Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK GELOMBANG II
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
TAHUN 2019
LEMBAR PENGESAHAN
Hari / Tanggal :
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat Rahmat dan Hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan laporan kasus
tentang “Asuhan Keperawatan Pada Tn. S dengan Resiko Perilaku Kekerasan” ini.
Dalam menyusun laporan ini, kami banyak sekali menemukan kesulitan dan
hambatan, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya
kami dapat menyelesaikan laporan ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada:
Kami menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna dan banyak
kekurangannya, walaupun demikian kami mengharapkan laporan ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan pada kami pada khususnya.
Kami juga mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar kami dapat
menghasilkan laporan yang lebih baik lagi. Semoga laporan ini dapat berguna bagi
mahasiswa dan pembaca lainnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
penulis memilih untuk mengkaji lebih lanjut asuhan keperawatan jiwa di RSJ
Sungai Bangkong Pontianak.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
5
6
2.2 Etiologi
1. Fisik
a. Muka merah dan tegang
b. Mata melotot/ pandangan tajam
c. Tangan mengepal
d. Rahang mengatup
e. Postur tubuh kaku
2. Verbal
a. Bicara kasar
b. Suara tinggi, membentak atau berteriak
c. Mengancam secara verbal atau fisik
d. Mengumpat dengan kata-kata kotor
e. Suara keras
3. Perilaku
a. Melempar atau memukul benda/orang lain
b. Menyerang orang lain
c. Melukai diri sendiri/orang lain
d. Merusak lingkungan
e. Amuk/agresif
4. Emosi
a. Tidak adekuat
b. Tidak aman dan nyaman
c. Rasa terganggu, dendam dan jengkel
d. Tidak berdaya
e. Bermusuhan
8
5. Intelektual
Mendominasi, cerewet, kasar, berdebat, meremehkan, sarkasme.
6. Spiritual
Merasa diri berkuasa, merasa diri benar, mengkritik pendapat orang lain,
menyinggung perasaan orang lain, tidak perduli dan kasar.
7. Sosial
Menarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, ejekan, sindiran.
8. Perhatian
Bolos, mencuri, melarikan diri, penyimpangan seksual.
2.4 Akibat
2.5 Penatalaksanaan
2.5.1 Farmakologi
a. Obat Anti Psikosis : Phenotizin
b. Obat Anti Depresi : Amitriptyline
c. Obat Anti Ansietas : Diazepam, Bromozepam, Clobozam
d. Obat Anti Insomnia : Phneobarbital
b. Terapi Kelompok
Berfokus pada dukungan dan perkembangan, keterampilan
sosial atau aktivitas lain dengan berdiskusi dan bermain untuk
mengembalikan kesadaran klien karena masalah sebagian orang
merupakan perasaan dan tingkah laku pada orang lain.
c. Terapi Musik
Dengan musik klien terhibur, rilek dan bermain untuk
mengembalikan kesadaran klien.
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Identitas Klien
1. Nama : Tn. S (L/P)
2. Umur : 35 Tahun
3. Nomor CM : 017834
4. Ruang Rawat : Ruang Elang
5. Tanggal MRS : 26 Maret 2019
6. Diagnosa Medis : F23.0 Psikosa Akut
B. Alasan Masuk
Klien berkelahi dengan ayahnya di rumah dan hampir menikam ayahnya dengan pisau
sehingga terjadi perkelahian dan klien di tombak oleh kakaknya dan kemudian klien
dianggap gila atau stress oleh keluarganya.
C. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
Tidak pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu.
2. Pengobatan sebelumnya:
Belum pernah melakukan pengobatan terkait kejiwaan sebelumnya.
3. Trauma:
Jenis Trauma Usia Pelaku Korban Saksi
Aniaya Fisik 35 √
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga
Tindakan criminal
Lain-lain
10
11
D. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda Vital : TD: 100/70 mm/Hg N: 84 x/mnt S: 37,1 °C P: 20 x/mnt
2. Ukur : BB: 41 kg TB: 156 cm
Jelaskan: Klien mengatakan sedikit ada rasa sakit pada lukanya dan terlihat ada luka
pada leher dan tangannya.
