakan
satu pusat penggerak roda perekonomian pada
metode studi kasus. Aspek yang diteliti dalam
sektor pangan adalah pelabuhan perikanan.
penelitian ini adalah kebutuhan dermaga dan
Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lampulo
kolam pelabuhan saat ini dan 15 tahun ke
saat ini sedang dipersiapkan untuk menjadi sa-
depan.
lah satu pusat perekonomian utama di Aceh.
Pemerintah daerah merencanakan pengem- Data yang dibutuhkan untuk penelitian
bangan fasilitas- fasilitas PPP Lampulo dalam meliputi data sekunder dan data primer. Jenis
jangka panjang dengan proyeksi 15 tahun. Fa- data sekunder yang dibutuhkan adalah data
silitas PPP yang perlu dikembangkan adalah time series bulanan produksi hasil tangkapan,
fasilitas pokok PPP Lampulo, karena saat ini data tahunan jumlah kapal, luas kolam pela-
dirasakan masih sangat kurang memadai. buhan yang diperoleh dari Dinas Kelautan dan
Saat ini aktivitas pendaratan hasil tang- Perikanan, UPTD PPP Lampulo, dan pustaka
kapan dan pemuatan bahan perbekalan melaut pendukung. Jenis data primer pengukuran
di PPP Lampulo sangat padat. Hal ini disebab- langsung yaitu data ukuran panjang kapal,
kan minimnya ukuran dermaga dan kolam pela- panjang dermaga, dan kedalaman kolam. Data
buhan. Kurangnya panjang dermaga dan kolam observasi dan wawancara yaitu kondisi derma-
pelabuhan menyebabkan padatnya antrian ga, kolam pelabuhan, draft maksimum kapal
pada aktivitas pelayanan pendaratan hasil tang- yang paling besar, jarak antar kapal saat
kapan dan pemuatan bahan perbekalan melaut. bertambat di pelabuhan, ukuran kapal, dan per-
Menurut hasil penelitian Kandi (2005), kepadat- alatan penunjang pendaratan hasil tangkapan
an aktivitas pendaratan hasil tangkapan dan dan pemuatan bahan kebutuhan melaut. Wa-
pemuatan kebutuhan melaut di PPP Lampulo wancara dilakukan dengan cara semi terstruk-
sudah terlihat pada tahun 2005. Hal ini dapat tur yaitu responden diarahkan dengan topik-
dilihat berdasarkan data pengamatan tahun topik yang telah ditetapkan. Metode pengam-
2005 dimana waktu tunggu kapal mencapai 1-3 bilan responden adalah purposive sampling
jam melebihi waktu normal. Trend unit kapal yang dilakukan terhadap 25 nelayan yaitu 7
penangkapan terus meningkat sejak tahun orang nelayan pemilik, 9 orang nelayan nah-
2005 yang artinya tingkat aktivitas dan kepadat- koda, dan 9 orang nelayan pekerja.
an pelayanan di pelabuhan semakin bertam-
bah. Analisis Data
Ukuran dermaga mempengaruhi jumlah
Perhitungan panjang dermaga dilakukan
dan ukuran kapal yang bertambat di pelabuhan.
berdasarkan data jumlah kapal yang memakai
Hasil pengamatan terhadap ukuran dermaga di
dermaga (n), panjang kapal rata-rata (LU), pan-
lapangan menunjukan ukuran dermaga PPP
jang kapal rata-rata (LOA), produksi hasil tang-
Lampulo belum mencukupi kebutuhan yang
kapan per/hari (Q), lama fishing trip (Dc), waktu
ada saat ini. Ukuran panjang dermaga yang
pendaratan hasil tangkapan (U), waktu penda-
ada pada saat ini 178 m, sedangkan jumlah
ratan hasil tangkapan per/hari (T), jarak antar
kapal yang terdaftar di PPP Lampulo mencapai
kapal (S), waktu rata-rata pelayanan kapal, dan
307 unit dengan jumlah kapal yang melakukan
waktu pemuatan kebutuhan melaut per/hari (t).
operasi penangkapan sebesar 80% atau 246
unit. Kondisi ini menyebabkan sangat padatnya Perhitungan LU dilakukan dengan meng-
kegiatan antrian kapal yang menyebabkan gunakan rumus:
tertundanya proses pendaratan hasil tangkapan
dan pemuatan bahan kebutuhan melaut sehing- LU= LOA×1,1
ga merugikan nelayan.
Selanjutnya panjang dermaga pendarat-
Penelitian ini bertujuan untuk menentu- an hasil tangkapan (1) dan pemuatan kebutuh-
kan proyeksi peningkatan volume produksi ha- an melaut (2) dihitung berdasarkan rumus
sil tangkapan; menentukan proyeksi pening- PIANC (1997) dalam Gaythwaite (2004) berikut:
36 Marine Fisheries 6 (1): 33-43, Mei 2015

