Sie sind auf Seite 1von 13

Journal Of Accounting, Volume 2 No.

2 Maret 2016

PENGARUH CASH POSITION, DEBT EQUITY RATIO, RETURN ON ASSET,


CURRENT RATIO, FIRM SIZE, PRICE EARNING RATIO, DAN TOTAL ASSETS
TURN OVER TERHADAP DEVIDEN PAYOUT RATIO
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PERIODE 2007-2014

Esti Rusdiana Kuniawan )


Rina Arifati )
Rita Andini )

Abstract
IndonesianThis study was conducted to examine the relationship between variables
contained in the Factors Affecting Dividend Payout Ratio Manufacturing Company In
Food and Beverages Sector Period 2007-2014.
The sampling technique used is pusposive sampling and number of samples used by
15 companies. Variables used in this study, namely the dividend payout ratio (DPR) as
the dependent variable and Cash Position (CP), Debt Equity Ratio (DER), Return on
Assets (ROA) Current ratio (CR), Firm Size, Price Earning Ratio (PER), Total Assets
Turn Over (TATO). Data obtained from the financial statements of companies listed on
the Indonesia Stock Exchange in 2007 and 2014. Secondary data were collected and
provided by the websites www.idx.co.id. The analysis technique used is multiple
regression and hypothesis testing using t statistics to test the partial regression coefficient
and F-statistic to test the effect together with a confidence level of 5%.
The results showed that the variable the Firm Size, Price Earnings Ratio (PER) and
Total Assets Turnover (TATO) had a significant association with divident payout ratio
(DPR). While other variables include Cash Position (CP), Debt Equity Ratio (DER),
Return on Assets (ROA) and Current Ratio (CR) has no significant relationship with
divident payout ratio (DPR). Of Adjusted R2 value of 0.725 indicates that the independent
variables that exist in the model can explain the variation (fluctuation) of DPR at 72,5%,
while 27,5% of the variation is explained by DPR other variables outside the model.

Keywords: Cash Position (CP), Debt Equity Ratio (DER), Return on Asset (ROA),
Current ratio (CR), Firm Size, Price Earning Ratio (PER), Total Assets Turn Over
(TATO), Dividend Payout Ratio (DPR)


Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Unpand

Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Unpand

Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Unpand
Journal Of Accounting, Volume 2 No.2 Maret 2016

PENDAHULUAN dari tahun 2007-2014. Bahkan hal


Investasi dalam suatu perusahaan tersebut sangat kentara pada antara
merupakan salah satu hal yang periode 2013 dan 2014, rata-rata DPR
pentingagar perusahaan dapat perusahaan manufaktur khususnya pada
menjalankan kegiatan usahanya. Namun, bidang food & beverages mengalami
aktifitas investasi merupakan aktifitas penurunan dari 3,11% menjadi 1,35%.
yang dihadapkan pada berbagai macam Profitabilitas merupakan
resiko dan ketidakpastian yang kemampuan perusahaan memperoleh
seringkali sulit diprediksikan oleh para laba dalam hubungannya dengan
investor. Untuk mengurangi resiko dan penjualan, total aset maupun modal
ketidakpastian yang akan terjadi, sendiri. Menurut Hanafi dan Halim
investor memerlukan berbagai macam (2005:85) rasio profitabilitas sangat
informasi, baik informasi yang diperoleh bermanfaat bagi kelangsungan
dari kinerja perusahaan maupun perusahaan karena dapat membantu
informasi lain yang relevan seperti perusahaan untuk mengetahui kontribusi
kondisi ekonomi dan politik suatu keuntungan perusahaan dalam jangka
negara. Informasi dari perusahaan pendek atau jangka panjang.
lazimnya didasarkan pada kinerja Likuiditas merupakan rasio yang
perusahaan yang tercermin dalam menggambarkan kemampuan
laporan keuangan. perusahaan dalam memenuhi kewajiban
Kebijakan dividen kas sebuah jangka pendek. Sehingga tinggi
perusahaan memiliki dampak penting rendahnya likuiditas perusahaan dapat
bagi banyak pihak yang terlibat di mempengaruhi kebijakan dividen suatu
masyarakat (Suherli, 2004). Bagi para perusahaan (Kasmir, 2009:129).
pemegangsaham atau investor, dividen Variabel likuiditas (current ratio)
kas merupakan tingkat pengembalian dinyatakan berpengaruh signifikan
investasimereka berupa kepemilikan terhadap kebijakan dividen (dividend
saham yang diterbitkan perusahaan lain. payout ratio) pada penelitian Parica, dkk
Bagi pihak manajemen, dividen kas (2013) dan Karami (2013) namun
merupakan arus kas keluar yang kontradiktif dengan hasil penelitian
mengurangi kasperusahaan. Perusahaan Lopolusi (2013) dimana current ratio
yang memiliki kemampuan membayar tidak berpengaruh signifikan.
dividen diasumsikan masyarakat sebagai Penelitian yang dilakukan oleh
perusahaan yang menguntungkan. Usman (2002) dan Hatta (2002)
Namun pertimbangan menjadi semakin menyatakan bahwa ukuran perusahaan
rumit apabila kepentingan berbagai (Size) memiliki pengaruh positif
pihakdiakomodasi. Di satu sisi ada pihak dansignifikan terhadap Dividend Payout
yang cenderung berharap pembayaran Ratio. Sedangkan Penelitian yang
dividen lebih besar atau sebaliknya. dilakukanoleh Suherli (2004)
Sederhana saja, umumnya pihak menyatakan bahwa Size memiliki
manajemen menahan kas untuk pengaruh negatif signifikan terhadap
melunasi hutang atau meningkatkan Dividend Payout Ratio. Dari fenomena
investasi. Maksudnya pengurangan dan teori yang diungkapkan diatas maka
hutang akan mengurangi cash outflow peneliti tertarikuntuk melakukan
berupa interest expense atau investasi penelitian tentang dividen. Penelitian ini
dapatmemberikan pengembalian berupa membatasi penelitian terhadap faktor
cash inflow bagi perusahaan. yang mempengaruhi Dividend Payout
Perusahaan manufaktur khususnya Ratio. Penelitian ini mengambil sampel
pada bidang food & beverages secara dari perusahaan manufaktur (secara
rata-rata mengalami fluktuasi rasio DPR
Journal Of Accounting, Volume 2 No.2 Maret 2016

