Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
EDISI 1
TAHUN 2018
i
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN
NUNUKAN
NOMOR :
TANGGAL :
TENTANG
BAB I
DEFINISI
1
BAB III
TATA LAKSANA
A. Pengumpulan Data
1. Pelaksanaan pengumpulan data tentang standarisasi asuhan pasien dimonitor
oleh Subkomite Mutu Profesi di bawah Komite Medis:
a. Audit Panduan Praktik Klinis
b. Audit Clinical Pathways
1) Pra implementasi yaitu dengan mengumpulkan data selama 6 bulan
terakhir kasus-kasus yang termasuk high volume/ high risk/ high cost &
predictable yang dipilih dan dipakai sebagai data dasar seberapa besar
varian pelayanan untuk kasus yang sama.
2) Pasca implementasi, pengumpulan data dari form Clinical Pathway yang
telah diisi dan dilakukan audit tentang kepatuhan pelaksanaan dan
melihat varian yang telah menurun atau tidak.
Pelaksanaan audit adalah setiap minggu pertama bulan berikutnya dari bulan
data yang dikumpulkan melalui 2 – 3 kali rapat Subkomite Mutu Profesi dari
Komite Medis.
2
d) Lokasi operasi, seperti pelayanan dan tipe pembalut luka dan
prosedur aseptik terkait Infeksi Daerah Operasi
e) Penyakit dan organisme yang signifikan secara epidemiologis, multi
drug resistant organism, virulensi infeksi yang tinggi.
f) Muncul dan pemunculan ulang (emerging atau reemerging) infeksi di
masyarakat.
g) Phlebitis
h) Dekubitus
i) Wabah infeksi
11) riset klinis;
Personil yang bertanggung jawab atas pengumpulan data indikator
masing-masing adalah kepala unit yang bersangkutan dan
mengumpulkan data pada minggu pertama bulan berikutnya dari
batasan akhir bulan pengumpulan data.Kepala Unit dapat menentukan
personil di bawahnya sebagai pengumpul data harian.
3
3. Monitoring data Indikator pelayanan unit kerja dilakukan oleh Pimpinan
Instalasi yang menjadi induknya, sedangkan personil yang bertanggung jawab
mengumpulkan data adalah kepala unit masing-masing dan mengumpulkan
data pada minggu pertama bulan berikutnya dari batasan akhir bulan
pengumpulan data. Kepala Unit dapat menentukan personil di bawahnya
sebagai pengumpul data harian.
4. KMKPRS memonitor data insiden keselamatan pasien yang termasuk:
a. Kejadian Tidak Diinginkan,
b. Kejadian Nyaris Cedera
c. Sentinel yaitu yang termasuk kasus:
1) kematian tidak terduga dan tidak terkait dengan perjalanan alamiah
penyakit pasien atau kondisi yang mendasari penyakitnya (contoh,
bunuh diri)
2) kehilangan fungsi utama (major) secara permanen yang tidak terkait
dengan perjalanan alamiah penyakit pasien atau kondisi yang
mendasari penyakitnya
3) salah-lokasi, salah-prosedur, salah-pasien operasi; dan
4) penculikan bayi atau bayi yang dipulangkan bersama orang yang bukan
orang tuanya
d. Kesalahan pengobatan baik Kejadian tidak diharapkan (KTD) obat maupun
KTD reaksi obat
Data insiden diperoleh dari laporan insiden keselamatan pasien rumah sakit
dan dikumpulkan tiap bulan sekali pada minggu pertama bulan berikutnya.
5. KMKPRS memonitor untuk semua indikator & insiden keselamatan pasien
6. Cara memonitor pengumpulan data:
a. Pimpinan klinis, pimpinan manajerial, Komite Medis dan KMKPRS
melakukan visit ke unit pelayanan secara terpisah atau bersama-sama
b. Melakukan wawancara kepada :
1) Ka unit pelayanan
2) Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP)
3) Perawat pelaksana
c. Menggunakan check list
d. Membahas hasil visit ke unit pelayanan dengan KMKPRS dan Komite Medis
e. Telusur dilakukan dimana Panduan praktik Klinis (PPK) dan Clinical
Pathway (CP) di implementasikan dan Asessor internal harus mengetahui 5
PPK && 5 CP yang sudah ditetapkan untuk diimplementasikan
f. Hasil telusur di catat di check list
B. Validasi Data
1. Validasi data dilakukan oleh KMKPRS untuk memastikan bahwa data yang
benar, bermanfaat telah dikumpulkan, maka dilakukan validasi data secara
internal.
Validasi data adalah alat penting untuk memahami mutu dari data dan untuk
menetapkan tingkat kepercayaan (confidence level) para pengambil Peraturan
terhadap data itu sendiri.
2. Validasi data dilakukan pada kondisi :
a. Indikator baru diterapkan khususnya, indikator klinis yang dimaksudkan
untuk membantu rumah sakit melakukan evaluasi dan meningkatkan
proses atau hasil klinis yang penting)
b. Agar diketahui publik, data dimuat di web site rumah sakit atau dengan
cara lain maka rumah sakit mempunyai tanggung jawab secara etik untuk
memberikan informasi akurat dan terpercaya kepada publik.
