Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
W
DENGAN OA HIP SINISTRA POST THR ec AVN LEFT HEAD FEMUR
DI RUANG MAHOTAMA RSUP SANGLAH
A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Identitas Klien
Nama (Initial) : Ny. “W”
Umur : 56 tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Martial : Menikah
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : PNS (dr. Gigi)
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Br. Dauh Waru Negara
Tanggal Masuk : 5/5/2018
Tanggal Pengkajian : 6/5/2018
No. Register : 01.06.07.11
Diagnosa Medis : OA HIP sinistra post THR ec AVN left head femur
2. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama : Pasien mengeluh nyeri pada luka post operasi
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggul kiri sejak 1
tahun yang lalu. Pada tanggal 6 Mei 2018 dilakukan operasi
Total HIP Replacement (THR) pinggul sebelah kiri akibat
osteoatritis. Setelah Post Op THR, pasien mengeluh nyeri
pada luka post operasi, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri
dirasakan menetap pada pinggul sebelah kiri, skala nyeri 7
dari 0-10 dan semakin nyeri pada saat pasien berubah.
Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit seperti
DM, hipertensi dan penyakit jantung. Pada tahun 2009
pasien di diagnosa Reumatoid Arthritis dan sudah
mendapatkan terapi. Pada tahun 2010, pasien memiliki
riwayat operasi THR pada pingul sebelah kanan di RSUP
Sanglah. Pasien juga memiliki riwayat mengkonsumsi obat
kortikosteroid methylprednisolone 3x16 mg sejak 1 tahun
lalu.
Riwayat Penyakit Keluarga : Pasien mengatakan, tidak ada keluarga yang menderita
penyakit yang sama dengan pasien.
Genogram
Riwayat Sosiokultural : Pasien mengatakan merupakan pensiunan dokter gigi di
Puskesmas Negara dan memiliki tempat praktek mandiri
sebagai dokter gigi. Pasien meyakini penyakit yang diderita
murni karena medis. Jika pasien maupun anggota keluarga
pasien lainnya sakit selalu diperiksakan ke pelayanan
kesehatan.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
KU lemah, kesadaran compos mentis (GCS: 4-5-6), warna kulit sawo matang, turgor kulit
elastis, TB/BB: 160cm/67kg.
b. Tanda Vital
Suhu : 36,7oC
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Nadi : 90x/menit
Respirasi : 20x/menit
c. Kepala
Normocepali, warna rambut hitam sebagian berwarna putih, penyebaran rambut merata, lesi
(-), benjolan (-), nyeri tekan (-).
d. Mata
Bentuk simetris, pergerakan bola mata terkoordinasi, sklera putih, reflek cahaya +/+, pupil
isokor, konjungtiva merah muda, strabismus (-), nystagmus (-), reflek akomodasi (+), bola
mata elastis, TIO (-), nyeri tekan (-).
e. Hidung
Bentuk simetris, sekret (-), lesi (-), nyeri tekan (-).
f. Telinga
Bentuk simetris, serumen (-), lesi (-), massa (-), membran tympani bening, benda asing (-),
nyeri tekan (-).
g. Mulut
Bentuk simetris, mukosa bibir lembab, lesi (-), lidah bersih, karies gigi (-), tidak tampak
penggunaan gigi palsu.
h. Leher
Bentuk simetris, massa (-), lesi (-), pembesaran kelenjar tiroid (-), bendungan vena jugularis
(-), nyeri tekan (-).
