Sie sind auf Seite 1von 4

NAMA : M.

CHAMIM JAZULI
NPM : 21601082247
PRODI : AKUNTANSI

LAYANAN JASA BERBASIS TEKNOLOGI


(GOJEK / GOPAY)

Teknologi saat ini sudah ‘berkembang biak’ sangat pesat. Teknologi yang ada di zaman
postmodern sekarang ini sudah sangat di luar daripada sesuatu yang biasa. Melalui teknologi
yang ada kita bisa mendapatkan beberapa manfaat, seperti contohnya kita mampu berinteraksi
menggunakan sosial media dengan sesama, kita mampu menemukan informasi-informasi yang
dibutuhkan dan belum pernah kita tahu sebelumnya.

Di era globalisasi ini jarak sejauh apapun dapat diakses dengan waktu tempuh yang sangat
cepat, setiap orang sudah tidak mempersalahkan jarak dan waktu dalam mengakses
transportasi. Transportasi menjadi sesuatu yang sangat penting di era globalisasi, semakin cepat
diakses transportasi itu, maka setiap orang akan lebih tertarik dan menjadikannya sebagai alat
transportasi pokok. Seiring dengan pertumbuhan kendaraan bermotor yang boleh dikatakan
sudah ‘membludak’ hampir diseluruh wilayah Indonesia, terutama di wilayah kota-kota besar.
Kendaraan bermotor ini penyumbang kemacetan terbesar. Oleh karena itu berbagai
permasalahan timbul, dan pemerintah juga tidak hanya diam, berbagai kebijakan diluncurkan,
mualai dari menyediakan bus antar kota dengan jalur khusus seperti busway di jakarta. Sama
seperti pemerintah DKI Jakarta pemerintah Kota Bandung juga menyediakan angkutan bus
khusus dengan slogan ‘ayo naik bus’ nya yang diharapkan setiap orang tidak lagi mengendarai
kendaraan pribadinya, tetapi menggunakan kendaraan umum. Namun, lagi-lagi hal ini dirasa
belum bisa mengurai kemacetan. Oleh karena itu, disini akan dibahas alat transportasi dewasa
ini yang dirasa beberapa warga sebagai alternatif untuk menembus kemacetan yang sering
terjadi. Yaitu dengan munculnya berbagai macam ojek online seperti Go-Jek, Grab-Bike, Blu-
Jek, dll. Dan disini akan dibahas salah satu dari ojek online tersebut, yaitu Gojek.

Gojek adalah sebuah platform yang telah mengalami rekayasa sosial (social engineering)
pada transportasi umum, di mana kita (konsumen) dihubungkan dengan pelaku (tukang ojek)
dengan bantuan kepintaran smartphone dan GPS melalui sebuah aplikasi berbasis android. Bisa
dibilang juga gojek adalah e-commerce (perdagangan jasa elektronik).
Hadirnya gojek sedikitnya telah membantu pemerintah dalam hal penyedia lapangan
pekerjaan. Tidak hanya dari kalangan kelas biasa yang melamar ingin menjadi karyawan dan
pengemudi gojek banyak dari kalangan kelas sarjana yang berlomba agar mendapatkan tempat
sebagai karyawan gojek. Hal ini merupakan sesuatu yang menarik diamana disaat susahnya
mencari pekerjaan gojek hadir dan menyerap banyak tenaga kerja. Menurut Bell, struktur kelas
baru sangat terkait dengan semakin pentingnya pengetahuan dan keterampilan teknis pada
masyarakat pascaindustri. Jadi, ‘kelas utama dalam masyarakat baru yang tengah muncul
adalah kelas profesional yang didasarkan pada pengetahuan ketimbang kekayaan’ (Bell, 1973).
Seiring berkembangnya zaman, menurut Bell (1973), masyarakat pascaindustri ditandai
dengan perubahan dari industri manufaktur menjadi industri jasa yang terpusat pada teknologi
informasi. Hal ini memberi suatu peran kunci kepada produksi dan perencanaan pengetahuan.
Berdasarkan pandangan ini, perubahan teknologi adalah kekuatan pendorong perubahan sosial
ketika pertukaran informasi dan produksi kultural mengganti industri berat di pusat gerak
ekonomi.
Namun, disamping keeksistensiannya, gojek juga sampai saat ini belum memiliki status
legal sebagai kendaraan umum yang beroperasi sebagai angkutan penumpang. Berdasarkan
UU Nomor 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menjelaskan bahwa sepeda motor
sejatinya bukan sarana angkutan penumpang. Hal ini jelas telah melanggar aturan berlalulintas.
Perlu adanya ketanggapan pemerintah melalui kepolisian dan dinas perhubungan dalam hal ini.
Jangan sampai ada sesuatu yang ilegal beroperasi sebagai angkutan umum apalagi milik swasta
yang sudah jelas tidak dikenai pajak beroperasi sbg angkutan umum, dan hal ini akan
merugikan negara.

