Sie sind auf Seite 1von 13

PENGARUH ANESTESI SPINAL TERHADAP TEKANAN

DARAH PASIEN OPERASI DI RUANG FLAMBOYAN RSUD


PANDAN ARANG BOYOLALI
Suratman. 1 Lilis Murtutik.2 Rif A Haris.3
1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sahid Surakarta
2 Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sahid Surakarta
3 Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sahid Surakarta

ABSTRACT
Background : Patients with spinal anesthesia techniques in surgery are at risk for
decreased blood pressure. The incidence of hypotension post spinal anesthesia was about
10-40 %. Reseearch on the influence of spinal anesthesia on blood pressure of patients
surgery has not been done at RSUD Pandan Arang Boyolali. Haemodynamic monitoring,
one of the parameters is the blood pressure closely after surgery will prevent the
occurence of complications that endanger patients.
Objective : To identify the effects of spinal anesthesia on blood pressure of patients
surgery at Flamboyan Ward RSUD Pandan Arang Boyolali.
Methods : Analytic observations with the approach of cross sectional. The design of this
research was one pre test and post test design. The samples were determined by quota
sampling and number were 20 patients with Kolmogorov-Smirnov as the test of
normality. Dependent/paired t-Test has been used to test the effects of spinal anesthesia
on blood pressure of patients surgery at Flamboyan Ward RSUD Pandan Arang
Boyolali.
Results : Statistical test showed significant (p=0,00) the influence of spinal anesthesia on
blood pressure of patients surgery at Flamboyan Ward RSUD Pandan Arang Boyolali.
Conclusion : There was an effect of spinal anesthesia on blood pressure of patients
surgery at Flamboyan Ward RSUD Pandan Arang Boyolali.

Keywords : spinal anesthesia, blood pressure, pre and post opertive

INTISARI

Latar belakang : Pasien operasi dengan teknik anestesi spinal beresiko untuk
mengalami penurunan tekanan darah. Insiden terjadinya hipotensi setelah tindakan
anestesi spinal adalah 10-40%. Penelitian tentang pengaruh anestesi spinal terhadap
tekanan darah pasien operasi belum pernah dilakukan di RSUD Pandan Arang Boyolali.
Pemantauan hemodinamik, salah satu parameternya tekanan darah yang cermat setelah
operasi akan mencegah terjadinya komplikasi yang lebih membahayakan pasien.
Tujuan : Mengetahui pengaruh anestesi spinal terhadap tekanan darah pasien operasi di
Ruang Flamboyan RSUD Pandan Arang Boyolali.
Metode : Observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Rancangan penelitian
yaitu one pre test and post test design. Jumlah sampel 20 responden ditentukan dengan
quota sampling dan uji normalitas Kolmogorov Smirnov. Uji statistik dependent/paired t-
Test telah digunakan untuk menguji pengaruh anestesi spinal terhadap tekanan darah
pasien operasi.
Hasil : Uji statistik menunjukkan pengaruh anestesi spinal terhadap tekanan darah pasien
operasi yang signifikan (p = 0,00)

1
2

Simpulan : Terdapat pengaruh yang signifikan dari anestesi spinal terhadap tekanan
darah pasien operasi di Ruang Flamboyan RSUD Pandan Arang Boyolali.

Kata Kunci : Anestesi spinal, tekanan darah, sebelum dan sesudah operasi.

