Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Afifatur Rohimah
ABSTRACT
Tourism becomes the main source of income that shifts the existence of mining business.
Tourism objects in the district wonosalam jombang district is very diverse but dominated by
the potential of nature tourism. One of the popular natural attractions in the district wonosalam
is djawi village, banyu mili and pine forests are all located in the village carang wulung. But
the fact that the number of visitors increase the number of crucial problems experienced by the
manager. One effort to be able to increase the number of tourist visits is a marketing
communication marketing strategy. This study focuses on descriptive qualitative research. The
result of the research shows that the important elements in marketing mix are personla selling,
advertising, publication, promotoin sales, and sponsorship. Kampung djawi shows that the five
mixes have been applied and are continuously improved from various aspects, in contrast to
banyu mili and pine forests whose marketing capabilities have been applied to only
publications and personal selling. While the limitations of human and financial resources to
be a barrier in the application of sponsorship, advertising, and sales promotion. Based on these
data, it is obvious that the number of tourist visits of djawi kampung tend to increase gradually,
while banyu mili and pine forests tend to be stable and stagnant.
Keywords: Tourism, Marketing Strategy, Communication
ABSTRAK
Pariwisata menjadi sumber pendapatan utama yang menggeser eksistensi usaha tambang.
Objek wisata yang ada di kecamatan wonosalam kabupaten jombang sangat beragam namun
didominasi oleh potensi wisata alam. Salah satu wisata alam yang populer di kecamatan
wonosalam adalah kampung djawi, banyu mili dan hutan pinus yang ketiganya berada di desa
carang wulung. Namun kenyataanya jumlah penngkatan jumlah pengunjung menjadi
permasalahan krusial yang dialami oleh pengelola. Salah satu usaha untuk bisa meningkatkan
jumlah kunjungan wisata adalah strategi komunikasi pemasaran pariwisata. Penelitian ini
berfokus pada penelitian kualitatif diskriptif. Hasil penelitian menunjukkan dari unsur penting
dalam bauran pemasaran terdapat personla selling, advertising, publikasi, sales promotoin, dan
sponsorship. Kampung djawi menunjukkan kelima bauran tersebutsudah diterapkan dan terus
ditingkatkan dari berbagai aspek, berbeda dengan banyu mili dan hutan pinus yang kemampuan
stratgei pemasaran yang sudah diterapkan hanya publikasi dan personal selling. Sedangkan
keterbatasan sumber daya manusia dan finansial menjadi penghalang dalam penerapan
sponsorship, advertising, dan sales promotion. Berdasarkan data tersebut tentu terlihat jumlah
kunjungan wisata kampung djawi cenderung mengalami peningkatan secara pertahap,
sedangkan banyu mili dan hutan pinus cenderung stabil dan stagnan.
Kata Kunci : Pariwisata, Strategi Pemasaran, Komunikasi
PENDAHULUAN instagramable untuk mengabadikan
Kecamatan wonosalam merupakan moment kunjungan.
salah sat kecamatan yang berada di Setiap objek wisata yang berada di
kabupaten jombag, kecamatan memiliki carang wulung memiliki ciri khas masing
bergam kekayaan potensi wisata baik alami masing. Kampung djawi diciptakan secara
dan buatan, hal ini didukung oleh buatan namun dengan konsep kental nuansa
ketersediaannya potensi wisata alam yang jawa dan keasrian hawa pedesaan, banyu
sangat beragam, sebab kecamatan mili menjadi destinasi wisata dengan
wonosalam berada di dataran tinggi adanya ketersedian aliran alami yang jernih
diwilayah kaki gunung anjasmara dengan sehingga mampu disulap menjadi wisata air
ketinggian 500-600 meter diatas alami yang dikelola secara modern,
permukaan air laut. begitupun dengan hutan pinus, dengan
Kecamatan wonosalam berada di kekayaan alami dan ciri khas alami hutan
ujung timur kabupaten jombang, destinasi pinus, dikemas dengan modern sehingga
wisata juga banyak yg bisa di kunjungi menjadi objek wisata yang sangat menarik
sebut saja Goa Jepang, Goa Sriti, Goa untuk menjadi spot foto, bahkan sering
Sigolo Golo, PD Perkebunan Pangklungan, dijadikan tempat aktifitas mini outbond,
Air Terjun Pengajaran, Wisata Bukit Pinus atau sesi preewed.
