Sie sind auf Seite 1von 9

KAMUS

INDIKATOR PPI

EDISI 2
TAHUN 2019

RSUD KABUPATEN NUNUKAN


KALIMANTAN UTARA
1

KAMUS INDIKATOR MUTU


PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

Kamus Indikator VAP


Perspektif: (Pilih salah □ Stakeholder □ Finansial
1 satu dengan tanda “√”) √ Proses bisnis Internal
□ Pengembangan personil & organisasi
Sasaran strategis: Terwujudnya kematangan proses bisnis dan organisasi Komite
2
PPIRS secara merata di seluruh unit kerja / departement
Nama Key Tercapainya angka VAP sesuai Benchmark
3 Performance Indikator
(KPI):
Alasan memilih 1. Standar akreditasi nasional
indikator 2. Menjadi pusat rujukan pelayanan
4
3. Indikator penilaian Direktur Utama
4. Meningkatkan pasien safety
Definisi: Ventilator-Associated Pneumonia (VAP):
Adalah infeksi saluran nafas bawah yang mengenai parenkim
5
paru setelah pemakaian ventilasi mekanik > 48 jam dan
sebelumnya tidak ditemukan tanda-tanda infeksi saluran nafas
Formula: Jumlah pasien yang terinfeksi Ventilator-Associated Pneumonia
6 (VAP) / jumlah hari terpasang ventilator pada pasien tidak
mengalami pneumonia sebelumnya x 1000
Kriteria:
a. Krtiteria Ditemukan minimal dari tanda dan gejala klinis:
Inklusi: - Demam (>38˚C) tanpa di temui penyebab lainnya
- Leukopenia (<4000 WBC/mm3) atau leukositosis
(>12.000 SDP/mm3). Dan minimal disertai 2 tanda
berikut:
- Timbulnya onset baru sputum purulen atau perubahan
7
sifat sputum
- Peningkatan fraksi inspirasi Oksigen > 0,2 dari FiO2
sebelumnya
- Peningkatan PEEP setiap hari sebesar> 3cmH2O dari
PEEP sebelumnya selama 2 hari berturut-turut
b. Kriteria Pasien dengan pneumonia sebelum pemasangan ventilasi
Ekslusi: mekanik
8 Bobot KPI (%)
Tipe Indikator (pilih □ input □ proses
9 salah satu dengan □ Output □ outcome
tanda □)
10 Sumber data: Formulir surveilans
Target sampel dan Semua pasien yang terpasang mesin ventilasi mekanik
11
Ukuran Sampel:
12 Rencana Analisis: Grafik batang dan garis
13 Wilayah Pengamatan: ICU, PICU, Perinatologi, ULB dan HCU
Metode pengumpulan □ Retrospektif □ Concurrent
14 data: (pilih salah satu
dengan tanda “√”)
15 Pengumpul Data: IPCN dan IPCN Link
2

Frekuensi penilaian Perbulan


16
Data:
17 Periode pelaporan: Perbulan
Rencana penyebaran Melalui pertemuan rutin bulanan dengan unit kerja, pengiriman
18 hasil capaian kepada analisa VAP setiap 3 bulan keunit kerja dan direksi Kemkes
staff:
Nama alat atau file Formulir surveilans harian dan formulir kejadian VAP
19
Audit:
Target capaian: 2017 2018 2019 2020 2021 2022

