Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
ABSTRACT
The teaching learning activity in SMK is inappropriate with the purpose of teaching and learning in
SMK, which the students are taught to be able to apply the materials in the real life. Teaching material is
taken from the biology book of SMA that the content is theoretically, so the explanation on the material is
unsuitable and not applicative that makes the student less in ability and skill for application in daily life.
From the problem above, this research purpose on developing the contextual basic handout of the
biological course in biotechnology material in SMK N 02 Batu.This research is developing research
based on research and development by Sugiyono’s model that use a few developing steps, those are: (1)
Potential and problem, (2) Collecting data, (3) Product design, (4) Validation design, (5) Design
revision, (6) Try out the product, (7) Product revision. The data collecting methods is using validation
from the expert of handout, material expert and try out to the study club. The technique of analyze data
using quantitative and qualitative data. The result of quantitative data is the percentage of handout
product value that classify in the handout quality and the result of qualitative data come from comment
and advise of validator and try out in SMK.The result quality of the handout found that the developing
contextual basic handout reach out the good quality after following the procedure of validation with
percentage 80.90% and try out to the student that use the handout with percentage very good, 97.75%
and get the positive respond from student with percentage 90.82%. From the whole of the contextual
basic handout have a good quality and appropriate in use for teaching material of Biology in teaching
learning process in SMK N 02 Batu.
idealitas bagi pendidik sehingga benar- diperlukan bahan ajar lain yang bisa
benar akan menghasilkan kualitas melengkapi kelemahan dari kurikulum
pembelajaran yang efektif dan efisien yang yang ada di buku teks SMA dan LKS yaitu
sesuai dengan kurikulum. kurikulum yang disesuaikan dengan
Pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran di SMK untuk memberikan
proses belajar yang membantu guru kesempatan pada siswa membangun
mengaitkan antara materi yang diajarkan pengetahuan yang tidak sekedar sebagai
dengan situasi dunia nyata peserta didik penerima bahan ajaran, tetapi juga bisa
dan mendorong peserta didik membuat mencapai tujuan pembelajaran yaitu bisa
hubungan antara pengetahuan yang menerapkan materi untuk bisa diterapkan.
dimilikinya dengan penerapannya dalam Alternatif dalam mengatasi
kehidupan. Dengan konsep itu, hasil kesulitan-kesulitan tersebut dapat diatasi
pembelajaran diharapkan lebih bermakna dan disiasati oleh guru biologi dalam
bagi peserta didik. Proses pembelajaran pelengkapi kelemahan dari buku teks SMA
berlangsung alamiah dalam bentuk dengan disusun dan dikembangkannya
kegiatan peserta didik bekerja dan handout berbasis kontekstual materi
mengalami bukan mentransfer bioteknologi yang berkualitas dan sesuai
pengetahuan dari guru ke peserta didik. dengan kriteria penyusunan handout yang
Strategi pembelajaran lebih dipentingkan baik. Handout merupakan salah satu
daripada hasil (Elaine, 2007). bentuk media cetak yang mudah
Dari hasil studi pendahuluan yang dikembangkan dan dapat dimanfaatkan
dilakukan peneliti melalui pengamatan dalam pembelajaran untuk memperlancar
langsung dan wawancara pada guru bidang pelaksanaan belajar mengajar yang
studi biologi dan peserta didik di SMK disesuaikan kurikulum.
Negeri 02 Batu bahwa pada kesimpulannya Keunggulan dalam penggunaan
proses belajar biologi guru menggunakan handout berbasis kontekstual untuk
bahan ajar berupa buku teks biologi SMA pengembangan bahan ajar dalam proses
sebagai acuan belajar dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari beberapa
mengajar, dan didapatkan secara fakta hasil penelitian terdahulu yang juga
informasi bahwa jumlah buku teks yang menggunakan handout berbasis
digunakan siswa dalam belajar sangat kontesktual oleh Sufatmi Amir (2012)
terbatas dan buku teks tersebut diletakkan handout mampu melengkapi kelemahan
di perpustakaan sekolah, sehingga buku teks Kimia dan mempunyai kualitas
sebagaian besar siswa tidak memiliki buku baik (B), dan penelitian oleh Turnasih
teks biologi selain LKS (Lembar Kegiatan (2013) handout digunakan oleh guru
Siswa) sebagai bahan ajar yang siswa sebagai acuan untuk digunakan sebagai
miliki. LKS berisi tentang uraian singkat sumber belajar bagi peserta didik
materi dengan tujuan pembelajaran yang SMA/MA dan mempunyai kualitas yang
sama dengan buku teks, sehingga buku baik.
