Sie sind auf Seite 1von 12

Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar 41

p-ISSN 2442-4544 e-ISSN 2550-0252 Volume 5 Nomor 1, April 2018

PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCE PADA


TIPE KECERDASAN LINGUISTIK

ENGLISH LEARNING BASED ON MULTIPLE INTELLIGENCE IN TYPE OF


LINGUISTIC INTELLIGENCE
ABA Pradana1a
1Universitas Muhammadiyah Magelang, Indonesia
a Korespondensi:Agrissto Bintang Aji Pradana, Email: agrisstobintang@gmail.com
(Diterima: 31-03-2018; Ditelaah: 01-04-2018; Disetujui: 14-04-2018)

ABSTRACT
This study aims to describe the application of English language learning based on Multiple
Intelligence Theory on the type of linguistic intelligence and student responses in following
the learning of English. This research is a descriptive research, conducted in Madrasah
Ibtidaiyah Muhammadiyah Special Program Kartasura. Respondents in this study were
principals, English language teachers, and 34 students. Data were collected through
interview (semi-structured interview), observation, and questionnaire. Data were analyzed
by step (1) data reduction; (2) data display; (3) verification. The results revealed that the
students as a whole showed a positive response to the learning activities. As many as 88.2%
of students have motivation to participate in learning activities, 82% interested in the
material, and 79% like English subjects. In conclusion that students showed high intensity of
physical motion almost resembles the characteristics of students with kinesthetic and
naturalistic types and apply different concepts.
Keywords: english learning, linguistic intelligence, multiple intelligence.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penerapan pembelajaran bahasa Inggris berbasis
Multiple Intelligence Theory pada tipe kecerdasan linguistik serta respons siswa dalam
mengikuti pembelajaran bahasa Inggris. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif,
dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Program Khusus Kartasura.
Responden dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru pengampu bahasa Inggris, dan
34 siswa. Data dikumpulkan melalui wawancara (semistructured interview), observasi, dan
angket. Data dianalisis dengan langkah (1) data reduction; (2) display data; (3) verification.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa siswa secara keseluruhan menunjukkan respon
positif pada kegiatan pembelajaran. Sebanyak 88,2% jumlah siswa memiliki motivasi untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran, 82% tertarik pada materi, serta 79% menyukai mata
pelajaran bahasa Inggris. Kesimpulannya bahwa siswa menunjukkan intensitas gerak fisik
yang tinggi hampir menyerupai karakteristik siswa dengan tipe kinestetik dan naturalistik
dan menerapkan konsep yang berbeda.
Kata kunci: kecerdasan linguistik, multiple intelligence, pembelajaran bahasa Inggris

Pradana ABA. (2018). Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Multiple Intelligence pada Tipe
Kecerdasan Linguistik. Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 5(1): 41-
52.
42 Pradana Bahasa Inggris berbasis multiple intelligence

dasarnya siswa merupakan individu yang


PENDAHULUAN pasif dan memiliki karakter yang berbeda-
Bahasa Inggris dalam dua dekade terakhir beda. Oleh karena itu sebagai fasilitator,
sudah dimasukkan ke dalam kurikulum guru harus mampu mendesain
sekolah dasar. Kebijakan ini diterapkan pembelajaran yang mampu mengaktifkan
mengingat pentingnya bahasa Inggris kemampuan siswa untuk berkembang.
merupakan salah satu bahasa internasional Terlebih bahasa Inggris merupakan bahasa
dan diharapkan dapat dikuasai oleh asing sehingga butuh waktu lebih bagi siswa
masyarakat Indonesia. Dilihat dari sudut untuk menguasainya.
pandang perkembangan kognitif, pada usia Beberapa tahun terakhir, pembelajaran
sekolah dasar anak memilki kemampuan melalui pendekatan Multiple Intelligence
lebih untuk menyimpan di ingatan mereka menjadi fenomena di dunia pendidikan.
dalam jangka waktu yang lama apapun yang Sejumlah sekolah dari berbagai tingkatan
mereka alami dan pelajari (Uysal & Yavuz, usia mulai menerapkan teori ini pada
2015). Seperti halnya pembelajaran bahasa pembelajaran maupun
lainnya, keterampilan yang dikembangkan mengintegrasikannya ke dalam kurikulum
dalam pembelajaran bahasa Inggris meliputi termasuk dalam pembelajaran bahasa
keterampilan menyimak, berbicara, Inggris. Multiple Intelligence (MI)
membaca dan menulis. Pendekatan, metode, memandang bahwa manusia memiliki
model, serta strategi pun banyak banyak kecerdasan (Gardner, 1985).
dikembangkan dalam tujuan Kecerdasan sendiri didefinisikan sebagai
mengoptimalkan pembelajaran sehingga karakteristik yang bersifat biologis dan
akan tercapai kemampuan yang diharapkan. psikologis (Gardner, 1999) serta
Beberapa diantaranya adalah melalui kemampuan untuk menyelesaikan suatu
permainan, lagu, dongeng, bermain peran, permasalahan dalam kondisi tertentu
dan lainnya (Uysal & Yavuz, 2015). Model (Gardner, 1993; Hajhashemi, Ghombavani &
pembelajaran yang dikembangkan pun Amirkhiz, 2011; Vakili, 2013). Kecerdasan
beragam antara lain pembelajaran aktif inilah yang perlu untuk difasilitasi agar
(Demirci Assoc, 2017), pembelajaran kemampuan siswa dapat tercapai secara
kooperatif (Maria Abdullah, 2004), hingga optimal. Pembelajaran dilaksanakan melalui
penggunaan media dan teknologi dalam pendekatan secara menyeluruh dengan
pembelajaran (Basheer Nomass, 2013). memperhatikan karakter siswa mulai dari
Peningkatan kecerdasan, kelebihan, kecenderungan, dan
kemampuan siswa dapat tercapai melalui kepribadian mereka. Motivasi mereka pun
kegiatan pembelajaran. Saat ini akan meningkat seiring dengan
pembelajaran tidak lagi terpusat pada guru, diterapkannya pendekatan tersebut.
namun lebih sebagai pembimbing dan Motivasi merupakan suatu dorongan dalam
fasilitator dalam kegiatan belajar siswa. diri seseorang untuk belajar atau
Guru sebaiknya memperhatikan aspek yang melakukan suatu tindakan. Hal ini
dapat mendukung optimalisasi kemampuan menjadikan mereka siswa yang berkembang
siswa, salah satunya ialah dengan (Hajhashemi, Ghombavani & Amirkhiz,
memahami kelebihan dan kekurangan siswa 2011; Tirri & Nokelainen, 2012). Proses
(Hajhashemi, Ghombavani & Amirkhiz, belajar akan dirasa kurang bermakna dan
2011; Tirri & Nokelainen, 2012). Pada tidak efektif tanpa adanya motivasi untuk
Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar 43
p-ISSN 2442-4544 e-ISSN 2550-0252 Volume 5 Nomor 1, April 2018