L= .........................................(1) Yt = It x Tt x Ct x Et ……………..................(6)
Keterangan:
Yt = nilai deret waktu pada periode t
L= ........................................(2) It = indeks musiman pada periode t
Tt = komponen trend pada periode t
Ct = komponen siklik pada periode t
Perhitungan luas kolam (L) berdasarkan
Et = komponen galat pada periode t
data luas kolam untuk memutar ukuran kapal
terbesar (Lt), jumlah kapal maksimum yang ber- Langkah-langkah penyelesaian model
labuh (N), panjang kapal rata-rata (L), lebar ka- multiplikatif adalah sebagai berikut:
2
pal rata-rata (B), π = 3,14 dan konstanta = 3.
1. Dari data aktual Yt, ditentukan rata-rata
Perhitungan (Lt) dapat dilakukan dengan meng-
bergerak dengan menggunakan data
gunakan rumus:
sekunder selama 15 tahun terakhir. Tujuan
Lt= 3,14 × ukuran kapal terpanjang dari tahap ini adalah untuk memperoleh
dugaan dari Tt dan Ct.
Selanjutnya penentuan kebutuhan luas
Mt = Tt x Ct .........................................(6.1)
kolam pelabuhan dapat dihitung menggunakan
rumus yang dipakai oleh Direktorat Jendral 2. Untuk memperoleh pengaruh musiman (It),
Perikanan sebagai berikut (Ditjen Perikanan dilakukan pembagian fungsi (1) dengan
1981): fungsi (2), yaitu: (Yt/Mt) = It x Et; identifika-
si pengaruh trend (Tt) yang sesuai dengan
L= Lt+(3×n×l×b)..............................................(3)
data, yaitu data kuadratik
Perhitungan kedalaman kolam (D) berda-
3. Untuk mendapatkan komponen siklik (Ct),
sarkan data draft kapal terbesar dengan muat-
persamaan (2) dibagi Tt
an penuh (d), pasang surut kolam pelabuhan
(Mt/Tt) = Ct ..........................................(6.2)
(H), tinggi anggukan kapal yang melaju (S),
jarak aman lunas ke dasar perairan (0,25-1m) 4. Untuk keperluan peramalan, ketiga
(C), dan konstanta = ½. komponen (It, Tt. Ct) digunakan
Ῠ = It x Tt x Ct .....................................(6.3)
Selanjutnya penentuan kebutuhan luas
kolam pelabuhan dapat dihitung menggunakan 5. Rasio antara data aktual (Yt) dengan nilai
rumus yang dipakai oleh Direktorat Jendral yang diduga (Ῠt) merupakan pengaruh
Perikanan sebagai berikut Ditjen Perikanan galat (Et)
(1981): Et = (Yt/Ῠt)............................................(6.4)

D=d+ H +S+ C.........................................(4) Model multiplikatif yang digunakan untuk


peramalan produksi hasil tangkapan menggu-
Perhitungan produktivitas dermaga (PD) nakan pendekatan polynomial, dengan pe-
dilakukan berdasarkan data volume produksi ngambilan keputusan persamaan regresi yang
hasil tangkapan yang didaratkan perpendaratan digunakan adalah yang memiliki koefisien kore-
(VP) dan luas dermaga (L). lasi terbesar dan error terkecil (Pane 2013).

