Sie sind auf Seite 1von 7

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI

DI PUSKESMAS TALAWAAN KECAMATAN TALAWAAN


KABUPATEN MINAHASA UTARA
THE RELATIONSHIP BETWEEN WORK MOTIVATION WITH THE PERFORMANCE OF
HEALTH WORKERS IN THE DISTRICT HEALTH CENTER TALAWAAN NORTH
MINAHASA REGENCY
Elika R. Kindangen, Jane M. Pangemanan, Reiny A. Tumbol
Bidang Minat Administrasi Kebijakan Kesehatan,
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Unversitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRACT
Background: Health workers are available in Indonesia in 2010, as many as 14.840 physicians, 6.125
dentists, 78.675 nurses, 7.704 dental nurses, 83.000 midwives, 6.351 pharmacist, 8.601 pharmacist assistant,
1.356 community health workers, 6.031 sanitarian, and 7.547 nutritionists. Based on the number and
participation of health workers in direct contact with patients or the public, the number is still low thus
requires to have the ability in order to improve health care quality through their performances. Performance
of a workforce is influenced by many factors, one of which is the motivation. Therefore in order to improve
the performance of an organization, then the intervention of the motivation is very important and is
recommended. This study aimed to determine the relationship between work motivation which consists of
respect, responsibility, and development with the performance of health workers in the district health center
Talawaan North Minahasa regency. Research Methods: This research used an analytical survey by cross
sectional approach. The number of samples in this study was as many as 48 people. The data was collected
through interviews using questionnaires. Statistical test that was chi square was used to analyze the
relationship between variables. The results: the results show that 60% of appreciation to the health workers
were good, whilst 40% were not good. The responsibility of the health workers were in good cathegory (81%)
and 19% were not good. The development of the health workers were 52% good, whilst there were 48% were
not good. 56% of the performance of the health workers were good, and 44% were not good. Conclusion:
The results of the data analysis show that there was no significant relationship between rewards and the health
workers performance (p = 1.000), there was a significant relationship between the responsibilities and the
performances of the health workers (p = 0.006) and there was a significant relationship between the
development and the health workers performances (p = 0.010).
Keywords: Motivation, Respect, Responsibility, Development, Health workers Performance