E. Psikososial
Genogram: (minimal 3 generasi)
Keterangan:
: Laki-laki : Laki-laki Meninggal : Klien
Jelaskan:
Ayah klien merupakan anak kedua dari 2 besaudara. Kemudian ayah klien
menikah dengan ibu klien dan mempunyai 3 anak yang pertama laki laki kemudian
yang kedua perempuan dan yang terakhir adalah klien sendiri. 2 tahun lalu ibu klien
meninggal dan kemudian ayah klien menikah lagi sejak itu kehidupan klien di
rumah sudahh mulai berubah.
Saudara yang paling tua sudah kawin dan mempunyai 4 anak 1
perempuan dan 3 laki laki sedangkan saudara perempuannya juga sudah menikah
dan mempunyai 3 anak perempuan dan masih tinggal serumah dengan orang lain.
1. Konsep Diri
a. Citra Tubuh:
Klien mengatakan menyukai bagian tubuh yaitu rambut dan kelamin yang
senantiasa di pelihara.
b. Identitas Diri:
Klien mengatakan dirinya kurang puas dengan statusnya sebagai laki-laki
karena dirinya belum menikah. Klien mengatakan dirinya kurang puas sebagai
13
anak dirumahnya karena tidak pernah dihargai oleh keluarganya setelah ibunya
meninggal.
c. Peran:
Klien tidak mempunyai kenyataan apa-apa dirumah hanya menurung diri
dikamar, perannya sebagai anak tidak dihargai oleh keluarganya.
d. Ideal Diri:
Setelah klien keluar dari dari RSJ ini ingin bekerja dan tidak ingin tinggal
bersama keluarga lagi.
e. Harga Diri:
Klien mengatakan tidak pernah brmasalah dengan orang lain baik tetangga
maupu teman, namun dirinya sering meras malu dengan orang disekutar
lingkungan nya dan lebih suka menarik diri dari lingkungannya.
2. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti:
Klien mengatakan orang yang sangat berarti bagi hidupnya adalah ibunya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Klien mengatakan pernah ikut klub motor beat.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Klien mengatakan jarang berhubungan dengan orang lain karena menutup diri
di kamarnya.
Masalah Keperawatan: Isolasi Sosial
3. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan:
Klien mengatakan beragama konghucu tapi selanjutnya beliau masuk agama
islam dan belajar ilmu tauhid.
b. Kegiatan Ibadah:
Klien cukup rajin pergi ke masjid.
F. Status Mental
1. Penampilan:
Bagaimana penampilan klien dalam hal berpakaian, makan, mandi, toileting dan
pemakaian sarana dan prasarana atau instrumentasi dalam mendukung penampilan,
apakah klien:
√ Tidak rapi
- Lain-lain
Jelaskan: Klien mengatakan 2-3 hari tidak mandi cuma di lap saja. Rambut klien
tampak panjang dan tidak rapi serta kuku klien terlihat panjang dan kotor. Klien
menolak saat diminta untuk mandi.
Masalah Keperawatan: Defisit Perawatan Diri
2. Pembicaraan:
√ Cepat √ Keras Gagap Inkoherensi Apatis Lambat
Membisu Tidak mampu memulai pembicaraan
Lain-lain
Jelaskan: Klien berbicara cepat dan agak sedikit keras dank lien selalu minta uang
saat diajak berbicara.
Masalah Keperawatan: Kerusakan Komunikasi Verbal
3. Aktivitas Motorik:
Lesu √ Tegang √ Gelisah Agitasi TIK Grimasen
Tremor Kompulsif Lain-lain
Jelaskan: Klien tampak tegang dan agak gelisah saat diwawancarai.
Masalah Keperawatan: Resiko Perilaku Kekerasan
Jelaskan: Saat berbicara dengan klien dia menatap wajah kita yang berbicara
dengannya.
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan masalah keperawatan
b. Alam Perasaan (emosi): √ Sedih Ketakutan Putus asa
Khawatir Gembira berlebih Lain-lain
Jelaskan: Klien mengatakan sedih saat jauh dari keluarganya. Klien tampak
sedih saat diajak berbicara.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan.