PENDAHULUAN banyaknya sistem tubuh yang dapat


dipengaruhi oleh teknik anestesi spinal,
Tindakan operasi atau pembedahan dan dalam penelitian ini akan diungkapkan
pembiusan merupakan pengalaman sulit sejauh mana pengaruh dan perubahan
bagi hampir semua pasien. Berbagai tekanan darah pasien yang menjalani
kemungkinan buruk bisa saja terjadi yang operasi dengan teknik anestesi spinal.
akan membahayakan pasien. Perawat Kejadian hipotensi pada anestesi spinal
mempunyai peran yang sangat penting mencapai 8-33 % (Antoine, 2005).
dalam setiap pembedahan dan pembiusan Insiden terjadi hipotensi akibat anestesi
baik pada masa sebelum, selama dan spinal adalah 10-40% ( Haryadie, 2012 ).
sesudah pembedahan/operasi. Sejauh yang peneliti ketahui di RSUD
Pandan Arang Boyolali belum ada
Teknik anestesi secara garis besar dibagi penelitian mengenai pengaruh anestesi
menjadi dua macam, yaitu anestesi spinal terhadap tekanan darah pada
umum dan regional. Anestesi umum pasien operasi. Berdasarkan hal tersebut
bekerja untuk menekan aksis hipotalamus peneliti tertarik untuk melakukan
pituitari adrenal, sementara anestesi penelitian tentang Pengaruh Anestesi
regional berfungsi untuk menekan Spinal Terhadap Tekanan Darah Pasien
transmisi impuls nyeri dan menekan saraf Operasi di Ruang Flamboyan RSUD
otonom eferen ke adrenal. Pandan Arang Boyolali.
Operasi/tindakan yang melibatkan
tungkai bawah, panggul dan perineum Tekanan darah adalah tekanan yang
sering menggunakan teknik anestesi ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan
spinal. Anestesi ini juga digunakan pada puncak terjadi saat ventrikel berkontraksi
keadaan khusus seperti bedah endoskopi, dan disebut tekanan sistolik. Tekanan
urologi, bedah rectum, perbaikan fraktur diastolik adalah tekanan terendah yang
tulang panggul, bedah obstetrik dan terjadi saat jantung beristirahat.
bedah anak. Anestesia spinal relatif aman
bagi pasien dibanding dengan anestesi Tekanan darah ditentukan oleh kekuatan
umum, namun selalu ada kemungkinan kontraksi otot jantung ketika berdenyut,
bahwa tekanan darah pasien menurun dan fungsi katup jantung dan ketegangan
akan menimbulkan efek samping serta dinding pembuluh darah. Tekanan darah
komplikasi yang berbahaya bagi pasien. dikontrol oleh otak, sistem saraf otonom,
ginjal, beberapa kelenjar endokrin, arteri
Komplikasi yang mungkin terjadi antara dan jantung. Pengukuran tekanan darah
lain aspirasi paru, gangguan respirasi, dapat dilakukan secara langsung atau
dan gangguan kardiovaskular yang dapat tidak langsung.
mengancam jiwa pasien. Pengkajian dan
pemantauan hemodinamik ( salah Tekanan darah adalah tekanan yang
satunya tekanan darah ) yang cermat diberikan oleh sirkulasi darah terhadap
dapat mengurangi resiko terjadinya setiap luas dinding pembuluh. Tekanan
komplikasi ( Baradero, 2008). darah ini diatur dengan ketat karena dua
alasan utama, yang pertama tekanan
Walaupun banyak faktor yang dapat darah tersebut harus dijaga tetap tinggi
mempengaruhi kondisi pasien serta untuk menghasilkan dorongan yang
3

cukup, jika tekanan tersebut kurang Penelitian ini dilaksanakan di Ruang


tinggi maka otak dan jaringan lain dalam Flamboyan RSUD Pandan Arang
tubuh tidak menerima aliran darah yang Boyolali pada 26 Februari s/d 22 April
adekuat meskipun telah ada penyesuaian 2014
arteriol pada organ-organ tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah
Alasan yang kedua tekanan yang semua pasien yang menjalani operasi
dihasilkan tidak boleh terlalu tinggi agar dengan teknik anestesi spinal di Ruang
tidak membebani kerja jantung dan Flamboyan RSUD Pandan Arang
mencegah rusaknya pembuluh darah Boyolali yang berjumlah 80 pasien.
serta menurunkan kemungkinan
rupturnya pembuluh-pembuluh darah. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah non random sampling
Anestesi spinal merupakan salah satu dengan quota sampling. Teknik ini
teknik anestesi regional yang paling mendasarkan diri pada jumlah yang
sering digunakan. Teknik ini dilakukan sudah ditentukan yang memenuhi ciri-ciri
dengan menyuntikan sejumlah obat populasi. Sampel pada penelitian ini
anestesi ke dalam ruang subaraknoid. ditetapkan sendiri oleh peneliti sebesar
Kelebihan dari teknik anestesi spinal ini 25 % dari populasi. Besar sampel pada
adalah onset cepat, efektif, mudah penelitian ini 20 pasien.
dilakukan dan derajat keberhasilan yang
tinggi. Prinsip utama dari anestesi Kriteria Inklusi pada penelitian ini : laki-
regional adalah dengan cara memblokade laki/perempuan yang menjalani operasi
serabut saraf. Injeksi obat anestesi lokal pada perut bawah, rektum, perineum,
dilakukan langsung ke dalam cairan panggul dan anggota gerak bawah
serebrospinal di ruang subaraknoid, oleh dengan teknik anestesi spinal, operasi
karena itu untuk anestesi spinal hanya dengan status fisik ASA I – III, berusia
diperlukan dosis obat anestesi yang 20 – 45 tahun, pada anestesi spinal
relatif kecil untuk mencapai blokade mencapai dermatom yang dikehendaki,
sensorik dan motorik dibandingkan dan menyetujui tindakan anestesi spinal.
dengan anestesi epidural.
Kriteria Eksklusinya : terdapat
METODE kontraindikasi anestesi spinal, menolak
tindakan anestesi spinal, menolak untuk
Jenis penelitian ini adalah analitik diikutkan dalam penelitian.
observasional dengan pendekatan cross
sectional yaitu rancangan suatu studi Dalam penelitian ini variabel bebasnya
yang mempelajari hubungan suatu adalah anestesi spinal. Variabel
penyakit dan paparan (faktor penelitian) terikatnya adalah tekanan darah pasien
dengan cara mengamati status paparan operasi di Ruang Flamboyan RSUD
dan penyakit, secara serentak pada Pandan Arang Boyolali.
individu-individu dari populasi tunggal,
pada suatu saat atau periode. Jenis data yang digunakan pada
penelitian ini adalah data primer yang
Rancangan penelitian yang digunakan diperoleh dari wawancara dan
adalah one group pre test and post test pengukuran langsung terhadap responden
design. Pengukuran dilakukan sebelum menggunakan Sphygmomanometer air
dan sesudah perlakuan. Perbedaan kedua raksa serta data sekunder yang diperoleh
hasil pengukuran dianggap sebagai efek dari catatan rekam medis
perlakuan. pasien/responden dan gambaran umum
lokasi penelitian.
4

