Sie sind auf Seite 1von 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr.

K DENGAN

GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN : DERMATITIS ATOPIK

DI RUANG INAYAH RSU PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

Disusun Oleh:

KASIMAN

PRODI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

2013/2014

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr.K DENGAN

GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN: DERMATITIS ATOPIK

DI RUANG INAYAH RSU PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

A. Biodata

• Nama :Sdr.K

• Umur : 19 Tahun

• Jenis Kelamin : Laki-Laki

• Alamat : Simogunung Rt 05/Rw01


• Agama : Islam

• Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

• Pekerjaan : Siswa

• Tanggal Masuk RS : 04 November 2013 pukul 14.30 WIB

• Tanggal Pengkajian : 05 November 2013

• Diagnosa Medis : Dermatitis atopik

B. Pengkajian

1) Keluhan utama : Gatal -gatal

2) Riwayat Kesehatan Sekarang

Pasien datang ke IGD pada tanggal 04 November 2013 pukul 14.30 WIB dengan keluhan peradangan
pada kulit dan gatal gatal.

3) Riwayat Kesehatan Dahulu

Pasien mengatakan bahwa ia belum pernah mengalami sakit yang sama sebelumnya.

4) Riwayat Kesehatan Keluarga

Pasien mengatakan bahwa di keluarganya tidak ada yang menderita penyakit seperti dirinya. Pasien
mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan..

5) Pengkajian pola fungsional menurut Virginia Henderson.

· Pola Oksigenasi

Sebelum sakit : Klien bernafas secara normal dan tidak sesak.

Saat dikaji : Klien bernafas seara normal.

· Pola Nutrisi

Sebelum sakit : Klien makan 2x/hari tanpa nasi. Minum 1-4 gelas/hari

Saat dikaji : Klien makan habis ½ diit, minum 2-3 gelas/hari

· Pola Eliminasi

Sebelum sakit : Pola Eliminasi BAB 1x sehari, konsistensi normal.

Saat dikaji : Pola Eliminasi BAB 1x sehari, konsistensi normal.


· Pola Aktivitas/Bekerja

Sebelum sakit : Klien melakukan aktivitas secara mandiri.

Saat dikaji : Klien butuh bantuan keluarga saat bergerak .

· Pola istirahat dan Tidur

Sebelum sakit : Pasien mengatakan kadang-kadang tidur siang, tidur tidak ada keluhan.

Saat dikaji : Pasien mengatakan saat sakit sering tidur.

· Pola mempertahankan suhu

Sebelum sakit : Pasien mengatakan memakai pakaian biasa, hanya terkadang memakai pakaian hangat
saat udara dingin.

Saat dikaji : Pasien mengatakan hanya menggunakan baju seadanya,karena tidak tahan terkena
gesekan dari bajunya.

· Pola Berpakaian

Sebelum sakit : Klien dapat mengenakan baju sendiri.

Saat dikaji : Klien membutuhkan bantuan keluarga.

· Pola Gerak dan Keseimbangan

Sebelum sakit : Klien dapat bergerak bebas sesuai keinginan.

Saat dikaji : Klien bergerak terbatas karena gatal.

Pola Personal Higine

Sebelum sakit : Pasien mengatakan sebelum sakit mandi 2xsehari

Saat dikaji : Pasien mengatakan di seka 2x sehari selama di rumah sakit.

· Pola Komunikasi

Sebelum sakit : Klien lancar berkomunikasi

Saat dikaji : Klien berkomunikasi dengan normal..


· Pola Aman dan Nyaman

Sebelum sakit : Klien mengatakan merasa nyaman dengan keluarga dan lingkungan.

Saat dikaji : Klien mengatakan tidak nyaman dengan keadaanya yang gatal .

· Pola Spiritual

Sebelum sakit : Klien beribadah sesuai dengan kepercayaannya.

Saat dikaji : Klien tetap beribadah, diatas bed.

· Pola Rekreasi

Sebelum sakit : Klien terkadang rekreasi dengan keluarga.

Saat dikaji : Klien hanya menonton TV dan tiduran.

· Pola Belajar

Sebelum sakit : Klien tidak tahu tentang penyakit yang dideritanya.

Saat dikaji : Klien tahu tentang penyakitnya karena bertanya dengan petugas medis.

