Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
ABSTRACT
This study aims to describe the application of English language learning based on Multiple
Intelligence Theory on the type of linguistic intelligence and student responses in following
the learning of English. This research is a descriptive research, conducted in Madrasah
Ibtidaiyah Muhammadiyah Special Program Kartasura. Respondents in this study were
principals, English language teachers, and 34 students. Data were collected through
interview (semi-structured interview), observation, and questionnaire. Data were analyzed
by step (1) data reduction; (2) data display; (3) verification. The results revealed that the
students as a whole showed a positive response to the learning activities. As many as 88.2%
of students have motivation to participate in learning activities, 82% interested in the
material, and 79% like English subjects. In conclusion that students showed high intensity of
physical motion almost resembles the characteristics of students with kinesthetic and
naturalistic types and apply different concepts.
Keywords: english learning, linguistic intelligence, multiple intelligence.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penerapan pembelajaran bahasa Inggris berbasis
Multiple Intelligence Theory pada tipe kecerdasan linguistik serta respons siswa dalam
mengikuti pembelajaran bahasa Inggris. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif,
dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Program Khusus Kartasura.
Responden dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru pengampu bahasa Inggris, dan
34 siswa. Data dikumpulkan melalui wawancara (semistructured interview), observasi, dan
angket. Data dianalisis dengan langkah (1) data reduction; (2) display data; (3) verification.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa siswa secara keseluruhan menunjukkan respon
positif pada kegiatan pembelajaran. Sebanyak 88,2% jumlah siswa memiliki motivasi untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran, 82% tertarik pada materi, serta 79% menyukai mata
pelajaran bahasa Inggris. Kesimpulannya bahwa siswa menunjukkan intensitas gerak fisik
yang tinggi hampir menyerupai karakteristik siswa dengan tipe kinestetik dan naturalistik
dan menerapkan konsep yang berbeda.
Kata kunci: kecerdasan linguistik, multiple intelligence, pembelajaran bahasa Inggris
Pradana ABA. (2018). Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Multiple Intelligence pada Tipe
Kecerdasan Linguistik. Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 5(1): 41-
52.
42 Pradana Bahasa Inggris berbasis multiple intelligence
digunakan pun berbeda sesuai dengan sifat kecerdasan linguistik terhadap kemampuan
alami siswa. Kecerdasan ini dikembangkan berbahasa asing siswa.
untuk mencapai hasil belajar yang Tujuan penelitian ini adalah
maksimal. Beberapa penelitian telah mendeskripsikan penerapan pembelajaran
dilakukan oleh ahli dan praktisi berkaitan bahasa Inggris berbasis MI pada tipe
dengan pengembangan desain linguistik dan respons siswa dalam
pembelajaran bahasa Inggris berbasis MI mengikuti pembelajaran tersebut. Penelitian
serta perannya dalam meningkatkan ini menjawab pertanyaan (1) bagaimana
keterampilan berbahasa Inggris siswa penerapan pembelajaran bahasa Inggris
seperti dilakukan oleh Sulaiman & Sulaiman berbasis MI (Multiple Intelligence) pada
(2010); Rahimi, Sadighi & Hosseiny Fard siswa dengan tipe kecerdasan linguistik?;
(2012); Younas, Subhani & Akram (2015); dan (2) bagaimana respon siswa dalam
Derakhshan & Faribi (2015); Fayazi-Nasab mengikuti pembelajaran bahasa Inggris
& Ghafournia (2016); Madkour & Mohamed berbasis MI (Multiple Intelligence)?
(2016); Hanh & Tien (2017). Berdasarkan Penelitian ini akan memberikan
hasil studi tersebut, MI memiliki peran gambaran yang lebih spesifik mengenai
dalam meningkatkan hasil belajar dan pembelajaran bahasa Inggris pada siswa
motivasi siswa saat diintegrasikan dalam
dengan tipe kecerdasan linguistik di sekolah
pembelajaran bahasa Inggris.
dasar. Hasil ini dapat dijadikan sebagai
Penelitian di atas memberikan uraian referensi bagi guru, sekolah, serta peneliti
mengenai analisis tipe kecerdasan siswa lain untuk menerapkan desain
serta pengaruh penerapan pembelajaran pembelajaran bahasa Inggris berbasis
bahasa Inggris berbasis MI. Melihat Multiple Intelligence.
