Sie sind auf Seite 1von 10

Jurnal Mekanikal, Vol. 8 No.

2: Juli 2017: 742-751 e-ISSN 2502-700X


p-ISSN 2086-3403

KARAKTERISTIK TURBIN DARRIEUS DENGAN DAN TANPA SUDU TETAP


PADA PROSES PEMANFAATAN ALIRAN AIR TEKANAN RENDAH
MENJADI ENERGI MEKANIK

Victus Kolo Koten1, Stevy Thioritz2


1
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Atma Jaya, Makassar 90000.
Email: victus_koten@yahoo.com
2
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Atma Jaya, Makassar 90000.
Email: sthioritz@yahoo.com

Abstract: Characteristics of Darrieus Turbines with and without fixed blades on


the process of utilizing low pressure water flow into mechanical energy. Nowaday
the utilization of low pressure water flow energy into mechanical energy has not been maximized.
This study aims to examine the characteristics of Darrieus turbines with and without fixed blades on
energy utilization processes at low pressure water flow into mechanical energy. The research was
conducted on the water channel of PDAM Makassar City in Antang Area. Darrieus turbines equipped
and not equipped with blades remain immersed in aqueducts alternately in the same places and
conditions. As a result of the water flow causes the turbine to spin. The data retrieval process is done
manually through the use of some laboratory equipment. The results show that the Darrieus turbine
equipped with the blade still has better turbine characteristics. Turbine efficiency increases to 5 kg
loading. Darrieus turbines that do not have fixed blades produce not optimal turbine characteristics.
Turbine efficiency increases until the load reaches 4 kg. Turbine efficiency will decrease if the load
reaches 5 kg. From the test results, if the load is increased again the turbine shaft will stop spinning.
The Darrieus turbine equipped with a fixed blade enhances rotation, speed, linear, power, and turbine
efficiency by 3.5%.
Keywords: Darrieus Turbine, low pressure water flow.

Abstrak : Karakteristik Turbin Darrieus dengan dan tanpa sudu tetap pada proses
pemanfaatan aliran air tekanan rendah menjadi energi mekanik. Hingga saat ini,
pemanfaatan energi aliran air tekanan rendah menjadi energi mekanik belum maksimal. Penelitian ini
bertujuan untuk mengkaji karakteristik turbin Darrieus dengan dan tanpa sudu tetap pada proses
pemanfaatan energi pada aliran air tekanan rendah menjadi energi mekanik. Penelitian dilakukan
pada saluran air baku PDAM Kota Makassar di Wilayah Antang. Turbin Darrieus yang dilengkapi dan
tidak dilengkapi dengan sudu tetap dicelupkan ke dalam saluran air secara bergantian pada tempat
dan kondisi yang sama. Akibat aliran air tersebut menyebabkan turbin berputar. Proses pengambilan
data dilakukan secara manual melalui penggunaan beberapa peralatan laboratorium. Hasil penelitian
memperlihatkan bahwa turbin Darrieus yang dilengkapi dengan sudu tetap memiliki karakteristik
turbin yang lebih baik. Efisiensi turbin mengalami peningkatan hingga pemberian beban 5 kg.Turbin
Darrieus yang tidak memiliki sudu tetap menghasilkan karakteristik turbin yang tidak maksimal.
Efisiensi turbin mengalami peningkatan hingga pemberian beban mencapai 4 kg. Efisiensi turbin akan
mengalami penurunan jika pemberian beban mencapai 5 kg. Dari hasil pengujian, jika pemberian
beban ditingkatkan lagi maka poros turbin akan berhenti berputar. Turbin Darrieus yang dilengkapi
dengan sudu tetap dapat meningkatkan putaran, kecepatan keliling, kecepatan linier, daya, dan
efisiensi turbin sebesar 3,5 %.
Kata Kunci: Turbin Darrieus, aliran air tekanan rendah.

