Sie sind auf Seite 1von 4

Nama : Fryda Soefandhy Putri

Nim : 12405173126
Fakultas/Jurusan : FEBI / MBS 4C
Matkul : Studi Kelayakan Bisnis
Dosen Pengampu : Eka Sulvijayanti, M.Pd

ANALISIS PERUSAHAAN KFC

A. Profil Perusahaan

Siapa sih saat ini di antara kita yang tidak mengenal Kentucky Fried Chicken
(KFC)? hampir semua orang di Indonesia pernah mampir ke gerai ayam goring asal
Amerika tersebut, bahkan mungkin sudah hafal rasanya. Bagi mereka yang sangat
gemar dan hobi menyantap sajian tersebut.
Di Indonesia, PT Fastfood Indonesia, Tbk adalah pemilik tunggal waralaba
KFC Indonesia,didirikan oleh Gael Group pada tahun 1978 sebagai pihak pertama
yang memperoleh waralaba KFC untuk Indonesia. Perseroan mengawali operasi
restoran pertamanya pada bulan Oktober 1979 di Jalan Melawai, Jakarta, dan sukses
outlet ini kemudian diikuti dengan pembukaan outlet-outlet selanjutnya di Jakarta dan
perluasan area cakupan hingga ke kota-kota besar lainnya di Indonesia antara lain
Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar dan Manado. Keberhasilan yang
terus diraih dalam pengembangan merek menjadi KFC sebagai bisnis waralaba cepat
saji yang dikenal luas dan dominan di Indonesia. Bergabungnya Salim Group sebagai
pemegang saham utama telah meningkatkan pengembangan perseroan pada tahun
1990, dan pada tahun 1993 terdaftar sebagai emiten di Bursa Efek Jakarta sebagai
langkah untuk semakin mendorong pertumbuhannya.
Memasuki 28 tahun keberhasilan Perseroan dalam membangun
perumbuhannya, posisi KFC sebagai pemimpin pasar restoran cepat saji tidak
diragukan lagi. Untuk mempertahankan kepemimpinannya, Perseroan terus
memperluas area cakupan restorannya dan hadir di berbagai kota dan kabupaten tanpa
mengabaikan persaingan ketat di kota-kota metropolitan. Perseroan mengakhiri tahun
2007, bertepatan dengan 28 tahun berdirinya, dengan total 307 outlet termasuk mobile
catering, yang terbesar di 78 kota diseluruh Indonesia, mempekerjakan 11.835
karyawan dengan hasil penjualan tahunan diatas 1,590 triliun.
Produk unggulan perseroan, Colonel’s Original Recipe dan Hot&Crispy, tetap
merupakan ayam goreng paling lezat berdasarkan berbagai survei konsumen di
Indonesia. Sebagai produk unggulan lainnya, dalam beberapa tahun terakhir ini
perseroan juga menawarkan Colonel Burger, Crispy Strips, Twister dan yang baru-
baru ini diluncurkan, Colonel Yakiniku. Sebagai produk-produk unggulan tersebut,
KFC juga memenusi selera lokal dengan menu Perkedel, Nasi, Salad, dan Sup KFC.
Untuk memeberikan produk bernilai tambah kepada konsumen, berbagai kombinasi
hemat dan bermutu seperti Super Panas dan KFc Attack terus ditawarkan. Perseroan
juga meluncurkan “Goceng”, yankni beberapa varian menu seharga Rp. 5.000, untuk
semakin menghadirkan penawaran bernilai tambah kepada konsumen dan
memeberikan sesuatu yang berbeda dari merek KFC. Perseroan memperoleh hak
waralaba KFC sari Yum! Restaurants International (YRI), sebuah badan usaha milik
Yum! Brands Inc.

VISI
Selalu menjadi merek restoran cepat saji nomor 1 di Indonesia dan
mempertahankan kepemimpinan pasar dengan menjadi restoran yang termodern dan
terfavorit dalam segi produk, harga pelayanan, dan fasilitas.
MISI
Semakin memperkuat citra merek KFC dengan strategi-srategi dan ide-ide
yang inovatif, terus meningkatkan suasana bersantap yang tiada bandingannya dan
konsisten memberikan produk, layanan, serta fasilitas restoran yang selalu berkualitas
mengikuti kebutuhan dan selera konsumen yang terus berubah.

B. Analisi SWOT
1. Strenght (Kekuatan)
a. Sebagai pelopor penyedia makanan cepat saji.
b. Memiliki cabang di seluruh Indonesai, sehingga daerah pemasarannya cukup
luas.
c. Memiliki manajemen produksi yang cukup baik.
d. Memiliki Brand resmi yang terkenal di seluruh dunia.
e. Pelayanan yang cepat dan ramah.
f. Rasa yang khas dan lezat.
g. Disukai oleh banyak kalangan masyarakat.
h. Dibuat dari ayam kualitas terbaik.

2. Weakness (Kelemahan)
a. Harga yang kurang terjangkau bagi kalangan masyarakat bawah.
b. Kurang memperhatikan nilai gizi.

3. Opportunity (Peluang)
a. Mengembangkan jenis varian yang lain, antara lain dalam bentuk penyajian
dan rasa yang baru.
b. Bisa dijadikan bisnis waralaba yang bisa menjadi pemasukan dari menjual
brand dan sistem manajemennya.

4. Threat (Ancaman)
a. Banyak pesaing lain yang menciptakan jenis makanan cepat saji lain seperti
burger, pizza, dan lain-lain.
b. Kelangkaan bahan baku ayam berkualitas.
c. Masyarakat merasa takut mengkonsumsi ayam akibat merebaknya virus flu
burung.
d. Banyak masyarakat yang beralih ke jenis makanan yang lebih sehat dan mulai
meninggalkan mengkonsumsi junk food.
e. Pedagang kaki lima yang menjual fried chicken dengan harga yang lebih
terjangkau.
f. Banyak bermunculan produk tepung bumbu ayam goreng yang
memungkinkan masyarakat lebih suka membuat fried chicken sendiri daripada
membeli.

C. Kesimpulan
Perusahaan KFC memiliki potensi yang cukup besar untuk mengembangkan
visi dan misinya apabila perusahaan lebih memaksimalkan kekuatan dan peluang yang
dimilikinya serta mampu menjadikan kelemahan dan ancaman tersebut menjadi
sebuah tolak ukur bagi perusahaan KFC agar tarsus lebih baik lahi menjadi restoran
capat saji nomor 1.

Das könnte Ihnen auch gefallen