Sie sind auf Seite 1von 91

ANALISIS SISTEM INFORMASI PENJUALAN JAMU

(SIPEJAM) PADA UMKM JAMU MBOK MANGUN

DISUSUN OLEH :
Rizky Pratama (5170311050)
Rian Oktafiani (5170311060)
Rivaldy Idris (5170311071)
Dian Kurniawan (5170311082)
Cintika Oktavia (5170311085)
Diah Reka (5170311090)

UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ELEKTRO
SISTEM INFORMASI
2018/2019
ABSTRACT

Jamu Mbok Mangun is a herbal medicine trading business which is located


in Kadipiro area Jl.Wates Km 2 No.15 Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
This herbal medicine is a business that runs easily and directly by the previous
owner. Herbal medicine mokok mangun has been established since 1995. Because
of the increasingly modern development, the herbal medicine business is
increasingly difficult to find and the fewer interested people, because now there are
many pharmacies that sell herbal medicines. In addition to the problems in this
process, it is still difficult to process transactions because the system is not yet
computerized. The purpose of this study was to discuss a desktop-based herbal sales
information system using the Delphi 7 application.
The research design for the preparation of this report uses a research design
that describes the case study studio at the micro small medium business (UMKM)
Jamu Mbok Mangun. The structured method of discussion used and desktop-based
herbal sales information system development method using the prototype method,
with system development tools containing relationship diagrams, DAD, and ERD.
While the software used in making this information system is Delphi 7 and for
databases using MySql.
The results showed that the design of a desktop-based herbal medicine sales
information system can help business owners in managing this business, also can
facilitate consumers in accessing information introducing products that are sold
and can order products easily and quickly.
Keywords: information systems, sales, herbs, desktop, delphi

ii
ABSTRAK

Jamu Mbok Mangun adalah suatu usaha dagang jamu dimana beralamat di
daerah Kadipiro Jl.Wates Km 2 No.15 Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
Jamu mbok mangun ini merupakan usaha yang berjalan secara turun temurun dan
diwariskan secara langsung oleh sang pemilik terdahulunya. Jamu mbok mangun
telah berdiri sejak tahun 1995. Karena perkembangan yang semakin modern, usaha
jamu ini sudah semakin sulit ditemui dan semakin sedikit peminatnya, dikarenakan
sekarang sudah banyak apotek yang menjual obat-obatan pengganti jamu. Selain
hal itu permasalahan yang ada di dalam ini adalah masih sulitnya proses pengolahan
transaksi-transaksi yang ada karena sistem yang belum terkomputerisasai. Tujuan
dilakukannya penelitian ini adalah untuk merancang sebuah sistem informasi
penjualan jamu berbasis dekstop menggunakan aplikasi Delphi 7.

Desain penelitian untuk pembuatan laporan ini menggunakan desain


penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan studi kasus pada UMKM
Jamu Mbok Mangun. Metode pendekatan yang digunakan terstruktur dan metode
pengembangan sistem informasi penjualan jamu berbasis dekstop menggunakan
metode prototype, dengan alat bantu pengembangan sistem berupa diagram
konteks, DAD, dan ERD. Sedangkan perangkat lunak yang digunakan dalam
pembuatan sistem informasi ini adalah Delphi 7 dan untuk database menggunakan
MySql.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perancangan sistem informasi


penjualan jamu berbasis dekstop dapat membantu pemilik usaha dalam mengelola
usaha ini secara efektif dan efisien, serta dapat mempermudah konsumen dalam
mengakses informasi mengenaik produk yang dijual dan dapat melakukan
pemesanan produk dengan mudah dan cepat.

Kata kunci : sistem informasi, penjualan, jamu, dekstop, delphi

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu
untuk menyelesaikan pembuatan Laporan Analisis Sistem Penjualan pada UMKM
Jamu Mbok Mangun sebagai tugas dari mata kuliah Analisis Perancangan Sistem
Informasi.
Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya
laporan ini nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Dalam kesempatan ini, perkenankan penulis menyampaikan rasa terima
kasih kepada :
1. Bapak Umar Zaky, M.Cs selaku Dosen Analisis Perancangan Sistem
Informasi yang telah banyak memberikan bimbingan dan ilmu dalam
menulis laporan ini.
2. Bapak Sutarman, M.Kom., Ph.d selaku Ketua Program Studi Sistem
Informasi
3. Bapak Dr.Erik Iman Heri Ujianto, M.Kom selaku Dekan Fakultas
Teknologi Informasi Dan Elektro Universitas Teknologi Yogyakarta
4. Bapak Dr.Bambang Moertono Setiawan., MM., Akt., CA selaku Rektor
Universitas Teknologi Yogyakarta

iv
5. Segenap Dosen pengajar Jurusan Sistem Informasi Universitas
Teknologi Yogyakarta, yang telah membekali ilmu pengetahuan yang
sangat berharga
Selain itu penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua orangtua yang telah memberikan pengorbanan yang begitu besar
dan tidak terbatas baik secara moril maupun materil serta doa dan kasih
sayangnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
2. Semua teman-teman satu kelompok yang saling membantu dan atas
kekompakan yang sangat luar biasa
3. Teman-teman seperjuangan Sistem Informasi Universitas Teknologi
Yogyakarta
Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Yogyakarta, 03 Desember 2018

Penulis

v
DAFTAR ISI

ABSTRACT .............................................................................................................. ii

ABSTRAK ............................................................................................................. iii

KATA PENGANTAR ............................................................................................iv

DAFTAR ISI ...........................................................................................................vi

DAFTAR TABEL ...................................................................................................ix

DAFTAR BAGAN ..................................................................................................x

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................xi

BAB I ....................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ...................................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG ...........................................................................1

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH .................................................................2

1.3 RUMUSAN MASALAH .......................................................................3

1.4 MAKSUD DAN TUJUAN ....................................................................4

1.4.1 Maksud ...................................................................................................4

1.4.2 Tujuan ....................................................................................................4

1.5 BATASAN MASALAH ............................................................................5

1.6 METODE PENELITIAN .......................................................................5

1.7 SISTEMATIKA PENULISAN..................................................................6

BAB II ...................................................................................................................... 7

LANDASAN TEORI ............................................................................................... 7

2.1 KONSEP DASAR SISTEM ......................................................................7

vi
2.1.1 PENGERTIAN DASAR SISTEM ......................................................... 7

2.1.2 ELEMEN SISTEM ................................................................................7

2.1.3 KARAKTERISTIK SISTEM ............................................................. 7

2.2 KONSEP SISTEM INFORMASI PENJUALAN ...................................11

2.2.1 Pengertian Penjualan ............................................................................11

2.2.2 Pengertian Strategi Penjualan .............................................................. 11

2.2.3 Pengertian Sistem Informasi Penjualan ...............................................12

2.3 Tinjauan Perangkat Lunak .......................................................................12

2.3.1 Delphi 7 ................................................................................................ 12

2.3.2 MySQL .................................................................................................15

2.3.3 XAMPP ................................................................................................ 16

BAB III .................................................................................................................. 17

ANALISIS SISTEM .............................................................................................. 17

3.2 ANALISIS PIECES SISTEM INFORMASI PENJUALAN (SISTEM ..24

LAMA DAN SISTEM BARU) .........................................................................24

3.3 ALUR PROSES SISTEM ........................................................................25

3.3.1 DETAIL ALUR PROSES SISTEM BARU ........................................26

BAB IV .................................................................................................................. 27

PERANCANGAN SISTEM .................................................................................. 27

4.1 Alat Bantu Analisis Dan Perancangan ..................................................... 27

4.2 PLANNING SISTEM ..............................................................................28

4.2.1 RANCANGAN TIME SCHEDULE.................................................... 28

4.2.2 RANCANGAN SUMBER DAYA ...................................................... 32

4.2.3 PENGGAJIAN KARYAWAN ............................................................ 43

4.2.4 RANCANGAN RESIKO TEKNIS..................................................... 45

vii
4.3 PENGERTIAN DAN TUJUAN DESIGN INTERFACE ....................... 50

4.3.1 PRINSIP DESIGN INTERFACE ........................................................ 50

4.3.2 PEMILIHAN WARNA DESIGN INTERFACE .................................51

4.3.3 KOMBINASI WARNA UNTUK INTERFACE USER ...................... 52

4.4 PERANCANGAN SISTEM ....................................................................52

4.4.1 PERANCANGAN DIAGRAM ALIR DATA (DAD) ......................... 54

4.4.2 DADF ( Diagram Alur Data Fisik) .......................................................... 60

4.4.3 ERD (Entity Relationship Diagram) .................................................... 60

4.4.4 IDENTITAS ENTITAS ......................................................................62

4.4.5 ATTRIBUT .......................................................................................... 62

4.4.6 PERANCANGAN DATABASE ......................................................... 65

4.4.7 RELASI TABEL ................................................................................. 70

4.4.8 DESAIN INTERFACE UNTUK PEMBELI .......................................71

4.4.9 DESAIN INTERFACE UNTUK PENJUAL .......................................73

BAB V.................................................................................................................... 76

PENUTUP ..............................................................................................................76

3.1 KESIMPULAN .................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... xii

LAMPIRAN ......................................................................................................... xiii

1. FOTO DOKUMENTASI ............................................................................ xiii

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 - Kelemahan kinerja .................................................................................. 18


Tabel 2 - Analisis Informasi ................................................................................... 19
Tabel 3- Analisis Ekonomi ..................................................................................... 19
Tabel 4- Analisis Pengendalian ..............................................................................19
Tabel 5- Analisis efisiensi ...................................................................................... 20
Tabel 6- Analisis Layanan ...................................................................................... 20
Tabel 7 - Analisis Kebutuhan Sistem fungsional non fungsional .......................... 21
Tabel 8 - Analisis PIECES ..................................................................................... 25
Tabel 9 - Time schedule tahap kegiatan .................................................................31
Tabel 10 - Rancangan SDM ................................................................................... 33
Tabel 11 - Rancangan Sumber Daya Infrastruktur ................................................. 37
Tabel 12- Rancangan sumber daya financial .......................................................... 42
Tabel 13- Rincian penggajian karyawan ................................................................ 44
Tabel 14 Resiko Teknis .......................................................................................... 49
Tabel 15- simbol DAD ........................................................................................... 54

ix
DAFTAR BAGAN

Bagan 1 - Alur Proses sistem secara umum ........................................................... 25

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Diagram Konteks ................................................................................... 55