teks SMA yang digunakan siswa belum Dengan disusunnya handout berbasis
mendukung kurikulum di SMK, dan siswa kontekstual untuk pembelajaran materi
dalam menyelesaikan pertanyaan yang ada bioteknologi diharapkan siswa dapat
di LKS dengan cara memindahkan menerapkan pembelajaran dalam
sebagian materi ke dalam pertanyaan kehidupan nyata dan membangun
tersebut dan ketika siswa tidak bisa pengetahuannya sendiri. Berdasarkan
menyelesaikan pertanyaan, siswa penelusuran dari beberapa permasalahan
mengosongkan dan menunggu siswa yang yang ada, maka peneliti mencoba
lain bisa mengerjakan, sehingga kegiatan menjawab permasalahan di SMK Negeri
pembelajaran belum bisa mengasah 02 Batu dengan penelitian yang berjudul
kemampuan berpikir siswa, sehingga “Pengembangan Handout Berbasis
Kontekstual pada Pelajaran Biologi Ujicoba produk, (7) Revisi produk. Secara
Materi Bioteknologi untuk Siswa Kelas rinci dapat dilihat pada prosedur
XII SMK Negeri 02 Batu” pengembangan handout pada
halaman berikutnya (gambar 1).
METODE tahapan dalam pengumpulan data
yang dilakukan meliputi : Mengkaji
Penelitian ini merupakan jenis
kurikulum, Mempelajari kurikulum yang
penelitian pengembangan (Research and
ada di SMK Negeri 02 Batu sehingga
Development) merupakan penelitian yang
handout bioteknologi berbasis kontektual
digunakan untuk menghasilkan produk
yang akan dihasilkan tidak menyimpang
tertentu, dan menguji kualitas produk
dari tujuan pengajaran disekolah.
tersebut. Penelitian pengembangan
Mengidentifikasi materi yang dibutuhkan
(Research and Development atau R&D)
untuk pembuatan handout, sehingga dapat
adalah aktifitas riset dasar untuk
dipahami oleh peserta didik kelas XII.
mendapatkan informasi kebutuhan
Mengindentifikasi materi dilakukan
pengguna (needs assessment), kemudian
melalui beberapa cara yaitu: diskusi
dilanjutkan kegiatan pengembangan
dengan guru mata pelajaran biologi dan
(development) untuk menghasilkan produk
kepala sekolah, kemudian dilanjutkan
sebagai bahan ajar bagi siswa dan menguji
dengan observasi yang dilakukan
kualitas produk tersebut (Sugiyono, 2011).
disekolahan khususnya dikelas XII SMK
Model pengembangan yang
dan wawancara dengan guru mata
digunakan dalam pengembangan
pelajaran biologi dan siswa SMK kelas
pembelajaran ini didasarkan pada
XII. Studi Literatur ditujukan untuk
rancangan pengembangan (Research and
menemukan konsep-konsep atau landasan-
Development) menurut model Sugiyono
landasan teoritis yang memperkuat suatu
(2011). Langkah-langkah pengembangan
produk pendidikan berbasis (handout
meliputi: (1) Potensi dan masalah, (2)
bioteknologi kontekstual).
Pengumpulan data, (3) Desain produk, (4)
Validasi desain, (5) Revisi desain, (6)
2 Pengumpulan Data
Desain Produk
3 1. Rancangan handout bahan ajar Biologi
2. Penyusunan handout bahan ajar Biologi
Validasi Ahli :
4 (Ahli Handout dan Ahli Materi)
Valid/layak? Tidak
1. Ahli Handout: Dosen Jurusan Biologi Revisi
5
2. Ahli Materi: Guru Bidang Studi Biologi Ya
Tidak
7 Layak Revisi
Ya
digunakan sebagai pertimbangan dan oleh validator yang berupa kritik atau
menetapkan kelayakan handout saran tentang produk handout yang
bioteknologi berbasis kontekstual pada dikembangkan dan kegiatan uji coba
materi bioteknologi. Uji coba produk kepada siswa kelas XII di SMK Negeri
dilakukan dengan mencobakan handout 02 Batu. Data kuantitatif diperoleh hasil
ke kelompok terbatas. Sampel yang pengisian angket oleh ahli handout, ahli
diambil 15 siswa dari jumlah populasi 30 materi, dan siswa serta skor hasil uji
siswa. Penelitian ini dilakukan dengan kompetensi pada saat akhir pembelajaran.
