Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas pondok Jagung adalah salah satu Puskesmas rawat inap di wilayah
Kota Tangerang Selatan yang berdiri sejak tahun 1990 dan terletak di Kecamatan Serpong
Utara. Puskesmas Pondik Jagung memiliki 4 wilayah kerja yaitu Kelurahan Pondok
Jagung, Kelurahan Pondok Jagung Timur, Kelurahan Jelupang dan Kelurahan Lengkog
Karya.
Visi Puskesmas adalah terwujudnya pelayanan kesehatan yang prima dan
berkualitas bagi masyarakat di wilayah Puskesmas Pondok Jagung. Oleh karena itu
Puskesmas Pondok Jagung berusaha untuk mengikuti perkembangan-perkembangan
kebijakan lokal maupun kebijakan nasional dalam menjawab tantangan era globalisasi
dimana terjadi persaingan pasar yang bebas dan ketat di bidang kesehatan.
Seiring kemajuan teknologi dan tuntutan masyarakat, unit penyelenggara
pelayanan publik dituntut untuk memenuhi harapan masyarakat dalam melakukan
perbaikan pelayanan. Puskesmas sebagai salah satu unit penyelenggara pelayanan publik,
baik Upaya Kesehatan Masyarakat maupun Upaya Kesehatan Perorangan harus
senantiasa memperhatikan kebutuhan masyarakat sebagai pengguna layanan. Selain itu
Puskesmas juga memerlukan adanya masukan dan evaluasi terhadap kinerjanya untuk
digunakan dalam upaya perbaikan dan peningkatan mutu layanan.
Akreditasi Puskesmas adalah salah satu upaya perbaikan yang dilakukan
sehingga Puskesmas Pondok Jagung mendapatkan pengakuan yang diberikan oleh
lembaga independen penyelenggara Akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri setelah
memenuhi standar Akreditasi. Dengan proses akreditasi ini diharapkan Puskesmas dapat
:
a. Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien;
b. Meningkatkan perlindungan bagi sumber daya manusia kesehatan, masyarakat dan
lingkungannya, serta Puskesmas sebagai institusi;
c. Meningkatkan kinerja Puskesmas dalam pelayanan kesehatan perseorangan dan/
atau kesehatan masyarakat.
1
Manual Mutu Puskesmas Pondok Jagung 2019
B. PROFIL ORGANISASI
Puskesmas Pondok Jagung yang berdiri sejak tahun 1990 memiliki luas tanah dan
luas bangunan untuk gedung A dan untuk gedung B dengan LT 3.717 m2 dan LB 1449
m2. Dalam melaksanakan tugasnya, Puskesmas menyelenggarakan fungsi:
a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
b. Penyelenggaraan UKP dengan rawat inap yang memiliki 7 tempat tidur
c. Penyelenggaraan Pusling dan Jejaring Pelayanan
Puskesmas Pondok Jagung memiliki 40 posyandu, 1 pos pelayanan dan 5 posbindu
dengan jenis pelayanan berupa promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Puskesmas
Pondok Jagung beralamat di Perumahan Eka Bakti Kelurahan Pondok Jagung dengan
jumlah penduduk 111.063 orang.
Puskesmas Pondok Jagung memiliki karyawan sejumlah 56 orang, yang terdiri dari 5
orang dokter umum, 2 orang dokter gigi, 7 orang perawat, 1 orang perawat gigi, 14 orang
bidan puskesmas, 1 orang Apoteker, 1 orang asisten apoteker, 1 orang tenaga analis/
laboratorium, 1 orang tenaga gizi, 1 orang sanitarian, 1 orang Sarjana Kesehatan
Masyarakat, 1 orang tenaga D3 rekam medik, dan lainnya adalah tenaga pekarya kesehatan
(admin, supir, satpam dan petugas kebersihan).
2
Manual Mutu Puskesmas Pondok Jagung 2019
c. MOTTO
Professional Penuh Cinta
d. BUDAYA KERJA
”Kerja keras, kerja ikhlas, kerja cepat”
e. TATA NILAI
1) Tanggungjawab
Bekerja dengan tanggungjawab dan siap menerima resiko akibat
perbuatan dan tindakannya.