kontinyu) yang membagikan dividen makin kuatnya posisi kas atau likuiditas
pada periode tahun 2010 - 2014. perusahaan berarti makin besar
kemampuannya membayar dividen.
TINJAUAN PUSTAKA
Dividen Payout Ratio Debt Equity Ratio
Dividend Payout Ratio adalah Rasio hutang perusahaan berupa
perbandingan anatara dividend per share Debt Equity Ratio (DER) mencerminkan
dengan earning per share (Ang dalam kemampuan perusahaan dalam
Rizka, 2013). DPR merupakan memenuhi seluruh kewajibannya yang
presentase dari pendapatan yang akan ditunjukkan oleh beberapa bagian
dibayarkan kepada para pemegang modal sendiri yang digunakan untuk
saham sebagai cash dividend (Riyanto, membayar hutang. Semakin besar rasio
dalam Rizky 2008). ini, menunjukkan semakin besar
Rasio pembayaran dividen kewajibannya dan begitu juga
(dividend payot ratio) menentukan sebaliknya. Peningkatan hutang ini akan
jumlah laba yang dibagi dalam bentuk mempengaruhi tingkat pendapatan
dividen kas dan laba yang ditahan bersih yang tersedia bagi pemegang
sebagai sumber pendanaan. Rasio ini sahan, artinya tingginya kewajiban
menunjukkan persentase laba perusahaan akan semakin menurunkan
perusahaan yang dibayarkan kepada kemampuan perusahaan dalam
pemegang saham yang berupa dividen membayar dividenn. Rozeff (dalam
kas. Apabila laba perusahaan yang Septi, 2014) menunjukkan bahwa
ditahan untuk keperluan operasional perusahaan dengan tingkat solvabilitas
perusahaan dalam jumlah besar, berarti permodalan yang tinggi cenderung
laba yang akan dibayarkan sebagai memiliki rasio pembayaran rendah
dividen menjadi lebih kecil. Sebaliknya untuk mengurangi biaya yang berkaitan
jika perusahaan lebih memilih untuk dengan transaksi pembiayaan eksternal.
membagikan laba sebagai dividen, maka
hal tersebut akan mengurangi porsi laba Return on Assets
ditahan dan mengurangi sumber Pihak manajemen akan
pendanaan intern. membayarkan dividen untuk
memberikan sinyal mengenai
Cash Position keberhasilan perusahaan membukukan
Cash Position adalah jumlah kas profit (Wirjolukito et al, 2003). Dengan
yang ada diperusahaan, dana demikian profitabilitas mutlak
investasiatau bank yang dimiliki dalam diperlukan untuk perusahaan apabila
suatu waktu tertentu. Posisi kas hendak membayar dividen. Untuk
merupakan salahsatu rasio likuiditas ukuran profitabilitas menggunakan 2
yang menunjukkan kemampuan (dua) rasio, yaitu : Return on Invesment
perusahaan dalam memenuhikewajiban (ROI) dan Return on Equity (REO).
jangka pendek. Posisi kas yang besar ROA merupakan tingkat pengembalian
merupakan kekuatan bagi perusahaan. investasi atas investasi perusahaan pada
Hal tersebut disebabkan kas sangat aktiva tetap yang digunakan operasi.
dibutuhkan dalam pembiayaan Sedangkan Return on Equity (ROE)
operasional. Posisi kas yang tinggi atau merupakan tingkat pengembalian atas
baik, menunjukkan kinerja perusahaan ekuitas pemilik perusahaan. Ekuitas
yang baik pula. Hal pernyataan tersebut pemilik adalah jumlah aktiva bersih
dikuatkan oleh pendapat Riyanto (2001) perusahaan. Dalam penelitian ini,
yang intinya menyatakan dikarenakan profitabilitas diukur dengan Return on
dividen merupakan cash outflow, maka Asset. Semakin besar ROA
Journal Of Accounting, Volume 2 No.2 Maret 2016

