Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
2 2005
Kelompok Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan Limbah Cair, Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Lingkungan, BPPT
Abstract
The level of water services by PDAM (Local Water Service Company) is still 19,4% of
Indonesian population. Most of them still rely on groundwater, spring, river and rain. In
the big and medium cities the level of water services higher between 40 – 50 and 20 -
30% respectively, but in rural still very low. Recently many source of water is
contaminated by domestic, industry, and agricultur waste due to lack of attention of water
users to environment. Beside, some dense populated areas with low sanitation fasility
make many shalow well contaminated by E.coli. For improving rural water services, It
needs government policy that encourage bigger role of rural comunity to develop their
ability and organization that maintain and protect source, process, production and
distribution of water. Information of Simple Water Treatment Technology is an important
that must be distributed to people who live in village or remote areas, in order to improve
their knowledge. BPPT has been along time to develop many kind of water treatment
technologies for treating river water, groundwater, peatwater, calcareous water,poluted
water, brachist water or even sea water to make clean water or potable water. Many of
those technologies have already applied in many areas in Indonesia, and up to now
BPPT still develop many kind of water treatment technologies for the future.
113
Arie herlambang dan Nusa Idaman Said : Aplikasi Teknologi Pengolahan …… JAI Vol. 1 , No.2 2005
Aluh-Aluh. Di samping Air gambut, di beberapa bersih harus didapat dengan gratis atau bebas.
wilayah transmigrasi juga kekurangan sumber air Di daerah yang sumber air langka atau kualitas
tawar, akibat musim kemarau yang panjang, airnya tidak memenuhi syarat, secara hukum
yang ada hanya air tanah yang payau atau asin. ekonomi barang yang langka nilai ekonominya
Keterbatasan kemampuan memaksa mereka akan meningkat. Pada kondisi seperti ini, selain
harus berjalan jauh atau mengeluarkan uang perlu intervensi pemerintah dalam bentuk
lebih untuk mendapatkan air bersih. bantuan fisik, perlu pula dalam jangka panjang
Seperti telah disebutkan sebelumnya, dilakukan usaha-usaha pemberdayaan
sebagian besar penduduk bumi berada di masyarakat, karena kekeringan mungkin tidak
negara-negara berkembang. Jika ingin hanya datang satu kali, tetapi dapat terjadi setiap
mendapatkan sumber air yang layak, dan tahun.
menginginkan ekonomi yang berkembang dan Pada daerah yang langka sumber air
berindustrialisasi, maka prilaku terhadap air tawarnya, ada dua kemungkinan solusinya. Jika
harus dirubah, bagaimanapun masalah sumber air tawar masih dapat dijangkau dalam
penyediaan air tidak dapat ditangani secara jarak yang ekonomis, maka pengambilan air
terpisah dari masalah lain. Buangan air yang tak tawar dengan menggunakan mobil tangki atau
layak dapat mencemari sumber air, dan sering perahu tongkang merupakan alternatif pilihan
kali tak teratasi. Ketidaksempurnaan dalam yang baik. Namun demikian untuk tempat-tempat
layanan umum, sistem saluran hujan yang yang cukup jauh dari sumber air dan harga air
kurang baik, sistem pembuangan limbah padat menjadi mahal, tidak ada pilihan lain, jika air asin
yang buruk juga dapat menyebabkan lingkungan atau air payaunya banyak, maka proses
hidup yang kurang sehat. Dengan demikian desalinasi menjadi alternatif pilihan. Teknologi
dalam jangka panjang akan sangat penting yang umum dikenal masyarakat untuk mengolah
memikirkannya dari segi pengintegrasian air payau adalah teknologi reverse osmosis.
layanan-layanan lingkungan ke dalam suatu Dalam aplikasi teknologi ini cocok untuk tempat
paket pengelolaan air, sanitasi, saluran, dan yang tidak ada sumber air tawar dan
limbah padat yang komprehensif. pengelolaannya harus dikelola dengan
Mengingat terbatasnya kemampuan managemen yang baik. Pengelolaan yang baik
pemerintah dalam pelayanan air bersih, maka dapat dilihat di Desa Muncung, Tangerang,
diperlukan upaya pemberdayaan masyarakat dengan kapasitas 20 m3/hari, Pulau Harapan, di
dalam pengadaan air bersih melalui pemahaman Kepulauan Seribu dengan kapasitas 10 m3/hari,
teknologi pengolahan air sederhana yang mudah atau Pulau Saroppo Cakdi, di Pangkep, Sulawesi
dimengerti dan dipraktekkan masyarakat. Upaya Selatan.