20
<5,8‰ < 1,5‰ < 1,5‰

Kamus Indikator ISK


Perspektif: (Pilih salah satu □ Stakeholder □ Finansial
1 dengan tanda “√”) √ Proses bisnis Internal
□ Pengembangan personil & organisasi
Sasaran strategis: Terwujudnya kematangan proses bisnis dan organisasi
2 Komite PPIRS secara merata di seluruh unit kerja /
department
Nama Key Performance Tercapainya angka ISK sesuai Benchmark
3
Indikator (KPI):
Alasan memilih indikator 1. Standar akreditasi nasional
2. Menjadi pusat rujukan pelayanan
4
3. Indikator penilaian Direktur Utama
4. Meningkatkan pasien safety
Definisi: Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan jenis infeksi yang
terjadi pada saluran kemih murni (uretra dan permukaan
kandung kemih atau melibatkan bagian yang lebih dalam
5 dari organ-organ pendukung saluran kemih (ginjal, ureter,
kandung kemih, uretra dan jaringan sekitar retroperitonial
atau rongga perinefrik), karena penggunaan kateter urine
>48 jam.
Formula: Jumlah pasien yang terinfeksi kateter urine / jumlah hari
6
terpasang kateter urine x 1000
Kriteria:
a. Krtiteria Inklusi: Ditemukan minimal dari tanda dan gejala klinis:
- Demam (>38˚ C)
- Urgensi
- Frekuensi
- Disuria, atau
- Nyeri supra pubik
Tanda dan gejala ISK anak <1 Tahun:
7
- Demam
- >38˚C rektal
- Hipotermi <37˚C rektal
- Apnea
- Bradikardia
- Letargia
- Muntah-muntah
Tes diagnostik
3

- Tes carik celup (sipdstick) positif untuk leukosit


esterase dan / atau nitrit
- Piuri (terdapat ± 10 leukosit per ml atau terdapat 3
leukosit per LPB (mikroskop kekutan tinggi/1000x)
dari urin tanpa dilakukan sentrifugasi)
- Ditemukan kuman dengan pewarnaan Gram dari
urine yang tidak di sentrifugasi
- Paling sedikit 2 kultur urin ulangan didapatkan
uropatogen yang sama (bekteri gram negaitf atau
S.saprophyticus) dengan jumlah >120 koloni per ml
dari urine yang tidak di kemihkan (kateter atau
aspirasi suprapubik)
- Kultur ditemukan <105 koloni/ml kuman patogen
tunggal (bakteri gram negatif atau S.saprophyticus)
pada pasien yang dalam pengobatan antimikroba
efektif untuk ISK
- Dokter mendiagnosis sebagai ISK
- Dokter memberikan terapi yang sesuai untuk ISK
b. Kriteria Ekslusi: Pasien dengan ISK sebelum pemasangan kateter urine
menetap
8 Bobot KPI (%)
Tipe Indikator (pilih salah □ input □ proses
9
satu dengan tanda □) □ Output □ outcome
10 Sumber data: Formulir surveilans
Target sampel dan Ukuran Semua paien yang terpasang kateter urine menetap >24
11
Sampel: jam
12 Rencana Analisis: Control Chart
13 Wilayah Pengamatan:
Metode pengumpulan data: □ Retrospektif □ Concurrent
14 (pilih salah satu dengan
tanda “√”)
15 Pengumpul Data: IPCN dan IPCN Link
16 Frekuensi penilaian Data: Perbulan
17 Periode pelaporan: Perbulan
Rencana penyebaran hasil Melalui pertemuan rutin bulanan dengan unit kerja,
18 capaian kepada staff: pengiriman analisis ISK setiap 3 bulan ke unit kerja dan
direksi, kemkes
Nama alat atau file Audit: Formulir surveilans harian dan formulir kejadian ISK
19

Target capaian: 2017 2018 2019 2020 2021 2022

20
<4,7‰ < 1,5‰ < 1,5‰

Kamus indikator IDO


Perspektif: (Pilih salah satu □ Stakeholder □ Finansial
1 dengan tanda “√”) √ Proses bisnis Internal
□ Pengembangan personil & organisasi
Sasaran strategis: Terwujudnya kematangan proses bisnis dan organisasi
2 Komite PPIRS secara merata di seluruh unit kerja /
department
4