Gambar 2 Diagram Jenjang .................................................................................... 55
Gambar 3 DAD Level 1.......................................................................................... 56
Gambar 4 - DAD level 2 proses 2 ..........................................................................57
Gambar 5 DAD level 2 proses 3 .............................................................................58
Gambar 6 DAD Level 2 proses 4 ...........................................................................59
Gambar 7 DAD Fisik .............................................................................................. 60
Gambar 8 ERD .......................................................................................................61
Gambar 9 Tabel barang .......................................................................................... 65
Gambar 10 Tabel detail pembelian .........................................................................66
Gambar 11 Tabel detail pemesanan ........................................................................66
Gambar 12 Tabel Detail Penjualan .........................................................................66
Gambar 13 Tabel Login .......................................................................................... 67
Gambar 14 Tabel Pembatalan................................................................................. 67
Gambar 15 Tabel Pembayaran ...............................................................................67
Gambar 16 Tabel Pembeli ...................................................................................... 67
Gambar 17 Tabel Pemesanan ................................................................................. 68
Gambar 18 Tabel Penjual ....................................................................................... 68
Gambar 19 Tabel Supplier ...................................................................................... 68
Gambar 20 Tabel Trans Pembelian ........................................................................68
Gambar 21 Tabel Trans Penjualan .........................................................................69
Gambar 22 Relasi Tabel ......................................................................................... 70
Gambar 23 Form Login Pembeli ............................................................................71
Gambar 24 Form Menu Utama ...............................................................................71
Gambar 25 Form Pemesanan .................................................................................. 72
Gambar 26 Form Detail Pemesanan .......................................................................72
Gambar 27 Form Login Penjual .............................................................................73
Gambar 28 Form Utama Penjual ............................................................................73
Gambar 29 Form Penjualan .................................................................................... 74
Gambar 30 Form Input Barang ...............................................................................74
Gambar 31 Form Detail Jamu ................................................................................ 75
Gambar 32 Toko Jamu Mbok Mangun ................................................................. xiii
Gambar 33 Wawancara bersama owner Jamu mbok mangun .............................. xiii
Gambar 34 Diskusi Mengenai UMKM Jamu Mbok Mangun .............................. xiii

xi
0
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Jamu adalah obat tradisional khas Indonesia yang dikembangkan sejak dulu
dan telah terbukti khasiatnya.Sebagian masyarakat indonesia mengkonsumsi jamu
karena dapat dipercaya memberikan manfaat yang cukup besar terhadap
kesehatan,baik untuk upaya preventif akan segala kemungkinan penyakit sampai
bagaimana memanfaatkan jamu sebagai media pengobatan terhadap suatu penyakit.
Pada umum-nya jamu dibuat dalam bentuk cair dan siap di minum serta dijual
secara tradisional kepada masyarakat umum. Hasil keuntungan dari jamu sendiri
dapat dibilang masih cukup kurang karena keterbatasan tenaga, waktu, area
penjualan serta aspek aspek lain yang mempengaruhi efektivitas dan efisiesnsi
dalam pembuatan dan pemasaran jamu itu sendiri.
Jamu Mbok Mangun adalah suatu usaha dagang jamu dimana beralamat di
daerah Kadipiro Jl.Wates Km 2 No.15 Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
Jamu mbok mangun ini merupakan usaha yang berjalan secara turun temurun dan
diwariskan secara langsung dari tangan ke tangan sang pemilik terdahulunya. Jamu
mbok mangun telah berdiri sejak tahun 1995 dan dirikan oleh ibu Mangun, kini
Jamu Mbok Mangun dikelola langsung oleh anak bu Mangun ,yakni ibu Pramini.
Usaha ini dikelola seorang diri oleh beliau tanpa adanya karyawan, kendati
demikian beliau sangat mencintai pekerjaannya karena dapat membantu sesama dan
dapat menambah nilai lebih dari usaha tersebut. Jamu Mbok Mangun buka dari hari
senin-sabtu mulai pukul 17.00 – 22.00 WIB.
Di masa yang serba cepat ini, penggunaan gadget dan sistem-sistemnya
sudah menjadi suatu kebutuhan primer sebagian besar masyarakat kita di masa kini,
dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja,mutu dan segaka aspek lainnya untuk
mempermudah pengguna dalam melakukan suatu aktifitas. Setiap proses manual
dari setiap kegiatan dapat digantikan oleh gadget karena penyediaan informasi yang
lebih efisien dan efektif serta dapat mendukunng proses pengambilan keputusan
yang sangat dibutuhkan oleh pengguna pada umumnya.

1
Namun pada kenyataannya sekarang ini masih banyak
perusahaan,organisasi ataupun usaha mikro kecil menengah lainnya masih
menggunakan sistem yang belum terkomputerisasi dengan baik. Hal ini disebabkan
karena masih kurangnya pengetahuan masyarakat mengenal suatu relasi dimana
pentingnya untuk mengenal suatu sistem untuk mempermudah dalam melakukan
perkerjaannya. Dengan menggunakan komputer, suatu kegiatan usaha dapat
melakukan segala proses manipulasi data dengan mudah dan cepat, karena tingkat
kecepatan dan penyimpanan yang cukup besar dan cepat maka data tersebut dapat
diintegrasikan ke setiap perangkat yang membutuhkan kebutuhan data tersebut dan
dapat diaplikasikan secara langsung. Hal tersebut menjadi suatu kelebihan dimana
efektivitas dan efisiensi dapat ditekan secara maksimal pada titik tertentu dan dapat
digunakan secara mudah.
Untuk itu kelompok kami mencoba untuk membahas permasalahan pada
ruang lingkup yang lebih kecil dalam suatu sistem penjualan sesuai dengan tujuan
dari tugas ini dan kita dapat membantu sesama dalam humanisme yang lebih luas.
Maka dari itu kelompok kami membuat suatu sistem dimana yang kami
namai,“Sistem Informasi Penjualan Jamu (SIPEJAM) pada UMKM Jamu Mbok

Mangun”.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH

Setiap usaha yang dibangun baik mikro, kecil, menengah, maupun usaha
besar memiliki tujuan yang sama agar usaha tersebut mendapatkan keuntungan dan
mencapai target yang diharapkan. Dalam proses berjalannya usaha setiap
perusahaan memiliki kendala dan hambatan yang berbeda.
Permasalahan yang dialami pada UMKM Jamu Mbok Mangun yang telah
kita analisa adalah sebagai berikut:

1. Pengolahan data penjualan seperti pencatatan transaksi penjualan, data


barang, data pembeli, laporan penjualan masih dilakukan secara
konvensional yang dimaksudkan secara konvensional yaitu pencatatan

2
transaksi dilakukan dengan pencatatan manual (mencatat di buku) dan
belum menggunakan database agar lebih efektif.
2. Cakupan pemasaran barang belum terlalu luas, baru sebatas daerah
Yogyakarta dan sekitarnya.
3. Keterbatasan tenaga kerja untuk membantu usaha ini karena ibu Pramini
hanya mengelola usaha ini seorang diri guna menjaga resep rahasia dalam
pembuatan jamu, karena jamu ini memiliki ciri khas tersendiri dari zaman
dahulu.
4. Konsumen yang belum tahu mengenai klasifikasi produk jamu apa yang
cocok untuk dikonsumsi.
5. Belum memiliki sarana untuk berbisnis online sehingga konsumen
merasa kesulitan dalam mendapatkan informasi seputar produk,
ketersediaan produk, memesan produk tanpa harus datang langsung ke
tempat produksi.
6. Mendapatkan kepercayaan yang lebih dari calon konsumen terhadap
produk yang dihasilkan dan menjaga loyalitas pelanggan akan produk
Jamu Mbok Mangun. Yang dimaksud disini dalam mendapatkan
kepercayaan dari calon konsumen yaitu calon konsumen dapat
mengetahui apa saja manfaat/khasiat dari produk jamu mbok mangun,
dan dapat digunakan untuk mengobati penyakit apa saja.

1.3 RUMUSAN MASALAH

Pada studi kasus UMKM Jamu Mbok Mangun, perumusan


masalahnya sebagai berikut:
1. Bagaimana membangun sebuah media penjualan online yang
memudahkan para konsumen dalam mendapatkan informasi
produk, informasi usaha, maupun dalam melakukan pembelian
produk.
2. Bagaimana membuat sebuah media penjualan yang mampu
memperluas promosi usaha baik dalam hingga luar daerah lokal

3
maupun mancanegara dan mendapatkan kepercayaan dari para
konsumen.
3. Bagaimana membangun sebuah sistem yang dapat membantu
UMKM Jamu Mbok Mangun dalam mengelola data barang,
transaksi, maupun laporan penjualan .

1.4 MAKSUD DAN TUJUAN


Setiap penelitian yang dilakukan terntunya memiliki maksud dan tujuan
yang jelas. Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini yaitu :

1.4.1 Maksud
Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi
penjualan Jamu Mbok Mangun yang berbasis dekstop.

1.4.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :
1. Pembuatan sistem informasi yang dapat digunakan sebagai sarana
bisnis secara online dan mampu meningkatkan promosi penjualan Jamu
Mbok Mangun.
2. Memberikan solusi pada UMKM Jamu Mbok Mangun dalam

mengelola transaksi penjualan dengan cara yang lebih efisien.

3. Memperkenalkan suatu sistem informasi berbasis dekstop sebagai


sarana informasi yang efektif.
4. Memberikan kemudahan bagi calon konsumen dalam mendapatkan
informasi tentang produk yang dijual dan melakukan transaksi.
5. Mengembangkan pola pikir dan wawasan penulis tentang aplikasi
berbasis desktop.

4
1.5 BATASAN MASALAH
Permasalahan yang tercakup tidak berkembang terlalu jauh dari tujuannya
dan tidak mengurangi efektifitas pemecahannya. Maka penulis melakukan
pembatasan masalah sebagai berikut :

1. Sistem informasi yang dibuat hanya meliputi sistem pemesanan dan


penjualan produk pada UMKM Jamu Mbok Mangun.
2. Jangkauan penjualan produk hanya melayani pembelian yang berada di
Yogyakarta.
3. Pada perancangan sistem pemesanan tidak dibahas tentang laporan
keuangan per periode apapun.

1.6 METODE PENELITIAN


Metode yang di pakai dalam penelitian ini ada metode pengumpulan data
dan metode pengembangan sistem. Dalam proses pengumpulan data, menggunakan
beberapa cara sebagai berikut:
1. Observasi (Observation)
Metode observasi adalah pengamatan dan penelitian secara
langsungterhadap obyek, dalam hal ini pada usaha Jamu Mbok Mangun
yangberalamat di Kadipiro Jl.Wates Km 2 No.15 Ngestiharjo, Kasihan,
Bantul, Yogyakarta. Observasi yang kami lakukan berlangsung pada
hari kamis tanggal 11 oktober 2018 pukul 19.30 WIB.
2. Wawancara (Interview)
Wawancara dilakukan dengan Ibu Pramini selaku pemilik usaha, untuk
mengetahui tentang profil, kegiatan, agenda serta informasiinformasi
yang berkaitan dengan usaha penjualan jamu.
3. Dokumentasi (Documentation)
Dalam mengumpulkan data, juga memakai metode ini untuk
mengambil gambar atau foto mengenai proses pembuatan jamu dan
kegiatan- kegiatan yang dilakukan oleh UMKM Jamu Mbok Mangun.

5
1.7 SISTEMATIKA PENULISAN

Penyusunan laporan ini menggunakan kerangka pembahasan yang terbentuk


dalam susunan bab, dengan uraian sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah,
tujuan, dan manfaat penelitian, pembatasan masalah atau ruang lingkup, metode
penelitian dann sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini memuat teori-teori yang menjadi dasar pengetahuan yang digunakan
dalam menyusun laporan untuk membangun Perancangan Sistem Informasi
Penjualan Jamu (SIPEJAM) pada UMKM Jamu Mbok Mangun.
BAB III ANALISIS SISTEM
Pada bab ini diuraikan mengenai analisa sistem yang sudah ada sebelumnya dan
sistem yang akan dibuat.
BAB IV PERANCANGAN SISTEM
Menguraikan tentang perancangan sistem yang mencakup perancangan basis data
dan pemodelan sistem dengan DAD (Diagram Alir Data) dalam menyelesaikan
permasalahan yang ada.
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM
Berisi tentang implementasi hasil desain pada bab empat dan penyesuaian
kebutuhan sistem agar sistem berjalan dengan optimal.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil penyusunan laporan yang
telah disusun.

6
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 KONSEP DASAR SISTEM


System adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

2.1.1 PENGERTIAN DASAR SISTEM


Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau
himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisir, saling
berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu. Sistem juga
merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem
yang berinteraksi untuk mencapai tujuan.

2.1.2 ELEMEN SISTEM


Elemen sistem adalah suatu sistem yang terdiri dari sejumlah elemen yang
saling berinteraksi, yang artinya saling kerjasama membentuk satu kesatuan.
Pendekatan suatu sistem yang merupakan suatu jaringan prosedur lebih
menekankan pada urutan-urutan operasi dalam sistem, sedangkan pendekatan yang
menekankan pada elemen-elemen atau komponen merupakan interaksi antar
elemen atau komponen atau mencapai sasaran atau tujuan sistem.