742
Jurnal Mekanikal, Vol. 8 No.2: Juli 2017: 742-751 e-ISSN 2502-700X
p-ISSN 2086-3403

PENDAHULUAN. menggunakan kontruksi sudu tetap pada


turbin Darrieus.
Sebagai sumber energi terbarukan,
Penelitian tentang modifikasi pada
aliran air menyimpan energi tekanan tinggi
kontruksi turbin meliputi modifikasi pada
dan energi tekanan rendah. Pemanfaatan
lengan, modifikasi pada sudu gerak, dan
energi aliran air tekanan tinggi telah
modifikasi pada sudu tetap. Khusus
banyak dilakukan di berbagai wilayah di
modifikasi pada sudu tetap,
dunia. Hingga saat ini, pemanfataan
pemodifikasian dilakukan selain untuk
energi aliran air tekanan rendah untuk
mengarahkan fluida sebelum dan setelah
berbagai keperluan masih sangat minim.
menumbuk sudu gerak maupun untuk
Untuk mengkonversi energi aliran air
meningkatkan kecepatan fluida sebelum
tekanan rendah menjadi energi mekanis
menumbuk sudu gerak. Kajian tentang
biasanya menggunakan berbagai jenis
modifikasi ini telah dilakukan oleh (Beri &
kincir air, turbin air berporos horisontal,
Yao 2011), dan (Battisti et al. 2016).
dan turbin air berporos vertikal.
Meskipun demikian, modifikasi-modifikasi
Hingga saat ini, pengembangan turbin sudu tetap tersebut hanya dilakukan pada
yang berporos vertikal masih terfokus sumber energi angin. Modifikasi sudu
pada turbin Savonius, turbin Darrieus, dan tetap pada sumber energi aliran air
turbin Gorlof. Berdasarkan hasil penelitian tekanan rendah belum dilakukan.
terdahulu (Gorban et al. 2016), turbin
Oleh karena hal-hal tersebut di atas,
Darrieus memiliki efisiensi yang lebih baik
penelitian ini difokuskan pada modifikasi
dari pada turbin Savonius dan lebih
sudu tetap turbin Darrieus dengan fluida
rendah dari pada turbin Gorlov. Meskipun
penggerak aliran air tekanan rendah.
demikian, turbin Darrieus memiliki
Kajian dilakukan secara eksperimen,
kontruksi yang lebih mudah untuk
jumlah sudu gerak turbin sebanyak tiga
dikembangkan.
buah, tidak ada perubaan volume air pada
Turbin Darrieus adalah salah satu tiap detik, dan distribusi kecepatan air
jenis turbin angin. Sejak dipatenan pada pada penampang saluran dianggap sama.
tahun 1931, turbin Darrieus telah dijadikan
Beberapa kajian tentang kaarakteristik
sebagai objek penelitian baik itu
turbin, sumber energi aliran air tekanan
berhubungan dengan sumber energi
rendah sebagai penggerak, dan modifikasi
penggerak maupun modifikasi pada
sudu tetap pada turbin Darrieus
kontruksi turbin. Penelitian yang
diperlihatkan sebagai berikut.
berhubungan dengan sumber energi
penggerak telah dilakukan oleh (Faez et Karakteristik Turbin.
al. 2012), (Battisti et al. 2016), (Loots et
al. 2015), (Maître et al. 2013), (Mertens Parameter karakteristik tiap turbin
2005), (Toja-Silva et al. 2013), dan yang pada umumnya memiliki besaran yang
berhubungan dengan modifikasi pada berbeda-beda. Perbedaan besaran atau
kontruksi turbin telah dilakukan oleh nilai dari tiap karakteristik ini tergantung
(Abdul Akbar & Mustafa 2016), (Batista et pada bentuk kontruksi sudu turbin dan
al. n.d.), (Beri & Yao 2011), (Guerrero- kontruksi turbin secara keseluruhan.
villar et al. 2015), (Ismail & Bentuk sudu yang dirancang harus
Vijayaraghavan 2015), dan (Vasthava & memperhitungkan adanya tiga jenis
Kumar 2015). Meskipun demikian kecepatan; kecepatan relatif, mutlak, dan
penelitian-penelitian tersebut tidak kecepatan tangensial. Hubungan dari
743
Jurnal Mekanikal, Vol. 8 No.2: Juli 2017: 742-751 e-ISSN 2502-700X
p-ISSN 2086-3403

