Sie sind auf Seite 1von 9

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

ANALISIS RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN PAPARAN SULFUR


DIOKSIDA (SO2) UDARA AMBIEN PADA PEDAGANG KAKI LIMA DI
TERMINAL BUS PULOGADUNG, JAKARTA TIMUR

Kunti Wijiarti, Yusniar Hanani D, Nikie Astorina Yunita D


Bagian Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
Email: kuntiwijiarti@gmail.com

Abstract : The contribution of air pollution in urban areas around 87% comes
from transportation activities. Pulogadung Bus Station in East Jakarta is one of
the potential sites in pollution emissions of SO2 gas. Street vendors are the
population most at risk for contamination of vehicle exhaust gases. The purpose
of this research was analyze the level of non-carcinogenic health risks of
exposure to SO2 against street vendors at Pulogadung Bus Station due to
transportation activities. This research used observational research with
approach Environmental Health Risk Assessment. The population in this
research was 140 street vendors at Pulogadung Bus Station with a sample of 60
street vendors. SO2 measurements performed by pararosanilin method using a
spectrophotometer. The results showed the average concentration of SO2 at
Pulogadung Bus Station was 133,78 ug/m3 which means it is still well below the
standards set by the Governor Decree No. 551 of 2001. The average weight of
respondents 58 kg, the average daily exposure time 13 hours/day, the average
frequency of exposure 329 days/year and the average duration of exposure for
15 years. The average intake of SO2 real time is 0.01461 mg/kg/day and intake
life time is 0.02412 mg/kg/day. The average RQ in real time exposure is 0.5619
mg/kg/day and the life time of exposure is 0.9278 mg/kg/day. Characteristics of
non-carcinogenic health risks of exposure to SO2 on street vendors at
Pulogadung Bus Station in East Jakarta indicate that as many as 13 street
vendors (21.67%) exposure in real time and 19 street vendors (31.67%) in the life
time risk exposure resulting from exposure to SO2. The conclusion of this study is
street vendors in Pulogadung Bus Station have categories yet non carcinogenic
health risk by exposure to SO2.

Keywords : Environmental Health Risk Assessment, SO2, Bus Station, street


vendors

PENDAHULUAN merupakan salah satu penyumbang


Latar Belakang terbesar polusi udara di kota. Polusi
Sekitar 87 % kontribusi udara yang dikeluarkan bisa berupa
pencemaran udara berasal dari karbon monoksida, nitrogen oksida,
sektor transportasi. Pembakaran sulfur oksida, partikel padatan
bensin yang tidak sempurna dalam seperti timbal. Senyawa-senyawa
mesin kendaraan bermotor tersebut bisa dijumpai dalam bahan
983
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