6) Pemeriksaan Fisik

- TTV = TD : 120/80 mmHg

N : 80 x/menit

RR : 22 x/menit

S : 37 °C

- TB = 160 cm

- BB = 65 kg

7) Pemeriksaan Fisik (Head to toe)

Ø Kepala : Bentuk kepala bulat, rambut rontok, tidak ada benjolan, kulit kepala bersih.

Mata : Simetris, konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik,terjadi pembekakan.


Ø Mulut : mukosa mulut merah, tidak ada stomatitis, kapilerirefil.

Ø Telinga : Simetris, tidak ada benjolan, bersih dan tidak ada serumen

Ø Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limphe, tidak ada bendungan vena jugularis, tidak
ada kaku kuduk.

Ø Dada

Inspeksi : Dada simetris, bentuk bulat datar, pergerakan dinding dada simetris, tidak ada
retraksi otot bantu pernafasan,ada sedikit alergi gatal.

Perkusi : Paru-paru sonor, jantung dullnes

Auskultasi : Irama nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan.

Ø Perut

Inspeksi : Simetris,terdapat reaksi alergi

Auskultasi : Peristaltik meningkat 25x/menit

Palpasi : Turgor kulit kering,

Perkusi : Hipertimpan, perut kembung

Ø Kulit : -kering

-kemerahan(rubor)

Ø Genetalia : Tampak bersih.


ANALISA DATA

No

Waktu

Data Fokus

Etiologi

Masalah

1.

05/11/2013/ 10.00 WIB

DS : Pasien mengeluh peradangan menahun pada lapisan atas kulit yang menyebabkan rasa gatal.

DO :

- Pasien terlihat menggaruk-garuk area kulit

- Pasien tampak gelisah

Gangguan integritas kulit

Berhubungan dengan peradangan pada kulit

2.

05/11/2013/ 10.15WIB

DS : pasien mengatakan takut jika kulitnya rusak


DO :

- Kulit pasien terlihat bersisik dan kering

- Pasien terlihat cemas dan kawatir

Resiko kerusakan kulit

Berhubungan dengan terpapar alergen

3.

05/11/2013/ 10.30 WIB

DS : Pasien mengatakan belum tahu tentang penyakit yang dideritanya sehingga pasien terkadang
merasa khawatir akan kemungkinan sembuh, penanganan akan apa yang dia rasakan dari penyakitnya.
Pasien mengatakan ingin tahu mengenai perihal penyakitnya

DO : Pasien bertanya tentang penyakit dan diitnya.

Defisiensi pengetahuan

Kurang pajanan

Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan integritas kulit b.d peradangan pada kulit.

2. Gangguan resiko kerusakan kulit b.d terpapar alergen.

3. Defisiensi pengetahuan b.d kurang pajanan.

INTERVENSI

Waktu

No Dx

Tujuan & Kriteria Hasil

Intervensi
05 /11/ 2013/ 10.00 WIB

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan dapat menunjukkan tidak ada
integritas kulit dengan Kriteria Hasil :

a. Rasa gatal berkurang

b. Stres dan gelisah berkurang

1. Jelaskan gejala gatal berhubungan.

2. Jaga kebersihan kulit pasien

3. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat pengurang rasa gatal

4. Ajarkan distraksi relaksasi untuk mengurangi stress dan emosional

05 /11/ 2013/ 10.15 WIB

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan gangguan resiko kerusakan kulit
pasien teratasi dengan criteria hasil:

a. .kulit tidak bersisik dan tidak kering

b. Pasien tampak rilek

1. Anjurkan pasien untuk diseka 2x sehari dengan menggunakan sabun mengandung pelembab

2. Mengatur suhu ruangan yang lembab

3. Kolaborasi dengan dokter kulit untuk perawatan kulit.

05/11/2013/ 10.30 WIB

1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 45 menit diharapkan pengetahuan pasien


tentang penyakit meningkat dengan kriteria hasil pasien tidak banyak bertanya, pasien dan keluarga
mengetahui penyakit dan nutrisi atau diitnya.

1. Kaji pengetahuan pasien tentang penyakitnya.

2. Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang penyakit dan tingkat kesembuhannya.
3. Beri kesempatan pada pasien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaanya.