menunjukkan kinerja perusahaan yang modal dan memperoleh pinjaman dari


semakin baik, karena tingkat pasar modal juga terbatas. Oleh karena
pengembalian investasi (retrun) semakin itu maka mereka cenderung untuk
besar. Seperti diuraikan sebelumnya, menahan labanya guna membiayai
bahwa return yang diterima oleh operasinya, dan ini berarti dividen yang
investor dapat berupa pendapatan akan diterima oleh pemegang saham
dividen (dividen yield), dan capital gain. akan semakin kecil (Handayani dan
Hadinugroho, 2009:66).
Current Ratio Firm Size sebuah perusahaan
Likuiditas diartikan sebagai diukur dengan menggunakan logaritma
kemampuan perusahaan melunasi natural dari total aset perusahaan yang
seluruh kewajiban jangka pendeknya menjadi sampel didalam penelitian ini.
(Karnadi, dalam Anggit 2012) dan Bentuk logaritma digunakan karena
mendanai operasional usaha (Suharli, pada umumnya nilai asset perusahaan
2006). Hanya perusahaan yang memiliki sangat besar, sehingga untuk
likuiditas baik yang akan membagikan menyeragamkan nilai dengan variabel
labanya kepada pemegang saham dalam lainnya nilai aset sampel diubah
bentuk tunai. Sebaliknya, pihak kedalam bentuk logaritma terlebih
manajemen perusahaan akan dahulu.
menggunakan potensi likuiditas yang
ada untuk melunasi kewajiban jangka Price Earning Ratio
pendek atau mendanai operasi Price earning ratio
perusahaannya. Penelitian ini menggambarkan apresiasi pasar
memproksikan likuiditas perusahaan terhadap kemampuan perusahaan dalam
dengan Current Ratio. Current Ratio menghasilkan laba (Darmaji, 2001:139).
merupakan salah satu ukuran dari rasio Sedangkan menurut Ang (dalam Rizka,
likuiditas (liquidity ratio) yang dihitung 2013), “Price earning ratio merupakan
dengan membagi aktiva lancar (current perbandingan antara harga pasarsuatu
assets) dengan hutang atau kewajiban saham dengan earning per share (EPS)
lancar (current liability). Semakin besar dari saham yang bersangkutan”. Price
current ratio menunjukkan semakin earning ratio merupakan hubungan
tinggi kemampuan perusahaan dalam antara pasar saham dengan earning per
memenuhi kewajiban jangka pendeknya. share saat ini yang digunakan secara
luas oleh investor sebagai panduan
Firm Size umum untuk mengukur nilai saham
Ukuran perusahaan adalah skala (Garrison, dalam Rizky 2008). Price
besar kecilnya perusahaan ditentukan earning ratio yang tinggi menunjukkan
oleh total aset. Besar kecilnya bahwa investor bersedia untuk
perusahaan merupakan salah satu faktor membayar dengan harga saham
yang dapat dipertimbangkan investor premium untuk perusahaan.
dalam melakukan investasi. Perusahaan Turnover Total Assets
yang memiliki ukuran besar akan lebih Total Assets Turn Overmerupakan
mudah memasuki pasar modal sehingga rasio aktivitas yang digunakan untuk
dengan kesempatan ini perusahaan mengukur sampai seberapa besar
membayar dividen besar kepada efektivitas perusahaan dalam
pemegang saham. Sementara perusahaan menggunakan sumber dayanya yang
yang baru dan masih kecil akan berupa asset. Semakin tinggi efisien
mengalami banyak kesulitan untuk penggunaan asset dan semakin cepat
memiliki akses ke pasar modal sehinnga pengembalian dana dalam bentuk kas
kemampuannya untuk mendapatkan (Abdul Halim, 2007). Total Assets
Journal Of Accounting, Volume 2 No.2 Maret 2016

Turnover sendiri merupakan rasio antara Dividend Payout Ratio (DPR).


penjualan dengan total aktiva yang Sedangkan secara parsial hanya variabel
mengukurefisiensi penggunaan aktiva PER yang berpengaruh signifikan
secara keseluruhan. Apabila rasio rendah terhadap Dividend Payout Ratio (DPR).
itumerupakan indikasi bahwa Penelitian yang dilakukan
perusahaan beroperasi pada volume Variabel Debt Equity Ratio, Return on
yang memadaibagi kapsitas Assets, Cash Ratio secara parsial
investasinya. Sedangkan menurut berpengaruh terhadap DPR. Sedangkan
(Weston dan Brigham, dalam Septi cash position, Asset Growth, and firm
2014), TATO merupakan rasio Size tidak berpengaruh terhadap DPR.
pengelolaan aktiva terakhir, mengukur
perputaran atau pemanfaatan dari semua Kerangka Pemikiran
aktiva perusahaan. Apabila perusahaan Kerangka pemikiran dalam
tidak menghasilkan volume usaha yang penelitian ini adalah mengenai faktor-
cukup untuk ukuran investasi sebesar faktor yang mempengaruhi Dividen
totalaktivanya, penjualan harus Payout Ratio (DPR). Melalui gambaran
ditingkatkan. kerangka pemikiran berikut, diharapkan
Penelitian Terdahulu variabel independen yang terdiri atas
Penelitian yang dilakukan oleh Cash Position (CP), Return on Asset
Sutrisno, 2010, secara parsial hanya (ROA), Current ratio (CR), Firm Size,
Firm Size yang berpengaruh positif dan Price Earning Ratio (PER),Total Assets
signifikan terhadap DPR. Sedangkan Turn Over (TATO) akan berpengaruh
CP, DER dan Growth tidak berpengaruh terhadap Dividen Payout Ratio (DPR).
terhadap DPR.
Penelitian yang dilakukan Pribadi,
2012, variabel ownership dan ROA HIPOTESIS
berpengaruh positif dan signifikan H1= Semakin rendah Cash Position
terhadap dividend payout ratio, (CP) maka semakin buruk pula
sedangkan variabel firm size dan cash Dividen Payout Ratio (DPR)
position berpengaruh negatif dan H2 = Semakin tinggi Debt Equity Ratio
signifikan terhadap dividend payout (DER) maka semakin baik pula
ratio, namun growth opportunity Dividen Payout Ratio (DPR)
berpengaruh negatif namun tidak H3 = Semakin tinggi Return on Asset
signifikan terhadap dividend payout (ROA) maka semakin baik pula
ratio. Dividen Payout Ratio (DPR)
Penelitian yang dilakukan Utami, H4 = Semakin tinggi Current Ratio
2008, variabel yang berpengaruh (CR) maka semakin baik Dividen
terhadap DPR secara Parsial hanya EPS Payout Ratio (DPR)
dan TATO. Sedangkan variabel DER H5 = Semakin besar Firm Size maka
dan CR tidak berpengaruh terhadap semakin baik Dividen Payout
DPR. Ratio (DPR)
Penelitian yang dilakukan H6= Semakin tinggi Price Earning Ratio
Rahayuningyas, 2014, Hasil analisis dari (PER) maka semakin baik pula
penelitian ini adalah kelima variabel Dividen Payout Ratio (DPR)
bebas yang diwakili oleh Current Ratio H7= Semakin tinggiTotal Assets Turn
(CR), Return On Equity (ROE), Total Over (TATO)maka semakin baik
Assets Turn Over (TATO), Debt to pula Dividen Payout Ratio (DPR)
Equity Ratio (DER), dan Price Earning
Ratio (PER) secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap
Journal Of Accounting, Volume 2 No.2 Maret 2016