Penentuan produktivitas dermaga dilaku-


kan dengan menggunakan rumus sebagai beri- HASIL DAN PEMBAHASAN
kut (Pane 2013) :
Pelabuhan Perikanan Lampulo terletak di
PD = ..........................................................(5) muara sungai Krueng Aceh kota Banda Aceh
Provinsi Aceh. Lokasi penelitian disajikan pada
Perhitungan kebutuhan panjang derma- Gambar 1. Aceh memiliki lokasi yang strategis
ga, luas dan kedalaman kolam pelabuhan untuk dimana terletak di antara Samudera Hindia,
15 tahun kedepan mengacu pada rumus-rumus Selat Malaka dan Laut Cina Selatan. Berinter-
(1), (2), (3), (4), (5), dan (6). Proyeksi pertam- aksi dengan wilayah Semenanjung Malaka,
bahan kapal didapatkan dengan menggunakan Kepulauan Andaman dan Nicobar. Posisi terse-
software SPSS (Kuncoro 2011) dan untuk pro- but membuat wilayah ini memiliki potensi keka-
yeksi produksi hasil tangkapan menggunakan yaan laut yang beranekaragam (DKP Aceh
dekomposisi dengan rata-rata bergerak yang 2011). Kota Banda Aceh sebagai ibukota dan
pada umumnya mengidentifikasi tiga komponen pusat pemerintahan Provinsi Aceh memiliki
yaitu kecenderungan (trend), siklik dan faktor potensi besar untuk meningkatkan perekono-
musim. Metode peramalan ini menggunakan mian daerah di bidang perikanan tangkap.
0
model multiplikatif (Gasperz 1992) dengan mo- Letak geografis Kota Banda Aceh 05 16‟15”-
0 0 0
del persamaan sebagai berikut: 05 36‟16” LU dan 95 16‟15”-95 22‟35” BT de-
Syahputra et al. – Kebutuhan Fasilitas Pokok PPP Lampulo 15 Tahun Mendatang 37

ngan batas-batas wilayah Kota Banda Aceh se- Proyeksi produksi hasil tangkapan 2015-
bagai berikut; sebelah utara berbatasan dengan 2029 diatas meningkat dengan asumsi stok
Selat Malaka, selatan berbatasan dengan Ka- ikan yang ada mencukupi, dan kondisi unit
bupaten Aceh Besar, timur berbatasan dengan penangkapan ikan tetap stabil seperti saat
Kabupaten Aceh Besar, barat berbatasan de- penelitian dilakukan.
ngan Samudera Indonesia.
Kota Banda Aceh memiliki potensi peri- Kebutuhan Panjang Dermaga dan Kolam
kanan tangkap yang cukup baik. Hal ini dikare- Saat Ini
nakan perairan Aceh memiliki hasil tangkapan
yang termasuk dalam komoditi ekonomis pen- Kebutuhan panjang dermaga dan kolam
ting. Situasi daerah Aceh yang semakin kondu- saat ini dihitung dengan menggunakan rumus
sif membuat pengembangan usaha perikanan PIANC dan Ditjen perikanan. Hasil perhitungan
tangkap khususnya di Kota Banda Aceh sema- panjang dermaga berdasarkan rumus tersebut
kin membaik. Cukup banyaknya jumlah komo- disajikan pada Tabel 3.
diti ekspor perikanan yang terdapat di Kota
Banda Aceh akan dapat meningkatkan penda- Proyeksi Kebutuhan Panjang Dermaga
patan daerah dan menarik investor untuk me- dan Kolam 15 Tahun Kedepan
nanamkan modalnya di sektor perikanan.
Proyeksi kebutuhan panjang dermaga
Kebijakan pemerintah Aceh melalui DKP dan kedalaman kolam 15 tahun kedepan dihi-
Provinsi saat ini adalah meningkatkan komoditi tung menggunakan rumus PIANC dan Ditjen
hasil tangkapan untuk dipasarkan ke dalam perikanan dengan menggunakan data proyeksi
maupun di luar Aceh. Oleh karena itu DKP produksi hasil tangkapan dan jumlah kapal 15
Aceh merencanakan pembangunan dan pem- tahun kedepan. Hasil perhitungan disajikan
benahan infrastruktur perikanan salah satunya pada Tabel 4.
adalah pengembangan fasilitas-fasilitas di PPP
Lampulo. Aktivitas di PPP Lampulo dapat dilihat Menurut Pane (2009), hasil tangkapan
pada Gambar 2. merupakan sumber utama adanya aktivitas-
aktivitas atau merupakan “daya tarik utama dan
awal” untuk kegiatan-kegiatan di PP/PPI.
Tren Produksi Hasil Tangkapan Didarat- Ketiadaan hasil tangkapan yang didaratkan di
kan di PPP Lampulo PP/PPI membuat „mati‟-nya suatu PP/PPI,
sekurang-kurangnya menjadikan PP/PPI hanya
Tren produksi hasil tangkapan PPP lam-
berfungsi minimalis yaitu hanya sebagai penjual
pulo dalam 8 tahun dengan pola polynomial
atau pelayanan jasa kebutuhan melaut saja.
2005-2012 Disajikan pada Gambar 3. Koefisi-
2 Selanjutnya Lubis (2007), menyatakan bahwa
en determinasi R = 0,814 artinya tingkat kese-
produksi hasil tangkapan merupakan aspek
suaian data dengan pola model mencapai
penting yang harus diperhatikan dalam meman-
81,4% dengan nilai standar error sebesar 5%.
faatkan fasilitas pelabuhan karena produksi
Proyeksi tren (Tt) produksi hasil tangkapan
hasil tangkapan sebagai salah satu indikator
PPP Lampulo pada 15 tahun kedepan dipero-
tingkat fungsionalitas suatu pelabuhan perikan-
leh dari penerapan tren polynomial diatas untuk
an (PP) atau pangkalan pendaratan ikan (PPI).
kurun waktu tahun 2015-2029. Secara detail,
proyeksi produksi selama 15 tahun ke depan di Proyeksi hasil tangkapan 15 tahun
PPP Lampulo disajikan pada Tabel 1. kedepan dimaksudkan untuk melihat potensi
pengembangan fasilitas dermaga dan kolam
Proyeksi jumlah volume produksi hasil
PPP Lampulo khususnya. Akan tetapi pengem-
tangkapan di atas menunjukkan adanya pe-
bangan fasilitas pokok secara tidak langsung
ningkatan volume produksi setiap tahunnya
akan mempengaruhi pengembangan pelabuh-
dimana pada tahun 2015 total volume produksi
an secara umum. Hasil penelitian menunjukkan
di PPP Lampulo sebesar 6.596 ton dan
adanya peningkatan pada proyeksi produksi
meningkat hingga mencapai 14.096 ton pada
hasil tangkapan 15 tahun kedepan. Hal ini
tahun 2027 atau meningkat 114%. Penurunan
ditunjukan pada Gambar 3 dimana jelas terlihat
proyeksi volume produksi hasil tangkapan
trend proyeksi produksi hasil tangkapan me-
diperkirakan terjadi pada tahun 2028-2029
ningkat sebesar 171% selama 15 tahun. Hal ini
sebesar masing-masing 136 dan 324 ton atau
menggambarkan PPP Lampulo masih ber-
berjumlah 460 ton atau 3,6% dibanding volume
potensi untuk dikembangkan.
produksi tahun 2.027 (Tabel 1). Kondisi ini ha-
rus dapat diantisipasi pihak pengelola pela- Menurut Kementerian Kelautan dan
buhan Lampulo melalui misalnya peningkatan Perikanan (2011) perkiraan maksimum potensi
pelayanan, peningkatan jumlah dan ukuran lestari (MSY) sumberdaya ikan di WPP 571
armada penangkapan ikan. diestimasi sebesar 276.100 ton dan WPP 572
38 Marine Fisheries 6 (1): 33-43, Mei 2015