i. Dada dan Punggung
Paru
Inspeksi : dada simetris, lesi (-)
Palpasi : traktil vocal remitus (+), nyeri tekan (-)
Perkusi : terdengar suara sonor
Auskultasi : vesikuler +/+, wheezing -/-, ronchi -/-
Jantung
Inspeksi : ictus cordis (+)
Palpasi : nyeri tekan (-)
Perkusi : suara terdengar redup
Auskultasi : murmur (-)
j. Abdomen
Inspeksi : distensi abdomen (-), lesi (-)
Auskultasi : bising usus 18x/menit
Palpasi : nyeri tekan (-)
Perkusi : suara timpani
k. Ekstremitas
Atas : bentuk simetris, lesi (-), edema (-), deformitas (-), jari tangan lengkap,
kuku pendek dan bersih, terpasang infus pada tangan kanan
Bawah : bentuk simetris, lesi (-), edema (-), deformitas (-), jari kaki lengkap, kuku
pendek dan bersih, pada tungkai kiri atas terpasang balutan luka operasi H-
1 dan terpasang drain, balutan kering tidak rembes
Kekutatan otot
555 555
555 553
Terdapat penurunan kekuatan otot pada tungkai kiri atas dimana ada gerakan pada sendi
tetapi tidak dapat melawan gravitasi
l. Genitalia
Tidak ada kelainan, terpasang dower kateter
m. Anus
Tidak ada kelainan, hemoroid (-)
5. Data Penunjang
a. Pemeriksaan Hematologi Darah Lengkap (CBC) Tanggal 6 Mei 2018
Parameter Hasil Satuan Nilai Rujukan
WBC 13.16 103/µL 4.1 – 11.0
NE% 90.45 % 47 – 80
LY% 7.37 % 13 – 40
MO% 1.97 % 2.0 – 11.0
EO% 0.05 % 0.0 – 5.0
BA% 0.16 % 0.0 – 2.0
NE# 11.91 103/µL 2.50 – 7.50
LY# 0.97 103/µL 1.00 – 4.00
MO# 0.26 103/µL 0.10 – 1.20
EO# 0.01 103/µL 0.00 – 0.50
BA# 0.02 103/µL 0.0 – 0.1
RBC 4.70 106/µL 4.0 – 5.2
HGB 10.04 g/dL 12.0 – 16.0
HCT 36.55 % 36.0 – 46.0
MCV 77.84 fL 80.0 – 100.0
MCH 21.37 pg 26.0 – 34.0
MCHC 27.46 g/dL 31 – 36
RDW 14.84 % 11.6 – 14.8
PLT 337.90 103/µL 140 – 440
MPV 7.39 fL 6.80 – 10.0
Laju Endap Darah 70.0 mm/jam <20
(LED/BSS)
6. Terapi
No. Tanggal awal Nama Dosis Rute Indikasi
diberikan
1. 6/5/2018 Ceftriaxone 2x1 gr IV Antibiotik
2. 6/5/2018 Fentanyl 300 mcg IV Analgetik
dalam 50 cc
NS 0,9%
3. 6/5/2018 Lavenox 2x0,4 unit SC Profilaksis
gangguan
tromboembolik
vena
4. 6/5/2018 Paracetamol 3x500 mg PO Analgetik dan
Antipiretik
5. 9/5/2018 Cefixime 2x100 mg PO Antibiotik
B. ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah
Keperawatan
DS: Trauma/prosedur Nyeri Akut
Pasien mengeluh nyeri pada luka
pembedahan
post operasi, nyeri seperti ditusuk-
Diskontinuitas jaringan
tusuk, nyeri dirasakan menetap
pada pinggul sebelah kiri, skala Pelepasan mediator nyeri
nyeri 7 dari 0-10 dan semakin nyeri
Sensasi nyeri
pada saat pasien berubah posisi,
pasien mengatakan tidurnya
terganggu, pasien tidur 4-5 jam
sehari dan kadang terbangun tengah
malam karena nyeri yang dirasakan
DO:
Pasien tampak meringis, pasien
tampak memegangi pinggul yang
sakit, N: 90x/menit, TD:
130/80mmHg
DS: Trauma muskuluskeletal Hambatan Mobilitas
Pasien mengatakan tidak dapat
Fisik
Kerusakan struktur tulang,
melakukan aktivitasnya sendiri dan
nyeri
biasanya dibantu oleh keluarga,
pasien mengatakan kesulitan untuk Keterbatasan rentang
berpindah posisi gerak, penurunan kekuatan
otot
DO:
Pasien tampak lemah, pasien bed
Gangguan mobilitas
