Sie sind auf Seite 1von 16

Volume 17, Nomor 2, Mei 2018, pp 147-162.

Copyright © 2017 Jurnal Manajemen Maranatha, Jurusan


Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha. ISSN 1411-9293 | e-ISSN 2579-4094.
http://journal.maranatha.edu/jmm

URGENSI PENELITIAN MANAJEMEN RANTAI PASOK:


PEMETAAN ISU, OBJEK, DAN METODOLOGI
Sherlywati

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung


Email: sherlywati.limijaya@gmail.com

Submitted: Nov 16, 2017; Reviewed: Nov 16, 2017; Accepted: Nov 22, 2017

Abstract: The purpose of this paper is to raise the issue of urgency of supply chain management
research in terms of developmental issues, trends and challenges, as well as research objects and
methologies in the any industry, business sector, and public sector. This study is an exploratory
research with the aim of finding trends, developments, and challenges of current and potential supply
chain management research. Data were collected from previous studies and written interviews from
supply chain management experts where domiciled in several institutions in Bandung City. The
findings of this study show expert opinion on the issues of supply chain management research in terms
of developments, trends, and challenges, as well as the urgency of supply chain research. While, the
results of the literature review from previous study, the research objects and methodologies of supply
chain management research categorized into several categories that need to be concentrated for
further research. Research suggestions are aimed specifically at academic, private and public sector
practitioners to update and upgrade capacity, information, and knowledge about the development of
supply chain management study in a sustainable manner. This paper also suggests to establish a
community of supply chain management which consist of academicians, practitioners, and government
in Bandung City to share informations and experiences about research and issues related to supply
chain management, such as Supply Chain Indonesia (SCI) and American Production and Inventory
Control Society (APICS).

Keywords: Supply Chain Management, Supply Chain Management Research, Issue of Supply Chain
Management

PENDAHULUAN mata rantai yang terlibat secara langsung maupun


Dalam era globalisasi, persaingan bisnis tidak tidak langsung. Koordinasi dan kerjasama antar
lagi berupa kompetisi harga dan produk. mata rantai akan membuat keharmonisan dalam
Perusahaan yang memiliki pengelolaan rantai berbagi informasi mengenai penawaran dan
pasokan yang handal akan bertahan dan permintaan konsumen. Proses koordinasi dan
memenangkan persaingan di pasar. Kualitas kerjasama dalam seluruh mata rantai dikelola
mendengarkan keinginan konsumen akan dalam manajemen rantai pasokan (supply chain
berdampak pada kualitas pelayanan (Nicolae, management).
dkk, 2012). Konsumen semakin kritis akan Selain di sektor bisnis (privat), manajemen
tuntutannya dalam hal penyediaan produk secara rantai pasokan menjadi perhatian khusus di
tepat tempat, tepat kuantitas dan kualitas, serta sektor publik. Bulan Juni 2017, Kementrian
tepat waktu. Koordinasi yang baik antar mata Koordinator bidang Perekonomian meluncurkan
rantai menjadi penentu keberhasilan pemenuhan paket kebijakan jilid XV yang fokus pada
permintaan konsumen. Koordinasi antar pihak perbaikan sistem logistik nasional yang
sepanjang rantai pasok tidak hanya berbicara mencakup empat hal pokok. Pertama,
mengenai persediaan pasokan, tetapi melingkupi kesempatan peningkatan peran dan skala usaha,
informasi kondisi pasar dan perencanaan kedua, kemudahan berusaha dan pengurangan
perusahaan yang diintegrasikan dengan semua beban biaya bagi usaha penyedia jasa logistik
147
Jurnal Manajemen Maranatha Ŷ9RO7 Nomor 2, Mei (2018)

nasional, ketiga, penguatan kelembagaan dan (physical distribution channel/outbond logistic).


kewenangan Indonesia National Single Window Sebelum abad 20, misi utama dari kegiatan
(INSW), dan keempat, penyederhadaan tata logistik adalah menyediakan produk bagi
niaga untuk mendukung kelancaran arus barang konsumen, dan mengelola pendistribusian agar
(Fazli, 2017). Pemerintah juga mengatur sistem produk tersebut dapat tiba di tangan konsumen
logistik nasional dalam Peraturan Presiden sesuai dengan keinginan dan kebutuhan, jumlah
nomor 26 tahun 2012 dalam cetak biru tentang dan waktu, serta kualitas yang sesuai standar
pengembangan sistem logistic nasional untuk perusahaan. Inti dari kegiatan logistik tradisional
dijadikan panduan dalam mengelola sistem adalah pergerakan fisik mulai dari pemasok
logistik secara nasional, baik bagi kelembagaan bahan mentah sampai ke konsumen.
negara maupun badan usaha di Indonesia. Peran Ruang lingkup konsep manajemen rantai
sistem logistik nasional adalah meningkatkan pasok jauh lebih luas dibandingkan konsep
daya saing serta kesejahteraan masyarakat logistik. Menurut Lambert, Cooper, dan Pagh
Indonesia. Keberadaan cetak biru sistem logistik (1998), manajemen rantai pasok adalah integrasi
nasional ini adalah memberikan arahan dan proses bisnis dari pengguna akhir melalui
pedoman bagi pemerintah dan dunia usaha dalam pemasok awal yang menyediakan produk, jasa,
membangun sistem logistik yang mendukung dan informasi dalam rangka memberikan nilai
pembangunan ekonomi nasional. tambah bagi konsumen dan pemangku
Konsep manajemen rantai pasok bukan kepentingan lainnya. Garside (2015)
merupakan konsep yang baru dalam bidang mendefinisikan supply chain sebagai kumpulan
manajemen operasi. Konsep supply chain para pelaku usaha yang terlibat dalam
management (SCM) menekankan pada pola yang serangkaian proses bisnis dalam suatu rantai
terintegrasi dalam proses aliran produksi mulai pasokan. Mentzer (2001) mengungkapkan tujuan
dari bahan mentah sampai produk tiba di tangan dari SCM adalah mensinkronkan kebutuhan
konsumen. Aktivitas yang terjadi sepanjang konsumen dengan arus bahan baku dari pemasok
proses tersebut adalah suatu kesatuan yang perlu untuk menghasilkan keseimbangan antara
dipastikan kelancaran alirannya tanpa pelayanan konsumen yang baik, pengelolaan
pembatas/penyekat sehingga mekanisme inventori yang rendah, dan biaya unit produk
informasi berlangsung secara transparan tanpa yang rendah.
reduksi di salah satu mata rantai. Penerapan Permasalahan yang seringkali muncul
SCM akan mengurangi biaya-biaya operasi yang terkait rantai pasok sehingga daya saing produk
terjadi di sepanjang mata rantai, memastikan Indonesia rendah adalah biaya logistik yang
kualitas produk tetap terjaga, yang pada akhirnya tinggi dan waktu pengiriman. Hal ini dipengaruhi
akan berkontribusi memberikan value kepada oleh fasilitas logistik yang masih konvensional,
konsumen dalam hal ketersediaan produk dan seperti pelabuhan dan konektivitas yang
kecepatan layanan. Dengan demikian berkaitan antara pusat produksi dan konsumsi
pengelolaan rantai pasok akan memberikan (Primiana, Azis, Juanim, Yunani, & Herwany,
keunggulan bersaing baik secara langsung 2016). Salah satu mereduksi biaya logistik
maupun tidak langsung terutama pada nilai adalah dengan optimalisasi distribusi material
(value) produk. dari pemasok, aliran material dalam proses
Konsep manajemen rantai pasok bermula produksi sampai dengan distribusi produk ke
dari konsep logistik. Dengan perkembangan tangan konsumen (Wiyarto, 2012). Sidharan dan
jaman, konsep logistik bergeser menjadi Simatupang (2013) memberikan wawasan baru
manajemen rantai pasokan. Fokus dari kegiatan tentang peran kekuasaan dan kepercayaan yang
logistik adalah mendistribusikan barang dan jasa memfasilitasi anggota rantai untuk
pada tempat, jumlah, dan waktu yang tepat. mengumpulkan kemampuan mereka dalam
Menurut Felicia (2003), kegiatan logistik menciptakan dan menghargai nilai bagi
tradisional (traditional logistic) merupakan pelanggan dan diri mereka. Kekuatan dan
kegiatan pemindahan atau pergerakan barang kepercayaan menjadi salah satu faktor penting
yang dimulai dari pengiriman bahan baku, dalam kolaborasi manajemen rantai pasok
komponen, energi, dan masukan lainnya menuju (Sidharan & Simatupang, 2013). Sharma, Garg,
tempat produksi untuk diolah (physical supply dan Agarwal (2012) mengupas konsep kualitas
channel/inbond logistic), kegiatan pemindahan manajemen rantai pasokan, dan memaparkan
selama proses pengolahan (intern logistic), bahwa kualitas rantai pasokan dapat memberikan
kegiatan pengiriman produk kepada konsumen solusi pada tingkat pengelolaan rantai pasokan.
148
Jurnal Manajemen Maranatha Ŷ9RO7 Nomor 2, Mei (2018)

