Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENGERTIAN AKHLAK
Secara bahasa yaitu, Khuluq (perbuatan batin, budi) dan Khalqu (perbuatan lahir,
pekerti). Jadi Akhlak itu merupakan perbuatan batin yang memunculkan perbuatan-
perbuatan lahir, budu yang memunculkan pekerti dan berikutnya munculah istilah
yang sudah populer yaitu budi pekerti
1
b) Yang paling sempurna iman seorang mukmin adalah yang paling baik
akhlaknya (H.R Turmudzi )
c) Umatku tidak dihitung dosanya apabila tersalah, lupa atau dipaksa
(H.RThabrani)
d) Diangkat kalam dari tiga perkara, dari tidur sehingga bangun, dari yang
tidak sadar menjadi sadar dan dari anak kecil hingga dewasa (H.R
Ahmaddan Nasa’i )
e) Agama itu sangat melibatkan penggunaan akal, tidak ada agama bagi orang
yang tidak berakal (Al-Hadits)
f) Sesungguhnya yang dipandang baik oleh tradisi muslim, maka hal itu
baik pula dalam pandangan Allah (Al-Hadits)
g) Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas, dan diantara
keduanya ada hal-hal yang subhat, yang tidak diketahui oleh kebanyakan
manusia (Al-Hadits)
Adapula istilah lain yang lazim dipergunakan dismping kata akhlak ialah
apa yang disebut Etika. Perkataan itu berasal dari bahasa Yunani “ Ethos”
yang berarti adat kebiasaan. Dalam perjalanan filsafat, etika adalah merupakan ba
gian dari padanya, dimana para ahli memberikan takrif dalam redaksi yang
berbeda- beda, antara lain yang berbunyi:
a) Etika ialah ilmu tentang tingkah laku manusia prinsip-prinsip yang di
sistimatisir tentang tindakan moral yang betul (Webster’s Sirct)
b) Bagian filsafat yang memperkembangkan teori tentang tindakan: hujjah-
hujjanya dan tujuan yang diarahkan kepada makna tindakkan (Ensiklopedi
Winkler prins).
c) Ilmu tentang filsafat moral, tidak mengenai fakta tetapi tentang nilai-
nilai,tidak mengenai sifat tindakan manusia, tetapi tentang idenya, karena
2
itu bukan ilmu yang positif tetapi ilmu yang formatif (New American
Ency).d.
d) Ilmu tentang moral/prinsip kaidah-kaidh moral tentang tindakan
dankelakuan (A.S Hornby Dict)[1]
1. Masalah Aqidah; yang meliputi keenam macam rukun Iman, dengan kewajiban
beriman kepada Allah, beriman kepada para Malaikat, beriman kepada Kitab,
beriman kepada Rasul, beriman kepada hari akhir, dan beriman kepada Qada dan
Qadar.
2. Masalah syari’ah yang meliputi pengabdian hamba terhadap TuhanNya,yang
dapat dilihat pada rukun Islam yang lima. Dan mua’amalah juga termasuk masalah
syari’ah.
3. Masalah Ihsan; yang meliputi hubungan baik terhadap seluruh Allah SWT
terhadap sesama manusia serta terhadap seluruh makhluk di dunia ini.
3
Dari sinilah kita mengetahui kedudukan akhlaq dalam Islam, yang
merupakan sendi yang ketiga dengan fungsi yang selalu mewarnai sikap dan
perilaku manusia dalam memanifestasikan keimanannya, ibadahnya serta
mu’amalahnya terhadap sesama manusia.
Akhlaq sebagai salah satu ajaran inti dalam Islam mendapat perhatian
sangat besar. Akhlaq merupakan sisi yang mempengaruhi penilaian seorang di mata
Allah. Masyarakat Islam tidak boleh rusak tatanannya, sebagaimana halnya umat-
umat terdahulu, maka Rasulullah SAW diutus untuk menyempurnakan akhlaq
mulia, sebagai suatu ajaran dalam Islam yang bermaksud untuk memperbaiki
kepribadian manusia. Akhlaq mulia selalu melengkapi sendi keimanan untuk
menuju kepada kesempurnaan kepribadian manusia.
Akhaq mempunyai kedudukan yang paling penting dan istimewa dalam
agama Islam.
Hal ini dapat dilihat dari penjelasan berikut ini:
1. Rasulullah SAW menempatkan penyempurnaan akhlaq yang mulia
sebagai misi pokok risalah Islam.
2. Akhlaq merupakan salah satu ajaran pokok agama Islam.
3. Akhlaq yang baik akan memberatkan timbangan kebaikan seseorang
nanti pada hari kiamat.