belajar (Abbas & Khurshid, 2013; Ahmad et g. Kecerdasan interpersonal yaitu


al., 2014). kemampuan untuk bekerjasama dengan
Terdapat delapan kecerdasan dalam diri orang lain, serta berkomunikasi secara
manusia seperti dijelaskan di bawah ini. efektif dengan orang lain dalam suatu
kelompok. Hal ini juga berkaitan dengan
a. Kecerdasan linguistik yaitu kemampuan
kemampuan memahami maksud,
untuk menghubungkan kata-kata.
keinginan dan motivasi yang dimiliki
Kecerdasan ini berkaitan dengan
orang lain.
penggunaan bahasa secara lisan dan
tulis meliputi penguasaan kemampuan h. Kecerdasan naturalis yaitu kemampuan
bahasa yang bersifat fonologis, sintaksis, untuk mengenal dan mnegklasifikasikan
semantis, dan pragmatis. berbagai jenis spesies flora dan fauna
serta kemampuan untuk merawat,
b. Kecerdasan logis-matematis yaitu
menyayangi, dan berinteraksi dengan
kemampuan untuk menggunakan angka,
makhluk hidup atau dengan keseluruhan
mengemukakan alasan, serta
ekosistem (Armstrong, 2003; Gardner,
pemahaman logis terhadap operasi
1985).
matematis, proposisi, serta hipotesis.
Tipe kecerdasan di atas memiliki
c. Kecerdasan musikal yaitu kemampuan
untuk memahami dan membaca pola karakter masing-masing dalam berfikir, dan
belajar. Oleh karena itu, tiap kecerdasan
nada dan melodi. Kemampuan ini juga
memiliki cara dan metode tertentu yang
berkaitan dengan sensitifitas pada suara
mungkin saja berbeda dari tipe kecerdasan
dan irama.
lainnya. Ilustrasi pembelajaran berbasis
d. Kecerdasan spasial yaitu kemampuan
Multiple Intelligence yang ditulis oleh
untuk memahami lingkungan secara
(Armstrong 2003) memberikan gambaran
visual dan menampilkan perbedaan
bagaimana satu tujuan pembelajaran dapat
sesuai dengan persepsinya, meliputi
dielaborasikan ke dalam seluruh tipe
sensitifitas pada warna, garis, bentuk,
kecerdasan seperti penjelasan berikut:
ruang, dan hubungan antar elemen
a. Senin (kecerdasan Linguistik): siswa
tersebut.
mendengarkan penjelasan verbal,
e. Kecerdasan kinestetik yaitu kemampuan
membaca kalimat, dan melengkapi
untuk memanfaatkan gerak tubuh dan
kalimat dengan tanda baca (Armstrong
aktifitas fisik untuk menyelesaikan
2003). Tanda baca dijelaskan secara
masalah dan menyampaikan perasaan
verbal dan dengan kegiatan membaca
serta keinginan. Gerak fisik merupakan
siswa akan mudah memahami fungsi
faktor penting pada proses berfikir dan
dan perbedaan tanda baca. Hal ini
membantu meningkatkan kemampuan
disebabkan oleh kecenderungan siswa
olah pikir.
yang berfikir dan memahami melalui
f. Kecerdasan intrapersonal meliputi kata-kata baik secara lisan maupun
kemampuan untuk mengenal diri tertulis.
sendiri, mengenal suasana hati,
b. Selasa (kecerdasan spasial): guru
keinginan, dan motivasi. Hal ini
membuat gambar grafis yang
direfleksikan dalam kecakapan pada
menyerupai tanda baca seperti tanda
kedisplinan diri, pemahaman diri, serta
tanya dianalogikan dengan gambar kail,
penghargaan diri.
44 Pradana Bahasa Inggris berbasis multiple intelligence

