Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
FRAKTUR ORBITAL D
I. PENGKAJIAN KEPERWATAN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. “Y”
Umur : 35 Tahun
Jenis Kelamin : Laki Laki
Suku Bangsa : Indonesia/ Bali
Agama : Hindu
Status Materia ; Menikah
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
Bahasa yang di gunakan : Bahasa Indonesia, Bahasa bali
Alamat : Padang Sambian
Kiriman Dari : Rumah Sakit Wangaye
Cara Masuk : Rujukan Rumah Sakit Wangaya
Diagnosa Medis : Combustio Grade II-III
Alasan Dirawat : Terkena sengatan listrik dan mengalami combustion grade
II – III
keterangan
Nilai IMT ARTINYA
18, 4 ke bawah Berat Badan Kurang
18,5 – 24,9 Berat Badan Ideal
25 – 29,9 Berat Badan Lebih
30 – 39,9 Gemuk
40 ke atas Sangat Gemuk
3. Body Sistem
a. Pernafasan ( B1 : Breathing )
- pola nafas normal, irama teratur
- Nilai respirasi 20 x/ menit
- Bunyi nafas Vasikuler
- Tidak ada suara nafas tambahan seperti ronchi, wheezing dan lainnya
- Bentuk dada Normal dan simetris
- Tidak terdapat Sputum
-
b. Cardiovaskuler ( B2 : Breathing )
interprestasi hasil :
20 = Mandiri
12 – 19 = ketergantungan Ringan
9 – 11 = ketergantungan sedang
5–8 = ketergantungan Berat
0–4 = ketergantungan Total
kesimpulan : pasien dengan ketergantungan total.
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Hasil rujukan
hematologi
G. Diet
Pasien diberikan diet cair sebanyak 300 ml 3 kali sehari.
H. Terapi obat
No Nama obat Cara pemberian Fungsi obat
1. Sucralfat Enteral sirup a. Mengobati tukak lambung
500 ml b. Mengobati gastritis kronis
c. Mencegah perdarahan pada
sistem pencernaan.
2. Paracetamol Parenteral Obat yang digunakan untuk
500 ml mengobati rasa sakit ringan
hingga sedang, mulai dari
sakit kepala, nyeri haid, sakit
gigi, nyeri sendi, dan nyeri
yang dirasakan selama flu.
3. ceftriaxone Parenteral Obat yang digunakan untuk
250 ml mengobati berbagai infeksi
bakteri. obat ini bekerja
dengan cara menghambat
pertumbuhan bakteri atau
membunuh bakteri dalam
tubuh.
4. Vitamin C Enteral tablet a. Vitamin c merupakan salah
50 mg satu vitamin larut aur yang di
butuhkan tubuh untuk
pertumbuhan, perkembangan,
dan proses reparasi tubuh
melalui perannya dalam
metabolisme kolagen.
b. Vitamin c juga berperan
dalam proses perbaikan luka
pada tulang, tulang rawan,
gigi, dan gusi.
