Sie sind auf Seite 1von 6

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

KELOMPOK KHUSUS

A. IDENTITAS KELOMPOK
1. Nama Kelompok Khusus : Tidak ada
2. Jenis Kelompok Khusus : Anak Punk
3. Tempat Berkumpul : Stadion Bojonegoro
4. Alamat : Jl. Lisman, Desa Campurejo, Bojonegoro.
5. Jumlah Anggota : ± 40 orang.

B. DATA INTI
1. Sejarah
a. Riwayat Berdiri
Awal mula terbentuk perkumpulan anak punk adalah bertemu ketika ada acara konser group
band Superman Is Dead (SID) di beberapa kota di Jawa Timur dan memiliki kesukaan band
musik yang sama seperti genre musik punk, rock, dan hatcore. Mulai dari saat itu pada
pertengahan bulan Maret terbentuk perkumpulan anak punk. Seperti yang dituturkan oleh salah
satu anggota yang mulai ikut perkumpulan ini karena bertemu saat ada konser Superman Is Dead
(SID) di Kediri.

b. Perubahan Mulai Berdiri sampai Sekarang


- Kesehatan
Dulu: Tidak ada klinik khusus untuk berobat.
Sekarang: Tidak ada tempat khusus untuk berobat.
- Jumlah Pengurus
Dulu: tidak ada pengurus.
Sekarang: tidak ada pengurus.
- Jumlah Anggota
Dulu: < 30 orang.
Sekarang : ±40 orang.
- Bangunan
Dulu: Bangunan khusus untuk berkumpul tidak ada (berpindah-pindah)
Sekarang: Depan stadion Bojonegoro

2. Demografi
a. Jumlah Anggota: ± 40 anggota
b. Uraian Ditribusi:
Perempuan: ±15 orang
Laki-laki: ± 25 orang
Usia rata-rata: 16-20 tahun
c. Pendidikan: Tidak bersekolah
d. Status: Belum menikah

3. Geografi
Komunitas anak punk ini berkumpul di depan stadion Bojonegoro yang terletak di jalan Lisman
Desa Campurrejo, Bojonegoro.

4. Etnis
a. Suku: Jawa
b. Bahasa: Bahasa jawa (ngoko) dan bahasa indonesia.
c. Perilaku khas yang menjadi ciri dari kelompok khusus:
Solidaritas yang tinggi, PHBSnya rendah, dan suka ngamen.

5. Nilai dan Kepercayaan


a. Agama: mayoritas islam
b. Tempat beribadah: tidak ada
c. Kegiatan: Tidak ada jadwal khusus
- Pagi sampai sore biasanya ngamen
- Malam kumpul bersama dengan kegiatan nyanyi-nyanyi.
- Jika ada konser band yang disuka berangkat bersama untuk menonton.
- Jika ada acara hari besar agama datang mencari makanan, seperti jika ada hari natal mereka
akan datang ke gereja yang banyak makanannya.
d. Nilai Keyakinan Terhadap Kesehatan: Jika sakit biarkan sampai sembuh sendiri kalau ada uang
beli obat toko
.
6. Status Kesehatan Pada Kelompok
PHBS yang rendah, flu batuk, demam.

