Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
LAPORAN PENDAHULUAN
A. DEFINISI
Pertumbuhan (growth): perubahan dalam besar, jumlah ukuran / dimensi
tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat
(gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur, tulang, dan
keseimbangan metabolik (retensi kalsium, dan nitrogen tubuh)
(Suaningsih, 2002 : 21)
1
2) Faktor psikosoial: Stimulasi, Stress
3. Motivasi belajar:
1) Lingkungan sekolah
2) Ganjaran/hukuman yang wajar
3) Cinta
4) Kelompok sebaya
4. Kualitas anak – orang tua
5. Faktor keluarga dan adat istiadat:
1) Pekerjaan/pendapatan orang tua
2) Pendidikan ayah/ibu
3) Jumlah saudara
4) Jenis kelamin dalam keluarga
5) Stabilitas rumah tangga
6) Kepribadian ayah dan ibu yang terbuka
7) Adat istiadat, norma
8) Agama
9) Urbanisasi
10) Kehidupan politik
6. Kebutuhan Dasar Anak
1) Asah (kebutuhan akan stimulasi manfaat)
2) Asih (kebutuhan kasih sayang)
7. Asuh (kebutuhan fisik)
2
D. PERKEMBANGAN FISIK ANAK
1) Personal sosial
2) Bahasa
3) Motorik halus
4) Motorik kasar
3
1. Personal Social (perilaku sosial). aspek yang berhubungan dengan
kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan
lingkungannya.
2. Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus). Aspek yang berhubungan
dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan
gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan
otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.
3. Language (bahasa). Kemampuan untuk memberikan respons
terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan.
4. Gross motor (gerakan motorik kasar). Aspek yang berhubungan
dengan pergerakan dan sikap tubuh (Soetjiningsih, 1995).
Skoring DDST:
1. Passed atau lulus (P/L). Anak melakukan uji coba dengan baik, atau
ibu / pengasuh anak memberi laporan (tepat / dapat dipercaya bahwa
anak dapat melakukannya).
4
2. Failure atau gagal (F/G). Anak tidak dapat melakukan uji coba
dengan baik atau ibu / pengasuh anak memberi laporan (tepat)
bahwa anak tidak dapat melakukannya dengan baik.
3. Refuse atau menolak (R/M). Anak menolak untuk melakukan uji coba.
Penolakan dapat dikurangi dengan mengatakan kepada anak “apa
yang harus dilakukan”, jika tidak menanyakan kepada anak apakah
dapat melakukannya (uji coba yang dilaporkan oleh ibu / pengasuh
anak tidak diskor sebagai penolakan).
4. By report berarti no opportunity (tidak ada kesempatan). Anak tidak
mempunyai kesempatan untuk melakukan uji coba karena ada
hambatan. Skor ini hanya boleh dipakai pada uji coba dengan tanda
R.
5
LAPORAN KASUS
A. PENGKAJIAN DATA
Kesiapan Pemeriksa:
1. Pemeriksa telah memperkenalkan diri dan melakukan BHSP (bina
hubungan saling percaya) dengan ibu klien.
2. Pemeriksa telah mempersiapkan alat pemeriksaan.
3. Pemeriksa telah menyiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk
pemeriksaan Denver II.
Kesiapan Klien:
Saat pemeriksaan, klien dalam kondisi yang sehat, tidak rewel,
tidak mengantuk, dan tidak lapar.
DATA SUBYEKTIF
1. Identitas Klien
Anak Ibu
6
3. Riwayat Kesehatan Sekarang: Ibu mengatakan anaknya tidak dalam
keadaan sakit apapun.
4. Riwayat Kesehatan yang Lalu: Ibu mengatakan anaknya tidak pernah
menderita penyakit menurun, menular, dan menahun seperti: DM, TBC,
Jantung, Asma, dll.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga: Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak
ada riwayat penyakit menurun, menular, dan menahun seperti: DM, TBC,
Jantung, Asma, dan lain-lain.
6. Imunisasi yang didapat: Tercatat anak pernah mendapatkan imunisasi
HB, BCG, DAPAT Combo 3x, Polio 4x.
7. Riwayat Antenatal:
a) Trimester I: 2x, keluhan: mual dengan pengobatan: B6, afloat.
b) Trimester II: 2x, keluhan: tidak ada keluhan dengan pengobatan: Vit
C, Fe
c) Trimester III : 3x, keluhan: tidak ada klh, Tx: Vit C, Fe
8. Riwayat Natal: Umur kehamilan 9 bulan, jenis persalinan normal
(spontan), penolong bidan, keadaan bayi baik, bayi menangis, gerakan
aktif, BB 3100gr, PB 49cm.
9. Riwayat Gizi: Pemberian ASI dari bayi lahir sampai usia 9 bulan.
10. Riwayat Psikososial: Yang mengasuh orang tua, hubungan dengan
keluarga baik.