METODOLOGI PENELITIAN www.idx.co.id. Metode pengambilan


Populasi dan Penentuan Sampel sampel yang digunakan dalam penelitian
Populasi adalah wilayah ini adalah purposive sampling.
generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas Metode Analisis
dan karakteristik tertentu yang Regresi Linier Berganda
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari Persamaan regresi berganda untuk
dan kemudian ditarik kesimpulan. Jadi menguji hipotesis dalam penelitian
populasi bukan hanya orang, tetapi juga adalah sebagai berikut:
obyek dan benda-benda alam yang lain. DPR = a+b1CP+b2DER+b3ROA+b4CR
Populasi juga bukan sekedar jumlah +b5Firm Size+b6PER+b7TATO+e
yang ada pada obyek/subyek yang Keterangan Notasi Persamaan Regresi
dipelajari, tetepi meliputi seluruh Berganda :
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh CP = Cash Position
subyek atau obyek itu (Sugiyono, DER = Debt Equity Ratio
2010:117). Populasi dalam penelitian ini ROA = Return on Asset
yaitu seluruh perusahaan manufaktur CR = Current Ratio
food & beverages yang terdaftar di Firm Size = Ukuran perusahaan
Bursa Efek Indonesia hingga tahun 2014 PER = Price Earning Ratio
sejumlah 20 perusahaan. TATO = Total Assets Turn Over
Sampel yang akan digunakan pada DPR = Dividen Payout Ratio
penelitian ini. Yakni 15 perusahaan a = Konstanta
manufaktur food & beverages sesuai b1 – b7 = Koefisien Regresi
dengan kriteria yang ditentukan. e = error
Uji Koefisien Determinasi
Jenis dan Sumber Data Koefisien determinasi (R2)
Dalam penelitian ini menggunakn dinyatakan dalam presentase. Nilai
jenis data sekunder. Data sekunder koefisien korelasi (R2) ini berkisar
sumber data yang tidak langsung antara 0 < R2< 1. Semakin besar nilai
memberikan data kepada pengumpul yang dimiliki, menunjukkan bahwa
data, misalnya lewat orang lain atau semakin banyak informasi yang mampu
lewat dokumen (Sugiyono, 2010:137). diberikan oleh variabel-variabel
Jenis data yang digunakan dalam independen untuk memprediksi variansi
penelitian ini adalah data sekunder yang variabel dependen.
berupa laporan keuangan. Uji Hipotesis
Sumber data dalam penelitian ini Uji t dilakukan untuk menguji
dapat diperoleh dari situs tingkat signifikansi pengaruh variabel
www.idx.co.id. Sumber penunjang independen terhadap variabel dependen
lainnya berupa jurnal yang diperlukan secara individual parsial. Penetapan
dalam penelitian ini. untuk mengetahui hipotesis diterima
atau ditolak yaitu
Metode Pengumpulan Data Kriteria pengujian yang digunakan
Metode pengumpulan data pada sebagai berikut :
penelitian ini dengan metode a. Ho diterima dan Ha ditolak apabila
dokumentasi menggunakan data sig t > 0,05. Artinya variabel bebas
sekunder yang dapat diperoleh dari tidak berpengaruh secara signifikan
laporan keuangan perusahaan yang terhadap variabel tersebut.
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada b. Ho diterima dan Ha ditolak apabila
tahun 2007 sampai 2014. Data sekunder sig t < 0,05. Artinya variabel bebas
dikumpulkan dan diperoleh dari situs
Journal Of Accounting, Volume 2 No.2 Maret 2016

berpengaruh secara signifikan variabel independen terhadap Divident


terhadap variabel terikat. Payout Ratio (DPR). Dari analisis
menggunakan SPS versi 17.00 Dari hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN olah data didapatkan hasil sebagai
Penelitian ini adalah untuk melihat berikut :
apakah terdapat pengaruh antara

Tabel 1
Analisis Regresi
Coefficientsa
Standardize
d
Unstandardized Coefficient Collinearity
Coefficients s Statistics
Toleranc
Model B Std. Error Beta T Sig. e VIF
1 (Constan -2.880 1.925 -1.497 .137
t)
CP .052 .070 .055 .748 .456 .427 2.340

DER .151 .672 .014 .225 .823 .556 1.798

ROA -.066 .079 -.086 -.833 .406 .218 4.596

CR .129 .306 .028 .423 .673 .513 1.948

Firm .089 .037 .141 2.408 .018 .673 1.486


Size
PER .191 .014 .765 14.059 .000 .781 1.281

TATO 1.015 .502 .110 2.020 .046 .778 1.286


a. Dependent Variable: DPR
Sumber : Data sekunder yang diolah 2016

Dengan demikian dapat dibuat X5 = Firm Size (Ukuran


persamaan matematis sebagai berikut. Perusahaan)
Y = -2,880 + 0,052CP + 0,151DER - X6 = Price Earnings Ratio
0,066ROA + 0,129CR + 0,089Firm Size (PER)
+ 0,191PER + 1,015TATO + e X7 = Total Assets Turnover
Keterangan: (TATO)
α = Konstanta e = Error
Y = Divident Payout Ratio
X1 = Cash Position (CP) Pengujian Hipotesis Pertama
X2 = Debt Equity Ratio (DER) Hipotesis 1 menyatakan bahwa
X3 = Return on Assets (ROA) Cash Position (CP) berhubungan dengan
X4 = Current Ratio (CR) dividend payout ratio (DPR).
Journal Of Accounting, Volume 2 No.2 Maret 2016