Dengan konsep kualitas manajemen pada rantai mendefinisikan rantai pasokan sebagai jaringan
pasokan, perusahaan dapat mengatasi masalah logistik yang saling terkait dan dikelola oleh
rantai pasokan seperti recall produk dan beberapa perusahaan dari sumber bahan baku ke
keterlambatan pengiriman terlepas dari jenis lokasi penggunaan.
industri. Jadi jelas bahwa supply chain adalah
Seiring dengan perkembangan konsep jaringan fisik, terdiri dari perusahaan-perusahaan
logistik menjadi manajemen rantai pasokan, yang bekerjasama dalam memasok bahan baku,
SCM memiliki peran strategis dalam mengolahnya menjadi barang jadi, dan
meningkatkan kinerja sektor privat, organisasi mengantarkannya kepada pemakai akhir.
non-profit, maupun kelembagaan pemerintahan Pengelolaan jaringan rantai pasokan memberikan
negara di Indonesia. Manajemen rantai pasok indikasi bagi organisasi untuk melakukan
hadir sebagai perkembangan paradigma pengkoordinasian kebutuhan dan keinginan
persaingan bisnis dari persaingan harga menuju konsumen, pengendalian proses produksi,
persaingan rantai pasokan. Kondisi pendistribusian produk yang sesuai dengan
perkembangan ini menuntut sinergi antara permintaan konsumen, serta pengembangan
akademisi, pelaku usaha, dan pengelola sistem informasi yang terintegrasi. Koordinasi
kelembagaan menyiapkan strategi pengelolaan dan kolaborasi antar stakeholder pada rantai
mata rantai yang disebut manajemen rantai pasokan dapat meminimasi biaya persediaan dan
pasokan. Penelitian ini memperlihatkan sejauh biaya pendistribusian dalam rangka
mana kemendesakan penelitian-penelitian meningkatkan pelayanan di sepanjang rantai
bertopik manajemen rantai pasokan diperlukan pasokan.
dan sedang dilibatkan dalam rangka membangun
strategi yang terintegrasi pada sistem bisnis Supply Chain Management
rantai pasok. Harapan dari penelitian ini adalah Pada tahun 1980an, Oliver dan Weber
dapat memberikan kontribusi berupa informasi memaparkan istilah SCM untuk pertama kalinya
situasi dan kondisi aktual penelitian-penelitian sebagai pendekatan manajemen persediaan
manajemen rantai pasokan, yang sekiranya dapat dengan penekanan pada pengadaan bahan baku.
dijadikan masukan bagi perkembangan pelaku Dalam Busines Review 2008, Dr. Douglas
usaha maupun kemajuan pelayanan sektor publik Lambert mengatakan bahwa SCM adalah model
dalam rangka penyusunan strategis dan bisnis terpadu yang mengambil pandangan
pelaksanaan teknis sistem manajemen rantai berbasis proses tentang bagaimana semua fungsi
pasokan secara internal maupun koordinasi dan bisnis perlu bekerja sama dan berhubungan
kerjasama dengan pihak eksternal. dengan pemasok serta pelanggannya (Kane,
2008). Sistem bisnis yang terpadu ini dibangun
TINJAUAN KEPUSTAKAAN oleh arus informasi, arus produk, dan proses
Supply Chain bisnis rantai pasokan yang melibatkan
Supply chain (rantai pengadaan) menurut Indrajit fungsional-fungsional perusahaan. Menurut Lina
(2002) dalam buku “Konsep Manajemen Supply Anatan dan Lena Ellitan (2008) dalam buku
Chain” adalah suatu sistem tempat organisasi “Supply Chain Management: Teori dan
menyalurkan barang produksi dan jasanya Aplikasi”, manajemen rantai pasokan merupakan
kepada para pelanggan. Rantai pengadaan strategi alternatif yang memberikan solusi dalam
merupakan jejaring yang terdiri dari berbagai menghadapi ketidakpastian lingkungan untuk
organisasi yang saling berhubungan secara mencapai keunggulan kompetitif melalui
mutualisme dalam mengadakan dan menyalurkan pengurangan biaya operasi dan perbaikan
produk. Pujawan (2005) dalam bukunya Supply pelayanan konsumen serta kepuasan konsumen.
Chain Management mendefinisikan supply chain Jadi supply chain management (SCM)
sebagai jaringan perusahaan-perusahaan yang merupakan metode, alat, atau pendekatan yang
secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan terintegrasi dalam mengelola rantai pasokan
dan menghantarkan suatu produk ke tangan dengan semangat kolaborasi dan koordinasi.
pemakai akhir. Yang dimaksud dengan jaringan Pengelolaan SCM akan melibatkan internal dan
perusahaan adalah pemasok, pabrik, distributor, eksternal perusahaan yang terlibat dalam rangka
ritel, serta perusahaan pendukung seperti jasa memuaskan konsumen akhir yang sama. Seluruh
pengiriman/pengangkutan. Menurut Simatupang stakeholder perlu berkoordinasi dan
(2013) dalam buku “Logistik and Supply Chain berkolaborasi dapat menciptakan produk yang
in Indonesia: Emerging Practices”, tepat layanan, tepat kualitas, tepat kuantitas,
149
Jurnal Manajemen Maranatha Ŷ9RO7 Nomor 2, Mei (2018)

tepat waktu, dan tepat tempat. Semangat tantangan yang harus dihadapi perusahaan dalam
kolaborasi dan koordinasi ini terbentuk dengan mengelola rantai pasokannya, menurut Pujawan
adanya kesadaran bahwa ketangguhan rantai (2005), adalah pertama, kompleksitas rantai
pasokan akan bergantung pada kekuatan masing- pasokan, dan kedua, faktor ketidakpastian.
masing elemen yang bersinergi dalam Kompleksitas rantai pasokan terjadi karena
menjalankan sistem manajemen rantai pasokan. banyaknya pihak yang terlibat, dan setiap pihak
Dengan demikian, proses bisnis menjadi proses memiliki kepentingan tujuan masing-masing
bisnis rantai pasokan yang saling terkait dalam yang seringkali saling bertentangan (conflicting
batas-batas intra dan antar perusahaan. of objective). Konflik antar bagian yang mungkin
terjadi ini merupakan tantangan besar yang perlu
Ruang Lingkup Supply Chain Management dihadapi dalam mengelola rantai pasokan.
Cakupan kegiatan SCM adalah seluruh aktivitas Sementara faktor ketidakpastian juga menjadi
yang terjadi terkait aliran materi, aliran uang, dan tantangan perusahaan dalam menjalankan proses
aliran informasi di sepanjang mata rantai bisnis rantai pasokan. Tiga sumber
perusahaan. Menurut Prof. Ina Primiana dari ketidakpastian yang utama pada rantai pasokan
Universitas Padjajaran pada tulisan “Prioritas adalah ketidakpastian permintaan, ketidakpastian
Industri Strategis: Pemetaan Supply Chain pemasok, dan ketidakpastian dari pihak internal.
Management sudah Mendesak” di Pikiran Perusahaan perlu mengantisipasi ketiga
Rakyat, 17 Februari 2017, mengatakan bahwa ketidakpastian tersebut. Tindakan antisipasi
manajemen rantai pasok pada seluruh tahapan dilakukan dalam rangka mengamankan
industry mulai dari perijinan, produksi, kelancaran aliran barang, aliran uang, dan aliran
distribusi, hingga pada pemasaran di tiga industri informasi pada rantai pasokan. Hal yang dapat
strategis, tekstil, barang kulit, dan alas kaki, dilakukan perusahaan dalam rangka
semen, dan barang galian logam serta logam mengantisipasi ketidakpastian tersebut adalah
dasar besi dan baja (Primiana, 2017). Cakupan misalnya dengan mengadakan safety stock, safety
kegiatan SCM menurut Furqon (2014) adalah time, kapasitas produksi yang longgar, dan
segala aktivitas yang terintegrasi termasuk pemeliharaan yang berkelanjutan pada sistem
didalamnya aliran informasi yang berkaitan dan mesin yang digunakan internal perusahaan.
dengan tiga aspek, yaitu 1) sumber, 2) proses Dari sudut pandang sistem logistik nasional,
produksi, 3) proses penghantaran produk. Selain Indonesia masih tertinggal dibanding negara lain
itu ada tiga komponen dalam rantai pasok, yaitu di Asia Tenggara. Pada tahun 2016, Bank Dunia
1) rantai pasokan hulu (upstream supply chain), menempatkan kinerja logistik Indonesia di posisi
meliputi berbagai aktivitas dengan pemasok; 2) 63, menurun dari posisi 53 pada tahun 2012.
rantai pasokan internal (internal supply chain), Situasi ini yang mendorong pemerintah
meliputi seluruh proses pemasukan barang ke mengeluarkan paket kebijakan XV fokus pada
gudang yang digunakan sampai proses produksi perbaikan sistem logistik Indonesia (Bank T. W.,
dan pengendalian persediaan; 3) rantai pasokan 2015). Tantangan-tangangan utama dalam
hilir (downstream supply chain), meliputi semua Peraturan Pemerintah nomor 26 tahun 2012
aktivitas yang melibatkan pengiriman produk tentang cetak biru pengembangan sistem logistik
kepada pelanggan, yang fokus utama nasional Indonesia ditujukan pada enam kenali
kegiatannya adalah distribusi, transportasi, dan utama Sislognas, yaitu (1) komoditas prime
pelayanan. Sementara menurut Russell dan mover, (2) pengguna dan penyedia jasa logistik,
Taylor (2006), rantai pasokan mencakup seluruh (3) teknologi informasi dan komunikasi, (4)
aktivitas terkait arus dan transformasi barang dan manajemen sumber daya manusia, (5)
jasa dari tahap bahan baku sampai pengguna infrastruktur transportasi, (6) peraturan, aturan,
akhir dimana rantai pasokan mengintegrasikan dan perundang-undangan 1.
kelompok proses operasi kepada sumber bahan Centre for Supply Chain Information
baku, proses produksi, serta mengirimkan System Institut Harapan Bangsa mengatakan
produk. bahwa teknologi informasi dan komunikasi
merupakan salah satu pendorong utama bagi
Tantangan Supply Chain Management sistem logistik nasional. Tantangan SCM adalah
Dengan banyaknya pihak yang terlibat dalam
pengelolaan rantai pasokan, perusahaan 1
Peraturan Pemerintah no. 26 tahun 2012 tentang Cetak
mempunyai tantangan yang akan ditemui dalam Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional Indonesia
proses bisnis rantai pasokannya. Beberapa (Sislognas)
150
Jurnal Manajemen Maranatha Ŷ9RO7 Nomor 2, Mei (2018)