RINGKASAN
Latar belakang: Tenaga kesehatan yang tersedia di Indonesia pada tahun 2010 sebanyak 14.840 dokter
umum, 6.125 dokter gigi, 78.675 perawat, 7.704 perawat gigi, 83.000 bidan, 6.351 farmasi/apoteker, 8.601
asisten apoteker, 1.356 tenaga kesehatan masyarakat, 6.031 sanitarian, 7.547 tenaga gizi. Dilihat dari jumlah
dan peran serta tenaga kesehatan berhubungan langsung dengan pasien atau masyarakat yang masih kurang,
sehingga dituntut memiliki kemampuan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui
kinerjanya. Kinerja seorang tenaga kerja dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah motivasi.
Untuk itu dalam rangka meningkatkan kinerja suatu organisasi, maka intervensi terhadap motivasi sangat
penting dan dianjurkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja yang
terdiri dari penghargaan, tanggung jawab, pengembangan dengan kinerja tenaga kesehatan di Puskesmas
Talawaan Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara. Metode penelitian: Penelitian ini bersifat survey
analitik dengan rancangan cross sectionel study. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 48
orang. Pengumpulan data melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Uji statistik yang digunakan
untuk menganalisis hubungan antar variabel menggunakan chi square. Hasil penelitian: hasil penelitian
menunjukkan bahwa 60% tenaga kesehatan penghargaannya baik dan 40% tenaga kesehatan penghargaannya
tidak baik, 81% tenaga kesehatan tanggung jawabnya baik dan 19% tenaga kesehatan tanggung jawabnya
tidak baik, 52% tenaga kesehatan pengembangannya baik dan 48% tenaga kesehatan pengembangannya tidak
baik, 56% tenaga kesehatan kinerja baik dan 44% kinerja tidak baik. Kesimpulan: hasil analisis data
menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara penghargaan dengan kinerja tenaga kesehatan
(p= 1,000), terdapat hubungan yang bermakna antara tanggung jawab dengan kinerja tenaga kesehatan i (p=
0,006) dan terdapat hubungan yang bermakna antara pengembangan dengan kinerja tenaga kesehatan (p=
0,010).
Kata kunci: Motivasi, Penghargaan, Tanggung Jawab, Pengembangan, Kinerja Tenaga Kesehatan
PENDAHULUAN terakhir 17.104 jiwa. Dengan jumlah
A. Latar Belakang pasien sebanyak ini membuat beban
Puskesmas adalah suatu sarana kerja pegawai semakan tinggi, sehingga
pelayanan kesehatan yang menjadi ada beberapa pegawai yang masih
andalan masyarakat, maka ketersediaan merangkap jabatan dan tugas. Untuk itu
sumber daya manusia dalam sistem perlu dilakukan upaya memotivasi
kesehatan diperlukan guna tercapainya pegawai agar mampu melaksanakan
derajat kesehatan masyarakat yang tugasnya dengan baik sesuai dengan
setinggi-tingginya (Adisasmito, 2012). yang sudah ditetapkan.
Penetapan pengembangan sumber Berdasarkan uraian di atas maka
daya manusia kesehatan sebagai salah peneliti tertarik untuk melakukan
satu prioritas karena Indonesia masih penelitian tentang hubungan antara
menghadapi masalah tenaga kesehatan motivasi kerja yang terdiri dari
baik jumlah, jenis, dan kualitas. Pada penghargaan, tanggung jawab,
tahun 2010 telah tersedia 14.840 dokter pengembangan dengan kinerja pegawai
umum, 6.125 dokter gigi, 78.675 di Puskesmas Talawaan Kecamatan
perawat, 7.704 perawat gigi, 83.000 Talawaan Kabupaten Minahasa Utara.
bidan, 6.351 farmasi/apoteker, 8.601
asisten apoteker, 1.356 tenaga kesehatan METODE PENELITIAN
masyarakat, 6.031 sanitarian, 7.547 A. Desain Penelitian
tenaga gizi. (Anonimous, 2011). Dilihat Penelitian ini bersifat survey analitik
dari jumlah dan peran serta tenaga dengan rancangan cross sectionel study
kesehatan yang berhubungan langsung (studi potong lintang).
dengan pasien atau masyarakat,
sehingga dituntut memiliki kemampuan B. Tempat dan Waktu Penelitian
dalam meningkatkan kualitas pelayanan Penelitianinidilaksanakandi
kesehatan melalui kinerjanya Puskesmas Talawaan Kecamatan
(Anonimous, 2009). Talawaan Kabupaten Minahasa Utara.
Motivasi merupakan kebutuhan dan Pelaksanaan penelitian ini dilakukan
sekaligus pendorong yang dapat padaa bulan Maret-Juli 2010.