sebesar 565.100 ton setiap tahunnya. Artinya karena lokasi daerah penangkapan PPP
produksi hasil tangkapan yang didaratkan di Lampulo yang berada di kwasan WPP 571 dan
PPP Lampulo berpeluang untuk meningkat, 572.

Gambar 1 Peta lokasi penelitian

Gambar 2 Aktivitas di PPP Lampulo


Syahputra et al. – Kebutuhan Fasilitas Pokok PPP Lampulo 15 Tahun Mendatang 39

700

Produksi Hasil Tangkapan (Ton)


600

500

400

300 R² = 0,814

200

100

0
0 20 40 60 80 100 120
Waktu (Bulan)

Gambar 3 Tren polynomial produksi hasil tangkapan tahun 2005-2012

Tabel 1 Proyeksi produksi hasil tangkapan didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai Lampulo
tahun 2015-2029
Waktu Produktivitas
Proyeksi Produksi (ton) dermaga per hari
No
bulan Tahun dengan kondisi saat
2
ini (kg/m )
1 1,2,3,4…..,12 2015 6.707 147
2 1,2,3,4…..,12 2016 8.417 155
3 1,2,3,4…..,12 2017 7.870 198
4 1,2,3,4…..,12 2018 8.265 199
5 1,2,3,4…..,12 2019 10.577 202
6 1,2,3,4…..,12 2020 10.626 196
7 1,2,3,4…..,12 2021 10.773 212
8 1,2,3,4…..,12 2022 10.456 240
9 1,2,3,4…..,12 2023 11.337 219
10 1,2,3,4…..,12 2024 12.798 226
11 1,2,3,4…..,12 2025 11.716 284
12 1,2,3,4…..,12 2026 12.069 281
13 1,2,3,4…..,12 2027 15.177 281
14 1,2,3,4…..,12 2028 15.014 269
15 1,2,3,4…..,12 2029 15.002 278