tanda titik dengan sebuah poin, tanda e. Jumat (kecerdasan logis-matematis):


koma dengan rem, dan tanda seru siswa diberi 4 kotak yang menandakan 4
dengan tongkat yang diketuk. Ilustrasi tanda baca. Setelah itu, mereka memilih
dan analogi tersebut memberikan potongan kalimat yang tertulis pada
gambaran secara visual kepada anak kertas dan memasukkannya ke dalam
yang memudahkan anak dalam kotak sesuai dengan tanda baca yang
memahami fungsi suatu tanda baca. dibutuhkan (Armstrong, 2003). Kegiatan
Sebagai contoh, gambar kail membantu ini mempermudah mereka untuk
siswa untuk memahami dan mengingat berfikir dan memahami tanda baca.
bahwa tanda tanya memiliki persamaan Kegiatan tersebut serupa dengan
dengan kail yang digunakan untuk pengkodean dan pengklasifikasian yang
memancing seseorang untuk menjawab sesuai dengan karakter kecerdasan ini.
pertanyaan. Tanda koma dianalogikan f. Sabtu (kecerdasa interpersonal): siswa
dengan sebuah rem yang berfungsi dibagi menjadi kelompok dan diberi
sebagai alat untuk berhenti sementara kartu berisi tanda baca. setelah
pada pertengahan kalimat. Poin dibacakan kalimat yang membutuhan
dianalogikan sebagai akhir dari sebuah tanda baca, masing-masing melempar
pembicaraan. Sedangkan ketukan kartu tersebut ke dalam lingkaran pada
tongkat ke lantai mengibaratkan masing-masing kelompok (Armstrong,
seseorang yang sedang menyerukan 2003). Kegiatan ini mempermudah
sesuatu (Armstrong, 2003). Kegiatan ini siswa untuk memahami tanda baca
mempermudah mereka dalam melalui kerja sama kelompok.
memahami sesuatu karena mereka akan g. Senin (kecerdasan intrapersonal): siswa
lebih paham dan berfikir melalui gambar membuat kalimat menggunakan tanda
– gambar, grafik, atau segala sesuatu baca yang tepat mengenai diri mereka
yang mereka tangkap dan ingat secara sendiri (Armstrong, 2003). Sesuai
visual.
dengan karakter yang dimiliki, siswa
c. Rabu (kecerdasan kinestetik): guru dengan kecerdasan intrapersonal
memberi instruksi kepada siswa untuk memiliki kelebihan dalam mengenal dan
memperagakan bentuk tanda baca, mengatur diri mereka sendiri. Kegiatan
dapat berupa postur tubuh melengkung ini sangat sesuai dan mempermudah
dan sebagainya (Armstrong, 2003). mereka untuk memahami karena
Gerakan fisik yang mereka lakukan akan menghubungkan dengan diri serta
mempermudah mereka dalam kehidupan pribadi mereka.
mengingat dan memahami fungsi serta h. Selasa (kecerdasan naturalis): siswa
perbedaan tanda baca. menirukan suara binatang sebagai
d. Kamis (Kecerdasan musikal): siswa penanda pada tanda baca (Armstrong,
membuat suara-suara sebagai penanda 2003). Pada saat dibacakan kalimat,
tanda baca (Armstrong, 2003). Melalui mereka bersuara binatang sesuai dengan
kegiatan ini, siswa akan paham letak tanda baca yang diminta.
perbedaan tanda baca karena intonasi Kegiatan di atas merupakan penerapan
maupun notasi yang mereka buat pembelajaran berbasis Multiple Intelligence
memberikan makna dan penekanan dimana seluruh tipe kecerdasan diajarkan
pada setiap tanda baca. pada satu tujuan pembelajaran. Media yang
Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar 45
p-ISSN 2442-4544 e-ISSN 2550-0252 Volume 5 Nomor 1, April 2018