ketiga jenis kecepatan ini akan kecepatan tangensial roda turbin. Secara
membentuk segitiga kecepatan yang umum vector kecepatan dapat ditulis
sering menjadi penentu karakteristik suatu dengan w = c – u.
turbin. Dari gambar 3 diperoleh,
w1u = c1u – u dan
Gaya air yang dihasilkan dapat w2u = c2u + u (2)
dituliskan dengan persamaan, F = mc1- dimana , cu = c cos  dan wu = w cos .
mc2 sehingga untuk tiap detik F = Dari kaidah impuls,
  
m ( c 1  c 2 ) yang mana m   v atau 


Fu =  v ( w 1 u  w 2 u ) dan
F =  v (c1  c 2 ) (1)
Intlet
Sudu pengarah Outlet
α yang tetap a z u1 w

a θ u1 α1 1
α w1

c2a =w2a
w  c1 Bejana bergerak

w1a = c1a
Segitiga kecepatan tetap w2 c2
u1 = c1 c1
kecepatan masuk
2 α2
Lintasan absolut c2u c1u
dari satu bagian u2
z U= kecil air c1uu
w2uu

w θ
c2 c2 (b)
u2 =
Beban (a)
Gambar 1. (a) Gaya yang timbul akibat Fa =  v ( w 1 a  w 2 a )

(3)
aliran fluida. (b) Segitiga kecepatan
Sumber: Fritz Diisel. dari persamaan (2) dan (3)

Fu =  v ( c 1 u  c 2 u ) (4)
Proses pemindahan gaya ini ke turbin
Aliran di dalam bejana bisa dianggap
dapat diperlihatkan secara eksperimen
sebagai aliran air di dalam saluran sudu-
pada gambar 1a. Melalui sudu tetap
sudu yang terdapat pada roda turbin. Bila
sebagian kecil air dialirkan ke dalam
r adalah jarak dari titik pusat ke tempat
bejana yang diletakan di atas kereta
bekerjanya gaya tangensial Fu maka pada
sesuai sudut 1 dengan kecepatan c1 poros turbin akan bekerja momen sebesar,
sehingga kereta bergerak tanpa gesekan
Mt = Fu.r atau Mt
dengan kecepatan u dan membawa 
=  vr ( c 1 u  c 2 u ) (5)
beban. Berdasarkan kecepatan c1 dan u
maka kecepatan w1 dapat diperoleh sesuai Kecepatan keliling turbin didefinisikan
aturan segitiga kecepatan. Pada bagian sebagai u =  D n = ωn r sehingga energy
output; bila suatu bagian kecil air mekanis yang dihasilkan turbin setiap
mengalir sampai di bagian ujung keluar detik adalah sebesar,
bejana kecepatannya berubah dari w1 ke Nt = Mt. ωn atau

w2 dan arah juga berubah dari α1 dan α2 Nt =  vu ( c 1u  c 2 u ) (6)
disebabkan karena pengecilan penampang yang mana Nt, Mt, ωn berturut-turut
dan kelengkungan bejana sedangkan adalah daya turbin, momen torsi, dan
kecepatan kereta u tetap sehingga c2 kecepatan sudut turbin.
dapat diperoleh berdasarkan aturan segi
tiga kecepatan. Yang mana c, w, dan u
berturut-turut adalah kecepatan mutlak Pemanfaatan aliran air tekanan
karena daerah sekelilingnya adalah diam rendah sebagai penggerak turbin
atau tidak bergerak, kecepatan relatif Darrieus.
karena berhubungan dengan bagian a. J. Chen a (2012). Melakukan
sebelah dalam bejana yang bergerak dan Penelitian yang bertujun untuk
744
Jurnal Mekanikal, Vol. 8 No.2: Juli 2017: 742-751 e-ISSN 2502-700X
p-ISSN 2086-3403