2) Disiplin
Bekerja dengan effisien dan tepat waktu.
3) Kerjasama
Semua karyawan wajib memelihara kerukunan dan dapat bekerjasama
dalam tim dan tidak bersikap mementingkan diri sendiri.
4) Adil
Mampu bersikap adil tanpa membeda bedakan derajat dan martabat pasien
yang berobat.
5) Peduli
Memiliki sikap peduli dan perhatian kepada pasien dan masyarakat tanpa
mengharapkan imbalan.
6) Professional
3
Manual Mutu Puskesmas Pondok Jagung 2019
f. MAKLUMAT PELAYANAN
4
Manual Mutu Puskesmas Pondok Jagung 2019
KEPALA PUSKESMAS
DR. H. Muhamad Rusmin
KASUBBAG. TATA USAHA
NENENG SETIAWATI
BENDAHARA JKN
YAYU MUTIARA S
BENDAHARA OPERASIONAL
PRATIWI YULIA TRI A.
BENDAHARA BOK
LIANA PUTRI W.
PENANGGUNG JAWAB UKM ESENSIAL & KEPERAWATAN PENANGGUNG JAWAB UKM PENGEMBANGAN PENANGGUNG JAWAB RAWAT JALAN
EROS ARBAIYAH DR YULIYATI
PROMKES KESLING PERKESMAS P2P GIZI KES. JIWA PJ. LABORATORIUM POLI UMUM
IRMA S.N. INDRA SEPTIANA JULAEHA DR SELLY FAUZIAH LIANA PUTRI W. DWI AGUSTIANA ATIKA UMAMI JULAEHA
KES. IBU ISPA MALARIA KES. LANSIA PJ. RAWAT INAP POLI GIGI
LENI MARYANTI UUN K. TUTI ALAWIYAH FICKA INDAH HILMY RIDHA DRG. NOFIETI
KES. ANAK DIARE FILARIASIS KES. INDERA PJ. PERSALINAN POLI KIA IMUNISASI
EROS ARBAIYAH SONNA ROMARIA TUTI ALAWIYAH LISTA YUSMARINI/ SRI RAHMAWATI SONA R
YAYU MUTIARA
PENANGGUNG JAWAB PUSKESMAS & JEJARING PELAYANAN
HILMY RIDHA
5
Manual Mutu Puskesmas Pondok Jagung 2019
6
Manual Mutu Puskesmas Pondok Jagung 2019
7
Manual Mutu Puskesmas Pondok Jagung 2019
8
Manual Mutu Puskesmas Pondok Jagung 2019
9
Manual Mutu Puskesmas Pondok Jagung 2019
b) Penyuluhan Kesehatan bagi Bumil, Bufas, Neo, Bayi dan Balita Resti
di masyarakat dilakukan minimal 2 (dua) kali dalam setahun;
c) Melakukan pemberian imunisasi, sweeping imunisasi, penyuluhan
imunisasi, penanganan KIPI dan koordinasi lintas program terkait
sesuai prosedur dan ketentuan.
d) Pemantauan wilayah setempat dan supervisi fasilitatif.
e) Merekap laporan dari bidan atau dokter praktek swasta bagi bumil yang
berobat ke pelayanan praktek swasta.
f) Melakukan pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data kegiatan
KIA-KB sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada
Kepala Puskesmas.
g) Melaksanakan evaluasi kegiatan kebidanan dan melaporkan
pelaksanaan kegiatan kebidanan secara berkala kepada penanggung
jawab.
3) Promosi Kesehatan:
a) Refresing kader Posyandu dilakukan minimal 1 (satu) kali setahun.
b) Melakukan penyuluhan kesehatan.
c) Pengembangan UKBM.
d) Pemberdayaan masyarakat dalam PHBS serta mengkoordinasikan
dengan lintas program terkait.
e) Pembinaan kader kesehatan.
f) Membuat pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data promosi
kesehatan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada
Kepala Puskesmas.
g) Melakukan evaluasi hasil kegiatan promosi kesehatan secara
keseluruhan.
