Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
TENTANG
PTDOMAI{ PELAYANAN
INSTALASI LABORATORIUM SENTRAL TERPADU
RUMAH SAIST UMUM PUSAT PERSAIIABATAN
Mengingat: l.Undang-UndangNomor29Tahun2oo4tentangPraktik
Kedokteran (Leirbaran Negara Republik Indonesia Tatrun
2OO4
Nomor 116; dan Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor a43ll;
6.Undang-Und'angNomor33Tahun2ol4tentangKeperawatan
(Lembaran tuegia Republik Indonesia Tahun 2ol4 Nomor 307,
Tambahan l-eirbaran Negrr" Republik Indonesia Nomor 56L21;
MEMUTUSI(AN:
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal -? Januari 2OI8
DIREKTUR
d.
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PERSAHABATAN
NOMOR HK.O2.O3 / rK.l I 2.69 I 2078 TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI
I.ABORATORIUM SENTRAL TERPADU
BAB I
PENDAHT'LUAIT
I. Latar Belakaag
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan basl masyarakat
dengan karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu
pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi
masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih
bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan
yang setinggi-tinggrnya. Sesuai dengan Undang-undang RI No' 44 tahun 2OA9
tentang Rumah sakit dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, rumah
sakit diwajibkan memberi pelayanan kesehatan yang aInaII, bermutu, dan
efektif sesuai dengan standar pelayanan di rumah sakit. Dalam rangka
peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan Rumah Sakit serta pengaturan
hak dan kewajiban masyarakat dalarn memperoleh pelayanan kesehatan, perlu
mengatur Rumah Sakit dengan Undang-Undang. Rumah Sakit
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan perorangan seca'ra paripurna
(promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat'
Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang harus
diwujudkan dengan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. Dalam Undang-undang RI No 36 tahun 2oo9 tentang
Kesehatan, Pembangunan kesehatan berfujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemafiIpuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat diselenggarakan
upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya
kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat.
Rumah sakit di Indonesia terus berkembang baik jumlah maupull
kualitas dengan meningkatkan jenis dan mutu pelayanan kesehatan- Rumah
Sakit berupaya memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan oleh
pemerintah, secara eksternal dievaluasi melalui system akreditasi rumah sakit.
Rumah Sakit juga menuju pada standar-standar international, karena sudatr
dibukanya era pasa.r bebas bidang jasa kesehatan melalui GATS {General
Agreement Trade on Seruices\-
RSUP Persahabatan adalah rumah sakit kelas A Pendidikan, mempunyai
visi "Me4jadikan Rumatr Sakit Pusat Respirasi Terkemuka di Asia Pasifi.k. RSUP
persahabatan termasuk rumatr sakit yang memberikan pelayanan kesehatan
semua bidang dan jenis penyakit. Namun membuat perencanaan untuk sebagai
pusat rujukan respirasi di Indonesia, terlebih banyaknya kasus respirasi yang
ditangani di RSUP Persahabatan.
il. Tujuan RSUP Persahabatan adalah:
1. Memberikan pelayanan kesehatan Prima dengan menerapkan upaya
menjaga Mutu dan Keselamatan Berkelanjutan
2. Menjadi Rujukan Utarna dalam Pelayanan Kesehatan Respirasi
3. Memimpin datam Pend.idikan dan Penelitian Bidang Kesehatan
ResPirasi Indonesia
I. I(ETENAGAAI{
A.Kualifikasi SDM
pada dasarnya kegiatan Laboratorium Klinik harus dilakukan oleh
petugas yang memiliki kualifikasi pendidikan dan pengalaman yang memadai,
serta memperoleh/memiliki kewenangan untuk melaksanakan kegiatan di
bidang ya11g menjadi tugas atau tanggung jawabnya. Setiap laboratorium
menetapkan seorang atau sekelompok orang yang bertanggUng jawab terhadap
pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan pemantapan mutu dan keamanan
kerja.
B. Distribusi Ketenagaan
Distribusi ketenagaan Instalasi Laboratorium Terpadu RSUP
persahabatan dihitung berdasarkan Analisa beban kerja yang didasari oleh
kebutuhan pelayanan pemeriksaan laboratorium, jumlah pemeriksaan, jenis
pemeriksaan, lamanya wakhr melaksanakan pemeriksaan dan jumlah jam kerja
yang tersedia.
Tenaga analis dibagi menjadi tenaga analis yang berdinas pada pagr hari
yang disebut sebagai analis non shift dan tenaga analis yang berdinas sore,
malam dan hari libur yang disebut sebagai analis 24 jam'
Tenaga analis kesehatan yang berdinas pada pagr hari (non shift) dibagi
menjadi 4 bagian besar dan masing-masing bagran terdapat 1 (satu) orang
penanggung jawab bagran. Keempat bagian besar tersebut adalah:
1. Bagian Hematologl dan Cairan Tubuh
2. Bagian Hemostasis
3. Bagian Kirrria Klidk dan Gas Darah
4. Bagian Immunoserologi
Tenaga analis 24 jan terdiri dari 1 orang ketua tim kerja dal 2 orang
analis pelaksana. Tenaga administrasi terdiri dari tenaga administrasi rawat
jatan yang bertugas pada penda-ftaran pasien rawat jalan pada pagi hari, dan
tenaga administrasi rawat inap yang bertugas 24 jarra pada administrasi pasien
rawat inap, IGD, ICU, ICCU dan Instalasi Griya Puspa.
C. PengaturaaJaga
pelayanan pemeriksaan laboratorium Patologi Klinik diselenggarakan 24
jaga
Jam dan terdiri atas beberapa outlet penerimaan sampel. Pengaturan tugas
dilakukan berdasarkan outlet yang tersedia:
KEPALA UNIT
LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK
KOORDINATOR UMUM
KO ORDINATOR PEI,AYANAN
Pj Hematolog dan
Cairan Tlrbuh
PJ K3 dan pemeriksaan
PJ Kimia Klinik dan rujukan
Gas Daratr
",,re ,:]a:. .
:
r%
,a'
'rr :.::!#:
::ar#-
..
5ffi
:
.a*
=@ j tE 1a
ti
13@ i ii
- :@
.-€5EF
#@rc
F{ffi
-
t:
* ::1
ffi
rre
€,.3F-i *r
I I
a
I * %#
u:ffi
I
il .I
* ;.1
;re
Gambar2.DenahRuangLaboratoriumPatologiKlinik
B. Fasilitas
Tata Ruang Laboratorium
a. Seluruh ruanga-n dalam laboratorium harus mudah dibersihkan'
b. Permukaan meja kerja harus tidak tembus air'
c. Ada d.inding pemisah antara ruang pasien dan laboratorium.
d. Tersedianya wastafel dengan air mengalir
e. Pintu laboratorium sebaiknya dilengkapi dengan labe1 KELUAR, alat
penutup pintu otomatis dan diberi label BAHAYA INFEKSI (BIOHAZARDI.
f. Denah ruang laboratorium yang lengkap (termasuk letak telepon, alat
pemadam kebakaran, pintu keluar darurat) digantungkan di beberapa
tempat Yang mudah terlihat.
g. Tempat sarnpah kertas, safung tangan katetlplastik, dan tabung plastik
harus dipisahkan dari tempat sampah gelas/kaca/boto1.
h. Tersedia ruang ganti pakaian, ruang makan/minum dan kamar kecill
i. Tanaman hias dan hewan peliharaan tidak diperbolehkan berada diruang
kerja laboratorium.
Pengarnbilan hasil:
Pendaftaran:
Ambil nomor antrian (El...)
Ambil nomor antrian (A..-)
dan menunggu samPai nomor
antrian diPanegil
10
B. AIur Pela)ranan Pasien Rawat InaP
sampel pasien rawat inap dapat berasal dari instalasi rawat htp,
dan
Instalasi Gawat Darurat, Intensive care Unit, Instalasi Griya puspa
Instalasi pemeriksaan medik terpadu. Sampel yang dianggap sebagai
rawat inap adalah sampel yang diperoleh melalui pneumatic tube atau
dikirim oleh kurir dari ruangan perawatan pasien'
Pendaftaran:
Sampel didaftarkan oleh petugas administrasi
dengan mencocokkan identitas sampel dan
formulir permintaan, serta kesesuaian antasa
sampel dengan jenis Pemeriksaan
11
C. Jadwal Dan Jenis Pemeriksaan
Tabel 1. Daftar Pemeriksaan yang dikerjakan di laboratorium Patologi Klinik
SELESAI IIASIL
PEMERIKSAAI{ BAIIAI{ PEL/TKSANAAN
CITO RUTIN
HEM
O7. Filaria
WHOLE BLOOD Hari Kerja NA t hari
EDTA
WHOLE BLOOD Setiap hari 120 MENIT 360 MENIT
O8. Retikulosit EDTA
WHOLE BLOOD Setiap hari 12O MENIT 360 MENIT
O9. Hitung eosinofil EDTA
WHOLE BLOOD Setiap hari 120 MENIT 360 MENIT
10. Gol. darah EDTA
WHOLE BLOOD Hari Kerja NA t hari
11. IT ratio EDTA
IIEMOSTASIS
Setiao hari 120 MENIT 360 MENIT
Ol.Waktu perdaralan Darah
O2. Waktu pembekuan Darah Setiarr hari 12O MENIT 360 MENIT
PLASMA SITRAT Setiap hari 12O MENIT 360 MENIT
03. PT
PLASMA SITRAT Setian hari 120 MENIT 360 MENIT
04. APTT
PLASMA SITRAT Setian hari 120 MENIT 360 MENIT
05. Trombotes (INR)
PLASMA SITRAT Setiao hari 12O MENIT 360 MENIT
O6. Fibrinoeen
PLASMA SITRAT Setiao hari 120 MENIT 360 MENIT
07. D-dimer
O8. Asresasi trombosit PLASMA SITRAT Hari keria NA t hari
URIITALISilS
Urin sesar 12 fiLL Setiar: hari 120 MENIT 360 MENIT
O1. Urin lenskap
Urin seear 6 m'L Setiao hari 12O MENIT 360 MEMT
O2. Tes kehamilan
O3. Ooiat/morfin Urin sesar 6 rnL Setiap hari 120 MENIT 360 MENIT
04- Amfetamin Urin sesar 6 mL Setiap hari 12O MENIT 360 MENIT
O5. Canabis/sania Urin sesar 6 mL Seti.ar: hari 12O MENIT 360 MENIT
O6. Protein kuantitatif Unn 24 iam Setiap hari 120 MENIT 360 MENIT
Utin24 iarrr Setiap hari 12O MENIT 360 MENIT
O7. Na urin
Urin 24 iant Setiap hari 120 MENIT 360 MENIT
08. K urin
Urin 24 arn Setiap hari 12O MENIT 360 MENIT
09. Cl urin
1O. Ca urin Ufir: 24 am Setiarr hari 12O MENIT 360 MENIT
AITALISA I.ISES
01. Analisa faeces Faeces Setiap hari 120 MENIT 360 MENIT
Faeces Setiap hari 12O MENIT 360 MENIT
02. Dara}r sarnar
O3. Telur cacing/cacing Faeces Setiap hari 120 MENIT 360 MENIT
04. Amuba Faeces Setiap hari 12O MENIT 360 MENIT
AITALISA CJURAII T[,BI}H
Cairan pleura min Setiap hari NA 360 MENIT
Ol.Cairan Pleura 3 mL + serum
O2. Cairan Asites Cairan pasites min Setiap hari NA 360 MENIT
12
3 mL + serum
Cairan otak2 mL + Setiap hari NA 360 MENIT
03. Cairan Otak serum
Cairan sendi + Setiap hari NA 360 MENIT
O4. Cairan sendi serum
Cairan perikard Setiap hari NA 360 MENIT
O5. Cairan perikard +serum
KIMIA
I(ARBOMDRAT
Serum Setiap hari 12O MENIT 360 MENIT
Ol.Glukosa Puasa 360 MENIT
fto ALrlznca ? iqrn PP Serum Setiap hari NA
n2 (l-l'rLnoo cerxrqlrfrl Serum Setiap hari 120 MENIT 360 MENIT
Serum Setiap hari NA 360 MENIT
04. GTT 360 MENIT
O5. Glukosa puasa raPid Darah kapiler Setiap hari 120 MENIT
Darah kapiler Setiap hari 12O MENIT 360 MENIT
O6. Glukosa 2 iam PP ratr
Darah kapiler Setiap hari 12O MENIT 360 MENIT
O7. Glukosa sewakhr raP:
Darah kapiler Setiap hari 12O MENIT 360 MENIT
08. GTT rapid
Darah EDTA 2 rnl' Setiap hari NA 360 MENIT
09. HbAlc 360 MENIT
Heparin Setiap hari 12O MENIT
10. Asam Laktat
JANTITITG
Serum Setiap hari 120 MENIT 360 MENIT
01. CK
Serum Setiap hari 120 MENIT 360 MENIT
02. CKMB 360 MENIT
Serum Setiap hari 120 MENIT
03. LDH
Serum Setiap hari 120 MENIT 360 MENIT
O4. Troponin I
LEilfiAI(
Serum Setiap hari 120 MENIT 360 MENIT
O Trieliserida
1.
Serum Setiap hari 12O MENIT 360 MENiT
02. Kolesterol total
Serum I SetiaP hari 120 MENIT 360 MENIT
O3. Kolesterol HDL
Serum Setiap hari 12O MEMT 360 MENIT
O4. Kolesterol LDL
I.IIITGSI GIITJAL
Serum Setiap hari 120 MENIT 360 MENIT
O1. Ureum
Serum Setiap hari 120 MENIT 360 MENIT
O2- Kreatinin
03. Bersiharr ureum Serum 0,5 mL + Setiap hari NA Setiap hari
{UCT) :urin 24 iam.
O4. Bersihan kreatinin Serum 0,5 mL + Setiap hari NA Setiap hari
{CCT) :urin24 iam
Serum Setiap hari 120 MENIT 360 MENIT
05. Asam urat
FTIITGSI HATI
Serum Setiap hari 120 MENIT 360 MENIT
O1. Protein total
Serum Setiarr hari 120 MENIT 360 MENIT
O2. Albumin-slobulin
Serum Setiap hari 12O MENIT 360 MENIT
03. Bilirubin total
Serum Setiap hari 120 MENIT 360 MENIT
04. Bilirubin direk
Serum Setiap hari 120 MENIT 360 MENIT
05. Bilirubin indirek
Serum Setiap hari 120 MENIT 360 MENIT
06. SGOT
Serum Setiap hari 12O MENIT 360 MENIT
07. SGPT
Serum Setiap hari 12O MENIT 360 MENIT
08. vGT
O9. Fosfatase alkali Serum Setiap hari 12O MENIT 360 MENIT
(ALP}
T ,AfiI{RTAS
Serum Setiarr hari 120 MENIT 360 MENIT
01. Amilase
Serum Setiap hari 12O MENIT 360 MENIT
02. Lipase
A!5EMIA
Serum Setiap hari NA 360 MENIT
1. SI
2. TIBC Serum Hari Keria NA t hari
Serum Setiap hari NA 360 MENIT
3. Feritin
ELEI(TROLIT & AITALISA GAST DA] RAII
Serum/urin Setiap hari 12O MENIT 360 MENIT
01. Natrium
Serum/urin Setiap hari 12O MENIT 360 MENIT
O2. Kalium
13
Qa I Setiap hari 12O MENIT 360 MENIT
O3 Chlorida 120 MENIT
Serum Setiap hari
O4. Calsium 1'O MENIT 360 MENII
Serum Setiap hari
Serum Sefian hari 120 MI]Nl'l 360 MENIT
ub. Ivlagnesll'.rfl
O7. Analisa gas darah Darah heParin 2 Setiap hari 60 MENIT
mL
Setiap hari 120 MENIT 360 MENIT
nQ Acetnn Aqrah Serum 1 mL
l"mfrlrt OSEROLOGI
r
^1 rrr.iz{al I SefUm
Serum Setiap hari I20 MENIT 360 MENIT
<1rTr,.\ Serum Setiap hari 120 MlrNl'l 360 MENIT
Serum Sefian hari 12O MENIT 360 MENIT
UZT. NUI t hari
AE'Tr^vnnlaama Icr(}-TsM Serum Han Kefla NA
Serum Hari Keria NA t hari
Senrrn Hari Keria NA t hari
07. CMV IeG-IgM NA l Minqsu
Serum Hari Senin
08. HSV 1 IgG-IgM 1 Minesu
ncl IJQII O ToG-ToM Serum tlan Jenul NA
I-(a-Tol\lI Serum Hari Keria NA t hari
Senrrn Setiap hari 120 MENIT 360 MENIT
11. Serologi Malaria
14
Tabel 2. Daltar Pemeriksaan Rujukan
02.Vir:al Load
O3. Protein Elektroforesis
04. HB elektroforesis Darah beku 5m1
TV. LOGISTIK
A. Pengajuan kebutuhan bahan dan reagensia
1. Menghitung jumlah fisik bahan yang ada di gudang
2. Melakukan verifikasi jumlah fisik bahan dengan jumlah yang ada di
kartustockdanbukustockyangadadilaboratorium
3.Dihitungjumlahpemakaianbahanpadabulanberjalan
4. Dibuat plr6raat kebutuhan bahan untuk bulan berikutnya dan
mengajukannyakekepalainstalasilaboratorium
5. Membuat rencana kebutuhan bahan berdasarkal usulan yang
diajukan oleh PJ logistik, jumlah pemeriksaan pada bulan berjalan
danperkiraanjumlatrpemeriksaanbulanyangakandatang
6. Mengajukan usulan bahan untuk bulan berikutnya yal1g disertai
daftar kebutuhan bahan
T.Penanggungjawablogistiklaboratoriummelakukanorderbyphone
ke s-uPPtier dan membuatkan PO
C. Penerimaan bahan/reagensia
1. penerimaan bahanlrcagensia laboratorium dari supplier dilakukan
oleh gudang farmasi
2. Mencocokan spesifikasi permintaan dengan bahan/reagensia yang
datangfienis barang, merek, nomor katalog) dengan permintaan
laboratorium
3. Melakukan pengecekan jumlah barang, batas tanggal kadaluarsa
dan nomor lot reagen Yang dikirim
4. Melakukan pengecekan suhu pengantaran reagen
5. Memberikan tanda tangal pada surat jal.n dan faktur yang dibuat
oleh suplier dan mengambil 1 lembar salinan dari surat jalan dan
faktur tersebut
6. Copy faktur yang ada di sub bagian pengadaan dikirim ke bagian
Akuntansi untuk dapat dilakukan pembayaran ke supplier
7. Bahanlteagensia disimpan di gudang
D. PenyimPanan Bahan/Reagensia
Reagensia disimPan di gudang
1. Regensia disimpan sesuai petunjuk penyimpanannya di refrigerator
atau suhu ruang
15
E. Pendistribusian bahan/reagensia
l,Laboratoriummemintareagensiabiladibutuhkan
2.Penanggungjawablogistikmenyimpanbalran/reagensiasesuai
petunjukpenyimpanannyadirefrigeratoratausuhuruangdengan
caramenyimpanbarangd'enganbataskedaluarsapanjangpada
yang
bagian belakang dan batas kadaluarsa pendek di bagian depan
disusun dengan baik dan raPih
3. Mencatat jumlah bakranlreagensia yang datanglrnasuk
laboratorium pada buku stok reagen
4. Melakukan verifikasi jumlah yang tercantum di buku dan keadaan
fisik barangf teagen
V. KESELAMATAN PASIEN
Masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani
segera di Rumah sakit maupun di Laboratorium, diperlukan standar
keselamatan pasien rumah sakit yang merupakan acuan bagi rumah
sakit
untuk melaksanakan kegiatannya. Standar keselamatan pasien rumah sakit
yang disusun ini mengacu pada "Hospital Patient Safetg Standards" yalrg
dikeluarkan oleh Joint Commision on Accreditation of Heatth Organizations,
Illinois, USA, tahun 2OO2, yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi
perumahsakitan di Indonesia, yang ada pada Panduan Keselamatan Pasien dari
Depkes yang telah disusun tahun 2006'
A. Pengertian
Keselamatan pasien (trtatient safety) rumah sakit adalah suatu sistem
dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih alnan. Sistem tersebut
meliputi : assesmen resiko, identifrkasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemarnpuan belajar dari insid.en dan tindak lanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem tersebut diharapkan
dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang
seharusnya dilakukan
B. Tujuan
Tujuan prograln keselamatan pasien di rumah sakit antara lain :
1. Terciptanya bud.aya keselamatan pasien di rumah sakit
2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan
masyarakat
3. Menurunnya kejadian yang tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit.
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kej adian tidak diharapkan
16
VI. KESELAIYIATAIT KEzuA
bagian
Kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium merupakan
Laboratorium melakukan
d.ari pengelolaan laboratorium secara keseluruhan'
dengan spesimen
berbagai tindakan dan kegiatan terutama berhubungan
yang berasal dari manusia maupun bukan manusia' Bagtterinfeksi
petugas
berpotensi
laboratorium yang selalu kontak dengan spesimen, maka
petugas ke petugas
kuman patogen. Potensi infeksi juga dapat terjadi dari
lainnya,ataukeluarganyadarrkemasyarakat.Untukmengurangibahaya
ya11gterjadi,perluadanyakebijakanyangketat.Petugasharusmemalrami
keamanan laboratorium dan tingkatannya, mempunyai
sikap dan
kemampuanuntukmelakukanpenga]nanansehubungandengan
pekerjaannyaSesuaiSPo,sertamengontrolbahan/specimensecarabaik
menurut praktik laboratorium yang benar'
C.Carauntukmencegahtertusukbahaninfeksi:
Jarumsuntik,pipetPasteurdanpecahankacadapatmenyebabkan
lukatusuk.Untukmenghindarinyadapatdilakukan:
1. Bekerja dengan hati-hati
2. Mempergunakan jarum suntik sejarang mungkin
3. Semua sampatr medis tajarn dimasukkan ke wadah tahan tusuk
4. Pilih pipet Pasteur yang terbuat dari plastik
D. Cara menggunakan Pipet dan Alat Bantu Pipet :
G. Imunisasi
L. semua staf/petugas laboratorium mendapat imunisasi hepatitis B
2,ImunisasimerupakanbagiandariprogramK3Rumahsakit
18
VII. PENGENDALIAN MUTU
A. Pra Analitik
1' Identifikasi Pasien
adalah tahapan
a. Pemberian identitas pasien dan atau spesimen
yang harus dilakukan karena merupakan hai yang sangat
penting.
b. Pemberian id.entitas meliputi pengisian formulir permintaan
pemeriksaan laboratorium dan pemberian labe1 pada wadah
spesimen. Keduanya harus cocok sarna'
C.Pemberianidentitaspad'awadahspesimensetidaknyamemuat
nama pasien, nomor ID laboratorium, tanggal lahir' atau
nomor rekam medis.
d'Kesalahanpemberianidentitasdapatmerugikan.
2. Pengiriman SPesimen
a.spesimenyangtelahdikumpulkanharussegeradikirimke
laboratorium.
b'Sebelummengirimspesimenkelaboratorium,pastikanba}rwa
spesimentelahmemenuhipersyaratansepertiyangtertera
dalam persyaratan masing-masing pemeriksaan'
c.Apabila"pe"i-e,'tidakmemenuhisyaratagar-diambill
dikirim ulang.
d.Pengirima.,"pesimendisertaiformulirpermintaanyangdii.si
datayanglerrgkap.Pastikanbahwaidentitaspasienpadalabel
dan formulir permintaan sudah sarna'
e. Secepatnya spesimen dikirim ke laboratorium'
3. PenyimPanan SPecimen
a. Id.entifrkasi dan registrasi spesimen
b. seluruh spesimen harus diperlakukan sebagai bahan infeksius
c.PatuhiCarapengambilanspesimendanpengisiantabungyang
benar
d. Gunakan sentrifus yang terkalibrasi
e. Segera distribusikan spesimen ke alat pemeriksaan
f. Spesimen yang sudah diperiksa disimpan pada suhu 2-8 C
B. Analitik
1. Faktor faktor yg penting pada reagensia adalah derajat kemurnian,
carapengenceran,carapenggunaandanpenyirnpartan'sertabatas
kadaluarsa
sudah
2. Sebelum spesimen diperiksa dipastikan terlebih dahulu alat
terkontrol, dan kontrol dapat diterima
3. Bila kontrol baik, maka spesimen dapat langsung dilakukan
pemeriksaan
4. Bila kontrol tidak dapat diterima, ulangi kontrol dan lakukan
langkah-langkah penanganan kontrol tidak masuk
c. Pasca Analitik
1. pemeriksaan lab dapat menjad,i informasi yang berguna atau tidak
berguna,tergantungpadapertimbangallpemeriksaanyangdirninta
l9
2, Agar hasil pemeriksaan yg diminta menjadi informasi yg berguna'
pemeriksaan yg diminta harus sesuai dengan kebutuhan
klinik yg
sPesifrk
3. Setelah pemeriksaan yg diminta selesai dikerjakan ) dengan
pengetatruan patofrsiologinya, seorarlg doker Patologi Klinik
menginterpretasikan hasil pemeriksaan Lab ) menjadi sebuah
informasi yg diharapkan oleh para dokter klinik
4. Agar data hasil yang dikeluarkan oleh laboratorium bermanfaat,
data tersebut harus dilaporkan segera dan tepat
5. Keterlambatan pelaporan dapat mengakibatkan data tersebut
menjadi ddak berguna
2A
BAB TII
I'NIT BAITK DARAH RT'MAII SAKIT (BDRS)
I.KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia oleh petugas
Pada dasarnya kegiatan di Bank Darah harus dilakukan
yang memadai' serta
yang memiliki kualifikasi pendidikan dan pengalalnan
melaksanakan kegiatan di bidang
memperoleh atau memiliki kewenangan untuk
yang menjadi tugas atau tanggung jawabnya"
B.Distribusi Ketenagaan
TenagadiBankDarahRumahSakitterdiridariDokterljmum,Paramedis
TeknisiTransfusiDarahsertaPekaryasepertiterli}ratpadaTabeldibawahini:
2015
Tabel 1. Data Tenaga BDRS RSUP Persahabatan Tahun
!uP/Nrr( col Pendidikan Lulus TMT
No Nama Karfrawan
Dr. Desti Haryani Doher Umum 2AO6 2014
1
t9aoo42L2AO8012025 MC
{Ka. Unit BDRS)
Hastin Johana D1 PTTD 2000 2005
1981 11 1320050t2ao4 IIC 20a7
2 (Koordinator 51 Komputer
n^1^--^-^6Q-T Tarrm\
D1 PTTD 1999
Yusi YesaYa (PTTD) IIC 2005
3 t979t21 1200512003 31 Komunikasi 2000
Dwi HarYanti 2AO91L2A820 2008
4 (PJ Sarana
Dl PTTD 1999
&Pemeliharaaan)
5
Cindy Kristina 2ALlO421A06 Dl PTTD 2AA7 zOLL
/n r a
-^:.^ Q-I ^; -+il-l
D1 PTTD 2AOL 2008
Siska Febiola {PTTD}- "ooq 11).AA20 2010 2AL3
D1 PTTD
7 Triani Dewi P (PTTD)- M 1300s006 2014
IIA D1 PTTD 2AO9
8 Yunita Kurniati (PTTDf 198806242AL4022AOL 2014
9 Herlianto P (PTTD) 1qR21 1).O2ot4021aa2 IIA Dl PTTD 2003
Salmalih SMA 2ALA 2ALL
10 2ALL1011016
(Administrator)
11 N<rvia Aniani I\/T 15OO5OO5 Dl PTTD 2A17 2015
L2 Nasihin 2r)1801 11724 Dl PTTD 2000 2018
jam pelayanan
Untuk distribusi tenaga diatur sesuai dengan kebliakan
yang berlaku, maka dibagi atas :
r Non Shift : Ka. Unit, Koordinator dan Pekarya
r Shift Pagi :2 orangtenaga PTTD
e Shift Sore :2 orartgtenaga PTTD
o Shift Malam ;2 orartgtenaga PTTD
C. PengaturanJaga
Pengaturan-jaga tenaga Bank Darah didasarkan pada kebijakan
jam pelayanan p.rir"?f."aan-Laboratorium di Unit Instalasi Laboratorium
b"rp.ar, meliputi pelayanan pemeriksaan golongan darah dan
crossmatch.
Pelayanan transfusi darahdilakukan setiap hari mulai hari
senin sampal
hari-Minggudalam24jamdengansistimshiftsbb:
. Non-Shift : 07.30 - 15'30
. Shift pagr o8.o0 - 14.00
. Shift sore 14.00 - 20.30
. Shift malam 20.30 - 08.00
21
il. STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
OE$AH RUANGAN BDRS GEOUHG 6ARU
Freezcr Reftigeratordan
Penyimpanan darah dilakukan pada Btood Bank,
PlateletAgitatoryaitusuatutempatpenyimpananyangmemenuhistandardan
penyimpanan mencakup
persyaratan teknis penyimpanan. Persyaratan tekrris
penyimpanan dan atau
wadah atau tempat, suhu penyimpanan' lama
Tata cara penyimpanan
persyaratan lainnya yang dapat menjamin mutu darah'
penyimpanan darah dan
darah dan komponen darah mengacu pada tata cara
komponen darah di UTD'
Monitoringsuhupenyimpanandarahdankompol}endarahdiBank
dengan
Darah mengacu kepada monitoring di uTD. Monitoring dilakukan
shift jaga oleh
pencatatan suhu penyimpanan komponen darah pada setiap
petugas jaga.
perkiraan
Monitor Persediaan Darah dilakukan dengan menghitung
kebutuhan darah berdasarkan rerata penggunaan darah mingguan
pertimbangan
berdasarkan golongan darah ABO dan Rhesus serta dengan
stok minimal yang harus ada di Blood Bank'
23
D. Pengecekan identitas Pasien formulir
Petugas BDRS harus memeriksa identitas Pasien Pada
permintaan dan pada label sampel darah
24
G. Pengambilan samPel darah Pasien pratransfusi
Pengamhilan sarnpel darah pasien untuk pemeriksaan
harus ditampung di
diambil langsung dari Pembuluh aarah pasien dan
dalam tabung tersendiri
J. Pemeriksaan Pratransfusi
Pemeriksaanpratransfusiadalahsuaturangkaianprosedur
donor yang diperlukan
pemeriksaan mencocokkan darah resipien dan darah
darah diberikan kepada resipien. Tujuan pemeriksaan
ini untuk
sebelum
memastikanadatidaloayaaloantibod,ipadadarahresipienyangakan
sebaliknya'
bereaksi dengan darah donor bila ditransfusikan dan/atau
dan
Persyaratan, pemeriksaan kecocokan antara darah resipien
darah donor harus:
.Dapatmengidentifikasihal-halpentingpadapemeriksaanpra
transfusi
- Ada SPO pemeriksaan pra transfusi'
yang dilakukan'
- Ada sistem dokumentasi untuk semua pemeriksaan
dan sampel
- Ada pemeriksaan kesesuaian fornrulir permintaan darah
darah serta kondisi sampel darah oleh petugas penerima
di BDRS'
-DilakukanolehpetugaslaboratoriumBDRsyangkompeten.
- Pemeriksaan rhesus pada pasien menggunakan anti-D monoklonal ke
tranya dengan metode direct agglutination, tidak perlu dilanjutkan
pemeriksaan irudirect aggfutination {indirect antigtobulin test untuk
pakai anti-D
menentukart weakD). Untuk pemeriksaan pasien cukup
monoct:n\i3f
;-,H*i:H*T#-##IilTrS*susnegatif -
.Menyelesaikanbilaadaperbedaanhasilsebelumnya.
K. Monitoring Transfusi
.Reaksitransfusiakutdapatterjadipadal-2o/o.Deteksidan
penanganan dini reaksi transfusi dapat menyelamatkan
jiwa pasien'
baik'
oleh sebab itu pasien yang mendapat transfusi harus diawasi
Untuk setiap pemberian transfusi darah dianjurkan nrengawasi
n"*]t"
r"oelum Transfusi
15 menit setelah transfusi dimulai
Selama transfusi
Saat selesai transfusi
4 jam setelah transfusi kantong dara-tr terakhir untuk pasien
rawat inap atau 1 jam untuk pasien rawat jalan tidak botreh
pulang
25
.PenilaiankadarHbsetelahtransfusid'apatdilakukanljamsetelah
pada kenaikan Hb,
transfusi d.aratr untuk melihat dampak transfusi
24 jarn
narnun demikian sebaiknya penilaian Hb dilakukan setelab
setelahtransfusiagard.idapatkanhasilyanglebihstabil.
Penilaian kadar trombosit setelah transfusi 10-60 menit
, setelah
transfusidanlS-24jamsetelahtransfusiuntukmenilai
keberhasilan'
dilakukan
, setelah transfusi FFP, 30-60 menit setelah transfusitransfusi FFP.
pemeriksaan apTT da., it untuk menilai keberhasilan
L.PemeriksaanGolonganDarahResipien(pasien}
, walaupun telah diketahui, pemeriksaan golongan darah pasien tetap
harus dilakukan pada setiap permintaan darah'
dan serum
' Lakukan pemeriksaan golongan darah ABO sel grouping
grouPing
. Ketidaksesuaian golongan darah harus diinformasikan
ke ruangan
ulang sebeium
dan dimintakan sampel d.arah baru untuk pemeriksaan
darah tersebut dikeluarkan untuk transfusi
N.PemeriksaanGolonganDarahpadapasienneonatesdenganHDN
Pemeriksaan golongan darah dilakukan pada bayi dan
ibu'
'
o.PemeriksaanUlangGolonganDarahABodanRtresusDonor
. walaupun golongan d"arah donor telah diketahui dan sudah
berlabelgolongan dad:ah yang Sama dengan golongan darah resipien,
pemeriksaan uiang golongan darah ABO dan Rhesus donor tetap
harus dilakukan pada setiap permintaan darah'
. pendonor dengan weak D positif /DVI varian/Del harus dianggap
sebagai Rhesus Positif'
. Bila did.patt an kesulitan dalam menentukan golongan darah maka
harus ditindaklanjuti'
. dapat
Dalam keadaan d.arurat, biia kesulitan belum dapat diselesaikan
diberikan golongan O terlebih dahulu
. Sampel darah donor diambil dari potongan selang kantong darah
donor.
cell
. Pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus dilakukan secara
groupingdanserogroupingdenganmetodagelataumetodalainsesuai
Perkembangan teknolo gi
Ketid.aksesuaian golongan darah donor pada pemeriksaan ulang
. di
pada UTD'
BDRS harus dilaporkan dan kantong darah dikembalikan
26
P. Pemeriksaan Uji Silang Serasi
' Persyaratan umum:
-Pemeriksaanujisilangserasidilakukanuntuksetiappermintaan
PRC' WE)'
darah yang mengandung sel darah merah (WB'
- untuhsetiap permintaan komponen darah yang tidak mengandung
sel darah merah (TC, FFP, Cryopracipitate|, uji silang
serasi yang
dilakukan hanya uji silang minor. Kecuali jika darah donor
telah
diperiksa uji saring antibodi, maka pemeriksaan uji silang
minor
tidak Perlu dilakukan'
-WalaupungolonganABodanRhesusresipiendandonortelalt
diketahui, uji silang serasi harus dilakukan terhadap darah
resipien dan d"onor karena masih mungkin terjadi ketidakcocokan'
dilakukan
. Reaksi silang Mayor, Minor maupun autokontrol harus
*"f
?:::ffifl #ffi Y-;I^:r1oru-"pincrossmatch)-
oFasellfaseinkubasi3T"CdimediumBovineAlbumin22%.
o Fase III, fase uji antiglohulin (AHG crossmatch)'
-Untukmenggantikanpemeriksaanujisilangminordapat
dilakukan uji saring antibodi donor oleh UTD'
- Jika hasil pemeriksaan uji saring antibodi negatif maka uji silang
serasi aapat dilakukan dengan pemutaran singkat (immediatelg
spin) antL sel darah merah donor ditambah serum/piasma
pasien.Bilahasilnegatifmakadarahdapatdiberikan.
. Autokontrol
- Mereaksikan antara sel darah merah resipien dengan seflImnya'
Tujuannyauntukmengetahuiapakahseldarahmerahresipien
bereaksi dengan serum/plasmanya sendiri, dapat
juga melihat reaksi
otoimun.
27
Langkahlanjutanbiladidapatkanhasildarahinkompatibel
- Tindak lanjut pada hasil inkompatibel pada Mayor
oDarahdonortidakbolehdiberikanpadaresipien.
o Pemeriksaan lanjutan skrining dan identifikasi antibodi
terhad.apd.arahresipiendilakukandilabolatorium
rujukan/UTD PMI'
oBiladidapatkanaloantibodiiregularyangspesifikpadaSerum
pasien, maka dapat dicarikan darah donor yang tidak
melawan
antibodi yang ada pada pasien (antigen negatif)
28
R. Pemeriksaan Skrining Antibodi Pada Pasien
Pemeriksaanskriningantibodipadadarahpasienbertujuanuntuk
mend.eteksi antibody iffeguler pada darah
pasien, menggunakan sel panel
kecil yaitu: sekelompok sel darah merah dari
individu berbeda bergolongan
darahoyangsudatrdiketalruiantigenmakeuprlya(memiliki/tidakantigen
gol darah).
- PersiaPan Alat
o Divalidasi sebelum digunakan, meliputi: alat nyala atau tidak,
kebersihan, dan sebagainYa
- PersiaPan Reagen:
oSimpanpadasuhu2"CsampaiS"Capabilabelumakandipakai
oBiarkanpadasuhukarnarapabilapemeriksaanujisaring
antibodi akan dilaksanakan
29
S. Distribusi Darah
a. Distribusi darah dari UTD ke BDRS yaitu proses transportasi dan
penyerahan darah dari UTD ke BDRS dengan jumlah sesuai permintaan
BORS dengan memenuhi prinsip rantai dingin, dimana suhu selama
pengiriman untuk:
- WB, PRC dan WE harus dijaga antara 2-10° C
- TC hams dijaga antara 20-24 ° C
- FFP dan Cryopresipitate harus dijaga :;; -25 ° C
- Waktu pengiriman paling lama adalah 24 jam
- Suhu pengiriman dicatat oleh petugas UTD maupun BDRS dan harus
sesuai dengan ketentuan diatas
- Jika suhu pengiriman tidak sesuai ketentuan atau darah dalam
kondisi rusak maka darah dapat dikembalikan ke UTD
T. Pemeriksaan pra-transfusi
• Tujuan: memilih komponen darah yang tidak menimbulkan
masalah/reaksi untuk pasien yang menerima darah sehingga mempunyai
efek terapeutik bila ditransfusikan
• Pemeriksaan pra-transfusi meliputi:
Pemeriksaan golongan darah ABO dan Rh pasien dan donor
Uji silang serasi antara darah donor dan pasien
Uji skrining antibodi pasien
• Semua pasien yang akan diberikan darah wajib dilakukan pemeriksaan
golongan darah,uji silang serasi dan uji skrining antibodi, demikian juga
setiap kantong darah yang akan ditransfusikan.
• Pemeriksaan skrining antibodi terhadap sampel darah pasien untuk
mengetahui ada atau tidaknya antibodi lain yang bisa menimbulkan
reaksi transfusi. Apabila hasil pemeriksaan negatif maka tidak ada
antibodi lain dalam serum pasien yang mungkin menimbulkan reaksi
transfusi. Bila hasil positif maka artinya adanya antibodi pada serum
pasien yang mungkin dapat menyebabkan terjadinya reaksi transfusi.
30
. Petugas ruang rawat (2 orang) melakukanidentifikasi unit daratr
. Bandingkan 4 dokumen:
- Rekam medik
- Lembar merah formulir permintaan transfusi
- Stiker yang menempel di kantong darah
- Label darah.
. Produk darahhanya dapat diambil dari BDRS saat transfusi benar-benar
sudah dapat diberikan pada pasien.
. Berikan produk darah sesegera mungkin setelah produk darah diterima.
Apabila dalam waktu 6O menit darah tidak digunakan, khusus untuk
PRC dapat dititipkan di BDRS. Segera kembalikan unit darah ke BDRS
jika darah tidak jadi digunakan
31
. Sebelum Transfusi
. 15 menit setelah transfusi dimulai
. Selama transfusi
. Saat selesai transfusi
. 4 jarr;. setelah transfusi kantong darah terakhir untuk pasien
rawat inap atau 1 jam untuk pasien rawat jalan tidak boleh
Pulang
. Catat untuk masing-masing tal.apan
- Dokumentasikan dalam catatan pelaksanaan transfusi
- Lengkapi informasi berikut di rekam medis: keseimbangan cairan,
asupan oral dan asupan cairan intravena, output berupa jumlah dan
warna urin.
32
darah inkompatibel dapat menyebabkan reaksi berat dan pemberian
dalam jumlah volume besar akan meningkatkan risiko tersebut.
JJ
Tanda Tanda Tanda
Reaksi . Flushing{kemerahan . Kaku/rigor
padakulit )
. Gelisah
yang . Urtikaria . Hipotensi (sistolik turun 4O%l
terlokalisasi . Kaku/rigor . Takikardia (frekuensi denyut
seperti: r Demam jantung meningkat >2O%l
. urlikaria . Gelisah . Hemoglobinuria (urine merah)
r nram . Takikardia . Perdarahan yang tidak
diketahui sebabnya (koagulasi
intravaskuler diseminata)
34
, Kumpulkan urin 24 jam untuk memeriksa adanya hemolisis.
, Catat cairan yang masuk dan keluar untuk mengetahui keseimbangan
cairan.
Periksa apakah terjadi perdarahan di blood sef atau pada luka di tempat
1ain. Jika terdapat bukti terjadinya DIC, berikan TC dan AHF atau FFP.
Periksa kembali, jika terjadi hipotensi, berikan lebih banyak NaCl O,9o/o
selama 5 menit, dan jika tersedia, berikan obat inotropik.
Jika output urin menurun atau terdapat tanda terjadinya gagal Slnjal
akut, hitung keseimbangan cairan, pertimbangkan pemberian
Furosemide, jika ada, pertimbangkan pemberian infus dopamin, rujuk
kepada dokter spesialis yang sesuai seperti pada kasus pasien yang
memerlukan dialisis.
Jika diperkirakan terjadi bakteremia, berikan antibiotik spektrum luas IV.
3s
- PRC golongall O diberikan dalam waktu 5 menit tidak perlu
pemeriksaan golongan darah, digunakan pada saat darurat.
- PRC dengan golongan darah yang sama diberikan dalam waktu 10-15
menit, perlu pemeriksaan golongan darah ABO dan rhesus,
digunakan pada saat darurat.
- PRC dengan crossmatch kompatibel, diberikan 30-60 menit
diperlukan pemeriksaan golongan ABO danrhesus antibodg screening.
- PRC dengan crossmatch inkompatibel diberikan 90 menit atau
beberapa jam atau lebih diperlukan pemeriksaan golongan darah dan
skrining antibody. Komunikasi yang baik diperlukan untuk mencegah
keterlambatan pemberian darah.
- Trombosit konsentrat diberikan dalam waktu 20 menit, tidak
memerlukan pemeriksaan, diperoleh dari pool concentrate atau
produksi apheresis.
- Fresh frozen plasma diberikan dalam waktu 45 menit, tidak
memerlukan pemeriksaan dan membutuhkan waktu pengenceran
(thauing)
- Cryoprecipitate diberikan dalam waktu 15-20 menit, tidak
memerlukan pemeriksaan dan membutuhkaL waktu pengenceran
(thauing)
. Perdarahan akibat Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) yang
menyebabkan gangguan koagulopati dapat diberikan FFP, cryoprecipitate
dan trombosit konsentrat.
36
rv. PETAPC}RAT{ DAN PENCATATAII
. Sistem informasi pelayanan darah di BDRS diintegrasikan dengan sistem
informasi yang ada di RS atau UTD sehingga informasi mengenai
ketersediaan darah dan kebutuhan darah di BDRS dapat diselaraskan
r Data pelayanan darah di BDRS yarlg harus dicatat serta sarana
pencatatannya paling sedikit meliputi hal-hal sebagai berikut:
a) Permintaan Darah ke UTD
o Identitas BDRS (Nama, Alamat, Nomor Telepon, Facsimile, Email)
o Permintaan darah ke UTD yang dirinci berdasarkan tanggal,
meliputi jenis komponen darah, golongan darah dan jumlah (lihat
isian kolom)
b) Pemakaian Komponen
o Pemakaian darah oleh Bagian Penyakit Dalam,
o Pemakaian darah Kebidanan, Bedah, Kesehatan Anak, lain-lain
dan total berdasarkan jenis, jumlah pasien dan jumlah kantong
komponen darah
c) Reaksi Transfusi Darah
''"l'**r*-*=
. Tanggal dan jarn reaksi transfusi darah untuk setiap pasien yang
37
dibuka dikembalikan ke BDRS sebelum 1 jam sejak darah
dikeluarkan.Untuk kantong darah yang telah berada di ruang rawat
lebih dari satu jam namun belum ditransfusikan tela1l dianggap
rusak dan pembuangannya adalah melalui Insatalasi Pengelolaan Air
Limbah (IPAL), dimana produk darah dibuang melalui spoel hook
dengan terlebih dahulu memotong kantong darah.
38
PENERIMAAN SAMPEL
(5 mL darah belar/citras)
j
KEMBALI KE
RUANG RAWAT
TIDAK CITO
,t
f-s-i-.ro'.ooA_l
@
I SCREENINC ANTIBODI& I
I r r.lr snnlsr
slr.nNc I BUAT
PENGANTAR
+ KE BAG.
SESTJAI DISTRIBUSI
DARAH
SERAHKAN KIRIM
DARAH KE PMI PUSAT
SEGERA
39
ALUR PELAYANAN TRANSFUSI DARAH
{Bila stok darah yang sesuai permintaan tersedia)
Menyerahkan formulir
Carakal permintaan transfusi darah
Keluarga yang terisi lengkap dan sampel
Ya''s cocock
1*.1:1en
Menerima & mencocokkan
PITD formulir permintaan darah
dan contoh darah pasien
Membuat tanda terima
untuk pengambilan darah
Pendokumentasian dan
t Plrp-l pemberian iabel darah sesuai
dengan golongan darah
f Prr"-l
Caraka/ Keluarga
+ Penyerahan Komponen darah
Perawat Ruangan
4
Daratr dikembalikan
ke BDRS tr
Garnbar 3. Alur pelayanan Transfusi Darah
40
ALUR PELAKSANAAN TRANSFUSI DARAH (di ruangan)
_---\
PERAWAT I ) Melakukan insersi dan mengawali transfusi
---n
41
BAB TV
I'![IT LABORATORITNil PATOLOGI A!{ATOMI
I(BTENAGAAI{
A. Kualilikasi Sumber Daya
STRIII(TIIR ORGAI{ISASI
I'NIT PATOTOGI AI{ATOMIK RSI'P PERSAIIABATAN
PJ lab.Khusus PJ
PJ PJ Imunohistoki Administrasi,
Histopatologi Sitopatologi mia & patologi Logistik dan
molekuler Arsip
42
B. Distribusi Ketenagaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan
U. Standar Fasilitas
A. Sarana Prasarana
2 Gunting (lurus,bengkok,kecil) 1
43
Tabel4. Ruang Loket Penerimaan Spesimen dan Penyerahan Hasil
NO NAMA BARANG JUMLAH
1 Komputer dan printer 1
2 Lernarijaringan basah o
4 Manual Microtome 2
5 Waterbath 2
6 Cryostat / alat potong beku 1
7 Hotplate 1
10 Alkohol meter 1
3 Timer 1
Alkohol meter 1
44
B, Denah Ruangan
GEDUNG SERUNI
Lantai lll { Tiga)
Karnar
HistoPA
LErb Mikro
amar
0tGng
Kamar P*ntry
Yw Are Kamar
Karnar
Dokter ^'::_
Kamar
Siiolaqi
rt
45
UI.Tata Laksana Pela5ranan
Pelayanan sentra diagnostik Patologi Anatomik melakukan tindakan
operatif yang memisahkan jaringan penyakit dari tubuh. Semua jaringan
danf atau cairan yang diambil dari tubuh manusia harus diperiksa patoiogi
anatomik, kecuali:
1. Jaringan sirkumsisi,
2. Gigi yang diekstraksi, dan
3. Jaringan plasenta pada kehamilan normal.
1. Pemeriksaan HistoPatologi
Merupakan cabang ilmu Patologi Anatomik yang melihat perubahan atau
jaringan secara lengkap dan berperan dalam menentukan diagnosis melalui
gambaran makroskopik dan mikroskopik dari spesimen yang berasal dari
tubuh manusia yang dipulas dengan pulasan Hematoxillin-Eosin
2. Pemeriksaan SitoPatologi
Merupakan cabang dari iknu Patologi Anatomik yang berperan dalam
skrining dan penegakkan diagnosis pada tingkat sel, dari spesimen yang
berasal dari eksfoliasi sel (pap smear, bilasan dan sikatan), hasil aspirasi dan
cairan tubuh yang diapuskan pada kaca benda dan dipulas dengan pulasan
Papanicolaou danf atau giemsa atau pulasan khusus lainnya.
3. Pemeriksaan Histokimia
Merupakal cabang imu Patologi Anatomik yang berperan membantu
penegakkan diagnosis suatu penyakit dengan cara mendeteksi kandungan
atau senyawa kimia yang terkandung di dalam sel dengan teknik berbagai
pulasar histokimia yang berbasis reaksi kimia dalam sel atau jaringan.
46
Contoh: pewarnaall Periodic Acid Schiff untuk menilai kandungan
karbohidrat dalam sel.
4. Pemeriksaan Imunohistokimia
Merupakan cabang ilmu Patologi Anatomik yang berperan membantu
menegakkan diagnosis suatu penyakit menggunakan metode deteksi protein
dari sel/jaringan, melalui teknik, imunohistokimia, imunofluoresensi dan
imunositokimia.
Contoh: deteksi Estrogen Reseptor(ER), Progesteron Reseptor(PR), dan HER2
pada karsinoma payudara.
A. Tahap Pre-analitik.
Tahap ini dilakukan di kamar tindakan/klinik. Penanganan bahan
pemeriksaan yang dilaksanakan di tempat pengambilan bahan perneriksaan
akan menjadi TANGGUNG JAWAB PIHAK KLINIK. Tahap ini merupakan tonggak
pertama yang merupakan syarat agar hasil pemrosesan bahan pemeriksaan dan
penanganan selanjutnya dapat berlangsung dengan baik. Kegiatan utama iatah
melakukan pencatatan data pasien dan presewasi/ fiksasi bahan pemeriksaan
pasca operasi/ biopsi/ kuret.
B. Tahap Analitik.
Tahap merupakan tahap lanjutan dari tahap pre-analitik. Tahap ini
dilakukan setelah jauringarr/sel tiba di Sentra Diagnostik Patologi Anatomik.
Tahap ini terdiri atas pencatatan data pasien, data klinik dan bahan
pemeriksaan, diikuti dengan proses pengolahan bahan pemeriksaan sampai
diagnosis.
C. Fiksasi
Proses fiksasi merupakan tahap yang sangat penting dalam rangkaian
pemrosesan suatu spesimen. Fiksasi akan mempertahankan morfologi sel
dan/atusjaringan seperti ketika sel/jaringan tersebut berada dalam tubuh dan
masih mendapat suplai nutrisi dan oksigen.
D. Jenis Spesimen
Berbagai jenis spesimen yang diperiksa oleh layanan histopatologi
a. Jaringan kuretase, transurethral resection.
b. Jaringan biopsi
- Trephine biopsg
- Jaringarl core bioPsY
- Jaringan biopsi insisi
- Jaringan bioPsi eksisi
4g
- Punch biopsg
c. Jaringan operasi.
mikrometer.
6. Proses pengembangan pita parafin spesimen dengan menggunakan utater
bath beisi air hangat dengan suhu tidak lebih dari 60 o C (titik didih
paralin-lihat petunjuk produsen) dan ditempelkan pada slaid. Slaid yang
telah tertempel pita parafin perlu ditiriskan dengan posisi miring
secukupnya untuk mencegah gelembung udara yang akan membuat
lubang.
7. Proses Pemanasan dengan menggunakan hntplafe dengan suhu sesuai
titik leleh parafin (lihat petunjuk produsen).
8. Proses Pewarnaan :
- Pewarnaarl Hematoksilin dan eosin (HE)
- Pewarnaan Giemsa untuk biopsi gaster
g. Proses penutupan slaid menggunakan kaca penutup yang bersih, rata,
dan tipis, d.engan perekatfentelan (mounting medium) dengan indeks
refraksi baik.
tV. LOGISTIK
Logistik adalah salah satu subsistem di Laboratorium yang mempunyai
tugas untuk dapat menyediakan barang rrmum, reagen maupun alat kesehatan
{alkes} dalam jumlah, kualitas dan pada waktu yal:lg tepat sesuai kebutuhan
dengan harga yang efisien untuk kegiatan operasional Laboratorium. Logistik
juga merupakan ilmu pengetahuan dan seni serta proses mengenai perencanaan
dan penentuan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan
pemeliharaan serta penghapusan (apkir) material I alat- alat.
Barang logistik di Unit Laboratorium Patologi Anatorni terdiri dari logistik
umum dan logistik reagen serta alat kesehatan (alkes) yang diperlukan untuk
pelaksanaan dan pengelolaan pelayalan. Logistik umum merupakan sarana alat
rumah tangga, alat tulis kantor maupun barang yang dibutuhkan sehari-hari
untuk menyelenggarakan kegiatan, sedangkaa logistik ReagenlAlkes adalah
bahan-bahan kimia dan alat kesehatan habis pakai yang digunakan untuk
kegiatan operasional.
Mutu pelayanan logistik diukur dari total biaya yang dikeluarkan dan
prestasi yang dicapai. Pengukuran prestasi berhubungan dengan ketersediaan
(aviability) barang, kemampuan (capabity) yang dilihat dari waktu distribusi dan
konsistensi dan mutu (qualiff) dari usaha. Untuk penyediaan barang logistik
dilakukan melalui proses yang memerlukan sarana dan prasarana yang baik,
serta ada sistem monitoring berkala yang memadai dengan tenaga terampil.
52
b. Terdapat 4 standar identitas pasien, minimal 2 identttas pasien
yang
wajib di lengkapi. Standar tersebut adalah : Nama lengkap pasien,
tanggal latrir, nomor rekam medik, dan jenis kelamin.
B. Komunikasi Efektif :
a- Komunikasi efektif antara dokter penanggung jawab pasien (DPJP)
dengan telceisi, Dokter pengirim pasien, peserta program, petugas
administrasi, teknisi dengan teknisi
b. Komunikasi efektif dapat dilakukan dengan metode T\rlis- Baca
Konfirmasi (TBak)
53
A. Pengertian Keselamatan KerJa
Memberikan petunjuk kepada petugas laboratorium dalam bekerja
sehingga terhindar dari bahaya/kecelakaan fisik, kimia, dan biologis.
Selama Bekerja
a. Bila Terjadi Tumpahan Bahan kimia:
- Bersihkan segera.
- Jika asam atau basa, netralkan segera.
- Saat menetralkan, perhatikan bahwa: reaksinya mungkin
menimbulkan panas atau menghasilkan u&p, cairannya tidak
menimbulkan dampak terhadap lingkungan atau masuk ke dalam
saluran air limbah atau sa-luran air hujan.
54
Bila Terjadi Tlrmpahan Bahan Biologis Cair :
- Tlrangkan larutan hipoklorit 1o/o dalarnjumlah yang sama dengan jumlah
tumpahan spesimen diatas meja kerja.
- Diamkan selama 3O menit.
- Setelah 3O menit gunakan kertas tisue untuk menghisap semua cairan.
- Buang tisue dalam plastik kuning.
- Meja kerja dibersihkan dengan menggunakan lap yang telah dicelup
larutan hipoklorit O,5o/o sampai bersih.
- Jika terkena percikan bal.an biologis, pindahkan pakaian yang
terkontaminasi termasuk jas lab dan sarung tangan dan letakkan di
tempat khusus.
Cara kerja
1. Jangan rnakan, minum, merokok, menyimpan makananlrninuman di
daerah kerja, lemari es laboratorium.
2. Hindari pemipetan secara langsung dengan mulut, gunakan pipet yang
sudah tersedia.
3. Pipet yarl:rg sudah digunakan dimasukkan dalam tempat berisi larutan
hipoklorit O,sVo yang dibuat setiap hari
4. Hindari penggunaan alat-alat yang sudah rusak
Setelah bekerja
1. Meja keda(kamar potong) dibersihkan menggunakan larutan sabun
biarkan kering
2. Meja kerja (Lab dalam /ternpat potoag blok parafin)bersihkan dari sisa
parafin.
3. Membuang seluruh sisa zat pewarnaan serta melakukan pencucian dari
kontainer pewarnaan {Staining Jat)
4. Melepaskan Alat Pelindung diri dimulai dari atas - bawah, sesuai standar
5. Seluruh APD sekali pakai dibuang ke dalam kantung plastik khusus
untuk bahan infeksius
6. Tangan dicuci dengan sabun dan dibilas dengan air mengalir sesuai
dengan standar tahapan cuci tangan
Taiam fiarum bekas pakai, mata pisau bekas pakai, slaid bekas pakai)
- Dimasukkan ke dalam kotak ta.l.an tusukan
- Setelah penuh, dibawa ke insinerator untuk dimusnahkan
C. Pembuangan Limbah Padat fidak infeksius:
- Masukkan ke dalam kantong plastik hitam
- Selanjutnya di bawa ke tempat pembuangan sarnpah
Kimiawi
- Masukkan ke dalarn wadah/jerigen khusus bahan Kimia
- Buang sisa cairan ke saluran lknbah khusus dari laboratorium ke
penampungan limbah infeksius pusat
56
Vffi. PENGEI{DALIAI{ MUTU
Mutu pelayanan di laboratorium berkaitan dengan diagnosis Patologi
Anatomik yang dihasilkan. Suatu laboratorium dikatakan memiliki mutu yang
baik apabila hasil luaran slaid dan ketepatan diagnosis yang presisi dan akurat.
Untuk mencapai kualitas diagnosis yang dihasilkan dengan presisi dan akurat
maka dilakukan kegiatan pemantapan mutu yang terdiri atas pemantapan mutu
internal dan eksternal.
DL PENGELOLAAIT ARSIP
Arsip Patologi Anatomi (PA) adalah tempat yang melakukan peyimpanan
secara sistematik semua dokumen baik berupa formulir permintaan, jawaban
pemeriksaan, slaid mikroskopik, blok paraflin sampai sisa jaringan basah,
beserta pengelolaan waktu simpan, kondisi penyimpanan sampai pemusnahan.
I. KETENAGAAN
A. Kualilikasi Sumber DaYa
Kegiatan Laboratorium Mikrobiologi klinik harus dilakukan oleh petugas
yang memiliki kualifikasi pendididkan dan pengalaman yang mumpuni atau
tersetifikasi atau bias dikatankan sudah mendapat pelatihan dan terevaluasi
dalam pekerjaannya. Di pelayanan Mikrobiologi Klinik terdapat tiga pelayan
besar terdiri dari:
1. Non Tuberculosis (MO/semua mikroorganisme termasuk jamur),
2. Tuberculosis atau biasa disebut sebagai pelayanan TB, dan yang terakhir
adalah
3. Molekuler atau pemeriksaan yang berbasis penemuan secara molekul.
Disetiap pelayan tersebut diwajibkan adanya satu orang yang menjadi
supervise. Biasa kami sebut sebagai penanggung jawab-
B. Distribusi Ketenagaall
Distribusin ketenaga kerjaan di Laboratorium Mikrobiologi Klinis RSUP
Persahabatan dihitung berdasarkan Analisa Beban Kerja yang di lakukan setiap
awal tahun, total tenaga kerja Laboratorium Mikrobiologi sebanyak 27 orang.
Dengan pembagian sebagai berikut :
1. Ada 3 oa-rnag dokter spesialis Mikrobiologi Klinik dan setiap mimggu
rolling sebagai DPJP di tiga bagian besar.
2. Sebanyak 3 analis bekerja di pelayan Non Tuberculosis (Non TB)
3. Sebanyak 8 analis kesehatan bekerja di Pelayanan Tuberculosis yang
terdiri dari 1 orang penanggung jawab dan merangkap dalam pembuatan
media dan reagen habis pakai untuk layanan, 1 orang dikultur padat, 1
orang dikultur cair, 3 orang di pebuatan preparat dan pewarnaan, 2
orang di pelayan uji resistensi anti obat tuberculosis.
4. Empat Biolog yang bekerja di pelayan molekuler. Yang terdiri dari mesin
konvensional, mesin rapi (GeneXpert), maupun pembacaal hasil dari
keluaran layanan molekuler.
5. Deiapan orang terdiri dari petugas andministratif yang menerima bahan,
pembayaran, dan kurir serta pagran penangihan serta pelaporan bulanan
kine{ a laboratorium mikrobiologi RSUP. Persahabatan-
59
6. Satu orailg analis kesehatan sebagai data entry yang memasukan
kedalam lebaran hasil yang diserahkan untuk pasien atau dokter
pengirim.
C. Pengaturan Jaga
Pengaturan jaga terdiri dari:
1. ATLM satu orang
2. Tenaga administrasi 2 orang
3. Dokter penanggung jawab terdiri dari satu orang.
Kami jaga disetiap hari sabtu atau libur perayaan hari besar. Seperti
hari besar umat muslirn maupun hari besar umat nasrani.setiap bulan kami
mengumunkan melalui kertas dan ditem[pel jadwal jaga setiap minggu.
D. Stnrktur Ketenaga
Laboratorium Mikrobiologi RSUP persahabatan adalah suatu Unit yang
dibawatr dari Instalasi laboratorium terpadu dan diatasnya lagi adalah Direktur
Med.ik &n Kepetrawatan. Sedangakan dibawah Ka- unit laboratorium
Mikrobiologi terdapat satu Wakil pelayanan dan umum kemudian dibawahnya
lagi terdapat penanjung jawab dari tiga layanan mikrobiologi. Adapun bagan
struktur sebagai berikut.
I r---I DIREKTIIR
MEDIK DAN KEPERAITATAI{
KEPALI\
Unit Lab Mikrobiologi
PJ PJ PJ
Ruangan Non TB fuailgan TB Biologimolekuler
60
U. SIAITDAR FASILITAS
A. Denah rusng
Lokasi laboratorium Mikrobiologi terdapat di gedung seruni lantai II yang
berlokasi di diantara gedung rawat jalarr, gedung rekam Medik dan gedung Prof.
Rasmin rasid. Ruang di laboratorium karni terdiri dari dua garis besar tempat
bersih maupun tempat kotor, tempat bersih adalah tempat yang tidak
berhubungan dengan benda benda yang ada di dalam laboratorium atau d.apat
dikatakan sebagai tempat bersih diantaranya adalah :
1. Ruang Doketer dan enteri hasil.
2. Ruang makan
3. Ruang sholat
4. Ruang loker.
Tempat kotor adalah tempat atau area yang menjadi perlintasan sampel atau
media uji atau kita anggap suatu infeksius sehingga orang yang lewat maupun
yang ketempat tersebut minimal memakai alat pelindung diri (APD) yang sesuai.