4
c. Suatu perubahan telah dilakukan terhadap indikator yang ada, seperti cara
pengumpulan - data diubah atau proses abstraksi data, atau abstraktor
diganti
d. Data yang berasal dari indikator yang ada telah diubah tanpa ada
penjelasan
e. Sumber data telah diubah, seperti kalau sebagian dari rekam medis pasien
digantikan dengan format elektronik sehingga sumber data sekarang
berupa kertas maupun elektronik
f. Subyek dari pengumpulan data telah diubah, seperti perubahan umur rata-
rata pasien, komorbiditas, perubahan protokol riset, penerapan pedoman
praktek yang baru, atau teknologi baru dan metodologi baru pengobatan
diperkenalkan/dilaksanakan.
3. Cara validasi data adalah:
a. dengan melakukan pengumpulan data kembali oleh personil yang
independen dan tidak terlibat pada proses pengumpulan data yang
sebelumnya.
b. Menggunakan sample statistik sahih dari catatan, kasus dan data lain.
Sample 100 % dibutuhkan hanya jika jumlah pencatatan, kasus atau data
lainnya berjumlah kurang dari 30.
c. Membandingkan data asli dengan data yang dikumpulkan ulang .
d. Kalkulasi akurasi dengan membagi jumlah elemen data yang ditemukan
dengan total jumlah data elemen dikalikan dengan 100. Tingkat akurasi 90
% adalah patokan yang baik.
e. Jika elemen data yang diketemukan ternyata tidak sama, dengan catatan
alasannya (misalnya data tidak jelas definisinya) dan dilakukan tindakan
koreksi.
f. Koleksi sample baru setelah semua tindakan koreksi dilakukan untuk
memastikan tindakan menghasilkan tingkat akurasi yang diharapkan.
C. Analisa
1. Proses analisis dilakukan dengan cara statistik yang sesuai dengan data yang
ada, antara lain:
a. Rata-rata, formulanya :
o Numerator (pembilang): penambahan seluruh angka (4,7,8,3,8,6,5)
o Denominator (penyebut): total angka (7)
o Rata-rata (4+7+8+3+8+6+5)
7
b. Median adalah angka yang berada di tengah setelah ditata dari angka
terkecil sampai angka terbesar
c. Mode adalah nilai yang sering muncul
d. Rentang nilai
e. Jumlah kasus
f. Diagram tulang ikan untuk memetakan kemungkinan penyebab masalah
mutu
Man – Material – Machine – Method
g. Grafik, Pareto chart, control chart
h. Secara statistik yang sesuai dengan datanya.
i. Membandingkan data dengan unit lain di dalam rumah sakit, dengan data
rumah sakit lain yang sesuai dengan profil datanya, dengan standar,
dengan praktik terbaik
j. Root Cause Analysis dilakukan untuk kasus insiden keselamatan pasien
yang termasuk dalam grading kunign dan merah
5
k. Investigasi sederhana untuk insiden keselamatan pasien yang termasuk
dalam grading biru dan hijau.
l. Analisis secara intensif terhadap data dilakukan jika terjadi penyimpangan
tingkatan, pola atau kecenderungan dari KTD
m. Analisis semua reaksi transfusi yang terjadi di rumah sakit
2. Telusur Proses
a. Telusur proses yang kompleks terutama kasus kesalahan pengobatan dan
pengendalian infeksi.
1) Cara pemilihan
2) Metode pengumpulan data
3) Analisis data dan interpretasi
b. Telusur dilakukan oleh:
1) Pimpinan RS
2) Para pimpinan RS
3) KMKPRS
4) Tim Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi
5) Kelompok Kerja Manajemen Penggunaan Obat
6) Asesor Internal
c. Mekanisme telusur sistem manajemen data:
1) Telaah dokumen
2) Telusur data ke unit pelayanan
3) Pertemuan Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
D. Desiminasi
temuan dan masalah dikomunikasikan ke unit yang bersangkutan dan yang dapat
juga disampaikan ke seluruh unit di RS apabila dapat memperbaiki sistem rumah
sakit
E. TINDAK LANJUT
untuk memperbaiki pelayanan dan keselamatan pasien
F. Monitor kinerja/perbaikan
Melakukan evaluasi efektifitas :
pengumpulan& analisa data dalam program PMKP.
pelaksanaan rencana program PMKP
proses peningkatan mutu pelayanan & keselamatan pasien.
6
BAB IV
DOKUMENTASI
B. Alur Pelaporan
1. Laporan data mutu dilakukan oleh penanggung jawab masing-masing dan
diserahkan ke KMKPRS dalam batasan waktu sesuai dengan ketentuan.
2. KMKPRS melakukan laporan khusus dan rekomendasi setiap saat ke Pimpinan
rumah sakit bila diperlukan adanya tindak lanjut segera.
3. KMKPRS membuat laporan mutu setiap semester untuk semua kajian mutu
pada setiap minggu kedua bulan Juli dan Januari.
4. Pimpinan rumah sakit melaporkan kegiatan peningkatan mutu rumah sakit
setiap tahun sekali kepada Pemilik.
5. Ulasan analisis dan umpan balik dari KMKPRS oleh pimpinan rumah sakit di
lanjutkan ke jajaran struktural dibawahnya sampai kepala unit untuk
perbaikan berkelanjutan.
7
8