2.1.3 KARAKTERISTIK SISTEM


Menurut Ladjamudin (2008:10)”memahami dan mengembangkans suatu
sistem, maka kita harus dapat membedakan sistem berdasarkan unsur-unsur yang
membedakannya”. Unsur-unsur itu adalah karakteristik sistem. Suatu sistem
mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, sebagai berikut :
1. Komponen Sistem (Component)
Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat
berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap

7
subsistem menpunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu
fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
Banyak komponen yang terlibat dalam sistem penjualan ini
diantaranya adalah : admin/owner, konsumen, produk, klasifikasi
produk, klasifikasi penyakit, harga produk, transaksi penjualan,
transaksi pembelian, transaksi pemesanan, laporan penjuala, laporan
pembelian dan lain-lain.
2. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara
suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan
luarnya. Batasan dari sistem ini adalah sistem ini hanya membantu
dalam proses kelarancaran transaksi penjualan, penghitungan dalam
setiap transaksi, serta dalam pembuatan laporan-laporan seperti
laporan penjualan, laporan persediaan bahan, laporan penjualan.
Sistem ini dirancang menggunakan aplikasi berbasis dekstop yaitu
menggunakan aplikasi Delphi 7.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem apapun diluar batas
dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar yang
dapat mempengaruhi sistem ini adalah pesaing, dan pemasok bahan
pembuatan jamu.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu sub
sistem dengan sub sistem lainnya. Melalui penghubung ini
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu sub sistem ke
sub sistem yang lainnya.
5. Masukan Sistem (Input)
Masukan (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) yaitu
energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi dan
masukan sinyal (signal input) energi yang diproses untuk didapatkan

8
keluaran. Masukan dari sistem ini adalah data barang, data pelanggan,
data penjualan, data pembelian.
6. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa
pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk sub sistem
yang lain atau kepada supra sistem. Keluaran dari sistem ini berupa
laporan-laporan seperti laporan data barang, laporan penjualan,
laporan stok bahan produk, laporan pembelian.
7. Pengolahan Sistem
Pengolah sistem adalah bagian yang bertugas mengolah atau
mengubah masukan menjadi keluaran. Yang dimaksud disini adalah
proses dari sistem contohnya proses menginputkan data produk,
proses input klasifikasi produk, proses transaksi penjualan, dan
lainlain.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).
Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang
dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem dan
dikatakan berhasil jika mengenai sasaran dan tujuannya. Sasaran dari
sistem ini adalah untuk menjangkau pasaran produk Jamu Mbok
Mangun agar lebih luas lagi, dan agar diminati banyak orang.

2.1.4 KLASIFIKASI SISTEM


Menurut Wahyudin (Prodi Ilmu Komputer file.upi.edu), sistem dapat
diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut
ini :
A. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
tidak nampak secara fisik, sedangkan Sistem Fisik merupakan sistem
yang ada secara fisik.

9
B. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem Alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak
dibuat oleh manusia. sedangkan Sistem Buatan Manusia merupakan
sistem yang dirancang oleh manusia.
C. Sistem Deterministic dan Sistem Probabilistic (Sistem Tertentu dan
Sistem Tak Tentu)
Sistem Determnistic adalah sistem yang tingkah lakunya dapat
diprediksi. Sedangkan Sistem Probabilistic merupakan sistem yang
tingkah lakunya belum diprediksi karena mengandung Probabilistic.
D. Sistem Terbuka dan Tertutup
Sistem Terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh
lingkungan luarnya. Sedangkan Sistem Tertutup merupakan sistem
yang tidak berhubungan dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan
luarnya.

2.1.5 SUB SISTEM


Subsistem merupakan komponen atau bagian dari suatu system, subsistem
ini bisa phisik ataupun abstrak. Subsistem sebenarnya hanyalah sistem di dalam
suatu sistem, ini berarti bahwa sistem berada pada lebih dari satu tingkat.
Sub sistem yang ada pada sistem informasi penjualan jamu mbok mangun
adalah :
1. Pemesanan

2. Pengelolaan stok (persediaan) bahan

3. Pembayaran

2.1.6 DETAIL SUBSISTEM


1. Sub Sistem Pemesanan

Pemesanan adalah suatu aktifitas yang dilakukan konsumen untuk


membeli barang. Untuk mewujudkan kepuasan konsumen maka suatu
10
perusahaan harus memiliki sistem pemesanan yang baik. Menurut
kamus besar bahasa Indonesia yang di maksud dengan pemesanan
adalah proses, pembuatan, cara memesan (tempat, barang,dsb) kepada
orang lain. Pada sub sistem ini terdapat beberapa atribut yang terlibat
seperti, produk, harga, tanggal, jumlah, nama pemesan dll.
2. Sub Sistem Pengelolaan Stok Bahan Pembuatan Jamu

Pada sub ini yaitu dilakukannya aktivitas pencatatan stok bahan-bahan


yang digunakan dalam pembuatan jamu. Karena proses produksi jamu
ini berlangsung setiap hari, maka diperlukan pengelolaan stok bahan
pembuatan jamu.
3. Sub Sistem Pembayaran
Pada sub sistem ini terdapat aktivitas transaksi yaitu transaksi
pembayaran yang dilakukan oleh konsumen. Pada transaksi ini
konsumen melakukan pembayaran produk/ jamu yang di beli oleh
konsumen kepada penjual.

2.2 KONSEP SISTEM INFORMASI PENJUALAN


Berikut ini merupakan pengertian teori dasar yang berhubungan dengan
kasus yang akan dianalisi, yaitu sebagai berikut :
2.2.1 Pengertian Penjualan
Penjualan merupakan aktivitas utama perusahaan. Pendapatan sangat di
tentukan oleh besar kecilnya penjualan. Kegiatan penjualan itu sendiri berhubungan
erat dengan kegiatan marketing. Bagi perusahaan distributor, kegiatan penjualan
menjadi tugas para salesman.

2.2.2 Pengertian Strategi Penjualan


Strategi penjualan merupakan cara-cara di dalam proses penjualan yang
dapat memberikan efek peningkatan pada nilai penjualan. Strategi penjualan
dibutuhkan agar pelanggan merasa senang dengan gaya berjualan yang Anda
lakukan.

11
2.2.3 Pengertian Sistem Informasi Penjualan
Sistem Informasi penjualan adalah suatu sistem informasi yang
mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk
menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna
mendukung pengambilan keputusan.

2.3 Tinjauan Perangkat Lunak


Berikut ini adalah tujuan singkat tentang perangkat lunak yang digunakan
untuk membantu penulisan dan pembuatan laporan ini :

2.3.1 Delphi 7
Borland Delphi merupakan suatu bahasa pemrograman yang memberikan
berbagai fasilitas pembuatan aplikasi untuk mengolah teks, grafik, angka, database
dan aplikasi web. Program ini mempunyai kemampuan luas yang terletak pada
produktifitas, kualitas, pengembangan perangkat lunak, kecepatan kompilasi, pola
desain yang menarik serta bahasa pemrogramannya terstruktur dan lengkap.
Fasilitas pemrograman dibagi dalam dua kelompok yaitu object dan bahasa
pemrograman.
Object adalah suatu komponen yang mempunyai bentuk fisik dan biasanya
dapat dilihat. Object biasanya dipakai untuk melakukan tugas tertentu dan
mempunyai batasan-batasan tertentu. Sedangkan bahasa pemrograman dapat
disebut sekumpulan teks yang mempunyai arti tertentu dan disusun dengan aturan
tertentu untuk menjalankan tugas tertentu. Gabungan antara object dengan bahasa
pemrograman sering disebut bahasa pemrograman berorientasi object.

A. IDE Delphi
Merupakan lingkungan pemrograman terpadu yang terdapat dalam Delphi.
Dengan IDE semua yang diperlukan dalam pengembangan, dalam kondisi normal,
semuanya telah tersedia. Adapun bagian-bagian IDE Delphi yang biasa ditampilkan
yaitu :
1. Jendela Utama

12
Di dalam jendela utama Delphi terdapat menu-menu sebagaimana menu
aplikasi Windows umumnya, toolbar yang merupakan langkah cepat dari
beberapa menu, dan component palette yaitu gudang komponen yang akan
digunakan untuk membuat aplikasi.

2. Object Treeview
Fasilitas ini berguna untuk menampilkan daftar komponen yang digunakan
dalam pengembangan aplikasi sesuai dengan penempatannya.
3. Object Inspector
Object ini digunakan untuk mengatur properti dan event suatu komponen.
Akan tetapi tidak dapat mengubah langsung properti-properti yang tidak
ditampilkan kecuali melalui penulisan kode program.
4. Form Designer
Form adalah komponen utama dalam pengembangan aplikasi. Form
designer adalah tempat melekatnya komponen yang lain, dengan arti lain
tempat komponen-komponen lain diletakkan.
5. Code Editor, Explorer dan Component Diagram
Code Editor adalah tempat kode program yang diperlukan untuk mengatur
tugas aplikasi ditulis. Code Explorer adalah fasilitas yang membantu
penjelajahan kode program menjadi lebih mudah. Component Diagram
adalah fasilitas yang dapat digunakan untuk membuat diagram komponen-
komponen yang digunakan dalam aplikasi.

B. Kelebihan Delphi 7
1. Mudah digunakan
Delphi memberikan kemudahan untuk seorang programmer untuk membuat
dialog, button, tabel dan komponen-komponen lainnya yang dibutuhkan
dalam proses pembuatan sebuah software.
2. Size yang kecil
Program yang dibuat menggunakan Delphi dapat diatur menjadi single
executable atau portable yang berarti size program tersebut akan lebih kecil

13
daripada program yang harus kita install terlebih dahulu dari file
compressednya.
3. Fitur unik
Delphi memperbolehkan seorang programmer untuk menambahkan
komponen VBX yang merupakan extension dari VBScript atau Visual
Basic Scripting Edition, bahasa pemrograman dari Windows selain Batch,
yang salah satu fitur uniknya adalah dapat mengeluarkan suara saat kita
menyalakan PC kita untuk pertama kali.
4. Dapat di akses di berbagai format
BDE atau kepanjangan dari Borland Database Engine merupakan salah satu
bagian dari Delphi yang memiliki fungsi untuk dapat mengakses file dengan
format apapun. Sebelumnya BDE lebih dikenal dengan ODAPI (Open
Database Application Program Interface) kemudian berganti menjadi
IDAPI (Integrated Database Application Program Interface). BDE dapat
memberikan askes ke programmer untuk dapat mengakses semua jenis
database yang yang ada seperti SQL Server, Oracle, Sybase , memberikan
askes ke standar data source code seperti dBase, Paradox milik Corel,
Microsoft Access, FoxBASE+, dan memberikan berbagai macam tools dan
contoh sample codes untuk inti (core) sebuah file database. Selain itu
Programmer juga dapat mengupdate softwarenya ke database connectivity
yang baru seperti FireDAC.

5. Komponennya didukung oleh banyak Third Party Software


VCL ( Visual Component Library) merupakan komponen dari Delphi yang
berfungsi sebagai komponen visual yang menyusun objek-objek yang ada
pada worksheet sebuah software Microsoft Windows dan ditulis
menggunakan bahasa pemrograman pascal. Objek-objek tersebut
merupakan sebuah kesatuan untuk mengubah data yang diinginkan. Data
tersebut disimpan dan tersusun menggunakan kode yang dibuat pada
properti dan fieldnya. Selain VCL ada juga FireMonkey. Perbedaan dari
keduanya adalah FireMonkey membolehkan programmer untuk mendesain

14
single user interface yang dapat dipakai di Microsoft Windows dan Mac OS,
FireMonkey juga mensupport 2D dan 3D grafik models yang memiliki
banyak efek dan flexibility.