4) Kesehatan Lingkungan
a) Melakukan kegiatan pembinaan kesehatan lingkungan yang meliputi
pengawasan dan pembinaan SAB, pengawasan dan pembinaan
JAGA, pegawasan dan pembinaan TTU (Tempat Tempat
Umum)/TPM (Tempat Pengolahan Makanan).
b) Pelayanan klinik sanitasi,
10
Manual Mutu Puskesmas Pondok Jagung 2019
11
Manual Mutu Puskesmas Pondok Jagung 2019
d. Pelayanan Penunjang
1) Pelayanan Kefarmasian
12
Manual Mutu Puskesmas Pondok Jagung 2019
PASIEN DATANG
UNIT PENDAFTARAN
UNIT LABORATORIUM
INPUT OUTPUT
KONSULTASI PSIKOLOGI
KONSULTASI GIZI
KONSULTASI SANITASI
KONSULTASI PROMKES
UNIT KASIR
KOMPETENSI, SURVEY
KETERSEDIAAN KEPUASAN AUDIT
PENDIDIKAN, ANALISA DATA
SUMBER DAYA PELANGGAN INTERNAL
PELATIHAN
PENGENDALIAN TINDAKAN,
LINGKUNGAN PRODUK TAK PERBAIKAN &
INFRASTRUKTUR
KERJA SESUAI PENCEGAHAN
Keterangan:
: Alur langsung
: Alur rujukan internal
13
Manual Mutu Puskesmas Pondok Jagung 2019
C. RUANG LINGKUP
Pedoman ini disusun berdasarkan standar akreditasi Puskesmas yang meliputi
pedoman dalam upaya peningkatan mutu dan kinerja pelayanan UKM, UKP,
administrasi manajemen, dan keselamatan pasien.
D. TUJUAN
Pedoman mutu ini disusun agar dapat menjadi acuan dalam upaya peningkatan
mutu puskesmas dan keselamatan pasien.
E. LANDASAN HUKUM DAN ACUAN
Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116 tambahan lembaran
Negara Nomor 4431);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik ( lembaran Negara tahun 2009 Nomor 112);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara tahun 2009 Nomor 140 tambahan Lembaran Negara Nomor
5063);
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah;
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional, Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2012 nomor 193;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2013 tentang Jaminan
Kesehatan Nasional.
7. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standart Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 tahun 2013 tentang
Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktek Mandiri Dokter Dan
Tempat Praktek Mandiri Dokter Gigi
14
Manual Mutu Puskesmas Pondok Jagung 2019
15
Manual Mutu Puskesmas Pondok Jagung 2019
BAB II
KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
PUSKESMAS PONDOK JAGUNG
5. Kebijakan mutu dan tata nilai puskesmas dalam memberikan pelayanan disusun secara
bersama dan dituangkan dalam pedoman mutu dan kinerja.
16
Manual Mutu Puskesmas Pondok Jagung 2019
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien, antara lain :
1) Ketepatan Identifikasi Pasien.
17
Manual Mutu Puskesmas Pondok Jagung 2019
18
Manual Mutu Puskesmas Pondok Jagung 2019
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, dan perencanaan
Puskesmas,
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, masyarakat, dan staf,
c. Melaksanakan sesuai kerangka acuan kerja, standart pelayanan dan pedoman
yang berlaku di puskesmas
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di Puskesmas,
h. Update regulasi dan peraturan yang berlaku.
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem pelayanan.
14. Seluruh kegiatan mutu/kinerja puskesmas dan keselamatan pasien harus
didokumentasikan.
15. Seluruh hasil kegiatan peningkatan mutu/kinerja puskesmas dan keselamatan pasien
harus diinformasikan kepada seluruh koordinator unit dan penanggungjawab UKP .
16. Penanggung jawab Manajemen Mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu
dan keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas tiap tribulan.
17. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta
mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka area
prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu/kinerja pelayanan
klinis dan keselamatan pasien adalah:
a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien.
b. Pelayanan Rawat Jalan.
c. Pelayanan Rawat Inap.
d. Pelayanan Farmasi.
e. Pelayanan Gawat Darurat.
f. Pelayanan Rujukan
19
Manual Mutu Puskesmas Pondok Jagung 2019
BAB III
STRUKTUR ORGANISASI TIM MUTU
20
Manual Mutu Puskesmas Pondok Jagung 2019
21
STRUKTUR ORGANISASI TIM MUTU
22
B. URAIAN TUGAS KETUA TIM MUTU
1. Tugas Pokok : Melaksanakan kegiatan penjaminan mutu sesuai standar.
2. Fungsi : Melaksanakan urusan penjaminan mutu sesuai standar.
3. Uraian Tugas :
a. Menyusun Kebijakan dan Strategi Manajemen Mutu.
b. Menyusun Program Indikator Mutu.
c. Melakukan koordinasi dengan tim terkait dalam penyusunan program
penjaminan mutu.
d. Memantau pelaksanaan seluruh program penjaminan mutu.
e. Mengevaluasi pelaksanaan seluruh program penjaminan mutu.
f. Mensosialisasikan hasil pencapaian program penjaminan mutu.
g. Memfasilitasi tindak lanjut hasil rekomendasi.
h. Melakukan koordinasi tentang program patient safety dengan tim terkait dalam
pembuatan RCA dan FMEA.
i. Melakukan koordinasi tentang patient safety dengan tim terkait tentang
pembimbingan Quality and Patient Safety.
j. Memfasilitasi kegiatan terkait penyelenggaraan pengembangan, inovasi dan
kendali mutu.
k. Menanamkan pentingnya memahami dan berperilaku kerja sesuai dengan SPO
dalam memberikan layanan kepada pasien.
C. URAIAN TUGAS TIM AUDITOR INTERNAL
1. Tugas Pokok : Melaksanakan pemantauan kegiatan penjaminan mutu dan
keselamatan pasien.
2. Fungsi : Melaksanakan pemantauan urusan penjaminan mutu dan
keselamatan pasien.
3. Uraian Tugas :
a. Menganalisa hasil pencapaian indikator mutu dan keslamatan pasien.
b. Melakukan komparasi hasil pemantauan indikator mutu secara periodik dengan
standar akreditasi Puskesmas.
c. Menyelenggarakan dan menyiapkan kegiatan sosialisasi internal puskesmas
tentang pencapaian indikator mutu dan keselamatan pasien.
d. Menyusun bahan rekomendasi terhadap pencapaian hasil pemantauan indikator
mutu dan keslamatan pasien.
23
e. Mendistribusikan bahan rekomendasi hasil pemantauan indikator mutu dan
keslamatan pasien.
f. Membantu berkoordinasi dalam kegiatan internal dan eksternal program umum
Tim Mutu.
g. Mengkoordinasikan program penyegaran dan pelatihan untuk kendali mutu.
h. Melakukan koordinasi kepada unit terkait terhadap implementasi standar
pelayanan yang berfokus kepada pasien dan manajemen.
D. TIM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
1. Tugas Pokok : Menyelenggarakan upaya-upaya keselamatan pasien dan
manajemen risiko.
2. Fungsi : Melaksanakan urusan penjaminan mutu dan keselamatan
pasien
3. Uraian Tugas :
a. Memfasilitasi koordinasi tentang program patient safety dengan unit terkait.
b. Memfasilitasi rapat dan atau pertemuan koordinasi bulanan dengan unit kerja
terkait.
c. Melakukan koordinasi kepada unit terkait terhadap implementasi standar
pelayanan yang berfokus kepada pasien dan manajemen risiko.
d. Menyusun alat ukur pemantauan indikator keselamatan pasien.
e. Memimpin penyusunan prosedur-prosedur operasional kegiatan baik yang
terkait langsung/tidak langsung dengan layanan kepada pasien untuk menjamin
keselamatan pasien serta penerunan resiko pelayanan selama berada dan
mendapat layanan di puskesmas.
f. Memfasilitasi koordinasi dengan unit terkait dalam penyelenggaraan
pemantauan indikator penilaian kinerja.
g. Menyusun bahan rekomendasi terhadap pencapaian hasil pemantauan indikator
keselamatan pasien dan pelaksanaan manajemen resiko.
h. Membuat laporan periodik hasil pemantauan indikator mutu dan keselamatan
pasien.
i. Memimpin upaya-upaya pencegahan dan perbaikan kondisi fisik dan non fisik
yang dapat membahayakan keselamatan pasien dan meningkatkan resiko
keselamatan bagi pasien.
j. Melakukan koordinasi tentang program Patient Safety dan manajemen resiko
dengan unit terkait dalam pembuatan RCA dan FMEA.