IMPLEMENTASI

Tanggal/jam

No Dx

Implementasi

Evaluasi Formatif

Ttd

05/11/ 2013/ 11.00 WIB

1. Menjelaskan gejala gatal berhubungan.

2. Menjaga kebersihan kulit pasien

3. Mengkolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat pengurang rasa gatal

4. Mengajarkan pasien distraksi relaksasi

- Pasien lebih merasa nyaman dengan keadaanya.

05/11/ 2013/ 11.15

WIB

1. Menganjurkan pasien menjaga kebersihan kulit dengan d seka 2x sehari

2. Menganjurkan menggunakan pelembab kulit

3. Menjaga kelembaban kulit dengan suhu yang lembab.

- Pasien mau menuruti dan tidak kawatir dengan penyakitnya


05/11/ 2013/ 11.30

WIB

1. Kaji pengetahuan pasien tentang penyakitnya.

2. Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang penyakit dan tingkat kesembuhannya.

3. Beri kesempatan pada pasien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaanya.

- Pasien tidak banyak bertanya, pasien dan keluarga dapat menyebutkan makanan yang boleh
dimakan.

EVALUASI

Waktu

No Dx

SOAP

TTD

05/11/ 2013/ 10.00

WIB

S : Pasien mengatakan gatalnya berkurang.

O: Pasien tidak terlihat sering menggaruk-garuk area gatal.

A: Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi
- Berikan obat penghilang rasa gatal

05/11/ 2013/ 10.00

WIB

S : Pasien mengatakan sudah tidak sudah tidak cemas lagi

O : Pasien terlihat rileks.

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

- Berikan dorongan moral

05/11/ 2013/ 10.00

WIB

S : Pasien mengatakan sudah mengerti akan penyakit yang di derita.

O : Pasien tampak lebih lega dan mengerti

A :Masalah teratasi

P :berikan pendidikan kesehatan.


B. ASUHAN KEPERAWATAN

I.PENGKAJIAN

1. Pengkajian

1. ( Data subjektif dan Data Objektif)

A. Data dasar, meliputi :

Identitas Pasien (nama, jenis kelamin, umur, status perkawinan, agama, suku bangsa, pendidikan,
pekerjaan, alamat, diagnosa medis, sumber biaya, dan sumber informasi)

Identitas Penanggung (nama, jenis kelamin, umur, status perkawinan, agama, suku bangsa, pendidikan,
pekerjaan, alamat, dan hubungan dengan pasien)

B. Riwayat Keperawatan, meliputi :

Riwayat Kesehatan Sekarang

Mengkaji data subjektif yaitu data yang didapatkan dari klien, meliputi:

ü Alasan masuk rumah sakit:


Pasien mengeluh nyeri perut,sesak nafas, demam,bibirnya bengkak,tibul kemerahan pada kulit,mual
muntah,dan terasa gatal

ü Keluhan utama

Pasien mengeluh sesak nafas

Pasien mengeluh bibirnya bengkak

Pasien mengaku tidak ada nafsu makan, mual dan muntah

Pasien mengeluh nyeri di bagian perut

Pasien mengeluh gatal-gatal dan timbul kemerahan di sekujur tubuhnya.

Pasien mengeluh diare

Pasien mengeluh demam

ü Kronologis keluhan

Pasien mengeluh nyeri perut,sesak nafas, demam,bibirnya bengkak,tibul kemerahan pada kulit,mual
muntah,dan terasa gatal tertahankan lagi sehingga pasien dibawa ke rumah sakit.

Riwayat Kesehatan Masa Lalu

Mengkaji apakah sebelumnya pasien pernah mengalami sakit yang sama atau yang berhubungan dengan
penyakit yang saat ini diderita. Misalnya, sebelumnya pasien mengatakan pernah mengalami nyeri
perut,sesak nafas, demam,bibirnya bengkak,tibul kemerahan pada kulit,mual muntah,dan terasa gatal
dan pernah menjalani perawatan di RS atau pengobatan tertentu.

Riwayat Kesehatan Keluarga

Mengkaji apakah dalam keluarga pasien ada/tidak yang mengalami penyakit yang sama.
Riwayat Psikososial dan Spiritual

Mengkaji orang terdekat dengan pasien, interaksi dalam keluarga, dampak penyakit pasien terhadap
keluarga, masalah yang mempengaruhi pasien, mekanisme koping terhadap stres, persepsi pasien
terhadap penyakitnya, tugas perkembangan menurut usia saat ini, dan sistem nilai kepercayaan.