pengaruhnya yang signifikan bagi
pendidikan, guru dan sekolah, seharusnya
mengetahui konsep dan bagaimana cara MATERI DAN METODE
menerapkan teori tersebut dalam
pembelajaran. Maka informasi mengenai Desain
implementasi MI pada pembelajaran Penelitian ini merupakan penelitian
sangatlah dibutuhkan. Meskipun begitu, deskriptif dan data dianalisa secara
belum banyak penelitian yang mengkaji kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di
penerapannya di kelas secara spesifik dan MIM PK (Madrasah Ibtidaiyah
mendalam. Muhammadiyah Program Khusus)
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk Kartasura.
meneliti MI dalam penerapannya di kelas
bahasa Inggris. Penelitian ini difokuskan Responden
pada siswa dengan tipe kecerdasan Responden dalam penelitian ini adalah
linguistik. Kecerdasan ini memiliki kaitan kepala sekolah, 2 guru pengampu bahasa
serta pengaruh terhadap pembelajaran Inggris, dan 34 siswa kelas 3 linguistik.
bahasa. Penelitian oleh Rahimi, Sadighi &
Hosseiny Fard (2012); Shakouri, Sheikhy Teknik Pengambilan Data
Behdani & Teimourtash (2016) Data diperoleh melalui wawancara
memunjukkan bahwa terdapat pengaruh (semistructured interview), observasi, dan
46 Pradana Bahasa Inggris berbasis multiple intelligence
mereka. Pengelompokkan inilah yang akan Pada Tabel 1 dapat dilihat sebuah
menjadi acuan bagi guru dalam gambaran karakter siswa dalam hal ini
mengembangkan strategi atau metode kecenderungan siswa dalam belajar.
untuk diterapkan pada siswa dengan tipe Pernyataan-pernyataan di atas disusun
kecerdasan yang berbeda di tiap kelasnya. berdasarkan ciri-ciri dari tipe kecerdasan
Salah satu ciri-ciri dari penerapan linguistik. Berdasarkan Tabel 1, dapat
Multiple Intelligence pada sebuah diketahui bahwa sebagian besar siswa
pembelajaran adalah penyesuaian metode memiliki kecenderungan pada gaya belajar
dan pendekatan pembelajaran pada tipe linguistik, seperti menyukai kegiatan
karakter siswa. Berikut ini merupakan tabel menulis, pelajaran bahasa, teka teki silang,
kecenderungan siswa dalam belajar sesuai berdiskusi, mendengar berita, bercerita
dengan karakter siswa dengan tipe dengan teman, serta membaca buku.
linguistik. Namun, terdapat beberapa aktivitas yang
kurang diminati oleh sebagian siswa, seperti
Tabel 1 Kecenderungan siswa dalam belajar mengingat nama, tanggal, dan tempat,
Jumlah Jawaban membaca puisi, serta membacakan hasil
No Pernyataan pekerjaan teman di depan kelas.
Ya Tidak
Kecenderungan inilah yang menjadi salah
1 Saya suka menulis 28 6
satu acuan dalammenentukan metode dan
2 Saya suka pelajaran 30 4 pendekatan pembelajaran.
bahasa
Selain itu, beberapa pertanyaan terbuka
3 Saya suka teka teki 30 4 diajukan kepada 2 guru pengampu mata
silang pelajaran bahasa Inggris melalui angket.
4 Saya mudah 25 9 Pertanyaan tersebut meliputi strategi atau
mengingat nama, metode, dan media ajar apa yang digunakan
tanggal, atau tempat dalam pembelajaran, serta kendala yang
5 Saya suka berdiskusi 31 3 dihadapi saat pembelajaran. Berikut adalah
6 Saya suka membaca 23 11 angket yang diberikan kepada guru
puisi pengampu.