mengetahui karakteristik beberapa


jenis turbin pada proses
pemanfaatan aliran air dalam pipa
sebagai pembangkit energi
mekanik. Hasil penelitiannya
diperlihatkan pada gambar 2.
b. B.K. Kirke. (2010). Melakukan
Penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui karakteritik beberapa
jenis turbin Darrieus pada proses
pemanfaatan aliran air tekanan
rendah menjadi energi mekanik.
Objek penelitiannya diperlihatkan
pada gambar 3. Hasil penelitianya
menunjukan bahwa cp maksimum Gambar 3. Instalasi penelitian 2.
diperoleh pada kecepatan aliran
1,5 m/s baik turbin darius type H
dan heliks tanpa difuser.
Modifikasi sudu tetap pada turbin
Darrieus.
a. Habtamu Beri (2011). Melakukan
Penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui karakteristik turbin
angin dalam sudu tetap yang
dimodifikasi. Objek penelitiannya
diperlihatkan pada gambar 4. Hasil
penelitiannya menunjukan bahwa
penggunaan metode komputasi Gambar 4. Instalasi penelitian 3.
CFD lebih baik dari pada metode
eksperimen.
b. L. Battisti (2016) Melakukan
Penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui karakteristik sudu
tetap pada pengujian dengan
kondisi kemiringan tertentu. Objek
penelitiannya diperlihatkan pada
gambar 5. Hasil penelitiannya
menunjukan bahwa sudut
Gambar 5. Instalasi penelitian 4.
maksimal wind tunnel yang bisa
digunakan dalam desain maupun
pecobaan adalah 15o. METODOLOGI PENELITIAN.

Diagram alir penelitian ini


diperlihatkan pada gambar 6. Bahan dan
alat penelitian ini terdiri dari: turbin
Darrieus tanpa sudu tetap, dan turbin
Darrieus dengan sudu tetap, stopwatch,
pelampung, tachometer digital, timbangan
pegas digital, dan thermometer air raksa.
Gambar 2. Instalasi penelitian 1. 745
Jurnal Mekanikal, Vol. 8 No.2: Juli 2017: 742-751 e-ISSN 2502-700X
p-ISSN 2086-3403

Instalasi penelitian ini diperlihatkan pada menggunakan stopwatch dan pelampung.