C. Kekurangan Delphi 7
1. Kompatibilitas bahasa yang kurang baik
Seperti kita ketahui bahwa Delphi menggunakan Pascal sebagai bahasa
pemrograman. Penggunaan bahasa Pascal ini membatasi akses ke
platform dan library milik third party karena file-file headernya harus
diterjamahkan ke bahasa Pascal terlebih dahulu untuk bisa digunakan.
2. Tidak dapat berjalan di sistem operasi yang tidak didukung
Dalam pembuatan awal sebuah software, seorang programmer biasanya
menentukan market yang ingin ditujunya apakah itu Microsoft
Windows, Mac OS, iOS atau android contohnya. Dan apabila seorang
programmer sudah menentukan market yang ia tuju, kode-kode Delphi
tidak akan bisa berjalan di sistem operasi lainnya. Oleh karena itu
dibutuhkan adanya aplikasi alternatif yang dapat menjalankan kode-
kode delphi diantaranya:
Lazarus, cross platform IDE yang dapat membuat desain grafik yang
kompleks atau RAD (Rapid Application Development) yang berbasis
FreePascal. Free Pascal, compiler open source untuk bahasa Pascal yang
dapat dijalankan di sistem operasi gadget dan sistem operasi lainnya.
GNU Pascal, lebih dikenal sebagai Pascal compiler yang tidak memiliki
limit dan memproduksi kode-kode yang sudah di setting dengan cermat
untuk semua sistem operasi berjalan di semua sistem operasi GNU C
diantaranya Linux, Mac OS X, Microsoft Windows, dll.

2.3.2 MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak system manajemen basis data SQL
(DBMS) yang multithread, dan multi-user. MySQL adalah implementasi dari
system manajemen basisdata relasional (RDBMS). MySQL dibuah oleh TcX dan

15
telah dipercaya mengelola system dengan 40 buah database berisi 10.000 tabel dan
500 di antaranya memiliki 7 juta baris.

2.3.3 XAMPP
Pengertian XAMPP adalah perangkat lunak ( free software) bebas, yang
mendukung untuk banyak sistem operasi, yang merupakan kompilasi dari beberapa
program.

Fungsi XAMPP sendiri adalah sebagai server yang berdiri sendiri


(localhost), yang terdiri beberapa program antara lain : Apache HTTP Server,
MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa
pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP sendiri merupakan singkatan dari X
(empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini
tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server
yang mudah untuk digunakan yang dapat menampilkan halaman web yang dinamis.
Untuk mendapatkanya XAMPP anda dapat mendownload langsung dari web
resminya. Dan berikut beberapa definisi program lainnya yang terdapat dalam
XAMPP.

16
BAB III
ANALISIS SISTEM

3.1 ANALISIS SISTEM


Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem
informasi yang utuh ke dalam bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan–permasalahan, kesempatan–
kesempatan, hambatan–hambatan yang terjadi dan kebutuhan– kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan– perbaikannya.

3.1.2 ANALISIS KELEMAHAN SISTEM


1. Analisis Kinerja (Performance)

No Parameter Hasil Analisis

1 Throughput Dengan sistem yang masih manual dan


masih mengandalkan kinerja karyawan
dengan kemampuan yang terbatas, tentunya
tidak banyak pekerjaan yang dapat
terselesaikan dalam satu waktu. Contoh :
pada saat karyawan melayani pembeli, maka
tidak dapat secara bersamaan langsung
membuat laporan penjualan atau
pengurangan stok barang.

17
2 Respon Time untuk output (informasi) yang dihasilkan
membutuhkan waktu yang lebih lama
daripada sistem terkomputerisasi yang akan
dibuat, karena saat ini masih mengandalkan
tenaga manusia. Contoh: Untuk membuat
nota penjualan kasir harus menulis satu per
satu nama barang, dan terkadang
membutuhkan kalkulator untuk menghitung
jumlah harga

Tabel 1 - Kelemahan kinerja

2. Analisis Informasi (Information)

No Parameter Hasil Analisis

1 Akurat Keakuratan informasi rendah, karena


ketersediaan informasi tidak realtime (waktu
nyata) dan tingkat ketelitian manusia yang
biasanya sering terganggu atau kurang
stabil. Contoh: saat menghitung jumlah uang
pendapatan perhari, jumlah uang
pendapatan belum tentu sama dengan nilai
yang sebenarnya didapatkan. Banyak faktor
yang bisa diragukan karena sistem masih
manual.

2 Relevan Informasi kurang relevan karena informasi


tersebut bisa saja diberikan kepada pihak
yang tidak membutuhkan informasi atau
dilihat oleh pihak yang seharusnya tidak
boleh mengetahui informasi tersebut.
Contoh: Pembukuan yang berisi semua
laporan bisa dilihat atau diberikan kepada
siapa saja, baik pemilik, ataupun orang lain.

18
3 Tepat Waktu Informasi yang dhasilkan tidak up to date.
Contoh : ketika pemilik ingin mencari
informasi mengenai data penjualan pada
tahun lalu, maka pemilik membutuhkan
waktu beberapa menit untuk menemukan
informasi tersebut dalam pembukuannya.

Tabel 2 - Analisis Informasi

3. Analisis Ekonomi (Economi)

No Parameter Hasil Analisis

1 Biaya Cukup banyak jenis biaya yang rutin


dikeluarkan untuk membeli perlengkapan
toko seperti buku kas, pulpen, kertas nota,

kertas laporan dan yang lainnya, biasanya


habis dalam waktu singkat

Tabel 3- Analisis Ekonomi

4. Analisis Pengendalian (Control)

No Parameter Hasil Analisis

1 Keamanan Tidak adanya proteksi terhadap data


sehingga kehilangan data dan manipulasi
data sangat mungkin terjadi. Pemilik cukup
kesulitan mengontrol dan mengkoreksi
informasi karena terlalu banyak data namun
waktu yang dimiliki terbatas. Contoh: Buku
untuk pembukuan dan buku kas dapat dilihat
maupun diubah data didalamnya oleh siapa
saja baik kasir, maupun karyawan, bahkan
keluarga pemilik toko (misalnya: anak)

Tabel 4- Analisis Pengendalian


19
5. Analisis Efisiensi (Eficiency)

No Parameter Hasil Analisis

1 Sumber Karena sistem yang ada masih manual,


Daya sumberdaya manusia dirasa kurang karena
beberapa jenis pekerjaan yang harus
dilakukan. Mendata barang, proses
transaksi, mengumpulkan data membuat
informasi.

2 Pemanfaatan Waktu yang digunakan kurang efisien.


Waktu Dikarenakan setelah kegiatan penjualan
owner harus menulis transaksi apa saja yang
terjadi hari ini, dan hal tersebut akan
membutuhkan waktu yang cukup lama.

3 Ekonomi Terlalu banyak jenis perlengkapan yang


harus dibeli, walaupun harga per item tidak
besar namun jika ditotalkan akan cukup

besar dan biasanya ada perlengkapan yang


dibeli tetapi tidak terpakai habis.

Tabel 5- Analisis efisiensi

6. Analisis Layanan (Services)

No Parameter Hasil Analisis

1 Informasi Informasi untuk konsumen masih minim


karena konsumen belum mengetahui
klasifikasi jamu, dan harga produk.

Tabel 6- Analisis Layanan

20
3.1.3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM
Untuk memperlancar kinerja sistem yang baru perlu diadakannya suatu
perbaikan dan pengembangan pada sistem yang lama sehingga tercipta sistem baru
yang lebih efektif dan efisien agar dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Pada saat menganalisa suatu sistem kita harus memikirkan kebutuhan
fungsional dan kebutuhan non fungsional dalam suatu sistem yang akan di bangun.
Kebutuhan fungsional adalah pernyataan layanan sistem yang harus disediakan,
bagaimana sistem bereaksi pada input tertentu dan bagaimana perilaku sistem pada
situasi tertentu. Kebutuhan non – fungsional adalah batasan layanan atau fungsi
yang ditawarkan sistem seperti batasan waktu, batasan pengembangan proses,
standarisasi dll. Berikut ini adalah kebutuhan fungsional dan kebutuhan non
fungsional dalam sistem penjualan Jamu Mbok Mangun :

Kebutuhan Fungsional Kebutuhan Non Fungsional

Pengolahan data barang Kebutuhan perangkat keras


(hardware)

Menghandle data transaksi Kebutuhan perangkat lunak


penjualan (software)

Menghandle data transaksi Kebutuhan sumber daya manusia


pembelian (brainware)

Menghasilkan laporan hasil Kinerja


transaksi

Menghasilkan laporan data barang Keamanan

Informasi
Tabel 7 - Analisis Kebutuhan Sistem fungsional non fungsional

Berikut ini adalah kebutuhan fungsional dari sistem informasi penjualan sistem
informasi penjualan Jamu Mbok Mangun :
1. Kebutuhan Admin (ownner)
a. Melakukan login sebelum masuk ke halaman administrator.
b. Menambah, mengubah maupun menghapus data.
c. Mengubah profil UMKM Jamu Mbok Mangun
d. Mengubah info lokasi.

21
e. Mengubah cara pesan produk.
f. Mengubah cara pembayaran.
g. Admin dapat mengelola data seperti data produk, klasifikasi produk,
harga produk, dll.
h. Dapat mengganti data kontak yang dapat dihubungi.
i. Melihat dan menghapus data buku tamu.
j. Melihat dan menghapus data konfirmasi pembayaran.
k. Mengelola laporan pemesanan, pembayaran, dan rekap.
2. Kebutuhan Pengguna atau User
a. Pengunjung dapat melihat informasi tentang UMKM Jamu Mbok
Mangun
b. Pengunjung dapat melihat informasi produk jamu
c. Pengunjung dapat melihat profil kelompok
d. Pengunjung dapat melihat cara pemesanan produk
e. Pengunjung dapat melihat informasi tentang cara pembayaran
f. Pengunjung dapat melihat info lokasi kelompok usaha.
g. Pengunjung dapat mengirimkan komentar, saran, kritik atau
pertanyaan.
h. Pengunjung dapat melihat komentar-komentar(review) dari
pengunjung lain.
i. Pengunjung dapat melihat informasi kontak UMKM Jamu Mbok
Mangun.

3.1.4 SOLUSI TEKNIS PADA PERMASALAHAN SISTEM


1. Pada pengolahan data penjualan yang masih secara konvensional/manual
Pada pengolahan data penjualan yang masih secara konvensional yaitu
dengan melakukan pencatatan di buku, di rasa kurang efektif. Oleh
karena itu, dengan pembuatan sistem dekstop yang menggunakan
database akan lebih mempermudah dalam pengolahan data penjualan,
bukan hanya mudah dalam pengolahan data namun dengan menggunakan
sistem berbasis dekstop akan mempermudah dalam membuat laporan-
laporan penjualan.

22
2. Cakupan pemasaran belum terlalu luas
Solusi teknis nya yaitu melakukan promosi terhadap Jamu Mbok
Mangun. Contohnya seperti membuat iklan, membuat brosur jamu mbok
mangun ataupun dapat dilakukan promosi secara online melalui media
sosial seperti facebook, instagram.
3. Keterbatasan tenaga kerja dalam mengelola usaha
Solusi untuk keterbatasan tenaga kerja yaitu dengan menambah
karyawan. Karena jika hanya dilakukan seorang diri, maka akan sulit
untuk mengelola usaha ini. Contohnya ketika bekerja seorang diri owner
harus melayani penjualan jamu kepada pelanggan kemudian owner
membuatkan jamu, setelah itu owner masih harus melakukan pencatatan
transaksi, maka hal ini kurang efektif. Jika ada karyawan seperti kasir
akan sangat membantu dalam usaha ini.
4. Klasifikasi Jamu
Pada saat memesan jamu tidak semua konsumen mengetahui tentang
klasifikasi jamu apa saja yang cocok untuk dikonsumsi. Solusi teknisnya
dengan adanya sistem ini akan dibuatkan form klasifikasi jamu,
klasifikasi penyakit beserta jamu yang cocok, dan harga jamu.
5. Belum adanya sarana untuk berbisnis online
Dengan perkembangan zaman yang semakin canggih pemanfaatan social
media juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana berbisinis secara online.
Agar mempermudah konsumen untuk melakukan pemesanan secara
online mungkin solusi teknis yang disarankan yaitu bekerja sama dengan
perusahaan pesan-antar seperti gojek, grab, dan lain-lain.
6. Menjaga loyalitas pelangan
Untuk menjaga loyalitas pelanggan dan kepercayaan pelanggan maka
solusi teknis yang dapat di berikan adalah memberikan pelayan terbaik
kepada konsumen, kejujuran dari proses pembuatan, kemudian
klasifikasi jamu maupun harga yang benar adanya.

