Sie sind auf Seite 1von 3

LAMPIRAN MATERI

A. Banjir
Banjir didefinisikan sebagai peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu
daerah atau daratan karena volume air yangmeningkat. (Pusat Data dan
Informasi, BNPB, 2008). Secara alamiah banjir, adalah proses alam yang biasa
dan merupakan bagian penting darimekanisme pembentukkan dataran di bumi.
Proses terjadinya banjir dibagi dua yaitu proses yang terjadi secara alamiah dan
non alamiah. Proses terjadinya banjir secara alamiah seperti, air hujan yang
turun sebagian tidak terserap oleh tanah dan menjadi aliran permukaan (runoff)
kemudian menggenang di dataran yang lebih rendah. Sedangkan proses
terjadinya banjir secara non alamiah, karena ulah manusia sebagai contoh
adalah prilaku manusia membuang sampah ke sungai dan mendirikan
bangunan di sepadan sungai mengakibatkan terhambatnya aliran air dan
kemudian melimpas ke daratan.

B. Definisi Diare
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau
setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari pada
biasanya lebih dari 200 gram atau 200 ml/ 24 jam. Definisi lain memakai
frekuensi, yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali perhari. Buang air besar
tersebut dapat disertai lendir dan darah (Amin, 2015).

C. Penyebab Diare
Menurut Amin (2015) diare disebakan oleh virus, parasit dan bakteri
Virus : rotavirus, adenovirus, norwalk virus
Parasit. Protozoa : giardia lambdia, entamoeba hystolitica, trikomonas hominis
Bakteri : yang memproduksi enterotoksin (s aureus, c perfringens, e coli, v
cholera, c difficile) dan yang menimbulkan inflamasi mukosa usus (shingella,
salmonella spp, yersinia).
D. Tanda dan Gejala Diare
Menurut Amin (2015) tanda dan gejala diare antara lain :
1. Nyeri perut disertai kram dan bunyi pada perut
2. Rasa tidak enak
3. Demam
4. BAB encer

E. Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara :
1. Mencuci tangan
2. Membersihkan rumah
3. Memasak dengan baik
4. Mengindari makanan yang sudah terkontaminasi oleh lalat
5. Menggunakan air bersih dan sanitasi yang baik

F. Langkah- langkah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) :


6 langkah mencuci tangan menurut WHO (2009):

1. Ratakan sabun dengan kedua telapak tangan


2. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya
3. Gosok kedua telapak dan sela-sela jari
4. Punggung jari tangan kanan digosokan pada telapak tangan kiri dengan
jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci
5. Ibu jari tangan kiri digosok berputar dalam genggaman tangan kanan dan
sebaliknya
6. Gosok berputar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan
sebaliknya

Setelah selesai siramlah kedua tangan dengan air yang mengalir, dengan kran
air atau dengan air mengalir menggunakan gayung. Setelah selesai keringkan
kedua tangan dengan kain kering dan bersih.
Waktu yang disarankan untuk mencuci tangan menururt ANA (2015), adalah
1. Sebelum, saat dan setelah menyiapkan makanan
2. Sebelum makan
3. Sebelum dan setelah merawat orang yang sakit
4. Sebelum dan setelah membersihkan luka
5. Setelah menggunakan toilet
6. Setelah mengganti diapers atau membersihkan anak setelah
menggunakan toilet
7. Setelah membuang cairan hidung, batuk atau bersin
8. Setelah memegang binatang, memberi makan binatang atau kotoran
binatang
9. Setelah memegang makanan hewan peliharaan
10. Setelah memegang sampah

Daftar Pustaka

Amin, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis


dan Nanda Nic- Noc Edisi Revisi Jilid 3. Jogyakarta : Medication
Publishing
Ana. (2015). Cara mencuci tangan yang benar dan steril. Diakses pada 19 April
2019 dari http://halosehat.com/gaya-hidup/cara-hidup
sehat/caramencuci-tangan-yang-benar-dan-steril
BNPB. 2008. Pedoman Penyusunan Rencana Penaggulangan Bencana.
Jakarta: BNPB
WHO. Guidelines on Hand Hygiene in Health Care. Library Cataloguing-
inPublication Data; 2009.

Das könnte Ihnen auch gefallen