bakar kendaraan bermotor dan pengaruh langsung terhadap


minyak pelumas mesin. manusia terutama karena sifat iritasi
Meningkatnya jumlah kendaraan dari gas itu sendiri. SO2 ini dapat
bermotor yang menggunakan bahan menyebabkan penyakit bronchitis,
bakar fosil (minyak) menyebabkan emphisemia dan lain – lain, serta
udara yang kita hirup di sekitar kita penderita penyakit saluran
menjadi tercemar oleh gas-gas pernafasan menjadi lebih parah
buangan hasil pembakaran. keadaannya.8
Rancangan mesin pada kendaraan Terminal merupakan salah satu
bermotor serta kualitas bensin ikut tempat berkontribusi dalam
menentukan jumlah pencemaran pencemaran udara. Terminal Bus
yang akan ditimbulkan.1,2 Antar Kota Antar Provinsi
Masalah kesehatan lingkungan Pulogadung merupakan salah satu
utama yang terjadi di dunia adalah terminal terbesar di Jakarta yang
pencemaran udara, terutama terjadi terletak di Jalan Perintis
di negara – negara yang sedang Kemerdekaan No. 1 Pulo Gadung
berkembang.3 Secara regional Jakarta Timur. Luas lahan Terminal
negara – negara berpenghasilan Pulogadung 35.196 m2 (3,5 ha),
rendah dan menengah di wilayah trayek yang dilayani berjumlah 103
Asia Tenggara dan Pasifik memiliki trayek, jumlah bus kota 814
beban penyakit terkait polusi udara kendaraan (bus besar, sedang dan
terbesar pada tahun 2012, dengan kecil) dan jumlah bus antar kota 470
total 3,3 juta kematian akibat polusi kendaraan. Keberadaan industri-
udara dalam ruangan dan 2,6 juta industri yang berjarak ± 1 km dari
kematian yang berhubungan dengan terminal juga ikut berperan
polusi udara di luar ruangan.4 Salah mengeluarkan gas pencemar udara
satu sumber pencemaran udara di lainnya yang mempunyai dampak
luar ruangan yaitu berasal dari negatif terhadap kesehatan
sektor transportasi. Penggunaan manusia.
BBM pada transportasi akan Hasil pemantauan Dinas
mengemisikan debu SPM Lingkungan Hidup Kota Jakarta
(Suspended Particulate Metter) SO2, memperlihatkan konsentrasi zat
NO2, debu TSP, debu PM10, dan pencemar SO2 di kawasan
Pb.5 Pulogadung tahun 2011 konsentrasi
Berdasarkan Peraturan SO2 sebesar 28,89 µg/m3, tahun
Pemerintah Republik Indonesia No 2012 sebesar 34,36 µg/m3, tahun
41 tahun 1999, salah satu parameter 2013 sebesar 69,33 µg/m3 dan pada
pencemaran udara adalah sulfur tahun 2014 sebesar 83,54 µg/m3.9
dioksida (SO2). SO2 mempunyai Pengukuran konsentrasi SO2
karakteristik bau yang tajam dan tersebut menunjukkan setiap
tidak terbakar di udara. SO2 tahunnya selalu mengalami
terbentuk saat terjadi pembakaran peningkatan, akan tetapi masih di
bahan bakar fosil yang mengandung bawah mutu berdasarkan SK
sulfur.6 Berdasarkan SK Gubernur Gubernur Nomor 551 tahun 2001
Nomor 551 tahun 2001 baku mutu baku mutu untuk Sulfur dioksida
untuk Sulfur dioksida adalah 900 adalah 900 µg/m3 / 1 jam
µg/m3 / 1 jam pengukuran.7 Sulfur pengukuran.
dioksida (SO2) di udara mempunyai
984
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Tingginya aktivitas kendaraan manusia yang terpapar adalah