C. FAKTOR PENDUKUNG DATA INTI


1. Lingkungan Fisik
a. Sarana dan Prasarana Tempat Berkumpul:
Tidak ada bangunan dan ruang khusus untuk berkumpul dengan anggota. Tidak ada fasilitas
khusus seperti kamar mandi, meja, kursi, dan persediaan obat di komunitas.
b. Lingkungan Stadion:
Dekat dengan pemukiman warga, tempat berolah raga warga, jalan raya, SD, Playgroup, Polres
Campurrejo, Balai Desa Campurrejo, dan RSU. Ibnu Sina. Tempatnya sejuk dan teduh karena
banyak pohon.
c. Pengaturan pencahayaan, ventilasi:
Tempat berkumpul diluar bangunan (outdoor)
d. Sumber air mandi, masak, cuci dan kakus:
Kamar mandi dan kakus umum, air kebutuhan memasak (tidak ada).
e. Pengelolaan limbah, sampah:
Pengolahan sampah dibuang ditempat sampah jika ada. Jika tidak ada dibuang sembarangan.
f. Kamat mandi: tidak ada.
2. Save and savety
Bila terjadi kecelakaan, banjir, kebakaran, hujan, gempa, badai, dll: tidak ada tempat dan
pengaman khusus untuk menanggulanginya.
3. Goverment/politik
Tidak ada struktur kepengurusan, semua anggota memiliki kedudukan yang sama.
4. Pelayanan kesehatan
Tidak ada pelayanan kesehatan yang memadai di komunitas, seperti P3K ataupun UKS tidak
ada. Tetapi lokasi berkumpul dekat dengan RSU. Ibnu Sina Bojonegoro.
5. Sistem komunikasi
Sistem komunikasinya informal dan menyeluruh. Sehingga tidak ada orientasi kepada organisasi
atau komunitas tetapi berorientasi kepada anggota secara individual.
6. Ekonomi
Tidak ada khas dan uang iuran anggota. Pekerjaan anggota mayoritas adalah pengamen.
7. Rekreasi
Kegiatan rekreasi yang ada di komunitas adalah menonton konser band dengan genre punk, rock,
dan hatcore seperti Superman Is Dead (SID) di dalam kota ataupun diluar kota. Selain itu,
berkumpul di stadion Bojonegoro dengan nyanyi-nyanyi bersama.
8. Persepsi anggota khusus terhadap kelompoknya
Anggota dari kelompok memilki rasa nyaman dan senang dengan berada didalam keanggotaan
komunitas anak punk ini. Didukung dengan persamaan kesukaan yang sama-sama suka dengan
gaya hidup yang seperti itu (ngamen, bebas, tanpa aturan dari siapapun) serta memiliki kesukaan
genre musik yang sama.
9. Persepsi pengurus terhadap kelompok khusus
Tidak ada pengurus.

D. PENGKAJIAN POLA HIDUP DAN BERSIH


1. Meggunakan air bersih (Mengurangi dan memotong mata rantai infeksi yang terdapat pada air)
Minum menggunakan air bersih, terkadang air kran.
2. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun (Upaya inhibisi pada terjadinya
penyakit)
Tidak tahu cara cuci tangan dengan air dan sabun.
3. Menggunakan WC/Jamban sehat (Upaya inhibisi pada terjadinya penyakit)
Menggunakan WC umum, Jika tidak ada WC umum maka BAB dan BAK di semak-semak,
jarang mandi.
4. Memberantas jentik nyamuk di rumah setiap minggu (Upaya inhibisi pada terjadinya penyakit)
Tidak melakukan karena jarang di rumah.
5. Makan buah dan sayur setiap hari (Cukupi kebutuhan minimal buah dan sayur daam
metabolism tubuh yang seimbang)
Tidak, makan seadanya.
6. Melakukan aktivitas fisik setiap hari (Menjaga dan memaksimalkan metabolisme tubuh secara
berkala)
Aktifitas sehari-hari ngamen dan berkumpul dengan anak punk lainnya, tidak ada aktivitas
olahraga.
7. Tidak merokok di dalam rumah/komunitas (Upaya inhibisi pada terjadinya penyakit)
Merokok didalam komunitas, merokoknya digunakan bergantian (satu batang rokok digunakan
bersama-sama).

E. ANALISA DATA
DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
DS: Kendala lingkungan Defisit perawatan diri
Anggota mengatakan, ↓
“Jarang mandi.” Penurunan motivasi
DO: Baju kotor, wajah
tidak bersih, tangan
kotor, rambut kering
dan kotor.
DS: Anggota Perubahan Hidup Distress spiritual
mengatakan, “Kalau di ↓
KTP Islam tapi jarang Ansietas
sholat.”
DO: -
DS: Ketika ditanya PHBS rendah Resiko infeksi
bagaimana cara cuci ↓
tangan yang baik dan Pengeahuan yang
benar? Klien menjawab, kurang
“Tidak tahu.” ↓
DO: Imunitas menurun
- Tangan terlihat kotor
saat pengkajian.
- Menggunakan rokok
secara bergantian (1
batang rokok digunakan
3 orang)

F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Dari data yang ada timbul diagnosa keperawatan:
1. Defisit perawatan diri b/d penurunan motivasi dan kendala lingkungan.
2. Distres spiritual b/d ansietas, perubahan hidup.
3. Resiko infeksi b/d imunitas menurun, PHBS rendah

Das könnte Ihnen auch gefallen