pemberdayaan ini perlu dilakukan dengan Dalam menerapkan teknologi pengolah
bantuan pemerintah melalui instansi terkait atau air, partisipasi masyarakat menjadi penting,
lembaga swadaya masyarakat baik lokal sebagai contoh, aplikasi teknologi TP2AS untuk
maupun luar negeri. Pemahaman teknologi mengolah air gambut di Pangkoh, Aluh-Aluh di
pengolahan air sederhana sangat penting bagi Kalimantan dan Rawa Sragi di Lampung Timur.
masyarakat maupun instansi pemerintah dalam Secara teknologi, TP2AS sangat sederhana,
rangka antisipasi musim kemarau panjang dan pengoperasian mudah dan murah. Pada
menurunnya kualitas air baku dari tahun ke kesempatan pelatihan, masyarakat dapat
tahun. mempraktekkan dalam waktu setengah hari
latihan. Dalam waktu tiga puluh menit
2. TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR DAN masyarakat sudah bisa mendapatkan 200 liter
BUDAYA MASYARAKAT air bersih. Kenyataan yang dihadapi adalah tidak
sampai satu tahun peralatan tersebut
Pemilihan teknologi pengolahan air sangat terbengkalai, walaupun ada beberapa yang
terkait dengan kualitas sumber air dan kualitas masih bisa diperbaiki dan dipergunakan kembali.
air hasil olahan yang diinginkan. Semakin baik Dari pandangan dan pengalaman
kualitas sumber air, maka biaya pengolahannya tersebut, secara teknologi, pengolahan air tidak
dengan kualitas hasil yang setara menjadi masalah bagi masyarakat. Namun demikian
semakin murah. Dari aspek teknologi, proses pemahaman pengoperasian belum sampai pada
pengolahan air tidak banyak mengalami taraf merubah kebiasaan menjadi budaya hidup
perkembangan dalam dua puluh tahun terakhir. sehari-hari. Untuk merubah kebiasaan
Untuk aplikasi teknologi pengolahan air masyarakat mengolah air menjadi budaya
pada suatu wilayah, selain kondisi air baku, sehari-hari membutuhkan waktu yang lebih lama
tergantung pula pada kondisi sosial ekonomi dari pada sekedar pelatihan. Oleh karena itu
masyarakat, selain harga air olahan yang harus dalam penerapan teknologi ini pemerintah perlu
terjangkau oleh masyarakat. Dalam beberapa berdampingan dan bekerjasama dengan
kondisi, masyarakat sering beranggapan air konsultan teknis dan lembaga swadaya
114
Arie herlambang dan Nusa Idaman Said : Aplikasi Teknologi Pengolahan …… JAI Vol. 1 , No.2 2005
masyarakat yang secara terus menerus penyumbatan pada saringan pasir, sehingga
memantau dan bergaul dengan masyarakat. perlu dilakukan pencucian secara manual
Kegiatan ini banyak dilakukan oleh lembaga dengan cara mengeruk media pasirnya dan
swadaya masyarakat dari luar negeri, yang saat dicuci, setelah bersih dipasang lagi seperti
ini bergerak di daerah pengungsian kerusuhan semula, sehingga memerlukan tenaga yang
Sambas Kalimantan Barat. cukup banyak. Ditambah lagi dengan faktor iklim
di Indonesia yakni ada musim hujan air baku
3. ALTERNATIF TEKNOLOGI yang ada mempunyai kekeruhan yang sangat
PENGOLAHAN AIR BERSIH tinggi. Hal inilah yang sering menyebabkan
Sarpalam yang telah dibangun kurang berfungsi
Dalam kaitannya dengan masalah air dengan baik, terutama pada musim hujan. Jika
bersih di daerah pedesaan, beberapa jenis tingkat kekeruhan air bakunya cukup tinggi
pengolahan air bersih yang berkaitan dengan misalnya pada waktu musim hujan, maka agar
masalah kekeruhan, kesadahan, air dengan supaya beban Sarpalam tidak telalu besar, maka
organik tinggi (gambut), air yang mengandung perlu dilengkapi dengan peralatan pengolahan
zat besi dan mangan, dan air asin akan pendahuluan misalnya bak pengendapan awal
dijelaskan. atau saringan “Up Flow” dengan media berikil
atau batu pecah, dan kwarsa atau silika.