umum di Terminal Bus Pulogadung metode Analisis Risiko Kesehatan
juga diikuti dengan berbagai aktivitas Lingkungan (ARKL). ARKL yaitu
manusia. Selain penumpang dan studi yang memperkirakan tingkat
awak kendaraan bermotor tersebut, risiko kesehatan secara kuantitatif
pedagang yang berjualan di sekitar bagi mereka yang terpajan oleh zat
kawasan terminal merupakan pencemar yang berasal dari
populasi yang paling berisiko berbagai sumber baik fisik, kimia
terhadap pencemaran gas buangan dan biologis.12
kendaraan di Terminal Bus Tujuan penelitian ini yaitu
Pulogadung. Jumah pedagang kaki menganalisis tingkat risiko
lima (PKL) di sekitar kawasan kesehatan non karsinogenik paparan
Terminal Pulogadung sebanyak 145 SO2 terhadap pedagang kaki lima
orang. Waktu di terminal pajanan (PKL) di Terminal Bus Pulogadung
pedagang lebih lama dibandingkan akibat aktivitas transportasi.
dengan penumpang dan awak
kendaraan bermotor. METODE PENELITIAN
Studi pendahuluan yang telah Desain penelitian yang
dilakukan ke dua pedagang kaki lima digunakan adalah penelitian
di Terminal Bus Pulogadung yaitu observasional dengan pendekatan
didapatkan bahwa PKL masing- Analisis Risiko Kesehatan
masing telah berjualan di terminal Lingkungan. Populasi subjek pada
selama lima dan delapan tahun penelitian ini adalah pedagang kaki
dengan lama kerja dalam sehari lima (PKL) di Terminal Bus
berkisar 12-15 jam. Para pedagang Pulogadung Jakarta Timur berjumlah
kaki lima juga sering merasakan sekitar 140 orang dan didapatkan
batuk-batuk, sesak nafas serta iritasi jumlah sampel dengan
mata. Hal ini diduga bahwa para menggunakan rumus slovin yaitu 60
PKL terpajan oleh emisi gas polutan orang. Terdapat 4 titik yang akan
salah satunya gas SO2 oleh dijadikan sampel objek penelitian.
kendaraan bermotor di lingkungan Titik 1 berada di pos
Terminal Bus Pulogadung. pemberangkatan bus/armada, titik 2
Hasil studi yang dilakukan oleh berada di pintu masuk terminal, titik
Ditjen PPM & PL, tahun 1999 pada 3 berada di pintu keluar terminal
pusat keramaian di tiga kota besar di berdekatan dengan emplasment
Indonesia seperti Jakarta, jalur busway Pulogadung dan titik 4
Yogyakarta, dan Semarang berada di antara jalur pool satu dan
menunjukkan gambaran sebagai dua.
berikut: kadar debu (SPM) 280 Pengumpulan data penelitian
µg/m3, kadar SO2 sebesar 0,76 ppm dilakukan dengan cara pengukuran
(1.990 µg/m3), dan kadar NOx konsentrasi SO2 di 4 titik Terminal
sebesar 0,50 ppm (940 µg/m3). Bus Pulogadung, wawancara,
Angka tersebut telah melebihi nilai penimbangan berat badan,
ambang batas/standar kualitas observasi dan dokumentasi. Analisis
udara.10,11 data menggunakan Analisis univariat
Salah satu metode untuk yaitu analisis deskriptif dengan
mengukur tingkat risiko kesehatan pembuatan tabel dan distribusi
akibat pajanan toksikan pada frekuensi serta analisis data dengan
985
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

menggunakan analisis risiko dibandingkan dengan


kesehatan lingkungan, yaitu terdiri perempuan yang lebih banyak
dari identifikasi bahaya, analisis melakukan aktivitas di dalam
dosis-respon, analisis pemajanan ruangan.14
dan karakteristik risiko. Perilaku merokok dari 60
responden menunjukkan bahwa
sebagian besar PKL memiliki
HASIL DAN PEMBAHASAN kebiasaan merokok yaitu
A. Karakteristik Responden tergolong perokok sedang yang
Tabel 1 Karakterisitik Pedagang menghabiskan sekitar 10-20
Kaki Lima di Terminal Bus batang per harinya. Asap rokok
Pulogadung yang dihasilkan dapat
N Karakteristik Jumlah Presenta mempengaruhi sistem eskalator
o Responden (Orang se (%) mukosiliar, yang dapat
Terbesar ) mempermudah sampainya debu
1 Umur >34 48 80,0 ke saluran napas bawah
tahun sehingga dapat memperparah
2 Pendidikan 20 33,0
keadaan.15
SD
3 Penggunaan 60 100 Seluruh responden tidak
APD menggunakan APD yaitu mesker
(masker) pada saat bekerja. Masker
4 Merokok (10- 18 30,0 berguna untuk mereduksi jumlah
20 partikel yang kemungkinan dapat
batang/hari) terhirup dan melindungi
masuknya polutan udara atau
Rata-rata umur responden partikel-partikel yang lebih besar
yaitu berumur 43 tahun, dan ke dalam saluran pernafasan.16
berdasarkan Depkes tahun 2009 A. Identifikasi Bahaya
pada umur 43 tahun termasuk SO2 mempunyai karakteristik
dalam kategori umur dewasa bau yang tajam, tidak berwarna
akhir. Umur dapat berpengaruh dan tidak terbakar di udara,
terhadap toksisitas karena pada sedangkan sulfur trioksida
usia lanjut (>45 tahun) terjadi merupakan komponen yang
penurunan fungsi organ tubuh tidak reaktif. Gas SO2 masuk ke
sehingga mempengaruhi dalam tubuh manusia dapat
metabolisme dan penurunan melalui hidung dan mulut dengan
kerja otot.13 cara bernapas dalam.
Jenis kelamin yang menjadi Berhubung dengan kelarutan
responden dalam penelitian ini gas SO2 cukup tinggi, maka
yaitu hanya laki-laki. Kapasitas dapat dengan cepat
paru yang dimiliki laki-laki menyebabkan iritasi bronchus,
berbeda dengan perempuan. bronchiole dan alveoli sehingga
Kapasitas paru yang tidak produksi selaput dan lendir
normal lebih banyak dialami oleh (mucosa) meningkat. Hal ini
laki-laki karena aktivitas laki-laki akan menyebabkan resistensi
lebih banyak melakukan di luar saluran udara pernapasan
rumah dan sering terpapar oleh meningkat dan akan
risk agent di lingkungan kerja
986
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