Pengumpulan data primer dilakukan Product and Service Solutions (SPSS)


dengan wawancara dan pengukuran 17.0 for Windows.
langsung terhadap responden dengan
menggunakan tensimeter / Etika penelitian meliputi Informed
sphygmomanometer dan stetoskop. Consent sebagai bentuk persetujuan
Sedangkan data sekunder diperoleh dari antara peneliti dengan responden
catatan rekam medis responden termasuk penelitian dengan memberikan lembar
data tekanan darah selama operasi. persetujuan, Anonimity ( tanpa nama )
dengan cara tidak mencantumkan nama
Instrumen pada penelitian ini responden pada alat ukur dan hanya
menggunakan kuesioner data demografi menuliskan kode pada lembar
responden, lembar observasi hasil pengumpulan data atau hasil penelitian
pengukuran tekanan darah dan Standar yang akan disajikan serta Confidentiality
Prosedur Operasional Pengukuran ( kerahasiaan ) dengan menjamin
Tekanan Darah. kerahasiaan hasil penelitian, baik
informasi maupun masalah-masalah
Data diolah menggunakan program SPSS lainnya.
untuk mengetahui rata-rata, standar
deviasi, range dari masing-masing HASIL PENELITIAN
variabel penelitian. Uji statistik dilakukan
untuk membuktikan hipotesis dengan Salah satu fasiltas rawat inap yang ada di
dependent t-test, sebelumnya dilakukan RSUD Pandan Arang adalah Ruang
uji normalitas data dengan menggunakan Flamboyan. Pasien yang dirawat di
Kolmogorov - Smirnov. Jika data tidak Ruang Flamboyan adalah pasien - pasien
normal, digunakan Wilcoxon test. dengan kasus bedah seperti bedah
Perbedaan dinyatakan bermakna jika abdomen, mata, Telinga Hidung dan
didapatkan p < 0,05. Semua analisis Tenggorokan (THT), gigi, tulang, cedera
dilakukan dengan bantuan komputer kepala, dan bebarapa kasus tumor. Kasus
menggunakan software Statistical – kasus kebidanan seperti Sectio Cesarea
tidak terdapat di Ruang Flamboyan.

Tabel 4.1.
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

No Karakteristik F %

1 Jenis kelamin Laki – laki 10 50


Perempuan 10 50
Total 20 100
2 Usia 21 – 25 tahun 5 25
26 – 30 tahun 2 10
31 – 35 tahun 2 10
36 – 40 tahun 7 35
41 – 45 tahun 4 20
Total 20 100,0
3 Pendidikan Tidak Tamat SD 2 10
SD 2 10
SMP 3 15
SMA 9 45
DIPLOMA /SARJANA 4 20
Total 20 100,0
5