Dan akhirnya semua kembali kepada setiap orang didalam memilah dan memilih
kendaraan transportasinya. Memang di zaman postmodern ini alat transportasi dengan
menggunakan teknologi informasi akan mendominasi daripada yang masih konvensional,
dikarenakan keterbatasannya. Namun, kita juga harus bijak didalam menganggapi dan
menggunakan berbagai macam jasa taransportasi ini. Sekiranya, kita masih bisa menggunakan
alat transportasi umum yang disediakan pemerintah kenapa tidak. Setidaknya kita sudah
mendukung kebijakan pemerintah dan ikut serta untuk tidak menciptakan kemacetan. Dan
untuk permasalahan antar tukang ojek konvensional dan gojek online ini harus diseslesaikan
secepatnya jangan sampai ada gesekan terus menerus yang pada akhirnya akan mencitpakan
keadaan yang tidak kondusif.

Dampak positif gojek sebagai mata pencaharian alternatif, selain bagi konsumen, gojek
Indonesia juga bertujuan agar dapat membantu para tukang ojek mendapatkan penumpang
dengan lebih cepat dan efisien, sehingga dapat meningkatkan penghasilannya. Hal ini terbukti
dengan banyaknya gojek driver yang mampu memperoleh penghasilan jauh lebih besar
dibandingkan dengan ojek pangkalan biasa, bahkan lebih banyak dari pegawai kantoran pada
umumnya.
Di samping penghasilannya yang meningkat, perusahaan juga menjamin keselamatan
dengan memfasilitasi perlengkapan berkendara seperti jaket dan helm serta asuransi
kesehatan. Sebelum menggunakan aplikasi ini, sebaiknya anda memahami terlebih dahulu
mengenai biaya yang dikenakan oleh gojek setiap kilometernya.
Dampak negatif gojek menimbulkan kesenjangan sosial seiring dengan kemajuannya,
kehadiran gojek Indonesia banyak diprotes oleh para ojek pangkalan dan taksi lokal.
perselisihan sering terjadi, terutama pihak ojek pangkalan sangat menunjukkan sikap anti
hingga memblokir jalan dan melarang gojek untuk masuk ke daerah kekuasaan mereka.
Demo melawan gojek sering dilakukan oleh mereka karena merasa bahwa penghasilan
mereka berkurang dan semua penumpang beralih ke gojek. Ini semua merupakan
persaingan yang tidak sehat, sering kali para tukang ojek melampiaskan kekesalan mereka
dengan merusak kantor gojek, dan mencegat dan menghajar mereka, hingga pembunuhan
pernah terjadi kepada seorang driver gojek.
Meskipun demikian, jumlah orang yang melamar sebagai driver tetap tidak berkurang,
demikian juga dengan penggunanya yang terus bertambah setiap hari. Tentu saja pengguna
lebih memilih menggunakan gojek dibandingkan dengan ojek pangkalan atau taksi lokal yang
harganya terlampau terlalu jauh.
Dari penjelasan di atas dan permasalahan-permasalahan yang terjadi, bagaimana
pandangan islam tentang gojek. Gojek merupakan bagian dari muamalah ,berdasarkan hukum
asalnya muamalah adalah boleh menurut kaidah fiqih. Dan tentunya layanan yang ada di
aplikasi gojek juga boleh hukumnya.
Tapi apaboleh uang dibayarkan terlebih dahulu sebelum menerima barang atau jasa? .
Selama ijarah berupa akad muawadhah (berbayar) maka boleh bagi penyedia jasa meminta
bayaran (upah) sebelum memberikan layanan kepada pelanggan, sebagaimana penjual boleh
meminta uang bayaran (barang yang dijual) sebelum barangnya diserahkan. Jika upah sudah
diserahkan maka penyedia jasa berhak untuk memilikinya sesuai kesepakatan, tanpa harus
menunggu layanannya diberikan. (al-Mausu’ah al-Fiqhiyah, 1/253).
Ini seperti akad salam. Transaksi uang dibayar tunai, barang menyusul. Hanya saja, objek
transaksi akad salam adalah barang. Konsumen beli barang, uangnya dibayar tunai di depan,
namun barang datang satu atau dua bulan kemudian.