(WBP) carangwulung, Air Terjun Berdasarkan data dari setiap
Pemgayom, Air Terjun Selo Lapis, Air pengelola atau pemilik objek wisata dari
Terjun Sekar Pudak Sari, Air Terjun kampung jawi memiliki pertumbuhan
Sekelip dan masih banyak lagi wisata2 di kunjungan sekitar 15%, hutan pinus 11,8%,
wonosalam yg wajib di kunjungi.Semua itu dan banyu mili 8%, tentu dari data tersebut
tak ayal peran serta masyarakat yg menjaga jumlah peningkatan kunjungan yang dalam
keasrian alam sekitar. Perkembangan taraf sedikit bahkan kurang mensupply
pariwisata dikabupaten jombang semakin pertumbuhan kunjungan wisata di
meriah dengan adanya beberapa festifal kabupaten jombang. Pemerinta, pemilik,
guna menunjang kunjungan wisata. dan masyarakat harus bekerjasama dalam
Berdasarkan data statistik dari meningkatkan jumlah kunjungan wisata,
DISPAR kabupaten Jombang menunjukkan semakin meningkat kunjungan wisata
adanya peningkatan sekitar 2,1% setiap otomatis juga akan meningkatkan taraf
tahun sejak 2007 – 2012, dan mengalami ekonomi lokal. Dari data tersebut harus
pengingkatan signifikan sejak 2013-2018 ditangani serius untuk menjadi fokus adalah
dengan indeks peningkatan sekitar 21%. bagaimana cara peningkatan kunjungan
Obkjek kunjungan wisata terbanya berasal wisata, dengan beragam fasilitas yang
dari beberapa destinasi wisata yang berada sudah tersedia.
di kecamatan wonosalam. Tentu hal ini Anis selaku kepala desa carang
menjadi angin segar bagi kecamatan wulung menyatakn bahwa selama ini
wonosalam baik pemerintah maupun menurut pengamatan kami kunjungan
masyarakat lokal untuk mulai serius wisata “ya aji mumpung” artinya objek
menangani pengelolaan objek wisata. wisata yang ada menjadi wisata alternatif,
Pariwisata menjadi sendi penunjang utama bukan menjadi destinasi wisata utama , hal
yang mampu meningkatkan taraf ekonomi ini mempertegas adanya permasalahan
masyarakatnya. Salah satu kecamatan dalam pengelolaan wisata di desa carang
wonosalam yang memiliki objek wisata wulung, banyu mili dan hutan pinus belum
paling populer berada di desa carang banyak memanfaatkan atau melaksanakan
wulung, di desa ini terdapat objek wisata pemasaran pariwisata, kampung djawi
tempat edukasi dan outbond kampung sudah bagus, sering ada event, bahkan
djawi, wisata air alami banyu mili, dan sudah menggunakan web sebagai media
wisata hutan pinus dengan beragam spot promosi.
Salah satu cara yang bisa digunakan objek wisata yang ada didesa carang
untuk meningkatkan jumlah kunjungan wulung kecamatan wonosalam.
