Sie sind auf Seite 1von 15

“PENGARUH KUALITAS DAYA TARIK WISATA TERHADAP

TINGKAT KEPUASAN WISATAWAN WADUK JATILUHUR


KABUPATEN PURWAKARTA”.
Rahmat Darsono, SE.,MM
Abstrak
This research was conducted to find out how it influences the quality of tourist
attraction (Accessibility, Attractions, Amenities, Activities, Available packages,
Ancillary services) towards the satisfaction of tourists who come to the Jatiluhur
Reservoir in Purwakarta Regency.

By taking a sample of the tourists who visit the Jatiluhur can be examined that
factors such as Accessibility has a value of 2,357, Attractions-4,173, 0,408
Amenities, Activities-4,457, Available packages 6,391, Ancillary services 5,110.

Based on the research, the correlation coefficient, value (r) of 0.9, this means that
the relationship between the quality of the tourist attraction of tourist satisfaction
Jatiluhur is very strong. In the meantime, the coefficient of determination is 81%.
Does that mean that satisfaction is affected by tourist attraction of 81%. The rest
of 19% is affected by other factors which are not examined in this reserach.

Keywords: Accessibility, Attractions, Amenities, Activities, Available packages,


Ancillary services, satisfaction

Latar Belakang Penelitian

Salah satu karakteristik utama di dalam masyarakat modern adalah


fenomena perjalanan dan kepariwisataan (travel and tourism). Hampir
semua penemuan dan inovasi di belahan dunia selalu mempunyai kontribusi
yang cukup signifikan di dalam meningkatkan kemampuan manusia dalam
melakukan perjalanan.
Pada saat ini, masyarakat modern selalu membicarakan bagaimana
melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain di berbagai
kesempatan. Hal ini bukan suatu keharusan, akan tetapi lebih ke arah
kebutuhan. Orang-orang butuh melakukan perjalanan. Baik yang sifatnya
perjalanan biasa ataupun perjalanan wisata (tourism and travel).
Pariwisata merupakan pergerakan dari seorang manusia ke tempat lain di
luar tempat tinggalnya. Krapf (dalam Musanef 1998:10) pada tahun 1942 telah
memberikan batasan mengenai hal ini, disebutkan bahwa; “tourism is the totality
of the relationship and phenomena arrising from the travel and stay of stranger
(orsfremde), provided the stay does not imply the establishment of a permanent
residence and is not connected with remunerated activity”.
UNWTO mengidentifikasi bahwa terdapat 10 top segmen pasar
(wisatawan) dalam dunia pariwisata; 1)Sun and beach tourism, 2)Sport tourism,