11. Riwayat tumbuh kembang:
a) Duduk: ± pada usia 8 bulan.
b) Merangkak: ± pada usia 8 bulan.
c) Makan biskuit sendiri: ± usia 8 bulan.
d) Berdiri dengan berpegangan: ± 9 bulan.
12. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a) Pola nutrisi: Makan 3x sehari bubur nasi tim (nasi, sayur, lauk), dan
minum ASI dan air putih.
b) Pola Eliminasi: pola buang air besar 1x sehari, bentuk feces lunak,
bau khas, pola buang air besar: 5 – 6x sehari dengan warna jernih.
13. Pola Istirahat Tidur: Siang ± 2jam malam ± 10 jam
14. Pola Aktivitas: Bermain bersama orang tuanya
15. Perilaku Kesehatan:
c) Mandi 2x sehari.
7
d) Ganti baju 2 – 3x sehari.
e) Keramas 3x seminggu.
DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Pada saat pemeriksaan An. R dalam kondisi yang sehat, tetapi datang ke
posyandu untuk timbang badan anak. An. R dilahirkan dengan usia
kandungan aterm yaitu 34 minggu.
3. Pemeriksaan Fisik
Kepala: Bentuk simetris, warna rambut hitam, tidak rontok, tidak ada
ketombe.
Hidung: Simetris, tidak ada polip, tidak ada secret, kebersihan cukup.
Mulut dan gigi: Tidak ada hipersalivasi, tidak ada epulis, tidak ada
stomatitis, bibir lembab simetris, lidah bersih.
8
Leher: Tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar thyroid, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.
Dada: Simetris, tidak ada pembengkakan, tidak batuk, tidak sesak, tidak
ada suara ronchi, tidak ada suara wheezing.
Perut: Tidak tidak ada benjolan ada pembesaran, tidak ada luka bekas
operasi.
Genetalia: Testis sudah turun dalam serotum, tidak ada benjolan, tidak
ada kelainan.
9
B. ANALISA
3. Tingkat Perkembangan:
Personal sosial: Dada dengan
tangan, tepuk tangan
Motorik halus: Menaruh kubus dalam
cangkir, membentuk 2 kubus,
memegang icik-icik
Motorik kasar: Duduk, merangkak,
berdiri berpegangan
Bahasa: Mengoceh, menirukan kata-
kata, menoleh kearah suara
Tidak ada.
E. INTERVENSI KEPERAWATAN
10
Tujuan: Intervensi:
Setelah dilakukan 1. Beritahu hasil pemeriksaan anak kepada
asuhan kebidanan ibunya.
selama ± 15 menit ibu 2. Observasi tumbuh kembang anak.
dapat memahami 3. Anjurkan ibu agar tetap memberikan
tumbuh kembang anak. stimulasi kepada anak untuk tumbuh
Kriteria hasil: kembang anaknya
KU baik, Kesadaran 4. Ibu menjadi tahu keadaan anaknya dan
composmentis, berat tidak perlu kuatir.
badan 7,2 – 11 kg, 5. Untuk mengetahui tumbuh kembang
panjang badan 68,0 – anaknya sesuai dengan umurnya.
76,0 cm. 6. Pertumbuhan dan perkembangan anak
normal sesuai dengan usianya.
F. IMPLEMENTASI
Diagnosa Implementasi
Bayi usia 9 Memberitahu hasil pemeriksaan anak pada ibunya
bulan dengan bahwa tumbuh kembang anaknya sesuai dengan
tumbuh usianya.
kembang
Mengobservasi tumbuh kembang anak, meliputi:
normal. - Motorik halus - Personal sosial.
- Motorik kasar – Bahasa.
11
G. EVALUASI:
Diagnosa Evaluasi
Bayi usia 9 S : Ibu mengatakan sudah mengerti tentang penjelasan
bulan dengan nakes
tumbuh
O:
kembang KU bayi : baik. Kesadaran : composmentis, Suhu :
normal 36,7°C, Nadi : 102 X/m, Respirasi : 40 X/m, BB : 9200
gram.
Personal sosial : Dada dengan tangan, tepuk tangan.
Motorik halus : Menaruh kubus dalam cangkir,
membentuk 2 kubus, memegang icik-icik.
Motorik kasar : Duduk, merangkak, berdiri
berpegangan
Bahasa : Mengoceh, menirukan kata-kata, menoleh
kearah suara.
A. Kesimpulan
Penilaian tes denver II dilakukan melalui tes tugas perkembangan di 4 sektor
yaitu:
Personal sosial: Mampu melakukan dadah atau melabaikan dengan
tangan, tepuk tangan.
Motorik halus: Mampu menaruh kubus dalam cangkir, membentuk 2
kubus, memegang icik-icik.
Motorik kasar: Mampu duduk, merangkak, berdiri berpegangan.
Bahasa: Mampu mengoceh, menirukan kata-kata, menoleh kearah suara.
12
Menurut pedoman DDST, dari hasil pemeriksaan diatas diklasifikasi kategori
normal.
13
DAFTAR PUSTAKA
Wong, DL. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Edisi 6. Jakarta : EGC.
14