digunakan pun berbeda sesuai dengan sifat kecerdasan linguistik terhadap kemampuan
alami siswa. Kecerdasan ini dikembangkan berbahasa asing siswa.
untuk mencapai hasil belajar yang Tujuan penelitian ini adalah
maksimal. Beberapa penelitian telah mendeskripsikan penerapan pembelajaran
dilakukan oleh ahli dan praktisi berkaitan bahasa Inggris berbasis MI pada tipe
dengan pengembangan desain linguistik dan respons siswa dalam
pembelajaran bahasa Inggris berbasis MI mengikuti pembelajaran tersebut. Penelitian
serta perannya dalam meningkatkan ini menjawab pertanyaan (1) bagaimana
keterampilan berbahasa Inggris siswa penerapan pembelajaran bahasa Inggris
seperti dilakukan oleh Sulaiman & Sulaiman berbasis MI (Multiple Intelligence) pada
(2010); Rahimi, Sadighi & Hosseiny Fard siswa dengan tipe kecerdasan linguistik?;
(2012); Younas, Subhani & Akram (2015); dan (2) bagaimana respon siswa dalam
Derakhshan & Faribi (2015); Fayazi-Nasab mengikuti pembelajaran bahasa Inggris
& Ghafournia (2016); Madkour & Mohamed berbasis MI (Multiple Intelligence)?
(2016); Hanh & Tien (2017). Berdasarkan Penelitian ini akan memberikan
hasil studi tersebut, MI memiliki peran gambaran yang lebih spesifik mengenai
dalam meningkatkan hasil belajar dan pembelajaran bahasa Inggris pada siswa
motivasi siswa saat diintegrasikan dalam
dengan tipe kecerdasan linguistik di sekolah
pembelajaran bahasa Inggris.
dasar. Hasil ini dapat dijadikan sebagai
Penelitian di atas memberikan uraian referensi bagi guru, sekolah, serta peneliti
mengenai analisis tipe kecerdasan siswa lain untuk menerapkan desain
serta pengaruh penerapan pembelajaran pembelajaran bahasa Inggris berbasis
bahasa Inggris berbasis MI. Melihat Multiple Intelligence.
pengaruhnya yang signifikan bagi
pendidikan, guru dan sekolah, seharusnya
mengetahui konsep dan bagaimana cara MATERI DAN METODE
menerapkan teori tersebut dalam
pembelajaran. Maka informasi mengenai Desain
implementasi MI pada pembelajaran Penelitian ini merupakan penelitian
sangatlah dibutuhkan. Meskipun begitu, deskriptif dan data dianalisa secara
belum banyak penelitian yang mengkaji kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di
penerapannya di kelas secara spesifik dan MIM PK (Madrasah Ibtidaiyah
mendalam. Muhammadiyah Program Khusus)
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk Kartasura.
meneliti MI dalam penerapannya di kelas
bahasa Inggris. Penelitian ini difokuskan Responden
pada siswa dengan tipe kecerdasan Responden dalam penelitian ini adalah
linguistik. Kecerdasan ini memiliki kaitan kepala sekolah, 2 guru pengampu bahasa
serta pengaruh terhadap pembelajaran Inggris, dan 34 siswa kelas 3 linguistik.
bahasa. Penelitian oleh Rahimi, Sadighi &
Hosseiny Fard (2012); Shakouri, Sheikhy Teknik Pengambilan Data
Behdani & Teimourtash (2016) Data diperoleh melalui wawancara
memunjukkan bahwa terdapat pengaruh (semistructured interview), observasi, dan
46 Pradana Bahasa Inggris berbasis multiple intelligence

angket. Wawancara dengan kepala sekolah display data, megorganisir dan


dan guru pengampu bahasa Inggris menyusunnya dalam pola hubungan
dilakukan untuk memperoleh data sehingga mudah dipahami; (3) verification,
mengenai pengelompokan kelas, penentuan pengumpulan bukti-bukti pendukung untuk
guru, penerapan di kelas, serta respon dari mempermudah merumuskan suatu
anak saat pembelajaran. Observasi kelas kesimpulan (Miles & Huberman, 1994).
dilaksanakan untuk mengetahui proses
pembelajaran dan respon siswa saat
pembelajaran. Metode angket digunakan HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk mendapatkan data mengenai
penerapan pembelajaran, kecenderungan Hasil
siswa dalam belajar, dan respon siswa Penerapan Pembelajaran
terhadap kegiatan pembelajaran.
Data yang diperoleh melalui wawancara,
Instrumen angket, dan observasi memperlihatkan
gambaran mengenai penerapan
Intrumen yang digunakan dalam penelitian
pembelajaran bahasa Inggris berbasis
ini adalah panduan wawancara, panduan
Multiple Intelligence pada siswa dengan tipe
observasi, dan angket. Panduan wawancara
kecerdasan linguistik di MI Muhammadiyah
digunakan pada saat wawancara bersama
Program Khusus Kartasura. Berikut ini
kepala sekolah dan guru. Data mengenai
adalah uraian mengenai gambaran tersebut.
proses pembelajaran didapat melalui
observasi dilihat dari materi ajar, strategi Wawancara terhadap kepala sekolah
atau metode yang diterapkan, serta media dilakukan untuk mengetahui
pembelajaran yang digunakan. Komponen pengelompokan kelas dan penentuan guru.
tersebut terdapat dalam panduan observasi. Hasil wawancara menunjukkan bahwa
Sedangkan respon siswa dilihat sekolah tersebut melakukan semacam
berdasarkan aktivitas mereka pada saat assessment terlebih dahulu terhadap siswa
pembelajaran berlangsung seperti keaktifan sebelum masa aktif sekolah dimulai. Hal ini
dalam bertanya dan mengikuti kegiatan bertujuan mengetahui tipe kecerdasan tiap
pembelajaran, serta antusiasme mereka siswa. Implementasi teori Multiple
dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Intelligence dalam pembelajaran sangat
Angket bagi guru berisi pertanyaan berkaitan erat dengan profil tipe kecerdasan
mengenai penerapan pembelajaran serta siswa. Instrumen yang digunakan dalam
respon siswa. Sedangkan angket bagi siswa assessment ini adalah MIR (Multiple
digunakan untuk memperoleh data terkait Intelligence Reseach) yang dibuat oleh
kecenderungan siswa dalam belajar. (Chatib, 2012). Instrumen ini bukanlah tes
yang memiliki luaran berupa nilai ujian
Teknik Analisa Data namun lebih berupa profil atau gambaran
Sementara itu, langkah-langkah analisis mengenai kecenderungan gaya belajar,
data dari penelitian ini adalah (1) data minat belajar, serta jenis kecerdasan siswa.
reduction, kemungkinan terlalu luasnya Setelah mengetahui tipe kecerdasan,
cakupan data yang diambil sangatlah luas mereka akan dikelompokkan dalam kelas
sehingga perlu untuk direduksi sesuai menurut tipe kecerdasan mereka. Terdapat
dengan kajian yang telah ditentukan; (2) 2 hingga 3 kelas pada tiap tingkatannya dan
dikelompokkan dengan rumpun kecerdasan
Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar 47
p-ISSN 2442-4544 e-ISSN 2550-0252 Volume 5 Nomor 1, April 2018