menggerakkan semua potensi baik
tenaga kerja maupun sumber daya C. Populasi dan Sampel
lainnya. Untuk itu dalam rangka Populasi penelitian ini adalah seluruh
meningkatkan kinerja suatu organisasi, pegawai yang bekerja di Puskesmas
maka intervensi terhadap motivasi Talawaan Kecamatan Talawaan
sangat penting dan dianjurkan Kabupaten Minahasa Utara yang
(Notoatmodjo, 2009). berjumlah 60 orang. Setelah dibatasi
Puskesmas Talawaan memiliki dengan kriteria inklusi dan eksklusi
wilayah kerja dengan cakupan pelayanan maka sampel pada penelitian berjumlah
meliputi 12 desa dengan jumlah tenaga 48 orang pegawai.
kesehatan dengan status pegawai negeri
sipil yang ada sebanyak 60 orang terdiri D. Instrumen Penelitian
dari 9 orang dokter, 1 orang dokter gigi, 1. Perangkat alat tulis, seperti polpen,
12 orang bidan, 24 orang perawat, 2 pensil dan buku tulis.
orang perawat gigi, 4 orang sanitarian, 3 2. Kuesioner,yaknimemuat
orang gizi, 2 orang farmasi dan 3 orang pertanyaan-pertanyaan berkaitan
penyuluh kesehatan masyarakat. dengan variabel yang diteliti dan
telah diuji validitas dan realibilitas.
Menurut data yang didapat jumlah 3. Komputer, yakni berupa program
kunjungan Puskesmas pada tahun 2012 SPSS Statistics 20 untuk pengolahan
ada 26.085 orang dan rata-rata data hasil penelitian.
kunjungan perhari 40-50 pasien dengan
jumlah penduduk berdasarkan data
E. Cara Pengumpulan Data 3). Entry Data, memasukan data
Pengumpulan data dilakukan dengan untuk diolah dan dianalisis
cara melihat pegawai disaat mereka 4). Cleaning untuk pengecekan
memiliki waktu luang. Sebelum kembali data yang sudah di
responden mengisi kuesioner, peneliti entry apakah ada kesalahan atau
menjelaskan kepada responden tentang tidak.
maksud dan tujuan penelitian, kemudian B. Analisis Data
peneliti memohon persetujuan untuk 1). Analisis univariat dilakukan
bersedia menjadi responden dengan untuk menjelaskan atau
menandatangani lembar persetujuan. mendeskripsikan karakteristik
Peneliti menjelaskan tentang cara dari setiap variabel. Variabel
pengisian kuesioner, kemudian yang dianalisis secara univariat
responden diminta untuk mengisi dalam penelitian ini adalah
kuesioner dan didampingi untuk motivasi kerja yang meliputi
memberikan penjelasan pada pertanyaan penghargaan, pengembangan,
yang kurang dimengerti. tanggung jawab dan kinerja
pegawai.
F. Pengolahan dan Analisis Data 2). Analisis bivariat yaitu analisis
A. Pengolahan data terhadap dua variabel, untuk
1). Editinguntukmelakukan melihat hubungan antara
pengecekan isi kuesioner, variabel bebas dan variabel
apakah kuesioner sudah terisi dengan terikat. Analisis ini digunakan
lengkap, dan jawaban dari responden untuk melihat hubungan antara
jelas dan relevan 2). Coding untuk motivasi kerja yang meliputi
merubah data berbentuk huruf penghargaan, pengembangan,
menjadi data tanggung jawab dengan kinerja
berbentuk angka pegawai.
Untuk tanggung jawab, bahwa
HASIL PENELITIAN DAN pegawai lebih banyak yang memiliki
PEMBAHASAN tanggung jawab baik yaitu 39 orang
A. Gambaran Motivasi Kerja (81%) dan 9 orang (19%) tanggung
Meliputi Penghargaan, Tanggung jawabnya tidak baik
Jawab, Pengembangan dan Untuk pengembangan, bahwa
Kinerja Pegawai pegawai yang pengembangannya pada
karegori baik 25 orang (52%) dan
Untuk penghargaan, bahwa pegawai kategori tidak baik 23 orang (48%).
dengan kategori baik penghargaannya Untuk kinerja pegawai, bahwa
yaitu 29 pegawai (60%) dan terdapat 19 terdapat 27 orang (56%) untuk kategori
pegawai (40%) yang penghargaannya baik kinerjanya sedangkan terdapat 21
tidak baik. orang (44%) untuk kategori tidak baik
kinerjanya.
B. Hubungan antara Penghargaan dengan Kinerja Pegawai di Puskesmas Talawaan
Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara
Tabel 2. Hubungan antara Penghargaan dengan Kinerja Pegawai di Puskesmas
Talawaan Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara
Kinerja Total
Penghargaan Baik Tidak Baik P
n % n % n %
Baik 8 42,1 11 57,9 19 100
Tidak Baik 13 44,8 16 55,2 29 100
Total 21 43,8 27 56,2 48 100 P = 1,000