23
3.2 ANALISIS PIECES SISTEM INFORMASI PENJUALAN (SISTEM
LAMA DAN SISTEM BARU)
PIECES merupakan kerangka yang digunakan untuk mengidentifikasi
masalah pada sistem informasi yang sedang berjalan. PIECES terdiri atas
kinerja (Performance), informasi (Information), ekonomi (Economy),
kontrol (Control), efisiensi (Efficiency) dan layanan (Service). Dalam
analisis PIECES ini terdapat perbandingan antara sistem lama dengan
sistem baru yang akan digunakan.
Berikut ini tabel perbandingan analisis sistem PIECES :

Perbandingan Sistem Lama Sistem Baru

Kinerja (Performance) Menggunakan sistem Menggunakan sitem yang


manual(pencatatan transaksi sistematis dan
yang masih tertulis mempercepat pekerjaan
di buku catatan) yang kurang serta terkoordinir dengan
terkoordinir baik.

Informasi (Information) Pendataan transaksi Dapat menyampaikan


penjualan, pembelian, informasi mengenai
produk belum dapat produk maupun
tersampaikan secara pasti transaksi lebih cepat
dan terperinci. dan terperinci.

Ekonomi (Economy) Sistem yang digunakan Lebih bisa


untuk melakukan meminimalisir
pencatatan transaksi kebutuhan yang
penjualan lebih mahal dibutuhkan. Serta
karena membutuhkan biaya pencatatan biaya
setiap bulan untuk membeli pengeluaran disajikan
keperluan seperti buku, lebih baik dan terperinci.
pena, dll.

24
Kontrol (Control) Sistem lama kurang dapat Lebih mudah dalam
mengontrol dan sulit untuk penangan dan
melakukan pencarian pengaksesan data dan
maupun pengaksesan data. lebih terkontrol.

Efisiensi (Efficiency) Banyak waktu yang tidak Mempersingkat proses


efisien contohnya setelah kerja sehingga waktu
kegiatan usaha owner harus dapat digunakan secara
mencatat transaksi hari ini. efisien.

Layanan (Services) Pelayanan yang diberikan Pelayanan menjadi lebih


kurang cepat cepat

Tabel 8 - Analisis PIECES

3.3 ALUR PROSES SISTEM


A. Gambaran Alur Proses Secara Umum

Bagan 1 - Alur Proses sistem secara umum

25
3.3.1 DETAIL ALUR PROSES SISTEM BARU
1) Pembeli datang ke toko Jamu Mbok Mangun
2) Pembeli melihat klasifikasi jamu (nama jamu, manfaat jamu, dosis
jamu, jenis jamu)
3) Pembeli melihat klasifikasi penyakit dan nama jamu yang cocok
untuk dikonsumsi misalnya pembeli mencari jamu untuk pegalpegal
nanti akan muncul nama jamu “Pegal Linu”
4) Setelah melihat klasifikasi jamu atau klasifikasi penyakit pembeli
membeli jamu
5) Owner meracik jamu sesuai dengan pesanan pembeli
6) Owner menyajikan jamu kepada pembeli/mengemas jamu 7)
Pembeli melakukan transaksi pembelian jamu
8) Owner melayani dan mencatat transaksi penjulan jamu kepada
pembeli
9) Pembeli melakukan pembayaran, pembayaran disini dilakukan
menggunakan uang cash atau menggunakan e-money (mengunakan
aplikasi Boost )

26
BAB IV
PERANCANGAN SISTEM

4.1 Alat Bantu Analisis Dan Perancangan


1. Diagram Konteks
pengertian diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu
proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram
Konteks ini merupakan bagian dari level tertinggi dari DFD (Data
Flow Diagram)/DAD yang menggambarkan seluruh input ke suatu
sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran mengenai
keseluruhan dari sistem.
2. Diagaram Alir Data(DAD)/DFD
pengertian Data Flow Diagram (DFD) Menurut Tata Sutabri adalah
suatu network yang menggambarkan suatu sistem otomatis atau
komputerisasi, manualisasi atau gabungan dari keduanya, yang
penggambarannya disusun di dalam bentuk kumpulan komponen
sistem yang saling berhubungan sesuai dengan aturan.
Adapun Bentuk Bentuk Data Flow Diagram, yaitu sebagai berikut :
1. Diagram Arus Data Fisik, yaitu diagram dengan penekanan
menggambar bagaimana proses-proses dari sistem diterapkan,
termasuk proses-proses manual dan biasanya digunakan untuk
menggambarkan sistem yang lama.
2. Diagram Arus Data Logika, lebih tepat digunakan untuk
menggambarkan sistem usulan yang di mana penekanannya hanya
pada logika dari kebutuhan-kebutuhan sistem.
Data Flow Diagram meruakan gambaran suatu sistem yang telah ada
atau sistem baru yang dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik di mana data tersebut mengalir.
Dengan adanya Data Flow Diagram, maka pemakai sistem yang
kurang memahami di bidang komputer dapat mengerti sistem yang
sedang berjalan.

27
3. ERD
ERD adalah salah satu model yang digunakan untuk mendesain
database dengan tujuan menggambarkan data yang berelasi pada
sebuah database. Umumnya setelah perancangan ERD selesai
berikutnya adalah mendesain database secara fisik yaitu pembuatan
tabel, index dengan tetap mempertimbangkan performance.

4.2 PLANNING SISTEM


Perencanaan tidak lain merupakan kegiatan untuk menetapkan
tujuan yang akan dicapai beserta cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut.
Sebagaimana disampaikan oleh Louise E. Boone dan David L. Kurtz (1984)
bahwa:planning may be defined as the proses by which manager set
objective, asses the future, and develop course of action designed to
accomplish these objective.Sedangkan T. Hani Handoko (1995)
mengemukakan bahwa : “ Perencanaan (planning) adalah pemilihan atau
penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek,
program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan. Pembuatan keputusan banyak terlibat dalam fungsi
ini.”
Berdasarkan hasil analisis diatas, kami telah merumuskan beberapa rencana
pembangunan program seperti :
a. Time schedule kegiatan
b. Rancangan Sumber Daya
c. Analisis Resiko.

4.2.1 RANCANGAN TIME SCHEDULE


Pengertian time schedule secara umum adalah rancangan waktu
pelaksanaan kegiatan, mulai dari awal kegiatan hingga akhir pelaksanaan. Di
dalam time schedule dijelaskan secara detil aktivitas apa saja yang harus
dilakukan dan kapan harus terselesaikan.

28
Fungsi Time Schedule Time schedule memegang peranan penting
dalam setiap kegiatan, baik skala kecil maupun skala besar. Mulai dari
kegiatan sekolah, kampus hingga sebuah proyek. Semuanya membutuhkan
time schedule.
Time schedule memiliki peran yang sangatlah penting dalam proses
penyusunan suatu proyek, sebab time schedule memiliki sejumlah fungsi
vital berikut ini:
a. Semua elemen kegiatan bisa dilaksanakan terjadwal dan tepat
waktu. Dengan demikian bisa menjadi monitoring sekaligus kontrol
aktivitas.
b. Membantu menyusun urutan aktivitas yang harus dikerjakan.
Misalnya time schedule pendirian rumah, yakni mulai dari waktu
yang harus diselesaikan untuk penyiapan lahan, selanjutnya
diteruskan dengan penyiapkan desain rumah, pemilihan pekerja,
penyediaan bahan baku, pengerjaan, dst.
c. Meningkatkan efektifitas dan efisien. Dengan time schedule semua
kegiatan telah terjadwal dan diberi tenggat waktu pelaksanaannya.
Artinya, tidak ada kegiatan yang mengalir begitu saja. Semua ada
deadline-nya. Dengan cara ini, setiap orang yang terlibat di dalam
kegiatan tersebut akan bersungguh-sungguh mematuhi time
schedule yang telah dibuat. Walhasil, tidak ada waktu, tenaga, biaya,
maupun pikiran yang terbuang secara percuma. Semua difungsikan
seoptimal mungkin mengikuti time schedule tersebut. Berdasarkan
penjelasan peranan time schedule diatas, kami telah merancang time
schedule yang telah disepakati oleh seluruh divisi dalam tim. Berikut
rancangan time schedule kami :

29
TIME SCHEDULE DAN TAHAP KEGIATAN
SISTEM INFORMASI PENJUALAN JAMU (SIPEJAM)

Program dan Tahap


No. Kegiatan Bentuk kegiatan Tanggal Pelaksanaan Penanggung Jawab Pihak yang terlibat Keterangan/Output

Tahap Komunikasi
a. Identifikasi profil Wawancara Koor Tim, Planner,
perusahaan Program Hasil analisa
1 dengan pemilik 11 Oktober 2018 Designer, dan
b. Pemetaan Masalah Analyzer Pieces
usaha Pemilik Usaha
Perusahaan

Tahap Planning
a. Penyusunan Time Laporan tertulis
Schedule Time Schedule,
b. Perancangan Mengadakan list kebutuhan
2 kebutuhan Sumber pertemuan semua 26 Oktober 2018 Planner Semua Divisi Sumber Daya
Daya Manusia, divisi
Infrastruktur dan
infrastruktur, dan Finansial
finansial

30
1. Maping penempatan
Tahap Design PC di Ruang Usaha
2. Pembuatan Design Designer dan Rancangan
3 Program 31 November 2018 Designer
a. Pembuatan Design Planner Design Program
User Interface
Program

Tahap Pembangunan Programmer dan


4 Pembangunan Program 07 November 2018 Programmer Program siap test
Program Designer

Testing Program a. 1. Perakitan PC


Perakitan PC 2. Instalasi Program yang
Program telah siap pakai
5 b. Test Run Program 14 November 2018 Program Tester Semua Divisi dan bebas dari
3. Test dan segala macam
c. Erorr Identification
Screening Program Erorr
d. Problem Solving yang telah selesai
1. Memasang PC di Kemudahan
Trainning Program Ruang Usaha UMKM Jamu
Mbok Mangun
a. Instalasi Program dan 2. Run Program dalam melayani
6 PC pada ruang Usaha 21 November 2018 Tester Semua Divisi Pembeli
b. 3. Melatih Pemilik menggunakan
Pelatihan program Usaha secara Program
pada pemilik usaha langsung SIPEJAM
Tabel 9 - Time schedule tahap kegiatan

31
4.2.2 RANCANGAN SUMBER DAYA
Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu
materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu
bersifat fisik, tetapi juga non-fisik (intangible).
Sumber daya ada yang dapat berubah, baik menjadi semakin besar
maupun hilang, dan ada pula sumber daya yang kekal (selalu tetap). Selain
itu, dikenal pula istilah sumber daya yang dapat pulih atau terbarukan
(renewable resources) dan sumber daya tak terbarukan (non-renewable
resources). Ke dalam sumber daya dapat pulih termasuk tanaman dan
hewan (sumber daya hayati).
Sumber daya merupaka hal yang sangat penting dalam kegiatan
pembangunan sistem. Dalam hal ini, kami menyimpulkan ada 3 jenis
perensanaan sumber daya yang dibutuhkan antara lain :
a. Perencanaan Sumber Daya Manusia
b. Perencanaan Sumber Daya Infrastruktur (Sarana Prasarana)
c. Perencanaan Sumber Daya Finansial.