3.1 Pengolahan Air Keruh Selanjutnya dari bak saringan awal, air dialirkan
ke bak saringan utama dengan arah aliran dari
Di daerah iklim tropis seperti Indonesia, bawah ke atas (Up Flow). Air yang keluar dari
pelapukan fisik sangatlah dominan, karena bak saringan pasir Up Flow tersebut merupakan
perbedaan temperatur siang dan malam yang air olahan dan di alirkan ke bak penampung air
cukup jauh mengakibatkan retak dan pecahnya bersih, selanjutnya didistribusikan ke konsumen
batuan serta mudah terjadi erosi bila hujan dengan cara gravitasi atau dengan memakai
datang. Hasil erosi yang terbawa air sungai ini pompa.
mengakibatkan terjadinya kekeruhan sungai. Diagram proses pengolahan bersih
Masalah ini banyak terjadi di setiap wilayah di dengan sistem Sarpalam Up Flow ditunjukkan
Indonesia dan umumnya meningkat ketika pada Gambar 1.
musim hujan tiba.
Proses pengolahan air tergantung pada
kekeruhan. Untuk air yang tidak terlalu keruh,
pengolahan dapat dilakukan dengan proses
penyaringan sederhana, yang dapat dilakukan
individu maupun secara komunal. Jika
kekeruhan cukup tinggi diperlukan unit penjernih
atau Klarifier. Unit penjernih memerlukan bahan
kimia. Setelah melalui tangki penjernih baru
kemudian disaring dengan sistim saringan pasir Gambar 1 : Diagram proses pengolahan bersih
lambat atau saringan pasir cepat, tergantung dengan sistem Sarpalam Up Flow.
kebutuhan.
Proses pengolahan air keruh dengan Dengan sistem penyaringan dari arah
penyaringan mempunyai keunggulan, murah bawah ke atas (Up Flow), jika saringan telah
didalam pemeliharaan dan perawatan, serta jenuh atau buntu, dapat dilakukan pencucian
teknologinya cukup sederhana. Teknologi ini balik dengan cara membuka kran penguras.
banyak dipakai dipedesaan, dengan kedala yang Dengan adanya pengurasan ini, air bersih yang
dihadapi berupa buntunya saringan pasir. berada di atas lapisan pasir dapat berfungsi
Namun demikian dengan perkembangan baru sebagai air pencuci media penyaring (back
sistem saringan dirubah dan proses wash). Dengan demikian pencucian media
pemeliharaan dapat menjadi lebih sederhana penyaring pada Sarpalam Up Flow tersebut
dan murah. dilakukan tanpa mengeluarkan atau mengeruk
media penyaringnya, dan dapat dilakukan kapan
Sistem Saringan Pasir Lambat Up Flow saja.
Sarpalam “Up Flow” ini mempunyai
Teknologi Saringan Pasir Lambat keunggulan dalam hal pencucian media saringan
(Sarpalam) yang banyak diterapkan di Indonesia (pasir) yang mudah, serta hasilnya sama dengan
biasanya adalah Sarpalam konvesional dengan saringan pasir yang konvesional.
arah aliran dari atas ke bawah (down flow), Kapasitas pengolahan dapat dirancang
sehingga jika kekeruhan air baku naik, terutama dengan berbagai macam ukuran sesuai dengan
pada waktu hujan, maka sering terjadi kebutuhan yang diperlukan.