4 Pekerjaan PNS 1 5
Petani 2 10
Pedagang 2 10
TNI/POLRI 1 5
IRT 5 25
Lain-lain 9 45
Total 20 100,0
5 Area/Regio Bedah Abdomen Atas & Bawah 8 40
Rektal & Perineal 4 20
Panggul & Ekst. Bawah 8 40
Total 20 100,0
6 Status Fisik ASA I 7 35
ASA II 10 50
ASA III 3 15
Total 20 100,0

Berdasarkan Tabel. 4.1. tersebut dapat (5%), petani 2 orang (10%), pedagang 2
diketahui bahwa sebanyak 10 responden orang, TNI/POLRI 1 orang (5%), Ibu
(50%) berjenis kelamin laki-laki dan Rumah Tangga (IRT) 5 orang, dan lain-
sebanyak 10 responden (50%) berjenis lain/swasta sebanyak 9 orang (45%).
kelamin perempuan.
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui
Berdasarkan Tabel 4.1. tersebut diketahui bahwa mayoritas responden mempunyai
responden dengan usia 21-25 tahun 5 pekerjaan swasta/ lain-lain yaitu
orang (25%), usia 26-30 tahun 2 orang sebanyak 9 orang (45 %) dari
(10%), usia 31-35 tahun 2 orang (10%), keseluruhan responden yang diteliti.
usia 36-40 tahun 7 orang (35%), dan usia
41-45 tahun 4 orang (20%). Berdasarkan Berdasarkan Tabel 4.1. tersebut diketahui
data tersebut dapat diketahui bahwa responden menjalani tindakan operasi
mayoritas responden berusia antara 36-40 daerah abdomen atas & bawah 8 orang
tahun yaitu sebanyak 7 orang (35%) dari (40%), daerah rektal & perineal 4 orang
keseluruhan responden yang diteliti. (20%), daerah panggul & ekstremitas
bawah 8 orang (40%). Berdasarkan data
Berdasarkan Tabel 4.1. tersebut diketahui tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas
responden dengan pendidikan tidak responden menjalani tindakan operasi
tamat SD 2 orang (10%), SD 2 orang pada daerah abdomen, panggul dan
(10%), SMP 3 orang, SMA 9 orang ekstremitas bawah. Berdasarkan Tabel
(45%), daan Diploma/Sarjana 4 orang 4.1 tersebut diketahui responden
(20%). Berdasarkan data tersebut dapat menjalani tindakan operasi dengan status
diketahui bahwa mayoritas responden fisik ASA I 7 orang (35%), ASA II 10
mempunyai pendidikan SMA yaitu orang (50%), ASA III 3 orang.
sebanyak 9 orang (45 %) dari Berdasarkan data tersebut dapat diketahui
keseluruhan responden yang diteliti. bahwa mayoritas responden menjalani
tindakan operasi dengan staus fisik ASA
Berdasarkan tersebut diketahui responden II yaitu sebanyak 10 responden (50%)
dengan pekerjaan sebagai PNS 1 orang dari keseluruhan responden.
6

Tabel.4.2
Perbandingan Hasil Pengukuran Tekanan Darah
Sistolik Sebelum-Sesudah Anestesi Spinal
No Responden Tekanan Darah Sistolik
Sebelum Sesudah
1 120 90
2 120 120
3 110 110
4 110 100
5 130 120
6 130 120
7 120 120
8 130 110
9 120 100
10 120 100
11 110 100
12 110 110
13 120 110
14 120 110
15 120 110
16 130 120
17 140 120
18 120 110
19 120 130
20 140 130

Berdasarkan tabel 4.2. tersebut dapat Sedangkan 1 responden (5%) mengalami


diketahui bahwa mayoritas responden peningkatan tekanan darah sistolik
mengalami penurunan tekanan darah sesudah anestesi spinal dan 4 responden
sistolik sesudah anestesi spinal yaitu (20%) tidak mengalami perubahan
sebanyak 15 responden (75%). tekanan darah sistolik.

Tabel 4.3
Perbandingan Hasil Pengukuran Tekanan Darah Diastolik Sebelum-Sesudah
Anestesi Spinal
No Responden Tekanan Darah Sistolik
Sebelum Sesudah
1 80 50
2 80 70
3 70 70
7

4 70 60
5 80 60
6 90 80
7 70 70
8 80 60
9 70 70
10 80 60
11 70 60
12 70 60
13 80 60
14 70 70
15 80 80
16 80 70
17 90 70
18 80 70
19 70 80
20 80 70

Berdasarkan tabel 4.3. tersebut dapat Sedangkan 1 responden (5%) mengalami


diketahui bahwa mayoritas responden peningkatan tekanan darah diastolik
mengalami penurunan tekanan darah sesudah anestesi spinal dan 5 responden
diastolik sesudah anestesi spinal yaitu (25%) tidak mengalami perubahan
sebanyak 14 responden (70%). tekanan darah sistolik.