Berdasarkan hasil uji statistik thitung sehingga dapat dibuktikan bahwa H4


menunjukan signifikasi Cash Position ditolak dan dapat disimpulkan bahwa
(CP) yaitu sebesar 0,456 > 0.05 Current Ratio (CR) tidak berhubungan
sehingga dapat dibuktikan bahwa H1 signifikan dengan dividend payout ratio
ditolak dan dapat disimpulkan bahwa (DPR).
Cash Position (CP) tidak ada hubungan
dengan dividend payout ratio (DPR). Pengujian Hipotesis Kelima
Hipotesis 5 menyatakan bahwa
Pengujian Hipotesis Kedua Firm Size berhubungan dengan dividend
Hipotesis 2 menyatakan bahwa payout ratio (DPR). Berdasarkan hasil
Debt Equity Ratio (DER) berhubungan uji statistik thitung menunjukan signifikasi
dengan dividend payout ratio (DPR). Firm Size yaitu sebesar 0,018 < 0,05
Berdasarkan hasil uji statistik thitung sehingga dapat dibuktikan bahwa H5
menunjukan signifikasi Debt Equity diterima dan dapat disimpulkan bahwa
Ratio (DER) yaitu sebesar 0,823 > 0.05 Firm Size berhubungan signifikan
sehingga dapat dibuktikan bahwa H2 dengan dividend payout ratio (DPR).
ditolak dan dapat disimpulkan bahwa
Debt Equity Ratio (DER) tidak ada Pengujian Hipotesis Keenam
hubungan dengan dividend payout ratio Hipotesis 6 menyatakan bahwa
(DPR). Price Earning Ratio (PER)
berhubungan dengan dividend payout
Pengujian Hipotesis Ketiga ratio (DPR). Berdasarkan hasil uji
Hipotesis ketiga menyatakan bahwa statistik thitung menunjukan signifikasi
Return on Asset (ROA) berhubungan Price Earning Ratio (PER) yaitu
dengan dividend payout ratio (DPR). sebesar 0,000 < 0,05 sehingga dapat
Berdasarkan hasil uji statistik thitung dibuktikan bahwa H6 diterima dan dapat
menunjukan signifikasi Return on Asset disimpulkan bahwa Price Earning Ratio
(ROA) yaitu sebesar 0,406 > 0,05 (PER) berhubungan signifikan dengan
sehingga dapat dibuktikan bahwa H3 dividend payout ratio (DPR).
ditolak dan dapat disimpulkan bahwa Pengujian Hipotesis Ketujuh
Return on Asset (ROA) tidak ada Hipotesis 7 menyatakan bahwa
hubungan dengan dividend payout ratio Total Assets Turn Over (TATO)
(DPR). berhubungan dengan dividend payout
ratio (DPR). Berdasarkan hasil uji
Pengujian Hipotesis Keempat statistik thitung menunjukan signifikasi
Hipotesis keempat menyatakan Total Assets Turn Over (TATO) yaitu
bahwa Current Ratio (CR) berhubungan sebesar 0,046 < 0,05 sehingga dapat
dengan dividend payout ratio (DPR). dibuktikan bahwa H7 diterima dan dapat
Berdasarkan hasil uji statistik thitung disimpulkan bahwa Total Assets Turn
menunjukan signifikasi Current Ratio Over (TATO) berhubungan signifikan
(CR) yaitu sebesar 0,673 > 0,05 dengan dividend payout ratio (DPR).

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi


Tabel 2
Uji Determinasi R2
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .861 .741 .725 2.60704 2.191
Journal Of Accounting, Volume 2 No.2 Maret 2016

a. Predictors: (Constant), TATO, CP, DER, Firm Size, PER, CR, ROA
b. Dependent Variable: DPR