rest dengan posisi telentang,
kekuatan otot ekstremitas kiri
bawah 553, posisi kaki seperti
huruf V diganjal 1 bantal, pasien
hanya boleh menggerakkan
pergelangan kaki (ankle pumping)
DS: Defisit Perawatan
Pasien mengatakan tidak mampu
Diri
melakukan aktivitas seperti makan,
mandi, berpakaian, BAB secara
mandiri
DO:
Pasien terpasang infus, dower
kateter, drip analgetik syring pump,
ADL makan (2), mandi (2),
toileting (2), berpakaian (2),
berpindah (2)
D. PERENCANAAN
No. Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
1. Nyeri akut Pain level Pain Management
Pain control, 1. Lakukan pengkajian
berhubungan
Comfort control
nyeri secara
dengan agen Setelah dilakukan tindakan
komprehensif (lokasi,
cedera fisik keperawatan selama 3x24 jam
karakteristik, durasi,
(trauma/prosedur diharapkan nyeri teratasi
frekuensi, kualitas dan
pembedahan) dengan kriteria hasil:
a. Mampu menunjukkan faktor presipitasi)
2. Observasi reaksi non
tanda-tanda vital normal
verbal dari
(Suhu: 36-37oC; Nadi: 60-
ketidaknyamanan
80 x/menit; Tekanan
3. Gunakan teknik
Darah: sistol 90-119
komunikasi terapeutik
mmHg, diastol <80
untuk mengetahui
mmHg); Respirasi: 14-16
pengalaman nyeri pasien
x/menit) 4. Evaluasi pengalaman
b. Mampu melaporkan nyeri
nyeri masa lampau
berkurang dengan skala 5. Kurangi faktor
nyeri 1-3 presipitasi nyeri
c. Mampu menunjukkan
(meminimalisir
ekpresi wajah rileks pergerakan)
d. Mampu menyatakan rasa 6. Ajarkan teknik nafas
nyaman setelah nyeri dalam (5x dalam 1 menit
berkurang dengan diselingi istirahat
singkat)
7. Ajarkan teknik relaksasi
(sebanyak 2x) dan
distraksi (seperti
memikirkan hal yang
indah)
8. Tingkatkan istirahat
9. Evaluasi keefektifan
kontrol nyeri
10. Kolaborasi dengan
dokter jika ada keluhan
dan tindakan nyeri tidak
berhasil (Fentanyl 300
mcg dalam 50 cc NS
0,9% (2,1 cc/jam);
paracetamol 3x500 mg
per oral
11. Berikan analgesik tepat
waktu
12. Evaluasi efektifitas
analgesic, tanda dan
gejala (efek samping)
2. Hambatan Joint Movement: Active Exercise Therapy:
Mobility Level
mobilitas fisik Ambulation
Transfer Performance
berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitoring vital sign
dengan gangguan keperawatan selama 3x24 jam sebelum dan sesudah
muskuluskeletal diharapkan tidak terjadi latihan dan lihat respon
hambatan mbilitas fisik dengan pasien saat latihan
2. Kaji kemampuan klien
kriteria hasil:
a. Mampu melaporkan dapat dalam mobilisasi (miring
melakukan aktivitas fisik kanan/miring kiri tiap 2
b. Mampu melaporkan
jam)
perasaan dalam 3. Kaji kebutuhan ADLs
meningkatkan kekuatan secara mandiri sesuai
dan kemampuan untuk kemampuan
4. Berikan alat bantu jika
berpindah
c. Mampu menunjukkan klien memerlukan
menggunakan alat bantu (seperti walker)
5. Ajarkan keluarga untuk
seperti walker
membantu kebutuhan
ADLs pasien (seperti
mika miki setiap 2 jam)
6. Monitor jadwal kegiatan
fisioterapi sesuai jadwal
yang ditentukan
3. Defisit perawatan 1. Kaji tingkat kemandirian
Self care status (dressing,
diri berhubungan pasien dalam perawatan
toileting, hygiene, feeding)
dengan diri (makan-minum,