Tabel 4.4.
Hasil Analisis Data Pengaruh Anestesi Spinal
Terhadap Tekanan Darah Pasien Operasi di Ruang Flamboyan
RSUD Pandan Arang Boyolali

TD Sistolik TD Sistolik TD Diastolik TD Diastolik


Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
N 20 20 20 20
Normal Parametersa,,b Mean 122.0000 112.0000 77.0000 67.0000
Std. Deviation 8.94427 10.56309 6.56947 8.01315
Most Extreme Differences Absolute .288 .176 .276 .246
Positive .288 .175 .257 .209
Negative -.212 -.176 -.276 -.246
Kolmogorov-Smirnov Z 1.290 .785 1.234 1.100
Asymp. Sig. (2-tailed) .072 .568 .095 .178
8

Paired Samples Test

Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Difference

Std. Std. Error Sig. (2-


Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)
Pair 1 TD Sistolik Sebelum – 10.00000 9.17663 2.05196 5.70521 14.29479 4.873 19 .000
TD Sistolik Sesudah

Pair 2 TD Diastolik Sebelum – 10.00000 9.73329 2.17643 5.44468 14.55532 4.595 19 .000
TD Diastolik Sesudah

Uji Paired Sample t-Test untuk tekanan signifikansi 95 %. Maka dapat diambil
darah sistolik didapatkan nilai mean kesimpulan bahwa hipotesis diterima.
10,00, standart deviasi 9,176, standart
error mean 2,05. Nilai t tabel adalah PEMBAHASAN
1,761, maka daerah penerimaan Ho
antara -1,761 sampai dengan 1,761. Pada Karakteristik pasien sebagai responden
penelitian ini, nilai t hitung = 4,87, maka penelitian ini terdiri dari jenis kelamin,
nilai di luar daerah penerimaan Ho, usia, pendidikan, pekerjaan, regio/area
artinya Ho ditolak dan Ha diterima. pembedahan, dan status fisik pasien.
Sehingga dapat diputuskan bahwa Pada penelitian ini karakteristik
hipotesis anestesi spinal berpengaruh responden yang yang dibahas adalah
menurunkan tekanan darah sistolik yang berhubungan dengan kriteria
pasien operasi diterima. inklusi. Karakteristik pendidikan dan
pekerjaan responden tidak dibahas pada
Uji Paired Sample t-Test untuk tekanan bab ini karena tidak masuk dalam kriteria
darah diastolik didapatkan nilai mean inklusi yang telah ditetapkan.
10,00, standart deviasi 9,73, standart
error mean 2,176. Nilai dari t tabel adalah Pada penelitian ini,dengan jumlah sampel
1,761, maka daerah penerimaan Ho yang sama didapatkan bahwa penurunan
antara -1,761 sampai dengan 1,761. Pada tekanan darah lebih bermakna pada
penelitian ini, nilai t hitung = 4,595, maka pasien laki-laki ( p < 0,05 ) baik sistolik
nilai di luar daerah penerimaan Ho, maupun diastolik, sedangkan pada
artinya Ho ditolak dan Ha diterima. perempuan lebih bermakna pada tekanan
Sehingga dapat diputuskan bahwa darah sistolik daripada diastolik. Hal ini
hipotesis anestesi spinal berpengaruh berbeda dengan teori yang ada bahwa
menurunkan tekanan darah diastolik kejadian hipotensi lebih sering pada
pasien operasi diterima. perempuan (Utomo, 2009). Hal ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor seperti
Analisis data untuk menguji hipotesis riwayat penyakit utama /penyerta,
juga dapat dilihat dari nilai signifikansi manipulasi operasi, obat-obatan, dan lain
hasil uji Paired Sample t-Test yaitu 0,000 – lain.
yang nilainya lebih kecil dari taraf
kesalahan (α) 0,05 atau dengan
9