wisata adalah dengan merubah
memodifikasi strategi pemasaran yang
digunakan, dengan kunci memodifikasi TINJAUAN PUSTAKA
strategi pemasaran ditambah lagi dengan KOMUNIKASI PARIWISATA
perkembangan media yang sangat kencang, Pariwisata diatur dalam Undang-
diyakini mampu meningkatkan kunjungan Undang No.10 Tahun 2009 tentang
wisata. Strategi komunikasi pariwisata Kepariwisataan, terdapat dalam Bab I pasal
meliputi teknik memperkenalkan, 1 menerangkan wisata adalah kegitan
mengkomunikasikan, hingga membranding perjalanan yang dilakukan oleh seseorang
objek wisata, sehinga apabila seudah pada atau sekelompok orang dengan
tahap branding pariwisata maka objek mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan
wisata memiliki kekuatan untuk mampu rekreasi, pengembangan pribadi, atau
menjaga eksistensi dari ketatnya persaingan mempelajari keunikan daya tarik wisata
objek wisata lain disekitar atau bahkan yang dikunjungi dalam jangka waktu
daerah lain. Strategi pemasaran pariwisata sementara. Pariwisata merupakan beragam
telah banyak di terapkan objek wisata lain kegiatan wisata dengan adanya dukungan
dan hasilnya sangat menggesankan, beragam fasilitas disertai dengan layanan
didapatkan dari Ali (2012), penerapan yang disediakan oleh masyarakat lokal,
startegi pemasaran pariwisata yang pemilik, pengelola, dan pemerintah.
dikonsep modern akan mamapu menunjang
peningkatan kunjungan wisata hingga 35%- DAYA TARIK
46% per tahun. Daya tarik destinasi pariwisata
Berdasarkan masalah yang dimiliki adalah tempat atau lokal yang secara
oleh beragam objek wisata yang ada didesa geografis yang letaknya berbeda dalam satu
carang wulung, yaitu jumlah kunjungan atau lebih wilayah administratif yang
yang mengaami peningkatan sedikit bahkan didalamnya terdapat daya tarik objek
cenderung stagnan, perlu adanya sentuhan wisata, fasilitas penunjang wisata,
strategi pemasaran pariwisata yang bisa aksesibilitas, masyarakat serta wisatawan
diterapkan oleh pengelola objek wisata yang saling berkaitan dan melengkapi
yang nanti tujuan utamanya adalah untuk terwujudnya kegiatan pariwisata
memberikan kontribusi dalam peningkatan yang nyaman dan menyenangkan.
jumlah pengunjung wisata lokal, daerah,
hingga turis asing. Karena apabila PROMOSI
dicermati objek wisata yang ada didesa Promosi adalah perusahaan dari
carang wulung kecamatn wonosalam sudah pemasar dalam menginformasikan dan
tersedia dengan sangat bagus dan fasilitas mempengaruhi orang lain atau pihak yang
yang lengkap, namun memiiki masalah tertarik untuk melakukan transaksi atau
dalam peningkatan jumlah kunjungan. menukarkan produk atau layanan yang
Apabila dicermati lebih dalam, dipasarkan. Pengaruh promosi pada
maka peneliti merumuskan rumusan kualitas produk baru menyimpulkan
masalah bagaimana cara meningkatkan kepercayaan dan penilaian konsumen pada
jumlah pengunjung objek wisata yang ada kualitas dapat dibangun dengan membina
dicarang wulung dengan memanfaatkan hubungan dekat antara produsen dengan
penerapan strategi pemasaran pariwisata. konsumen melalui pendekatan strategi
Dan memiliki tujuan penelitian yaitu promosi yang tepat. Promosi dapat diukur
mengetahui serta menganalisa strategi melalui daya tarik promosi, jangkauan
pemasaran pariwisata yang tepat untuk promosi, frekuensi promosi dan efektivitas
mampu meningkatkan jumlah kunjungan promosi. Promosi menyebabkan konsumen
menjadi lebih sensitif terhadap harga dan Pemasaran Pada dasarnya
sinyal promosi memiliki efek positif pada komunikasi adalah proses penyampaian
perilaku konsumen dalam pemilihan informasi, pesanan, dan ide dari satu orang
produk. (Craven, Davids W. 1995. ke orang lain sehingga di antara mereka ada
“Pemasaran Strategi”, Jilid 1-2 Edisi interaksi. Strategi Promosi Layanan
Terjemahan. Erlangga.) Pariwisata dalam Meningkatkan Jumlah
Pengunjung (Roby F.:247}