1
2

3)Adventure tourism, 4)Nature-based tourism, 5)Cultural tourism, 6)Urban


tourism, 7)Rural tourism, 8)Cruises, 9)Theme parks, 10)Meeting and conference
tourism.
Dapat dilihat dari data tersebut di atas bahwa nature-based tourism
merupakan top segmen pasar ke-4 terbesar dunia. Tidak dapat dipungkiri bahwa
kondisi alam (sumber daya alam) Indonesia telah mampu menarik wisatawan
untuk berkunjung. Mega biodiversity itu kata yang cocok untuk menggambarkan
keragaman dan variasi sumber pariwisata Indonesia.
Melalui program Green and Creative tourism, Kementrian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif, pemerintah telah mentargetkan jumlah kunjungan wisatawan
pada tahun 2012 ini sebanyak 8 juta orang. Walaupun target tahun 2011 tidak
tercapai yaitu 7,7 juta wisatawan (hanya 7,64 juta wisatawan) akan tetapi
pertumbuhan wisatawan mancanegara masih di atas rata-rata pertumbuhan
wisatawan global. Pertumbuhan wisatawan mancanegara Indonesia sebesar 8,5%
sementara itu pertumbuhan wisatawan global 6,6%.
Menurut Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), daya
saing pariwisata Indonesia naik ke peringkat 74 pada 2011 dari sebelumnya
ranking 81 pada 2009 dari 139 negara. Harus disyukuri memang. Akan tetapi bila
dibandingkan dengan negara-negara ASEAN peringkat Indonesia jauh tertinggal.
Negara seperti Singapura (peringkat 16), Malaysia (32), dan Thailand (42).
Secara internal, tantangan pembangunan kepariwisataan dihadapkan pada
situasi belum optimalnya kesiapan destinasi nasional untuk bersaing di pasar
global, belum optimalnya pemanfaatan kemajuan teknologi komunikasi dan
informasi (information and communication technology/ICT) sebagai sarana
pemasaran dan promosi pariwisata, masih rendahnya kualitas dan kuantitas serta
profesionalisme sumberdaya manusia (SDM) pariwisata dalam bersaing di pasar
global, masih rendahnya jumlah dan nilai investasi di bidang pariwisata, dan
belum optimalnya kemitraan dan kerjasama antara pemerintah dan swasta
termasuk masyarakat (public and private partnership).
Untuk mendukung kegiatan itu maka pemerintah mengeluarkan berbagai
program seperti :
1. Meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia di skala regional (ASEAN)
2. Meningkatkan citra pariwisata nasional sebagai negara yang aman,
nyaman dan menarik untuk dikunjungi
3. Meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan (target wisman 8 juta dengan
rata-rata lama tinggal 11-13 hari dan pembelanjaan sebesar USD 100-120)
4. Memeratakan distribusi kunjungan wisatawan secara proporsional ke
berbagai daerah di Indonesia
5. Meningkatkan peran dan partisipasi Pemerintah (Pusat dan Daerah), dunia
usaha dan masyarakat dalam pengembangan sektor pariwisata
Hal ini tentu saja harus di jadikan sebagai titik tolak dalam melakukan
pembangunan kepariwisataan nasional. Salah satunya adalah pembenahan
destinasi, infrastruktur, dan Sumber Daya Manusia yang selama ini seringkali
dijadikan sumber keluhan wisatawan.
Salah satu Kabupaten di Jawa Barat yang tengah membangun pembenahan
destinasi, infrastruktur dan SDM adalah Kabupaten Purwakarta. Beragam potensi
3

kepariwisataan sedang dicoba dikembangkan. Sebut saja Desa Wisata Lembur


Kahuripan, untuk menuju ke destinasi ini, kodisi jalan kurang mendukung.
Potensi lain yang mempunyai atraksi untuk dikembangkan adalah Sumber Air
Panas Ciracas. Kondisi jalan menuju destinasi ini juga sangat minim.
Apabila ditelusuri sesungguhnya Kabupaten Purwakarta mempunyai
beragam daya tarik dan aset kepariwisataan, bahkan destinasi unggulan. Beberapa
destinasi yang dapat dikembangkan menjadi destinasi unggulan pariwisata di
Kabupaten Purwakarta adalah Gedung Negara, Gedung Karesidenan, Mesjid
Agung Purwakarta dan Rumah Kuno Citalang, serta Gunung Parang, Cirata dan
Plered serta tentu saja ikon pariwisata Kabupaten Purwakarta, Waduk Jatilihur.
Waduk Jatiluhur sebagai daya tarik wisata unggulan Kabupaten
Purwakarta sudah sekian lama dikenal oleh wisatawan nasional. Kondisi positif
sangat berpengaruh ketika pemerintah melalui Bina Marga membangun Jalan Tol
Cileunyi – Purwakarta – Padalarang (Cipularang). Aksesibilitas menuju destinasi
ini begitu terbuka. Hal ini tentu saja menjadi keuntungan tersendiri bagi pengelola
Waduk Jatiluhur. Beragam atraksi dikembangkan untuk menarik wisatawan.
Wisata air seperti Jet Ski, water world, sampai kampung air merupakan wahana
yang dapat dinikmati. Selain itu pihak pengelola dalam hal ini Manajemen Wisata
Grama Tirta Jatiluhur membangun beragam penginapan seperti hotel dan cottage
untuk kenyamanan wisatawan. Bahkan rumah makan dengan beragam menu
terdapat di kawasan ini.
Semakin banyak wisatawan yang datang ke sebuah daya tarik wisata
bukan berarti permasalahan kunjungan secara kuantitatif dapat teratasi. Justru hal
ini boleh jadi pemicu di dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan. Secara
logika dapat dideskripsikan bahwa semakin banyak wisatawan berkunjung maka
pelayanan akan menjadi terganggu. Ujungnya tentu saja berdampak terhadap
kepuasan wisatawan.
Kepuasan sebagai faktor penentu didalam menakar hasil akhir dari
pemakain sebuah produk jasa, harus diperhatikan. Kotler (1997:36)
mendefinisikan kepuasan konsumen sebagai perasaan senang atau kecewa
seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (
hasil) suatu produk dengan harapannya.
Untuk mengukur kepuasan konsumen Kotler (1997:38) memberikan
empat metode yang dapat dilakukan oleh perusahaan (barang ataupun jasa) untuk
mengetahui tingkat kepuasan konsumen yaitu :a. Sistem keluhan dan saran, b.
Survei kepuasan konsumen, c. Ghost Shopping, d. Analisis kehilangan konsumen.
Hal ini tidak jauh berbeda dengan Fandy Tjiptono (1997:35), metode yang
digunakan untuk mengukur kepuasan konsumen dapat dengan cara : a. Bertanya
langsung dengan daftar pertanyaan kepada konsumen, b. Responden diberi
pertanyaan mengenai seberapa besar mereka mengharapkan suatu atribut tertentu
dan seberapa besar yang dirasakan. c. Responden diminta untuk menuliskan
masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahan dan juga
diminta untuk menuliskan masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan
penawaran dari perusahan dan juga diminta untuk menuliskan perbaikan yang
mereka sarankan. d. Responden dapat diminta untuk meranking berbagai elemen
4

dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen dan seberapa baik
kinerja perusahan dalam masing-masing elemen.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan deskripsi pada latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasi
masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana kualitas daya tarik wisata Waduk Jatiluhur ?
b. Bagaimana pengaruh Attractions terhadap kepuasan wisatawan?
c. Bagaimana pengaruh Accessibility terhadap kepuasan wisatawan?
d. Bagaimana pengaruh Amenities terhadap kepuasan wisatawan?
e. Bagaimana pengaruh Available packages terhadap kepuasan wisatawan?
f. Bagaimana pengaruh Activities terhadap kepuasan wisatawan?
g. Bagaimana pengaruh Ancillary services terhadap kepuasan wisatawan?

Maksud dan Tujuan Penelitian


Maksud dari penelitian ini adalah untuk mencari data dan
informasi sebagai bahan masukan bagi manajemen Grama Tirta Waduk
Jatiluhur Adapun tujuan peneliti mengadakan penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana kualitas daya tarik wisata Waduk
Jatiluhur.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh tingkat kualitas atraksi wisata
(Attractions, Accessibility, Amenities, Available packages, Activities,
Ancillary services) terhadap kepuasan wisatawan di Waduk Jatiluhur.

Kerangka Pemikiran
Landasan Teoritis
Landasan teoritis merupakan acuan dasar di dalam mengembangkan suatu
tulisan. Untuk itu asumsi yang digunakan dalam penelitan ini, yakni berdasarkan
teori Buhalis (2000:25). Disebutkan bahwa kualitas produk (daya tarik
wisata) yang baik, mempunyai beberapa hal yang saling terkait yang dikenal
dengan istilah 6 A’s. Ke enam A tersebut adalah Attractions, Accessibility,
Amenities, Available packages, Activities, Ancillary services.
Atraksi merupakan produk pariwisata, maka yang akan diteliti
adalah kepuasan wisatawan terhadap kualitas daya tarik wisata. Dengan
asumsi berdasarkan pada teori Mowen dan Minor (1998,hal 419)
“Consumer satisfaction is defined as the overall attitude consumers
have toward a good or service after they have acquired and used it. It is a
post choice evaluative judgment resulting from a specific purchase
selection and the experience of using/consuming it.”