mereka. Pengelompokkan inilah yang akan Pada Tabel 1 dapat dilihat sebuah
menjadi acuan bagi guru dalam gambaran karakter siswa dalam hal ini
mengembangkan strategi atau metode kecenderungan siswa dalam belajar.
untuk diterapkan pada siswa dengan tipe Pernyataan-pernyataan di atas disusun
kecerdasan yang berbeda di tiap kelasnya. berdasarkan ciri-ciri dari tipe kecerdasan
Salah satu ciri-ciri dari penerapan linguistik. Berdasarkan Tabel 1, dapat
Multiple Intelligence pada sebuah diketahui bahwa sebagian besar siswa
pembelajaran adalah penyesuaian metode memiliki kecenderungan pada gaya belajar
dan pendekatan pembelajaran pada tipe linguistik, seperti menyukai kegiatan
karakter siswa. Berikut ini merupakan tabel menulis, pelajaran bahasa, teka teki silang,
kecenderungan siswa dalam belajar sesuai berdiskusi, mendengar berita, bercerita
dengan karakter siswa dengan tipe dengan teman, serta membaca buku.
linguistik. Namun, terdapat beberapa aktivitas yang
kurang diminati oleh sebagian siswa, seperti
Tabel 1 Kecenderungan siswa dalam belajar mengingat nama, tanggal, dan tempat,
Jumlah Jawaban membaca puisi, serta membacakan hasil
No Pernyataan pekerjaan teman di depan kelas.
Ya Tidak
Kecenderungan inilah yang menjadi salah
1 Saya suka menulis 28 6
satu acuan dalammenentukan metode dan
2 Saya suka pelajaran 30 4 pendekatan pembelajaran.
bahasa
Selain itu, beberapa pertanyaan terbuka
3 Saya suka teka teki 30 4 diajukan kepada 2 guru pengampu mata
silang pelajaran bahasa Inggris melalui angket.
4 Saya mudah 25 9 Pertanyaan tersebut meliputi strategi atau
mengingat nama, metode, dan media ajar apa yang digunakan
tanggal, atau tempat dalam pembelajaran, serta kendala yang
5 Saya suka berdiskusi 31 3 dihadapi saat pembelajaran. Berikut adalah
6 Saya suka membaca 23 11 angket yang diberikan kepada guru
puisi pengampu.
7 Saya suka 28 6 Hasil angket pada tabel 2 menunjukkan
mendengar berita bahwa guru menggunakan beberapa
strategi yang dianggap tepat bagi siswa
8 Saya suka bercerita 30 4
dengan tipe kecerdasan linguistik yang
dengan teman
memiliki sensitifitas terhadap bahasa serta
9 Saya suka membaca 30 4
kemampuan untuk menggunakan bahasa
buku (Gardner 1993; Vakili, 2013). Metode
10 Saya suka 25 9 pembelajaran yang digunakan antara lain
membacakan hasil membaca nyaring, membaca dalam hati,
pekerjaan di depan menulis deskriptif, berdiskusi, bercerita,
kelas serta permainan kata seperti dijelaskan oleh
(Armstrong, 2003).
48 Pradana Bahasa Inggris berbasis multiple intelligence