¶ Dikaji berdasarkan 14 kebutuhan dasar menurut Virginia Handerson, yaitu :

Bernafas

Dikaji apakah pasien mengalami gangguan pernafasan, sesak, atau batuk, serta ukur respirasi rate.

Makan

Dikaji apakah klien menghabiskan porsi makan yang telah disediakan RS, apakah pasien mengalami mual
atau muntah ataupun kedua-duanya.

Minum

Dikaji kebiasaan minum pasien sebelum dan saat berada di RS, apakah ada perubahan (lebih banyak
minum atau lebih sedikit dari biasanya).

Eliminasi (BAB / BAK)

Dikaji pola buang air kecil dan buang air besar.

Gerak dan aktifitas

Dikaji apakah pasien mengalami gangguan/keluhan dalam melakukan aktivitasnya saat menderita suatu
penyakit (dalam hal ini adalah setelah didiagnosa mengalami alergi) atau saat menjalani perawatan di RS.

Rasa Nyaman
Dikaji kondisi pasien yang berhubungan dengan gejala-gejala penyakitnya, misalnya pasien merasa nyeri
di perut bagian kanan atas (dikaji dengan PQRST : faktor penyebabnya, kualitas/kuantitasnya, lokasi,
lamanya dan skala nyeri)

Kebersihan Diri

Dikaji kebersihan pasien saat dirawat di RS

Rasa Aman

Dikaji apakah pasien merasa cemas akan setiap tindakan keperawatan yang diberikan kepadanya, dan
apakah pasien merasa lebih aman saat ditemani keluarganya selama di RS.

Sosial dan komunikasi

Dikaji bagaimana interaksi pasien terhadap keluarga, petugas RS dan lingkungan sekitar (termasuk
terhadap pasien lainnya).

Pengetahuan

Dikaji tingkat pengetahuan pasien tentang penyakitnya yang diderita saat ini dan terapi yang akan
diberikan untuk kesembuhannya.

Rekreasi

Dikaji apakah pasien memiliki hobi ataupun kegiatan lain yang ia senangi.

Spiritual

Dikaji bagaimana pendapat pasien tentang penyakitnya, apakah pasien menerima penyakitnya adalah
karena murni oleh penyakit medis ataupun sebaliknya.

v Pemeriksaan fisik
¶ Pemeriksaan fisik

Keadaan umum

– Tingkat kesadaran CCS

Tanda-tanda vital

Keadaan fisik

Kepala dan leher

Dada

Payudara dan ketiak

Abdomen

Genitalia

Integument

Ekstremitas

Pemeriksaan neurologist

v Pemeriksaan Penunjang

v Uji kulit : sebagai pemerikasaan penyaring (misalnya dengan alergen hirup seperti tungau, kapuk,
debu rumah, bulu kucing, tepung sari rumput, atau alergen makanan seperti susu, telur, kacang, ikan).

v Darah tepi : bila eosinofilia 5% atau 500/ml condong pada alergi. Hitung leukosit 5000/ml disertai
neutropenia 3% sering ditemukan pada alergi makanan.

v IgE total dan spesifik: harga normal IgE total adalah 1000u/l sampai umur 20 tahun. Kadar IgE lebih
dari 30u/ml pada umumnya menunjukkan bahwa penderita adalah atopi, atau mengalami infeksi parasit
atau keadaan depresi imun seluler.
v Tes intradermal nilainya terbatas, berbahaya.

v Tes hemaglutinin dan antibodi presipitat tidak sensitif.

v Biopsi usus : sekunder dan sesudah dirangsang dengan makanan food chalenge didapatkan
inflamasi / atrofi mukosa usus, peningkatan limfosit intraepitelial dan IgM. IgE ( dengan mikroskop
imunofluoresen ).

v Pemeriksaan/ tes D Xylose, proktosigmoidoskopi dan biopsi usus.

Diit coba buta ganda ( Double blind food chalenge ) untuk diagnosa pasti

v Analisa Data

Data Subjektif

Sesak nafas

Mual, muntah

Meringis, gelisah

Terdapat nyeri pada bagian perut

Gatal – gatal

Batuk

v Data objektif

Penggunaan O2

Adanya kemerahan pada kulit

Terlihat pucat
Pembengkakan pada bibir

Demam ( suhu tubuh diatas 37,50C)

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

v Adapun diagnose keperawatan yang dapat kami ambil:

1..Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan terpajan allergen

2.Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi

3.Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan infalamasi dermal,intrademal sekunder

4.Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan berlebih

5.Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologi ( allergen,ex: makanan)

III.RENCANA KEPERAWATAN

1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan terpajan allergen

Tujuan : setelah diberikan askep selama ….x15 menit. diharapkan pasien menunjukkan pola nafas efektif
dengan frekuensi dan kedalaman rentang normal.