memadukan proses logistik dengan teknologi penelitian terdahulu dan konsep manajemen
informasi dan komunikasi. Pada umumnya sudah rantai pasokan. Sementara proses wawancara
banyak perusahaan menggunakan sistem terbuka secara tertulis dilakukan guna efektivitas
informasi dalam operasinya, namun ruang komunikasi dengan narasumber terkait tren dan
lingkup sistem informasi masih sebatas proses tantangan penelitian manajemen rantai pasokan.
akuntansi. Perusahaan yang mengintegrasikan Instrumen wawancara penelitian disusun secara
beberapa proses logistik dengan menggunakan terbuka guna mendapatkan masukan, arahan, dan
perangkat lunak Enterprise Resource Planning pemikiran secara terbuka dan bebas dari
(ERP) masih rendah jumlahnya dan hanya narasumber. Ada empat pertanyaan terbuka yang
perusahaan besar yang dapat menjalankannya. diajukan, yaitu, pertama, bagaimana
Unit usaha kecil dan menengah (UKM) perkembangan penelitian bidang manajemen
khususnya di Jawa Barat pada dasarnya masih rantai pasokan selama lima tahun terakhir;
menggunakan sistem manual untuk mengelola kedua, bagaimana tren dan tantangan penelitian
proses logistiknya (ITHB, 2015). bidang manajemen rantai pasokan baik di
kalangan akademisi, pelaku usaha, maupun
METODE PENELITIAN sektor publik; ketiga, apa dan bagaimana urgensi
Desain dan Pendekatan Penelitian penelitian bidang manajemen rantai pasok di
Desain penelitian ini adalah penelitian eksplorasi Indonesia, baik di lingkungan akademik, bisnis
yang bertujuan untuk menemukan dan memotret dan industri, sektor privat, serta sektor publik;
tren, perkembangan, dan tantangan manajemen keempat, spesifikasi topik manajemen rantai
rantai pasok yang sedang dan akan terjadi. pasok yang ditekuni oleh narasumber.
Penelitian dijalankan dengan cara
mengumpulkan, menggali, dan ANALISIS DAN BAHASAN TEMUAN
mengkategorisasikan penelitian-penelitian Isu Penelitian Manajemen Rantai Pasok
terdahulu dan yang sedang berjalan serta (Perkembangan, Tren dan Tantangan, serta
mendapatka pemikiran dari para ahli SCM di Kemendesakan)
beberapa institusi di kota Bandung. Studi yang Isu penelitian manajemen rantai pasok diolah
bersifat eksploratif mempunyai tujuan utamanya dari berbagai narasumber yang berdomisili di
adalah suatu penemuan (discovery) (Kuncoro, institusi perguruan tinggi kota Bandung, seperti
2011), dan dalam penelitian ini adalah penemuan Universitas Kristen Maranatha, Universitas
tren, perkembangan, serta tantangan penelitian Katolik Parahyangan, Institut Teknologi
bidang manajemen rantai pasok. Bandung, dan Institut Teknologi Harapan
Pendekatan penelitian bersifat kualitatif Bangsa. Dosen-dosen yang mendalami kajian
dengan mengarahkan informasi dari narasumber manajemen rantai pasokan di institusi-institusi
dosen-dosen yang mendalami kajian manajemen tersebut dianggap sebagai ahli di bidang SCM.
rantai pasok. Target responden pada penelitian Narasumber memberikan opini mengenai tren,
ini adalah ahli SCM, yaitu dosen di beberapa perkembangan, tantangan, serta kemendesakan
institusi perguruan tinggi kota Bandung yang bidang manajemen rantai pasokan melalui
berkecimpung pada bidang kajian manajemen wawancara tertulis. Peneliti mengkaji artikel
operasi, khususnya manajemen rantai pasokan. jurnal dan laporan penelitian yang pernah
Sumber data penelitian menggunakan data dilakukan oleh dosen-dosen tersebut. Dari hasil
primer dan sekunder. Data primer berupa hasil kajian tersebut, peneliti melakukan kategorisasi
wawancara langsung dengan responden, berupa mengenai isu, objek, dan metodologi penelitian
informasi masukan, arahan, serta pengalaman yang banyak dilakukan oleh para ahli SCM
dan pemahaman para dosen tentang keberadaan tersebut.
penelitian SCM. Data sekunder didapatkan Menurut Rainisa Maini Heryanto, S.T.,
melalui kajian literatur penelitian terdahulu dan M.T. dari Fakultas Teknik Universitas Kristen
data-data yang tersaji dari berbagai sumber Maranatha (Heryanto, 2017) mengatakan bahwa
terkait penelitian. perkembangan penelitian bidang manajemen
rantai pasok dalam lima tahun terakhir
Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen berkembang sangat pesat khususnya di
Penelitian Indonesia. Hal tersebut ditandai dengan semakin
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara banyaknya topik-topik dan metode-metode baru
kajian literatur dan wawancara tertulis. Kajian yang muncul terkait dengan manajemen rantai
literatur dilakukan guna mendalami penelitian- pasok. Semakin dikenalnya bidang manajemen
151
Jurnal Manajemen Maranatha Ŷ9RO7 Nomor 2, Mei (2018)