gambar 7 dan memiliki prinsip kerja Pada turbin Darrieus tanpa sudu tetap
sebagai berikut. Turbin Darrieus tanpa (gambar 7a), pengukuran kecepatan aliran
sudu tetap. Air dengan kapasitas tertentu air dilakukan melalui penentuan waktu yag
mengalir bebas tanpa hambatan dari titik dibutuhkan pelampung untuk mencapai
A ke titik B. Sementara air sedang titik akhir B dari titik awal A. Kecepatan
mengalir, turbin Darrieus dimasukan ke diperoleh dengan membagi jarak yang
dalam aliran air. Dalam kondisi turbin ditempu pelampung (titik A dan B) dengan
terendam, aliran air akan melewati turbin waktu tempuh pelampung. Pada turbin
tersebut sehingga kecepatan air akan Darrieus dengan sudu tetap (gambar 7b),
mengalami penurunan. Penurunan pengukuran kecepatan air dilakukan
kecepatan aliran air tersebut diakibatkan dengan cara yang sama; pengukuran
oleh sebagian kecepatan air terabsorb ke kecepatan pelampung yang melalui titik A
turbin. Oleh karena bentuk kontruksi ke titik B. Air masuk pada sudu tetap
turbin Darrius yang memiliki karakteristik melalui sisi masuk C yang lebih luas
tertentu, keceptan air yang terabsorb kemudian melalui titik A dan titik B serta
tersebut menyebabkan poros turbin meninggalkan sudu tetap melalui sisi
berputar. Putaran poros ini keluar D. Kontruksi seperti ini yang
mengindikasikan bahwa energi aliran air menyebabkan kecepatan pada bagian
tekanan rendah telah terkonversi menjadi yang lebih sempit lebih besar dari pada
energi mekanik. Turbin Darrieus bagian yang lebih luas. Putaran pada
dengan sudu tetap. Prinsip kerja turbin poros turbin diukur dengan tachometer.
Darrieus dengan sudu tetap sama dengan Putaran poros diukur pada saat terjadi
prinsip kerja turbin Darrieus tanpa sudu pembebanan pada jari-jari flens. Besarnya
tetap hanya saja dilakukan penambahan beban yang terjadi pada flens dapat
luas pada sisi masuk aliran air dan dibaca pada timbangan pegas digital yang
mempertahankan luas pada pada terpasang tegak lurus terhadap jari-jari
penampang turbin. Kondisi ini flens. Flens disambung kaku dengan poros
mengakibatkan kecepatan air pada yang berhubungan langsung dengan sudu
penampng turbin akan meningkat. gerak. Tumbukan air pada sudu gerak
Penelitian dilakukan melalui mnyebabkan poros turbin berputar. Untuk
penggunaan alat-alat secara manual. menentukan karakteristik turbin yang
Pengukuran temperatur air dilakukan lainnya maka dilakukan perhitungan
dengan thermometer. Temperatur air yang berdasarkan teori yang ada.
terukur digunakan untuk menentukan Penelitain dilakukan pada saluran air
densitas air melalui teknik interpolasi baku PDAM Kota Makassar di wilayah
berdasarkan tabel densitas air. Antang. Waktu pengambilan data pada
Pengukuran kecepatan aliran air tanggal 15 Desember 2016.

746
Jurnal Mekanikal, Vol. 8 No.2: Juli 2017: 742-751 e-ISSN 2502-700X
p-ISSN 2086-3403

Mulai

Perencanaan penelitian

Kajian literatur

Studi lapangan dan pengurusan perijinan

Pengadaan bahan dan alat

Pembuatan turbin Darrieus tanpa Pembuatan turbin Darrieus dengan


sudu tetap sudu tetap

Pengujian awal turbin Darrieus Pengujian awal turbin Darrieus


tanpa sudu tetap dengan sudu tetap

Pengambilan data temperatur fluida, kecepatan fluida tanpa


dan dengan sudu tetap

Pengambilan data turbin Darrieus Pengambilan data turbin Darrieus


tanpa sudu tetap dengan sudu tetap

Masi ada
Y
data?

Perhitungan

Analisis data

Kesimpulan

Selesai

Gambar 6. Diagram alir penelitian

747
Jurnal Mekanikal, Vol. 8 No.2: Juli 2017: 742-751 e-ISSN 2502-700X
p-ISSN 2086-3403

A B
Keterangan:
Fluida masuk Fluida Keluar 1. Turbin
1
Darrieus
2 2. Rangka
3. Sudu tetap
(b)
(a)
C D
A B
3
Fluida masuk
1
Fluida Keluar

(d)
(c)

Gambar 7. Instalasi penelitian. (a) Turbin Darrieus tanpa sudu tetap. (b) Penyederhanaan gambar
turbin Darrieus tanpa sudu tetap. (c) Turbin Darrieus dengan sudu tetap. (d) Penyederhanaan gambar
turbin Darrieus dengan sudu tetap.