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama : Tn. Y No. RM : 160635
Umur : 35 tahun Ruangan: Burn Unit
A. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. DS : Listrik Nyeri akut
P = pasien mengatakan merasa
nyeri karena luka bakar di Luka bakar
tubuhnya
Q = pasien mengatakan nyeri Kerusakan lapisan kulit
yang dirasakan seperti disayat-
sayat Barier kulit rusak
R = pasien mengatakan ia
merasakan nyeri di kaki kanan Kerusakan integritas
dan kiri serta di tangan kanan dan kulit
kiri
T = pasien mengatakan nyeri Pemajan ujung syaraf
yang dirasakan hilang timbul
DO : Nyeri akut
S = Skala nyeri 5 (0-10)
TTV:-TD = 110/75 mmHg
- N = 80x/menit
- S = 36,1 0C
- RR = 20x/menit
-Pasien tampak meringis
kesakitan
2. DS: Listrik Risiko
-pasien mengatakan susah infeksi
merawat dirinya, dan hanya di lap Luka Bakar
oleh keluarga dan perawat
Kerusakan lapisan kulit
DO:
- terdapat luka bakar pada Barrier kulit rusak
tangan kanan gr III 0,5% dan
tangan kiri gr II B 3 % dengan Kerusakan intergritas
balutan serta pada kaki kanan kulit
gr II A 2 %, dan II B 2%, kaki
kiri gr II B 3% dengan post de entry
balutan. mikroorganisme
TTV:-TD = 110/75 mmHg
- N = 80x/menit Risiko infeksi
- S = 36,1 0C
- RR = 20x/menit
3. DS: pasien mengatakan tidak Listrik Intoleransi
dapat melakukan aktivitasnya dan aktivitas
dibantu keluarga dan perawat Luka Bakar
pasien mengatakan merasa lemas
pasien mengatakan merasa tidak Kerusakan lapisan kulit
nyaman setelah beraktivitas
DO: Sirkulasi transmiter nyeri
- pasien tampak kotor
- rambut tampak kotor Korteks serebri
- leher tampak kotor
- terdapat kotoran di sudut mata Intoleransi aktivitas
B. Rumusan diagnose
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera kimiawi ditandai dengan
pasien mengatakan nyeri karena luka bakar di tubuhnya, nyeri yang dirasakan
seperti ditusuk-tusuk, pasien mngarakan nyeri pada kaki kanan dan kiri serta di
tangan kanan dan kiri, nyeri yangdirasakan hilang timbul, skala nyeri 5 (0-10),
TD=110/75 mmhg, N=80x/menit, S= S = 36,1 0C, RR = 20x/menit, pasien
tampak meringis kesakitan.
2. risiko infeksi berhubungan ditandai dengan pasien mengatakan tidak dapat
merawat dirinya dan hanya di lap oleh keluarga dan perawat, terdapat luka
bakar pada tangan kanan gr III 0,5% dan tangan kiri gr II B 3 % dengan balutan
serta pada kaki kanan gr II A 2 %, dangr II B 2%, kaki kiri gr II B 3% dengan
balutan.
3. intoleransi aktivitas berhubungan dengan immobilitas ditandai dengan pasien
mengatakan susah merawat dirinya dan hanya dilap saja selama saki, pasien
mengatakan merasa lemas pasien mengatakan merasa tidak nyaman setelah
beraktivitas tampak kotoran di sudut mata, tampak serumen di telinga, rambut
tampak kotor, dan leher tampak kotor.
III. INTERVENSI KEPERAWATAN
Jumat, 09.00 2 1) membantu pasien dalam 1. pasien dibantu saat mandi dan
26 pemenuhan ADL makan
Oktober 09.10 2. pasien mengatakan lebih
2) membantu pasien untuk
2018 termotivasi untuk lebih
mengembangkan
banyak beraktivitas ketika
motivasi diri dan
balutannya sudah dibuka
pengetahuan
11.30 3. pasien mengatakan merasa
kekurangan dalam beraktivitas
3) membantu pasien atau karena luka bakarnya dan
keluarga untuk perban yang membalut
mengidentifikasi lukanya dan selang kencing
kekurangan dalam yang terpasang.
beraktivitas
Sabtu, 10.00 2 1) membantu pasien dalam 1. pasien dibantu saat buang air
27 pemenuhan ADL besar
Oktober 2) membantu pasien untuk 2. pasien mengatakan lebih
2018 mengembangkan termotivasi untuk lebih
motivasi diri dan
banyak beraktivitas ketika
pengetahuan
balutannya sudah dibuka
11.45 3) membantu pasien atau 3. pasien mengatakan merasa
keluarga untuk kekurangan dalam beraktivitas
mengidentifikasi karena luka bakarnya dan
kekurangan dalam
perban yang membalut
beraktivitas
lukanya dan selang kencing
yang terpasang.