b. Pasien mampu
menunjukkan
keberhasilan merawat diri
secara mandiri (pasien
bersih, rambut dan
pakaian rapi, melakukan
aktivitas eliminasi)
E. IMPLEMENTASI
No. Hari/Tanggal/Jam Implementasi Respon Paraf
Dx
1,2, Senin, 7/5/2018 Melakukan cek catatan dokter S : -
Pukul 14.00 wita O : ceftriaxone 2 gr/12 jam
3 tentang jenis obat, dosis dan
I.V, paracetamol 3x500
frekuensi
mg/p.o, drip fentanyl 300
mcq dalam NS 0,9% / 50
cc kecepatan 2,1 cc/jam
(syring pump), lavenox
Pukul 14.10 wita
2x0,4 unit
1,2,
3 S:-
O : Suhu: 36,7oC; Nadi:
Melakukan/memonitor vital
90x/menit; Tekanan
Pukul 14.20 wita sign (suhu, nadi, tekanan
Darah: 130/80 mmHg;
darah, respirasi)
Respirasi: 20x/menit
1
S : pasien mengeluh nyeri
Melakukan pengkajian nyeri pada luka post operasi,
secara komprehensif (lokasi, nyeri seperti ditusuk-
karakteristik, durasi, frekuensi, tusuk, nyeri dirasakan
kualitas dan faktor presipitasi) menetap pada pinggul
Pukul 14.25 wita
sebelah kiri, skala nyeri 7
dari 0-10 dan semakin
1
nyeri pada saat pasien
Pukul 14.30 wita berubah posisi
O : pasien tampak meringis
dan memegangi pinggul
1
yang sakit
S : pasien mengatakan
3
mengerti dengan
Pukul 18.00 wita
penjelasan yang
diberikan
1 O : pasien kooperatif dan
dapat melakukan teknik
nafas dalam dengan baik
1
Mengajarkan teknik nafas S : pasien mengatakan
dalam 5x dalam 1 menit belum bisa secara
1 dengan diselingi istirahat mandiri untuk melakukan
Pukul 18.10 wita
singkat) pemenuhan perawatan
diri
2 O : pasien tampak dibantu
oleh keluarga dalam
Pukul 19.45 wita
pemenuhan perawatan
diri
3 Mengkaji tingkat kemandirian
pasien dalam perawatan diri S : pasien mengatakan
merasa lebih nyaman
O : pasien tampak bersih
S:-
O : obat masuk
S:-
O : tidak ada reaksi alergi
Memberikan kebutuhan fisik
maupun efek samping
sesuai keluhan (memandikan
pasien dan melakukan oral S : -
O : terapi masih tetap
hygiene)
dilanjutkan
S:-
Mengevaluasi efektifitas
O:-
analgesic, tanda dan gejala
(efek samping)
S : pasien mengatakan
2
belum bisa secara
mandiri untuk melakukan
Pukul 18.00 wita
pemenuhan perawatan
diri
1 O : pasien tampak dibantu
Mengkaji tingkat kemandirian
oleh keluarga dalam
pasien dalam perawatan diri
pemenuhan perawatan
diri
Pukul 18.05 wita
S : pasien mengatakan
merasa lebih nyaman
2 O : pasien tampak bersih
S:-
Menganjurkan pasien untuk
O : obat masuk
latih kaki (ankle pumping)
S:-
O : tidak ada reaksi alergi
Memberikan analgesik tepat maupun efek samping
waktu (paracetamol 500
mg/po) dan antibiotik S : pasien merasa lebih
ceftriaxone 2 gr/IV nyaman
O : pasien tampak berhati-
hati saat berubah posisi
Mengevaluasi efektifitas
analgesic, tanda dan gejala
S:-
(efek samping)
O:-
S : pasien mengatakan
Pukul 16.45 wita
sudah mampu melakukan
perawatan diri kecuali
3
Mengkaji tingkat kemandirian dalam hal memandikan
O : pasien tampak
pasien dalam perawatan diri
merapikan rambutnya
Pukul 17.00 wita sendiri
S : pasien mengatakan
2
merasa lebih nyaman
O : pasien tampak bersih
Pukul 17.10 wita
S:-
Mengubah posisi pasien
O:-
miring kanan miring kiri setiap
2 jam