Proyeksi Jumlah Armada Kapal Penang- penangkapan 15 tahun kedepan dimaksudkan


kapan di PPP Lampulo 15 Tahun untuk melihat potensi pengembangan fasilitas
dermaga dan kolam PPP Lampulo. Hasil pene-
Suherman (2011) menyatakan jumlah litian menunjukkan adanya penambahan jumlah
kapal yang berkunjung atau melakukan penda- kapal yang cukup besar pada hasil proyeksi
ratan hasil tangkapan dan pemuatan bahan jum-lah armada kapal penangkapan 15 tahun
kebutuhan melaut dapat menjadi salah satu kedepan dengan rata-rata pendaratan sebesar
indikator besarnya tingkat operasional pelabuh- 41 unit kapal per hari. Hal ini ditunjukan pada
an tersebut. Kegiatan operasional yang besar Gambar 4 dimana jelas terlihat trend proyeksi
mendorong adanya peningkatan dan pengem- jumlah armada kapal penangkapan meningkat
bangan fasilitas-fasilitas di PPP Lampulo salah hingga 176% selama 15 tahun. Hal ini meng-
satunya adalah dermaga dan kolam pelabuhan. gambarkan PPP Lampulo perlu untuk dikem-
Pengembangan fasilitas dermaga dan kolam bangkan guna mengantisipasi kebutuhan di
pelabuhan secara tidak langsung akan mendo- masa yang akan datang. Peningkatan jumlah
rong perkembangan PPP Lampulo secara kapal mempengaruhi kebutuhan dermaga dan
keseluruhan. Proyeksi jumlah armada kapal kolam pelabuhan dengan kata lain peningkatan
40 Marine Fisheries 6 (1): 33-43, Mei 2015