24
k. Mendorong dan mengkoordinasikan pemenuhan sarana dan prasarana fisik
sesuai standar keamanan berkenaan dengan menjaga keselamatan pasien dan
meminimalkan resiko.
l. Mengontrol dan menilai pelaksanaan sistem informasi dan komunikasi untuk
menjaga keselamatan pasien serta meminimalkan resiko pelayanan.
m. Menanamkan pentingnya memahami dan berperilaku kerja sesuai dengan SPO
dalam memberikan layanan kepada pasien.
n. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan perbaikan mutu dan keselamatan
pasien.
E. PENANGGUNGJAWAB UKM(Usaha Kesehatan Masyarakat)
1. Tugas Pokok : Melaksanakan pemantauan kegiatan UKM
2. Fungsi : Melaksanakan evaluasi dan monitoring program Promkes,
Kesling, Gizi, KIA/KB, P2P dan Program Pengembangan
3. Uraian Tugas :
a. Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan di unit bidang UKM (Usaha
Kesehatan Masyarakat).
b. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di setiap unit bidang UKM.
c. Memantau secara periodik pencapaian program UKM.
d. Mengkoordinasikan program penyegaran dan pelatihan untuk peningkatan
kompetensi petugas dan kader.
e. Melakukan koordinasi kepada pelaksana program terhadap implementasi
standar pelayanan yang berfokus kepada sasaran dan manajemen.
f. Melakukan komparasi hasil pencapaian program dengan Puskesmas lain
sehingga dapat dijadikan usulan pelaksanaan kaji banding.
g. Menyelenggarakan dan menyiapkan kegiatan sosialisasi internal puskesmas
tentang koordinasi lintas program dan lintas sektor.
h. Menghadiri rapat, pertemuan, workshop dan atau seminar terkait
pengembangan mutu UKM baik internal atau eksternal puskesmas.
F. PENANGGUNGJAWAB UKP (Usaha Kesehatan Perorangan)
1. Tugas Pokok : Melaksanakan pemantauan kegiatan UKP
2. Fungsi : Melaksanakan evaluasi dan monitoring unit rawat jalan, rawat
inap dan penunjang
3. Uraian Tugas :
25
a. Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan di unit bidang UKP (Usaha
Kesehatan Perorangan).
b. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di setiap unit bidang UKP.
c. Mengkoordinasikan program penyegaran dan pelatihan untuk peningkatan
kompetensi petugas.
d. Melakukan koordinasi kepada unit terkait terhadap implementasi standar
pelayanan yang berfokus kepada sasaran dan manajemen.
e. Menyelenggarakan dan menyiapkan kegiatan sosialisasi internal puskesmas
tentang koordinasi tim interprofesi.
f. Menghadiri rapat, pertemuan, workshop dan atau seminar terkait
pengembangan mutu UKP baik internal atau eksternal puskesmas.
G. TIM SURVEY DAN PENANGANAN KELUHAN PELANGGAN
1. Tugas Pokok : Melaksanakan kegiatan survei dan penanganan keluhan
pelanggan.
2. Fungsi : Melaksanakan pemantauan kepuasan pelanggan dan
menampung asupan dari masyarakat.
3. Uraian Tugas :
a. Membuat perencanaan survei identifikasi kebutuhan masyarakat.
b. Membuat perencanaan survei kepuasan pelanggan UKP dan UKM.
c. Membuat perencanaan survei kejelasan informasi dan akses pelayanan.
d. Membuat perencanaan survei koin kepuasan.
e. Melaksanakan survei sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
f. Merekap data, mengolah dan menganalisa hasil survei.
g. Melaporkan hasil analisa survei kepada Kepala Puskesmas, Kepala TU dan
Ketua Tim Mutu.
h. Memantau kotak saran dan buku keluhan pelanggan setiap hari.
i. Mendokumentasikan keluhan pelanggan dan melaporkan kepada Kepala
Puskesmas, Kepala TU dan Ketua Tim Mutu.
j. Membahas dan menganalisa tindak lanjut bersama dengan Kepala Puskesmas,
Kepala TU, Ketua Tim Mutu dan unit terkait.
k. Publikasi tindak lanjut.