Kriteria hasil :
Frekuensi pernapasan pasien normal (16-20 kali per menit)

Pasien tidak merasa sesak lagi

Pasien tidak tampak memakai alat bantu pernapasan

Tidak terdapat tanda-tanda sianosis

Intervensi :

Kaji frekuensi, kedalaman pernapasan dan ekspansi paru. Catat upaya pernapasan, termasuk
pengguanaan otot bantu/ pelebaran masal.

R/ : kecepatan biasanya meningkat. Dispenea dan terjadi peningakatan kerja napas. Kedalaman
pernapasan berpariasi tergantung derajat gagal napas. Ekspansi dada terbatas yang berhubungan
dengan atelektasis atau nyeri dada pleuritik.

Auskultasi bunyi napas dan catat adanya bunyi napas adventisius seperti krekels, mengi, gesekan pleura.

R/ : bunyi napas menurun/ tak ada bila jalan napas obstruksi sekunder terhadap pendarahan, bekuan/
kolaps jalan napas kecil (atelektasis). Ronci dan mengi menyertai obstruksi jalan napas/ kegagalan
pernapasan.

Tinggikan kepala dan bantu mengubah posisi. Bangunkan pasien turun dari tempat tidur dan ambulansi
sesegera mungkin.

R/ : duduk tinggi memungkinkan ekspansi paru dan memudahkan pernapasan. Pengubahan posisi dan
ambulansi meningkatkan pengisian udara segmen paru berbeda sehingga memperbaiki difusi gas.

Observasi pola batuk dan karakter secret.

R/ : kongesti alveolar mengakibatkan batuk kering atau iritasi. Sputum berdarah dapat diakibatkan oleh
kerusakan jaringan atau antikoagulan berlebihan.

Berikan oksigen tambahan

R/ : memaksimalkan bernapas dan menurunkan kerja napas


Berikan humidifikasi tambahan, mis: nebulizer ultrasonic

R/ : memberikan kelembaban pada membran mukosa dan membantu pengenceran secret untuk
memudahkan pembersihan.

2.Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi

Tujuan : setelah diberikan askep selama ….x.24 jam diharapkan suhu tubuh pasien menurun

Kriteria hasil :

Suhu tubuh pasien kembali normal ( 36,5 oC -37,5 oC)

Bibir pasien tidak bengkak lagi

Intervensi :

Pantau suhu pasien ( derajat dan pola )

R/ : Suhu 38,9-41,1C menunjukkan proses penyakit infeksius akut.

Pantau suhu lingkungan, batasi atau tambahkan linen tempat tidur sesuai indikasi

R/: Suhu ruangan/jumlah selimut harus diubah untuk mempertahankan mendekati normal

Berikan kompres mandi hangat; hindari penggunaan alcohol

R/: Dapat membantu mengurangi demam

3.Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan infalamasi dermal,intrademal sekunder


Tujuan : setelah diberikan askep selama ….x24 jam diharapkan pasien tidak akan mengalami kerusakan
integritas kulit lebih parah

Kriteria hasil :

Tidak terdapat kemerahan,bentol-bentol dan odema

Tidak terdapat tanda-tanda urtikaria,pruritus dan angioderma

Kerusakan integritas kulit berkurang

Intervensi :

Lihat kulit, adanya edema, area sirkulasinya terganggu atau pigmentasi

R/: Kulit berisiko karena gangguan sirkulasi perifer

Hindari obat intramaskular

R/: Edema interstisial dan gangguan sirkulasi memperlambat absorpsi obat dan predisposisi untuk
kerusakan kulit

4.Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan berlebih

Tujuan : setelah diberikan askep selama ….x24 jam diharapkan kekurangan volume cairan pada pasien
dapat teratasi.

Kriteria hasil :

Pasien tidak mengalami diare lagi

Pasien tidak mengalami mual dan muntah

Tidak terdapat tanda-tanda dehidrasi


Turgor kulit kembali normal

Intervensi :

Ukur dan pantau TTV, contoh peningakatan suhu/ demam memanjang, takikardia, hipotensi ortostatik.