Di sini kepuasan wisatawan merupakan sikap dari wisatawan


terhadap perjalanan yang telah dilakukannya dan wisatawan memiliki hak
sepenuhnya untuk menentukan nilai nilai hasil seluruh perjalanan tersebut.
Dari paparan di atas maka dapat digambarkan sebuah kerangka
pemikiran dalam penelitian ini sebagai berikut:
5

Gambar 1
Kerangka Pemikiran

Kualitas Daya tarik


wisata
1. Apakah terdapat Pengaruh
Permasalahan 1. Aksesibilitas antara kualitas daya tarik
2. Amenitas wisata terhadap kepuasan
1. Fluktuatif wisatawan.
3. Atraksi
pengunjung 2. Variabel manakah yang
4. Aktifitas
2. Keluhan
5. Ketersediaan memiliki pengaruh terbesar
wisatawan
Paket wisata terhadap kepuasan
6. Ancilary wisatawan.
servicess

Feedback

1. Pengaruh kualitas daya tarik


Analisis Data
wisata terhadap kepuasan
wisatawan
1. Regresi ganda
2. Variabel yang paling
2. Uji reliabilitas
berpengaruh terhadap
3. Uji Validitas
kepuasan wisatwan
4. Uji T

Sumber: olahan peneliti 2011

Pendekatan teoritis
Perkembangan produk kepariwisataan pada saat ini sudah demikian
berkembang seiring dengan tingginya demand wisatawan di dalam
melakukan aktifitas kepariwisatannya. Seperti telah disinggung di atas bahwa
destinasi merupakan produk campuran yang saling terkait membentuk
sebuah rantai destinasi. Dalam konsep yang dikembangkan oleh Buhalis
(2000:25) dikenal dengan istilah 6 A’s. Dimana ke enam komponen tersebut
adalah:
a. Attractions
A tourist attraction is a place of interest where tourists visit,
typically for its inherent or exhibited cultural value, natural, man-
made artificial, purpose built, special events, heritage;
b. Accessibility
Accessibility is a general term used to describe the degree to which a
product, device, service, or environment is available to as many
6

people as possible, it is entire transportation system comprising of


routes, terminals and vehicles.

c. Amenities
Amenities are any tangible or intangible benefits of a property,
especially those that increase its attractiveness or value or that
contribute to its comfort or convenience. Tangible amenities might
include attractive guest rooms (lodging), dining, parks, swimming
pools, health club facilities, party rooms, theater or media rooms,
bike paths, community centers, services, or garages, for example.
Intangible amenities might include pleasant views, nearby activities,
good schools (in the case of residential real estate), or a low crime
rate, all of which add to the desirability of a property. A minority of
people also use the word "amenity" for lavatory, bathroom and
personal hygiene facilities.

d. Available packages
Packages are pre-arranged packages by intermediaries and
principals;
e. Activities
Activities are all activities available at the destination and what
consumers will do during their visit;
f. Ancillary services
Ancillary services used by tourists such as banks,
telecommunications, post, newsagents, hospitals, etc.

Adapun penjabarannya, sebagai berikut:

TABEL 1

OPERASIONAL VARIABEL

Variabel Konsep Variabel Sub Variabel Indikator Skala


Variabel X X1 = Jaringan dan moda Ordinal
Dimitrios Buhalis
Kualitas accessibility angkutan
dalam bukunya Jarak dari kota besar Ordinal
Destinasi Tourism terdekat
Wisata Management Frekuensi dan tariff Ordinal
(2000:25) Masalah polusi Ordinal
menyebutkan Kapasitas jalan Ordinal
bahwa; “
destination are Kualitas jalan Ordinal
amalgams of all the
tourist product, Lampu penerangan Ordinal
services and jalan
7

experience such as: Papan Penunjuk Ordinal


attractions, lokasi
accessibility, X2 = Flora dan fauna Ordinal
amenities, attractions
available packages, Pemandangan alam Ordinal
activities, and
ancillary services Bendungan Ordinal
provided locally
X3 = Pemandu wisata Ordinal
amenities
Toko kerajinan Ordinal
tangan
Toilet umum Ordinal

Akomodasi Ordinal

Rumah makan Ordinal

X4 = Aktifitas wisata Ordinal


activities
Aktifitas Melihat lihat Ordinal

X5 = Paket wisata menuju Ordinal


available destinasi
packages Paket wisata di Ordinal
destinasi
X6 = Fasilitas keamanan Ordinal
ancillary
services Fasilitas Ordinal
telekomunikasi
Fasilitas kesehatan Ordinal