7 Saya suka 28 6 Hasil angket pada tabel 2 menunjukkan
mendengar berita bahwa guru menggunakan beberapa
strategi yang dianggap tepat bagi siswa
8 Saya suka bercerita 30 4
dengan tipe kecerdasan linguistik yang
dengan teman
memiliki sensitifitas terhadap bahasa serta
9 Saya suka membaca 30 4
kemampuan untuk menggunakan bahasa
buku (Gardner 1993; Vakili, 2013). Metode
10 Saya suka 25 9 pembelajaran yang digunakan antara lain
membacakan hasil membaca nyaring, membaca dalam hati,
pekerjaan di depan menulis deskriptif, berdiskusi, bercerita,
kelas serta permainan kata seperti dijelaskan oleh
(Armstrong, 2003).
48 Pradana Bahasa Inggris berbasis multiple intelligence
dengan tipe kecerdasan linguistik. Hal ini faktor yang mempengaruhi respon siswa
yang selalu dipahamkan kepada guru MIM ialah kegiatan yang memang disesuaikan
PK Kartasura. Selain itu, (Armstrong, 2003) dengan tipe kecerdasan dan gaya belajar
menyatakan bahwa dalam pembelajaran, mereka. Dengan demikian, guru telah
guru diharuskan untuk mendesain kegiatan memberikan tugas ataupun peran kepada
yang memberikan pengalaman belajar siswa sesuai dengan kemampuan mereka
kepada anak dan memberikan kesempatan (Ahmad et al., 2014; Atta & Jamil, 2012).
untuk berinteraksi dengan teman melalui Hasil penelitian mengenai proses
diskusi berpasangan maupun kelompok. Hal pembelajaran dan respon siswa terhadap
ini pun diterapkan dalam pembelajaran kegiatan pembelajaran telah dijelaskan pada
bahasa Inggris pada tipe kecerdasan uraian di atas. Namun demikian, konsep
linguistik ini. Interaksi sesama teman dan pembelajaran berbasis Multiple Intelligence
guru terbangun melalui kegiatan diskusi pada MI Muhhamadiyak PK Kartasura
serta permainan kelompok. memiliki perbedaan dari apa yang
Selain proses pembelajaran, penelitian ini dinyatakan oleh (Armstrong, 2003).
mendeskripsikan pula tentang respon siswa Perbedaan ini terlihat pada jenis kegiatan
pada saat kegiatan belajar mengajar yang ada pada tiap kelasnya.
berlangsung. Berdasarkan pengamatan, Pengelompokan siswa dilakukan
respon positif ditunjukkan oleh siswa pada berdasarkan tiga tipe kecerdasan yang
saat kegiatan pembelajaran. Mereka tampak menonjol seperti linguistik, naturalistik, dan
antusias dalam mengikuti kegiatan, kinestetik, sehingga kegiatan, metode,
mengerjakan instruksi guru dengan cepat strategi pembelajaran yang diterapkan guru
berdasarkan waktu yang ditentukan oleh adalah kegiatan yang sesuai dengan
guru, serta kemauan untuk bertanya untuk kecenderungan gaya belajar yang dimiliki
mendapatkan informasi yang dibutuhkan. oleh siswa dengan tipe kecerdasan
Selain pengamatan, data terkait respon linguistik saja. Lain halnya dengan konsep
siswa diperoleh malalui angket yang yang ia tulis dalam Multiple Intelliugences in
diberikan kepada siswa. Angket ini berisi the Classroom. Dalam bukunya dinyatakan
pertanyaan mengenai ketertarikan mereka bahwa pada kelas 4 mata pelajaran Seni
pada kegiatan pembelajaran, materi dan Bahasa dengan tujuan memahami fungsi
pelajaran bahasa Inggris itu sendiri. Berikut dan perbedaan tanda baca, kegiatan yang
adalah hasil angket tersebut. dilakukan meliputi seluruh kecerdasan yang
Berdasarkan hasil respon siswa, terdapat ada. Pembelajaran pun dilaksanakan selama
30 siswa yang memiliki ketertarikan pada delapan hari karena terdapat delapan
kegiatan pembelajaran, 28 siswa memberi kecerdasan dimana satu tipe kecerdasan
respon positif pada materi ajar yang diaplikasikan dalam satu hari pembelajaran.