Tabel diatas memperlihatkan Ratio (DER) dengan Dividen Payout


bahwa nilai adjusted R2 yang diperoleh Ratio (DPR) ditolak.
adalah 0,725, atau sama dengan 72,5 Debt Equity Ratio (DER)
persen. Keadaan ini menunjukkan mencerminkan kemampuan perusahaan
bahwa variabel independen yaitu Cash dalam memenuhi seluruh kewajiban.
Position (CP), Debt Equity Ratio (DER), Oleh karena itu semakin rendah Debt
Return on Assets (ROA), Firm Size, Equity Ratio (DER), semakin tinggi
Current Ratio (CR), Price Earnings kemampuan perusahaan membayar
Ratio (PER) dan Total Assets Turnover seluruh kewajiban (Sutrisno, 2001).
memberi kontribusi pengaruh sebesar Penggunaan hutang sebagai sumber
72,5 persen terhadap tingkat variabel pendanaan akan menyebabkan
dependen yaitu Dividend Payout Ratio perusahaan harus menanggung beban
(DPR). Sedangkan sisanya 27,5 persen tetap berupa bunga dan cicilan hutang.
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak Semakin besar proporsi hutang yang
disebutkan dalam penelitian ini. digunakan dalam struktur modal maka
semakin besar pula kewajiban (beban
PEMBAHASAN tetap) yang ditanggung oleh perusahaan
Hasil analisis menunjukkan bahwa yang bersangkutan. Peningkatan hutang
Cash Position (CP) tidak berpengaruh akan mempengaruhi besar kecilnya
terhadap dividend payout ratio (DPR). keuntungan bersih yang tersedia bagi
Dengan hasil tersebut, maka hipotesis pemegang saham termasuk dividen yang
pertama yang menyatakan bahwa antara akan diterima, karena kewajiban (beban
Cash Position (CP) dengan Dividen tetap) tersebut lebih diprioritaskan
Payout Ratio (DPR) ditolak. daripada pembagian dividen. Dengan
Karena besarnya dividen yang demikian hasil ini berbeda dengan
akan dibayarkan akan sangat penelitian yang dilakukan Tania (2013)
dipengaruhi oleh besarnya posisi kas menyatakan bahwa Debt Equity Ratio
pada suatu perusahaan kadang posisi kas (DER) berpengaruh positif dengan
yang besar dipandang sebagai sebuah Dividen Payout Ratio (DPR).
keunggulan, namun bagi investor hal Hasil analisis menunjukkan bahwa
tersebut bisa saja dianggap sinyal buruk Return on Asset (ROA) tidak
karena tidak dapat memanfaatkan kas berpengaruh terhadap dividend payout
dengan maksimal yang berakibat ratio (DPR). Dengan hasil tersebut,
kecilnya return dan berdampak pada maka hipotesis yang menyatakan bahwa
DPR Anggit Satria Pribadi (2012). Yang ada pengaruh Return on Asset (ROA)
menunjukan bahwa cash position tidak dengan Dividen Payout Ratio (DPR)
berpengaruh terhadap DPR. Namun ini diolak.
berbeda yang ditunjukkan penelitian Semakin besar ROA menunjukkan
yang dilakukan oleh Lisa Marlina dan kinerja perusahaan yang semakin baik,
Clara Danica (2009) yang menyatakan karena tingkat kembalian investasi
berpengaruh terhadap DPR. (return) semakin besar. Return yang
Hasil analisis menunjukkan bahwa diterima oleh investor dapat berupa
Debt Equity Ratio (DER) tidak pendapatan dividen dan capital gain.
berpengaruh terhadap dividend payout Dengan demikian meningkatnya ROA
ratio (DPR). Dengan hasil tersebut, juga akan meningkatkan pendapatan
maka hipotesis pertama yang dividen RB Atok Risaptoko (2007).
menyatakan bahwa antara Debt Equity ROA menunujukan kemampuan
Journal Of Accounting, Volume 2 No.2 Maret 2016

perusahaan dalam menghasilkan laba perusahaan yang memiliki likuiditas


bersih setelah pajak dengan baik tidak berarti pembayaran dividen
memanfaatkan semua asset yang lebih baik pula.
dimiliki perusahaan. Semakin tinggi Hasil penelitian ini sejalan dengan
rasio ROA, semakin baik kemampuan penelitian yang dilakukan oleh
perusahaan didalam pengoperasikan Muhammad asril Arilaha (2009), Budi
keseluruhan aktiva yang dimilikinya. Hardiatmo dan Daljono (2013) yang
ROA adalah salah satu proxy dari rasio menyatakan bahwa Likuiditas
profitabilitas perusahaan. Hasil ini perusahaan tidak memiliki pengaruh
berbeda dengan penelitan yang signifikan terhadap dividend payout
dilakukan oleh Lisa Marlina (2009), ratio (DPR).
Arief Basuki (2012), dan Laksmi Hasil analisis menunjukkan bahwa
Primawestri (2011) yang menyatakan terdapat pengaruh antara firm size
mempunyai pengaruh terhadap DPR. terhadap dividend payout ratio (DPR).
Dengan semakin besar ROA maka Dengan hasil tersebut, maka hipotesis
menunjukkan semakin baiknya tingkat yang menyatakan bahwa ada pengaruh
profitabilitas perusahaan tersebut, yang Firm Size antara Dividen Payout Ratio
ditunjukkan dengan tingkat kembalian (DPR) diterima.
investasi yang besar terkait dengan Dapat diartikan bahwa besar
kinerja perusahaan yang semakin baik. kecilnya ukuran perusahaan, perusahaan
Namun sependapat dengan penelitian akan tetap membagikan dividennya.
Bagus Laksono (2006), RB Atok Ukuran perusahaan yang besar
Risaptoko (2007) menyatakan tidak menunjukkan perusahaan mengalami
berpengaruh terhadap DPR. perkembangan sehingga investor akan
Hasil analisis menunjukkan bahwa merespon positif dan nilai perusahaan
Current Ratio (CR) tidak berpengaruh akan meningkat. Karena dividen dapat
terhadap dividend payout ratio (DPR). memberikan informasi positif pada pasar
Dengan hasil tersebut, maka hipotesis dan akan segera mendapatkan reaksi
yang menyatakan bahwa ada pengaruh pasar modal dalam bentuk kuat atau
Current Ratio (CR) antara Dividen semi kuat. Sehingga ukuran perusahaan
Payout Ratio (DPR) ditolak. Hasil tidak berpengaruh signifikan terhapap
Perekonomian yang tidak stabil dividen.
mengakibatkan pasar modal global Hal ini sesuai dengan teori
menghadapi krisis dan ketidakpastian dividend residual, yang menyatakan
likuiditas yang mengakibatkan kondisi perusahaan menetapkan dividen setelah
ketidakpastian terutama turunnya harga semua investasi yang menguntungkan
jual produk dan melemahnya nilai habis dibiayai. Dividen yang dibayarkan
rupiah terhadap US dollar yang merupakan nilai sisa setelah semua
berdampak pada harga beli bahan baku usulan investasi habis dibiayai. Hal ini
pada perusahaan manufaktur di juga mengindikasi bahwa perusahaan
Indonesia. Perusahaan akan manufaktur di Indonesia belum memiliki
menggunakan dana untuk keperluan kemudahan akses ke pasar modal,
operasi perusahaan dan menunda karena investor tidak mendapatkan
pembayaran deviden. Temuan ini dividen yang cukup besar. Sehingga
memberikan bukti bahwa investor tidak perusahaan cenderung menyisihkan laba
mempertimbangkan Tinggi rendahnya kedalam laba ditahan, untuk melakukan
Current ratio (CR). Besar kecilnya tambahan investasi perusahaan.
Current ratio (CR) tidak berarti Akibatnya dividen yang siap untuk
mempengaruhi besar kecilnya dibagikan kepegang saham menjadi
pembayaran dividen. Untuk itu, lebih kecil (Wira, 2010).
Journal Of Accounting, Volume 2 No.2 Maret 2016

