Sie sind auf Seite 1von 2

Nama : Andrianto

Nim : B1031171019
Kelas : Akuntansi A
Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan Menengah II

Accounting for Leases (Akuntansi Sewa)

Sewa adalah perjanjian kontrak antara lessor dan lessee. Perjanjian ini memberikan hak kepada
lessee (penyewa) untuk menggunakan properti tertentu, yang dimiliki oleh lessor (Pemilik
aset), untuk jangka waktu yang disepakati.sebagai imbalan atas penggunaan property, lessee
melakukan pembayaran sewa selama masa sewa ke lessor. Lessor yang pada umumnya
memiliki properti untuk disewakan diantarnya termasuk dalam tiga kategori yaitu:
1. Bank. Adalah pemain terbesar dalam bisnis sewa. Mereka memiliki akses terhadap
dana murah, yang memberi mereka keuntungan untuk membeli asset dengan biaya yang
lebih rendah daripada pesaing mereka.
2. Perusahaan Sewa Captive adalah entitas anak yang bisnis utamanya adalah
menyewakan asset kepada entitas perusahaan. Perusahaan sewa captive memilki
keunggulan dalam titik penjualan (point-of-sale) dalam menemukan pelanggan yang
akan menyewa. Selain itu, lessor captive juga memiliki pengetahuan produk yang
memberi keuntungan saat membiayai produk entitas induk.
3. Independen adalah kategori terakhir dari lessor. Independent belum berjalan dengan
baik selama beberapa tahun terakhir. Pangsa pasar mereka telah turun cukup dramatis
karena bank dan perusahaan penyewaan captive menjadi lebih agresif dibidang sewa
pembiayaan. Independen yang tidak memiliki akses point-of-sale dan juga tidak
memiliki keuntungan dana yang murah. Yang sering dilakukan adalah menyusun
kontrak yang inovatif bagi lesse. Selain itu, mereka bertindak sebagai perusahaan
pembiayaan yang menampung untuk beberapa perusahaan yang tidak memiliki entitas
anak sewa.
Keuntungan Sewa. Pertumbuhan sewa memiliki beberapa keuntungan dibandingkan
dengan memiliki property, seperti:
1. 100% pembiayaan dengan suku bunga tetap. Sewa sering kali ditandatangani
tanpa memerlukan uang muka dari lessee. Klausul ini membantu lessee menghemat
kas, merupakan fitur yang sangat diinginkan oleh perusahaan baru dan berkembang.
2. Perlindungan terhadap keusangan. Peralatan sewa mengurangi risiko keusangan
pada lesse, dan dalam banyak kasus menanggung risiko nilai residu ke lessor.
3. Fleksibelitas. Perjanjian sewa mungkin mengandung ketentuan yang lebih longgar
dari pada perjanjian utang lainnya.
4. Pembiayaan yang lebih murah. Beberapa perusahaan menganggap bahwa sewa
lebih murah dibanding bentuk pembiayaan lainnya.
5. Keuntungan pajak. Terdapat keuntungan pajak yang melekat pada perjanjian sewa.
Artinya, untuk tujuan pelaporan keuangan, perusahaan tidak melaporkan asset atau
liabilitas untuk pengaturan sewa.
6. Pembiayaan diluar neraca. Beberapa sewa tertentu tidak menambah utang pada
laporan posisi keuangan atau memengaruhi risiko keuangan. Bahkan sewa dapat
menambah kapasitas pinjaman

Das könnte Ihnen auch gefallen