Sie sind auf Seite 1von 3

HIPERBILIRUBINEMIA

BATASAN
Meningkatkan kadar bilirubin total pada minggu pertama kelahiran. Kadar normal
maksimal adalah adalah 12-13 mg% (205-220µmol/L)

PATOFISIOLOGI
a. Produksi bilirubin yang meningkat, peningkatan sel darah merah,
Penurunan umur sel darah merah, peningkatan pemecahan sel darah merah
(Inkompatibilitas gololngan darah dan Rh, defek sel darah merah pada defisiensi
G6PD atau sferesitosis, polisetimia, sekueste darah, infeksi).
b. Penurunan konjugasi bilirubin: prematuritas, ASI, defek kongenital yang
jarang.
c. Peningkatan reabsorpsi bilirubin dalam saluran cerna: ASI, asfiksia,
pemberian ASI yang terlambat, obstruksi saluran cerna.
d. Kegagalan ekskresi cairan empedu : infeksi intrauterine, sepsis, hepatitis,
sindrom, kolestatik, atresia biliaris, fibrosis kistik.

GEJALA KLINIS
Kulit, mukosa dan konjungtiva kuning

DIAGNOSIS
a. Anamnesis : Riwayat ikterus pada anak sebelumnya, riwayat keluarga
anemi dan pembesaran hati dan limpa, riwayat penggunaan obat selama ibu
hamil, riwayat infeksi materal, riwayat trauma persalinan, asfiksia.
b. Pemeriksaan fisik :
Umum : keadanan umum (gangguan nafas, apnea, instabillitas suhu, dll)
Khusus : dengan cara menekan kulit ringan dengan menggunakan jari tangan
dan dilakukan pada pencahayaan yang memadai.

Berdasarkan Kramer dibagi :

Derajat Daerah Ikterus Perkiraan kadar Bilirubin


Iketrus
I Kepala dan leher 50 mg%
II Sampai badan atas 9,0 mg%
III Sampai badan bawah (dibawah 11,4 mg/dl
umbilicus) hingga tungkai atas
(diatas lutut)
IV Samaoi lengan tungkai bawah lutut 12,4 mg/dl
V Sampai telapak tangan dan kaki 16,0 mg/dl

a. Pemeriksaan laboratorium : kadar bilirubin, golongan darah (ABO dan


Rhesus) ibu dan anak, darah rutin, hapusan darah, Coomb tes, kadar enzim
G6PD (pada riwayat keluarga dengan defisiensi enzim G6PD)
b. Pemeriksaan radiologis : USG abdomen (pada icterus berkepanjangan)

PENYULIT
- Ensefalopati hiperbilirubinemia (bisa terjadi kejang, malas minum, letargi
dan dapat berakibat pada gangguan pendengaran, palsi sereblasis)

TATALAKSANA
1. Ikterus yang timbul sebelum 24 jam pasca kelahiran adalah
patologis. Tindakan fototerapi dan mempersiapkan tindakan transfuse
tukar.
2. Pasca usia 24-48 jam pasca kelahiran, fototerapi dianjurkan bila
kadar bilirubin serum total >12 mg/dl (170µmol/L). Bila fototerapi harus
dilalaksanakan bila kadar bilirubin serum total ≥15 mg/dl (260 µmol/L).
Bila fototerapi 2x24 jam gagal merununkan kadar bilirubin serum total <20
mg/dl (340µmol/L).Dianjurkan untuk dilakukan transfusi tukar. Bila kadar
bilirubin serum total ≥ 20mg/dl (> 340 µmol/L). dilakukan fototerapi dan
mempersiapkan tindakan transfuse tukar. Bila kadar Bilirubin serum total
>15 mg/dl (> 260 µmol/L). pada 25-48 jam pasca kelahiran,
mengindikasikan perlunya pemeriksaan laboraorium kearah penyakit
hemolysis.
3. Pada usia 49-72 jam pasca kelahiran, fototerapi dianjurkan bila
kadar bilirubin serum total > 15mg/dl (260 µmol/L). Fototerapi harus
dilaksakan apabila kadar bilirubin serum total ≥ 18mg/dl (310 µmol/L). Bila
fototerapi 2 x 24 jam gagal menurunkan bilirubin serum total <25 mg/dl
(340 µmol/L). dianjurkan untuk dilakukan transfusi tukar. Bila kadar
bilirubin serum total > 8 mg/dl (>310 µmol/L). Fototerapi dilakukan sambil
mempersiapkan tindakan transfusi tukar. Bila kadar bilirubin serum total
>25 mg/dl (430 µmol/L) Pada 49-72 jam pasca kelahiran, mengindikasi
perlunya pemeriksaan laboratorium ke arah penyakit hemolysis
4. Pada usia > 72 pasca kelahiran, fototerapi harus dilaksankan bila
kadar bilirubin serum total > 17 mg/dl (290 µmol/L).Bila fototerapi 2x24
jam gagal merunkan kadar bilirubin serum total <20 mg/dl (340 µmol/L).
Dianjurkan untuk dilakukan ttransfusi tukar. Bila kadar bilirubin serum total
mencapai >20mg/dl (>340 µmol/L) dilakukan fototerapi sambil
mempersipkan tindakan transfusi tukar. Bila kadar bilirubin serum total >
25 mg/dl (>430 µmol/L).pada usia >72 jam pasca kelahiran masih
dianjurkan untuk pemeriksaan laboratorium ke arah penyakit hemolysis.
CATATAN :
Pemberitahuan pheneobartital /luminal hanya pada kasus kasus tertentu
seperti ikterus yang berkepanjangan dengan pemeriksaan bilirubin urin
negative. Bila bilirubin urin positif diperlukan pemeriksaan lebih lanjut seperti
USG abdomen untuk mencari sebab lain (atresia bilier)

Das könnte Ihnen auch gefallen