Masyarakat kita banyak melakukan transaksi ini, seperti e-Toll atau e-money untuk
pembayaran beberapa layanan yang disediakan oleh penyelenggara aplikasi. Akadnya adalah
jual beli, dengan uang dibayarkan di depan, sementara manfaat/layanan baru didapatkan
menyusul sekian hari atau sekian waktu kemudian.
Status hukum transaksi dalam aplikasi berbasis online gojek aplikasi dengan akad jual
beli seperti yang telah diketahui bahwa layanan pengisian pulsa dalam Go-Pulsa yang
terdapat dalam aplikasi gojek dapat dinikmati dengan menggunakan saldo Go-Pay. Pelanggan
membeli pulsa dengan harga yang jelas. Transaksi dalam aplikasi ini sah karena terlepas dari
enam hal : ketidakjelasan, pemaksaan, pembatasan waktu, gharar (unsur kebohongan atau
spekulasi), kerusakan, dan syarat yang membatalkan transaksi.
Aplikasi dengan akad ijarah Berdasarkan pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa
ada beberapa aplikasi gojek yang menerapkan sistem ijarah (sewa-menyewa). Artinya,
adanya akad pemindahan hak guna (manfaat) dengan imbalan tertentu dan hukumnya boleh
berdasarkan dalil dari Al-Qur’an, Sunnah dan ijma’ ulama. Hukum transaksinya adalah
boleh. Aplikasi tersebut adalah Go-Ride, Go-Car, Go-Send, Go-Busway, Go-Box, Go-Clean,
Go-Glam, Go-Massage dan Go-Auto.
Aplikasi dengan akad jual beli dan ijarah.Penggabungan dua transaksi jual beli dalam
satu jual beli termasuk jual beli fasid menurut Hanafiyah. Berdasarkan sabda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
“Tidak boleh terjadi pinjaman bersamaan dengan jual beli, dua syarat dalam satu jual beli,
keuntungan tanpa ada jaminan, dan menjual sesuatu yang kamu tidak memilikinya.”
Sementara itu menurut Syafi’iyah dan Hanabilah berpendapat bahwa transaksi jual beli
ini batal karena mengandung unsur gharar (ketidakjelasan) didalamnya.Sebagai contoh, A
berkata kepada B, Saya pinjami kamu uang 1.000.000 sebagai modal cocok tanam dengan
syarat kamu harus menjual 5 sak padi sawahmu kepadaku. (bisa jadi lebih murah dari harga
jual standar atau rugi). Disinilah adanya ketidakjelasan didalamnya. Bisa jadi harga padi 5
sak jauh lebih banyak dibanding uang pinjaman si A ke si B. Hal ini bisa jadi perantara
menuju riba. Kaidah fiqih mengatakan,
“Setiap piutang yang mendatangkan kemanfa’atan keuntungan adalah riba.”
Layanan Go-Mart yang terdapat dalam aplikasi Go-Jek adalah layanan yang
menyediakan jasa antar barang belanja dari pemesan ke rumahnya. Terdapat penggabungan
dua akad yaitu akad jual beli (salam dan pinjaman uang) dan akad ijarah.
Cara ordern dalam layanan ini pelanggan memesan barang yang diinginkan di sebuah
toko à driver Go-Jek mencarikan barang dengan uangnya dahulu à driver ke rumah pemesan
dengan struk belanja à pemesan membayar harga barang + biaya antar driver, contoh:
pinjaman uang A dari sisi pelanggan pesan barang di toko A à Sopir Go-Jek membelikan ke
toko A dengan memakai uang darinya terlebih dahulu (bukan uang pemesan). Sehingga
terjatuh ke transaksi pinjaman uang, jual beli jasa A yakni pelanggan menggunakan
jasa gojek kemudian membayar uang jasa antar sesuai dengan kilometernya.
Kesimpulannya, walaupun ada penggabungan akad tetapi hukumnya halal. Karena
ketidakjelasan dan pintu riba dari transaksi penggabungan akad ini tertutup oleh kejelasan
rincian biaya yang dibayarkan dan tidak ada potensi bertambah atau perubahan harga dalam
transaksi ini. Fitur yang serupa dengan Go-Mart dalam aplikasi Go-Jek diantaranya Go-Food,
Go-Med, dan Go-Tix. Hukum transaksinya boleh. Wallahu A’lam Bish Shawab.

Das könnte Ihnen auch gefallen