rantai pasok di dalam dunia bisnis dan industri Management). Pendekatan ini memfokuskan
membuat semakin banyak kajian-kajian yang pada upaya mengevaluasi isu-isu manajemen
membahas tentang bidang tersebut dan membuat kualitas dalam konteks rantai pasok (Anatan,
para pakar dan peneliti akhirnya memutuskan 2017).
untuk membuat suatu organisasi yang bernama Melihat tren dan tantangan permasalahan
Institut Supply Chain dan Logistik Indonesia manajemen rantai pasokan, Dr. Lina Anatan
(ISLI) sekitar bulan Oktober 2016. Fungsi dari mengatakan bahwa karakteristik mendasar dalam
ISLI adalah sebagai wadah untuk para pakar dan persaingan bisnis saat ini adalah kompetisi antar
peneliti (baik dosen maupun mahasiswa) untuk jaringan (network), dimana persaingan terjadi
saling berbagi pengetahuan khususnya dalam tidak lagi antar perusahaan/organisasi secara
bidang logistik dan manajemen rantai pasok. individu, melainkan antar rantai pasok. Kondisi
Sementara menurut Rainisa Maini ini membawa dampak pada adanya tuntutan bagi
Heryanto, S.T., M.T., tren dan tantangan perusahaan untuk memiliki produk pada waktu
penelitian dalam bidang SCM juga semakin dan tempat yang tepat. Akan tetapi, seringkali
terasa mengingat semakin banyaknya industri perusahaan dihadapkan pada tantangan/hambatan
yang mulai mempertimbangkan aspek ketidaktersediaan sumber daya atau kompetensi,
manajemen rantai pasok dalam menjalankan sehingga diperlukan kerja sama dengan
bisnisnya. Banyaknya permasalahan yang perusahaan lain untuk mendapatkan sumber daya
muncul dalam dunia industri dan sektor publik atau kompetensi tersebut. Dalam kondisi, isu-isu
yang semakin lama semakin kompleks membuat tentang kualitas dan sharing informasi, serta
penelitian manajemen rantai pasok akan semakin praktik-praktik dalam rantai pasok perlu
diminati dan dijadikan tantangan tersendiri bagi mendapat perhatian penting bagi peneliti baik di
para peneliti untuk dapat menemukan solusi sektor akademik, industri, maupun publik,
terhadap permasalahan yang dihadapi. Selain itu, sehingga dapat memberikan solusi praktis dalam
penelitian manajemen rantai pasok tidak hanya upaya mengurangi ketidakpastian akibat
terkait dengan produk barang atau jasa yang lingkugan persaingan yang sangat dinamis,
nyata, beberapa penelitian yang ada bahkan telah formulasi strategi pengembangan produk baru,
menghubungkan antara manajemen rantai pasok memperbaiki penjadwalan, dan hal-hal lain untuk
dengan berbagai bidang kajian lainnya meningkatkan keunggulan kompetitif dan kinerja
(penelitian multi disiplin) (Heryanto, 2017). baik perusahaan maupun rantai pasok (Anatan,
Dan mengenai kemendesakan penelitian 2017).
SCM, Rainisa Maini Heryanto, S.T., M.T. Dan disampaikan oleh Dr. Lina Anatan
mengatakan bahwa urgensi penelitian SCM akan mengenai kemendesakan pemanfaatan
semakin terasa mengingat pemahaman pelaku manajemen rantai pasok terutama Indonesia
usaha dan sektor publik terhadap pentingnya sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki
pengelolaan rantai pasokan yang pada akhirnya tantangan tersendiri dalam pengelolaan rantai
memaksa perusahaan untuk memiliki departemen pasok, khususnya terkait logistik. Penelitian
khusus yang menangani bidang SCM. Walaupun dalam bidang manajemen rantai pasok di
mungkin namanya bukan manajemen rantai berbagai lingkungan tersebut perlu memfokuskan
pasok, namun jika dikaji lebih dalam deskripsi pada isu bagaimana mengembangkan desain
pekerjaan yang dijalankan berhubungan dengan logistik yang terintegrasi terkait jaringan
aktivitas manajemen rantai pasokan. Hal ini yang fasilitas, jaringan transportasi, dan teknologi
akan membuat penelitian bidang manajemen yang terintegrasi. Beberapa topik SCM yang
rantai pasok akan semakin penting dan perlu diangkat dalam penelitian adalah mengenai
bermanfaat untuk mengatasi permasalahan yang hambatan dan fasilitator dalam kolaborasi dan
ada di perusahaan (Heryanto, 2017). integrasi rantai pasok, serta peran praktik-praktik
Sementara menurut Dr. Lina Anatan dari supply chain quality management (SCQM)
Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha dalam meningkatkan kinerja organisasional
mengatakan bahwa pendekatan tradisional dalam (Anatan, 2017).
manajemen rantai pasok dinilai tidak lagi efektif Narasumber dari Universitas Katolik
dalam perekonomian global saat ini, sehingga Parahyangan Maranatha, Dr. Gandhi Pawitan
lahir konsep baru yang memfokuskan pada dan Dr. Maria Widyarini memiliki kesamaan
keterkaitan antara manajemen kualitas dan bidang kajian pada industri usaha mikro, kecil,
manajemen rantai pasok yang dikenal dengan dan menengah. Dr. Maria Widyarini menyoroti
konsep SCQM (Supply Chain Quality bahwa masih diperlukan dukungan literature
152
Jurnal Manajemen Maranatha Ŷ9RO7 Nomor 2, Mei (2018)

yang dapat dijadikan rujukan perkembangan isu penelitian tentang aplikasi dan kebutuhan SCM,
rantai pasok di Indonesia. Sebagai negara yang mengembangkan sistem informasi SCM, dan
sedang mengalami perkembangan pembangunan memberikan solusi implementasi SCM kepada
infrastruktur, Indonesia akan memunculkan pelaku usaha kecil dan menengah 2. Program
banyak kesempatan bagi para akademisi untuk studi dan pusat penelitian SCM memperlihatkan
melakukan kajian ilmiah. Selain itu, bahwa kebutuhan keahlian manajemen rantai
perkembangan ekonomi global dan kehadiran pasok sangat diperlukan guna mendukung
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) kemajuan usaha yang akan mendorong
memunculkan tantangan tersendiri bagi para peningkatan perekonomian Indonesia.
akademisi dan industri untuk semakin
memperkuat rantai pasok di Indonesia. Desain Metodologi Penelitian Manajemen
Kolaborasi antara akademisi dan industri akan Rantai Pasok
mendukung perbaikan manajemen rantai pasok Kotzab dan Seuring (2005) dalam buku Research
di Indonesia yang semakin baik (Widyarini, Metodologies in Suppy Chain Management
2017). mengemukakan ada lima metodologi yang dapat
Sementara menurut Dr. Gandhi Pawitan, digunakan pada penelitian manajemen rantai
rantai pasok akan menjadi salah satu kunci pasok, yaitu justifikasi substansi untuk
keberhasilan dalam bisnis saat ini, terutama yang membangun teori, metode survey, studi kasus,
berbasiskan pada digital platform. Rantai pasok metode action research, dan metode modelling
tidak hanya dilihat dari saluran distribusinya pada manajemen rantai pasok. Berbagai
saja, tapi juga berkaitan dengan aspek perilaku penelitian yang disajikan dalam buku tersebut
dari aktor yang terlibat. Pada era gloabalisasi saat memperlihatkan bahwa tidak ada metodologi
ini, pelaku rantai pasok banyak didominasi oleh penelitian manajemen rantai pasokan yang benar
pelaku dengan skala medium dan kecil, tapi atau salah. Setiap metodologi mempunyai
dengan jangkauan yang luas dan kadang tidak kelebihan dan kekurangan tersendiri. Hal ini
berbatas geografis. Seperti misalnya, menunjukkan bahwa luasnya pemikiran teknis di
keberhasilan dari Alibaba adalah adanya lapangan tidak dapat dibatasi oleh metodologi
kompetensi Alibaba dalam menangkap dan penelitian. Pada penelitian ini, peneliti mendapati
mengelola pelaku pemasok kecil dan menengah. empat metode yang digunakan oleh para ahli
Namun Beliau mengingatkan tantangan yang dalam menjalankan penelitian SCM, yaitu:
perlu diantisipasi adalah koordinasi dan 1.Substantive justification for theory building
networking, serta komunikasi antar aktor yang Justifikasi substansi bertujuan untuk
terlibat sehingga aspek penelitian dalam bidang membangun teori menurut tinjauan literature
rantai pasok akan menjadi sangat luas, baik terdahulu. Pada penelitian ini, peneliti
mencakup aspek sosial, politik, budaya, menemukan contoh penelitian yang
ekonomi, keamanan, serta teknologi. Selain itu, menggunakan justifikasi substansi pada
tantangan inovasi menjadi kunci pokok penelitian yang dilakukan Simatupang (2007)
keberhasilan dalam manajemen rantai pasok yang berjudul A Taxonomy of Supply Chain
(Pawitan, 2017). Collaboration. Penelitian dilakukan dengan
Institut Teknologi Harapan Bangsa meneliti kembali literature terdahulu
(ITHB) memberikan perhatian khusus pada kemudian mengembangkan penelitian
bidang SCM dengan membentuk program studi taksonomi pada kolaborasi rantai pasok.
khusus supply chain management. Fokus Masalah yang ditemukan pada penelitian ini
program studi ini berkaitan dengan pengelolaan adalah kurangnya perhatian yang diberikan
semua aktivitas yang terlibat dalam untuk menyediakan keterkaitan antara
mengantarkan produk dari bahan baku sampai ke berbagai bidang penelitian kolaborasi rantai
pelanggan. Seluruh topik perkuliahan diarahkan pasokan yang diterbitkan dalam literature.
pada integrasi jaringan rantai pasokan. Selain itu, Untuk mengatasi masalah tersebut,
ITHB mempunyai pusat studi yang dinamakan Simatupang membangun sebuah taksonomi
Center for Supply Chain Information System dengan tujuan mengidentifikasi dan
(COSIS). Visi dari pusat studi ini adalah menghubungkan area penelitian rantai pasok
memberikan solusi dalam penerapan manajemen (Simatupang, 2007).
rantai pasokan kepada usaha kecil dan menengah
dengan menggunakan sistem informasi SCM.
Kegiatan yang dilakukan pusat studi ini adalah 2
www.ithb.ac.id, diakses 30 Juni 2017.
153
Jurnal Manajemen Maranatha Ŷ9RO7 Nomor 2, Mei (2018)