26
BAB IV
KEGIATAN PERBAIKAN MUTU PUSKESMAS DAN KESELAMATAN PASIEN
27
3. Pertemuan Tinjauan Manajemen
Pertemuan tinjauan manajemen dilakukan dengan input tinjauan yang meliputi: hasil
audit internal, hasil survei kepuasan pelanggan, umpan balik/keluhan dari pelanggan
dan hasil identifikasi kebutuhan pelanggan, kinerja proses dan kesesuaian hasil
pelayanan, status tindakan pencegahan dan perbaikan, tindak lanjut dari hasil PTM
sebelumnya, dengan output tinjauan meliputi: perbaikan sistem manajemen mutu dan
keselamatan pasien, usulan kegiatan, usulan perbaikan SARPRAS, pembinaan dan
peningkatan kompetensi petugas, tindak lanjut terhadap keluhan pelanggan.
Pertemuan ini dilakukan minimal empat kali setahun
4. Evaluasi kinerja pihak ketiga:
Kinerja pihak ketiga yang bekerja sama dengan puskesmas perlu dievaluasi untuk
memastikan bahwa produk/jasa yang diberikan pihak ketiga memenuhi persyaratan
mutu dan keselamatan pasien.
D. PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA UKM
1. Penilaian mutu dan kinerja UKM:
a. Penyusunan indikator mutu/kinerja manajerial.
b. Pengumpulan data kinerja dengan menggunakan indikator yang telah disusun.
c. Analisis data kinerja dan tindak lanjut.
d. Kajibanding kinerja dengan puskesmas lain dan tindak lanjut.
2. Perbaikan mutu dan kinerja UKM:
Perbaikan mutu dan kinerja UKM dilakukan berdasarkan analisis kinerja. Capaian
kinerja yang belum sesuai dengan target yang diharapkan dianalisis dan
ditindaklanjuti. Adanya umpan balik dan keluhan sasaran UKM dan masyarakat
dianalisis dan ditindak lanjuti.
E. PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA UKP
1. Penetapan area prioritas perbaikan pada pelayanan UKP.
2. Pemantuan kinerja pada area prioritas dengan indikator yang ditetapkan.
3. Penerapan manajemen risiko (FMEA) pada area priroitras.
4. Monitoring dan penilaian kinerja pelayanan klinis pada masing-masing unit
pelayanan, dan tindak lanjutnya.
5. Monitoring, penilaian kinerja dan perilaku SDMpemberi layanan klinis, dan tindak
lanjutnya.
6. Upaya perbaikan mutu pelayanan klinis pada masing-masing unit kerja berdasarkan
hasil penilaian kinerja maupun umpan balik pelanggan.
28
7. Pelaporan dan tindak lanjut insiden Keselamatan Pasien.
8. Penyusunan dan penerapan panduan praktik klinis.
9. Monitoring dan tindak lanjut terhadap 6 Sasaran Keselamatan Pasien.
F. IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO BAIK PADA PELAYANAN UKM
MAUPUN PELAYANAN UKP
Manajemen risiko dilakukan baik sebagai upaya reaktif maupun preventif. Risiko
yang diperkirakan dapat ditimbulkan baik akibat pelayanan UKM maupun UKP harus
diidentifikasi dan ditindak lanjuti. Jika terjadi kejadian baik akibat pelayanan UKM
maupun UKP harus ditindak lanjuti dengan mitigasi dan upaya pencegahan agar tidak
terjadi lagi. Puskesmas wajib menyusun register risiko baik risiko fasilitas, maupun risiko
yang mungkin diakibatkan oleh pelayanan yang disediakan.
29
BAB V
METODA PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
Metoda dalam peningkatan mutu puskesmas dan keselamatan pasien adalah sebagai
berikut:
1. Pembentukan tim mutuuntuk merumuskan pedoman, standar, mekanisme monitoring
dan evaluasi serta memberikan saran-saran tentang upaya peningkatan mutu
pelayanan dan keselamatan pasien.