Tabel 2 Hasil angket guru dikarenakan siswa dengan tipe kecerdasan


Pertanyaan Jawaban linguistik cenderung berfikir dan
menyenangi sesuatu yang berkaitan dengan
Kegiatan apa Ceramah, membaca
kata (Armstrong, 2003). Sehingga saat
yang Anda nyaring, membaca dalam
pembelajaran berlangsung, mereka terlihat
berikan saat hati, menulis deskriptif,
antusias untuk memperhatikan penjelasan
pembelajaran berdiskusi, bercerita,
guru walaupun hanya menggunakan metode
Bahasa Inggris? serta permainan kata
ceramah. Permainan yang digunakan pun
Kendala apa Guru diharuskan lebih relatif banyak menggunakan kata seperti
yang Anda banyak mengarahkan tebak kata, mengartikan, crossword,
hadapi ketika anak karena mereka mengingat kata, word order, dan spelling
menerapkan sangat suka berbicara, bee. Pertanyaan dan instruksi yang
strategi ini? bercerita dengan teman. diberikan pun cenderung menggunakan
Siswa juga sangat secara banyak rangkaian kata. Melalui uarian
fisik saat penjelasan guru tersebut, mereka akan lebih mudah untuk
dan cenderung menangkap instruksi atau pertanyaan yang
mengganggu konsentrasi diberikan. Hal ini berbanding terbalik dari
teman lain. siswa pada kelas kinestetik. Mereka akan
Bagaimana Sangat menyukai merasa sukar untuk memahami pertanyaan
respons siswa? kegiatan belajar ataupun instruksi yang diberikan guru
terutama kegiatan dalam bentuk rangkaian kata. Mereka
menulis dan berbicara cenderung memahami pertanyaan yang
Media apa yang Buku teks, buku cerita, disampaikan melalui demonstrasi.
Anda gunakan? boneka, gambar dan Sedangkan media yang digunakan antara
kertas permaiann lain realia, buku cerita, buku teks, dan
kertas permainan dengan konten kata yang
Pembahasan relatif banyak.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap Tidak hanya pada sistem
guru mata pelajaran bahasa Inggris, dapat pembelajarannya saja yang diperhatikan
dinyatakan bahwa metode-metode tersebut dalam penerapan teori ini. Sumber daya
memberikan kesempatan kepada siswa manusia, dalam hal ini guru, pun menjadi
untuk memperbanyak kosakata dan hal yang mendapat perhatian dari pihak
meningkatkan kemampuan linguistik sekolah. Mengajar melalui strategi
mereka. Kegiatan tersebut mencakup pembelajaran berbasis Multiple Intelligence
seluruh keterampilan bahasa, yakni berbeda dari cara mengajar yang lain. Guru
menyimak, berbicara, membaca, dan harus memahami karakter dan tipe
menulis disesuaikan dengan tingkat kecerdasan siswa. Tipe kecerdasan akan
kemampuan mereka. Beberapa materi menentukan bagaimana cara guru
tentang pemahaman terhadap penggunaan menyampaikan materi ajar karena gaya
grammatical word classess dalam bahasa belajar tipe kecerdasan satu berbeda dari
Inggis pun diajarkan kepada siswa seperti tipe yang lain. Sehingga metode mengajar
nouns, verbs, prepositions, adverbs, tertentu dapat diterapkan pada siswa
adjectives, dan lainnya. Pada kelas ini, guru dengan tipe kecerdasan kinestetik tidak
juga menggunakan metode ceramah. Hal ini selalu berhasil saat diterapkan pada siswa
Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar 49
p-ISSN 2442-4544 e-ISSN 2550-0252 Volume 5 Nomor 1, April 2018