Hasil penelitian ini berbeda penjualan bersih dengan total aktiva


dengan Wira (2010) yang menyatakan perusahaan.
bahwa tidak ada pengaruh yang
signifikan antara firm size terhadap PENUTUP
dividend payout ratio (DPR). Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis Hasil analisis dan pembahasan
menunjukkan bahwa Price Earning menyimpulkan bahwa ;
Ratio (PER) berpengaruh signifikan 1. Berdasarkan hasil pengujian
terhadap dividend payout ratio (DPR). menunjukkan bahwa secara simultan
Artinya hipotesis yang menyatakan variabel Cash Position (CP), Debt
bahwa ada pengaruh Price Earning Equity Ratio (DER), Return on
Ratio (PER) antara Dividen Payout Assets (ROA), Firm Size, Current
Ratio (DPR) diterima. Ratio (CR), Price Earnings Ratio
Arus kas yang diterima oleh (PER) dan Total Assets Turnover
investor atau pemegang saham (TATO) berpengaruh signifikan
sehubungan dengan kegiatannya di pasar terhadap divident payout ratio
modal adalah dividen dan hasil (DPR). Adapun nilai koefisien
penjualan kembali suatu saham. Dividen determinasinya mencapai 72.5%
yang diterima investor atau pemegang 2. Hasil pengujian secara parsial
saham besarnya tergantung pada menunjukkan bahwa ;
Dividend Payout Ratio (DPR) yaitu a. Cash Position (CP) tidak
bagian dari laba perusahaan yang berhubungan dengan divident
dibayarkan sebagai dividen. Berdasar payout ratio (DPR).
penelitian Rahayuningtyas (2014), b. Debt Equity Ratio (DER) tidak
variabel PER yang berpengaruh berhubungan dengan divident
signifikan terhadap Dividend Payout payout ratio (DPR).
Ratio (DPR). Saham dengan dividen c. Return on Assets (ROA) tidak
yang tinggi merupakan salah satu faktor berhubungan dengan divident
yang menarik bagi investor sehingga payout ratio (DPR).
dapat menaikkan harga saham. Kenaikan d. Current Ratio (CR) tidak
harga saham akan meningkatkan PER. berhubungan dengan divident
Hasil analisis menunjukkan bahwa payout ratio (DPR).
terdapat pengaruh signifikan antara e. Firm Size berhubungan dengan
Total Assets Turn Over (TATO) terhadap divident payout ratio (DPR).
dividend payout ratio (DPR). Dengan f. Price Earnings Ratio (PER)
hasil tersebut, maka hipotesis yang berhubungan dengan divident
menyatakan bahwa ada pengaruh antara payout ratio (DPR).
Total Assets Turn Over (TATO) dengan g. Total Assets Turnover (TATO)
Dividen Payout Ratio (DPR) diterima. berhubungan dengan divident
Hasil penelitian di atas sesuai payout ratio (DPR).
dengan Rahayuningtyas (2014) yang Saran
menyatakan bahwa TATO mempunyai 1. Bagi Investor
pengaruh terhadap kebijakan dividen Investor sebaiknya memperhatikan
juga tidak berhasil dibuktikan. Hasil masalah faktor-faktor yang
penelitian menunjukkan bahwa TATO mempengaruhi dividend payout
signifikan terhadap DPR. TATO ratio (DPR) lainnya seperti
digunakan untuk mengukur tingkat Leverage, Growth dan sebagainya,
perputaran aktiva dalam suatu serta investor hendaknya juga
perusahaan yaitu dengan cara membagi memperhatikan masalah faktor
Journal Of Accounting, Volume 2 No.2 Maret 2016

eksternal (misal depresiasi kurs Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis


rupiah). Multtivariate dengan Program SPSS.
2. Bagi Manajemen Cetakan ke IV. Semarang : Badan
Perusahaan sebelum melakukan Penerbit Universitas Diponegoro.
kebijakan membagikan dividen Hanafi, Mamduh H dan A. Halim. 2007.
harus mengkaji terlebih dahulu Analisis Laporan Keuangan, edisi 3.
faktor-faktor yang mempengaruhi Yogyakarta : Penerbit UPP STIM
besar kecilnya pembagian dividen YKPN.
sehingga dalam pelaksanaannya Hatta, Atika J (2002), Faktor-faktor
nanti akan saling menguntungkan yang Mempengaruhi Kebijakan
antara pihak perusahaan dan Dividen: Investigasi Pengaruh Teori
investor, karena tidak semua Stakeholder. JAAI Vol.6. No.2.
investor hanya menginginkan Desember. 2002.
keuntungan dari dividen saja tetapi Laksono, Bagus,2006, Analisis
juga dari fluktuasi harga saham. Pengaruh ROA, Sales Growth,
Asset, Growth, Cash Flow &
Liquiditas Terhadap DPR
DAFTAR PUSTAKA (Perbandingan Pada Perusahaan
Anggit Satria Pribadi, R. Djoko Multinational Company (MNC) dan
Sampurno. 2012. “Analisis Domestic Coorporation yang Listed
pengaruh Cash Position, Firm size, di BEJ periode 2002-2004, Tesis
Growth Opportunity, Ownership,dan yang tidak dipublikasikan.
Return on Asset terhadap Dividen Liza Tania. 2013. Analisis Pengaruh
Payout Ratio. Jurnal Manajemen Cash Position, Debt To Equity Ratio
Bisnis, Volume 1, Nomor 1. (DER),Retrun On Asset (ROA),
Basuki, Arief. 2012. “ Analisis pengaruh Cash Ratio, Asset Growth, dan Firm
cash ratio (CR), debt to total assets Size terhadap Dividen Payout Ratio
ratio (DAR), debt to equity ratio (Studi Pada Perusahaan m
(DER), return on asset (ROA), dan manufaktur yang terdaftar di BEI
net profit margin (NPM) terhadap Periode 2009-2012). Jurusan
dividend payout ratio (DPR) pada Manajemen dan Bisnis Fakultas
perusahaan otomotif Indonesia yang Ekonomi Universitas Dian
listed di BEI periode 2007-2011.”. Nuswantoro, Semarng
Skripsi Universitas Diponegoro Marlina, Lisa. dan Danica, Clara. 2009.
Semarang. “Analisis Pengaruh Cash Position,
Darmadji, Tjiptono. 2006. Pasar Modal Debt to Equity Ratio, dan Return on
di Indonesia: Pendekatan Tanya Assets Terhadap Dividend Payout
Jawab. Edisi Kedua. Jakarta: Ratio”. Jurnal Manajemen Bisnis,
Salemba Empat. Volume 2, Nomor 1, Januari
Fajriyah, Nasim. 2011. “ Analisis 2009:1-6
Pengaruh ROE, DER, Management Nadjibah. 2008. “Analisis Pengaruh
Ownership, Free Cash Flow, Dan Asset Growth, Size,Cash Ratio Dan
Size Terhadap Dividend Payout Return On Asset Terhadap Dividen
Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Payout Ratio”. Thesis Universitas
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Diponegoro Semarang.
Indonesia (BEI) Tahun 2006 – Ndaru Sutrisno, 2010. Analisis Faktor-
2009”. Skripsi Universitas Faktor Yang Mempengaruhi
Diponegoro Semarang. Dividen Payout Ratio Pada
Perusahaan Yang Terdaftar Di
Daftar Efek Syariah Periode 2007 –
Journal Of Accounting, Volume 2 No.2 Maret 2016

2009. Program Studi Keuangan Fakultas Ilmu Administrasi


Islam, Universitas Islam Negeri Universitas Brawijaya Malang
Sunan Kalijaga Yogyakarta Sudarsi, Sri 2002. Analisis Faktor-
Pramastuti, Suluh. 2007. “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Dividen
Kebijakan Dividen: Pengujian Payout Ratio pada Industri
Signalling Theory dan Rent Perbankan yang Listed di Bursa
Extraction Hypothesis”. Tesis UGM Efek Jakarta (BEJ). Jurnal bisnis dan
hal.8. ekonomi.
Primawestri, Laksmi.2011. “Analisis Suharli, Michell.2006. “Studi Empiris
Faktor – Faktor yang Mengenai Pengaruh Profitabilitas
Mempengaruhi Dividend Payout Leverage, dan Harga Saham
Ratio”. Skripsi Universitas Terhadap Jumlah Dividen
Diponegoro Semarang. Tunai”.Jurnal Maksi Vol. 6 No. 2
PT. Bursa Efek Indonesia (BEI). Agustus 2006:243-256.
Indonesian Capital Market Directory Sharaks, Adel ,2005, “ Devidend Policy
(ICMD). 2009-2012. Semarang & Future Cash Flows, Finance
Risaptoko, Atok. 2011. “ Analisis India, Vol. 19. Iss. 155:3.
Pengaruh Cash ratio, Debt to total Sugiyono, 2010, Metode Penelitian
asset (DTA), Asset Growth, Size, Bisnis. Bandung : Alfabeta
dan return on asset (ROA), terhadap Yuniningsih.2002.“Interpedensi Antara
Dividend Payout Ratio (DPR). pada Kebijakan Dividend Payout Ratio,
perusahaan yang listed di BEJ Financial Leverage dan Investasi
periode 2002- 2005.”. Skripsi Pada Perusahaan Manufaktur yang
Universitas Diponegoro Semarang. Listed di BEJ”. Jurnal Bisnis dan
Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-Dasar Ekonomi Vol 9 No.2 .Hal 164-182
Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Wirjolukito, Aruna, Herman Yanto dan
Kedelapan. Yogyakarta: BPFE. Sandy.2003. “Faktor-Faktor yang
Rizka Persia Pasadena, 2013. Pengaruh Merupakan Pertimbangan Dalam
Likuiditas, Leverage, Profitabilitas Keputusan Pembagian Deviden :
Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Tinjauan Terhadap Teori
Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Persinyalan Deviden Pada
Manufaktur Yang Terdaftar Di Perusahaan Go Public Indonesia.
Bursa Efek Indonesia. Jurusan Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan www.idx.co.id
Bisnis Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Rizky Pebriani Utami. 2008. Pengaruh
Rasio Keuangan Terhadap Deviden
Pada Sektor Industri Manufaktur
Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2003 – 2007.
Fakultas Ekonomi, Universitas
Gunadarma
Septi Rahayuningtyas. 2014.
PENGARUH RASIO-RASIO
KEUANGAN TERHADAP
DIVIDEND PAYOUT RATIO
(DPR) (Studi Pada Perusahaan Yang
Listing Di BEI Tahun 2009 – 2011).

Das könnte Ihnen auch gefallen