2. Menetapkan kebijakan dan langkah-langkah upaya peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
3. Melakukan pertemuan atau rapat koordinasi bagi seluruh tim mutu. Sehingga ada
kesamaan pengertian tentang mutu, penghayatan konsep dasar dan adanya
kesepakatan tentang langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan.
4. Kepala Puskesmas bersama tim mutu membahas dan merencanakan langkah-langkah
yang menyangkut persiapan upaya peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan
pasien sebagai berikut :
a. Identifikasi masalah.
b. Inventaris kegiatan yang telah dilaksanakan.
c. Memilih aspek yang akan ditingkatkan.
d. Memilih metode pendekatan yang akan dicapai.
e. Menetapkan sumber data
5. Penilaian kinerja dilakukan sesuai dengan indikator mutu yang telah ditetapkan dan
dievaluasi secara periodik oleh koordinator unit dan Tim PMKP.
6. Analisis pencapaian indikator mutu serta rencana tindak lanjut perbaikan disusun
secara berkala oleh tim PMKP, Koordinator UKP dan Koordinator UKM.
7. Hasil analisis pencapaian indikator mutu serta rencana tindak lanjut perbaikan
dilaporkan pada Tim Auditor Internal, Ketua Tim Mutu dan Kepala Puskesmas.
8. Tim Auditor Internal memantau pelaksanaan rencana perbaikan, pelaksanaan
perbaikan, memonitoring dan menilai hasil perbaikan, dan tindak lanjut, mengikuti
siklus PDCA.
9. Tim Auditor Internal melaporkan hasil pemantauannya kepada Kepala Puskesmas
dan Ketua Tim Mutu.
10. Tim Mutu menindaklanjuti masukan dan keluhan pengguna dan masyarakat megikuti
siklus PDCA
30
11. Menerapkan manajemen risiko baik pada pelayanan manajerial, UKM, dan UKP,
dengan tahapan: menetapkan lingkup manajemen risiko, melakukan analisis risiko,
dan menindak lanjuti.
12. Manajemen risiko diterapkan baik secara reaktif maupun proaktif. Upaya proaktif
dilakukan sebelum ada kejadian dengan menganalisis kemungkinan terjadinya risiko
dengan menggunakan metoda FMEA, sedangkan upaya reaktif dilakukan untuk
mengatasi kejadian yang sudah terjadi dan mencegah terulangnya kejadian dengan
menggunakan metoda RCA.
31
BAB VI
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Seluruh kegiatan perbaikan mutu dan keselamatan pasien dicatat dan dilaporkan
kepada Kepala Puskesmas setiap bulan, dan oleh Kepala Puskesmas dilaporkan kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kota setiap enam bulan sekali.
Sistem manajemen mutu Puskesmas didokumentasikan dalam bentuk:
1. Kebijakan/ SK
2. Pedoman/ Manual Mutu
3. Standard Prosedur Operasional /SPO
4. Rekaman-rekaman
5. Dokumen pendukung/ dokumen eksternal
Dokumen sistem manajemen mutu dipastikan terkendali.
1. Dokumen sistem manajemen mutu adalah dokumen-dokumen yang memuat
informasi yang digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan sistem manajemen
mutu.
2. Pengendalian dokumen dimaksudkan agar dokumen sistem manajemen mutu yang
dipergunakan adalah dokumen yang tepat dan benar.
3. Cara pengendalian dokumen diatur dalam prosedur dan dipahami oleh semua pihak
terkait.
4. Prosedur pengendalian dokumen mengatur hal – hal sebagai berikut :
a. Pembuatan dokumen
b. Pemeriksaan dokumen
c. Pengesahan dokumen
d. Menetapkan status dokumen
e. Mendaftarkan ke daftar Induk dokumen
f. Pendistribusian dokumen
g. Penerimaan dokumen
h. Peninjauan ulang/ revisi dokumen
i. Penanganan dokumen eksternal
j. Penyimpanan dokumen yang sudah tidak berlaku.