Pada penelitian ini didapatkan bahwa didapatkan penurunan tekanan darah


penurunan tekanan darah paling yang drastis pada pasien operasi dengan
bermakna terdapat pada kelompok usia status fisik ASA III.
36-40 tahun. Hal ini dikarenakan
frekuensi sampel paling banyak (35%). Tekanan darah adalah tekanan yang
Hal ini berbeda dengan teori bahwa ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan
seiring bertambahnya usia, resiko untuk puncak terjadi saat ventrikel berkontraksi
terjadinya hipotensi akan bertambah. dan disebut tekanan sistolik. Tekanan
diastolik adalah tekanan terendah yang
Pada penelitian ini didapatkan bahwa terjadi saat jantung beristirahat. Tekanan
penurunan tekanan darah lebih bermakna darah biasanya digambarkan sebagai
pada responden dengan operasi pada rasio tekanan sistolik terhadap tekanan
daerah abdomen dan panggul serta diastolik. Tindakan anestesi spinal yang
ekstremitas bawah ( p < 0,05 ) baik biasa digunakan untuk operasi abdomen,
sistolik maupun diastolik, sedangkan panggul dan ekstremitas bawah sering
pada responden dengan operasi pada area menimbulkan komplikasi, salah satu
rektal dan perineal tidak didapatkan komplikasi yang sering terjadi perubahan
penurunan tekanan darah yang bermakna terhadap tekanan darah yaitu hipotensi.
(p > 0,05 ). Hal ini dimungkinkan karena
operasi pada daerah abdomen, panggul Tindakan anestesi spinal memiliki efek
dan ekstremitas bawah melibatkan sistem samping terjadinya gangguan respon
organ dan jaringan yang lebih banyak hemodinamik. Respon ini terjadi akibat
dibanding dengan area rektal dan terjadinya blokade simpatis yang
perineal. Dengan banyaknya organ dan mengakibatkan ketidakseimbangan
jaringan yang terlibat dalam proses otonom di mana parasimpatis menjadi
pembedahan, pembuluh darah yang lebih dominan. Apabila terjadi
terdapat di area tersebut juga terpengaruh pemblokan simpatis maka otot polos
sehingga akan berpengaruh juga terhadap pada arteri akan berdilatasi dan
jantung. Selain itu juga dapat disebabkan mengakibatkan hipotensi, penurunan
oleh beberapa faktor seperti riwayat detak jantung dan kontraktilitas jantung.
penyakit utama dan penyerta, manipulasi Hipotensi bila berlangsung lama dan
operasi, obat-obatan, dan lain – lain. tidak diterapi akan menyebabkan
hipoksia jaringan dan organ dan bila
Karakteristik status fisik pasien keadaan ini berlanjut terus akan
menunjukkan berat ringan penyakit yang mengakibatkan keadaan syok hingga
sedang dialami. Pada penelitian tidak kematian.
didapatkan pengaruh yang bermakna ( p
> 0,05 ) pada responden dengan status Pada penelitian ini dinilai perbedaan
fisik ASA I dan ASA III. Responden tekanan darah yang meliputi tekanan
dengan status fisik ASA II, didapatkan darah sistolik dan tekanan darah diastolik
pengaruh yang signifikan (p < 0,05). Hal sebelum dan sesudah anestesi spinal
ini berbeda dengan teori sebelumnya tanpa memperhatikan faktor-faktor yang
bahwa semakin berat kondisi pasien , dapat mempengaruhi tekanan darah.
kemungkinan komplikasi hipotensi akan Tekanan darah sistolik dan tekanan
lebih besar. Dalam penelitian ini darah diastolik menunjukan perbedaan
responden dengan status fisik ASA III yang bermakna (p < 0,05) antara
berjumlah 3 orang, sehingga belum bisa sebelum dan sesudah tindakan anestesi
diambil simpulan secara umum bahwa spinal.
tidak ada pengaruh anestesi spinal
terhadap tekanan darah. Tetapi
10