115
Arie herlambang dan Nusa Idaman Said : Aplikasi Teknologi Pengolahan …… JAI Vol. 1 , No.2 2005
116
Arie herlambang dan Nusa Idaman Said : Aplikasi Teknologi Pengolahan …… JAI Vol. 1 , No.2 2005
3.2 Pengolahan Air Sadah Air gambut merupakan air permukaan dari
tanah bergambut dengan ciri yang sangat
Air sadah atau air yang banyak mencolok karena warnanya merah kecoklatan,
mengandung kapur tinggi, banyak dijumpai di mengandung zat organik tinggi, rasa asam, pH
daerah yang berbatuan kapur, seperti di Gunung 2-5 dan tingkat kesadahan rendah. Proses
Kidul, Malang Selatan, Sulawesi Tengah dan pengolahan terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :
Tenggara. Untuk mengolah air sadah biasanya 1). Netralisasi, untuk menaikkan pH larutan 2).
masyarakat melakukan pemanasan, agar garam Oksidasi, untuk mengoksidasi zat organik dan
sadahnya dapat mengendap dalam bentuk kerak logam terlarut 3). Koagulasi, untuk
di bagian bawahnya. Untuk kuantitas yang lebih menggumpalkan zat organik dan logam yang
besar seperti keperluan mandi atau mencuci, teroksidasi 4). Pengendapan, untuk
pemanasan masih dianggap mahal, oleh karena mengendapkan zat yang terkoagulasi 5).
perlu alternatif lain yang lebih murah. Salah satu Penyaringan dan 6). Desinfeksi (Gambar 3).
117
Arie herlambang dan Nusa Idaman Said : Aplikasi Teknologi Pengolahan …… JAI Vol. 1 , No.2 2005
Untuk aplikasi sederhana Teknologi Gambar 10 : Air baku, air olahan yang belum
TP2AS (Tong, Pengaduk, Pengendap, Aerasi, disaring, dan air olahan setelah disaring.
dan Saringan) yang sudah diperkenalkan
kemasyarakat sejak tahun 1985 ini, cukup
handal. Dalam waktu 60 menit, masyarakat 3.3.2 Unit Pengolahan Air Gambut Komunal
sudah bisa mendapatkan 400 – 450 liter air
bersih. Kendala pengoperasian di lapangan yang Untuk keperluan pengolahan kontinyu,
dihadapi adalah masyarakat enggan untuk atau secara massal dapat dilakukan pada tempat
menimba air ke dalam bak, sulitnya memperoleh yang pemukimannya terkumpul, dan dikelola
tawas di daerah, atau mereka enggan atau berat oleh pengelola yang merupakan wakil warga.
untuk mengeluarkan uang lebih untuk mengolah Kapasitasnya dapat berkisar 60 – 100 m3/hari.
air. Untuk masalah pengangkutan air dapat di Investasi peralatan ini cukup besar dan harus
atasi dengan cara memasang pompa tangan ada peran pemerintah untuk membantu
seperti dragon, dengan merendahkan tinggi bak masyarakat pedesaan. Aplikasi teknologi ini baik
penampung dan memperpanjang pipa hisap dalam rangka membuat cadangan air bersih
pompanya, dengan demikian masyarakat tidak dalam cukup besar di daerah gambut, dalam
perlu menimba air lagi. Tawas sebagai koagulan, rangka persiapan menghadapi musim kering
sekarang banyak dijual bebas, dan sudah atau kemarau panjang.
banyak dipasar-pasar, dengan harga yang tidak
terlalu mahal.
118
Arie herlambang dan Nusa Idaman Said : Aplikasi Teknologi Pengolahan …… JAI Vol. 1 , No.2 2005
Tabel 2. Hasil analisa kualitas air baku dan air pH menjadi sekitar pH 7-8, dan diinjeksi dengan
olahan larutan tawas selanjutnya dialirkan ke bak
clarifier atau bak pengendap. Di dalam bak
Contoh Air (1) Contoh Air (2) pengendap, dengan adanya penambahan soda
ash dan larutan tawas, zat besi atau mangan
N Paramete Sat bak olahan baku olahan
o r u u
akan dengan cepat teroksidasi menjadi oksida
an besi atau oksida mangan yang tidak larut di
1 pH - 3,8 6,8 7,6 7,65 dalam air dan akan mengendap di dalam bak
2 Kekeruhan NTU 10 1,5 28 2 pengendap.
3 Warna Pt- 500 10 18 6
Co
4 Besi (Fe) mg/lt 0,4 0,18 17,39 0,26
5 Mangan mg/lt 0 ttd 0,04 ttd
(Mn)
6 Organik mg/lt 470 10,5 1,77 2,88
7 Zat padat mg/lt - 253 - 144
terlarut
Keterangan :
1. Air gambut di daerah Pangkoh, Kalimantan Tengah.
2. Air Tanah di Kecamatan Benama Tingang, Kalimantan
Tengah.