14.50 4) memonitor respon fisik 4. pasien tampak sering
emosi social dan melakukan rom aktif, pasien
spiritual tampak menerima
keadaannya, serta sering ikut
berdoa bersama dengan
keluarganya
Sabtu, 10.20 3 1. memberikan 1. pasien dan keluarga pasien
27 penjelasan kepada mengatakan paham
Oktober pasien dan keluarga tentang apa yang sudah
2018 pasien mengenai dijelaskan perawat dan
tanda dan gejala mampu menyebutkan
infeksi kembali
10.30 2. mencuci tangan 2. untuk menghindari /
sebelum dan sesudah mencegah risiko infeksi
tindakan keperawatan pada pasiendan
melindungi diri perawat
11.15 3. menginstruksikan 3. pengunjung pasien
pengunjung untuk mengerti dan mau
mencuci tangan saat melakukan yang
berkunjung diinstruksikan perawat
11.20 4. memberikan 4. pasien dan keluarganya
penjelasan kepada mengerti dan mampu
pasien dan menyebutkan kembali
keluarganya tanda dan gejala infeksi
mengenai tanda-tanda
dan gejala infeksi
17.00 5. melakukan kolaborasi 5. pasien diberikan obat
dalam pemberian antibiotic ceftriaxone 1 gr
antibiotic dalam 10 ml Nacl rute IV
18.00 6. membatasi jumlah 6. pasien dan keluarga
pengunjung mengerti dan mau
melakukan anjuran
perawat
I. EVALUASI
Hari/ Dx Jam Evaluasi Paraf
tanggal
Sabtu, 29 1 10.00 S:
september 1) Pasien melaporkan saat ini
2018 rasa nyeri yang dirasakan
pada skala 5 (nyeri sedang)
2) Pasien dapat menjelaskan
faktor penyebab timbulnya
nyeri yaitu saat ia bergerak
O:
1) Suhu tubuh pasien di atas
normal 37,8 0C
2) Respiratory rate dalam batas
normal 19 x/menit
3) Denyut nadi radial di atas
normal 111 x/menit
4) Pasien masih merasa nyeri
5) Pasien dapat
mengaplikasikan cara
manajemen nyeri
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
1) Monitor tanda-tanda vital
pasien
2) Lakukan pengkajian
komprehensif nyeri
termasuk lokasi,
karakteristik, onset/durasi,
frekwensi, kwalitas,
intensitas atau derajat nyeri,
dan faktor yang
menimbulkan
3) Observasi reaksi non verbal
terhadap nyeri
4) Pastikan pasien mendapat
terapi perawatan dengan
analgesic
5) Ajarkan prinsip dari
manajemen nyeri
Sabtu, 29 2 10.10 S:-
september2018 O:
1) Ukuran lesi pada kulit
pasien belum berkurang.
2) Inflamasi pada luka
berkurang.
3) Granulasi dalam jaringan
subkutan pasien meningkat.
4) Eritema kulit sekitarnya
berkurang
5) Masih terdapat blister pada
daerah luka bakar
6) Suhu kulit di atas normal =
37,8ºC
7) Masih terdapat jaringan
parut
8) Integritas kulit tidak normal
9) Terdapat lesi kulit
10) Masih terdapat eritema
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
1) Jelaskan pada pasien dan
keluarga tentang tanda dan
gejala infeksi
2) Periksa kulit dan membrane
mukosa terkait adanya
kemerahan, hangat, edema,
atau drainase
3) Catat derajat kerusakan kulit
4) Bersihkan luka dengan
normal saline secara tepat
5) Beri antibiotic topikal pada
area yang terkena
Sabtu, 29 3 10.20 S:
september 1) Pasien mengerti tujuan dari
2018 peningkatan mobilitas
2) Pasien dapat
memverbalisasikan perasaan
dalam meningkatkan
kekuatan dan kemampuan
berpindah
O:
1) Skala ADL aktivitas fisik
pasien belum meningka
t(skala ADL = 1
(ketergantungan total)
2) Pasien belum dapat
memperagakan penggunaan
alat bantu untuk mobilisasi
(walker)
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
1) Monitoring vital sign
2) Mengajarkan pasien tentang
teknik ambulasi
3) Kaji kemampuan pasien
dalam mobilisasi
4) Melatih pasien dalam
pemenuhan kebutuhan ADL
secara mandiri sesuai
kemampuan
Sabtu, 29 4 10.30 S:
september 1) Pasien belum mampu
2018 mengidentifikasi dan
mengungkapkan gejala
cemas
2) Pasien belum mampu
mengidentifikasi,
mengungkapkan dan
menunjukkan tehnik untuk
mengontrol cemas
O:
SpO2 = 99 %
2) Postur tubuh, ekspresi wajah,
bahasa tubuh dan tingkat
aktivitas belum
menunjukkan berkurangnya
kecemasan
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
O: