Sie sind auf Seite 1von 22

KHASANAH ILMU, VOL. III NO.

1 MARET 2012

PENGARUH LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP


MINAT KUNJUNGAN WISATAWAN MELALUI DAYA TARIK
WISATA TAMAN TIRTA ARTA DI KABUPATEN SLEMAN
YOGYAKARTA

Ani Wijayanti
AKPAR BSI Yogyakarta
JL.Ringroad Barat, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta, Indonesia
Ani78_bsi@yahoo.co.id

ABSTRACT

The research is a kind of quantitative research which research many factor that influence rate of
tourist visit, cover by internal environment, external environment and tourist attraction. The data
collected through interviewing by spreading 200 questioner to respondence. and analyised by
Structural Equation Model (SEM). The result of the research proved that internal environment had
a direct effect on interest of tourist visit although indirect pass through tourist attraction and the
tourist attraction itself influential to interest of tourist visit. Whereas, the external environment
hadn’t an effect on interest of tourist visit whether direct or indirect pass through the tourist
attraction. Based on the result of hyphotesis testing, inferential many effort could be done to
increase the interest of tourist visit are increasing the human resources quality, offering the
innovative and creative tourist product, building good relationship to other site for infrastructure
developing as a tourist activities supporting. Besides, creating the relaxation situation to all
visitor at Tirtha Artha Park.

Keywords: internal environment, external environment, tourist attraction, interest of tourist visit
and Tirta tour.

I. PENDAHULUAN Adapun penelitian terdahulu dengan


Pariwisata merupakan salah satu menggunakan variabel yang sama,
sektor ekonomi penting dan diharapkan diantaranya: (1). Suradnya (2005),
dapat menjadi penghasil devisa nomor satu, menyatakan bahwa delapan faktor daya
serta mengurangi angka pengangguran tarik untuk berkunjung ke Bali, yakni :
mengingat berbagai jenis wisata dapat harga-harga, budaya, pantai , kenyamanan,
ditempatkan dimana saja dan kapan saja. kesempatan relaksasi, citra (image),
Industri pariwisata sering dianggap sebagai keindahan alam, dan keramahan penduduk.
jawaban untuk menghadapi berbagai (2). Syahadat (2005) faktor pelayanan,
masalah ekonomi di Indonesia. sarana prasarana, objek dan daya tarik
Daerah Istimewa Yogyakarta wisata alam, dan keamanan secara parsial
merupakan daerah tujuan wisata yang sangat berpengaruh signifikan, sedangkan secara
potensial, berbagai jenis objek wisata bersama-sama (simultan) tidak.
ditawarkan, meliputi wisata alam, wisata (3).Yuliastuti (2009), menurut persepsi
tirtha, wisata budaya, wisata religi, wisata terhadap kualitas pelayanan terapis tidak
agro, wisata edukasi dan lain sebagainya. berhubungan dengan minat kunjungan
Dalam penelitian ini penulis memilih taman ulang, sedangkan persepsi terhadap kualitas
wisata Tirta Arta sebagai objek penelitian. sarana dan hasil terapi berhubungan dengan
Taman wisata Tirta Arta mempunyai nilai minat kunjungan ulang. (3). Koestanto
ekonomis tinggi, selain mendukung (2010), Menyatakan variabel kualitas
kelangsungan hidup pertanian masyarakat pelayanan, promosi, harga dan penampilan
sekitar juga dapat digunakan sebagai daerah fisik berpengaruh positif dan signifikan
tujuan wisata. Taman wisata Tirta Arta terhadap minat kunjungan ulang.
merupakan sebuah taman wisata yang terdiri Pada awal pembukaan, objek wisata
dari (1). waduk penampungan air yang Tirta Arta tersebut mendapat sambutan yang
berfungsi sebagai sarana irigasi atau cukup baik dari berbagai pihak. Banyak
pengairan lahan pertanian masyarakat pengunjung datang untuk menikmati objek
sekitar, (2). taman disekitar waduk, (3). wisata tersebut, serta melakukan berbagai
restoran dan (4). kolam renang. aktivitas wisata. Namun pasca bencana
gempa bumi yang melanda wilayah

ISSN 2087-0086 29
KHASANAH ILMU, VOL. III NO.1 MARET 2012

Yogyakarta dan sekitarnya pada tahun 2006, dan merencanakan tenaga beli yang
telah merusak beberapa aset dan dimilikinya untuk perjalanan rekreasi atau
infrastruktur yang ada di kawasan wisata ini. berlibur. Para wisatwan pada umumnya
Kondisi ini menyebabkan penurunan minat tertarik pada perjalanan dengan motivasi
kunjungan wisatawan seiring dengan yang pernah ia lakukan,yakni menambah
menurunnya daya tarik wisata. pengetahuan, tertarik oleh pelayanan yang
Kondisi inilah yang mendorong diberikan oleh suatu daerah tujuan wisata.
peneliti untuk mengetahui lebih jauh,
permasalahan apa yang sebenarnya menjadi Minat Kunjungan Wisatawan
hambatan dalam upaya pemulihan pasca Menurut Harlock (1993), minat
bencana gampa bumi. Untuk memperoleh merupakan sumber motivasi yang
jawabannya, peneliti mengupas lebih jauh mendorong seseorang untuk melakukan apa
pengaruh variabel lingkungan internal dan yang mereka inginkan bila mereka bebas
lingkungan eksternal terhadap variabel daya memilih. Jika seseorang melihat sesuatu
tarik serta dampaknya terhadap minat akan menguntungkan, maka ia akan merasa
kunjungan wisatawan. berminat. Hal ini kemudian mendatangkan
kepuasan dan bila kepuasan itu berkurang
II. TINJAUAN PUSTAKA maka minatpun akan berkurang. Menurut
Gambaran Umum Pariwisata Harlock aspek minat terdiri dari:
Pariwisata didefinisikan sebagai a. Aspek kognitif, yaitu aspek berdasarkan
segala sesuatu yang berhubungan dengan konsep yang dikembangkan oleh
wisata, termasuk pengusahaan objek dan individu berkaitan dengan minat lewat
daya tarik wisata serta usaha-usaha yang pengalaman pribadi.
berkaitan dengan bidang tersebut (Pendit, b. Aspek afektif, yaitu sikap yang
2006). dinyatakan dalam suatu aktivitas.
Menurut G.A.Schmoll dalam Sihite Model hubungan antara nilai produk
(2000), wisatawan adalah individu atau wisata dengan minat kunjungan wisatawan
kelompok individu yang mempertimbangkan digambarkan sebagai berikut:

Manfaat

Nilai

Minat
berkunjung
Pengorbanan
wisatawan

Pengalaman

Sumber : Jurnal Pariwisata – STP Bandung, 2005


Gambar 1.
Model Hubungan antara Nilai Produk Wisata dengan Minat Berkunjung Wisatawan

Nilai produk wisata mempunyai penggunaan yang dilakukan wisatawan


hubungan yang erat dengan motivasi untuk mengunjungi daerah tujuan wisata
berkunjung ulang wisatawan. Keinginan tersebut.
atau motivasi berkunjung ulang wisatawan Kotler (2001), menjelaskan konsep
selain dipengaruhi oleh persepsi terhadap nilai sebagai perbandingan antara manfaat
nilai yang dijanjikan juga dipengaruhi yang diperoleh dengan pengorbanan yang
pengalaman yang telah diperoleh. Ekspetasi diperlukan. Produk wisata harus mampu
wisatawan ditentukan oleh hubungan menawarkan nilai, dimana manfaat yang
fungsional antara keunggulan manfaat diperolah wisatawan lebih besar
produk wisata yang meliputi objek dan daya dibandingkan pengorbanan yang dilakukan.
tarik wisata aksesibilitas dan fasilitas dengan

ISSN 2087-0086 30
KHASANAH ILMU, VOL. III NO.1 MARET 2012

Daya Tarik Wisata dan Produk Wisata lainnya saling terkait, dimana kekuatan
Menurut A. Yoeti (2002), daya tarik terbesar terletak pada matarantai terlemah
wisata atau “tourist attraction”, yaitu segala (Sammeng, 2001). Secara garis besar
sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang rangkaian matarantai produk pariwisata
untuk mengunjungi suatu daerah tertentu, meliputi; daya tarik, kemudahan,
sedangkan menurut S. Pendit (2000) daya aksesibilitas, gerbang atau terminal, transfer,
tarik wisata adalah segala sesuatu yang akomodasi, pesiar (tours), makan-minum,
menarik dan bernilai untuk dikunjungi dan hiburan sehat dan cinderamata. Menurut
dilihat. Sammeng (2001), matarantai tersebut dapat
Produk wisata merupakan matarantai digambarkan sebagai berikut;
dari komponen kegiatan yang satu dengan

Gambar 2.
Rangkaian matarantai produk pariwisata

Wisata Tirtha Menurut Peter, et al (1996),


Wisata air atau water park lingkungan internal perusahaan merupakan
merupakan tempat bermain dan rekreasi sumberdaya perusahaan (the firm’s
outdoor yang luas untuk anak dan juga resources) yang akan menentukan kekuatan
orang dewasa, dimana sarana utamanya dan kelemahan perusahaan, meliputi:
adalah air. Sebuah taman hiburan dimana 1. Sumber daya manusia (human resources)
atraksi-atraksinya meliputi seluncuran atau seperti pengalaman (experiences),
slides, air mancur, dan fasilitas rekreasi kemampuan (capabilities), pengetahuan
lainnya yang berkaitan dengan air. Adapun (knowledge), keahlian (skill), dan
fasilitas yang ditawarkan pada umumnya pertimbangan (judgment) dari seluruh
meliputi: pegawai perusahaan,
1. Fasilitas khusus, yang terdiri dari wet 2. Sumber daya perusahaan (organizational
activities (leisure, competition, thrill, resources) seperti proses dan sistem
therapy, adventure, exercise) dan dry perusahaan, strategi perusahaan, struktur,
activities(sun bath dan games) budaya, manajemen pembelian material,
2. Fasilitas umum, meliputi: lobby, produksi atau operasi, keuangan, riset
restaurant, ATM, souvenirs shop, dan pengembangan, pemasaran, sistem
medical clinic dan fasilitas pendukung informasi, dan sistem pengendalian.
lainnya. 3. Sumberdaya fisik seperti (pabrik dan
peralatan, lokasi geografis, akses
Lingkungan Bisnis terhadap material, jaringan distribusi dan
Lingkungan bisnis (business teknologi).
environment), merupakan lingkungan yang Jika perusahaan dapat
dihadapi organisasi dan harus mengoptimalkan penggunaan sumberdaya,
dipertimbangkan dalam pengambilan maka ketiga sumber daya diatas mampu
keputusan bisnis. Wheleen dan Hunger memberikan perusahaan sebuah keunggulan
(2000) membedakan atas lingkungan bersaing atau sustained competitive
internal dan lingkungan eksternal. advantage, yang digambarkan sebagai
berikut:
A. Lingkungan Internal (external
environment)

ISSN 2087-0086 31
KHASANAH ILMU, VOL. III NO.1 MARET 2012

Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Perusahaan Keunggulan


Bersaing

Sumber Daya Fisik

Gambar 3.
Rute Mempertahankan Keunggulan Bersaing

Lingkungan Eksternal (external 2. Lingkungan industri, terdiri dari ancaman


environment) pendatang baru, kekuatan pembeli,
Lingkungan eksternal terdiri dari kekuatan penjual, produk pengganti dan
lingkungan makro dan lingkungan industri intensitas persaingan.
(Wheelen dan Hunger, 2000). Sedangkan, Adapun faktor-faktor lingkungan
Hit dan Ireland membagi unsur-unsur eksternal menurut Hit dan Ireland,
lingkungan eksternal sebagai berikut; digambarkan sebagai berikut;
1. Lingkungan umum, terdiri dari kekuatan
ekonomi, sosial-budaya, teknologi, politik
atau hukum dan demografis.

Lingkungan Umum

Demografi
Ekonomi

Lingkungan Industri

Ancaman pendatang baru


Politik/hukum Kekuatan pembeli
Sosial-budaya
Kekuatan penjual
Produk pengganti
Intensitas persaingan

Teknologi

Gambar 4.
Faktor-faktor Lingkungan Eksternal

ISSN 2087-0086 32
KHASANAH ILMU, VOL. III NO.1 MARET 2012

Kerangka Pemikiran

Gambar 5.
Kerangka Pikir Penelitian

Hipotesis Penelitian kunjungan wisatawan, dimana


Hipotesis yang diajukan dalam pengalaman wiasatawan memberi
penelitian ini, sebagai berikut : kontribusi dominan.
1. Faktor sumber daya manusia, sumber 5. Faktor lingkungan internal dan
daya fisik dan sumber daya perusahaan lingkungan eksternal berpengaruh
memberikan kontribusi terhadap positif terhadap daya tarik wisata,
lingkungan internal, dimana sumber dimana lingkungan internal mempunyai
daya alam memberi kontribusi dominan. pengaruh dominan.
2. Persaingan harga, taman wisata air baru, 6. Faktor daya tarik wisata berpengaruh
minat wisata, persaingan objek wisata, positif terhadap minat kunjungan
wisata pengganti, tingkat keamanan, wisatawan.
perkembangan teknologi, kondisi alam, 7. Faktor lingkungan internal dan eksternal
kebiasaan dan adat-istiadat memberikan berpengaruh positif secara langsung
kontribusi terhadap lingkungan terhadap minat kunjungan wisatawan
eksternal, dimana persaingan objek serta tidak langsung melalui daya tarik
wisata memberi kontribusi dominan. wisata.
3. Faktor pelayanan memuaskan,
kemudahan akses fasilitas umum, tarif III. METODE PENELITIAN
terjangkau, kenyamanan, kesempatan Metode penelitian yang dipergunakan
relaksasi, citra baik, keindahan alam dan adalah metode survey, sedangkan desain
keramahan penduduk memberikan penelitiannya adalah penelitian kausal, yakni
kontribusi terhadap daya tarik wisata, hendak mengetahui hubungan sebab akibat
dimana kesempatan relaksasi memberi antar variabel (Sugiyono, 2009). Penelitian
kontribusi dominan. dilakukan di taman wisata Tirta Artha, yang
4. Faktor informasi daya tarik wisata, berlokasi di padukuhan Jaban, kabupaten
pengalaman wisatawan, penilaian Sleman, Yogyakarta.
obyektif dan kepentingan atau interest Data primer diperoleh dengan cara
memberikan kontribusi terhadap minat menyebarkan kuesioner kepada 200

ISSN 2087-0086 33
KHASANAH ILMU, VOL. III NO.1 MARET 2012

responden yang dipilih secara accidental Adapun gambaran umum taman


sampling. Data yang diperoleh dianalisis wisata Tirta Arta, sebagai berikut;
menggunakan analisis SEM (structural 1. Fasilitas, sarana dan prasarana,
equation model), yaknik teknik multivariate meliputi;
(variasi ganda) dengan mengkombinasikan a. Pos keamanan : terletak di pintu
aspek-aspek multiple regression (regresi gerbang masuk, sebelah timur.
berganda). Skala pengukuran yang b. Area parkir : halaman depan,
digunakan terhadap pernyataan-pernyataan sebelum dan sesudah pintu gerbang
adalah semantic defferential scale dengan masuk
skala pengukuran 1-10 untuk mendapatkan c. Ruang kantor : terletak di
data yang bersifat interval. sebelah timur kolam renang
d. Rest room : 2 buah di taman
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN wisata dan 3 buah di area kolam
Deskripsi Objek Wisata renang.
Taman Tirta Arta adalah sebuah e. Restoran : rumah makan dan
taman rekreasi yang terletak di Padukuhan gedung pertemuan
Jaban, Jl.Magelang Km.9 Yogyakarta 2. Sumber Daya Manusia
Komplek Pemda Sleman (Depan Rumah Karyawan yang dipekerjakan di taman
Dinas Bupati). Luas taman wisata ini sekitar Tirta Arta sekitar 11 karyawan, yang
30.000 km persegi, dengan pintu masuk sebagian besar belum memiliki keahlian
berada di sebelah timur. Taman wisata Tirta di bidang pengelolaan pariwisata,
Arta dikelilingi oleh rumah dinas dan dengan job description yang masih
komplek perkantoran Pemda di sebelah utara bersifat multifungsi.
dan timur, di sebelah selatan terdapat 3. Sistem Operasional
lapangan atau stadion Tridadi yang juga a. Ticketing : ticketing dilakukan
merupakan pintu masuk lama sebelum secara manual menggunakan tiket
dipindah di sebelah timur dan di sebelah sobekan.
barat adalah jalan Merapi yang terhubung b. Standar operasional prosedure di
dengan jalan utama (Jl. Magelang). taman wisata Tirta Arta sudah ada,
Taman wisata ini sudah berdiri sejak tetapi pelaksanaannya masih belum
12 tahun lalu, yakni sekitar tahun 1998. berjalan baik.
taman Tirta Arta ini dibangun diatas tanah 4. Atraksi Wisata dan daya tarik wisata
kas desa dan dikelola oleh pihak swasta Berbagai atraksi wisata ditawarkan
dengan sistem sewa. Taman Tirta Arta diantaranya berenang, flying fox,
dikelola oleh Bp. Andi Matalata dengan mendayung, memancing, motor air, dan
jumlah karyawan sebanyak 11 orang. fasilitas outbound lainnya. Disamping
Sebelum dijadikan sebagai taman aktivitas outbound juga disediakan
wisata, lokasi ini merupakan sebuah waduk restoran yang menyediakan berbagai
penampungan air yang berfungsi sebagai hidangan, serta dapat digunakan sebagai
irigasi lahan pertanian warga setempat, gedung pertemuan yang sudah
sehingga keberadaan taman wisata ini tidak dilengkapi dengan hotspot.
bisa lepas dari berbagai aktivitas pertanian 5. Fasilitas wisata,
masyarakat sekitar. Waduk tersebut Fasilitas wisata yang ditawarkan,
dikelilingi area kosong yang cukup luas, meliputi;
yang kemudian dimanfaatkan oleh pengelola a. Restoran Phinisi, sebuah restoran
untuk dijadikan taman wisata. yang dilengkapi dengan fasilitas
Secara definitif taman wisata Tirta hotspot
Arta ini merupakan sebuah objek wisata b. Pemancingan, wisata memancing
yang menawarkan berbagai aktivitas dengan merupakan aktivitas yang paling
nuansa Tirta (air), diantaranya berenang, sering dilakukan oleh para
memancing, dayung, motor air dan lain pengunjung, bahkan taman ini sering
sebagainya. Disamping berbagai aktivitas digunakan untuk acara perlombaan
wisata yang dapat dilakukan di waduk, para memancing.
wisatawan juga dapat melakukan berbagai c. Kolam renang, disediakan bagi anak-
aktivitas di area taman disekitar waduk anak, remaja dan dewasa. Kolam
tersebut. Disekitar waduk tersbut terdapat renang tersebut terletak di samping
gazebo-gazebo dan area kosong yang dapat perahu pinisi.
digunakan berbagai aktivitas outbound.

ISSN 2087-0086 34
KHASANAH ILMU, VOL. III NO.1 MARET 2012

d. Perahu Phinisi, sebuah perahu yang butir pernyataan kuesioner tersebut


terbuat dari kayu yang dapat dinyatakan valid.
digunakan untuk flying fox. Uji reliabilitas dilakukan untuk
mengetahui tingkat kesahihan kuesioner
Uji Validitas dan Reliabilitas sebagai alat ukur, dengan membandingkan
Uji validitas dilakukan untuk nilai cronbach alpha dengan nilai kritisnya
mengetahui ke-valid-an setiap butir yakni 0,6. Apabila nilai cronbach alpha
pernyataan kueasioner, dengan cara lebih besar dari nilai kritisnya maka variabel
membandingkan r tabel sebesar 0,138 dinyatakan reliabel. Adapun hasil uji
(N=200) dengan nilai corrected item-total validitas dan reliabilitas disajikan dalam
correlation. Apabila nilai corrected item- tabel, di bawah ini;
total correlation lebih dari 0,138, maka item

Tabel 1.
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Variabel Laten Nilai Item r hitung


Cronbach α
Lingkungan Internal 0,771 X1 0,449
X2 0,789
X3 0,756
X4 0,712
X5 0,718
X6 0,649
Lingkungan Eksternal 0,717 X7 0,369
X8 0,555
X9 0,525
X10 0,587
X11 0,679
X12 0,572
X13 0,496
X14 0,415
X15 0,414
Daya Tarik Wisata 0,770 Y1 0,581
Y2 0,648
Y3 0,707
Y4 0,749
Y5 0,767
Y6 0,680
Y7 0,686
Y8 0,714
Minat Kunjungan Wisatawan 0,819 Y9 0,570
Y10 0,916
Y11 0,821
Y12 0,932

Semua butir pernyataan dinyatakan hipotesis yang dikembangkan dalam


valid dan reliabel, karena mempunyai nilai penelitian ini. Pengujian model dalam SEM
corrected item-total correlation lebih besar dilakukan dengan dua pengujian, yaitu uji
dari 0,138, serta nilai koefisien Alpha lebih kesesuaian model dan uji signifikansi
besar dari 0,6. kausalitas melalui uji koefisien regresi. Hasil
pengolahan data untuk analisis SEM terlihat
Analisis SEM pada gambar, di bawah ini;
Analisis secara full model
dimaksudkan untuk menguji model dan

ISSN 2087-0086 35
KHASANAH ILMU, VOL. III NO.1 MARET 2012

Gambar 6.
Model SEM Menggunakan Program AMOS versi 16.0

Berdasarkan hasil estimasi dengan dapat dipaparkan evaluasi dan interpretasi


AMOS 16.0 untuk full model SEM terhadap goodness of fit indices, sebagai
sebagaimana terlihat dalam gambar di atas berikut:

Tabel 2.
Hasil Pengujian Kelayakan Full Model

Goodness of Fit Indeks Cut off Value Hasil Evaluasi


Model
Chi-Square (df= 318 ) Kecil (<360,59) 330,94 Baik
Probability ≥ 0,05 0,297 Baik
RMSEA ≤ 0,08 0,014 Baik
GFI ≥ 0,90 0,891 Marjinal
AGFI ≥ 0,90 0,870 Marjinal
CMIN/DF ≤ 2,00 1,041 Baik
TLI ≥ 0,95 0,991 Baik
CFI ≥ 0,95 0,992 Baik

Pengujian Asumsi disyaratkan dalam SEM telah dipenuhi atau


Berdasarkan kriteria-kriteria tidak.
goodness of fit pada Tabel 2, dapat 1. Pengujian normalitas data
disimpulkan bahwa model struktural (SEM) Uji normalitas data dalam penelitian ini,
yang dispesifikasi dalam penelitian telah fit baik secara univariate maupun
dengan data. Langkah selanjutnya adalah multivariate dilakukan dengan
menguji apakah asumsi-asumsi yang menggunakan Critical Ratio (CR) untuk
kurtosis sebesar ≤ ± 2,58 pada tingkat

ISSN 2087-0086 36
KHASANAH ILMU, VOL. III NO.1 MARET 2012

signifikansi 1 %. Data dikatakan dibawah 2,58. Hasil output normalitas


berdistribusi normal jika nilai critical data terlihat pada Tabel 3, di bawah;
ratio skewness value harga mutlak

Tabel 3.
Hasil Uji Normalitas Data

Dari nilai critical ratio skewness value 2. Pengujian outliers


sebagian besar indikator menunjukkan Outliers merupakan observasi atau data
distribusi normal karena nilainya yang memiliki karakteristik unik dan
dibawah 2,58. bernilai ekstrim (Ferdinand, 2002).
Adapun outliers dapat dievaluasi
dengan dua cara, yaitu analisis terhadap
univariate outliers dan analisis terhadap
multivariate outliers (Ferdinand, 2002).

ISSN 2087-0086 37
KHASANAH ILMU, VOL. III NO.1 MARET 2012

Tabel 4.
Hasil Pengujian Univariate Outliers

a. Multivariate Outliers 141, 142, 145, 199 dan 198, seperti


Uji multivariate outliers dilakukan terlihat pada Tabel 5, di bawah.
dengan melihat nilai Mahalanobis. Namun demikian multivariate
Untuk menghitung Mahal Distance outliers ini akan tetap
digunakan nilai chi-square tabel diikutsertakan dalam analisis
pada 27 indikator pada taraf selanjutnya dikarenakan
signifikansi 1% adalah = 46,963. menggambarkan data yang
Berdasarkan evaluasi yang sesungguhnya dan tidak ada alasan
dilakukan ditemukan adanya khusus dari responden yang
multivariate outliers dengan jarak menyebabkan harus dikeluarkan
mahalanobis melebihi batas 46,963 dari analisis (Ferdinand, 2002).
yaitu pada observasi 48, 47, 85,

ISSN 2087-0086 38
KHASANAH ILMU, VOL. III NO.1 MARET 2012

Tabel 5.
Hasil Pengujian Mahalanobis

3. Pengujian multicollinearity dan multikolinieritas dan singularitas pada data


singularity yang dianalisis
Untuk mengetahui adanya
multikolineritas dan singularitas dalam Pengujian Hipotesis Penelitian
kombinasi-kombinasi variabel, dapat dilihat Setelah semua tahap pengujian data
dari nilai determinan matriks kovarian yang dilakukan, langkah selanjutnya adalah
benar-benar kecil atau mendekati nol pengujian hipotesis penelitian.. Pengujian
(Tabachnick & Fidell, 1998 dalam hipotesis ini didasarkan atas pengolahan data
Ferdinand, 2002). Dari hasil pengolahan penelitian dengan menggunakan analisis
data, nilai determinan matriks kovarians SEM, dengan cara menganalisis nilai regresi
sampel adalah: 400176811,138, nilai ini yang ditampilkan pada Tabel 6 (Regression
jauh dari angka nol sehingga dapat weights), di bawah ini:
disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah

ISSN 2087-0086 39
KHASANAH ILMU, VOL. III NO.1 MARET 2012

Tabel 6.
Regresion Weight

Pengujian hipotesis dilakukan dengan hipotesis penelitian yang diajukan dapat


menganalisis nilai Critical ratio (Cr) dan diterima. Secara rinci pengujian hipotesis
nilai Probability (P) hasil olah data, penelitian akan dibahas secara bertahap
dibandingkan dengan besaran statistik yang sesuai dengan hipotesis yang telah diajukan.
disyaratkan, yaitu diatas 1,96 untuk nilai Cr Pada penelitian ini diajukan tujuh hipotesis
dan dibawah 0.05 untuk nilai P yang pembahasannya, sebagai berikut;
(Probabilitas).
Apabila hasil olah data menunjukkan Pengujian Hipotesis 1
nilai yang memenuhi syarat tersebut, maka

Tabel 7.
Uji t (CR) Kontribusi Sumber Daya Manusia Terhadap Lingkungan Intern
Loading Factor Estimate S.E C.R P Keterangan
Unstandardized Standardized
Sumber Signifikan
Daya_Manusia<--- 0,452 1,032 0,123 3,677 ***
Lingkungan_Internal
Sumber Signifikan
Daya_Fisik<--- 1,348 0,907 0,144 9,370 ***
Lingkungan_Internal
Sumber Signifikan
Daya_Perusahaam
1,122 1,021 0,130 8,633 ***
<---
Lingkungan_Internal

ISSN 2087-0086 40
KHASANAH ILMU, VOL. III NO.1 MARET 2012

Berdasarkan tabel di atas Nampak bahwa: SDF= 0,907Lingkungan Internal


a. Koefisien probabilitas dari semua SDP= 1,021 Lingkungan Internal
dimensi faktor terhadap lingkungan 1 = 1,0321, 2 = 0,907, 3 =1,021;
internal sebagaimana terlihat dalam tabel berarti dimensi sumber daya manusia
di atas tampak signifikan, sehingga memberikan kontribusi dominan
faktor sumber daya manusia, sumber terhadap lingkungan internal, karena
daya fisik dan sumber daya perusahaan memiliki nilai koefisien estimasi terbesar
memberikan kontribusi signifikan yakni 1,032.
terhadap lingkungan internal taman Hasil uji hipotesis 1, yakni; Semua faktor
wisata Tirta Arta. sumber daya manusia, sumber daya fisik dan
b. Koefisien estimate standardized sumber daya perusahaan memberikan
lingkungan internal, sebagai berikut; kontribusi
SDM = 1,032Lingkungan Internal

Pengujian Hipotesis 2

Tabel 8.
Uji t (CR) kontribusi Dimensi Faktor Terhadap Lingkungan Eksternal
Loading Factor Estimate S.E C.R P Keterangan

Unstandardized Standardized

X7<--- Signifikan
Lingkungan_Ekster 1,000 0,256
nal
X8<--- Signifikan
Lingkungan_Ekster 2,251 0,431 0,813 2,767 0,006
nal
X9<--- Signifikan
Lingkungan_Ekster 2,196 0,457 0,789 2,784 0,005
nal
X10<--- Signifikan
Lingkungan_Ekster 2,657 0,582 0,922 2,882 0,004
nal
X11<--- Signifikan
Lingkungan_Ekster 3,734 0,687 1,265 2,953 0,003
nal
X12<--- Signifikan
Lingkungan_Ekster 2,418 0,475 0,873 2,769 0,006
nal
X13<--- Signifikan
Lingkungan_Ekster 1,827 0,381 0,701 2,607 0,009
nal
X14<--- Signifikan
Lingkungan_Ekster 1,004 0,211 0,510 1,968 0,049
nal
X15<--- Signifikan
Lingkungan_Ekster 1,095 0,230 0,538 2,034 0,042
nal

Berdasarkan tabel di atas Nampak bahwa: taman wisata air baru (X8) = 0,431
Koefisien estimate standardized lingkungan Lingkungan Eksternal
eksternal, sebagai berikut; minat wisata (X9) =0,457 Lingkungan
persaingan harga (X7) = 0,256 Lingkungan Eksternal
Eksternal

ISSN 2087-0086 41
KHASANAH ILMU, VOL. III NO.1 MARET 2012

persaingan tinggi (X10) =0,582 Lingkungan lingkungan eksternal, karena memiliki nilai
Eksternal koefisien estimasi terbesar yakni 0,687.
Wisata pengganti (X11) =0,687 Lingkungan Hasil uji hipotesis 2, sebagai berikut;
Eksternal a. Semua dimensi persaingan harga, taman
tingkat keamanan (X12) =0,475 Lingkungan wisata air baru, minat wisata, persaingan
Eksternal tinggi, wisata pengganti, tingkat
perkembangan teknologi (X13) =0,381 keamanan, perkembangan teknologi,
Lingkungan Eksternal kondisi alam, kebiasaan dan adat-istiadat
kondisi alam (X14) = 0,211 Lingkungan memberikan kontribusi terhadap
Eksternal lingkungan eksternal taman Tirtha Artha
kebiasaan dan adat-istiadat (X15) = 0,230 Kabupaten Sleman.
Lingkungan Eksternal λ7 = 0,256; b. Tidak terbukti bahwa faktor persaingan
λ8=0,431; λ9 = 0,457; λ10=0,582; λ11 = objek wisata berpengaruh dominan,
0,687; λ12 = 0,475; melainkan wisata pengganti memberikan
λ13=0,381; λ14 = 0,211; λ15=0,230 berarti kontribusi dominan terhadap lingkungan
dimensi wisata pengganti (X11) eksternal.
memberikan kontribusi dominan terhadap

Pengujian Hipotesis 3

Tabel 9.
Uji t (CR) kontribusi Dimensi Faktor Terhadap Daya Tarik Wisata

Loading Factor Estimate S.E C.R P Keterangan

Unstandardized Standardized

Y1<---Daya
1,000 0,499
Tarik_Wisata
Signifikan
Y2<---Daya
1,325 0,567 0,230 5,755 ***
Tarik_Wisata
Signifikan
Y3<---Daya
1,549 0,647 0,251 6,165 ***
Tarik_Wisata
Signifikan
Y4<---Daya
1,746 0,713 0,270 6,471 ***
Tarik_Wisata
Signifikan
Y5<---Daya
1,762 0,754 0,270 6,520 ***
Tarik_Wisata
Signifikan
Y6<---Daya
1,499 0,614 0,254 5,901 ***
Tarik_Wisata
Signifikan
Y7<---Daya
1,514 0,623 0,253 5,982 ***
Tarik_Wisata
Signifikan
Y8<---Daya
1,501 0,668 0,244 6,155 ***
Tarik_Wisata

Berdasarkan tabel di atas nampak bahwa: Pelayanan memuaskan (Y1) = 0,499Daya


Koefisien estimate standardized daya tarik Tarik Wisata
wisata, sebagai berikut; Kemudahan akses fasilitas umum (Y2) =
0,567 Daya Tarik Wisata

ISSN 2087-0086 42
KHASANAH ILMU, VOL. III NO.1 MARET 2012

Tarif terjangkau (Y3) =0,647 Daya Tarik dominan terhadap daya tarik wisata, karena
Wisata memiliki nilai koefisien estimasi terbesar
Kenyamanan (Y4) = 0,713 Daya Tarik yakni 0,754.
Wisata Hasil uji hipotesis 3 sebagai berikut:
Kesempatan relaksasi (Y5) = 0,754 Daya 1) Semua dimensi faktor pelayanan,
Tarik Wisata kemudahan akses fasilitas umum, tarif
Citra baik (Y6) =0,614 Daya Tarik Wisata terjangkau, kenyamanan, kesempatan
Keindahan alam (Y7) =0,623 Daya Tarik relaksasi, citra, keindahan alam dan
Wisata keramahan penduduk memberikan
Keramahan penduduk (Y8) = 0,668 Daya kontribusi terhadap daya tarik wisata
Tarik Wisata taman Tirta Arta Kabupaten Sleman.
γ1 = 0,499, γ2 = 0,567, γ3 = 0,647, γ4 = 2) Terbukti bahwa faktor kesempatan
0,713, γ5 = 0,754, γ6 = 0,614, γ7 = 0,623, γ8 relaksasi memberikan kontribusi
= 0,668; berarti dimensi kesempatan dominan terhadap daya tarik wisata.
relaksasi (Y5) memberikan kontribusi

Pengujian Hipotesis 4

Tabel 10.
Uji t (CR) Kontribusi Dimensi Faktor Terhadap Minat Kunjungan

Loading Factor Estimate S.E C.R P Keterangan

Unstandardized Standardized

Signifikan
Y9<---Minat Kunjungan 1,000 0,293

Signifikan
Y10<---Minat 0,78
3,469 0,956 4,395 ***
Kunjungan 9
Signifikan
Y11<---Minat 0,57
2,457 0,718 4,242 ***
Kunjungan 9
Signifikan
Y12<---Minat 0,79
3,470 1,016 4,376 ***
Kunjungan 3

Berdasarkan tabel di atas nampak bahwa:


Koefisien estimate standardized minat Hasil uji hipotesis 4sebagai berikut:
kunjungan wisatawan, sebagai berikut; 1) Semua dimensi faktor informasi DTW,
Informasi DTW (Y9) = 0,293Minat pengalaman wisatawan, penilaian
Kunjungan obyektif dan interest memberikan
Pengalaman wisatawan (Y10) = 0,956 Minat kontribusi terhadap minat kunjungan
Kunjungan wisatawan di taman Tirtha Artha
Penilaian obyektif (Y11) = 0,718 Minat Kabupaten Sleman.
Kunjungan 2) Tidak terbukti bahwa faktor pengalaman
Interest atau kepentingan (Y12) = 1,016 wisatawan (Y10) memberikan kontribusi
Minat Kunjungan dominan terhadap minat kunjungan
γ9 = 0,293, γ10 = 0,956 γ11 = ,0,718, γ12 = wisatawan, melainkan faktor interest
1,016; berarti dimensi interest atau atau kepentingan.
kepentingan memberikan kontribusi
dominan terhadap minat kunjungan

ISSN 2087-0086 43
KHASANAH ILMU, VOL. III NO.1 MARET 2012

Pengujian Hipotesis 5

Tabel 11.
Uji t (CR) Pengaruh variabel Lingk. Internal dan Eksternal terhadap Daya Tarik Wisata.

Loading Factor Estimate S.E C.R P Keterangan

Unstandardized Standardized

Signifikan
Daya Tarik_Wisata<---
0,159 0,089 0,158 1,003 0,316
Lingkungan_Internal

Tidak
Daya Tarik_Wisata<---
-0,019 0,009 0,208 -0,093 0,926 Signifikan
Lingkungan_Eksternal

Berdasarkan tabel di atas nampak bahwa: memiliki nilai koefisien estimasi terbesar
Koefisien estimate standardized lingkungan yakni 0,089.
eksternal, sebagai berikut; Hasil uji hipotesis 5, sebagai berikut;
Lingkungan internal = 0,089Daya Tarik a. Dimensi faktor lingkungan internal
Wisata mempunyai dominan terhadap daya tarik
Lingkungan ekternal = -0,009Daya Tarik wisata taman Tirtha Artha Kabupaten
Wisata Sleman.
 4 = 0,089; 5 = -0,009, berarti dimensi b. Faktor lingkungan eksternal tidak
lingkungan internal mempunyai pengaruh berpengaruh terhadap daya tarik wisata.
dominan terhadap daya tarik wisata, karena

Pengujian Hipotesis 6

Tabel 12.
Uji t (CR) Pengaruh Variabel Daya Tarik Wisata Terhadap Minat Kunjungan

Loading Factor Estimate S.E C.R P Keterangan

Unstandardized Standardized

Signifikan
Minat Kunjungan <---
0,151 0,024 0,067 2,257 0,024
Daya Tarik_Wisata

Hasil uji hipotesis 6, diketahui bahwa daya Daya Tarik Wisata = 0,024 minat
tarik wisata mempunyai pengaruh positif kunjungan.
terhadap minat kunjungan, serta diperoleh
persamaan sebagai berikut;

ISSN 2087-0086 44
KHASANAH ILMU, VOL. III NO.1 MARET 2012

Pengujian Hipotesis 7

Tabel 13.
Uji t (CR) Pengaruh Faktor Variabel Penelitian

Loading Factor Estimate S.E C.R P Keterangan

Unstandardized Standardized

Signifikan
Daya Tarik_Wisata<---
0,159 0,089 0,158 1,003 0,316
Lingkungan_Internal

Tidak
Daya Tarik_Wisata<--- - Signifikan
-0,019 -0,009 0,208 0,926
Lingkungan_Eksternal 0,093

Signifikan
Minat_Kunjungan<---
0,151 0,205 0,067 2,257 0,024
Daya Tarik_Wisata

Tidak
Minat_Kunjungan<--- - Signifikan
-0,086 -0,052 0,134 0,521
Lingkungan_Eksternal 0,641

Signifikan
Minat_Kunjungan<---
0,349 0,267 0,154 2,257 0,024
Lingkungan_Internal

Berdasarkan tabel di atas nampak bahwa: b. Minat Kunjungan Wisatawan (η2) =


Hasil output menunjukkan bahwa terjadi 0,267Lingkungan Internal (ξ1) -
hubungan langsung lingkungan internal 0,052Lingkungan Eksternal (ξ2) +
terhadap minat kunjungan dan hubungan 0,205Daya Tarik Wisata (η1) + ζ1
tidak langsung melalui daya tarik wisata.
Sementara itu tidak tejadi hubungan Analisis Pengaruh Langsung dan Tidak
langsung maupun tidak langsung lingkungan Langsung Antar Variabel
eksternal terhadap daya tarik wisata dan Analisis ini dilakukan untuk
minat kunjungan, hal ini ditunjukkan oleh menganalisis kekuatan pengaruh antar
nilai Cr negative dan probabilitas jauh di konstruk baik pengaruh langsung, pengaruh
atas 0,05. tidak langsung dan pengaruh total. adapun
Adapun persamaan structural hasil hasil analisis tampak 14,di bawah:
analisis data, sebagai berikut;
a. Daya Tarik Wisata (η1) =
0,089Lingkungan Internal (ξ1) -
0,09Lingkungan Eksternal (ξ2) + ζ1

ISSN 2087-0086 45
KHASANAH ILMU, VOL. III NO.1 MARET 2012

Tabel 14.
Pangaruh Langsung dan Tidak Langsung

Gambar 8.
Model Pengaruh Antar Variabel Dalam Diagram Alur Model

Berdasarkan Tabel.14, di atas menunjukkan 3. Pengaruh secara langsung daya tarik


bahwa terdapat beberapa pengaruh wisata terhadap minat kunjungan
hubungan serta efek langsung maupun tidak sebesar 0,205.
langsung, sebagai berikut; 4. Efek tidak langsung dari lingkungan
1. Efek langsung dari lingkungan internal internal terhadap minat kunjungan
terhadap lingkungan eksternal sebesar melalui daya tarik wisata sebesar 0,018
0,063; lingkungan internal terhadap dan lingkungan eksternal terhadap
daya tarik wisata sebesar 0,089, minat kunjungan melalui daya tarik
lingkungan internal terhadap minat wisata sebesar -0,002.
kunjungan sebesar 0,267. 5. Efek total yang menunjukkan nilai
2. Pengaruh secara langsung lingkungan pengaruh langsung dan tidak langsung
eksternal terhadap daya tarik wisata sama besar yakni lingkungan internal
sebesar -0,009, lingkungan eksternal terhadap lingkungan eksternal sebesar
terhadap minat kunjungan sebesar - 0,063, lingkungan internal terhadap
0,052 (tidak ada pengaruh). daya tarik wisata sebesar 0,089,
lingkungan eksternal terhadap daya

ISSN 2087-0086 46
KHASANAH ILMU, VOL. III NO.1 MARET 2012

tarik wisata sebesar -0,009 dan daya kunjungan lebih dominan tidak
tarik wisata terhadap minat kunjungan langsung dibandingkan pengaruh
sebesar 0,205. Nilai efek total yang langsung.
sama besar antara pengaruh langsung
dan tidak langsung menunjukkan bahwa Pengaruh Lingkungan Internal, Daya
tidak ada hubungan lain yang dapat Tarik Wisata dan Minat Kunjungan
mempengaruhi. Berdasarkan hasil penelitian
6. Efek total dari lingkungan internal diketahui bahwa semua indikator lingkungan
terhadap minat kunjungan sebesar internal berpengaruh terhadap minat
0,285, sedangkan efek langsungnya kunjungan baik secara langsung maupun
sebesar 0,267, dengan demikian dapat tidak langsung melalui variabel daya tarik
disimpulkan bahwa pengaruh wisata. Hubungan pengaruh ini dapat
lingkungan internal terhadap minat digambarkan sebagai berikut;

Gambar 9.
Model Pengaruh Variabel Lingkungan Internal terhadap Minat Kunjungan melalui
Daya Tarik Wisata

Adapun analisis jalur pengaruh 0,018 = 0,285. Bandingkan dengan tabel


hubungan lingkungan internal terhadap daya standardized total effect dari kolom
tarik wisata dan minat kunjungan, sebagai lingkungan internal ke minat kunjungan
berikut; sebesar 0,285.
1. Pengaruh langsung, Hasil penelitian ini memberikan justifikasi
Pada tabel standardized direct effect terhadap penelitian terdahulu, yang
besarnya pengaruh langsung lingkungan menyimpulkan faktor pembentuk
internal ke minat kunjungan 0,267, daya lingkungan internal diantaranya sumber
tarik wisata ke minat kunjungan 0,205 daya fisik, faktor sarana-prasarana, obyek
dan lingkungan internal ke daya tarik wisata mempengaruhi minat kunjungan baik
wisata sebesar 0,089. secara langsung maupun tidak langsung
2. Pengaruh tidak langsung lingkungan melalui daya tarik wisata (Syahadat, 2005),
internal ke minat kunjungan melalui Yuliastuty (2009) dan Koestanto (2010).
daya tarik wisata = (pengaruh langsung
lingkungan internal ke daya tarik Pengaruh Lingkungan Eksternal, Daya
wisata) (pengaruh langsung daya tarik Tarik Wisata dan Minat Kunjungan
wisata ke minat kunjungan) = (0,089) Pada kasus lingkungan eksternal
(0,205) = 0,018245 = 0,018 tidak terjadi hubungan langsung terhadap
(pembulatan). Bandingkan dengan daya tarik wisata maupun minat kunjungan
output tabel standardized indirect effect hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas
dari kolom linkungan internal ke minat jauh diatas 0,05 yakni 0,926 dan 0,521.
kunjungan sebesar 0,018. Adapun gambar pengaruh hubungannya,
3. Nilai total effect = pengaruh langsung + sebagai berikut:
pengaruh tidak langsung = 0,267 +

ISSN 2087-0086 47
KHASANAH ILMU, VOL. III NO.1 MARET 2012

Gambar 10.
Model Pengaruh Variabel Lingkungan Eksternal terhadap Minat Kunjungan melalui
Daya Tarik Wisata.

Adapun analisis jalur pengaruh hubungan


lingkungan eksternal terhadap minat Pembahasan
kunjungan melalui daya tarik wisata, sebagai 1. Variabel lingkungan internal,
berikut; Menurut Peter, et al (1996), lingkungan
1. Pada tabel standardized direct effect internal perusahaan merupakan
besarnya pengaruh langsung lingkungan sumberdaya perusahaan (the firm’s
eksternal ke minat kunjungan -0,052, resources) yang akan menentukan
daya tarik wisata ke minat kunjungan kekuatan dan kelemahan perusahaan,
0,205 dan lingkungan eksternal ke daya yang meliputi sumberdaya manusia,
tarik wisata sebesar -0,009, Pengaruh sumber daya fisik dan sumber daya
langsung lingkungan internal ke minat perusahaan. Kondisi kekuatan daya tarik
kunjungan = -0,052 taman wisata Tirtha Artha dipengaruhi
2. Pengaruh tidak langsung lingkungan oleh lingkungan internal yang meliputi
internal ke minat kunjungan melalui pengetahuan dan kompetensi karyawan
daya tarik wisata = (pengaruh langsung sebagai sumber daya manusia, lokasi
lingkungan eksternal ke daya tarik yang strategis dan kemudahan akses
wisata) (pengaruh langsung daya tarik fasilitas umum sebagai sumber daya
wisata ke minat kunjungan) = (-0,009) fisik serta atraksi wisata dan upaya
(0,205) = -0,001845 = -0,002 pemasaran sebagai sumber daya
(pembulatan). Bandingkan dengan perusahaan. Hasil penelitian ini
output tabel standardized indirect effect memberikan justifikasi terhadap
dari kolom lingkungan eksternal ke penelitian terdahulu, yang
minat kunjungan sebesar -0,002. menyimpulkan faktor pembentuk
3. Jadi total effect = langsung + tidak lingkungan internal diantaranya sumber
langsung = -0,052 +(-0,002) = -0,254. daya fisik, faktor sarana-prasarana, dan
Bandingkan dengan tabel standardized objek wisata (Syahadat, 2005),
total effect dari kolom lingkungan Yuliastuty (2009) dan Koestanto
internal ke minat kunjungan sebesar - (2010).
0,254. 2. Variabel lingkungan eksternal
Dari hasil analisis jalur, diketahui Dari kesembilan indikator pembentuk
bahwa variabel eksternal tidak lingkungan eksternal, faktor wisata
berpengaruh terhadap minat kunjungan pengganti merupakan faktor yang paling
baik secara langsung maupun tidak kuat mempengaruhi atau membentuk
langsung melalui daya tarik wisatsa, lingkungan eksternal. Dewasa ini
maupun terhadap daya tarik wisata itu banyak bermunculan berbagai wahana
sendiri. Hasil penelitian ini memberikan hiburan yang merupakan pesaing bagi
justifikasi terhadap hasil penelitian taman Tirtha Artha. Hal ini sesuai
Syahadat (2005), yang menyatakan dengan hasil penelitian, bahwa
faktor pembentuk lingkungan eksternal, sebanyak 64% pengunjung menyatakan
diantaranya kemananan tidak banyak bermunculan wisata pengganti
mempengaruhi minat kunjungan baik yang tidak bernuansa Tirtha dan
secara langsung maupun melalui daya menjadi pesaing, diantaranya
tarik wisata agrowisata, pegunungan, arena bermain

ISSN 2087-0086 48
KHASANAH ILMU, VOL. III NO.1 MARET 2012

anak yang banyak terdapat di pusat- kesempatan relaksasi di taman Tirtha


pusat perbelanjaan. Kondisi ini, Artha. Kondisi ini disebabkan lokasi
diharapkan mampu mendorong bagi taman Tirtha Artha yang dikelilingi oleh
pengelola taman Tirtha Artha untuk jalan raya yang memberikan suasana
mempunyai ide-ide kreatif dan inovatif cukup bising, serta kondisi taman yang
sehingga keberadaannya tidak tergeser masih dalam tahap renovasi sehingga
oleh kemunculan berbagai wahana mengganggu aktivitas wisata para
hiburan baru. Hasil penelitian ini pengunjung.
memberikan justifikasi terhadap 4. Variabel minat kunjungan
penelitian sebelumnya yang menyatakan Indikator yang paling kuat
lingkungan eksternal diantaranya mempengaruhi atau membentuk
dibentuk oleh persaingan harga variabel minat kunjungan adalah
Koestanto (2010). Dalam kepentingan atau interest, yang
perkembangan tamahm Tirtha Artha, berhubungan erat dengan Sumber daya
faktor lingkungan eksternal ternyata dan karakteristik tempat tujuan atau
tidak berpengaruh terhadap minat destinatiom resources dan
kunjungan baik secara langsung characteristics yang terdiri dari atraksi
mauapun tidak langsung melalui daya dan keistimewaan tempat tujuan. Hal ini
tarik wisata. Hal ini membuktikan sesuai motivasi dari separuh lebih
bahwa penurunan daya tarik wisata pengunjung yang datang ke taman
taman Tirtha Artha disebabkan oleh Tirtha Artha karena mempunyai
faktor internal dalam manajemen itu kepentingan untuk menggunakan
sendiri, diantaranya: rendahnya berbagai fasilitas yang ditawarkan
kompetensi karyawan, kesulitan akses taman Tirtha Artha, seperti makan di
fasilitas umum, atraksi wisata kurang restorant, berenang, memancing,
menarik serta upaya pemasaran yang dayung dan aktivitas outbound lainnya.
kurang optimal. Empat faktor yang menjadi indikator
3. Variabel daya tarik wisata, minat kunjungan dalam penelitain ini
Dari hasil penelitian diketahui sesuai dengan pendapat Mahieson dan
kesembilan indikator daya tarik wisata Wall (1982), yakni:
mempunyai kontribusi sebagai a. Profil wisatawan atau tourist
pembentuk variabel itu sendiri. profile yang terdiri dari latar
Penelitian ini melahirkan sebuah belakang, karakteristik wisatawan
kesamaan dan memperkuat justifikasi dan pengalaman wisata.
penelitian Suradnya (2005), yang b. Keingintahuan atau travel
berhasil mengidentifikasi faktor daya awareness yang terdiri dari image,
tarik bagi wisatawan (1) Harga-harga fasilitas dan pelayanan suatu tempat
produk wisata yang wajar, (2) Budaya tujuan
dalam berbagai bentuk manifestasinya, c. Sumber daya dan karakteristik
(3) Pantai dengan segala daya tariknya, tempat tujuan atau destinatiom
(4) Kenyamanan berwisata, (5) resources and characteristics yang
Kesempatan luas untuk relaksasi, (6) terdiri dari atraksi dan
Citra (image) atau nama besar Bali, (7) keistimewaan tempat tujuan.
Keindahan alam, (8) Keramahan d. Ciri-ciri dari sebuah perjalanan atau
penduduk trip features yang terdiri dari jarak
Dilihat dari kesembilan indikator dan lama waktu, serta resiko yang
pembentuk daya tarik wisata, faktor ada pada tempat tujuan.
kesempatan relaksasi merupakan
indikator yang mempunyai pengaruh V. KESIMPULAN
paling kuat dalam membentuk daya 1. Faktor sumber daya manusia,sumber
tarik wisata. Dari hasil analisa data daya fisik dan sumber daya perusahaan
diketahui bahwa hanya 21% memberikan kontribusi terhadap
pengunjung yang dapat menikmati lingkungan internal, dimana sumber
kesempatan relaksasi, 25% pengunjung daya manusia berpengaruh dominan.
menyatakan cukup mendapatkan 2. Faktor persaingan harga, taman wisata
kesempatan relaksasi di taman Tirtha air baru, minat wisata, persaingan
Artha, sedangkan sisanya 54% tinggi, wisata pengganti, tingkat
menyatakan kurang dapat memperoleh keamanan, perkembangan teknologi,

ISSN 2087-0086 49
KHASANAH ILMU, VOL. III NO.1 MARET 2012

kondisi alam, kebiasaan dan adat- Stratejik”;Research Paper Series,


istiadat memberikan kontribusi terhadap No. 01/Mark/01/2000
lingkungan eksternal, Ghozali, Imam. 2005. Model Persamaan
3. Faktor pelayanan memuaskan, Struktural : Konsep & Aplikasi
kemudahan akses fasilitas umum, tarif Dengan Program AMOS 16.0.
terjangkau, kenyamanan, kesempatan Semarang : Badan Penerbit
relaksasi, citra baik, keindahan alam dan Universitas Diponegoro.
keramahan penduduk memberikan Hady, H. 2004.Manajemen Bisnis
kontribusi terhadap daya tarik wisata, Internasional, Teori dan
dimana kesempatan relaksasi (Y5) Kebijakan.Bogor : Ghalia Indonesia
berpengaruh dominan. Hitt, Michael A., R. Duane Ireland dan
4. Faktor informasi DTW, pengalaman Robert E. Hoskisson. 1997.
wisatawan, penilaian obyektif dan “Manajemen Strategis:
interest (kepentingan) memberikan Menyongsong Era Persaingan
kontribusi terhadap minat kunjungan Bebas dan Globalisasi”(terjemahan
wisatawan, Armand Hediyanto) Jakarta:
5. Faktor lingkungan internal dan Erlangga.
lingkungan eksternal berpengaruh Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran,
positif terhadap daya tarik wisata, Edisi Milenium. Jakarta :
dimana lingkungan eksternal tidak Prenhallindo.
berpengaruh signifikan dan positif Pendit, S Nyoman. 2006. Ilmu Pariwisata
terhadap daya tarik wisata. Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta
6. Faktor daya tarik wisata berpengaruh : Pradnya Paramita
positif terhadap minat kunjungan, Pearce H. John A., and Richard B.
7. Lingkungan internal berpengaruh positif Robinson, JR., 1986. “Strategic
terhadap minat kunjungan baik secara Management: Formulation,
langsung maupun tidak langsung Implementation, and Control .
melalui daya tarik wisata, sedangkan International Edition. McGraw-
lingkungan eksternal tidak berpengaruh Hill, New York.
secara langsung terhadap minat Sammeng, Andi Mappi. 2001. Cakrawala
kunjungan maupun tidak langsung Pariwisata. Jakarta: Balai Pustaka
melalui daya tarik wisata. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung :
DAFTAR PUSTAKA Alfabeta
Ferdinand, Augusty. 2002; “Manajemen
Pemasaran: Sebuah Pendekatan

ISSN 2087-0086 50

Das könnte Ihnen auch gefallen