Variabel Y Harapan wisatawan Atraksi Perbedaan antara Ordinal


Kepuasan (ekspectation) berfungsi ekspektasi
Wisatawan lebih dari pengunjung
yang dengan kondisi
diharapkan aktual daya tarik
(Positive wisata
disconfirmati
on)
8

Kondisi Aktual atraksi


Atraksi yang diterima berfungsi
wisatawan (perceived buruk, tidak
performance) sesuai dengan
harapan
konsumen
dan
menimbulkan
kekecewaan
pada
wisatawan.
(Negative
disconfirmati
on)

Metodologi
Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan
menyebar kuesioner kepada wisatawan yang berkunjung ke Waduk Jatiluhur.
Menurut Suharsimi Arikunto (1998:128) “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan
atau pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dan
responden dalam arti pribadinya atau hal – hal yang ia ketahui”.

Populasi dan Sampel


Populasi menurut Sugiyono (2007; 61), populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan yang berkunjung ke Waduk
Jatiluhur.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti
dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2007; 62).

Sampel yang diambil dalam suatu penelitian harus benar-benar mewakili


karena kesimpulan yang diambil dari mempelajari suatu sampel akan berlaku
untuk populasi secara keseluruhan. Keterangan selanjutnya mengenai jumlah
dan unit sampel yang digunakan dalam penelitian ini dapat diketahui melalui
penjelasan selanjutnya.
Ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin, adalah sebagai
berikut:
9

N
n
1  N e 
2

Keterangan:
n = Ukuran sampel yang dibutuhkan.
N = Ukuran populasinya
e = Menyatakan margin error yang diperkenankan. Dalam ilmu
sosial- ekonomi, margin error yang diperkenan berkisar antara
5 – 10 persen. Dalam hal ini, margin error yang digunakan adalah
10 persen atau 0,1

Teknik Analisis
Teknik Analisis yang akan dipakai adalah analisis regresi yang digunakan untuk
menguji pengaruh variabel-variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat
atau dependen. Analisis regresi dilakukan dengan bantuan program aplikasi
statistik SPSS PASW Statistics 18.

Uji Validitas
Menurut Ghozali (2001) uji validitas (uji kesahihan) adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengukur sah/valid tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner
dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner. Suatu instrumen yang valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti
memiliki validitas rendah. Untuk mengetahui apakah masing-masing variabel
dalam penelitian ini telah benar-benar mengukur apa yang ingin diukur, maka
menggunakan korelasi product moment (Masri Singarimbun dan Sofian Effendi,
1995:137).

Uji Reliabilitas
Reliabilitas menurut Ghozali (2001:41) adalah alat ukur untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel konstruk. Cara menghitung
tingkat reliabilitas suatu data yaitu dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach.
Adapun rumus penghitungannya adalah sebagai berikut :

k.r
∝= 1+(r−1)k

Dimana :
α = koefisien reliabilitas
k = jumlah item per-variabel x
r = mean korelasi antar item
10

Hasil pengujian dikatakan reliabel apabila nilai r Cronbach


alpha > 0,60 (Nunnaly (1967) dalam Ghozali (2001:42),
dimana pada pengujian reliabilitas ini menggunakan bantuan
komputer program SPSS.

HASIL PENELITIAN
Tabel 2
Uji Validitas dan Realibiilitas

Cronbach's
Nlai r Keterangan Alpha Keterangan
Aksesibilitas ,626 Valid ,897 Reliable
Atraksi ,690 Valid ,933 Reliable
Amenitas ,706 Valid ,939 Reliable
Aktifitas ,662 Valid ,997 Reliable
Available Package ,722 Valid ,930 Reliable
Ancilary ,684 Valid ,944 Reliable

Dari tabel 2 di atas terlihat bahwa semua butir pertanyaan valid.


Karena semua butir pertanyaan mempunyai nilai di atas 0,576 (r tabel). Dan
ini berarti bahwa alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data
(mengukur) data valid. Valid berarti instrumen yang dipergunakan oleh
penulis untuk mendapatkan data dapat digunakan. Artinya instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur.