4. Rasulullah SAW menjadikan baik burukny akhlaq seseorang sebagai
ukuran kualitas imannya.
5. Islam menjadikan akhlaq yang baik sebagai bukti dan buah dari ibadah
kepada Allah SWT.
6. Nabi Muhammad SAW selalu berdo’a agar Allah SWT membaikkan
Akhlaq beliau.
7. Di dalam Al-Qur’an banyak terdapat ayat-ayat yang berhubungan
dengan akhlaq.
Perhatian ajaran Islam terhadap pembinaan akhlaq ini lebih lanjut dapat
dilihat dari kandungan Al-Qur’an yang banyak sekali berkaitan dengan perintah
untuk melakukan kebaikan, berbuat adil, menyuruh berbuat baik dan mencegah
melakukan kejahatan dan kemungkaran. Perintah tersebut sasarannya antara lain
agar yang melakukannya memiliki akhlaq yang mulia. Selanjutnya perhatian Islam
terhadap pembinaan akhlaq dapat pula dijumpai dari perhatian Nabi Muhammad
SAW. Sebagaimana terlihat dalam ucapan dan perbuatannya yang mengandung
akhlaq. Di dalam haditsnya misalnya ditemukan pernyataan bahwa beliau diutus ke
muka bumi ini untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia. Orang yang paling berat
4
timbangan amal baiknya di akhirat adalah orang yang paling mulia akhlaqnya.
Orang yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaqnya.
Umat Islam yang dipersiapkan untuk benar-benar menjadi”ummatan wasathan”,
harus dilengkapi dengan tuntunan itu berupa ajaran akhlaq mulia, yang diharapkan
untuk mewarnai segala aspek kehidupan manusia. Karena itu, sesungguhnya ilmu
komunikasi yang paling hebat adalah ilmu yang didasarkan atas”Al-Akhlaqul
Karimah”, yang menjadi pegangan bagi umat Islam. Akhlaq dalam Islam ialah
mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat bagi individu dan kebaikan bagi
masyarakat. Orang Islam dengan petunjuk agamanya , mengikat akhlaq dengan
agama dengan ikatan yang kukuh. Ia memandang akhlaq sebagai bagian yang tidak
dapat terpisah dari agama. Akhlaq yang baik yang menggambarkan kebaikan dalam
tingkah laku dan mu’amalah, sehingga ia menjadi sumber pokok bagi tingkah laku
yang utama dan akhlaq yang mulia dalam Islam.[3]
5
Dengan demikian, untuk melihat kuat atau lemahnya iman dapat diketahui
melalui tingkah laku (akhlak) seseorang, karena tingkah laku tersebut merupakan
perwujudan dari imannya yang ada di dalam hati. Jika perbuatannya baik, pertanda
ia mempunyai iman yang kuat; dan jika perbuatan buruk, maka dapat dikatakan ia
mempunyai Iman yang lemah. Muhammad al-Gazali mengatakan, iman yang kuat
mewujudkan akhlak yang baik dan mulia, sedang iman yang lemah mewujudkan
akhlak yang jahat dan buruk.
Nabi Muhammad SAW telah menjelaskan bahwa iman yang kuat itu akan
melahirkan perangai yang mulia dan rusaknya akhlak berpangkal dari lemahnya
iman. Orang yang berperangai tidak baik dikatakan oleh Nabi sebagi orang yang
kehilangan iman. Beliau bersabda:
)الكاريم رواه( اَّلخر رفع احدهما رفع فاذا جميعا قرناء واَّليمان الحياء
”Malu dan iman itu keduanya bergandengan, jika hilang salah satunya, maka
hilang pula yang lain”. (HR. Hakim)[4]
6
DAFTAR PUSTAKA
Amilah, Aan.2013.Konsep Akhlak.(
https://www.scribd.com/doc/183160119/KONSEP-AKHLAK-pdf#, diakses pada
19 Oktober 2017)
Anonim.2013.Hubungan Aqidah, Ibadah dan Akhlak.
(http://skyaddictshozza.blogspot.co.id/2013/08/hubungan-aqidah-ibadah-dan-
akhlak.html, diakses pada 19 Oktober 2017)
Mawardi, Al.Etika, Moral, dan Akhlak.( http://jurnal.pnl.ac.id/wp-
content/plugins/Flutter/files_flutter/1366010522EtikaMoraldanAkhlak_JurnalLenteraLP
PMAlmuslimBireu.pdf, diakses pada 19 Oktober 2017)
Nurroni, Muhammad,dkk.2012.Kedudukan Akhlaq Dalam Islam.(
https://amrikhan.wordpress.com/2012/06/28/kedudukan-akhlaq-dalam-islam-2/,
diakses pada 19 Oktober 2017)