HASIL DAN PEMBAHASAN sudu tetap atau penampang turbin tanpa


sudu tetap.
HASIL. Kecepatan air pada saluran air baku
PDAM diasumsikan sama dengan
Data hasil pengukuran dan kecepatan air pada turbin Darrieus tanpa
perhitungan diperlihatkan pada tabel 1. sudu tetap dan sama dengan kecepatan
Temperatur air = 28oC, densitas air = 998 air masuk sudu tetap pada turbin Darrieus
kg/m3, jari-jari pembebanan= 9,5 cm, dengan sudu tetap. Asumsi kesamaan
diameter turbin= 95 cm, diameter poros = kecepatan ini dilakukan karena data
16 mm, kecepatan aliran air tanpa kecepatan air diambil pada lokasi yang
hambatan = 0,503 m/s. Kontruksi turbin sama.
tanpa dan dengan sudu tetap serta Perbedaan kecepatan dalam penelitian
ukurannya diperlihatkan pada gambar 7b ini terjadi akibat ada dan tidaknya
dan 7c. pemasangan sudu tetap pada kontruksi
turbin Darrieus. Dari hasil pengkuran,
PEMBAHASAN. kecepatan fluida pada turbin yang
Lebar turbin Darrieus yang digunakan dilengkapi dengan sudu tetap lebih besar
sangat kecil bila dibandingkan dengan dari pada yang tidak dilengkapi dengan
lebar saluran air baku PDAM wilayah sudu tetap. Berdasarkan persamaan
Antang. Perbedaan ukuran ini kontinuitas, seharusnya kecepatan pada
mengindikasikan bahwa kapasitas air yang bagain sempit sudu tetap lebih besar lagi.
mengalir pada saluran tidak dimanfaatkan Pada turbin Darrieus yang dilengkapi
seluruhnya untuk menggerakkan turbin. dengan sudu tetap, penggunaan
Kapasitas air yang digunakan untuk persamaan kontinuitas pada perhitungan
menggerakan turbin hanya berdasarkan perubahan kecepatan aliran fluida akibat
hasil perkalian antara kecepatan air perubahan luas penampang tidak
dengan luas penampang turbin dengan memberikan hasil yang sama dengan hasil
748
Jurnal Mekanikal, Vol. 8 No.2: Juli 2017: 742-751 e-ISSN 2502-700X
p-ISSN 2086-3403