Dari faktor reliabilitas dapat dijelaskan bahwa data di atas reliabel.


Ini terlihat dari nilai semua butir pertanyaan di atas bernilai di atas nilai 0,60
(Cronbach's Alpha). Reliabiltas instrumen merupakan syarat untuk
pengujian validitas instrumen.Oleh karena itu walaupun instrumen yang
valid umumnya reliabel, tetapi pengujian reliabilitas intrumen perlu
dilakukan.

Uji Hipotesis
Analisis ini ditujukan untuk mengukur pengaruh satu atau beberapa variabel
independen terhadap satu variabel independen tertentu. Adapun hasil perhitungan
regresi dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS PASW Statistics
18 diperoleh hasil sebagai berikut:
11

Tabel 3
Regresi Berganda

coefficientsa
Model Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 3,037 ,460 6,604 ,000

aksesibilitas ,188 ,080 ,285 2,357 ,002

atraksi -,236 ,056 -,321 -4,173 ,000

amenitas ,038 ,093 ,039 ,408 ,005

aktifitas -,086 ,019 -,314 -4,457 ,000

available_pac ,184 ,029 ,567 6,391 ,000

ancilary ,304 ,059 ,516 5,110 ,000

a. Dependent Variable: kepuasan

F = 41,202 Signifikan F = 0,000

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa regresi ganda dari penelitian ini adalah
Y = 3,037+0,285X1-0,321X2+0,039X3-0,314X4+0,567X5+0,516X6

β0 = 3,037 : nilai konstanta sebesar 3,037. Dengan kata lain bahwa kepuasan akan
bernilai 3,037 apabila daya tarik wisata bernilai nol.

Hasil perhitungan untuk variabel aksesibilitas (X1) menghasilkan nilai estimate


(β1) = 0,285 dengan parameter positif, hal ini menunjukkan adanya pengaruh
positif yang diberikan oleh aksesibilitas terhadap kepuasan wisatawan, atau
dengan kata lain bahwa setiap terjadi peningkatan pada aksesibilitas akan
berpengaruh terhadap peningkatan kepuasan wisatawan.

Hasil perhitungan untuk variabel atraksi wisata (X2) menghasilkan nilai estimate
(β2) = -0,321 dengan parameter negatif menunjukkan adanya pengaruh negatif
atraksi wisata terhadap kepuasan wisatawan, atau dengan kata lain bahwa setiap
terjadi peningkatan pada atraksi wisata akan berpengaruh terhadap penurunan
tingkat kepuasan.
.
Nilai estimate untuk variabel amenitas (β3)= 0,039 dengan parameter positif
menunjukkan adanya pengaruh positif variabel amenitas terhadap kepuasan, atau
dengan kata lain bahwa setiap terjadi peningkatan pada amenitas akan
berpengaruh terhadap peningkatan kepuasan wisatawan.

Nilai estimate (β4)= -0,314 dengan parameter negatif menunjukkan adanya


pengaruh negatif antara aktifitas wisata terhadap kepuasan wisatawan, atau
12

dengan kata lain bahwa setiap terjadi peningkatan pada aktifitas wisata akan
berpengaruh terhadap penurunan tingkat kepuasan wisatawan.

Nilai estimate untuk variabel amenitas (β5)= 0,567 dengan parameter positif
menunjukkan adanya pengaruh positif variabel available Package terhadap
kepuasan, atau dengan kata lain bahwa setiap terjadi peningkatan pada available
package akan berpengaruh terhadap peningkatan kepuasan wisatawan.

Hasil perhitungan untuk variabel ancilary (X6) menghasilkan nilai estimate (β6) =
0,516 dengan parameter positif, hal ini menunjukkan adanya pengaruh positif
yang diberikan oleh ancilary terhadap kepuasan wisatawan, atau dengan kata lain
bahwa setiap terjadi peningkatan pada ancilary akan berpengaruh terhadap
peningkatan kepuasan wisatawan.