jumlah kapal seharusnya diikuti dengan pertum- nya penambahan ukuran panjang dermaga dan
buhan ukuran dermaga dan kolam di PPP pembangunan dermaga baru untuk mengan-
Lampulo. Lubis dan Mardiana (2011) menya- tisipasi kebutuhan pelayanan Pendaratan hasil
takan semakin besarnya pertambahan jumlah tangkapan dan pemuatan bahan kebutuhan
dan ukuran kapal perikanan, maka kapal - melaut dan efisiensi waktu tambat-labuh kapal.
kapal tersebut memerlukan penambahan uku-
ran dermaga dan kolam yang sesuai untuk Proyeksi Peningkatan Produksi Hasil
bersandar. Tangkapan dan Jumlah Kapal 15 Tahun
Kedepan Terhadap Ukuran Dermaga 15
Proyeksi Kebutuhan Ukuran Dermaga dan Tahun Kedepan
Kolam Pelabuhan PPP Lampulo 15 Tahun
Kedepan Hasil proyeksi produksi hasil tangkapan
dan jumlah kapal 15 tahun kedepan memperli-
Panjang dermaga bongkar dan muat hatkan adanya peningkatan. Hal ini berpenga-
yang tersedia saat ini atau tahun 2012 pan- ruh terhadap kebutuhan dermaga 15 tahun
jangnya 178 m, adapun panjang dermaga kedepan (Tabel 1 dan 2). Hasil proyeksi rata-
bongkar dan muat yang diperlukan adalah 621 rata produktivitas dermaga harian selama 15
m, dengan rincian panjang dermaga bongkar tahun kedepan menunjukan peningkatan kepa-
362 m dan dermaga muat 259 m. Perlu penam- datan akibat peningkatan proyeksi volume pro-
bahan dermaga sepanjang 443 m. duksi 15 tahun kedepan, sebagaimana terlihat
Kedalaman kolam pelabuhan saat ini pada Tabel 1. Peningkatan kepadatan dermaga
mencapai minus 4 m, sedangkan kedalaman tersebut dapat menimbulkan masalah resiko
kolam yang dibutuhkan saat ini adalah 3,2 m. kerusakan dermaga akibat melebihi daya tam-
Kondisi ini menunjukkan bahwa kedalaman pung yang ada.
kolam yang ada saat ini sudah mencukupi. Produktivitas dermaga rata-rata harian
Luas kolam pelabuhan tahun 2012 adalah PPP Lampulo saat ini atau tahun 2012 menca-
2
120.000 m , sedangkan luas kolam yang dibu- pai 128 kg/m2, sedangkan produktifitas ruang
2
tuhkan saat ini (2014) adalah 97.275 m . Oleh 2
lelang sebesar 59 kg/m . Nilai tersebut lebih
karena itu maka kedalaman kolam saat ini besar jika dibandingkan dengan nilai produktifi-
sudah mencukupi. tas dermaga rata-rata harian PPP Bajomulyo
2
Proyeksi panjang dermaga bongkar dan pada tahun 2012 yaitu sebesar 58 kg/m ,
muat yang diperlukan 15 tahun kedepan adalah dengan produktivitas ruang lelang sebesar 21
2
1.469 m, dengan rincian panjang dermaga kg/m . PPP Bajomulyo merupakan salah satu
bongkar 831 m dan panjang dermaga muat 638 pelabuhan tipe C terpadat di Jawa Tengah
m. Perlu penambahan dermaga sepanjang (UPTD Bajomulyo 2012).
1.291 m. Proyeksi kebutuhan kedalaman kolam
Sebagian besar ikan hasil tangkapan
yang dibutuhkan 15 tahun kedepan adalah 3,4
yang didaratkan di PPP Lampulo di pasarkan
m. Kondisi ini menunjukkan bahwa kedalaman
melalui tempat lelang namun di PPP lampulo
kolam yang ada saat ini sudah mencukupi akan
masih banyak ikan yang langsung dijual di
tetapi karena PPP Lampulo terletak di daerah
dermaga tanpa melalui tempat lelang. Menurut
sungai maka diperlukan pengerukan yang ber-
Pane (2010) produksi hasil tangkapan per kali
kelanjutan dalam upaya mengatasi pendang-
pendaratan yang tidak dilelang atau tidak
kalan. Setiono (2010) menyatakan bahwa keda-
masuk ruang lelang seperti ikan bagian ABK
laman pelabuhan menjadi masalah besar ham-
(anak buah kapal), ikan hasil pancing ABK, dan
pir di setiap pelabuhan di Indonesia. Hampir
ikan yang diberikan kepada anak-anak lang-
semua pelabuhan di Indonesia yang terletak di
sung dibawa dari dermaga ke perusahaan
daerah sungai, rentan terhadap pendangkalan.
pengolahaan ikan.
Oleh karena itu diperlukan pengerukan untuk
menjaga kedalaman. Proyeksi luas kolam yang Proyeksi produktifitas dermaga setelah
2
dibutuhkan 15 tahun kedepan 224.497 m . dilakukan penambahan ukuran dermaga untuk
Oleh karena itu perlu adanya penambahan 15 tahun kedepan pada tahun ke 5 atau tahun
2 2
kolam seluas 104.497 m . Penambahan luas 2019 sebesar 66 kg/m , tahun ke 10 atau tahun
2
kolam pelabuhan akan berdampak pada keada- 2024 sebesar 67 kg/m , dan tahun ke 15 atau
2
an sosial dan ekologi oleh karena itu perlu tahun 2029 sebesar 55 kg/m . Adanya penu-
dilakukan analisis dampak lingkungan (AMDAL) runan tingkat kepadatan hingga mencapai 50%
terlebih dahulu. Pelabuhan Lampulo saat ini jika dibandingkan dengan nilai produktifitas
2
hanya memiliki satu dermaga yang digunakan dermaga saat ini yaitu sebesar 128 kg/m .
sebagai dermaga bongkar dan muat. Proyeksi Penambahan ukuran dermaga ini diharapkan
peningkatan hasil tangkapan dan jumlah arma- dapat mengurangi kelebihan daya tampung
da kapal (Tabel1 dan Tabel 2) mendorong ada- dermaga. Hasil pengamatan dan penilaian ter-
Syahputra et al. – Kebutuhan Fasilitas Pokok PPP Lampulo 15 Tahun Mendatang 41

hadap daya tampung dermaga PPP Lampulo yang biasa digunakan di PPP lampulo memiliki
2 2
diperkirakan sebesar 60 kg/m . Hasil ini diambil ukuran 1×1 m dengan volume per keranjang
berdasarkan perhitungan ukuran keranjang ikan sebesar 45 – 60 kg.