teknik sampel acak (Random Sampling) Instrumen yang digunakan untuk
pada uji coba produk ini. Siswa diminta pengembangan handout adalah Angket
untuk mengerjakan handout dengan validasi, angket respon siswa, dan
mencatat pada lembar kerja kesulitan keterlaksanaan produk handout.
siswa dalam menggunakan handout Data yang diperoleh diolah dengan
bioteknologi berbasis kontekstual. teknik deskriptif presentase, yaitu meng-
Adapun aspek dalam lembar kerja ubah data kuantitatif menjadi bentuk
kesulitan siswa selama menyelesaikan presentase dan kemudian diinter-
handout meliputi kegiatan belajar 1, 2, pretasikan dengan kalimat yang bersifat
dan 3. Siswa menjawab soal evaluasi kualitatif. Data kualitatif diperoleh dari
pada handout untuk diketahui hasil kritik dan saran yang diberikan oleh
penguasaan handout sesuai dengan validator ahli handout dan materi,
ketentuan penilaian dan mengisi angket sedangkan data kuantitatif diperoleh dari
respon terhadap penggunaan handout hasil pengisian angket oleh validator
bioteknolgi berbasis kontekstual yang yang berupa skor penilaian. Data yang
telah dikembangkan pada akhir uji coba. diperoleh diolah dengan teknik deskriptif
Uji coba produk handout yang telah presentase, yaitu mengubah data
selesai dikerjakan segera diketahui hasil kuantitatif menjadi bentuk presentase dan
belajar siswa dengan cepat dan dapat kemudian diinterpretasikan dengan
diketahui hasil penguasaan handout yang kalimat yang bersifat kualitatif. Data
telah disusun. kualitatif diperoleh dari kritik dan saran
Kegiatan pengambilan data yang diberikan oleh validator ahli
dikelompokkan menjadi dua macam, handout dan materi, sedangkan data
yaitu data kualitatif dan data kuantitatif kuantitatif diperoleh dari hasil pengisian
yang diijabarkan sebagai berikut: Data angket oleh validator yang berupa skor
kualitatif yaitu tanggapan yang diberikan penilaian.
Tabel 1. Kriteria Respon dari Siswa
Persentase Keterangan
85% ≤ RS Sangat positif
70% ≤ RS < 85% Positif
50% ≤ RS < 70% Kurang positif
RS < 50% Tidak positif
tersebut dapat dihitung menggunakan sudah sangat baik. Penilaian dari ahli
rumus: handout 1 dengan nilai yang terendah
adalah pada aspek rangkuman dan uraian
singkat pada materi dengan presentase
60%, dan kegiatan kontekstual dengan
(Dimodifikasi Dari Utomo, 2009) persentase 66,67 %, sedangkan aspek
Keterangan: kegunaan handout dan rujukan dengan
= Persentase hasil nilai respon presentase hasil 70%, sedangkan
siswa petunjuk teknis untuk siswa dan uji
n = Jumlah siswa yang tuntas kompetensi dengan presentasi hasil
N = Jumlah seluruh siswa 73,33%,isi handout mencapai presentase
75%, tetapi pada aspek tujuan
HASIL DAN PEMBAHASAN pembelajaran dan gambar mencapai
Penilaian ahli handout 1 yang presentase 80% yang menunjukkan
mencapai nilai tertinggi yaitu pada aspek kriteria valid. Rata-rata penilaian validasi
halaman sampul (cover) dengan nilai oleh ahli handout 1 mencapai 73,48%,
persentase 100%. Aspek halaman sampul maka dengan persentase 73,48% handout
(cover) dalam handout tersebut berbasis kontekstual menunjukkan
menunjukkan kriteria valid dan ilustrasi kriteria “cukup valid” atau cukup layak
gambar yang terdapat dalam handout untuk digunakan.
Gambar 2. Grafik perbandingan hasil penilaian produk awal dan revisi produk oleh ahli materi
Gambar 3. Grafik perbandingan hasil penilaian produk awal dan revisi produk oleh ahli media
Gambar 4. Grafik perbandingan hasil penilaian produk multimedia interaktif oleh siswa pada uji coba
lebih luas