A. Perencanaan Sumber Daya Manusia


Perencanaan sumber daya manusia adalah proses analisis dan
identifikasi yang dilakukan organisasi terhadap kebutuhan akan sumber
daya manusia, sehingga organisasi tersebut dapat menentukan langkah yang
harus diambil guna mencapai tujuannya. Selain itu, pentingnya diadakan
perencanaan sumber daya manusia ialah organisasi akan memiliki
gambaran yang jelas akan masa depan, serta mampu mengantisipasi
kekurangan kualitas tenaga kerja yang diperlukan. Berikut merupakan
rincianya :

32
RANCANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SISTEM INFORMASI
PENJUALAN JAMU (SIPEJAM)

No . Program dan Tahap Bentuk Kegiatan SDM Terkait


Kegiatan

Koor Tim,
1 Tahap Perencanaan Wawancara dengan Anlyzer,
Pemilik usaha Planner, dan
Pemilik usaha

2 Tahap Planning Mengadakan Rapat Semua Divisi

1. Maping penempatan Designer dan


Pc di ruang usaha Planner
3 Tahap Design 2. Membuat Design
Program

Tahap Programmer
4 Pembangunan Pembangunan Program dan Designer

Program

1. Perakitan Pc Semua Divisi,


5 Testing Program 2. Intsallasi Program dan Teknisi

3. Test dan Screening


program

1. Memasang Pc di Semua Divisi,


ruang usaha Run Teknisi dan
6 Program
Trainning Program 2. Melatih Pemilik Pemilik usaha.

3. usaha secara
langsun

Tabel 10 - Rancangan SDM

33
B. Perencanaan Infrastruktur
Infrastruktur dapat merujuk pada teknologi informasi, saluran
komunikasi formal dan informal serta alat-alat pengembangan perangkat
lunak, jaringan sosial politik atau kepercayaan pada kelompok-kelompok
masyarakat tertentu. Infrastruktur sama saja dengan prasarana, yaitu segala
sesuatu yg merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses.
Jadi Perencanaa Infrastruktur merupakan proses identifikasi sarana
apa saja yang dibutuhkan dan harus ada sebelum memulai kegiatan/tahapan
yang telah ditetapkan. Berikut merupakan rencangan sumber daya
infrastruktur kami :

34
RANCANGAN SUMBER DAYA INFRASTRUKTUR

SISTEM INFORMASI PENJUALAN JAMU (SIPEJAM)

No. Program dan Sumber Daya Infrastruktur


Tahap kegiatan
Bentuk Kegiatan Hardware Software ATK Lain-lain

1. Laptop Toshiba Ram 1. Windows 10 Pro 1. Pena


1 Tahap Wawancara dengan 4Gb 2. Ms. Word 365 2. Buku Bensin PP 2 Liter.
pemilik usaha catatan 3.
Perancangan 2. Printer Epson L130 3. Peramban Kertas
Operamini HVS

1. Macbook Pro Ram 1. Yosemite OSX 1. Pena


2 Tahap Planning Mengadakan Rapat 4Gb 2. Ms. Word 2016 2. Buku Bensin PP 2 Liter.
3. Ms. Excel 2016 catatan 3.
2. Mouse Optik Kertas
HVS
3 1. Maping penempatan 1. Laptop Asus Ram 1. Windows 10 Pro
Tahap Design PC di Ruang Usaha 4Gb 2. Delphi 7.0
3. SQL Server
2. Pembuatan Design 2. Mouse Optik - -
Program

35
Tahap 1. Laptop Lenovo 1. Windows 10 Pro
4 Pembangunan Pembangunan Program G400 Ram 4Gb 2. Delphi 7.0 +
- -
SAPI
Program 2. Mouse Optik 3. SQL Server

1. Perakitan Pc 1. Touchscreen Monitor 1. Windows 10 Pro


2. Installasi Program Forsa 2. Ms. Office 2016
3. Delphi 7.0 + SAPI
3. Test dan Screening 17 4. SQL Server
program Inch 5. Driver Program
lengkap
2. Keyboard 3.
Mouse Optik Bensin Belanja Pc PP 3
Testing 4. Pc Rakitan : Liter.

5 Program a. Intel Core2Quad q84


-
b. Mainboard Gigabyte
g45
c. HDD 160 Gb
d. Casing Standart

36
6 1. Memasang Pc di 1. Manual
book
Ruang usaha Bensin Belanja Pc PP 3
2. Pena
2. Run Program Satu Set Pc siap pakai Program SIPEJAM Liter.
Trainning 3. Buku
Program 3. Melatih Pemilik catatan
usaha secara
langsung
Tabel 11 - Rancangan Sumber Daya Infrastruktur

37
D. Perencanaan Sumber Daya Finansial
Finansial adalah istilah luas yang digunakan untuk menjelaskan
banyak aspek dari keuangan atau industri keuangan, seperti misalnya
instrumen finansial, layanan finansial, institusi finansial, penasehat finansial
atau perencanaan finansial.
Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari sumber-sumber daya
finansial anda dan mencapai keberlanjutan yang mapan, kita perlu
merancang serta mengelola secara benar semua sumber-sumber pendanaan
dan pembiayaan dalam suatu strategi yang menyeluruh untuk organisasi.
Berikut rincian sumber daya finansial yang kami rancang :

38
RANCANGAN SUMBER DAYA FINANSIAL
SISTEM INFORMASI PENJUALAN JAMU (SIPEJAM)
No. Tahap SDM Sumber Daya Infrastruktur Sumber Daya Finansial
Kegiatan Terkait
Hardware Software ATK Lain-lain Pengeluaran Sumber Dana

1 Tahap Koor Tim, a. Laptop Toshiba a. Winndows 10 Pro a. Pena Bensin a. Print Laporan Dana dan
Perancangan RAM 4Gb b. Ms. Word 365 b. Buku PP 2 Rp 7.500,- b. Infrastruktur
Analyzer,
Bensin Rp milik pribadi
Planner, dan b. Printer Epson c. Operamini catatan Liter 18.000,- Analyzer
Pemilik L130 Browser c. Kertas
usaha
HVS

2 Tahap Semua a. Macbook Pro a. Yosemite OSX a. Pena Bensin a. Print Laporan Dana dan
Planning Divisi Mid b. Ms.Word 2016 b. Buku PP 2 Rp 10.000,- b. Infrastruktur
Bensin Rp
b. Mouse Optik c. Ms.Excel 2016 catatan Liter 18.000,- milik pribadi
c. Kertas Planner
HVS

3 Tahap Design Designer a. Laptop HP Ram a. Windows 10 Pro Infrastruktur


4Gb b. Delphi 7.0 + milik
Designer
b. Mouse Optik SAPI - - -
c. SQL Server
d. Ms. Visio

39
4 Tahap Programmer a. Laptop a. Windows 10 Pro Infrastruktur
Pembangunan Lenovo b. Delphi 7.0 + milik pribadi
Program SAPI Programmer
G400 Ram 4Gb - - -
b. Mouse Optik c. SQL Server
c. Speaker d. Ms. Visio
d. Microphone

40
5 Testing Semua a. Touchscreen a. Windows 10 Pro Bensin a. Touchscreen Dana diambil
Program Divisi, Monitor Forsa b. Delphi 7.0 + belanja Monitor dari
Teknisi, dan 17 inch SAPI PC PP 3 Rp pembayaran
Pemilik b. Mouse optic c. SQL Server Liter Pemilik
2.250.000,-
usaha usaha terkait
c. Pc Rakitan : 1. d. Ms.Office 2016 b. Pc Set Rp rincian
Intel e. Driver Lengkap 2.500.000,- belanja PC
set
Core2Quad - c. Bensin
Q84 Rp 27.000,-
2. MB Gigabyte
G41
3. Ram 4Gb
4. HDD Sata
250Gb
5. Casing standart
6. Speaker

7. Microphone

41
6 Trainning Semua Satu Set PC siap Program SIPEJAM a. Manual Bensin a. Print manual book Dana Pribadi
Program Divisi, pakai book PP 2 Rp 40.000,- b. Trainner
Bensin Rp program
Teknisi dan b. Pena Liter 18.000,-
Pemilik c. Buku
Usaha catatan
Tabel 12- Rancangan sumber daya financial

42
4.2.3 PENGGAJIAN KARYAWAN
Gaji sangat berpengaruh dengan sumber daya manusia, karena gaji
adalah sesuatu yang berkaitan dengan uang yang diberikan kepada pegawai.
Sistem penggajian karyawan dibagi menurut pembayaran berdasarkan
waktu kinerja, yaitu pembayaran yang dilakukan atas dasar lamanya kerja,
misalnya jam, hari, minggu, bulan.
Harga software program SIPEJAM ini kami tawarkan dengan harga
sebesar Rp 5.000.000,-. Harga tersebut diluar harga perakitan computer
yang harus dimiliki oleh pemilik usaha.
a. Koordinator Team : 16% (Rp 800.000,-)
b. Programm Analyzer : 15% (Rp 750.000,-)
c. Planner Program : 15% (Rp 750.000,-)
d. Designer : 14% (Rp 700.000,-)
e. Programmer : 12% (Rp 600.000,-)
f. Program Tester : 14% (Rp 700.000,-)
g. Trainner : 14% (Rp 700.000,-)
Sistem penggajian karyawan kami adalah dengan sistem pembagian
tiap pekerjaan yang dia selesaikan dimana gaji yang diberikan sebelum
pekerjaan dikerjakan 50%, dan 50% selanjutnya akan diberikan setelah
pekerjaan yang dia kerjakan sudah terselesaikan. Berikut rinciannya :

43
RINCIAN PENGGAJIAN KARYAWAN
SISTEM INFORMASI PENJUALAN JAMU (SIPEJAM)

No. Divisi Gaji Pra Kerja Gaji Pasca Kerja Gaj Total

1 Koordinator Tim - Rp 800.000,- Rp 800.000,-

2 Program Analyzer Rp 325.000,- Rp 325.000,- Rp 750.000,-

3 Program Planner Rp 375.000,- Rp 375.000,- Rp 750.000,-

4 Designer Rp 350.000,- Rp 350.000,- Rp 700.000,-

5 Programmer Rp 300.000,- Rp 300.000,- Rp 600.000.-

6 Tester Rp 350.000,- Rp 350.000,- Rp 700.000,-

7 Trainner Rp 350.000,- Rp 350.000,- Rp 700.000,-


Tabel 13- Rincian penggajian karyawan

44
4.2.4 RANCANGAN RESIKO TEKNIS
Risiko adalah ketidakpastian tentang kejadian di masa depan.
Beberapa definisi tentang risiko, sebagai berikut:
a. Risk is the change of loss, risiko diartikan sebagai kemungkinan
akan terjadinya kerugian,
b. Risk is the possibility of loss, risiko adalah kemungkinan
kerugian,
c. Risk is Uncertainty, risiko adalah ketidakpastian,
d. Risk is the dispersion of actual from expected result, risiko
merupakan penye-baran hasil actual dari hasil yang diharapkan,
e. Risk is the probability of any outcome different from the one
expected, risiko adalah probabilitas atas sesuatu outcome
berbeda dengan outcome yang diharapkan.
Dari beberapa definisi diatas, maka risiko dihubungkan dengan
kemungkinan terjadinya akibat buruk (kerugian) yang tak diinginkan atau
tidak terduga. Dengan kata lain “kemungkinan” itu sudah menunjukkan
adanya ketidakpastian. Ketidakpastian itu merupakan kondisi yang
menyebabkan tumbuhnya risiko. Dan jika dikaji lebih lanjut “kondisi yang
tidak pasti” itu timbul karena berbagai sebab, antara lain; jarak waktu
dimulai perencanaan, keterbatasan informasi yang diperlukan, keterbatasan
pengetahuan pengambil keputusan dan sebagainya.
Resiko tidak hanya terjadi pada ranangan proyek perangkat keras
saja, namun pembangunan program software pun juga tidak lepas dari
terjadinya resiko. Berikut contoh resiko pada royek pembangunan
perangkat lunak :
1. Resiko proyek
a. Software yg selesai tidak sesuai jadwal
b. Pengalaman staff yang kurang pada proyek software
c. pelanggan mempunyai keinginan yang berbeda pada suatu
software
2. Resiko teknis