2.Surveys in supply chain management Diagnosis dilakukan pada perusahaan bibit


Metode survey merupakan metode penelitian Alamanda Sejati Utama yang telah
yang umum digunakan oleh semua jenis menerapkan kolaborasi untuk rantai pasokan
penelitian. Metode ini dapat digunakan pada hortikultura dalam sistem bisnisnya. Dan dari
penelitian-penelitian manajemen rantai studi kasus ini dapat disimpulkan bahwa
pasokan. Anatan (2012) dalam penelitian untuk menjamin kualitas dan stabilitas
“Peran Implementasi Manajemen Rantai pasokan produk hortikultura, perhatian harus
Pasokan dalam Perekonomian Era Global diberikan tidak hanya kepada operasi yang
(Studi pada Perusahaan Manufaktur di dijalankan perusahaan, tetapi juga untuk
Indonesia)” menggunakan metode survey operasi yang dilakukan oleh petani sebagai
melalui pengiriman surat pos. Teknik survey produsen utama produk pertanian
berusaha mendapatkan data dari tiga variabel (Simatupang, 2013).
SCM melalui kuesioner. Tingkat
pengembalian kuesioner hanya 16,8% dan 4.Action research in supply chains
jumlah kuesioner yang valid untuk diolah Action research dikenal dengan banyak nama,
hanya 14,6%. Kelemahan metode survey pada seperti participatory action research,
penelitian SCM adalah informasi dasar collaborative inquiry, emansipatory research,
mengenai metode survey yang digunakan dan contextural action research (Hasan,
kurang jelas, misal jenis kuesioner yang 2009). Action research bertujuan untuk
digunakan, ukuran sampel tidak dicantumkan, memberikan kontribusi pada tataran praktis
dan persentase kuesioner yang valid untuk terhadap masalah yang dihadapi pada objek
diproses relative kecil jika pengambilan data penelitian. Metode penelitian ini dilakukan
tidak didampingi oleh tim peneliti. secara sistematis dan memastikan intervensi
yang dilakukan atas dasar pertimbangan
3.Case study research in supply chains teoritis. Penelitian SCM yang menggunakan
Menurut Basuki (2010), studi kasus adalah metode action research akan mengarahkan
suatu bentuk penelitian tentang suatu masalah objek penelitian pada tataran solusi dari
yang memiliki kekhususan dan dapat permasalahan yang dialami terkait rantai
dilakukan dengan pendekatan kualitatif pasokannya. Dalam penelitian “Supply Chain
maupun kuantitatif, dengan sasaran Collaboration for Ensuring Retail Product
perorangan, kelompok, bahkan masyarakat Availability at Glaxosmithkline”, Muslimah
luas. Penekanan studi kasus adalah melihat GlaxoSmithKline sebagai salah satu
memaksimalkan pemahaman tentang kasus perusahaan multinasional terbesar
yang dipelajari dan bukan untuk menghadapi ketidakpastian permintaan. Akar
menggeneralisasi kasus pada kasus lain. penyebab memperlihatkan adanya outlet ritel
Penelitian manajemen rantai pasok banyak yang memiliki stok minimal, menyesuaikan
yang menggunakan metode studi kasus. pesanan pembelian tanpa berbagi informasi,
Tujuan penelitian studi kasus SCM adalah beberapa pembayaran yang tidak dibayar
menganalisa kondisi manajemen rantai tepat pada waktunya, dan adanya kesalahan
pasokan ketika dilakukan penelitian dan manusia atau kecurangan internal. Sebagai
mencoba memberikan solusi pada penelitian action research, peneliti
permasalahan kasus rantai pasokan yang memberikan solusi dengan mengukur stok
terjadi di perusahaan tertentu. Selain itu, eceran Glaxosmithkline, menyesuaikan
penelitian studi kasus dapat digunakan untuk tingkat stok minimum di gerai ritel,
melihat isu tertentu pada objek penelitian, melakukan update rutin dengan menggunakan
baik industri atau perusahaan yang sistem sharing information, memaksa
lingkupnya lebih sempit. pembayaran tepat waktu, dan melakukan
Contoh telaah jurnal penelitian terkait control internal pada tingkat manajerial untuk
penelitian SCM yang menggunakan metode meminimumkan human error (Muslimah &
studi kasus berjudul A New Collaborative Simatupang, 2014).
Approach for Horticultural Supply Chain
oleh Simatupang (2013). Penelitian ini Konsentrasi Objek Penelitian Manajemen
mempelajari kasus apakah kurangnya rantai Rantai Pasok
nilai menjadi penyebab logistik pertanian Dari hasil telaah berbagai jurnal dan laporan
menjadi tidak efisien, hilang, dan terbelakang. penelitian ahli SCM yang berada di beberapa
154
Jurnal Manajemen Maranatha Ŷ9RO7 Nomor 2, Mei (2018)

institusi perguruan tinggi kota Bandung, peneliti mempertahankan aliran beras, mengurangi
melihat setiap industri yang bergerak di risiko, dan menghindari kerugian akibat
Indonesia mempunyai kemendesakan untuk buruknya kualitas beras. Ditegaskan oleh
dikaji guna memperbaiki sistem manajemen Widyarini (2014), dalam penelitian
rantai pasokan di berbagai industri. Fokus pada sebelumnya mengenai transmisi harga,
industri vital di Indonesia akan membantu bahwa studi tentang transmisi harga menjadi
pemerintah memeratakan pembangunan isu penting ketika melibatkan kebutuhan
ekonomi, menjaga stabilitas dan ketahanan pokok masyarakat dalam suatu negara.
kebutuhan pokok masyarakat, serta mencapai Dewi (2010) dalam penelitian analisis
tingkat kesejahteraan masyarakat yang lebih kinerja manajemen rantai pasokan beras di
baik. Industri-industri vital yang perlu dijadikan perusahaan umum badan urusan logistik
konsentrasi objek penelitian dalam kajian bidang divisi regional Jawa Barat menggambarkan
manajemen rantai pasok adalah sebagai berikut: rantai pasokan beras Perusahaan Umum
1.Industri Peternakan Bulog dari lokasi yang mengalami kelebihan
Penelitian yang dilakukan oleh Gandhi pasokan produksi ke lokasi yang
Pawitan (2014) mengenai evaluasi kekurangan pasokan konsumsi di Jawa
implementasi KUPS pada tingkat peternak Barat dan sekitarnya. Dari hasil penelitian
di Jawa Barat dilatarbelakangi oleh tersebut, menunjukkan jaringan transportasi
ketidakseimbangan antara supply dan yang dapat dibentuk secara optimal dengan
demand pasokan daging sapi yang memaksimumkan penerimaan beras
menyebabkan harga daging sapi mengalami berdasarkan kapasitas penyimpanan dan
tekanan cukup tinggi di Jawa Barat. pendistribusian dari satu lokasi ke lokasi
Peningkatan hasil produksi sapi potong dan lainnya. Dan penelitian ini memberikan
sapi perah tidak sebanding dengan saran agar Bulog dapat
peningkatan jumlah penduduk walaupun mengimplementasikan bebrapa implikasi
kontribusi Jawa Barat sebagai salah satu manajerial untuk memperbaiki kinerja
sentra penghasil sapi potong dan perah dengan tetap kompetensi bidang logistik
relatif mengalami peningkatan setiap dengan dipadukan perbaikan teknologi serta
tahunnya. Permasalahan yang terjadi peningkatan kualias sumber daya manusia.
ditemukan pada kurangnya pemanfaatan Yun dan Kurniawan (2014) dalam
KUPS yang disediakan oleh pemerintah penelitian mengenai kaitan supply chain
karena keterbatasan informasi detail dengan ketahanan pangan di pedesaan,
mengenai skim kredit UMKM tersebut. mengatakan bahwa tantangan pembangunan
Lemahnya industri peternakan di Indonesia pertanian tidak hanya bertumpu pada
karena kebijakan-kebijakan yang kurang peningkatan produktivitas dan inovasi di
tepat sasaran menjadi salah satu penyebab sektor usaha tani tetapi juga produktivitas
ketidakstabilan harga pada musim-musim dan inovasi sektor lain terkait usaha tani,
tertentu. Bagi peneliti khususnya bidang seperti pengolahan, pengemasan, dan jasa
kajian manajemen rantai pasokan, industri logistik. Pengelolaan dan pengukuran
peternakan menjadi konsentrasi objek manajemen resiko pun diperlukan sebagai
penelitian untuk didalami guna membantu pendekatan dalam mengoptimalkan jaringan
terjadinya keselarasan antara permintaan rantai pasokan. Keberhasilan logistik produk
dan penawaran masyarakat sehingga pertanian ditentukan oleh seluruh aktivitas-
kestabilan harga dapat terjamin. aktivitas dalam pengelolaan rantai pasok
tersebut, bukan hanya kegiatan
2.Industri Pertanian (perberasan) pendistribusian saja.
Widyarini (2016) dalam artikel berjudul Menurut Mahbubi (2013), Indonesia
Social Interaction and Price Transmision in merupakan konsumen beras terbesar di
Multi-Tier Food Supply Chain menyajikan dunia dengan konsumsi 114kg/kapita/tahun,
penelitian kualitatif dengan tujuan sedangkan rata-rata di Cina adalah 90
memeriksa jaringan pasokan beras yang kg/kapita/tahun, Malaysia sebesar 74
sudah mapan di kabupaten Karawang. Bukti kg/kapita/tahun, dan Thailand sebanyak 70
menunjukkan bahwa hubungan sosial sangat kg/kapita/tahun. Tingginya konsumsi beras
berperan dalam transmisi informasi harga di Indonesia akan menjadi pemicu
antar pelaku jaringan untuk terjadinya krisis berantai, seperti krisis
155
Jurnal Manajemen Maranatha Ŷ9RO7 Nomor 2, Mei (2018)