menyebabkan konstriksi ditetapkan, hal tersebut


bronchus.17 dapat dikarenakan pada saat
B. Analisis Dosis-Respon pengukuran di beberapa titik
Nilai RfC yang digunakan lokasinya dekat dengan
untuk risk agent SO2 adalah bangunan, sebab alat yang
0,026 mg/kg/hr yang diperoleh digunakan untuk pengukuran
berdasarkan ketetapan dari SO2 dibutuhkan aliran listrik.
EPA/NAAQS 1990.18 Berdasarkan Kemenlh tahun
C. Analisis Pemajanan 2007, adanya dorongan
1) Konsentrasi Sulfur dioksida angin, polutan akan
(SO2) terdispersi (tersebar)
Pengukuran konsentrasi mengikuti arah angin
SO2 tertinggi terdapat pada tersebut. Sebagian polutan
titik 3 yaitu di dekat jalur dalam perjalanannya dapat
busway yaitu sebesar 164,41 terdeposisi (deposited) atau
µg/m3 dan terendah pada titik mengendap ke permukaan
2 yaitu bertempat di pintu tanah, air, bangunan, dan
masuk yaitu sebesar 101,72 tanaman. Sebagian lainnya
µg/m3 dan untuk rata-rata akan tetap tersuspensi
konsentrasi SO2 di Terminal (suspended) di udara.
Bus Pulogadung sebesar Seluruh kejadian tersebut
133,78 µg/m3 / 0,134 mg/m3 / akan mempengaruhi
0,05 ppm. Konsentrasi konsentrasi polutan-polutan
tersebut masih di bawah di udara ambien atau dengan
mutu yang ditetapkan yaitu kata lain, mengubah kualitas
berdasarkan SK Gubernur udara ambien.19
Nomor 551 Tahun 2001 baku Konsentrasi polutan
mutu untuk Sulfur dioksida udara dipengaruhi oleh faktor
(SO2) adalah 900 µg/m3 / 1 meteorologi yaitu diantaranya
jam pengukuran. suhu, kelembaban, tekanan
Mobilitas kendaraan di udara serta arah dan
Terminal Bus Pulogadung kecepatan angin.20 Faktor
seperti bus, busway, dan meteorologi pada tiap-tiap
angkutan umum lainnya titik menghasilkan besar
cukup padat yang suhu, kelembaban dan
mengakibatkan pada siang tekanan yang berbeda-beda.
hari kadar SO2 di Terminal Rata-rata suhu di Terminal
Bus Pulogadung meningkat. Bus Pulogadung yaitu
Penggunaan bahan bakar 33,25oC, kelembaban 51,5%
yang mengandung kadar dan tekanan 757,9 mmHg.
sulfur yang tinggi juga dapat 2) Karakteristik Antropometri
mempengaruhi kadar SO2 di Hasil penimbangan
udara, seperti penggunaan menunjukkan rata-rata berat
bahan bakar fosil kendaraan. badan pedagang kaki lima di
Pengukuran konsentrasi Terminal Bus Pulogadung
SO2 di Terminal Bus yaitu 58,32 kg. Berat badan
Pulogadung masih dibawah terbesar pada responden
baku mutu yang telah yaitu 105 kg dan terendah 35
987
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