45
a. Software tidak berinterface dengan perangkat keras baru
b. Klien yang tidak menyukai desain software
c. Spesifikasi user interface tidak di inginkan klien
d. dibutuhkan algoritma baru pada hardware baru
Diatas merupakan contoh Resiko Proyek dan teknis yang banyak
dialami oleh programmer secara umum. Disini kami juga telah merancang
analisa resiko teknis yang mungkin akan kami alami pada setiap tahap, tidak
lupa kami juga telah mencantumkan tindakan penanganannya.
Berikut rinciannya :

46
RANCANGAN RESIKO TEKNIS
SISTEM INFORMASI PENJUALAN JAMU (SIPEJAM)

Tahap Pihak
Kegiatan Terlibat
No. Bentuk Kegiatan Analisa Resiko Tindakan Penanganan
Pemilik Usaha sulit ditemui Membuat janji jauh-jauh hari

Koor Tim,
Wawancara Planner, a. Mencatat setiap perkataan yang penting saat
Tahap
1 dengan Pemilik Designer, wawancara
Perancangan Miss Komunikasi antara
Usaha dan Pemilik
Pemilik Usaha dengan Pihak
Usaha b. diskusi hasil wawancara dengan divisi lain
Annalyzer

a. Membuat jadwal rapat jauh-jauh hari

Sulit menentukan waktu


Mengadakan Rapat rapat b. Mengadakan diskusi setelah jam mata Kuliah APSI
2 Tahap Planner Semua Divisi
semua divisi
a. Mengadakan diskusi dengan semua divisi
Penentuan Arsitektur Program
yang sesuai b. Mencari refrensi terkait arsitektur program

47
Pembuatan Design Designer dan Design yang dibuat kurang a. Designer meminta pendapat divisi lain.
3 Tahap Design Program oleh Planner sesuai dengan ekspetasi b. Mencari refrensi terkait Design program
Designer Pemilik Usaha

Tahap Pembangunan Programmer


Divisi lain bisa sedikit membantu menyelesaikan
4 Pembangunan Program oleh dan Memakan waktu lama
tugas programmer
Program Programmer Designer

Program Erorr Programmer standby ditempat

Test dan Screening PC yang digunakan


Testing Teknisi Komputer standby ditempat
5 Program yang telah Semua Divisi bermasalah
Program
dibuat
Maping Lokasi PC di
Ruang Usaha
memakan waktu yang Maping letak PC harus dilakukan sedini mungkin
lama

48
a. Trainer menjelaskan secara runtut secara perlahan
Melatih penggunaan Semua Divisi Pemilik usaha sulit b. Tidak lupa pemberian Manuall Book sebagai
Trainning pedoman Pemilik Usaha
6 Program pada memahami terkait penggunaan
Program
Pemilik Usaha program

Tabel 14 Resiko Teknis

49
4.3 PENGERTIAN DAN TUJUAN DESIGN INTERFACE
Desain anatar muka atau yang sering dikenal dengan istilah Design
Interface adalah desain untuk computer, peralatan, mesin, perangkat
komunikasi mobile, aplikasi perangkat lunak, dan situs web yang berfokus pada
pengalaman dan interaksi penggunanya. Tujuan dari penggunaan design
interface adalah untuk membuat interaksi pengguna sesederhana dan seefisien
mungkin. Bagaimana user berinteraksi dengan computer menggunakan
tampilan antarmuka (interface) yang ada pada layar computer.
Design interface ini sangat penting karena akan sangat berpengaruh pada user
dalam menggunakan atau berkomunikasi dengan computer. Apabila suatu
program sulit untuk digunakan, maka hal ini akan memaksa user untuk
melakukan suatu kesalahan saat menggunakan program tersebut.

4.3.1 PRINSIP DESIGN INTERFACE


1. Product compatibility Sebuah aplikasi antarmuka yang harus sesuai
dengan sistem aslinya. Contoh : aplikasi sistem melalui antarmuka
diharapkan menghasilkan report/laporan serta informasi yang detail dan
akurat dibandingkan dengan sistem manual.
2. Task compatibility Sebuah aplikasi antarmuka yang mampu membantu
para user dalam menyelesaikan tugasnya. Contoh : User hanya klik
setup, tekan tombol next, next, next, finish, ok untuk menginstal suatu
sotfware.
3. Consistency Sebuah sistem harus sesuai dengan sistem nyata serta
sesuai dengan produk yang dihasilkan. Oleh karena itu aplikasi engineer
harus memperhatikan hal-hal yang bersifat konsisten pada saat
merancang aplikasi khususnya antarmuka, contoh : penerapan warna,
struktur menu, font, format desain yang seragam pada antarmuka di
berbagai bagian.
4. Simplicity Tidak selamanya antarmuka yang memiliki menu banyak
adalah antarmuka yang baik. Kesederhanaan disini lebih berarti sebagai
hal yang ringkas dan tidak terlalu berbelit.Userlebih menyukai hal-hal
yang bersifat sederhana tetapi mempunyai kekuatan/bobot.

50
5. Direct manipulation User berharap aplikasi yang dihadapinya
mempunyai media atau tools yang dapat digunakan untuk melakukan
perubahan pada antarmuka tersebut. Contoh : tampilan warna sesuai
keinginan (misal pink) pada window bisa dirubah melalui desktop
properties, tampilan skin winamp bisa dirubah, dll.
6. Control ,Kejadian salah ketik atau salah entry merupakan hal yang biasa
bagi seorang user. Akan tetapi hal itu akan dapat mengganggu sistem
dan akan berakibat sangat fatal karena salah memasukkan data 1 digit/1
karakter saja informasi yang dihasilkan sangat dimungkinkan salah.
7. Flexibility Fleksibel merupakan bentuk dari dari solusi pada saat
menyelesaikan masalah. Aplikasi engineer dapat membuat berbagai
solusi penyelesaian untuk satu masalah. Sebagai contoh adanya menu,
hotkey, atau model dialog yang lainnya.
8. Responsiveness Teknologi komputer semakin maju sesuai dengan
tuntutan kebutuhan manusia, aplikasi yang dibangun pun harus
mempunyai reaksi tanggap yang cepat terhadap perintah dari user.
9. Invisible Technology Secara umum, user mempunyai keingintahuan
sebuah kecanggihan dari aplikasi yang digunakannya. Contoh: sebuah
aplikasi mempunyai voice recognize sebagai media inputan, pengolah
kata yang dilengkapi dengan language translator.
10. Ease Of Learning And Ease Of Use Kemudahan dalam mengoperasikan
aplikasi hanya dengan memandangi atau belajar beberapa jam saja.
Kemudahan dalam memahami icon, menu-menu, alur data aplikasi,
dsb.Sesudah mempelajari, user dengan mudah dan cepat menggunakan
aplikasi tersebut

4.3.2 PEMILIHAN WARNA DESIGN INTERFACE


Warna memiliki dampak yang besar pada interaksi manusia dan
computer, jika tidak positif maka negatif. Menurut Murch, peneliti unsure
manusia yang terkenal,“Warna dapat menjadi alat yang kuat untuk
memperbaiki kedayagunaan dari sebuah tampilan informasi dalam keragaman
bidang yang luas jika warna digunakan secara benar.

51
4.3.3 KOMBINASI WARNA UNTUK INTERFACE USER
Sebagai tambahan untuk penggunaan kombinasi warna ini, terdapat
juga beberapa aturan dan saran yang mudah diikuti. Murch memberikan 10
aturan sederhana untuk menciptakan interface yang baik. Beberapa saran yang
efektif yang dibuat oleh Marcus:
1. Gunakan biru sebagai latar belakang
2. Gunakan rangkaian warna spektral (merah, jingga, kuning,
hijau, biru, indigo, violet)
3. Pertahankan jumlah warna yang sedikit
4. Hindari penggunaan warna-warna yang berdekatan yang hanya
berbeda dalam jumlah biru murni
5. Gunakan warna-warna cerah untuk bahaya dan untuk
mendapatkan perhatian user.
Marcus juga menyarankan design interface dalam bentuk hitam dan
putih terlebih dahulu. Jika anda memiliki interface hitam putih yang baik dan
menerapkan warna kepadanya dalam gaya yang konstruktif, anda akan
mendapatkan interface yang lebih baik

4.4 PERANCANGAN SISTEM


Tahap berikut merupakan tahap perancangan system yang meliputi
perancangan diagram alir data (DAD), perancangan basis data dan perancangan
antarmuka yang dijelaskan secara singkat sebagai berikut :
1. Pembuatan DAD
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2014:288), “Data Flow Diagram
atau dalam bahasa Indonesia menjadi Diagram Alir Data (DAD) adalah
refresentasi grafik yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi
informasi yang diaplikasikan sebagai data yang mengatur dari masukan (input)
dan keluaran (output).
Hal tersebut dilakukan dengan tujuan alur sistem secara logika.
2. Perancangan Basis Data
Menentukan entitas-entitas atau tabel-tabel yang saling berhubungan
dan berelasi, sehingga semua data tergabung menjadi satu kesatuan yang terintegrasi.
3. Perancangan Antarmuka

52
Perancangan antarmuka diperlukan untuk menggambarkan beberapa form tampilan
yang akan dibuat.

Simbol-simbol Data Flow Diagram

NOTASI NOTASI
Proses atau fungsi atau prosedur; pada
pemodelan perangkat lunak yang akan
diimplementasikan dengan pemograman
terstruktur, maka pemodelan notasi inilah yang
harusnya menjadi fungsi atau prosedur di dalam
kode program Catatan: Nama yang diberikan
pada sebuah proses biasanya berupa kata kerja

File atau basis data atau penyimpanan (storage);


pada pemodelan perangkat lunak yang akan
diimplementasikan dengan pemograman
terstruktur, maka pemodelan notasi inilah yang
harusnya dibuat menjadi tabel-tabel basis data
yang dibutuhkan, tabel-tabel ini juga harus
sesuai dengan perancangan tabel-tabel basis
data yang dibutuhkan, tabel-tabel ini juga harus
sesuai dengan perancangan tabel-tabel basis
data (Entity Relationship Diagram (ERD),
Conceptual Data Model (CMD), Physical Data
Model (PDM)) Catatan: Nama yang diberikan
pada sebuah penyimpanan biasanya kata benda

Entitas luar (external entity) atau masukan


(input) atau keluaran (output) atau orang yang
memakai atau berinteraksi dengan perangkat
lunak yang dimodelkan atau sistem lain yang
terkait dengan aliran data dari sistem yang
dimodelkan Catatan: Nama yang digunakan
pada masukan (input) atau keluaran (output)
biasanya berupa kata benda

53
Aliran data; merupakan data yang dikirm antar
proses, dari penyimpanan ke proses, atau dari
proses ke masukan (input) atau keluaran
(output) Catatan: Nama yang digunakan pada
aliran data biasanya berupa kata benda, dapat
diawali dengan kata data misalnya “data siswa”
atau tanpa kata data misalnya “siswa”

Tabel 15- simbol DAD

4.4.1 PERANCANGAN DIAGRAM ALIR DATA (DAD)


1. Diagram Konteks
Diagram Konteks merupakan diagram sederhana yang menggambarkan
entitas internal dan eksternal dari sistem informasi Penjualan Jamu Mbok
Mangun Yogyakarta. Diagram konteks merupakan tingkatan tertinggi di
dalam diagram aliran data dan hanya memuat satu proses, menunjukkan
sistem secara keseluruhan. Proses tersebut diberi nomor nol. Semua entitas
eksternal yang ditunjukkan oleh diagram konteks berikut aliran-aliran data
utama menuju dan dari sistem. Diagram tersebut tidak memuat
penyimpangan data dan tampak sederhana untuk diciptakan, begitu
entitasentitas eksternal, serta aliran dataaliran data menuju dan dari sistem
diketahui menganalisis dari wawancara dengan user dan sebagai hasil
analisis dokumen.
Diagram konteks dimulai dengan pengambaran terminator, aliran data,
aliran kontrol penyimpanan dan terakhir yaitu proses tunggal yang
menunjukkan keseluruhan sistem. Bagian termudah yaitu menetapkan
proses (yang hanya terdiri dari satu lingkaran) dan diberi nama yang
mewakili sistem. Nama di dalam hal ini dapat menjelaskan proses atau
pekerjaan atau di dalam kasus ekstrem berupa nama perusahaan yang dalam
hal ini mewakili proses yang dilakukan keseluruhan organisasi. Berikut ini
diagram konteks dari system Penjualan Jamu Mbok Mangun Yogyakarta:

54
Gambar 1 Diagram Konteks

2. Diagram Jenjang
Diagram jenjang merupakan alat perancangan sistem yang dapat menampilkan
seluruh proses yang terdapat pada suatu aplikasi tertentu dengan jelas dan
terstruktur. Berikut ini adalah diagram jenjang dari Sistem informasi penjualan
jamu Mbok Mangun Yogyakarta :

Gambar 2 Diagram Jenjang

55
3. Diagram Alir data Level 1

DFD Level 1 digunakan untuk menggambarkan modul-modul yang ada


dalam sistem yang akan dikembangkan. DFD Level 1 merupakan hasil
breakdown DFD Level 0 yang sebelumnya sudah dibuat.