Dimana lokasi ruang tersebut :
1. Loket
2. Selasar antar mangan
3. Laboratorium non TB
4. Laboaratorium TB
5. Laboratorium Molekuler.
6. Tempat pembuatan Media.
7. Ruangan Laboratorium bertekanan negatif.
8. Ruang cuci alat
9. Ruang Penyimpanan biakan TB.
Gambar gedung seruni lantai II:
. ,!
I
T
t
i,-l -_:.._ I
jtll
r,;
-
't-'
I
I
1
Ii ir,- ll
t l=J
l li
i'
t:
ll l
lt
I. lr
]',
'r I I
,t,l
I
11
I
i,
5 t:
i
L
i'r I
I i
ij,;-I
i
ii
li l
i :i
l--ftfrInn-
!ftmraa-lfl -L-
F
I
l,.i
l
'(:r *'-*orut:tr'(r.:,r-
-d |
-l
Ej
T
I
i:'- l
t,l I
, t--: -i a-
+ I
-L
{.. _}
B. Fasilitas
Fasilitas khusus ruangan Laboratorium
a) Seluruh ruangan dalam laboratorium mudatr dibersihkan dan tidak
menyimpan debu.
b) Permukaan meja mudah dibersihkan dan tidak bersudut.
c) Tersedianya wastafel disetiap ruang€rn dimana setiap wastafel terdiri
dari sabun susi tangan cair dan sapu tangan.
61
d) Terdapat pintu yang mudah di gerakan dan terdapat tanda infeksius
disetiap ruangan dan terdapat pringatan hanya orang-orang tertentu
yang boleh masuk.
e) setiap ruangan memiliki pendingin ruangan dan suhu, kelembapan
selalu terpantau dan dicatat.
Terdapat tong sampah yang terdiri dari infeksius dan non infeksius
disetiap ruangan,
s) Setiap ruangan memiliki laci untuk menyimpat
alat tulis dan barang
logistic yang dipakai dalam setiap minggu.
h) Setiap ruangan memiliki seperangkat computer untuk memasukan
data pasien dan hasil Pasien.
Setiap flIangan memilikim lamari pendingin dengan suhu 2-8 derajat
celcius. Untuk menyimpan bahan sedian. Dan di daun pitu lemARI
PENDINGIN DI TEMPELKAN stiker infeksius'
i) Terdapat Eye wash di tengah bila terdapat kecelakan.
62
- Setelah di bubuhkan kemudian didiskibusikan ke loket untuk
penyeratran hasil
B. Pemeriksaan TB
- Sampel datang ke lab Mikrobiologi kemudian dicatat oleh petugas
loket kedalam buku kerja TB penerimaan sampel.
- Dari loket menuliskan nomer urut sampel di atas tutup tabung.
- Kemudian mendistribusikan ke lab TB dengan 2 formulir berwarna
hijau dan merah, warna hrjau untuk kultur cair follow up'
- Warna merah arsiP untuk lab TB.
- Kemud.ian analis mencatat di buku catatan kerja pemeriksaan BTA ,
kultur berdasarkan formulir permintaan yang dikirim ke ruang
administrasi serta dimasukan kedalam LIS Vans lab'
- Hasil yang keluar akan dipindahkan kedalam buku kerja lab TB.
- Kemudian analis yang memasukan dalam LIS Vans lab kemudian
dilaporkan hasil ke DPJP lab.
- Bila terdapat kendala dalam pekerjaan dapat menanyakan DPJP lab
- Bila hasil sudah sesuai akan diekpertis dan divalidasi oleh DPJP lab
- pencatatan waktu tunggu hasil sudah terdapat disistem LIS Vans lab.
c. Pemeriksaan Molekuler
- Sampel Molekuler diterima oleh petugas kemudian dimasukan dalam
tagihan SIM RS, kemudian dicatat dalam buku kerja Molekuler
berdasarkan nomer barcode dan nomer urut sampel, kemudian ditulis
di wadah sampel nomer barcode dan nomer urut sampel kemudian di
ta-ruh di kulkas sampel molekuler'
- Biolog yang mengerjakan mengambil sampel tersebut'
- Dicatat dalam buku kerja yang berda di lab molekuler'
- Dikerjakan sampel bila sudah keluar hasil'
- Masukan data dan hasil kedalam LIS Vans LAB. Dan buku kerja serta
buku penerimaan samPel-
- Bila hasilnya meragukan akan konsultasi ke DPJP lab.
- Kemudian DPJP akan melihat berdasarkan nomer barcode di loket
untuk meberikan ekpertis dan mevalidasi hasil yang sudah dimasukan
petugas molekuler.
IV. LOGISTIK
Logistik merupakan salah satu subsistem di Laboratorium yang
mempunyai tugas untuk menyediakan dan mendapatkan barang habis pakai
dan bahan baku untuk melakukan pelayanan. Adapun logistic kami terbagi
menjadi dua yaitu logistic alat-alat kantor dan logistik medik. Alat medic juga
terbagi menjadi dua logistic alatkes dan logistik bahan habis pakai berupa
reagen.
Kordinasi logistik dilakukan oleh staf laboratorium yang bertugas
dibagian logistic dan berkordinasi dengan pihak logistic rumah sakit maupun
farmasi rumah sakit, di aturan menumt peraturan SK dirut RS. Persahabatan
permintaan logistic menggunakan aptkasi Sistem Informasi Menegemen yang
berbasis computer jadi semua tersistem dan terdata. Pihak lab mikrobiologi
setiap awal dan setiap akhir bulan akan melaporkan ke logistic dalam bentuk
laporan system dan di tanda tangani oleh ketua Unit'
Kami memiliki 1 gudang dimana berfungsi untuk menyimpan barang-
barang logistic dari gudang rumahsakit, akses ke gudang kami di batasi, dan
63
pengambilan barang serta penambahan barang menggunakan karfu control
barang.dengan satu orang petugas yang mengerjakan mer€Lngkap sebagai biolog
di molekuler.
System permintaan barang setiap PJ akan memintakan kebutuhan bahan
habis pakai untuk pelayanannya dengan pengawasan dari wakil kepala
pelayanan, dan tugas wakil kepala membuat rekapan logistic untuk kebutuhan
alat tulis kantor.
Setiap Pj dan wakil kepala pelayanan memiliki buku logistic dan, buku ini
sebagai laporan manual dalam serah terima barang. Internal. Setiap dua kali
setahun kami bersama membuat perencaan logistic dalam enam bulan kedepan.
V. KESELAMATAI{ KER.'A
Laboratorium Mikrobiologi melakukan berbagai tindakan dan kegiatan
terutama berhubungan dengan spesimen yang berasal dari manusia maupun
bukan manusia. Bagi petugas laboratorium yang selalu kontak dengan
spesimen, maka berpotensi terinfeksi kuman patogen. Potensi infeksi juga dapat
terjadi dari petugas ke petugas lainnya, atau keluarganya dan ke masyarakat.
Untuk mengurangi bahaya yang terjadi, perlu adanya kebijakan yang ketat.
Petugas harus memaharni keamanan laboratorium dan tingkatannya,
mempunyai sikap dan kemampuan untuk melakukan pengamanan sehubungan
dengan pekerjaannya sesuai SPO.
Cara mengatasi penyebaran bahaya infeksi tempatkan sisa spesimen
dalam wadah yang tatran bocor Sisa spesimen yang akan dibuang masukkan
ke dalam kantong plastik berwarna kuning dan dekontaminasi permukaan
kerja dengan desinfektan yang sesuai setiap sebelum dan habis bekerja.
Jarum suntik,Untuk menghindarinya dapat dilakukan: Bekerja dengan
hati-hati mempergunakan jarum suntik sejarang mungkin Semua sampah
medis tajam dimasukkan ke dalam wadah tahan tusuk.
Cara menggunakan Lemari Pendingin dan Lemari Pembeku: lemari
pendingin, lemari pembeku (freezer) dan tabung es kering (dry ice) harus
dibersihkan dan esnya dicairkan (defrosi) secara teratur. Setelah dibersihkan,
permukaan dalam lemari pendingin dan lemari pembeku harus didisinfeksi
dengan disinfektan yang tidak korosif Cairan yang mudah terbakar tidak
boleh disimpan dalam lemari pendingin
Imunisasi : semua staf dan petugas laboratorium mendapat imunisasi
hepatitis B. irnunisasi tersebut merupakan bagtan dari program K3 Rumah
sakit
Tertusuk jarum/benda tajam staf yang tertusuk jarum/benda tajam harus
melapor pada kepala instalasi. Bagran tubuh yang terpapar disiram air
mengalir selama 15 menit kemudian staf dibawa ke IGD dan mengisi formulir
tertusuk jarum setelah diperiksa di IGD maka staf dilakukan pemeriksaan
laboratorium penyaring alur tertusuk jarum merupakan bagian dari program
K3 Rumah Sakit dan PPI
Terkena bahan kimia staf laboratorium yang terkena bahan kimia harus
menyiram bagian yang terkena dengan air mengalir selama 15 menit setelah
itu lihat MSDS alat tersebut untuk melakukan tatalaksana lebih lanjut
64
BAB VI
PENUTI'P
67