dengan tipe kecerdasan linguistik. Hal ini faktor yang mempengaruhi respon siswa
yang selalu dipahamkan kepada guru MIM ialah kegiatan yang memang disesuaikan
PK Kartasura. Selain itu, (Armstrong, 2003) dengan tipe kecerdasan dan gaya belajar
menyatakan bahwa dalam pembelajaran, mereka. Dengan demikian, guru telah
guru diharuskan untuk mendesain kegiatan memberikan tugas ataupun peran kepada
yang memberikan pengalaman belajar siswa sesuai dengan kemampuan mereka
kepada anak dan memberikan kesempatan (Ahmad et al., 2014; Atta & Jamil, 2012).
untuk berinteraksi dengan teman melalui Hasil penelitian mengenai proses
diskusi berpasangan maupun kelompok. Hal pembelajaran dan respon siswa terhadap
ini pun diterapkan dalam pembelajaran kegiatan pembelajaran telah dijelaskan pada
bahasa Inggris pada tipe kecerdasan uraian di atas. Namun demikian, konsep
linguistik ini. Interaksi sesama teman dan pembelajaran berbasis Multiple Intelligence
guru terbangun melalui kegiatan diskusi pada MI Muhhamadiyak PK Kartasura
serta permainan kelompok. memiliki perbedaan dari apa yang
Selain proses pembelajaran, penelitian ini dinyatakan oleh (Armstrong, 2003).
mendeskripsikan pula tentang respon siswa Perbedaan ini terlihat pada jenis kegiatan
pada saat kegiatan belajar mengajar yang ada pada tiap kelasnya.
berlangsung. Berdasarkan pengamatan, Pengelompokan siswa dilakukan
respon positif ditunjukkan oleh siswa pada berdasarkan tiga tipe kecerdasan yang
saat kegiatan pembelajaran. Mereka tampak menonjol seperti linguistik, naturalistik, dan
antusias dalam mengikuti kegiatan, kinestetik, sehingga kegiatan, metode,
mengerjakan instruksi guru dengan cepat strategi pembelajaran yang diterapkan guru
berdasarkan waktu yang ditentukan oleh adalah kegiatan yang sesuai dengan
guru, serta kemauan untuk bertanya untuk kecenderungan gaya belajar yang dimiliki
mendapatkan informasi yang dibutuhkan. oleh siswa dengan tipe kecerdasan
Selain pengamatan, data terkait respon linguistik saja. Lain halnya dengan konsep
siswa diperoleh malalui angket yang yang ia tulis dalam Multiple Intelliugences in
diberikan kepada siswa. Angket ini berisi the Classroom. Dalam bukunya dinyatakan
pertanyaan mengenai ketertarikan mereka bahwa pada kelas 4 mata pelajaran Seni
pada kegiatan pembelajaran, materi dan Bahasa dengan tujuan memahami fungsi
pelajaran bahasa Inggris itu sendiri. Berikut dan perbedaan tanda baca, kegiatan yang
adalah hasil angket tersebut. dilakukan meliputi seluruh kecerdasan yang
Berdasarkan hasil respon siswa, terdapat ada. Pembelajaran pun dilaksanakan selama
30 siswa yang memiliki ketertarikan pada delapan hari karena terdapat delapan
kegiatan pembelajaran, 28 siswa memberi kecerdasan dimana satu tipe kecerdasan
respon positif pada materi ajar yang diaplikasikan dalam satu hari pembelajaran.
disampaikan guru, dan 27 siswa tertarik Selain itu, terdapat kendala bagi guru
pada mata pelajaran bahasa Inggris. Dengan dalam melaksanakan kegiatan
ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar pembelajaran. Masalah yang ditemukan
siswa memberikan respon positif pada pada saat pembelajaran di kelas adalah
pembelajaran bahasa Inggris berbasis MI siswa yang memiliki tingkat keaktifan yang
ini. Kegiatan pembelajaran yang dirancang tinggi. Hal ini sangatlah kurang kondusif
oleh guru ternyata memberikan pengaruh untuk belajar. Mereka cenderung
positif pada motivasi siswa. Salah satu mengganggu konsentrasi teman lain. Setelah
50 Pradana Bahasa Inggris berbasis multiple intelligence

melakukan beberapa kali pengamatan dan materi yang berkaitan dengan word classes
wawancara bersama guru, hal ini seperti noun, verb, adverb, adjective,
disebabkan jumlah siswa putera yang jauh preposition, dan pronoun.. Siswa secara
lebih banyak daripada siswa puteri. Jumlah keseluruhan menunjukkan respon positif
putera yang besar tersebut mempengaruhi pada saat pembelajaran berlangsung. Hasil
aktifitas di dalam kelas karena dilihat dari ini didukung dengan jawaban siswa pada
perkembangan fisik anak. Mereka lebih angket yang menunjukkan bahwa 88,2%
banyak bergerak dan beraktifitas yang jumlah siswa memiliki motivasi untuk
memerlukan gerak fisik. Hal ini sedikit mengikuti kegiatan pembelajaran, 82%
berbeda dengan karakteristik siswa dengan tertarik pada materi yang diberikan serta
tipe linguistik yang tidak terlalu tertarik 79% menyukai mata pelajaran bahasa
dengan gerak fisik. Kenampakan ini justru Inggris. Namun, terdapat suatu kenampakan
memiliki kecenderungan untuk yang sedikit berbeda dari karakter siswa
dihubungkan dengan siswa dengan tipe dengan tipe linguistik dimana kelas tersebut
naturalistik atau kinestetik. menunjukkan intensitas gerak fisik yang
tinggi hampir menyerupai karakteristik
siswa dengan tipe kinestetik dan
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI naturalistik. Hal ini sanat mungkin
disebabkan oleh jumlah siswa laki-laki yang
Kesimpulan besar. Selain itu, penerapan pembelajaran
Hasil penelitian ini memberikan kontribusi berbasis Multiple Intelligence pada MIM PK
yang bermanfaat dengan memberikan Kartasura ini berbeda dengan ilustrasi
gambaran penerapan pembelajaran bahasa pembelajaran yang disampaikan oleh
Inggris berbasis MI pada siswa dengan tipe (Armstrong, 2003).
kecerdasan linguistik. Pengelompokan kelas
pada Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Implikasi
Program Khusus Kartasura disesuaikan Berdasarkan hasil dan pembahasan,
dengan rumpun kecerdasan siswa dimana perbedaan penerapan ini perlu untuk
mereka telah melakukan assessment berupa ditinjau kembali serta diteliti diteliti lebih
MIR (Multiple Intelligence Research). Metode mendalam oleh peneliti selanjutnya. Isu
pembelajaran yang digunakan ialah mengenai gender dalam penerapan ini juga
membaca nyaring, membaca dalam hati, perlu mendapat perhatian dnegan asumsi
menulis deskriptif, berdiskusi, bercerita, gender mampu mempengaruhi proses
serta permainan kata. Realia, buku cerita, pembelajaran berbasis MI serta hasil belajar
buku teks, dan kertas permainan digunakan siswa.
sebagai media ajar. Media tersebut memiliki
konten kata yang banyak disesuaikan
dengan kecenderungan siswa dengn tipe DAFTAR PUSTAKA
linguistik yang berfikir melalui kata. Abbas, M. & Khurshid, F. (2013).
Kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya Motivational Techniques and Learners
guru dalam meningkatkan kosakata serta ’Academic Achievement at Primary Level,
keterampilan berbahasa siswa (listening, Global Journal of Human-Social. vol. 13,
speaking, reading dan writing). Tidak hanya no. 3.
keterampilan bahasa, guru juga memberi
Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar 51
p-ISSN 2442-4544 e-ISSN 2550-0252 Volume 5 Nomor 1, April 2018