nutrisi, kesehatan, ekonomi, sosial, dan bermanfaat bagi industri hasil pertanian
politik. Industri perberasan di Indonesia agribisnis dan pelaku usaha yang tertarik
menjadi salah satu industri vital yang mengembangkan model rantai pasokan
memegang peranan ketahanan pangan hortikultura kolaboratif lebih lanjut. Hasil
karena masih menjadi kebutuhan pokok penelitian terhadap objek penelitian industri
masyarakat Indonesia. Menurut Behzadi agribisnis dan hortukultura dapat
(2017), rantai pasokan agribisnis melibatkan meningkatkan kinerja manajemen rantai
lebih banyak sumber ketidakpastian pasokannya, maka dari itu konsentrasi objek
dibandingkan rantai pasokan manufaktur penelitian yang perlu digarap terkait kajian
sehingga membutuhkan penanganan khusus SCM salah satunya adalah industri
baik dalam pengelolaan teknis maupun riset. perkebunan.
Aplikasi hasil penelitian-penelitian terkait
sektor pertanian dan perberasan di 4.Industri Manufaktur
Indonesia, khususnya di Jawa Barat dapat Anatan (2012) melakukan penelitian pada
meningkatkan kuantitas dan kualitas proses perusahaan manufaktur yang ada di
produksi padi, membangun jaringan Indonesia. Tujuan penelitian tersebut adalah
distribusi beras, dan menjaga disparitas ingin mengetahui hubungan antara praktik
harga beras dari mata rantai petani sampai manajemen rantai pasok dengan kinerja
dengan konsumen akhir. Fokus objek mata rantainya dengan dimoderasi oleh
penelitian manajemen rantai pasokan di variabel ketidakpastian lingkungan pada
industri pertanian terutama perberasan dapat rantai pasok. Hasil penelitian menunjukkan
menjadi pilihan peneliti yang ingin terus bahwa aktivitas manajemen rantai pasokan
mendalami kajian supply chain pertanian. mempengaruhi kinerja rantai pasoknya,
serta peran faktor ketidakpastian lingkungan
3.Industri Perkebunan (agribisnis dan berperan dalam memoderasi hubungan
hortikultura) praktik SCM dengan kinerjanya. Dengan
Fuqron (2014) dalam penelitian berjudul pemahaman faktor-faktor yang
Analisis Manajemen dan Kinerja Rantai mempengaruhi kinerja rantai pasok,
Pasokan Agribisnis Buah Stroberi di perusahan diharapkan dapat mempersiapkan
Kabupaten Bandung menunjukkan bahwa bagaimana teknis dan praktis praktik
produksi buah lokal merupakan peluang manajemen rantai pasokannya. Diharapkan
dalam rangka memenuhi permintaan pasar penelitian yang fokus pada industri
dalam negeri yang masih didominasi oleh manufaktur ini memberikan kontribusi
buah impor. Dengan mengamati objek dalam meningkatkan daya saing perusahaan
penelitian kawasan sentra stroberi di dari sisi pengelolaan manajemen rantai
Kabupaten Bandung, Fuqron (2014) pasok sehingga berdaya saing dan berkinerja
memetakan rantai pasokan beserta baik.
manajemennya untuk mengidentifikasi Ditegaskan oleh Anatan (2014)
faktor penghambat dan pendorong rantai bahwa perusahaan manufaktur disarankan
pasok agribisnis stroberi serta menganalisis untuk menerapkan praktik pengelolaan
kinerja rantai pasok agribisnis stroberi. Dan rantai pasokan dan merumuskan strategi
hasil penelitian mengemukakan bahwa yang tepat agar dapat bersaing secara efektif
rantai pasokan stroberi belum efisien, dalam lingkungan bisnis yang semakin
terlihat dari biaya operasional yang sangat bergejolak dan tidak dapat diprediksi. Ahli
besar serta setiap mata rantai menarik SCM perlu terus memberikan masukan bagi
keuntungan yang besar pula. Togar (2013) industri manufaktur agar sustanaibilitas
meneliti apakah kurangnya rantai nilai perusahaan dapat dijamin. Maka dari itu,
adalah penyebab logistik pertanian yang fokus terhadap industri manufaktur sebagai
tidak efisien, hilang, dan terbelakang. objek penelitian kajian manajemen rantai
Penelitian berjudul “A New Collaborative pasokan menjadi penting untuk didalami.
Approach for Horticultural Supply Chain” Selain itu, kemitraan antara akademisi
ini mengidentifikasi masalah dan akar dengan praktisi manufaktur sebagai dasar
penyebab logistik pertanian serta pertimbangan pengambilan keputusan dan
perkebunan dan sayuran dengan model perumusan kebijakan strategi manufaktur
rantai pasokan kolaborasi. Penelitian ini yang tepat.
156
Jurnal Manajemen Maranatha Ŷ9RO7 Nomor 2, Mei (2018)

merupakan langkah awal menuju penjabaran


5.Industri Farmasi rantai pasokan alat berat di Indonesia.
Muslimah (2014) melakukan penelitian Konsentrasi objek penelitian di sektor
pada industri farmasi dengan objek konstruksi pada penelitian selanjutnya
penelitian perusahaan multinasional farmasi sangat dibutuhkan. Proyeksi masa depan
besar GlaxoSmithKline. Perusahaan farmasi menunjukkan bahwa akan ada peningkatan
ini sedang menghadapi peningkatan pembangunan infrastruktur untuk
ketidakpastian permintaan produk. Dengan mempercepat dan memperluas
mengidentifikasi akar penyebab terjadinya pembangunan ekonomi dan sosial. Hal ini
ketidakpastian permintaan produk menjadi tanda bahwa rantai pasokan
GlaxoSmithKline, penelitian ini konstruksi yang efektif dan efisien akan
memberikan rekomendasi agar perusahaan menjadi kunci pembangunan infrastruktur.
melakukan perhitungan ulang terkait stok Oleh karena itu, fokus objek penelitian
minimum (safety stock) pada gerai ritel obat sektor konstruksi pada kajian manajemen
dengan sumber informasi dari mata rantai rantai pasokan menjadi penting untuk
lainnya. Sherlywati (2017) pada analisis diperdalam.
perbandingan komoditas kontrasepsi pada
jalur swasta dan jalur pemerintah 7.Sektor publik
memaparkan bagaimana rantai pasokan Peneliti menelaah penelitian berbasis sektor
yang lebih efektif dalam mendistribusikan publik terkait manajemen rantai pasok yang
alat dan obat kontrasepsi yang tepat jenis, dilakukan oleh Oktarina, dkk (2011)
tepat jumlah, tepat waktu, dan tepat sasaran bertemakan “Peta Penelitian Logistik
pada pasangan usia subur. Penelitian- Tanggap Darurat Bencana dan Peluang
penelitian manajemen rantai pasokan di Penelitiannya di Indonesia”. Dikatakan
industri farmasi perlu difokuskan agar bahwa beberapa tahun terakhir penelitian
ketersediaan obat dapat dijamin sampai ke manajemen rantai pasok dalam rangka
pelosok nusantara. Maka dari itu, objek menanggulangi bencana menjadi perhatian
penelitian industri farmasi menjadi kalangan peneliti. Penelitian ini mencoba
tantangan tersendiri bagi akademisi dalam memetakan dan mengidentifikasi arah
menjalankan penelitian kajian manajemen penelitian yang berpotensi di bidang logistik
rantai pasokan. penanggulangan bencana, isu yang hangat
dibicarakan, dan memberikan titik awal bagi
6.Industri Kontruksi dan Alat Berat peneliti yang tertarik menjalankan penelitian
Sektor konstruksi, khususnya alat berat bidang SCM. Walau hanya menyajikan
jarang diperbincangkan dalam dunia kajian literatur, Oktarina dkk (2011)
penelitian. Simatupang (2013) dalam buku menunjukkan tren penelitian logistik
“Logistics and Supply Chain in Indonesia: penanggulangan bencana dan gambaran
Emerging Practices”, menyampaikan permasalahan aktual serta peluang
sebuah penelitian dengan konsentrasi objek penelitian dimasa yang akan datang.
penelitian di sektor konstruksi-alat berat. Rantai pasokan pada bidang
Dilatarbelakangi oleh peluang bisnis alat manajemen publik yang banyak disoroti
berat yang menjadi sasaran produsen di dalam pembangunan nasional adalah
Indonesia, Simatupang (2013) mengatakan pengadaan barang dan jasa di lingkungan
bahwa peralatan berat memegang peranan pemerintah. Hafidz (2014) menyoroti
penting dalam menyelesaikan proyek dan kinerja pemerintah dalam pengadaan barang
fungsi produksi namun mobilisasi dan dan jasa pemerintah dari segi reformasi
pemanfaatan alat berat merupakan tugas hukum birokrasi. Pengadaan barang dan jasa
yang rumit. Penelitian ini dilakukan untuk tidak terlepas dari proses manajemen rantai
mengkarakterisasi rantai pasokan alat berat pasok yang dilengkapi dengan perangkat
di negara berkembang dan mengidentifikasi peraturan dalam koridor hukum yang
hambatan serta peluang industri alat berat. berlaku. Pengadaan barang dan jasa yang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rantai dilakukan pemerintah merupakan bentuk
pasokan alat berat menentukan keberhasilan suksesi pembangunan nasional jika dikelola
pembangunan infrastruktur. Penelitian ini dengan tepat guna, tepat langkah, serta
patuh pada peraturan perundang-undangan.
157
Jurnal Manajemen Maranatha Ŷ9RO7 Nomor 2, Mei (2018)