Nama Key Performance Tercapainya angka IDO sesuai Benchmark


3
Indikator (KPI):
Alasan memilih indikator 1. Standar akreditasi nasional
2. Menjadi pusat rujukan pelayanan
4
3. Indikator penilaian Direktur Utama
4. Meningkatkan pasien safety
Definisi: Infeksi luka operasi adalah infeksi yang terjadi luka
5 operasi atau ogan / ruang yang terjadi dalam waktu 30
sampai 90 hari paska tindakan operasi
Formula: Jumlah pasien yang terinfeksi IDO / jumlah pasien yang
6
dioperasi x 100 %
Kriteria:
a. Krtiteria Inklusi: Infeksi luka operasi dibagi 3 yaitu:
1. Infeksi luka operasi superfisial / surgical site
infection superficial incisional site (SSI) adalah
infeksi luka operasi yang terjadi 30 hari setelah
operasi dan hanya mengenai kulit dan jaringan
subkutan dengan gejala: aliran nanah purulen dari
tempat insisi atau terdapat minimal salah satu
gejala infeksi berikut yaitu: bengkak, kemerahan,
nyeri, panas.
2. Infeksi luka operasi dalam (profunda)/surgical site
infection (Ssi) deep incisional adalah infeksi yang
terjadi 30 hari sampai 90 hari paska tindakan
operasi dengan kriteria terdapat salah satu
keadaan sebagai berikut: terdapat drainase
purulen dari tempat insisi dalam, biakan positif
dari specimen berupa cairan yang keluar dari luka
atau jaringan insisi dalam yang diambil dengan
cara aseptic. Insisi superficial yang sengaja dibuka
oleh dokter dan memberikan hasil kultur positif
atau tidak dilakukan kultur dan terdapat
7
setidaknya satu gejala atau tanda seperti bengkak,
kemerahan, nyeri, demam dengan suhu 38˚C.
Dokter yang merawat menyatakan infeksi
3. Infeksi luka operasi / rongga adalah infeksi yang
terjadi 30 hari sampai 90 hari paska tindakan
operasi menyangkut bagian tubuh kecuali insisi
kulit, fasia, lapisan otot yang dibuka atau di
manipulasi selama tindakan operasi dan terdapat
paling sedikit satu keadaan berikut: terdapat
drainase purulen yang berasal dari drain yang
ditempatkan pada ronga/organ terkait, biakan
positif dari spesimen berupa cairan yang keluar
dari luka atau jaringan organ / rongga terkait,
abses atau tanda infeksi yang melibatkan organ /
rongga yang dibuktikan dengan dengan
pemeriksaan langsung, prosedur infasif,
pemeriksaan histologi atau pemeriksaan radiologi
dan dokter yang anangani menyatakan terjadi IDO

Jenis Operasi
a. Bersih
5

Dilakukan pada daerah/ kulit yang pada kondisi


pra bedah tidak dapat peradangan dan tidak
membuka traktus respiratorius, traktus
gastrointestinal, orofaring, traktus urinarius, atau
traktus billier. Operasi berencana dengan
penutupan kulit primer, dengan atau tanpa
pemakaian drain tertutup
b. Bersih tercemar
Luka operasi yang membuka traktus digetivus,
traktus bilier, traktus urinarius, traktus
respiratorius, sampai dengan orofaring atau
traktus reproduksi kecuali ovarium
b. Kriteria Ekslusi: Pasien yang dioperasi di RS atau luar RS
8 Bobot KPI (%)
Tipe Indikator (pilih salah □ input □ proses
9
satu dengan tanda □) □ Output □ outcome
10 Sumber data: Formulir surveilans
Target sampel dan Ukuran Katarak, CABG, SC
11
Sampel:
12 Rencana Analisis: Control Chart
13 Wilayah Pengamatan:
Metode pengumpulan data: □ Retrospektif □ Concurrent
14 (pilih salah satu dengan
tanda “√”)
15 Pengumpul Data: IPCN dan IPCN Link
16 Frekuensi penilaian Data: Perbulan
17 Periode pelaporan: Perbulan
Rencana penyebaran hasil Melalui pertemuan rutin bulanan dengan unit kerja,
18 capaian kepada staff: pengiriman analisis IDO setiap 3 bulan ke unit kerja dan
direksi, kemkes
19 Nama alat atau file Audit: Formulir surveilans harian dan formulir kejadian IDO
Target capaian: 2017 2018 2019 2020 2021 2022