R/ : peningkatan suhu atau memanjangnya demam meningkatkan laju metabolic dan kehilangan cairan
melalui evaporasi. TD ortostatik berubah dan peningkatan takikardia menunjukkan kekurangan cairan
sistemik.

Kaji turgor kulit, kelembaban membrane mukosa (bibir, lidah).

R/ : indicator langsung keadekuatan volume cairan, meskipun membrane mukosa mulut mungkin kering
karena napas mulut dan oksigen.

Monitor intake dan output cairan

R/ : mengetahui keseimbangan cairan

4. Beri obat sesuai indikasi misalnya antipiretik, antiemetic.

R/ : berguna menurunkan kehilangan cairan

Berikan cairan tambahan IV sesuai keperluan

R/ : pada adanya penurunan masukan/ banyak kehilangan, penggunaan parenteral dapat memperbaiki
atau mencegah kekurangan.

5.Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologi ( alergen,ex: makanan)

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …x 24 jam diharapkan nyeri pasien teratasi
kriteria hasil :

– Pasien menyatakan dan menunjukkan nyerinya hilang

– Wajah tidak meringis

– Skala nyeri 0

– Hasil pengukuran TTV dalam batas normal, TTV normal yaitu :

Tekanan darah : 140-90/90-60 mmHg

Nadi : 60-100 kali/menit

Pernapasan : 16-20 kali/menit

Suhu : Oral (36,1-37,50C)

Rektal (36,7-38,10C)

Axilla (35,5-36,40C)

Intervensi :

1.Ukur TTV

R/ : untuk mengetahui kondisi umum pasien

2.Kaji tingkat nyeri (PQRST)


R/ : Untuk mengetahui faktor pencetus nyeri

3.Berikan posisi yang nyaman sesuai dengan kebutuhan

R/ : memberikan rasa nyaman kepada pasien

4.Ciptakan suasana yang tenang

R/ : membantu pasien lebih relaks

5.Bantu pasien melakukan teknik relaksasi

R/ : membantu dalam penurunan persepsi/respon nyeri. Memberikan kontrol situasi meningkatkan


perilaku positif.

6.Observasi gejala-gejala yang berhubungan, seperti dyspnea, mual muntah, palpitasi, keinginan
berkemih.

R/ : tanda-tanda tersebut menunjukkan gejala nyeri yang dialami pasien.

7..Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesik

R/ : Analgesik dapat meredakan nyeri yang dirasakan oleh pasien.

IV.EVALUASI
Diagnosa Evaluasi

1 S : pasien mengeluh tidak sesak lagi

O : pasien bernafas normal (16-24 x/menit),tidak terdapat tanda-tanda sianosis,pasien tidak mengalami
gangguan pola nafas,pasien tidak tampak menggunakan alat bantu pernapasan.

A : tujuan tercapai

P : Pertahankan kondisi pasien

2 S:Pasien mengatakan tidak demam lagi

O: Suhu tubuh pasien kembali normal ( 36,5 oC -37,5 oC),bibir pasien tidak tampak bengkak lagi.

A:Tujuan tercapai

P:Pertahankan kondisi pasien

3 S : Pasien mengatakan kulitnya sudah tidak merah-merah lagi

O : kerusakan integritas kulit pada pasien berkurang,tanda-tanda angioderma,pruritus dan urtikaria


sudah mulai berkurang,kulit pasien tidak terdapat kemerahan.

A: tujuan tercapai sebagian

P: lanjutkan intervensi ( no 1 dan 2)

4 S : pasien mengatakan tidak merasa mual,muntah dan mencret lagi


O: intake & output pasien seimbang,TTV dalam batas normal(TD : 120/80-140/90,Suhu aksila: 36,5 oC
-37,5 oC,Frekuensi pernapasan : 16-24 x / menit,Nadi: 60-100x/menit),tidak terdapat tanda-tanda
sianosis,turgor kulit kembali normal.

A : tujuan tercapai

P : Pertahankan kondisi pasien

5 S : pasien mengatakan nyerinya sudah berkurang

O: wajah pasien tampak tenang dan tidak meringis

A : tujuan tercapai

P : Pertahankan kondisi pasien

DAFTAR PUSTAKA

Das könnte Ihnen auch gefallen