Konsentrasi pada objek penelitian sektor pertambangan Gunawan, Primiana,


sektor publik bukan hanya di bidang logistik Rufaidah, dan Hidayat (2015), peneliti SCM
penanggulangan bencana, tetapi kinerja dan diberikan ruang untuk turut serta
prosedur yang dijalankan oleh mendedikasikan pemikirannya dalam rangka
pemerintahan, badan layanan umum negara, meningkatkan rantai pasokan kinerja bisnis
sampai pasokan pengadaan barang/jasa di sektor pertambangan karena praktik supply
instansi pemerintahan membutuhkan chain yang baik mendukung peningkatan
penelitian agar kinerja dan prosedur yang kinerja perusahaan pertambangan.
dijalankan dapat meningkatkan kepuasan
dan kepercayaan masyarakat terhadap KESIMPULAN DAN SARAN
pemerintah. Hal ini menjadi tantangan Kesimpulan
sekaligus panggilan bagi kalangan peneliti Menurut para ahli SCM yang terlibat dalam
untuk melakukan penelitian kajian SCM penelitian ini, perbincangan isu penelitian
pada objek penelitian sektor publik, manajemen rantai pasok menjadi hangat
sekaligus memberikan kontribusi pemikiran dibicarakan mengingat prioritas pembangunan
bagi pembangunan bangsa melalui ekonomi nasional dimulai dari perbaikan
penelitian objek-objek sektor publik. infrastruktur logistik dan infrastruktur rantai
pasokan. Perkembangan, tren dan tantangan,
8.Sektor Pertambangan serta kemendesakan penelitian SCM perlu
Gunawan, Primiana, Rufaidah, dan Hidayat disadari baik oleh kaum akademisi, praktisi, dan
(2015) memprediksi produksi tambang batu pemerintah agar arah penelitian dapat difokuskan
bara akan meningkat bukan hanya untuk untuk membangun kebutuhan infrastruktur di
memenuhi kebutuhan dalam negeri tetapi berbagai industri dan sektor publik. Simpulan
juga untuk memenuhi permintaan ekspor. mengenai isu penelitian manajemen rantai pasok
Kondisi sumber daya batu bara Indonesia menurut pada ahli pada penelitian ini adalah
masih melimpah, namun harga bahan bakar sebagai berikut:
minyak yang tetap tinggi menuntut industri 1.Perkembangan penelitian manajemen rantai
beralih menggunakan batu bara. Dengan pasok ditandai oleh semakin banyaknya
demikian permintaan batu bara baik dari topik dan metode baru yang muncul terkait
dalam negeri maupun negara importir SCM baik dalam dunia bisnis, industri,
menuntut kenaikan produksi batu bara. maupun lembaga pemerintahan. Pendekatan
Melihat fenomena tersebut, Gunawan, dkk tradisional dalam manajemen rantai pasok
(2015) melihat pengaruh rantai pasokan dan dinilai tidak lagi efektif dalam
orientasi strategis melalui strategi kompetitif perekonomian global saat ini, sehingga lahir
dan dampaknya terhadap kinerja bisnis banyak konsep baru yang memfokuskan
batubara. Hasil penelitian menunjukkan keterkaitan manajemen rantai pasok dengan
kemampuan praktisi industri pertambangan kajian manajemen lainnya, seperti misalnya
batu bara di Indonesia dalam menjalankan supply chain quality management, supply
manajemen rantai pasokan, strategis chain risk management, supply chain
orientasi, dan strategi bersaing berada dalam berbasis platform digital, dan supply chain
kategori baik; terlihat adanya hubungan sustainability management.
antara supply chain dengan orientasi 2.Tren dan tantangan penelitian manajemen
strategis dimana hal ini menunjukkan rantai pasokan semakin terasa dengan
perubahan supply chain sejalan dengan banyaknya permasalahan yang muncul
perubahan orientasi strategis; kontribusi dalam dunia industri dan sektor publik yang
orientasi strategis berpengaruh paling semakin lama semakin kompleks. Maka dari
dominan jika dibandingkan dengan rantai itu, penelitian SCM mulai dilakukan dengan
pasokan terhadap strategi persaingan dan menggandeng ilmu kajian lainnya sehingga
kinerja perusahaan tambang batu bara di menjadi penelitian multidisplin. Tren dan
Indonesia. Penemuan lainnya adalah rantai tantangan lain bidang SCM adalah
pasokan memberikan pengaruh positif kompetisi antar jaringan (network) dimana
terhadap strategi bersaing rantai pasokan persaingan bukan lagi terjadi antar
dan performa bisnis, orientasi strategis akan perusahaan secara individu melainkan antar
memberikan pengaruh positif terhadap rantai pasok. Jadi tantangan yang akan
strategi bersaing. Dari pandangan penelitian dihadapi adalah bagaimana koordinasi,
158
Jurnal Manajemen Maranatha Ŷ9RO7 Nomor 2, Mei (2018)

networking, serta komunikasi antar aktor diperdalam agar dapat meningkatkan kinerja
yang terlibat akan menciptakan aspek rantai pasokan yang akan berdampak pada
penelitian dalam bidang rantai pasok kemajuan sektor perekonomian Indonesia.
menjadi komprehensif, baik mencakup
aspek sosial, politik, budaya, ekonomi, Saran
keamanan, serta teknologi. Dengan melihat isu penelitian kajian SCM,
3.Dengan meningkatnya pemahaman pelaku penelitian ini menyarankan agar peneliti yang
usaha dan sektor publik akan pentingnya berkecimpung di bidang SCM melakukan update
pengelolaan rantai pasok, kemendesakan dan upgrade kapasitas, informasi, serta
penelitian SCM menuntut subjek dan objek pengetahuan mengenai perkembangan kajian
penelitian untuk melibatkan berbagai kajian manajemen rantai pasokan secara berkelanjutan.
SCM guna meningkatkan kinerja dan Hal ini difokuskan bagi kalangan peneliti baik di
mengatasi permasalahan yang terjadi pada lingkungan akademisi, sektor privat, dan sektor
setiap mata rantai. Terlebih lagi sebagai publik. Saat ini, cakupan SCM semakin luas dan
negara kepulauan, Indonesia memiliki keterkaitan dengan bidang ilmu lainnya tidak
tantangan tersendiri khususnya dalam bisa dielakkan. Untuk itu, sensitivitas peneliti
permasalahan logistik. Kemendesakan dalam menangkap fenomena permasalahan SCM
penelitian SCM perlu difokuskan pada isu yang sedang terjadi perlu diasah dengan
bagaimana mengembangkan desain rantai mengetahui bidang kajian lain yang terkait
pasok dan logistik yang terintegrasi dengan dengan kajian SCM. Bidang kajian yang tidak
jaringan fasilitas, transportasi, dan dapat dilepaskan dengan SCM ini akan
teknologi. memberikan nilai tambah dalam pengelolaan
Ada empat desain metodologi penelitian manajemen rantai pasok perusahaan. Bidang
manajemen rantai pasok yang ditemukan pada kajian tersebut misalnya seperti manajemen
telaahan kajian SCM dari para ahli SCM yang risiko, manajemen kualitas, manajemen sumber
terlibat dalam penelitian ini yang dapat daya manusia, manajemen keuangan, teknologi
dijalankan dalam penelitian SCM, yaitu pertama, informasi, kebijakan-kebijakan publik, dan
substantive justification for theory building, lainnya.
digunakan untuk membangun teori/konsep SCM Saran teknis dan praktis untuk dapat terus
tertentu berdasarkan tinjauan literature terdahulu. memantau dan mengikuti isu penelitian dan
Kedua, surveys in supply chain management, permasalahan SCM adalah dibentuknya wadah
merupakan metode penelitian yang umum komunitas ahli SCM di kota Bandung yang
digunakan dengan instrument penelitian bersifat independen guna berbagi informasi dan
kuesioner. Ketiga, case study research in supply pengalaman mengenai perkembangan penelitian
chain, penekanan studi kasus adalah dan permasalahan yang sedang terjadi seputar
memaksimalkan pemahaman tentang kasus yang manajemen rantai pasok. Seperti misalnya
dipelajari dan tidak mengeneralisasi kasus pada lembaga kajian Supply Chain Indonesia (SCI) di
kasus lain. Keempat, action research in supply Indonesia, dan American Production and
chain, bertujuan untuk memberikan kontribusi Inventory Control Society (APICS) di Amerika.
pada tataran praktis terhadap masalah yang Lembaga kajian SCM tersebut secara aktif
dihadapi objek penelitian. melakukan berbagai riset, pelatihan, dan
konsultasi bagi lembaga sektor privat maupun
Kemendesakan terhadap objek penelitian publik dalam hal kajian manajemen rantai pasok.
SCM dari hasil penelahaan, peneliti mendapati Wadah komunitas SCM ini beranggotakan
setiap industri memiliki concern tersendiri untuk praktisi, akademisi, dan pemerintah di kota
dikaji guna menghasilkan sistem manajemen Bandung. Topik bahasan tidak menutup batasan
rantai pasokan. Konsentrasi objek penelitian isu SCM di kota Bandung saja, tetapi dapat
manajemen rantai pasok yang dilakukan oleh sampai ke tingkat nasional bahkan internasional.
para ahli SCM yang dilibatkan dalam penelitian Dan saran bagi penelitian selanjutnya adalah
ini adalah 1) industry peternakan, 2) industri lakukan penelitian bidang SCM yang bersifat
pertanian dan perberasan, 3) industri perkebunan, aplikatif serta kontributif bagi penyelesaian
4) industri manufaktur, 5) industri farmasi, 6) permasalahan manajemen rantai pasok di
industri konstruksi dan alat berat, dan 7) sektor Indonesia.
publik. Seluruh konsentrasi objek penelitian
SCM tersebut bersifat mendesak untuk
159
Jurnal Manajemen Maranatha Ŷ9RO7 Nomor 2, Mei (2018)