Uji Korelasi dan determinasi


Tabel 4
Korelasi dan Determinasi
Model Summaryb

Model Adjusted R Std. Error of the


R R Square Square Estimate

d
1 ,900a ,810 ,790 ,112859
i

a. Predictors: (Constant), ancilary, aktifitas, available_pac, atraksi,


amenitas, aksesibilitas
b. Dependent Variable: kepuasan

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa nilai koefisien korelasi (r) sebesar
0,9, ini berarti bahwa hubungan antara daya tarik wisata Jatiluhur terhadap
kepuasan sangat kuat. Sementara itu, koefisien determinasi bernilai 81%.
Artinya kepuasan yang dipengaruhi oleh daya tarik wisata sebesar 81%.
Sisanya sebesar 19% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti di
dalam penelitian ini.
13

Gambar 2
Hubungan antara variabel

X1
,471
,665 -0,529
X2
,264
,309 -0,393
0,074 X3
-,389
-0,149
0,108
0,130 Y
X4 -0,459
0,84
-0,495
-0,382
-,746 0,033
X5 0,691
-0,552
0,591
0,591
X6

Uji t
Untuk melihat apakah terdapat hubungan linier antara kualitas produk
dengan loyalitas diperlukan langkah – langkah analisis sebagai berikut:
Langkah I, menentukan hipotesis
H0 : Tidak terdapat hubungan linier antara daya tarik wisata dengan
kepuasam.
H1 : Terdapat hubungan linier antara daya tarik wisata dengan
kepuasan.
Langkah II, membandingkan t hitung dengan t tabel, dengan kriteria uji
Jika t hitung > dari t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima
Jika t hitung < dari t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh seperti pada tabel berikut ini:

Tabel 4
Nilai t hitung

Aspek Nilai t hitung t tabel Keterangan


Aksesibilitas 2,357 2,00 t hitung > t tabel, H1 di terima
Atraksi -4,173 2,00 t hitung < t tabel, Ho di terima
Amenitas 0,408 2,00 t hitung < t tabel, Ho di terima
Aktifitas -4,457 2,00 t hitung < t tabel, H0 di terima
Available 6,391 2,00 t hitung > t tabel, H1 diterima
Package
14

Ancilary 5,110 2,00 Thitung > t tabel, H1 diterima

Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bahwa faktor-faktor seperti
Accessibility mempunyai nilai 2,357, Available packages 6,391, Ancillary
services 5,110, artinya ketiga faktor tersebut berpengaruh terhadap kepuasan
wisatawan. Sementara itu faktor Attractions -4,173, Amenities 0,408, Activities -
4,457, secara parsial tidak berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan. Dengan
kata lain bahwa secara berturut-turut faktor Available packages, Ancillary services
dan Accesibility paling berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan.

Nilai F = 41,202, Artinya bahwa secara bersama-sama faktor Attractions,


Accessibility, Amenities, Available packages, Activities, Ancillary services
berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan di Waduk Jatiluhur.

Keterangan Penulis
Rahmat Darsono, SE.,MM adalah dosen tetap yayasan pada Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Pariwisata (STIEPAR) Yapari Aktripa Bandung.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, (1998), Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik,


Edisi Revisi Keempat, Rineka Cipta, Jakarta

Buhalis, Dmitros (2000) Tourism Management, Butterworth Heinemann. Boston

Ghozali, Imam (2001) Analisis Multivariate Aplikasi dengan program SPSS.


UNDIP Semarang

Kotler, Philip, (2004), Manajemen Pemasaran, Prenhalindo, Jakarta.

Rangkuti, Freddy, (2003), Measuring Customer Satisfaction, PT.Gramedia


Pustaka Utama, Jakarta.

Rochaety, Ety. Tresnawati, Ratih. Latief Abdul Madjid. (2007) Metodologi


Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS. Mitra Wacana Media. Jakarta

Santoso, Singgih, (2006), Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 14,
Edisi Pertama, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV. Alfabeta.

Musanef. (1995). Manajemen Usaha Pariwisata di Indonesia. PT Gunung Agung.


Jakarta
15

Mowen Hawkains, Minor Hudman, (1998) Attitude Personality and Behavior,


Engle wood Cliff. N.J Printice Hall.Inc

Internet
www.unwto.org (di unduh pada tanggal 12 Desember 2011)
www.budpar.go.id (di unduh pada tanggal 10 Desember 2011)

Das könnte Ihnen auch gefallen