Berdasarkan pengukuran tekanan darah spinal dan setelah pemberian anestesi


sistolik sebelum operasi didapatkan rata- spinal.
rata tekanan darah responden adalah 122
mmHg dengan standar deviasi 8,94. Penurunan tekanan darah setelah anestesi
Sedangkan untuk tekanan darah diastolik spinal dipengaruhi banyak faktor.
sebelum operasi didapatkan mean 77 Riwayat penyakit utama dan penyerta
mmHg dengan standar deviasi 6,569. dari pasien berpengaruh terhadap kondisi
Setelah tindakan operasi dan anestesi umum setelah operasi. Pemberian terapi
selesai dilakukan pengukuran tekanan sebelum dan selama operasi seperti
darah lagi. Berdasarkan pengukuran pemenuhan status nutrisi dan cairan juga
didapatkan hasil rata-rata tekanan darah mempengaruhi tekanan darah setelah
sistolik sesudah operasi adalah 112 operasi. Pada penelitian ini tidak
mmHg dengan standar deviasi 10,563 melibatkan faktor-faktor yang
dan untuk rata-rata tekanan darah mempengaruhi tinggi rendahnya tekanan
diastolik sesudah operasi adalah 67 darah yang meliputi obat-obatan lain,
mmHg dengan standar deviasi 8,013. Hal perdarahan, riwayat penyakit utama dan
ini disebabkan oleh menurunnya penyerta, hipoksia, gangguan elektrolit,
resistensi vaskuler sistemik dan curah dan manipulasi operasi.
jantung karena pengaruh blok simpatis
saat anestesi spinal sehingga Keterbatasan penelitian ini adalah data
menyebabkan penurunan tekanan darah. primer pengukuran tekanan darah
dilakukan menurut cara kerja yang
Secara statistik dari 20 responden terdapat pada landasan teori, karena
penelitian sebanyak 15 orang (75%) Standar Prosedur Operasional untuk
mengalami penurunan tekanan darah pengukuran tekanan darah di RSUD
sistolik dan sebanyak 14 orang (70%) Pandan Arang masih dalam bentuk garis
mengalami penurunan tekanan darah besar dan bersifat umum serta pasien
diastolik. Pada penelitian ini didapatkan yang menjalani operasi non
tekanan darah sistolik dan diastolik elektif/emergensi belum bisa dijadikan
mengalami penurunan yang signifikan ( p sampel penelitian karena pelaksanaan
< 0,05 ) setelah anestesi spinal dilakukan. operasi yang tidak bisa ditentukan
Hasil penelitian ini sama seperti hasil waktunya, serta keterbatasan waktu
penelitian yang dilakukan oleh peneliti di tempat penelitian yang tidak
Tjokrowinoto (2012), dengan judul bisa 24 jam/hari. Selain itu Pengambilan
“Perbedaan Tekanan Darah Setelah data penelitian belum memperhatikan
Anestesi Spinal Dengan Pemberian tentang faktor – faktor yang
Preload Dan Tanpa Pemberian Preload kemungkinan membiaskan hasil
20cc/KgBB Ringer Asetat Malat “ di penelitian belum diklarifikasikan seperti
RSUP Dr. Kariadi Semarang bahwa obat-obatan lain, perdarahan, riwayat
didapatkan perubahan yang signifikan penyakit utama dan penyerta, hipoksia,
tekanan darah sebelum dan sesudah gangguan elektrolit, dan manipulasi
anestesi spinal (p < 0,05). Hasil operasi.
penelitian ini juga sama dengan
penelitian yang dilakukan Ismar (2006),
dengan judul “Pengaruh Anestesi Spinal SIMPULAN
Terhadap Hemodinamik Pasien Seksio 1. Gambaran rata-rata tekanan darah
Sesarea” di RSUP Dr. Kariadi Semarang pasien operasi sebelum tindakan
bahwa terdapat perbedaan yang anestesi spinal di Ruang Flamboyan
bermakna pada keadaan hemodinamik RSUD Pandan Arang Boyolali adalah
penderita sebelum pemberian anestesi
11

