Sie sind auf Seite 1von 2

Sri Ayuningsih- Jika Aku Menjadi Aktivis Tiga Berani

Berbicara mengenai Depressan atau Downers ialah zat atau jenis obat ataupun
napza yang berfungsi mengurangi kegiatan sistem saraf sehingga mengakibatkan
menurunnya aktifitas fungsional tubuh dan obat anti rasa cemas, adapun zat yang
tergolong depresan yaitu heroin dan benzodiazepin. Ciri-ciri yang ditimbulkan oleh
pengguna Downer/Depressan ialah rasa relaksasi maupun ketenangan yang dimana
hal ini disebabkan adanya penekanan rata-rata fungsi dari sistem syaraf pusat,
kemudian rasa mengantuk dan bahkan koma jika depressan ini terus digunakan secara
berlebihan. Dalam hal ini dapat kita lihat bahwa ternyata depressan justru membuat
penggunanya menjadi lebih lemah, ini merupakan akibat dari penekanan area
stimulan di otak oleh depressan itu sendiri.
Motif atau alasan yang umumnya mendasari seseorang untuk memulai
menggunakan obat-obatan dapat didasarkan pada tahapan penggunaan narkoba yaitu :
1. User (pemakai)
Dari segi pemakai, pengguna hanya menggunakan sekali-kali dan bermula dari
coba-coba serta tujuannya pun hanya untuk bersenang-senang. Dalam hal ini karena
mereka umumnya masih dikatakan pengguna sosial.
2. Abuser (penyalahguna)
Pada tahap ini penggunaan obat-obatan sudah cukup rutin dan mulai timbul
permasalahan-permasalahan baik secara fisik, mental, emosional dan spiritual serta
keinginan untuk menggunakan obat-obatan lagi pada suatu waktu tertentu misalnya
dalam pesta atau situasi yang dianggap sulit (penuh permasalahan).
3. Addict (Pecandu)
Tanpa disadari pemakai mulai bermasalah terhadap persepsi kebutuhannya dengan
NAPZA yaitu penggunaan yang rutin bahkan setiap hari.
Dalam essay jika aku menjadi ini, saya ingin menjadi sosok Aktivis Tiga Berani.
Dalam hal ini ialah aktivis yang teladan, memiliki jiwa sosial yang tinggi,
berwawasan, berfikir secara luas dan kritis sehingga mampu menuntun, membawa
serta memotivasi tiap masyarakat khususnya pada kelompok pemakai
downers/depressan. Pada kegiatan Aktivis Tiga Berani ini teknik yang digunakan
ialah penyampaian secara personal dan secara kelompok. Penyampaian secara
personal ialah dengan teknik komunikasi efektif yang interaktif atau tanya jawab dan
penyampaian secara kelompok dengan metode diskusi dan sharing terkait
pengalaman sehingga diharapkan timbulnya keterbukaan terhadap
permasalahan-permasalahan penggunaan obat-obatan yang dirasakan oleh pemakai
lainnya.
Karena pada golongan penggunaan NAPZA yaitu depressan atau downers ini
dapat membuat yang memakainya menjadi tenang ataupun malas beraktifitas dan
pemakainya lebih suka menyendiri maka hal yang mampu dilakukan sebagai seorang
keluarga dan seorang Sarjana Kesehatan Masyarakat yaitu tidak lepas dari sistem
pemberdayaan yang mengedepankan kontribusi dari para objek atau sasaran yang
dituju dalam hal ini ialah seseorang atau sekelompok yang terkena kasus napza berupa
depressan atau downers tersebut dengan melibatkan peran keluarga dalam proses
pemulihan bagi pemakainya. Permasalahannya ialah tidak semua orang mengetahui
kapan dirinya berada pada tahap pemakai, penyalahguna ataupun pecandu oleh karena
itu Tiga Berani mengusulkan gagasan terkait peran Keberanian dari aspek yang
pertama yaitu berani berkata TIDAK pada penawaran dan upaya perubahan pola pikir,
sikap dan perilaku untuk tidak lagi menerima tawaran dari obat-obatan tersebut.
Aspek kedua ialah berani BEROBAT/REHABILITASI dengan cara memberikan
pengetahuan dan pemahaman bahwa hal tersebut merupakan langkah yang tepat yaitu
dengan melakukan detoksifikasi atau penghilangan racun harus dilakukan sehingga
darahnya benar-benar tidak lagi mengandung heroin ataupun benzodiazepin dan aspek
ketiga ialah berani PEDULI ialah peduli terhadap sesama pengguna untuk saling
memotivasi dalam lepas dari pengaruh NAPZA.

Das könnte Ihnen auch gefallen