kg serta standar deviasi Hasil analisa univariat


13,137. Semakin kecil berat rata-rata asupan real time
badan individu maka akan sebesar 0,0146 mg/kg/hari
semakin besar dosis internal dan asupan life time sbesar
yang diterima.21 Hal ini 0,0241 mg/kg/hari. Nilai
disebabkan karena maksimum asupan real time
seseorang dengan berat yang diperoleh yaitu 0,0595
badan yang lebih besar akan dan nilai minimum sebesar
memiliki kandungan nutrisi 0,0006 sedangkan nilai
yang lebih banyak maksimum asupan life time
dibandingkan dengan yang diperoleh yaitu 0,0595
seseorang yang lebih kecil dan nilai minimum sebesar
sehingga akan memiliki risiko 0,0073.
yang lebih kecil.22 Nilai laju Nilai asupan
inhalasi untuk menghitung menunjukkan dosis aktual
asupan digunakan SO2 yang diterima oleh
berdasarkan US-EPA responden setiap hari per
dengan default untuk orang kilogram berat badannya.
dewasa adalah 0,83 Hasil perhitungan asupan
m3/jam.18 menunjukkan bahwa nilai
3) Pola Aktivitas asupan semakin besar
Rata-rata lama bekerja seiring dengan semakin
dari responden yaitu 13 jam besarnya konsentrasi SO2.
dalam sehari dengan lama Besarnya nilai asupan
bekerja tertinggi adalah 24 berbanding lurus dengan nilai
jam dan terendah 5 jam. konsentrasi bahan kimia, laju
Rata-rata frekuensi pajanan asupan, waktu pajanan,
dalam setahun yaitu 329 hari frekuensi pajanan dan durasi
dengan frekuensi tertinggi pajanan, yang artinya
adalah 365 hari dan terendah semakin besar nilai tersebut
255 hari. Rata-rata durasi maka akan semakin besar
pajanan responden yang pula nilai asupannya.
telah bekerja sebagai Sedangkan nilai asupan
pedagang kaki lima di berbanding terbalik dengan
terminal Pulogadung yaitu 15 berat badan dan periode
tahun dengan durasi tertinggi waktu rata-rata, yang artinya
yaitu 38 tahun dan terendah semakin besar nilai tersebut
2 tahun. maka akan semakin kecil
Waktu, frekuensi dan nilai asupan (risiko
durasi pajanan sangat kesehatan). Faktor yang
berpengaruh terhadap nilai mempengaruhi jumlah
asupan. Semakin lama asupan yang masuk ke
bekerja di lingkungan yang dalam tubuh yaitu
mengandung gas polutan diantaranya yaitu umur, jenis
semakin besar pula asupan kelamin, kebiasaan merokok
gas yang terhirup dan masuk dan penggunaan masker.
ke dalam tubuh pekerja.21 D. Karakteristik Risiko
4) Perhitungan Asupan
988
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Hasil perhitungan risiko Terminal Bus Pulogadung


