Sie sind auf Seite 1von 8

41

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rencana Penelitian

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian dalam tugas akhir ini adalah penelitian kuantitatif

dengan pendekatan eskperimental untuk mengetahui pengaruh

perubahan tegangan tabung terhadap kualitas informasi citra anatomi dan

dosis radiasi pada phantom radiografi pemeriksaan CT Scan Vertebra

Lumbal.

2. Subyek penelitian

Subyek penelitian ini adalah kualitas informasi citra anatomi serta

dosis radiasi yang dihasilkan dari penggunaan perubahan tegangan

tabung pada phantom radiografi pemeriksaan CT Scan Vertebra Lumbal.

3. Lokasi penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Instalasi Radiologi RSUD dr. R.

Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Kabupaten Grobogan, karena memiliki

modalitas CT Scan 16 slice yang dapat digunakan untuk pemeriksaan CT

Vertebra Lumbal.

4. Waktu penelitian

Lamanya waktu penelitian akan disesuaikan dengan kalender

penyelenggaraan ujian tugas akhir oleh Prodi D-IV Teknik Radiologi

Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi, yaitu pada bulan

Februari - Mei 2019.


42

B. Kerangka Konsep

Variabel bebas: Variabel terikat:


Perubahan tegangan tabung: Informasi Anatomi Citra CT Scan
1. 80 kV Vertebra Lumbal:
2. 100 kV 1. Corpus
3. 120 kV 2. Pars Interarticularis
4. 140 kV 3. Canalis Spinalis
4. Pedicle
5. Proc. Transversus
6. Proc. Spinosus

Variabel terkontrol:
1. Field of View : 300 mm
2. Matriks : 512 x 512
3. Algorithma : 11 hard
4. Slice Interval : 2 mm
5. Slice Thickness : 1.5 mm
6. Window Width : 1500 HU
7. Window Level : 450 HU

C. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perubahan tegangan

tabung yang digunakan dalam menghasilkan citra CT Scan Vertebra

Lumbal. Perubahan tegangan tabung ini dimaksudkan untuk mengetahui

pengaruh perubahan tegangan tabung terhadap kualitas informasi citra

anatomi dan dosis radiasi pada phantom radiografi pemeriksaan CT Scan

Vertebra Lumbal.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah informasi anatomi citra CT

Scan phantom radiografi vertebra lumbal yang selanjutnya akan dinilai

kualitas informasi citra anatominya dan dosis radiasi yang diterima.


43

Adapun aspek anatomi yang dinilai yaitu Corpus, Pars Interarticularis,

Canalis Spianlis, Pedicel, Proc. Transversus dan Proc. Spinosus.

3. Variabel Terkontrol

Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah parameter utama

scanning, yang terdiri dari: slice thickness, FOV, matriks, rekonstruksi

algorithma, slice interval, window width dan window level.

D. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini yaitu perubahan tegangan tabung pada

modalitas pesawat CT Scan Siemens 16 slices. Sampel dalam peneltian ini

sama dengan populasi yaitu perubahan tegangan tabung 80 kV, 100 kV, 120

kV dan 140 kV. Kemudian hasilnya akan dinilai oleh observer yaitu dokter

spesialis Radiologi sebanyak 2 orang dan melihat dosis yang diterima pada

kolom CareDose.

E. Definisi Operasional

1. Perubahan tegangan tabung

Perubahan tegangan tabung merupakan sebuah parameter teknik

yang sangat mendasar pada pemeriksaan CT Scan. Tegangan tabung

pada pesawat CT Scan dihitung dalam satuan kilovoltage (kV). Pada

penelitian ini akan digunakan empat perubahan tegangan tabung, yaitu

tegangan tabung 80 kV, 100 kV, 120 kV dan 140 kV. Dimana keempat

perubahan tegangan tabung ini akan sama-sama menghasilkan citra CT

Scan Vertebra Lumbal.


44

2. Variabel terkontrol

Variabel terkontrol adalah variabel yang digunakan untuk

mengontrol variabel bebas yang ikut berpengaruh dalam proses scanning

CT Scan phantom radiografi vertebra lumbal. Adapun variable terkontrol

pada penelitian ini terdiri dari tujuh komponen utama, yaitu:

a. Faktor eksposi

Faktor eksposi adalah factor yang mempengaruhi intensitas

keluaran sinar X yang terdiri dari 3 komponen utama, yaitu:

1) Kuat arus

Kuat arus tabung akan menentukan kualitas sinar X yang

dihasilkan. Kuat arus tabung dihitung dalam satuan milliampere

(mA). Adapun kuat arus tabung yang digunakan pada penelitian

ini yaitu effective mAs: 40-150.

2) Waktu

Waktu dihasilkan dari lamanya scanning berlangsung atau

lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan sinar X

dalam durasi waktu tertentu dan diukur dalam satuan second (s).

Adapun waktu yang digunakan pada penelitian ini yaitu 1.0 s

untuk menghasilkan scanogram dan 8 s untuk menghasilkan

citra CT Scan.

b. Field of View (FOV)

Field of view adalah diameter maksimal dan gambaran yang

akan direkonstruksi. Jika FOV diperbesar, dengan ukuran matriks

yang tetap maka ukuran pixel akan mengalami pembesaran yang

proporsional. Sedangkan jika matriks diperbesar, dengan ukuran


45

FOV yang tetap, maka ukuran pixel akan semakin kecil. Adapun

ukuran FOV yang digunakan dalam penelitian ini adalah 300mm.

c. Matriks

Matriks merupakan kumpulan pixel yang akan membentuk FOV.