Pada tabel 3 di atas menunjukkan bahwa lebih besar dari pada nilai α artinya Ho
19 pegawai yang penghargaannya baik, diterima atau tidak ada hubungan antara
sebanyak 8 pegawai (42,1%) yang penghargaan dengan kinerja pegawai.
kinerjanya baik dan pegawai yang Tidak terdapat hubungan yang
kinerjanya tidak baik sebanyak 11 bermakna antara penghargaan dengan
pegawai (57,9), sedangkan dari 29 orang kinerja pegawai di Puskesmas Talawaan
penghargaannya tidak baik, terdapat 13 Kecamatan Talawaan Kabupaten
pegawai (44,8%) yang kinerjanya baik Minahasa Utara dikarenakan sebagian
dan kinerja tidak baik sebanyak 16 pegawai tidak mendapatkan
pegawai (55,2%). Berdasarkan hasil penghargaan ataupun pengakuan dari
analisis Chi-Square dan nilai α atau atasan maupun teman sekerja sehingga
tingkat kesalahan = 0,05 diperoleh p- kinerja pegawai tidak baik.
value sebesar 1,000. Jika nilai p-value

Tabel 3. Hubungan antara Tanggung Jawab dengan Kinerja Pegawai di Puskesmas


Talawaan Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara
Kinerja Total
Tanggung Jawab Baik Tidak Baik P
n % n % n %
Baik 8 88,9 1 11,1 9 100
Tidak Baik 13 33,3 26 66,7 39 100
Total 21 43,8 27 56,2 48 100 P = 0,006

Pada tabel 4 di atas menunjukkan bahwa (66,7%). Berdasarkan hasil analisis Chi-
sebanyak 9 pegawai yang tanggung Square dan nilai α atau tingkat
jawabnya baik, sebanyak 8 pegawai kesalahan = 0,05 diperoleh p-value
(88,9%) yang kinerjanya baik dan sebesar 0,006. Jika nilai p-value lebih
pegawai yang kinerjanya tidak baik kecil dari pada nilai α artinya Ho ditolak
sebanyak 1 pegawai (11,1%) sedangkan atau ada hubungan antara tanggung
dari 39 pegawai yang tanggung jawab dengan kinerja pegawai di
jawaabnya tidak baik, terdapat 13 Puskesmas Talawaan Kecamatan
pegawai yang kinerjanya baik dan tidak Talawaan Kabupaten Minahasa Utara.
baik kinerjanya sebanyak 22 pegawai
Tabel 4. Hubungan antara Pengembangan dengan Kinerja Pegawai di Puskesmas
Talawaan Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara
Kinerja Total
Pengembangan Baik Tidak Baik P
n % n % n %
Baik 15 65,2 8 34,8 23 100
Tidak Baik 6 24,0 19 76,0 25 100
Total 21 43,8 27 56,2 48 100 P = 0,010

Pada tabel 4 di atas menunjukkan bahwa (76,0%). Berdasarkan hasil analisis Chi-
sebanyak 23 pegawai yang Square dan nilai α atau tingkat
pengembangannya baik, sebanyak 15 kesalahan = 0,05 diperoleh p-value
pegawai (65,2%) yang kinerjanya baik sebesar 0,010. Jika nilai p-value lebih
dan pegawai yang kinerjanya tidak baik kecil dari pada nilai α artinya Ho ditolak
sebanyak 8 pegawai (34,8%) sedangkan atau ada hubungan antara
dari 25 pegawai pengembangannya tidak pengembangan dengan kinerja pegawai
baik, terdapat 6 pegawai (24,0%) yang Puskesmas Talawaan Kecamatan
kinerjanya baik dan tidak baik Talawaan Kabupaten Minahasa Utara.
kinerjanya sebanyak 19 pegawai

PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dalam Saran
penelitian “Hubungan antara Motivasi 1. Bagi Puskesmas Talawaan
Kerja dengan Kinerja Pegawai di Meningkatkan motivasi kerja yang
Puskesmas Talawaan Kecamatan meliputi tanggung jawab dan
Talawaan Kabupaten Minahasa Utara” pengembangan untuk lebih
dapat disimpulkan bahwa: meningkatkan kinerja pegawai
1). Tidak terdapat hubungan yang yang ada di Puskesmas.
signifikan antara penghargaan 2. Bagi peneliti selanjutnya
dengan kinerja pegawai yang ada di Hasil penelitian ini dapat digunakan
Puskesmas Talawaan Kecamatan sebagai perbandingan dalam
Talawaan Kabupaten Minahasa pembuatan penelitian selanjutnya.
Utara.
2). Terdapat hubungan yang signifikan DAFTAR PUSTAKA
antara tanggung jawab dengan Alamsyah D. 2011. Manajemen
kinerja pegawai yang ada di Pelayanan Kesehatan. Jakarta:
Puskesmas Talawaan Kecamatan Nuha Medika
Talawaan Kabupaten Minahasa Anonim. 2009. Pedoman Penilaian
Utara. Kinerja Sumber Daya Manusia
3). Terdapat hubungan yang signifikan Kesehatan di Puskesmas,
antara pengembangan dengan (Online),
kinerja pegawai yang ada di http://www.hukor.depkes.go.id/up
Puskesmas Talawaan Kecamatan _prod_kepmenkes/KMK%20No.
Talawaan Kabupaten Minahasa %20857%20ttg%20Penilaian%20
Utara. Kinerja%20SDM%20Kesehatan.p
df. Diakses 08 Maret 2013
Anonim. 2012. Profil Puskesmas
Talawaan Kecamatan Talawaan
Kabupaten Minahasa Utara. Notoatmodjo S. 2010. Metodologi
Talawaan Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Arep I, Tanjung H. 2004. Manajemen Rineka Cipta
Motivasi. Jakarta: PT Grasindo
Herlambang S. Murwani A. 2012. Cara Notoatmodjo S. 2009. Pengembangan
Mudah Memahami Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Kesehatan Rumah Sakit. Rineka Cipta
Yogyakarta: Gosyen Publishing Riyanto A. 2011. Pengolahan dan
Mangkunegara AP. 2012. Evaluasi analisis data kesehatan:
Kinerja Sumber Daya Manusia. Dilengkapi Uji Validitas dan
Bandung: PT Refika Aditama Reliabilitas Serta Aplikasi
Mudayana AA. 2010. Pengaruh Program SPSS. Yogyakarta: Nuha
Motivasi Dan Beban Kerja Medika
Terhadap Kinerja Karyawan Di Sastrohadiwiryo S. 2005. Manajemen
Rumah Sakit Nur Hidayah Tenaga Kerja Indonesia:
Bantul. Pendekatan Administrasi dan
(http://www.google.com/url?sa=t Operasional. Jakarta: PT Bumi
&rct=j&q=pengaruh%20motivasi Aksara
%20dan%20beban%20kerja%20t Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya
erhadap%20kinerja%20karyawan Manusia dan Produktivitas Kerja.
&source=web&cd=1&cad=rja&v Bandung: CV. Mandar Maju
ed=0CCsQFjAA&url=http%3A% Sunyoto D. 2012. Teori, Kuesioner dan
2F%2Fjournal.uad.ac.id%2Findex Analisis Data Sumber Daya
.php%2FKesMas%2Farticle%2Fd Manusia (Praktik Penilaian).
ownload%2F1173%2F589&ei=L Yogyakarta: CAPS Center for
uHvUfLdLYn9rQHjICoCQ&usg Academic Publishing Service
=AFQjCNFDPsQTyq- Sunyoto D. 2012. Uji Validitas dan
JalgImQxRlTuvlT7NdA&bvm=b Reliabilitas Asumsi Klasik Untuk
v.49641647,d.eWU) Jurnal Kesehatan. Yogyakarta: Nuha
Kesehatan Masyarakat 2010, Medika
Volume 4, Nomor 2, tahun 2010,
(online) Diakses 14 Juli 2013

Das könnte Ihnen auch gefallen