7. Proses Pikir:
a. Proses Pikir (arus dan bentuk piker):
Sirkumtansial Tangensial Blocking
Kehilangan asosiasi
Flight of idea Pengulangan pembicaraan √ Lain-lain
Jelaskan: Dalam melakukan pembicaraan, klien selalu menyelesaikan apa yang
dirasakan dengan menggunakan kata yang baik dan benar.
b. Isi Pikir
Obsesi Phobia Hipokondria Depersonalisasi
Pikiran magis Ide terkait
Waham : Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Sisip pikir Siar pikir
Kontrol pikir √ Lain-lain
Jelaskan: Klien mengatakan tidak mengalami gangguan isi pikir.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan.
8. Tingkat Kesadaran:
Bingung Sedasi Stupor √ Lain-lain, jelaskan...
Adakah gangguan orientasi (disorientasi): Waktu Tempat Orang
Jelaskan: Klien mengatakan dia sadar jelas dengan apa yang dialami. Klien juga
tidak mengalami disorentasi.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan.
9. Memori:
Gangguan daya ingat jangka panjang
Gangguan daya ingat jangka menengah
Gangguan daya ingat jangka pendek
Konfabulasi √ Lain-lain, jelaskan..
Jelaskan: Klien mampu mengingat kejadian lampau.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan.
b. Nutrisi:
1) Apakah anda puas dengan pola makan anda? √ Puas Tidak Puas
Bila tidak puas, ..
Jelaskan: Klien makan 3x sehari.
2) Apakah anda makan memisahkan diri? Ya √ Tidak
Bila ya, …
Jelaskan: Klien tampak makan bersama dengan pasien lain.
3) Frekuensi makan sehari: 3 x (kali) dan frekuensi kudapan: 1 x (kali).
4) Nafsu makan: √ Meningkat Menurun
Berlebihan Sedikit-sedikit
5) Berat badan: Meningkat Menurun
Berat badan saat ini: … kg BB terendah: … kg
BB tertinggi: … kg
Jelaskan:
c. Tidur:
1) Apakah ada masalah tidur? Tidak Ada
Jelaskan:
2) Apakah merasa segar setelah bangun tidur?
Jelaskan:
3) Apakah ada kebiasaan tidur siang?
Ya, lamanya … jam Tidak
4) Apakah ada yang menolong anda mempermudah tidur?
Ada Tidak ada
Bila ada,
Jelaskan:
19
5) Tidur malam jam: 20.00 Bangun jam: 05.30 Rata-rata tidur malam: 7-8
jam.
6) Apakah ada gangguan tidur? Sulit untuk tidur
Bangun terlalu pagi Somnambulisme
Terbangun saat tidur Gelisah saat tidur
Berbicara saat tidur Lain-lain
Jelaskan:
Masalah Keperawatan:
Jelaskan:
Masalah Keperawatan:
Jelaskan:
Masalah Keperawatan
H. Mekanisme Koping
20
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alcohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebihan
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olahraga Mencederai diri
Lain-lain Lain-lain
Jelaskan:
Masalah Keperawatan:
Masalah Keperawatan:
Apakah klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan pengetahuan yang kurang
tentang suatu hal:
Penyakit/gangguan jiwa Lain-lain, jelaskan….
Jelaskan:
Masalah Keperawatan:
K. Aspek Medis
Diagnosa Medis : F23.0 Psikosa Akut
Terapi Medis :
1. Risperidon 2 x 2 mg
2. THP 2 x 2 mg
3. HLP 2 x 1,5 mg
Perawat,
22
POHON MASALAH
DO
- Klien banyak diam dan lebih senang
menyendiri.
- Klien tampak sedih.
