Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
DISUSUN OLEH :
Firza Amro
Maya Sari
Sri Jumiati
Zuliyanti
KELAS : PSIK C1
Kelompok 1
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2013
BAB I
Pendahuluan
Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata
yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya
adalah terang atau gelap. Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan
pengertian visual.
Organ luar
Bulu mata berfungsi menyaring cahaya yang akan diterima.
Alis mata berfungsi menahan keringat agar tidak masuk ke bola mata.
Kelopak mata ( Palebra) berfungsi untuk menutupi dan melindungi mata.
Organ dalam
Merupakan bagian terluar dari bola mata yang menerima cahaya dari sumber
cahaya.
Sklera
Merupakan bagian dinding mata yang berwarna putih. Tebalnya rata- rata 1
milimeter tetapi pada irensi otot, menebal menjadi 3 milimeter.
Pupil dan iris
Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina.
Fungsi lensa mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat
pada bintik kuning retina. Untuk melihat objek yang jauh (cahaya datang dari
jauh), lensa mata akan menipis. Sedangkan untuk melihat objek yang dekat
(cahaya datang dari dekat), lensa mata akan menebal.
Retina atau Selaput Jala
Retina adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya
bagian retina yang disebut bintik kuning. Setelah retina, cahaya diteruskan ke
saraf optik.
Saraf optik
Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak.
Palpebra
o Palpebra melindungi mata dari cedera dan cahaya yang berlebihan.
o Tdd : Palpebra superior dan inferior
o Sudut medial dan bola mata dipisahkan oleh rongga sempit (lacus
lacrimalis) dan terdapat tonjolan kecil ( caruncula lacrimalis)
LAPISAN BOLA MATA
Mata tertanam pada adiposum orbitae, terdapat 3 lapisan :
Tunika fibrosa :
o Bagian posterior yang opak
o Sclera
o Cornea
Retina (12)
Persarafan
Saraf yang bertangung jawab terhadap mata manusia adalah saraf optikus (Nervus II).
Bagian mata yang mengandung saraf optikus adalah retina. Saraf optikus adalah
kumpulan jutaan serat saraf yang membawa pesan visual dari retina ke otak.
Sedangkan saraf yang menggerakkan otot bola mata adalah saraf okulomotoris
(Nervus III), saraf ini bertanggungjawab terhadap pergerakan bola mata, membuka
kelopak mata, dan mengatur konstraksi pupil mata.
Saraf lainnya yang mempengaruhi fungsi mata adalah saraf lakrimalis yang
merangsang dalam pembentukan air mata oleh kelenjar air mata. Kelenjar Lakrimalis
terletak di puncak tepi luar dari mata kiri dan kanan dan menghasilkan air mata yang
encer.
Humor aqueous berperan sebagai pembawa zat makanan dan oksigen untuk
organ di dalam mata yang tidak berpembuluh darah yaitu lensa dan kornea,
disamping itu juga berguna untuk mengangkut zat buangan hasil metabolisme pada
kedua organ tersebut. Adanya cairan tersebut akan mempertahankan bentuk mata dan
menimbulkan tekanan dalam bola mata/tekanan intra okuler.
Sirkulasi Aqueous Humor
BAB II
Konsep Medis
2. 1 Definisi
a. Konjungtivitis
b. Katarak
2. 2 Etiologi
a. Konjungtivitis
b. Katarak
- Katarak Junevil (Kekeruhannya halus, bulat mirip daun semanggi pada ekuator
dan umumnya timbul pada usia 30 tahun)
- Katarak Radiasi (Kerusakan lensa yang disebabkan oleh sinar X terjadinya lama
dikemudian hari)
- Katarak Senil (Katarak yang timbul karena proses penuaan, yang timbul pada
usia 70 tahunan)
2. 3 Manifestasi Klinis
a. Konjungtivitis
Tanda dan gejala konjungtivitis bisa meliputi hiperemia (kemerahan), cairan,
edema, pengeluaran air mata, gatal, rasa terbakar atau rasa “tercakar” atau
benda asing.
b. Katarak
2. 4 Patofisiologi
a. Konjungtivitis
b. Katarak
Lensa normal adalah struktur posterior iris yang jernih, tranparan, berbentuk
seperti kancing baju; mempunyai kekuatan refraksi yang besar. Lensa
mengandung tiga komponen anatomis. Pada zona sentral terdapat nukleus, di
perifer ada korteks, dan yang mengelilingi keduanya adalah kapsul anterior
dan posterior. Perubahan fisik dan kimia dalam lensa mengakibatkan
hilangnya transparansi. Perubahan pada serabut halus multipel (zunula) yang
memanjang dari badan silier ke sekitar daerah di luar lensa, misalnya, dapat
menyebabkan penglihatan mengalami distorsi. Perubahan kimia dalam
protein lensa dapat menyebabkan koagulasi, sehingga mengabutkan
pandangan dengan menghambat jalannya cahaya ke retina.
2. 5 Pemeriksaan Diagnosis
a. Konjungtivitis
b. Katarak
Menurut, Doenges,1999;413
- Tes ketajaman penglihatan/visus
- Pengukuran dengan Tonografi
- Pengukuran gonioskopi
- Tes provokatif
- Pemeriksaan oftalmoskopi
- Darah lengkap, Laju Endap Darah (LED)
- EKG, kolesterol serum dan pemeriksaan lipid
- Tes toleransi glukosa/FBS
2. 6 Komplikasi
a. Konjungtivitis
- Iridosiklitis
b. Katarak
2. 7 Penatalaksanaan Medis
a. Konjungtivitis
b. Katarak
Tindakan bedah pada saat ini dianggap lebih baik karena mengurangi beberapa
penyulit, tife pembedahan ada dua tipe
a. Operasi katarak ekstrakapsular atau ekstraksi katarak ekstra kapsular (EKEK)
tindakan pembedahan pada lensa katarak dimana di lakukan pengeluaran isi
lensa dengan memecah atau merobek kapsul lensa anterior sehingga masa
lensa dan korteks lensa dapat keluar melalui robekan tersebut.
b. Operasi katarak intrakapsular atau Ekstraksi katarak intrakapsular (EKIK)
pembedahan dengan mengeluarkan seluruh lensa bersama kapsul.
BAB III
Konsep Keperawatan
3. 1 Patoflow
Faktor Penyebab
(Usia, Trauma tumpul/ tajam, Sinar Radiasi UV, Obat – obatan, Rokok, DM, dll)
Ketidakseimbangan antara protein sehingga terjadi koagulasi protein lensa mata, protein tidak dapat
diserap
Indikasi Pembedahan
Terputusnya Kurangnya
Informasi
Krisis Situasi Kontinuitas informasi
yang tidak Komplikasi
jaringan mengenai
adekuat dan pasca operatif
perawatan
kurangnya (peningkatan
mata
kemauan Ansietas tekanan Menstimulasi
pasien untuk terhadap intraokuler, mediator
mencari Proses perdarahan) Defisit
informasi penyakit Merangsang pengeluaran Pengetahuan
neurotransmitter rangsang
nyeri, bradikinin, histamin &
Resiko Cedera
prostaglandin
Kurang pengetahuan
Nyeri
Diagnosa Keperawatan
Konjungtivitis
Katarak
PRE OPERASI
POST OPERASI
Konjungtivitis
- Ajarkan klien metode distraksi selama nyeri, seperti nafas dalam dan
teratur.
- Usap eksudat secara perlahan dengan kapas yang sudah dibasahi salin dan
setiap pengusap hanya dipakai satu kali.
- Ingatkan klien untuk tidak menggosok mata yang sakit atau kontak
sembarangan dengan mata.
Rasional: Menghindari penyebaran infeksi pada mata yang lain dan pada
orang lain.
Katarak
PRE OPERASI
Mandiri
- Dapatkan deskripsi tentang apasaja yang dilihat dan apa saja yang tidak
bisa dilihat
- Atur lingkungan yang aman bagi klien (jangan biarkan pintu terbuka
sebelah), pertahankan posisi tempat tidur rendah dan gunakan pagar
pengaman.
- Adaptasikan lingkungan kebutuhan visual klien
Kolaborasi
POST OPERASI
Kolaborasi
- Jelaskan pada klien apa yang terjadi pada pasca operasi tentang nyeri,
pembatasan aktivitas, penampilan dan balutan mata