pengukuran. Hal ini terjadi karena selain berputar. Pada kondisi ini, efisiensi turbin
faktor teknis, faktor kontruksi sudu tetap mengalami penurunan jika dibandingkan
juga dapat memberikan ketidaksamaan dengan pemberian beban sebelumnya; 4
ini. Kontruksi sudu tetap yang hanya kg. Pada turbin Darrieus dengan sudu
mempersempit penampang bagian atas tetap, meskipun pemberian beban
dan bagian bawah sudu tetap (gambar 7d) maksimum menimbulkan putaran poros
mengakibatkan sebagian masa air meluap mengalami penurunan, pemberian beban
(mengarah keluar dari lembaran kertas ini) masih dapat ditingkatkan lagi. Pada
sehingga sebagian masa air tersebut tidak kondisi beban 1 kg hingga 5 kg, efisiensi
mengenai sudu gerak turbin yang turbin masih terus mengalmi peningkatan.
terpasang. Kondisi ini mengindikasikan bahwa turbin
Pada turbin Darrieus tanpa sudu Darrieus dengan sudu tetap memiliki
tetap, kecepatan air yang mengenai turbin karakteristik yang lebih baik dari pada
diasumsikan sama dengan kecepatan air tanpa sudu tetap.
pada saluran air baku PDAM. Meskipun
turbin hanya mengambil sebagian kecil Semakin besar beban yang diberikan
dari lebar saluran air baku PDAM, maka putaran poros turbin, kecepatan
kecepatan pada setiap titilk di sepanjang linier, dan kecepatan sudut turbin
lebar saluran diasumsikan sama. mengalami penurunan. Hal ini terjadi pada
Kesamaan asumsi ini untuk memperjelas turbin dengan dan tanpa sudu tetap. Pada
hasil analisis karakteristik turbin dengan turbin Darrieus tanpa sudu tetap, pada
dan tanpa sudu tetap. beban minimal 1 kg, putaran poros turbin
Turbin Darrieus yang digunakan pada sebesar 15,98 rpm, kecepatan linier turbin
penelitian ini adalah hasil buatan sendiri sebesar 0,836 m/s, dan kecepatan sudut
pada laboratorium Teknik Mesin turbin sebesar 1,673 rad/s. Pada beban
Universitas Atma Jaya Makassar dengan mksimm 5 kg, putaran poros turbin
mengabaikan ukuran standar turbin. Profil sebesar 5,76 rpm, kecepatan linier turbin
sudu gerak yang terpasang pada turbin sebesar 0,301 m/s, dan kecepatan sudut
Darrieus menyerupai profil NACA simetrik turbin sebesar 0,603 rad/s.
dan juga mengabaikan bentuk dan ukuran Semakin besar beban yang diberiakan
standar NACA yang sudah ada. Meskipun maka momen torsi, daya turbin, dan
demikian, turbin dengan bentuk dan efisiensi turbin mengalami kenaikan. Hal
ukuran yang sama ini hanya digunakan ini terjadi pada turbin dengan dan tanpa
untuk menganalisis karakteristiknya jika sudu tetap. Pada turbin Darrieus tanpa
dengan dan tanpa sudu tetap. Dengan sudu tetap, pada pemberian beban beban
demikian fokus kajian akibat penambahan 1 kg maka momen torsi yang terjadi
sudu tetap pada turbin Darrieus ini dapat sebesar 0,15 kgm, daya turbin sebesar
dilakukan. 2,470 Watt, dan efisiensi turbin sebesar
Pemberian beban yang membesar 4,689 %. Pada pemberian beban
pada kampas rem mengakibatkan gesekan maksimum 5 kg maka momen torsi yang
yang terjadi antara flens dan kampas rem terjadi sebesar 0,75 kgm, daya turbin
membesar sehingga menurunkan bahkan sebesar 4,451 Watt, dan efisiensi turbin
dapat menghentikan putaran poros turbin. sebesar 8,452 %.
Pada turbin Darrieus tanpa sudu tetap,
pemberian beban maksimum 5 kg Semakin besar kecepatan fluida akibat
menimbulkan putaran poros turbin penambahan sudu tetap menyebabkan
terendah. Bila pemberian beban peningkatan seluruh karakteristik turbin
ditigkatkan lagi maka poros akan berhenti sebesar 3,5 % kecuali momen torsi.

749
Jurnal Mekanikal, Vol. 8 No.2: Juli 2017: 742-751 e-ISSN 2502-700X
p-ISSN 2086-3403

Tabel 1. Hasil Perhitungan.


Kontruksi Putaran Momen Kecepatan Kecepatan Efisiensi
Kecepatan Beban Daya turbin
turbin turbin torsi keliling turbin linier turbin turbin
fluida (m/s) (kg) (Watt)
Darrieus (rpm) (kg.m) (rad/s) (m/s) (%)
1 15,98 0,15 1,673 0,836 2,470 4,689
Tanpa 2 14,76 0,30 1,545 0,772 4,562 8,663
sudu 0,503 3 12,11 0,45 1,268 0,634 5,614 10,661
tetap 4 9,23 0,60 0,966 0,483 5,706 10,835
5 5,76 0,75 0,603 0,301 4,451 8,452
1 28,54 0,15 2,987 1,494 4,411 5,709
Dengan 2 25,84 0,30 2,705 1,352 7,987 10,337
sudu 0,643 3 20,79 0,45 2,176 1,088 9,639 12,476
tetap 4 17,98 0,60 1,882 0,941 11,114 14,386
5 15,97 0,75 1,672 0,836 12,340 15,972

Beban (kg) Beban (kg)

Gambar 8. Karakteristik turbin Darrieus tanpa Gambar 9. Karakteristik turbin Darrieus dengan
sudu tetap sudu tetap