24
Rencana Tindakan SP 1
- Indentifikasi penyebab perilaku kekerasan klien
- Indentifikasi tanda dan gejala kekerasan klien
- Indentifikasi perilaku kekerasan yang dilakukan
klien
- Identifikasi akibat perilaku kekerasan yang telah
dilakukan klien
- Dorong klien untuk menyebutkan cara mengontrol
perilaku kekerasan
26
Tujuan SP 2
- Klien dapat mengontrol perilaku kekerasan dengan
cara fisik 2 ( memukul bantal, kasur dan benda
lainnya yang empuk )
- Klien dapat memasukkan latihan perilaku
kekerasan dengan cara fisik 2 dalam jadwal
kegiatan harian
Rencana Tindakan SP 2
- Evaluasi jadwal kegiatan harian klien
- Latih klien untuk mengontrol perilaku kekerasan
dengan cara fisik 2 (memukul kasur, bantal dan
benda lain yang empuk)
- Dorong klien untuk memasukkan latihan perilaku
kekerasan cara fisik 2 dalam jadwal kegiatan harian
Tujuan SP 3:
- Klien dapat mengontrol perilaki kekerasan dengan
cara verbal
- Klien dapat memasukan latihan mengontrol
perilaku kekerasan dengan cara verbl kedalam
jadwal kegiatan hariannya
Rencana Tindakan SP 3 :
- Dorong klien untuk mengevaluasi latiha
mengontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik II
kedalam jadwal kegiatan hariannya.
27
Tujuan SP 4 :
- Klien dapat mengontrol perilaku kekerasan dengan
cara spiritual
- Klien dapat mengevaluasi latihan mengontrol
perilaku kekerasan dengan cara spiritual kedalam
jadwal kegiatan hariannya
Rencana Tindakan SP 4 :
- Dorong klien untuk mengevaluasi latihan
mengontrol perilaku kekerasan dengan cara verbal
kedalam jadwal kegiatan hariannya
- Latih klien untuk mengontrol perilaku kekerasan
dengan cara spiritual
- Dorong klien untuk mengevaluasi latihan
mengontrol perilaku kekerasan dengan cara
spiritual kedalam jadwal kegiatan hariannya
Tujuan SP 5 :
- Klien dapat mengontrol perilaku kekerasan dengan
cara meminum obat
- Klien dapat memasukan cara mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara minum obat kedalam jadwal
kegiatan hariannya.
Rencana Tindakan SP 5 :
28
Rencana Tindakan SP 1
- Bina hubungan saling percaya
- Identifikasi penyebab isolasi sosial
- Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan
beinteraksi dengan orang lain.
- Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian jia tidak
berinteraksi
29
Tujuan SP 2
- Klien dapat berkenalan dengan teman 1 ruangan
nya dan mau berbincang bincang dengan teman
diruangannya
- Klien dapat mempraktekkan cara berkenalan
dengan orang.
Rencana Tindakan SP 2
- Evaluasi SP 1
- Memberikan kesempatan kepaa pasien untuk
mempraktekkan cara berkenalan dengan 1 orang
- Mengajurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal
kegiatan harian
Tujuan SP 3:
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
- Klien dapat berkenalan dengan teman 1 ruangan
nya dan mau berbincang bincang dengan teman
diruangannya.
Rencana Tindakan SP 3 :
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
- Memberikan kesempatan kepada pasien untuk
mempraktekkan cara berkenalan dengan 2 orang
atau lebih
30
Rencana Tindakan SP 1
- Jelaskan tentang pentingnya kebersihan diri
- Jelaskan tentang cara menjaga kebersihan diri
- Bantu pasien mempraktekkan cara menjaga
kebersihan diri
- Anjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal
kegiatan harian.