paparan sulfur dioksida pada dengan RQ sebesar 1,0470.
pedagang kaki lima di Terminal
Bus Pulogadung Jakarta Timur KESIMPULAN
menunjukkan bahwa responden 1) Konsentrasi sulfur dioksida (SO2)
pada pajanan real time sebanyak di Terminal Bus Pulogadung
13 orang (21,67%) berisiko Jakarta Timur rata-rata sebesar
akibat paparan SO2 dan 47 133,78 µg/m3 dengan
orang (78,33%) tidak berisiko konsentrasi maksimum 164,41
paparan SO2 di Terminal Bus µg/m3 dan minimum 101,72
Pulogadung. Sedangkan pada µg/m3. Konsentrasi tersebut
pajanan lifel time sebanyak 19 masih di bawah baku mutu yang
orang (31,67%) berisiko akibat telah ditetapkan.
paparan SO2 dan sebanyak 41 2) Karakteristik antropometri dan
orang (68,33%) tidak berisiko pola aktivitas pedagang kaki lima
paparan SO2 di Terminal Bus di Terminal Bus Pulogadung
Pulogadung. Jakarta Timur yaitu dengan rata-
Hasil survei pendahuluan rata berat badan 58 kg, waktu
yang telah dilakukan, sebagian pajanan 13 jam/hari, frekuensi
besar pedagang kaki lima sering pajanan 329 hari/tahun dan
merasakan batuk-batuk, sesak durasi pajanan 15 tahun.
nafas serta menimbulkan iritasi 3) Rata-rata asupan SO2 pada
mata. Pedagang kaki lima di seluruh responden yaitu asupan
Terminal Bus Pulogadung yang realtime 0,01461 mg/kg/hari
berisiko kesehatan non dengan standar deviasi 0,6292
karsinogenik paparan gas SO2 dan asupan lifetime 0,02412
menunjukkan bahwa mereka mg/kg/hari dengan standar
bekerja 7 hari dalam seminggu deviasi 0,4881.
tanpa memperhatikan hari libur 4) Karakteristik risiko pedagang
dan berisiko tinggi terjadinya kaki lima di Terminal Bus
keracunan gas SO2 yang Pulogadung Jakarta Timur
dikarenakan akibat paparan gas menunjukkan bahwa sebanyak
SO2 yang secara terus-menerus 13 orang (21,67%) pajanan real
terjadi pada PKL. Dampak yang time dan 19 orang (31,67%)
ditimbulkan akibat paparan gas pada pajanan life time berisiko
SO2 yaitu memberikan efek akibat paparan SO2.
negatif pada sistem pernapasan 5) Pedagang kaki lima di Terminal
dan fungsi paru-paru. Bus Pulogadung memiliki
Pada perkiraan risiko kategori aman atau belum
kesehatan non karsinogenik berisiko kesehatan non
pada tahun selanjutnya, dibuat karsinogenik oleh paparan SO2.
tingkat risiko pada 15 tahun, 20
tahun dan 25 tahun ke depan SARAN
yang didapatkan hasil bahwa 1. Bagi Dinas Perhubungan Jakarta
pada 25 tahun yang akan datang Timur
akan berisiko kesehatan non Memantau kondisi setiap
karsinogenik paparan gas SO2 kendaraan yang beroperasi dan
pada pedagang kaki lima di
989
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

merawat mesin kendaraan Copenhagen: WHO Library


bermotor agar tetap baik. Cataloguing in Publication Data,
2. Badan Kesehatan Lingkungan 2005.
DKI Jakarta 4. World Health Organization
Melakukan pemantauan dan (WHO). National burden of
pengukuran kualitas udara disease due to indoor air
secara rutin di Terminal Bus pollution, 2014, (online)
Pulogadung Jakarta Timur. (http://www.who.int/indoorair/pub
lications/ nationalburden/en/,
3. Bagi Pedagang di Terminal Bus diakses 03 Maret 2016).
Pulogadung Jakarta Timur 5. Nukman A, Rahman A, Warouw
Dapat mengurangi aktivitas S, Ichsan M, Setiadi, Akib CR.
di kawasan terminal dengan Analisis dan Manajemen Risiko
mencari tempat untuk PKL Kesehatan Pencemaran Udara:
beristirahat yang tidak Studi Kasus di Sembilan Kota
berdekatan dengan sumber Besar Padat Transportasi. Subdit
polutan udara dan aman. Pengendalian Dampak
4. Bagi Penelitian Selanjutnya Pencemaran Udara, Jakarta,
Bagi peneliti lain yang ingin Ditjen P2M & PL Depkes RI,
melakukan studi ARKL di 2005.
Terminal Bus Pulogadung 6. Wardhana WA. Dampak
Jakarta diharapkan : Pencemaran Lingkungan (Edisi
1. Dapat menganalisis Revisi). Yogyakarta: Penerbit
hubungan antara hasil ARKL Andi, 2004.
dengan gangguan 7. Pemerintah Daerah DKI Jakarta.
pernapasan populasi berisiko Surat Keputusan Gubernur
di Terminal Bus Pulogadung Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta Timur. Jakarta No 551/2001 tentang
2. Penelitian pengukuran udara Standar Baku Mutu Udara Bebas
yang dilakukan lebih dari 1 DKI Jakarta. 2001.
hari untuk lebih 8. Depkes. Parameter Pencemar
menggambarkan kualitas Udara dan Dampaknya bagi
udara di Terminal Bus Kesehatan, 1994,(online),
Pulogadung Jakarta Timur. (http://www.depkes.go.id/downlo
ads/Udara.PDF, diakses 28
DAFTAR PUSTAKA Februari 2016).
1. Soedomo. Pencemaran Udara. 9. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Bandung: Penerbit ITB, 2001. Laporan Status Lingkungan
2. Hasan W. Pencegahan Hidup Daerah Provinsi Daerah
Keracunan Timbal Kronis Pada Khusus Ibukota Jakarta, (online),
Pekerja Dewasa Dengan (http://www.bplhd.jakarta.go.id/,
Suplemen Kalsium. Makara diakses 27 Februari 2016).
Kesehatan Vol.16 No.1. 10. Depkes RI. Rencana
Univesitas Sumatera Utara, Pembangunan Kesehatan
2012. Menuju Indonesia Sehat 2010,
3. World Health Organization Jakarta, 1999, (online)
(WHO). Health Effects of (www.depkes.go.id, diakses 27
Transport-Related Air Pollution. Februari 2016).
990
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

11. DITJEN PPPM Dan PL Surabaya: Airlangga University


Departemen Kesehatan R.I. Press, 2010.
Jakarta. Parameter Pencemaran 18. US.EPA. Comments on the Use
Udara dan Dampaknya of Methylcyclopentadienyl
Terhadap Kesehatan, 1999, Manganese Tricarbonyl in
(online) Unleaded Gasoline, New York,
(http://perpustakaan.depkes.go.i U.S. Environmental Protection
d, diakses 4 Maret 2016). Agency, Office of Research and
12. Kementrian Kesehatan Development, 1990.
Direktorat Jenderal PP dan PL: 19. Kementerian Negara Lingkungan
Pedoman Analisis Risiko Hidup. Rencana Aksi Nasional
Kesehatan Lingkungan (ARKL). dalam Menghadapi Perubahan
2012, (online) Iklim, 2007, (online),
(http://reporsitory.ipb.ac.id/bitstre (http://www.menlh.go.id/, diakses
am/handle/123456789/8599/200 01 April 2016).
6aru.pdf, diakses 23 Maret 20. Fardiaz S. Polusi Air dan Udara.
2016). Yogyakarta: Kanisius, 2003.
13. Azizah. Keperawatan Lanjut 21. Rahman A. Analisis Risiko
Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu, Kesehatan Lingkungan. Depok:
2011. Pusat Kajian Kesehatan
14. Umar PR. Faktor-faktor yang Lingkungan dan Industri FKM UI,
mempengaruhi Kapasitas Paru 2005.
Peternak Ayam. Gorontalo: 22. Rantetampang AL. Modifikasi
Universitas Negeri Gorontalo, Model Honai Untuk Menurunkan
2013, (online), Paparan SO2 dan NO2 Di
(http://kim.ung.ac.id/index.php/KI Wamena, Papua. Makassar:
MFIKK/article/download/2701/26 Ilmu Kedokteran Unhas, 2013,
77, diakses tanggal 13 Juni (online),
2016). (repository.unhas.ac.id:4001/digil
15. Elizabeth J. Buku Saku ib/files/disk1/13/--alrantetam-
Patofisiologi. Jakarta: EGC, 633-1-13-a.l.-4.pdf, diakses
2000. tanggal 13 April 2016).
16. Carlisle DL, Pritchard DE, Singh
J, Owens BM, Blankenship LJ,
Orenstein JM, et al. Apoptosis
and P53 Induction In Human
Lung Fibroblasts Exposed to
Chromium(VI) : Effect of
Ascorbate and Tocopherol.
Washington DC: Toxicological
Sciences, 2000, (online),
(http://toxsci.oxfordjournals.org/c
ontent/55/1/60.full, diakses pada
19 Juni 2016).
17. Mukono HJ. Pencemaran Udara
dan Pengaruhnya Terhadap
Gangguan Saluran Pernapasan.

991

Das könnte Ihnen auch gefallen