KESIMPULAN Turbin Darrieus yang dilengkapi


Turbin Darrieus yang tidak memiliki dengan sudu tetap memiliki karakteristik
sudu tetap menghasilkan karakteristik turbin yang lebih baik. Efisiensi turbin
turbin yang tidak maksimal. Efisiensi turbin mengalami peningkatan hingga pemberian
mengalami peningkatan hingga pemberian beban 5 kg. Dari hasil pengujian,
beban mencapai 4 kg. Efisiensi turbin akan pemberian beban masih dapat
mengalami penurunan jika pemberian ditingkatkan dan tidak menghentikan
beban mencapai 5 kg. Dari hasil putaran poros turbin.
pengujian, jika pemberian beban Turbin Darrieus yang dilengkapi
ditingkatkan lagi maka poros turbin akan dengan sudu tetap dapat meningkatkan
berhenti berputar. putaran, kecepatan keliling, kecepatan
750
Jurnal Mekanikal, Vol. 8 No.2: Juli 2017: 742-751 e-ISSN 2502-700X
p-ISSN 2086-3403

linier, daya, dan efisiensi turbin sebesar 3,5 %.

DAFTAR PUSTAKA at:


http://dx.doi.org/10.1016/j.proeng.201
Abdul Akbar, M. & Mustafa, V., 2016. A 5.12.482.
new approach for optimization of
Vertical Axis Wind Turbines. Journal of Ismail, F. & Vijayaraghavan, K., 2015. The
Wind Engineering and Industrial effects of aerofoil pro fi le modi fi cation
Aerodynamics, 153, pp.34–45. Available on a vertical axis wind turbine
at: performance. , 80, pp.20–31.
http://dx.doi.org/10.1016/j.jweia.2016. Loots, I. et al., 2015. A review of low head
03.006. hydropower technologies and
Batista, N.C. et al., NEW BLADE PROFILE applications in a South African context.
FOR DARRIEUS WIND TURBINES Renewable and Sustainable Energy
CAPABLE TO SELF-START. Reviews, 50, pp.1254–1268. Available
at:
Battisti, L. et al., 2016. Wind tunnel testing http://dx.doi.org/10.1016/j.rser.2015.0
of the DeepWind demonstrator in 5.064.
design and tilted operating conditions.
Energy, 111, pp.484–497. Available at: Maître, T., Amet, E. & Pellone, C., 2013.
http://dx.doi.org/10.1016/j.energy.201 Modeling of the fl ow in a Darrieus
6.05.080. water turbine : Wall grid re fi nement
analysis and comparison with
Beri, H. & Yao, Y., 2011. Double Multiple experiments. Renewable Energy, 51,
Stream Tube Model and Numerical pp.497–512. Available at:
Analysis of Vertical Axis Wind Turbine. , http://dx.doi.org/10.1016/j.renene.201
2011(July), pp.262–270. 2.09.030.
Faez, H., El-shafie, A. & Karim, O.A., 2012. Mertens, S.M., 2005. Small wind turbines
Tidal current turbines glance at the past for the built environment. , pp.11–15.
and look into future prospects in
Toja-Silva, F., Colmenar-Santos, A. &
Malaysia. Renewable and Sustainable
Energy Reviews, 16(8), pp.5707–5717. Castro-Gil, M., 2013. Urban wind
Available at: energy exploitation systems: Behaviour
under multidirectional flow conditions -
http://dx.doi.org/10.1016/j.rser.2012.0
6.016. Opportunities and challenges.
Renewable and Sustainable Energy
Gorban, A.N., Gorlov, A.M. & Silantyev, Reviews, 24, pp.364–378. Available at:
V.M., 2016. Limits of the Turbine http://dx.doi.org/10.1016/j.rser.2013.0
Efficiency for Free Fluid Flow. , 3.052.
123(December 2001), pp.311–317.
Vasthava, R.S. & Kumar, K.A., 2015.
Guerrero-villar, F. et al., 2015. Modification of Straight Bladed Hallow
Development of Vertical Wind Turbines Cored Wind Turbine Through
via FDM Prototypes. Procedia Experimental Analysis. , 4(8), pp.1359–
Engineering, 132, pp.78–85. Available 1364.

751

Das könnte Ihnen auch gefallen