20
2% 2,27% 2,27%

Kamus indikator HAP


Perspektif: (Pilih salah satu □ Stakeholder □ Finansial
1 dengan tanda “√”) √ Proses bisnis Internal
□ Pengembangan personil & organisasi
Sasaran strategis: Terwujudnya kematangan proses bisnis dan organisasi
2 Komite PPIRS secara merata di seluruh unit kerja /
department
Nama Key Performance Tercapainya angka HAP sesuai Benchmark
3
Indikator (KPI):
Alasan memilih indikator 1. Standar akreditasi nasional dan internasional
2. Menjadi pusat rujukan pendidikan dan pelayanan
4
3. Indikator penilaian Direktur Utama
4. Meningkatkan pasien safety
Definisi: Hospital acquired Pneumonia (HAP) adalah infeksi akut
5
pada parenkim paru setelah pasein di rawat di rumah
6

sakit >48 jam tanpa dilakukan intubasi dan sebelumnya


tidak menderita infeksi saluran nafas bawah
Formula: Jumlah pasien yang terinfeksi saluran nafas / jumlah
6
hari tirah baring x 1000
Kriteria:
c. Krtiteria Inklusi: Ditemukan minimal dari tanda dan gejala klinis :
- Demam (>38˚C) tanpa ditemui penyebab lainnya
- Leukopenia (<4.000 WBC/mm3) atau leukositosis
(>12.000 SDP /mm3). Dan minimal disertai 2 dari
tanda berikut:
7
- Timbulnya onset baru sputum purulen atau
perubahan sifat sputum
- Penignkatan Fraksi inspirasi Oksigen >0,2 dari
FiO2 sebelumnya
d. Kriteria Ekslusi: Pasien yang sudah Pneumonia dari rumah atau luar
rumah sakit
8 Bobot KPI (%)
Tipe Indikator (pilih salah □ input □ proses
9
satu dengan tanda □) □ Output □ outcome
10 Sumber data: Formulir surveilans
Target sampel dan Ukuran Semua pasien yang mengalami tirah baring > 2x24 jam
11
Sampel:
12 Rencana Analisis: Grafik batang dan garis
13 Wilayah Pengamatan:
Metode pengumpulan data: □ Retrospektif □ Concurrent
14 (pilih salah satu dengan
tanda “√”)
15 Pengumpul Data: IPCN dan IPCN Link
16 Frekuensi penilaian Data: Perbulan
17 Periode pelaporan: Perbulan
Rencana penyebaran hasil Melalui pertemuan rutin bulanan dengan unit kerja,
18 capaian kepada staff: pengiriman analisis HAP setiap 3 bulan ke unit kerja dan
direksi, kemkes
19 Nama alat atau file Audit: Formulir surveilans harian dan formulir kejadian HAP
Target capaian: 2017 2018 2019 2020 2021 2022
20
<1‰ < 1,5‰ < 1,5‰

Kamus indikator infeksi aliran darah (IAD)


Perspektif: (Pilih salah satu □ Stakeholder □ Finansial
1 dengan tanda “√”) √ Proses bisnis Internal
□ Pengembangan personil & organisasi
Sasaran strategis: Terwujudnya kematangan proses bisnis dan organisasi
2 Komite PPIRS secara merata di seluruh unit kerja /
department
Nama Key Performance Tercapainya angka IAD sesuai Benchmark
3
Indikator (KPI):
Alasan memilih indikator 1. Standar akreditasi nasional
2. Menjadi pusat rujukan pelayanan
4
3. Indikator penilaian Direktur Utama
4. Meningkatkan pasien safety
7