32
Kebijakan, pedoman mutu dan dokumen asli dikendalikan di sekretariat akreditasi
sedangkan fotocopy dari kebijakan, pedoman mutu, pedoman, SPO dan dokumen
pendukung lainnya dikendalikan oleh masing – masing unit.
33
BAB VII
MONITORING DAN EVALUASI
34
7. Secara berkala, setiap 3 (tiga) bulan dilakukan Evaluasi kinerja kumulatif tribulan
I/II/III/IV Puskesmas dilakukan oleh Puskesmas dan Dinas Kesehatan
KotaTangerang Selatan.
8. Pada akhir tahun Puskesmas melakukan penilaian standar Puskesmas dan melaporkan
hasil penilaian ke Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan.
35
36
INDIKATOR MUTU PUSKESMAS
INDIKATOR MUTU KLINIS
INDIKATOR MUTU LAYANAN KLINIS DAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN
37
Obat Racikan < 60
menit
8 Rekam Medis Kelengkapan Pengisian Rekam 100%
Medis 24 jam setelah pelayanan
Waktu Penyediaan Rekam Medis < 10 menit
Rawat Jalan
38
KEGIATAN MUTU KINERJA PUSKESMAS PONDOK JAGUNG
SKALA SKALA 2 SKALA NILAI
NO JENIS KEGIATAN
3 (10) (7) 1 (4) AKHIR
39
CAKUPAN KEGIATAN PENILAIAN KINERJA
40
Konversi pemeriksaan mikroskopis dari BTA
3. ( + ) menjadi BTA ( - ) pada akhir pengobatan 10 10
fase intensiv 2 bulan pertama
41
RENCANA KEGIATAN PERBAIKAN MUTU
Tahun: 2019
No Kegiatan Keterangan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Survei Kebutuhan dan
1
harapan masyarakat x
Analisis hasil survei
2 kebutuhan dan harapan
masyarakat x
Sosialisasi hasil survei
dan analisa survei
3
kebutuhan dan harapan
masyarakat x
Evaluasi kejelasan
4 informasi dan akses X
pelayanan
Survei Kepuasan
5 Pelanggan/Sasaran x x x x x
Program
Pengumpulan dan analisis
hasil survei kepuasan
6 X x
Pelanggan/Sasaran
Program
Tindaklanjut terhadap
7 x x x x x x x x
hasil survey pelanggan
Penyusunan rencana audit
8 x
internal
9 Pelaksanaan audit internal x x x x x x
Tindaklanjut audit
10 x x x x x x
internal
42
Tahun: 2019
No Kegiatan Keterangan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Pelaksanaan pertemuan
11 x x x x x x
tinjauan manajemen
Tindak lanjut hasil
12 pertemuan tinjauan x x x x x x
manajemen
Pelaksanaan program
13 mutu puskesmas dan x x x
keselamatan pasien
Monitoring pelaksanaan
14 program mutu puskesmas x x x
dan keselamatan pasien
Evaluasi pelaksanaan dan
hasil program mutu
15 x x
puskesmas dan
keselamatan pasien
Perbaikan kinerja oleh
masing-masing
penanggung jawab dan
16 pelaksana melalui proses x x x x x x x x x
PDCA/PDSA sehingga
terjadi upaya perbaikan
inovatif
Pelaksanaan kegiatan
17 x x x x x x x x x
perbaikan inovatif
Monitoring dan evaluasi
18 terhadap pelaksanaan dan x x x x x x x x
hasil perbaikan inovatif
43
Tahun: 2019
No Kegiatan Keterangan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Identifikasi dan analisisi
risiko baik dalam
19 x
pelayanan UKM maupun
UKP
Tindak lanjut untuk
20 x x x x x x x x x x x
meminimalkan risiko
Insidentil bila
21 Kaji banding kinerja
dibutuhkan
Setelah
Tindak lanjut hasil kaji pelaksannan
22
banding kaji banding
kinerja
Setelah
Evaluasi hasil kaji pelaksannan
23
banding kaji banding
kinerja
Setelah
Evaluasi hasil tindak pelaksannan
24
lanjut hasil kaji banding kaji banding
kinerja
44
CATATAN PERUBAHAN DOKUMEN MANUAL MUTU
45