350
Jumlah Armada Kapal (unit)

300

250

200

150 R² = 0.904

100

50

0
0 20 40 60 80 100
Periode waktu t (Bulan)

Gambar 4 Tren linier jumlah armada kapal penangkapan di tahun 2005-2012

Tabel 2 Proyeksi armada kapal penangkapan (unit) berdasarkan (GT) tahun 2015-2029

Jumlah Total Proyeksi armada kapal penangkapan (unit) menurut (GT)


Tahun
kapal <5 5-10 10-20 20-30 30-50 50-60
2015 387 39 127 52 77 65 25
2016 418 40 140 56 83 70 28
2017 449 40 153 60 88 75 31
2018 480 41 166 64 94 80 34
2019 511 41 179 69 100 85 37
2020 542 42 192 73 105 90 40
2021 573 42 205 77 111 95 43
2022 604 43 218 81 116 100 46
2023 635 43 231 85 122 106 49
2024 666 44 244 89 127 111 52
2025 698 44 257 93 133 116 55
2026 729 45 270 97 139 121 58
2027 760 45 283 101 144 126 61
2028 791 46 296 105 150 130 64
2029 822 46 309 109 156 135 67

Tabel 3 Hasil perhitungan kebutuhan ukuran panjang dermaga dan kolam PPP Lampulo saat ini
tahun 2014
Fasilitas Kode Ukuran saat ini Kode Ukuran dibutuhkan
No
Tahun 2014
1
1 Dermaga pendaratan Lk 362 m
LE 178 m 2
2 Dermaga pemuatan Lk 259 m
3 Kolam pelabuhan DE -4m DK -3,2 m
2 2
4 Kolam pelabuhan SE 120.000m SK 97.275 m
42 Marine Fisheries 6 (1): 33-43, Mei 2015

Tabel 4 Hasil proyeksi ukuran dermaga dan kolam PPP Lampulo tahun 2015-2029
Ukuran dibutuhkan sampai 15 tahun kedepan
No Fasilitas Kode
2019 2024 2029
Dermaga 1
1 Lkp 517 m 674 m 831 m
pendaratan
2
2 Dermaga pemuatan Lkp 429 m 516 m 638 m
2 2 2
3 Kolam pelabuhan DK1 139.592 m 181.908 m 224.497 m
4 Kolam pelabuhan SK 1 -3,2 m -3,2 m -3,4 m