Definisi: Infeksi aliran darah terkait pemasangan kateter


intravaskuler, adalah infeksi aliran darah terkait
pemasangan central venous catheter (CVC), peripheral
5
catheter, catheter haemodialysis, arterial line, peripheral
inserted central catheter (PICC), intraaortic ballon pump
dengan konfirmasi laboratorium
Formula: Jumlah pasien yang terinfeksi aliran darah (IAD) / jumlah
6
hari terpasang catheter central line x 1000
Kriteria:
e. Krtiteria Inklusi: Kriteria salah satu sebagai berikut:
- Ditemukan patogen dari biakan spesimen darah
dari kateter intravaskular dan dari darah perifer
tidak berkaitan dengan infeksi ditempat lain
- Pasien dengan minimal satu gejala atau tanda
sebagai berikut: demam >38˚C, menggigil atau
hipotensi tanpa penyebab lainnya dan diperoleh
hasil laboratorium hasil yang positif yang tidak
berhubungan dengan infeksi di tempat lain.
7
- Dugaan infeksi aliran darah terkait pemasangan
kateter intravaskulat pada anak berusia <1 tahun:
memiliki minimal satu dari tanda-tanda berikut:
a. Demam (suhu tubuh >38˚C per rektal)
b. Hipotermia (<37˚C per rektal), apnea atau
bradikardia
c. Tidak ditemukan sumber infeksi selain
pemasangan kateter vaskular
d. Terdapat bakteri pathogen dalam biakan kuman.
f. Kriteria Ekslusi: Pasien dengan IAD sebelum pemasangan CVL
8 Bobot KPI (%) 5%
Tipe Indikator (pilih salah □ input □ proses
9
satu dengan tanda □) □ Output □ outcome
10 Sumber data: Formulir surveilans
Target sampel dan Ukuran Semua pasien yang terpasang Central Vena Line (CVl)
11
Sampel:
12 Rencana Analisis: Grafik batang dan garis
13 Wilayah Pengamatan: -
Metode pengumpulan data: □ Retrospektif □ Concurrent
14 (pilih salah satu dengan
tanda “√”)
15 Pengumpul Data: IPCN dan IPCN Link
16 Frekuensi penilaian Data: Perbulan
17 Periode pelaporan: Perbulan
Rencana penyebaran hasil Melalui pertemuan rutin bulanan dengan unit kerja,
18 capaian kepada staff: pengiriman analisis IAD setiap 3 bulan ke unit kerja dan
direksi, kemkes
19 Nama alat atau file Audit: Formulir surveilans harian dan formulir kejadian IAD
Target capaian: 2017 2018 2019 2020 2021 2022

20
3,5 ‰ < 1,5‰ < 1,5‰
8

Kamus Indikator Plebitis


Perspektif: (Pilih salah satu □ Stakeholder □ Finansial
1 dengan tanda “√”) √ Proses bisnis Internal
□ Pengembangan personil & organisasi
Sasaran strategis: Terwujudnya kematangan proses bisnis dan organisasi
2 Komite PPIRS secara merata di seluruh unit kerja /
department
Nama Key Performance Tercapainya angka Plebitis sesuai Benchmark
3
Indikator (KPI):
4 Alasan memilih indikator Patient safety dan mencegah terjadinya plebitis
Definisi: Plebitis adalah : pada daerah lokal tusukan infus
ditemukan tanda-tanda merah, seperti terbakar, bengkak,
5
sakit bila ditekan, ulkus sampai eksudat purulens atau
mengeluarkan cairan bila ditekan
Formula: Jumlah pasien yang terinfeksi plebitis / jumlah hari
pemasangan infus perifer x 1000
6

Kriteria:
7 g. Krtiteria Inklusi: Pasien yang terpasang infus perifer
h. Kriteria Ekslusi: Pasien dengan plebitis sebelum pemasangan IVL
8 Bobot KPI (%) 5%
Tipe Indikator (pilih salah □ input □ proses
9
satu dengan tanda □) □ Output □ outcome
10 Sumber data: Formulir surveilans
Target sampel dan Ukuran Semua pasien yang beresiko tirah baring
11
Sampel:
12 Rencana Analisis: Grafik batang dan garis
13 Wilayah Pengamatan: -
Metode pengumpulan data: □ Retrospektif □ Concurrent
14 (pilih salah satu dengan
tanda “√”)
15 Pengumpul Data: IPCN dan IPCN Link
16 Frekuensi penilaian Data: Perbulan
17 Periode pelaporan: Perbulan
Rencana penyebaran hasil Melalui pertemuan rutin bulanan dengan unit kerja,
18 capaian kepada staff: pengiriman analisa dekubitus setiap 3 bulan ke unit kerja
dan direksi, kemkes
19 Nama alat atau file Audit: Formulir surveilans harian
Target capaian: 2017 2018 2019 2020 2021 2022

20
1‰ < 1,5‰ < 1,5‰

Das könnte Ihnen auch gefallen