disampaikan guru, dan 27 siswa tertarik Selain itu, terdapat kendala bagi guru
pada mata pelajaran bahasa Inggris. Dengan dalam melaksanakan kegiatan
ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar pembelajaran. Masalah yang ditemukan
siswa memberikan respon positif pada pada saat pembelajaran di kelas adalah
pembelajaran bahasa Inggris berbasis MI siswa yang memiliki tingkat keaktifan yang
ini. Kegiatan pembelajaran yang dirancang tinggi. Hal ini sangatlah kurang kondusif
oleh guru ternyata memberikan pengaruh untuk belajar. Mereka cenderung
positif pada motivasi siswa. Salah satu mengganggu konsentrasi teman lain. Setelah
50 Pradana Bahasa Inggris berbasis multiple intelligence
melakukan beberapa kali pengamatan dan materi yang berkaitan dengan word classes
wawancara bersama guru, hal ini seperti noun, verb, adverb, adjective,
disebabkan jumlah siswa putera yang jauh preposition, dan pronoun.. Siswa secara
lebih banyak daripada siswa puteri. Jumlah keseluruhan menunjukkan respon positif
putera yang besar tersebut mempengaruhi pada saat pembelajaran berlangsung. Hasil
aktifitas di dalam kelas karena dilihat dari ini didukung dengan jawaban siswa pada
perkembangan fisik anak. Mereka lebih angket yang menunjukkan bahwa 88,2%
banyak bergerak dan beraktifitas yang jumlah siswa memiliki motivasi untuk
memerlukan gerak fisik. Hal ini sedikit mengikuti kegiatan pembelajaran, 82%
berbeda dengan karakteristik siswa dengan tertarik pada materi yang diberikan serta
tipe linguistik yang tidak terlalu tertarik 79% menyukai mata pelajaran bahasa
dengan gerak fisik. Kenampakan ini justru Inggris. Namun, terdapat suatu kenampakan
memiliki kecenderungan untuk yang sedikit berbeda dari karakter siswa
dihubungkan dengan siswa dengan tipe dengan tipe linguistik dimana kelas tersebut
naturalistik atau kinestetik. menunjukkan intensitas gerak fisik yang
tinggi hampir menyerupai karakteristik
siswa dengan tipe kinestetik dan
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI naturalistik. Hal ini sanat mungkin
disebabkan oleh jumlah siswa laki-laki yang
Kesimpulan besar. Selain itu, penerapan pembelajaran
Hasil penelitian ini memberikan kontribusi berbasis Multiple Intelligence pada MIM PK
yang bermanfaat dengan memberikan Kartasura ini berbeda dengan ilustrasi
gambaran penerapan pembelajaran bahasa pembelajaran yang disampaikan oleh
Inggris berbasis MI pada siswa dengan tipe (Armstrong, 2003).
kecerdasan linguistik. Pengelompokan kelas
pada Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Implikasi
Program Khusus Kartasura disesuaikan Berdasarkan hasil dan pembahasan,
dengan rumpun kecerdasan siswa dimana perbedaan penerapan ini perlu untuk
mereka telah melakukan assessment berupa ditinjau kembali serta diteliti diteliti lebih
MIR (Multiple Intelligence Research). Metode mendalam oleh peneliti selanjutnya. Isu
pembelajaran yang digunakan ialah mengenai gender dalam penerapan ini juga
membaca nyaring, membaca dalam hati, perlu mendapat perhatian dnegan asumsi
menulis deskriptif, berdiskusi, bercerita, gender mampu mempengaruhi proses
serta permainan kata. Realia, buku cerita, pembelajaran berbasis MI serta hasil belajar
buku teks, dan kertas permainan digunakan siswa.
sebagai media ajar. Media tersebut memiliki
konten kata yang banyak disesuaikan
dengan kecenderungan siswa dengn tipe DAFTAR PUSTAKA
linguistik yang berfikir melalui kata. Abbas, M. & Khurshid, F. (2013).
Kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya Motivational Techniques and Learners
guru dalam meningkatkan kosakata serta ’Academic Achievement at Primary Level,
keterampilan berbahasa siswa (listening, Global Journal of Human-Social. vol. 13,
speaking, reading dan writing). Tidak hanya no. 3.
keterampilan bahasa, guru juga memberi
Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar 51
p-ISSN 2442-4544 e-ISSN 2550-0252 Volume 5 Nomor 1, April 2018
Ahmad, A.R., Seman, A.A., Awang, M.M. & Hajhashemi, K., Ghombavani, F. & Amirkhiz,
Sulaiman, F. (2014). Application of S. (2011). The Relationship between
Multiple Intelligence Theory to Increase Iranian EFL High School Students’
Student Motivation in Learning History. Multiple Intelligence Scores and their Use
Asian Culture and History, vol. 7, no. 1, pp. of Learning Strategies. English Language
210–9. Teaching, vol. 4, no. 3, pp. 214–22.
Armstrong, T. (2003). The Multiple Hanh, L.T.T. & Tien, T.B. (2017). Multiple
Intelligences of Reading and Writing, vol. Intelligences-Based Homework and EFL
5, Association for Supervision and Students’ Vocabulary Learning.
Curriculum Development, Alexandria. International Journal of English
Atta, M.A. & Jamil, A. (2012). Effects of Linguistics, vol. 7, no. 6, p. 73.
motivation and parental influence on the Madkour, M. & Mohamed, R.A.A.M. (2016).
educational attainments of students at Identifying College Students’ Multiple
secondary level. Academic Research Intelligences to Enhance Motivation and
International, vol. 2, no. 3, pp. 427–31. Language Proficiency', English Language
Basheer Nomass, B. (2013). The Impact of Teaching, vol. 9, no. 6, p. 92.
Using Technology in Teaching English as Maria Abdullah, G.J. (2004). Promoting
a Second Language. English Language and Cooperative Learning at Primary School',
Literature Studies, vol. 3, no. 1, pp. 111–6. The Electronic Journal for English as a
Chatib, M. (2012). Sekolahnya Manusia, Second Language.
Kaifa, Bandung. Miles, M. & Huberman, A.M. (1994).
Demirci Assoc, C. (2017). The Effect of Qualitative Data Analysis : An Expanded
Active Learning Approach on Attitudes of Sourcebook, 2nd edn, Sage Publications,
7 th Grade Students. International Journal Thousand Oaks.
of Instruction, vol. 10, no. 104, pp. 129– Rahimi, M., Sadighi, F. & Hosseiny Fard, Z.
44. (2012). The impact of linguistic and
Derakhshan, A. & Faribi, M. (2015). Multiple emotional intelligence on the reading
Intelligences: Language Learning and performance of Iranian EFL learners.
Teaching. International Journal of English Journal of Teaching Language Skills, vol.
Linguistics, vol. 5, no. 4, pp. 63–72. 30, no. 1, pp. 151–71.
Fayazi-Nasab, E. & Ghafournia, N. (2016). Shakouri, N., Sheikhy B, R. & Teimourtash,
The Relationship between Multiple M. (2016). On the relationship between
Intelligences and Motivational Strategies. linguistic intelligence and recalling lexical
English Linguistics Research, vol. 5, no. 2, items in SLA. International Journal of
pp. 20–7. Research Studies in Education, vol. 6, no.
Gardner, H. (1985). Frames of Mind: The 4.
Theory of Multiple Intelligences, Basic Sulaiman, S. & Sulaiman, T. (2010).
Books, New York. Enhancing Language Teaching and
Gardner, H. (1993). Multiple Intelligences: Learning by Keeping Individual
The Theory in Practice. A Reader, Basic Differences in Perspective. International
Books, New York. Education Studies, vol. 3, no. 2, p. p134.
Gardner, H. (1999). Intelligence Reframe, Tirri, K. & Nokelainen, P. (2012). Measuring
Basic Books, New York. Multiple Intelligences and Moral
Sensitivities in Education.
52 Pradana Bahasa Inggris berbasis multiple intelligence
Uysal, N.D. & Yavuz, F. (2015). Teaching Intermediate Level of Proficiency, vol. 1,
English to Very Young Learners. Procedia pp. 89–93.
- Social and Behavioral Sciences, vol. 197, Younas, M., Subhani, A. & Akram, H. (2015).
no. February, pp. 19–22. English Language Learning : A Role of
Vakili, L. (2013). The Relationship between Multiple Intelligence. English for Specific
Linguistic Intelligence and L2 Learning Purposes World, no. 46.
Strategies among EFL Learners with