122 mmHg untuk sistolik dan 77 9752/1/14, diakses 2 Januari


mmHg untuk diastolik. 2014, 20.46 WIB.
2. Gambaran rata-rata tekanan darah
pasien operasi sesudah tindakan Gruendemann, B. J & Fernsebner, B.
anestesi spinal di Ruang Flamboyan 2006. Buku Ajar Keperawatan
RSUD Pandan Arang Boyolali adalah Perioperatif. Jakarta : EGC.
112 mmHg untuk sistolik dan 67
mmHg untuk diastolik. Haryadie, W. R. 2012. Anestesi Spinal
3. Nilai t hitung = 4,595 lebih besar dar t dalam http://kotakmedis.
tabel = 1,761 sehingga hipotesis blogspot. om/2012/12/anestesi-
anestesi spinal berpengaruh spinal.html?m=1 diakses 15
menurunkan tekanan darah diastolik Januari 2014, 04.30 WIB.
pasien operasi diterima. Terdapat
pengaruh yang signifikan dari anestesi Hines, R.L., Marschall, K.E. 2008.
spinal terhadap tekanan darah pasien Stoelting's Anesthesia and Co-
operasi di Ruang Flamboyan RSUD Existing Disease (5th ed).
Pandan Arang Boyolali, yaitu Churchill Livingstone Elsevier.
penurunan tekanan darah sistolik dan Kleinman, W., Mikhail, M.S. 2006.
diastolik ( p < 0,05). Regional Anesthesia & Pain
Management : Spinal, Epidural
DAFTAR PUSTAKA & Caudal Blocks., Clinical
Anesthesiology (4th ed. 289-
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur 3230).
Penelitian Suatu Pendekatan
Klinik (Edisi Revisi ke- 6). Latief, S.A., dkk. 2009. Petunjuk Praktis
Yogyakarta : Rineka Cipta. Anestesiologi ( 2nd ed). Jakarta:
Bagian Anestesiologi FK-UI.
ASA.,2012. ASA Physical Status
Classification System. Mardliyah, A. 2012. Pengaruh Anestesi
American Society of Spinal Terhadap Mobilisasi
Anesthesiologists. URL: Pasien Post Sectio Cesarea
http://www.asahq.org. Diakses Setelah 24 Jam Pertama di
pada 12 Januari 2014, 08.33 Bangsal Kenanga RSUD
WIB. Karanganyar, Universitas
Sahid Surakarta. Skripsi.
Antoine, G. M., et al.. 2005. Spinal
Anesthesia- Induced Miller, R. D. 2009. Miller’s Anesthesia,
Hypotension: A Risk Seventh Edition (Volume 1
Comparison Between Patients chap:51), Churchill
with Severe Preeclampsia and Livingstone Elsevier.
Healthy Women Undergoing
Preterm Cesarean Delivery. Morgan, G.E., et al. 2006. Adrenergic
Anesth Analg, (101: 869-75). Agonist & Antagonists. Clinical
Anesthesiology. McGraw-Hill
Bittner, E. 2012. Severe Post Operative Companies, New York, 242-54.
Hemodynamic Events After
Spinal Anesthesia A Morgan, G. E. 2006. Clinical
Prospective Observational Anesthesiology (4th Edition :
Study, dalam http://www. chap 16). New York :
hoajoonline.com/jacs/2049- McGraw-Hill Companies.
12

Salinas, F. V. 2009. Spinal Anesthesia; A Utomo. 2009. Darah Rendah, dalam


Practical Approach to Regional http://my.opera.com/agungprio
Anesthesia. (4th ed. hal 60-102). u/blog/darah-rendah diakses 15
Januari 2014, 09.05 WIB .
Sherwood, L. 2011. Fisiologi Manusia
dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Wibowo, B. 2008. Uji Klinis
Jakarta: Penerbit Buku Perbandingan Mula Serta
Kedokteran EGC. Lama Kerja Antara Bupivakain
0,5% 12,5 mg Hiperbarik dan
Smeltzer, S. 2006. Buku Ajar Isobarik pada Anestesi Spinal.
Keperawatan Medikal Bedah Universitas Diponegoro : Tesis.
Brunner & Suddarth, Jakarta :
EGC. _________. 2014. Preparing Your
Surgery, dalam
Syarif, A dan Sunaryo. 2007. Kokain dan http://lifelinetomodern.com/
Anestetik Lokal Sintetik. Anesthesia-Topics/QA-What-
Farmakologi dan Terapi (Ed.5. You-Should-Know-Before-
259-72). Jakarta: Balai Penerbit Surgery. Diakses 3 Januari
FK UI. 2014, 04.13 WIB.

Tjokrowinoto, S. 2012. Perbedaan _________. 2014. Procedure Details of


Tekanan Darah Pasca Anestesi Anesthesia, dalam
Spinal dengan Pemberian http://www.yoursurgery/Proced
Preload dan Tanpa Pemberian ureDetails.cfm?BR=6Proc=,
Preload 20 cc/KgBB Ringer diakses 2 Januari 2014, 10.15
Asetat Malat. Universitas WIB.
Diponegoro. Skripsi.
_________. 2010. What is High Blood
Urman, R. D. 2009. Pocket Anesthesia. Pressure, dalam
Philadelphia : Lippincott http://www.nlbi.nih.gov/health/
Williams & Wilkins . health-topics/topics/hbp/,
diakses 2 Januari 2014, 10.35
WIB.
PENGARUH ANESTESI SPINAL TERHADAP
TEKANAN DARAH PASIEN OPERASI
DI RUANG FLAMBOYAN RSUD
PANDAN ARANG BOYOLALI

JURNAL

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan
Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Sahid Surakarta

Disusun Oleh:

SURATMAN
NIM. 2012122240

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA
2014

Das könnte Ihnen auch gefallen