Ahmad, A.R., Seman, A.A., Awang, M.M. & Hajhashemi, K., Ghombavani, F. & Amirkhiz,
Sulaiman, F. (2014). Application of S. (2011). The Relationship between
Multiple Intelligence Theory to Increase Iranian EFL High School Students’
Student Motivation in Learning History. Multiple Intelligence Scores and their Use
Asian Culture and History, vol. 7, no. 1, pp. of Learning Strategies. English Language
210–9. Teaching, vol. 4, no. 3, pp. 214–22.
Armstrong, T. (2003). The Multiple Hanh, L.T.T. & Tien, T.B. (2017). Multiple
Intelligences of Reading and Writing, vol. Intelligences-Based Homework and EFL
5, Association for Supervision and Students’ Vocabulary Learning.
Curriculum Development, Alexandria. International Journal of English
Atta, M.A. & Jamil, A. (2012). Effects of Linguistics, vol. 7, no. 6, p. 73.
motivation and parental influence on the Madkour, M. & Mohamed, R.A.A.M. (2016).
educational attainments of students at Identifying College Students’ Multiple
secondary level. Academic Research Intelligences to Enhance Motivation and
International, vol. 2, no. 3, pp. 427–31. Language Proficiency', English Language
Basheer Nomass, B. (2013). The Impact of Teaching, vol. 9, no. 6, p. 92.
Using Technology in Teaching English as Maria Abdullah, G.J. (2004). Promoting
a Second Language. English Language and Cooperative Learning at Primary School',
Literature Studies, vol. 3, no. 1, pp. 111–6. The Electronic Journal for English as a
Chatib, M. (2012). Sekolahnya Manusia, Second Language.
Kaifa, Bandung. Miles, M. & Huberman, A.M. (1994).
Demirci Assoc, C. (2017). The Effect of Qualitative Data Analysis : An Expanded
Active Learning Approach on Attitudes of Sourcebook, 2nd edn, Sage Publications,
7 th Grade Students. International Journal Thousand Oaks.
of Instruction, vol. 10, no. 104, pp. 129– Rahimi, M., Sadighi, F. & Hosseiny Fard, Z.
44. (2012). The impact of linguistic and
Derakhshan, A. & Faribi, M. (2015). Multiple emotional intelligence on the reading
Intelligences: Language Learning and performance of Iranian EFL learners.
Teaching. International Journal of English Journal of Teaching Language Skills, vol.
Linguistics, vol. 5, no. 4, pp. 63–72. 30, no. 1, pp. 151–71.
Fayazi-Nasab, E. & Ghafournia, N. (2016). Shakouri, N., Sheikhy B, R. & Teimourtash,
The Relationship between Multiple M. (2016). On the relationship between
Intelligences and Motivational Strategies. linguistic intelligence and recalling lexical
English Linguistics Research, vol. 5, no. 2, items in SLA. International Journal of
pp. 20–7. Research Studies in Education, vol. 6, no.
Gardner, H. (1985). Frames of Mind: The 4.
Theory of Multiple Intelligences, Basic Sulaiman, S. & Sulaiman, T. (2010).
Books, New York. Enhancing Language Teaching and
Gardner, H. (1993). Multiple Intelligences: Learning by Keeping Individual
The Theory in Practice. A Reader, Basic Differences in Perspective. International
Books, New York. Education Studies, vol. 3, no. 2, p. p134.
Gardner, H. (1999). Intelligence Reframe, Tirri, K. & Nokelainen, P. (2012). Measuring
Basic Books, New York. Multiple Intelligences and Moral
Sensitivities in Education.
52 Pradana Bahasa Inggris berbasis multiple intelligence

Uysal, N.D. & Yavuz, F. (2015). Teaching Intermediate Level of Proficiency, vol. 1,
English to Very Young Learners. Procedia pp. 89–93.
- Social and Behavioral Sciences, vol. 197, Younas, M., Subhani, A. & Akram, H. (2015).
no. February, pp. 19–22. English Language Learning : A Role of
Vakili, L. (2013). The Relationship between Multiple Intelligence. English for Specific
Linguistic Intelligence and L2 Learning Purposes World, no. 46.
Strategies among EFL Learners with

Das könnte Ihnen auch gefallen