REFERENSI Gunawan, G., Primiana, I., Rufaidah, P., &


Anatan, L., & Ellitan, L. (2008). Supply Chain Hidayat, K. (2015). The Influence of
Management: Teori dan Aplikasi. Supply Chain and Strategic Orientation
Bandung. Jawa Barat: Alfabeta Through Competitive Strategy and Its
Anatan, L. (2012). Peran Implementasi Impact on Coal Business Performance
Manajemen Rantai Pasokan dalam (Studies on Coal Company in Indonesia).
Perekonomian Era Global: Studi pada International Journal of Scientific &
Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Technology Research, 4(11), 183-188
Zenith, 122-131 Hasan. (2009). Action Research: Desain
Anatan, L. (2014). Factors Influencing Supply Penelitian Integratif untuk Mengatasi
Chain Competitive Advantage and Permasalahan Masyarakat. AKSES:
Performance. International Journal of Jurnal Ekonomi dan Bisnis , 4(8), 177-
Business and Information, 9(3), 311-334 188
Anatan, L. (2017). Isu Penelitian Manajemen Heryanto, R. M. (2017). Isu Penelitian
Rantai Pasok. (S. Sherlywati, Manajemen Rantai Pasokan. (S.
Interviewer) Sherlywati, Interviewer)
Basuki, Sulistyo. (2010). Metode Penelitian. Indrajit, R. E., & Djokopranoto, R. (2002).
Jakarta: Penaku Konsep Manajemen Supply Chain: Cara
Bank, T. W. (2015). International LPI Global Baru Memandang Mata Rantai
Ranking. Diakses pada Juni 25, 2017, Penyediaan Barang. Jakarta: Grasindo
dari The World Bank: lpi.worldbank.org Kane, D. (2008). A Global View of Supply
Behzadi, G., O'Sullivan, M.J., Olsen, T.L., Chain Management. (D. Lambert,
Scrimgeour, F., & Zhang, A. (2017). Interviewer)
Robust and resilient strategies for Kotzab, H., Seuring, S., Muller, M., & Reiner, G.
managing supply disruptions in an (2005). Research Methodologies in
agribusiness supply chain. International Supply Chain Management. Germany:
Journal of Production Economics, doi: Springer
10.1016/j.ijpe.2017.06.018. Kuncoro, M. (2011). Metode Kuantitatif: Teori
Dewi, G. C. (2010). Analisis Kinerja Manajemen dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi.
Rantai Pasokan Beras: Studi Kasus di Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Perusahaan Umum Badan Urusan Lambert, D. M., Cooper, M. C., & Pagh, J. D.
Logistik, Divisi Regional Jawa Barat (1998). Supply chain management:
2005. Bogor: Institut Pertanian Bogor implementation issues and research
Hafidz, J. (2014). Mengukur Kinerja Reformasi opportunities. The international journal
Hukum Birokrasi Pengadaan Barang dan of logistics management , 9(2), 1-20
Jasa Pemerintah. Jurnal Masalah- Mahbubi, A. (2013). Model Dinamis Supply
Masalah Hukum, 43(1), 98-106 Chain Beras Berkelanjutan dalam Upaya
Fazli, A. Z. (2017). Luncurkan Paket Kebijakan Ketahanan Pangan Nasional. Jurnal
XV, Pemerintah Fokus ke Penyedia Jasa Manajemen & Agribisnis, 10(2), 81-89
Logistik Nasional. Diakses pada Juni 20, Mentzer, E. A. (2001). Defining Supply Cahin
2017, dari Metrotvnews: Management. Journal of Business
http://ekonomi.metrotvnews.com Logistics, 20(2), 1-25
Felicia, J. I. (2003). Dari Logistik Management Muslimah, M. D., & Simatupang, T. M. (2014).
menuju Supply Chain Management dan Supply Chain Collaboration for Ensuring
Information Technology. Bina Ekonomi , Retail Product Availability at
7 (1), 34-40 Glaxosmithkline. 6th International
Furqon, C. (2014). Analisis Manajemen dan Conference on Operations and Supply
Kinerja Rantai Pasokan Agribisnis Buah Chain Management, (pp. 773-784). Bali
Stroberi di Kabupaten Bandung. IMAGE, Nicolae, L. I., Tanasescu, D., & Popa, V. (2012).
109-126. Customer Expectations Management in
Garside, A. K., & Asjari, H. Y. (2015). Simulasi Store Management. Supply Chain
Ketersediaan Beras di Jawa Timur. Management Journal, 3(2), 58-75.
Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 14(1), 47- Oktarina, R., Bahagia, S. N., Diawati, L., &
58 Pribadi, K. S. (2011). Peta Penelitian
Logistik Tanggap Darurat Bencana dan
160
Jurnal Manajemen Maranatha Ŷ9RO7 Nomor 2, Mei (2018)

Peluang Penelitiannya di Indonesia. 6th Collaboration. International Journal of


National Industrial Engineering Value Chain Management, 7(1), 76-96
Conference (pp. 225-232). Surabaya: Widyarini, M., & Simatupang, T. M. (2014).
Universitas Widyatama. Actors Interaction on Price Transmission
Pawitan, G. (2017). Isu Penelitian Manajemen in Rice Supply Chain. 6th International
Rantai Pasok. (S. Sherlywati, Conference on Operations and Supply
Interviewer) Chain Management (pp. 304-316). Bali
Pawitan, G., Widyarini, M., & Oktavia, G. Widyarini, M., Simatupang, T. M., & Engelseth,
(2014). Evaluasi Implementasi KUPS P. (2016). Social Interaction and Price
pada Tingkat Peternak di Jawa Barat: Transmission in Multi-Tier Food Supply
Study Kasus KPSBU Lembang. Jurnal Chains. Journal of Operations and
Administrasi Bisnis, 99-200. Supply Chain Management, 110-128
Primiana, I. (2017). Prioritas Industri Strategis. Widyarini, M. (2017). Isu Penelitian Manajemen
Pemetaan Supply Chain Management Rantai Pasok. (S. Sherlywati,
Sudah Mendesak . Bandung, Jawa Barat, Interviewer)
Indonesia: Pikiran Rakyat. Widyarto, A. (2012). Peran Supply Chain
Primiana, Azis, Juanim, Yunani, & Herwany. Management dalam Sistem Produksi dan
(2016). Improvement Strategy for Operasi Perusahaan. Benefit Jurnal
Supply Chain Performance of Garment Manajemen dan Bisnis, 17(2), 91-98
Industry to Decrease Logistics Cost and Yun, Y. & Kurniawan, A. (2014). Supply Chain
Enhace Competitiveness. Journal of N Logistik Dalam Kaitannya Dengan
Industrial and Intelligent Information, Ketahanan Pangan di Pedesaan.
4(2), 121-124. Prosiding Seminar Bisnis & Teknologi,
Pujawan, I. N. (2005). Supply Chain pp. 63-75. Bandar Lampung: Institut
Management. Surabaya: Penerbit Guna Informatika dan Bisnis Darmajaya
Widya. Peraturan Perundang-undangan:
Russel, R. S., & Taylor, B. W. (2006). Peraturan Pemerintah no. 26 tahun 2012 tentang
Operations Management: Quality and Cetak Biru Pengembangan Sistem
Competitiveness in A Global Logistik Nasional Indonesia (Sislognas)
Environment. New York: WIlley and Website:
Sons Inc. ITHB. (2015). Center for Supply Chain
Sharma, A., Gard, D., & Agarwal, Ashish. Information System. Diakses pada Juni
(2012). Quality Management in Supply 30, 2017, dari Institut Harapan Bangsa:
Chains: The Literature Review. http://ithb.ac.id
International Journal for Quality
Research, 6(3), 193-206.
Sherlywati, S. (2017). Analisis Perbandingan
Rantai Pasok Komoditas Kontrasepsi
Jalur Swasta dan Jalur Pemerintah di
Provinsi Jawa Barat tahun 2015. The
First National Conference on Business
And Entrepreneurship (pp. 75-90).
Surabaya: Universitas Ciputra.
Simatupang, T. M. (2007). A Taxonomy of
Supply Chain Collaboration. Jurnal
Manajemen Teknologi, 6(2), 179-203.
Simatupang, T. M., Handayati, Y., & Perdana, T.
(2013). A New Collaborative Approach
for Horticultural Supply Chain. In T. M.
Simatupang, Logistic and Supply Chain
in Indonesia: Emerging Practices (pp.
27-43). Bandung: SBM ITB.
Sridharan, R., & Simatupang, T. M. (2013).
Power and Trust in Supply Chain

161
Jurnal Manajemen Maranatha Ŷ9RO7 Nomor 2, Mei (2018)

162

Das könnte Ihnen auch gefallen