Adapun ukuran matriks yang digunakan dalam penelitian ini adalah

512x512.

d. Rekonstruksi algorithma

Rekontruksi algorithma adalah prosedur matematis (algorithma)

yang digunakan dalam merekonstruksi gambar. Hasil dan

karakteristik dari gambar CT Scan tergantung pada kuatnya

algorithma yang dipilih. Rekonstruksi algoritma yang dipakai dalam

penelitian ini ialah 11 (Hard).

e. Slice interval

Slice interval adalah jarak/gap antar potongan, slice interval yang

yang digunakan pada penelitian ini mengikuti standar prosedur pada

protocol CT Scan Lumbal yaitu 2 mm.

f. Slice Thickness

Slice thickness adalah tebal atau tipis nya potongan dari objek

yang diakuisisi. Adapun slice thickness yang digunakan pada

penelitian ini mengikuti standar prosedur pada protokol CT Scan

Lumbal yaitu 1.5 mm.

g. Window width

Window width merupakan pengontrolan kontras dari skala

gryscale (keabu-abuan) mulai dari yang paling hitam hingga yang


46

paling putih. Adapun nilai window width yang digunakan adalah 1500

HU.

h. Window level

Window level merupakan pengontrolan tingkat kecerahan yang

menentukan nilai tengah dari skala keabu-abuan. Adapun nilai

window level yang digunakan yaitu 450 HU.

3. Kualitas informasi citra anatomi Lumbal

Informasi anatomi citra yang dimaksud di sini adalah informasi citra

CT Scan vertebra lumbal yang dapat memperlihatkan secara jelas

struktur vertebra lumbal yang meliputi:

a. Corpus.

b. Pars interarticularis.

c. Canalis spinalis.

d. Pedicle.

e. Proc. Transversus.

f. Proc. Spinosus.

F. Alat dan Bahan Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah 2 phantom radiografi vertebra lumbal

yang akan dilakukan scanning CT Scan Lumbal di Instalasi Radiologi RSUD

dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Kabupaten Grobogan. Adapun alat

dan bahan lainnya yang diperlukan pada penelitian ini yaitu:

1. Pesawat CT Scan

a. Merk : SIEMENS

b. Model/tipe : SOMATOM Emotion 16 slices


47

c. Tipe tabung : DURA ® 422 – MV

d. Tegangan tabung max : 140 kV

e. Kuat arus tabung max : 350 mA

f. Operator console : workstation unit, keybord, mouse, monitor.

2. Film yang digunakan untuk mencetak hasil citra CT Scan.

3. Tabel kuesioner responden penilaian kualitas informasi citra anatomi.

G. Prosedur Penelitian

1. Pemeriksaan CT Scan Vertebra Lumbal

a. Posisi phantom radiografi supine di atas meja pemerikaan CT Scan

dengan posisi inferior tubuh pantom dekat dengan gantry atau feet

first.

b. Posisi tuubuh phantom diatur simetris dan tidak rotasi. Atur posisi

laser localizer horizontal sejajar dengan MSP tubuh phantom.

c. Selanjutnya memilih protocol untuk scanning vertebra lumbal dengan

perubahan nilai tegangan tabung.

d. Hasil citra CT Scan vertebra lumbal diatur pada rekonstruksi

algorithma, window width dan window level yang sama.

2. Setelah dilakukan scanning dan didapatkan hasil berupa citra anatomi CT

Scan Vertebra Lumbal, selanjutnya peneliti akan menggunakan kuisioner

penilaian kualitas informasi anatomi yang akan dinilai oleh Responden

penelitian. Sedangkan untuk dosis radiasi, peneliti akan mengamati nilai

pada kolom CareDose masing-masing hasil scanning.


48

H. Pengolahan dan Analisis Data

1. Setelah mendapatkan citra CT Scan Lumbal, data yang terkumpul diolah

dengan pengolahan data deskriptif.

2. Data hasil kualitas informasi citra anatomi, yang telah dianalisis oleh

dokter spesialis Radiologi kemudian dianalisis secara komputerisasi

dengan menggunakan program aplikasi statistik.

3. Untuk mengetahui tingkat persamaan antar responden dilakukan dengan

Uji Cohen’s Kappa. Apabila Kappa value berada pada rentang 0.6-0.8

maka tingkat persamaan persepsi dinyatakan substansional dan rentang

0.81-1 tingkat persamaan persepsi dinyatakan hampir sempurna.

4. Selanjutnya dilakukan pengujian menggunakan statistika melalui uji

Wilcoxon, karena data berupa ordinal sampel berpasangan serta

berperan untuk menguji tingkat perbedaan kualitas informasi citra

anatomi. Penilaian didasarkan pada analisa tingkat kepercayaan (level of

significance) dengan nilai α= 0,05, jika p-value ≤ 0,05 maka Ho ditolak

dan Ha diterima. Untuk mengetahui pemilihan perubahan nilai tegangan

tabung lebih baik dalam memvisualisasikan informasi anatomi CT Scan

Vertebra Lumbal maka akan dilihat melalui nilai tertinggi pada hasil mean

rank uji Wilcoxon. Kemudian penulis mengkaji data yang telah terkumpul

dengan literatur yang relevan, dan dibahas sesuai dengan permasalahan

yang ada untuk mendapatkan kesimpulan penelitian.

Das könnte Ihnen auch gefallen