KESIMPULAN DAN SARAN Aceh 2011. Banda Aceh: Dinas Kelautan


dan Perikanan Provinsi Aceh.
Kesimpulan
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Aceh.
Berdasarkan proyeksi produksi hasil 2012. Data statistik Perikanan Tangkap
tangkapan dan proyeksi jumlah kapal pada Aceh 2012. Banda Aceh: Dinas Kelautan
tahun 2029, total volume produksi di PPP dan Perikanan Provinsi Aceh.
Lampulo meningkat mencapai 14,096 ton pada
tahun 2027 atau meningkat sebesar 114%, Ditjen Perikanan. 1981. Standar Rencana Induk
akan tetapi terjadi kembali menurun pada tahun dan Pokok-pokok Desain untuk Pela-
2028-2029 masing-masing sebesar 136 dan buhan Perikanan dan Pangkalan Penda-
324 ton yang berjumlah menjadi 460 ton atau ratan Ikan. Jakarta: PT Incobe.
penurunan volume produksi sebesar 3,6% jika
Gaythwaite J. 2004. Design of Marine Facilities
dibandingkan volume produksi tahun 2027.
for the Berthing, Mooring and Repair of
Pada proyeksi jumlah armada kapal penang-
Vessels. London: ASCE publication.
kapan terjadi peningkatan mencapai 822 unit
atau sebesar 112% pada tahun 2029. Proyesi Gaspersz V. 1996. Analisis Sistem Terapan.
penambahan ukuran dermaga dan kedalaman Bandung: Tarsito.
kolam yang dibutuhkan untuk 15 tahun menda-
tang yaitu sebesar 831 m untuk dermaga bong- Kandi O. 2005. Analisis Pengelolaan Pelabuh-
kar dan 757 m untuk dermaga muat. Selain itu an Perikanan Pantai di Desa Lampulo
juga diperlukan penambahan luas kolam pela- Kecamatan Kuta Alam Provinsi Nangroe
2
buhan menjadi 224,497 m dan kedalaman Aceh Darusalam [Tesis]. Bogor: Sekolah
kolam minus 3,4 m. Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.
Kuncoro M. 2011. Metode Kuantitatif Teori dan
Saran Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi.
Yogyakarta: STIM YKPN.
Pengembangan fasilitas pokok, khusus-
nya dermaga dan kolam pelabuhan. Memper- Latief A. 2003. Analisis Pengembangan Fasili-
singkat waktu proses pendaratan hasil tangkap- tas Pelabuhan Laut [Tesis]. Bogor: Se-
an dan pemuatan bahan kebutuhan melaut. kolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian
Perlu adanya penggunaan teknologi pendarat- Bogor.
an hasil tangkapan dan pemuatan bahan kebu- Lubis, E. 2007. Bahan Kuliah Tekhnik Peren-
tuhan melaut yang lebih modern dan canggih canaan Pelabuhan Perikanan. Bogor:
untuk meningkatkan pelayanan, seperti crane, Laboratorium Pelabuhan Perikanan,
conveyer dan forklift, teknologi tersebut dapat Departemen Pemanfaatan Sumberdaya
mempengaruhi kualitas ikan yang didaratkan di Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
PPP Lampulo Banda Aceh. Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Lubis E, Mardiana N 2011. Peran Fasilitas PPI
DAFTAR PUSTAKA terhadap Kelancaran Aktivitas Penda-
ratan Ikan di Cituis Tanggerang. Jurnal
[BPS] Badan Pusat Statistika Provinsi Aceh Teknologi Perikanan dan Kelautan. 1(2):
2011. Provinsi Aceh dalam Angka 2011. 1-8.
Banda Aceh: BPS.
Martunis. 2014. Analisis Antrian Kapal di Pela-
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Aceh. buhan Perikanan Pantai PPP Lampulo
2011. Data statistik Perikanan Tangkap Banda Aceh [Skripsi]. Bogor: Fakultas
Syahputra et al. – Kebutuhan Fasilitas Pokok PPP Lampulo 15 Tahun Mendatang 43

Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut an di Pelabuhan Perikanan. Bogor: Labo-


Pertanian Bogor ratorium Pelabuhan Perikanan, Departe-
men Pemanfaatan Sumberdaya Perikan-
Pane AB. 2009. Basket Hasil Tangkapan dan an, Fakultas Perikanan dan Ilmu Ke-
Keterkaitannya dengan Mutu Hasil Tang- lautan, Institut Pertanian Bogor.
kapan dan Sanitasi di TPI PPN Palabu-
hanratu. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. PIANC. 1997. Handbook of Port and Harbor
13(13): 150-157. Engineering. New York: Chapman & Hall.
Pane AB. 2009. Parameter dan Indikator Setiono BA. 2010. Analisis Faktor yang Mem-
Kemampuan Pelelangan Pengelola TPI pengaruhi Kinerja Pelabuhan. Jurnal
di Pelabuhan Perikanan/Pangkalan Pen- Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan.
daratan Ikan. Bogor: Laboratorium Pela- 1(1): 48-56.
buhan Perikanan, Departemen Peman- Suherman A. 2011. Formulasi Strategi Pe-
faatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas ngembangan Pelabuhan Perikanan Nu-
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut santara Pengambengan, Jembrana. Jur-
Pertanian Bogor. nal Marine Fisheries. 2(1): 87-99.
Pane AB. 2010. Kajian Kekuatan Hasil Tang- UPTD Bajomulyo. 2012. Data Statistik Perika-
kapan: Kasus Pelabuhan Perikanan Nu- nan PPP Bajomulyo. Pati: Unit Pelak-
santara (PPN) Palabuhanratu Sukabu- sana Teknis Daerah Bajomulyo.
mi. Jurnal mangrove dan pesisir. 10(1):
8-19. Kementrian Kelautan dan Perikanan. 2011.
Kelautan dan Perikanan Dalam Angka
Pane AB. 2013. Bahan Kuliah Analisis Hasil Tahun 2011. Jakarta: Kementerian Kela-
Tangkapan: Produktivitas Hasil Tangkap- utan dan Perikanan Republik Indonesia.

View publication stats

Das könnte Ihnen auch gefallen