119
Arie herlambang dan Nusa Idaman Said : Aplikasi Teknologi Pengolahan …… JAI Vol. 1 , No.2 2005
120
Arie herlambang dan Nusa Idaman Said : Aplikasi Teknologi Pengolahan …… JAI Vol. 1 , No.2 2005
masa yang akan datang, sejalan dengan unit-unit yang sudah ada dan pernah
perkembangan ekonomi, diperlukan teknologi diaplikasikan di daerah pedesaan, perlu untuk
lanjutan sebagai jaminan terhadap dilakukan modifikasi dan evaluasi agar menjadi
kesempurnaan proses pengolahan air minum. lebih mudah, dan untuk mendukung
Teknologi biofiltrasi diperlukan sebagai keberlanjutannya perlu dilakukan survei bahan
langkah antisipasi untuk mengurangi dan evaluasi untuk menghitung biaya
pencemaran limbah domestik organik pada operasionalnya.
perairan. Air baku yang banyak mengandung Biasanya pada saat pelatihan operasional
bahan organik akan menyerap pemakaian unit-unit pengolah air dilakukan hanya dalam
kaporit yang lebih tinggi untuk proses pemurnian waktu yang sangat singkat, sehingga mereka
air, sementara bersamaan dengan itu kadar baru sampai pada tahap mengerti akan apa yang
Trihalomethan dalam air olahan juga meningkat. dijelaskan, tetapi belum sampai pada perubahan
Oleh karena itu pemakaian teknologi biofiltrasi budaya dan prilaku untuk membiasakan diri
pada masa yang akan datang diperlukan untuk meminum air yang sudah diolah. Dalam
sebagai unit pretreatment, terutama pada kota- perberdayaan masyarakat perlu melibatkan
kota besar yang sumber air bakunya lembaga swadaya masyarakat setempat agar
mengandung bahan organik yang cukup tinggi. pembinaan dapat lebih intensif dan terus
Proses biofiltrasi ini sangat diperlukan karena menerus, sehingga suatu saat masyarakat dapat
proses filtrasi pada teknologi konvensional hanya mandiri dalam pengadaan air bersih.
mengurangi padatan yang tersuspensi dan tidak Dalam rangka menghadapi musim
mampu mengurangi padatan yang terlarut. kemarau panjang, dimana banyak daerah
Teknologi Ultrafiltrasi merupakan teknologi pedesaan yang kesulitan air, maka pemerintah
tambahan dalam pengolahan air bersih, dan lembaga-lembaga yang berkaitan dengan
terutama ditujukan untuk pengolahan air siap pemberdayaan masyarakat, perlu mengambil
minum. Ukuran partikel yang mampu disaring langkah antisipasi untuk meringankan beban
sampai dengan 0,02 mikron, dengan demikian masyarakat pedesaan dengan memberi solusi
diharapkan bakteri dan polutan mikro dapat yang nyata, baik dalam jangka pendek maupun
tersaring. Teknologi ini hanya dapat dipakai panjang.
untuk air tawar dan tidak bisa untuk air asin. Permasalahan yang sering muncul
Saat ini teknologi ultrafiltrasi mulai banyak dilapangan adalah masalah biaya opersional
dipakai di kota-kota besar dunia (Gambar 15). unit-unit pengolah air bersih. Oleh karena itu
pembangunan unit pemgolah air harus disertai
pembinaan managemennya. Air merupakan
kebutuhan pokok masyarakat, pasarnya sudah
ada, oleh karena itu air ada harganya. Namun
demikian penetapan harga air olahan harus juga
mempertimbangkan air sebagai fungsi sosialnya.
DAFTAR PUSTAKA
121
Arie herlambang dan Nusa Idaman Said : Aplikasi Teknologi Pengolahan …… JAI Vol. 1 , No.2 2005
122