Tujuan SP 2
- Pasien dapat mengetahui pentingnya perawatan diri
- Pasien dapat mengetahui cara cara melakukan
perawatan diri
- Pasien dapat melaksanakan perawatan diri dengan
bantuan perawat
- Pasien dapat melaksanakan perawatan diri
Rencana Tindakan SP 2
- Evaluasi jadwal kegiatan harian
31
Tujuan SP 3:
- Pasien dapat mengetahui peralatan yang digunakan
untuk makan
- Pasien dapat mengetahui cara cara makan dan
minum yang baik dan benar
- Pasien dapat melaksanakan makan dan minum
yang baik dan benar dengan bantuan perawat
- Pasien dapat melaksanakan cara makan dan minum
yang baik secara mandiri
Rencana Tindakan SP 3 :
- Evaluasi jadwal kegiatan harian
- Jelaskan cara makan dan minum yang baik
- Bantu pasien mempraktekkan cara makan yang
baik
- Anjurkan pasien memasukkan kedalam jadwal
kegiatan harian
Tujuan SP 4:
- Pasien dapat mengetahui cara cara BAB dan BAK
yang baik dan benar
- Pasien dapat melaksanakan cara BAB dan BAK
yang baik secara mandir
Rencana Tindakan SP 4 :
- Evaluasi jadwal kegiatan harian
- Jelaskan cara eliminasi yang baik
32
CATATAN KEPERAWATAN
P: PP - Lanjut SP 3
- Evaluasi SP 2
- Latih kontrol emosi dengan
cara verbal
- Anjurkan klien memasukan
dalam jadwal kegiatan harian
35
CATATAN KEPERAWATAN
P: PP - Lanjut SP4
- Evaluasi SP 3
- Latih kontrol perilaku
kekerasan dengan cara
spiritual.
37
CATATAN KEPERAWATAN
CATATAN KEPERAWATAN
P: PP - Evaluasi SP 5
- Evaluasi jadwal kegiatan
harian klien
PK - Motivasi klien untuk berlatih
kontrol emosi dengan cara
minum obat secara teratur
3.5 Jadwal Kegiatan Harian Pasien
HARI/TANGGAL
PUKUL KEGIATAN KET
27 28 29 30 31
06.00 Mandi M M M M M
Merapikan
07.00 M M M M M
tempat tidur
Latihan
08.00 B B B B B
Senam
Latih nafas
09.00 B M M M M
dalam
Pukul kasur
10.00 B M M M
bantal
11.00 Makan siang
12.00 Minum Obat B B B B B
13.00
Latihan cara
14.00 B M M
verbal
Latih nafas
15.00 M M M M M
dalam
Pukul kasur
16.00 M M M M
bantal
17.00 Mandi M M M M M
18.00
Latihan cara
19.00 M M M
verbal
20.00
21.00
KET :
T : tidak melakukan
B : melakukan jika diingatkan
M : melakukan secara mandiri
40
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada tanggal 26 Maret 2019, Tn. S datang diantar oleh kakak kandungnya,
karena pada saat dirumah, pasien berkelahi dengan bapaknya menggunakan senjata
tajam yang menyebabkan luka bagian perut dan tangan bapaknya, keluarga
mengatakan pasien sering mondar-mandir sambil membawa senjata tajam, pasien
juga suka bicara sendiri, bahkan sering mengancam hendak membunuh sehingga
hal tersebut membuat keluarga terganggu dan merasa resah dengan kelakuannya.
41
42
Pada saat pengkajian tanggal 27 Maret 2019 Tn. S mau bicara, menjawab
seperlunya, kontak mata ada dan kooperatif saat di ajak bicara. Tn. S menunjukkan
gejala-gejala seperti merasa tidak aman berada bersama orang lain, menjawab
pertanyaan dengan sadar, dan tidak merawat diri. Klien masuk dikarenakan hampir
melakukan percobaan pembunuhan kepada ayahnya disebabkan karena adanya
masalah keluarga. Hal-hal tersebut menunjukkan terjadinya perilaku kekerasan
yang dialami Tn. S. Faktor predisposisi berupa kehilangan orang yang dicintai
yaitu ibunya 2 tahun lalu, karena sejak ibunya meninggal kehidupan Tn. S berubah,
Tn lebih cenderung menutup diri dan lebih sering menyendiri. Selain itu terdapat
faktor presipitasi eksternal berupa perilaku kekerasan pada Tn. S salah satunya
disebabkan oleh stressor psikologi berupa kekesalan dan kemaran pada ayah dan
ibu tirinya. Saat itu pasien emosi karena di pukul oleh ayahnya, ingin membunuh
ayahnya dengan pisau yang ada di kamarnya.
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
44
DAFTAR PUSTAKA
Ah. Yusuf, dkk. 2015. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba
Medika.
Keliat, Ana Budi. Dkk. 2005. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Keliat, Ana Budi. Dkk. 2009. Model Praktik Keperawatan Professional Jiwa.
Jakarta: EGC.
45