Gambar 3 DAD Level 1

4. Diagram Alir data Level 2 proses 2


Modul-modul pada DFD Level 1 dapat di breakdown menjadi DFD Level 2.
Modul mana saja yang harus di breakdown lebih detail tergantung pada tingkat
kedetilan modul tersebut. Apabila modul tersebut sudah cukup detail dan rinci maka
modul tersebut sudah tidak perlu untuk di breakdown lagi. Untuk sebuah sistem,
jumlah DFD Level 2 sama dengan jumlah modul pada DFD Level 1 yang di
breakdown.

56
Gambar 4 - DAD level 2 proses 2

57
5. Diagram Alir data Level 2 proses 3

Gambar 5 DAD level 2 proses 3

58
6. Diagram Alir data Level 2 proses 4

Gambar 6 DAD Level 2 proses 4

59
4.4.2 DADF ( Diagram Alur Data Fisik)
Pemesanan Barang
Pembatalan Pesanan

Pembeli 1.0
Penerimaan
Pesanan barang
oleh
Penjual

Pesanan

2.0 Pemesanan Barang


, Info Pemesanan Barang
,
Memproses Pembatalan Pemesanan ,Barang Info Pembatalan Pemesanan, Barang
Pesanan/ Pembayaran Pembayaran
Barang
Pembatalan
pesanan oleh Proses
Penjual Pembeli Penjual
Penjualan Jamu

Konfirmasi Pemesanan
,
Pesanan Barang Pesanan Konfirmasi Pembatalan
,
Konfirmasi Pembayaran

3.0
Uang Tunai Penerimaan
pembayaran
oleh Penjual

Pesanan dan
Uang tunai

4.0
Pencatatan
transaksi
penjualan oleh
Buku Catatan Penjual
Transaksi
Penjualan

Gambar 7 DAD Fisik

4.4.3 ERD (Entity Relationship Diagram)

ERD digunakan dalam membangun basisdata untuk menggambarkan


relasi atau hubungan dari dua table atau lebih. ERD terdiri darai 2 ( dua)
komponen utama yaitu entitas dan relasi. Kedua komponen tersebut
dideskripsikan lebih jauh melalui atribut atribut property. Hubungan antara
entitas dan relasi tersebut dinamakan Entity Relationship. Entity Relationship
atau hubungan antar entitas dari Sistem Informasi penjualan jamu :

60
Gambar 8 ERD

61
4.4.4 IDENTITAS ENTITAS
Entitas yang terlihat pada system Informasi penjualan jamu mbok mangun Yogyakarta
ini adalah sebagai berikut:
1. Login
2. Pembeli
3. Penjual
4. Pembayaran
5. Pemesanan
6. Pembatalan
7. Trans_Penjualan
8. Barang
9. Detail penjualan
10. Supplier
11. Trans_pembelian
12. Detail_pembelian
13. Detail_Pemesanan

4.4.5 ATTRIBUT
Beberapa Entitas dalam ERD diatas mengandung beberapa attribute.
Berikut daftar atttribut sesuai dengan ERD :
1. Login
• User
• Pass
2. Pembeli
• User
• Telepon_pembeli
• Alamat_pembeli
• Nama_pembeli
• Kd_pembeli

62
• Pass

3. Penjual
• User
• Telepon
• Nama
• Kd_pembeli
• Alamat
• Pass
4. Pembayaran
• Id_pemesanan
• Nama_pembeli
• Status_pembayaran
• Kd_pembeli
• Kd_pembayaran
• Total
• Tgl_bayar
5. Pemesanan
• Kd_pemesanan
• Kd_penjual
• Tgl_pesan
• Kd_pembeli
• Nama_pembeli
• Status_pesanan
• total
6. Pembatalan
• Kd_pemesanan
• Kd_pembeli
• Kd_penjual
• Tgl_pembatalan
• Status_pembatalan

63
7. Trans_Penjualan
• Kd_penjualan
• Kd_penjual
• Tanggal
• total
8. Barang
• Kd_barang
• Kd_penjualan
• Stok
• Harga
• Nama_barang • Satuan
9. Detail_penjualan
▪ Kd_detailpenjualan
▪ Kd_penjualan
▪ Diskon
▪ Kd_barang
▪ Nama_barang
▪ Total
▪ Tanggal
▪ Jumlah
10. Supplier
• Kd_supplier
• Nama
• Alamat
• Telepon

11. Trans_Pembelian ▪ Kd_supplier


▪ Kd_pembelian
▪ Kd_penjual
▪ Tanggal

64
▪ Total
12. Data_pembelian ▪ Kd_barang
▪ Kd_pembelian
▪ Nama_barang
▪ Harga
▪ Jumlah
▪ Tanggal
▪ total
13. Detail_Pemesanan
▪ Kd_pemesanan
▪ Kd_detail_pemesanan
▪ Kd_barang
▪ Jumlah
▪ Harga
▪ total

4.4.6 PERANCANGAN DATABASE


Desain struktur basis data mendefinisikan basis data yang akan
disimpan, yang meliputi struktur penyimpanan data,format,data,nilai data dan
nilai default, berikut struktur table yang dipakai untuk Sistem Informasi
Penjualan Jamu Mbok Mangun Yogyakarta :
1. Tabel Barang
Nama Tabel :barang
Primary key : kd_barang

Gambar 9 Tabel barang

65
2. Tabel detail_pembelian

Nama Tabel :detail_pembelian


Primary key : kd_detail_pembelian

Gambar 10 Tabel detail pembelian

3. Tabel detail_pemesanan
Nama Tabel : detail_pemesanan
Primary key : kd_detail_pemesanan

Gambar 11 Tabel detail pemesanan

4. Tabel Detail_penjualan
Nama Tabel : Detail_penjualan
Primary key : kd_detail_penjualan

Gambar 12 Tabel Detail Penjualan

5. Tabel Login
Nama Tabel : Login
Primary key : id_login

66
Gambar 13 Tabel Login

6. Tabel Pembatalan
Nama Tabel : Pembatalan
Primary key : kd_pembatalan

Gambar 14 Tabel Pembatalan

7. Tabel Pembayaran
Nama Tabel : Pembayaran
Primary key : kd_pembayaran

Gambar 15 Tabel Pembayaran

8. Tabel Pembeli
Nama Tabel : Pembeli
Primary key : Id_Pembeli

Gambar 16 Tabel Pembeli

9. Tabel Pemesanan
Nama Tabel : pemesanan

67
Primary key : kd_pemesanan

Gambar 17 Tabel Pemesanan

10. Tabel Penjual


Nama Tabel : penjual
Primary key : kd_penjual

Gambar 18 Tabel Penjual

11. Tabel Supplier


Nama Tabel : Supplier
Primary key : kd_supplier

Gambar 19 Tabel Supplier

12. Tabel Trans_Pembelian


Nama Tabel : Trans_pembelian
Primary key : kd_pembelian

Gambar 20 Tabel Trans Pembelian

68
13. Tabel Trans_Penjualan
Nama Tabel : Trans_penjualan
Primary key : kd_penjualan

Gambar 21 Tabel Trans Penjualan

69
4.4.7 RELASI TABEL
Relasi Tabel adalah data yang menggambarkan hubungan antara table
yang satu dengan yang lainnya.

Gambar 22 Relasi Tabel

70
4.4.8 DESAIN INTERFACE UNTUK PEMBELI
1. Desain Form Login
Form Login adalah form yang diproses pertama kali yang diakses oleh user
untuk menuju form menu utama.

Gambar 23 Form Login Pembeli

2. Desain Form menu utama

Gambar 24 Form Menu Utama

71
3. Form Pemesanan

Gambar 25 Form Pemesanan

4. Form Detail Pemesanan

Gambar 26 Form Detail Pemesanan

72
4.4.9 DESAIN INTERFACE UNTUK PENJUAL
1. Form Data Login

Gambar 27 Form Login Penjual

2. Form Data Master

Gambar 28 Form Utama Penjual

73
3. Form data penjualan

Gambar 29 Form Penjualan

4. Form input data barang

Gambar 30 Form Input Barang

74
5. Form input Detail Jamu

Gambar 31 Form Detail Jamu

75
BAB V
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Demikian laporan analisis sistem penjualan jamu pada UMKM Jamu
Mbok Mangun ini saya susun dengan harapan dapat memberikan manfaat dan
dapat menambah wawasan bagi pembaca. Dari laporan ini dapat saya sampaikan
bahwa analisis sistem merupakan hal yang penting dalam pembuatan suatu
sistem. Pada analisis sistem penjualan jamu ini terdapat metode yang digunakan
dalam menganalisis suatu sistem, kemudian terdapat analisis permasalahan dan
solusi teknis untuk penangan permasalahan, dan juga terdapat analisis mengenai
kebutuhan sistem.
Saya menyadari bahwa tiada yang sempurna di dunia ini kecuali Tuhan
yang Maha Esa. Dalam pembuatan laporan ini ini tentunya masih banyak
kekurangan, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna sebagai bahan evaluasi saya untuk kedepannya agar lebih baik
lagi.

76
DAFTAR PUSTAKA

Fabianto Dini, 2012, Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Toko
Karunia Sintang Kalimantan Barat, Stmik Amikom, Yogyakarta.

Ratih, 2017, http://ratihcimol.blogspot.com/2017/04/sisteminformasipenjualankebutuhan.html,


18 Oktober 2018

Supriyanta, Hidayati Nur, 2015, Sistem Penjualan Jamu Instan Secara Online Studi
Kasus Jati Husada Mulya, Yogyakarta

Anonymous, https://id.wikipedia.org/wiki/Infrastruktur, 26 oktober 2018

Anonymous, https://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_manusia : SDM, 26 oktober 2018

Devi Shinta,
http://www.academia.edu/13799254/PENGERTIAN_PLANNING_ORG
A NIZ ING_ACTUATING_CONTROLLING_PLANING_perencanaan,
26 oktober 2018

xii
LAMPIRAN

1. FOTO DOKUMENTASI

Gambar 32 Toko Jamu Mbok Mangun

Gambar 33 Wawancara bersama owner Jamu mbok mangun

Gambar 34 Diskusi Mengenai UMKM Jamu Mbok Mangun

xiii

Das könnte Ihnen auch gefallen