Sie sind auf Seite 1von 2

Membentuk Calon Seven-Stars Doctor Indonesia di Era Revolusi Industri 4.

Revolusi Industri 4.0 bukanlah pertama kali industri dunia memasuki era
revolusi. Di akhir abad ke-18, terjadi Revolusi Industri 1.0 dengan hadirnya alat
tenun mekanis pertama pada tahun 1784. Selanjutnya, Industri 2.0 adalah era
revolusi produksi masal. Sementara, era industri 3.0 adalah era penggunaan
elektronik dan teknologi informasi guna otomatisasi produksi. Dalam era Revolusi
Industri 4.0, kita disajikan dengan kecanggihan dan kemutakhiran teknologi dari
Internet of Things (IoT), Big Data, Artificial Intelligence (AI), human-machine
interface, Cloud, Computer Quantum, robot, 3D printing, Augmented Reality,
Virtual Reality (AR/VR), hingga Mixed Reality.
Menghadapi abreviasi waktu yang dihasilkan dari pikiran dan tindakan
manusia di dunia ini tentu tidak terbentuk dalam prosesnya oleh semua lapisan
masyarakat. Beberapa dari golongan masyarakat tertentu mungkin siap menghadapi
Era 4.0. Lantas, siapakah yang tidak siap?
Semua proses perkembangan dan pembangunan berkelanjutan di seluruh
penjuru dunia tentu melibatkan banyak disiplin ilmu yang masyarakatnya sendiri
memiliki peran sesuai dengan keahlian dan kemampuannya. Salah satu dari
banyaknya disiplin ilmu tersebut adalah kesehatan, khusunya kedokteran.
Mantan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI),
Profesor dr. Ali Sulaiman, Sp.PD, KGEH, Ph.D. FACG, dalam biografinya yang
berjudul “Meracik Dokter Bintang Tujuh, Mewujudkan Dokter Hari Esok
Indonesia” dikatakan apabila World Health Organization mencanangkan dokter
masa depan adalah dokter yang memiliki lima fungsi atau terkenal dengan julukan
five-stars doctor, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), juga telah
mencangangkan dokter masa depannya, yaitu seven-stars doctor atau dokter
bintang tujuh.
Dokter bintang tujuh artinya adalah dokter yang memiliki tujuh fungsi, yaitu
care giver, decision maker, communicator, community leader, manager, berjiwa
peneliti, dan keimanan serta ketakwaan. Lima fungsi pertama yang telah
dicanangkan oleh World Health Organization (WHO) berarti dokter dapat
menyelaraskan kebutuhan kesehatan secara individual ataupun masyarakat, dan
dengan kempuan sebagai manajer, dokter dapat bekerja secara efisien dalam tim.
Seorang dokter memang sepatutnya sadar apabila mereka diminta pertolongan oleh
pasien berarti mendapatkan kepercayaan yang sangat besar seakan-akan dititipkan
nyawa oleh para pasien. Namun di samping lima fungsi itu, masih ada dua fungsi
lain, yaitu berjiwa peneliti dan beriman serta bertakwa. Dokter di Indonesia,
khususnya di era 4.0, diharapkan dapat mencari solusi dari berbagai permasalah
kesehatan baru, dapat menjawab tiap pertanyaan pasien melalui penelitian dan
kajian yang mendalam, dan juga dapat memiliki daya cipta yang dapat bermanfaat
bagi banyak orang. Tak kalah pentiung, seluruh tugas dokter dilakukan dengan
dasar iman dan takwa.
Mahasiswa kedokteran sebagai calon dokter masa depan dan juga dengan
pedikat sebagai millenials jelas memerlukan pembelajaran yang mendalam baik
dalam hal kognisi maupun psikomotoris sedini mungkin untuk mempersiapkan diri
menjadi seven-stars doctor di Era 4.0. Revolusi Industri 4.0 yang serba digital
khususnya dengan kapabilitas Artificial of Things (AI) yang bahkan dapat
dikendalikan oleh Internet of Things (IoT) sangat mungkin menggeser tenaga
manual manusia di masa mendatang. Kendati revolusi ini tidak semuannya
memiliki dampak negatif, bahkan akan banyak hal baik datang menolong.
Sebagaimana sifat waktu yang seperti pedang bermata-dua, mahasiswa kedokteran
perlu mempersiapkan diri dengan membekali diri di Era 4.0 dengan karakter dan
jiwa yang kuat melalui salah satu pedomann fundamental, yaitu seven-stars doctor.

Referensi :
Sulaiman Ali. Meracik Dokter Bintang Tujuh. Jakarta : Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia; 2009.
Widiarini AD. Milenial Siap-siap Sambut Revolusi Industri 4.0 [Internet].
Kompas. 2018 [diakses 7 Februari 2019]. Tersedia di:
https://edukasi.kompas.com/read/2018/10/03/17521731/milenial-siap-siap-
sambut-revolusi-industri-40
Era Revolusi Industri 4.0, Saatnya Generasi Millennial Menjadi Dosen
Masa Depan [Internet]. Sumberdaya Ristekdikti. 2018 [diakses 7 Februari 2019].
Tersedia di: http://sumberdaya.ristekdikti.go.id/index.php/2018/01/30/era-
revolusi-industri-4-0-saatnya-generasi-millennial-menjadi-dosen-masa-depan/

Das könnte Ihnen auch gefallen