Sie sind auf Seite 1von 7

Nama Kelompok 4 :

1. Septiana Puspita Andriani 1221600001


2. Eva Alifah Rachmah 1221600004
3. Aila Mauliya Wati 1221600025
4. Suci Nur Rohma I. 1221600026
5. Andi Agustiawan 1221600039
6. Rizka Amalia Allan 1221408863

===============================================================

=======

 BIAYA SISTEM PENGENDALIAN

Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) memberikan satu manfaat pokok, yaitu


probabilitas yang lebih tinggi sehingga karyawan akan mencapai tujuan perusahaan. Manajer
terkadang bersedia menggunakan biaya langsing out-of-pocket untuk memperoleh manfaat
ini. Namun manajer juga harus memperhatikan hal-hal lain, biaya tidak langsung yang
terkadang lebih besar daripada biaya langsung.

 BIAYA LANGSUNG

Biaya langsung SPM mencakup seluruh biaya out-of-pocket, biaya moneter yang
dibutuhkan untuk mendesain dan mengimplementasikan SPM, seperti biaya pembayaran
bonus tunai (berasal dari kompensasi insentif untuk pengendalian hasil) atau biaya
pemeliharaan staf audit internal (dibutuhkan untuk memastikan kesesuaian dengan keputusan
pengendalian tindakan). Beberapa organisasi terkadang tidak menyadarinya atau tidak
bersusah payah untuk menghitung secara akurat ukuran semua biaya tetap.

 BIAYA TIDAK LANGSUNG

Biaya tidak langsung dapat dikurangi oleh biaya langsung pengendalian yang disebabkan
oleh sejumlah efek samping yang merugikan, termasuk perubahan perilaku,
gamesmanship, penundaan pekerjaan, dan perilaku negative.

Perubahan Perilaku

Perubahan perilaku dapat menyebabkan biaya tidak langsung yang signifikan pada suatu
organisasi. Hal ini terjadi ketika SPM membuat, dan sebenarnya mendorong, perilaku yang
tidak konsisten dengan tujuan organisasi.

Perubahan Perilaku dan Pengendalian Hasil

Dalam sistem pengendalian hasil, perubahan perilaku terjadi ketika suatu organisasi
menetapkan perangkat pengukuran hasil yang tidak sesuai dengan tujuan organisasi yang
sesungguhnya. Contohnya ketika perusahaan pialang memberikan imbalan kepada pialang
mereka dengan komisi perdagangan klien, beberapa pialang merespon dengan memutar
rekening, melakukan lebih banyak transaksi daripada bunga konsumen, dan hal ini
akan beresiko pada ketidakpuasan dan perginya klien. Biasanya, ketidak sesuian muncul
karena organisasi terfokus pada hasil yang mudah diukur yang menyebabkan mereka
mendapatkan semua hasil yang diinginkan secara tidak lengkap. Karyawan akan dipaksa
untuk berkonsetrasi pada hasil yang disebabkan oleh sistem pengendalian tersebut dan
menolah hasil lain yang dibutuhkan tetapi tidak dapat diukur.

Pengendalian hasil hampir selalu tidak lengkap. Penyebab utama ketidaklengkap-an


dalam sistem pengendalian hasil adalah kecenderungan untuk lebih mengkon-sentrasikan
pada area hasil yang konkret dan mudah diukur daripada yang tak ter-lihat dan sulit diukur,
selain pentingnya bagi keberhasilan perusahaan. Satu solusi untuk permasalahan perubahan
yang disebabkan oleh pengendalian hasil adalah mencari atau mengembangkan indikator area
hasil yang mungkin hilang yang terkadang pengukurannya bersifat nonfinansial. Namum,
banyak situasi yang terjadi ketika pengukuran yang terkualifikasi tidak dapat digunakan.
Pernah juga ada kecenderungan bahwa pengukuran yang terkuantifikasi akan menjadi
berlebihan. Kertika pengukuran menyebabkan distorsi jenis perubahan perilaku, terkadang
satu-satunya cara atau cara mengatasi yang terbaik adalah tidak terlalu bergantung pada
pengendalia hasil.

Perubahan Perilaku dan Pengendalian Tindakan

Perubahan perilaku juga dapat disertai pengedalian tindakan. Perubahan yang


berhubungan dengan pengendalian tindakan terkadang merujuk sebagai means-ends
inversion, yang berarti bahwa karyawan memerhatikan apa yang mereka lakukan (means),
tetapi mengabaikan apa yang akan mereka capai (end). Terkadang perubahan yang
berhubungan dengan pengendalian tindakan terjadi hanya karena tindakan yang ditetapkan
tidak sesuai. Beberapa pengendalian tindakan menyebabkan perubahan perilaku karena
mereka menunjukkan perilaku mengalah, tetapi kaku dan tidak adaptif.

Pengendalian tindakan dan birokratisasi akan menjadi baik pada lingkungan yang stabil
dengan pengetahuan yang sangat terpusat mengenai tindakan apa yang diharapkan karena
mereka membantu membentuk rutinitas kerja yang selalu tertib, dapat diandalkan, dan
efisien. Namun, dalam lingkungan yang berubah-ubah mereka mungkin menghindari
perubahan penting yang diperlukan untuk tetap kompetitif.

Perubahan Perilaku dan Pengendalian Personel / Kultural

Perubahan perilaku dapat muncul dari perekrutan karyawan yang salah atau daari
pelatihan yang tidak mencukupi. Budaya yang kuat juga dapat menyebabkan perubahan
ketika norma perilaku yang digunakan oleh kelompok untuk mengarah-kan perilaku para
anggotanya, atau pengukuran yang digunakan untuk memberi-kan imbalan kelompok, tidak
sesuai dengan yang diinginkan perusahaan. Ketika pengendalian personel/cultural
diimplementasikan dengan cara yang salah, mereka akan dinilai tidak efektif dan mendorong
perilaku yang tidak diinginkan.

Gamesmanship
Gamesmanship digunakan untuk menunjukkan tindakan oleh karyawan untuk
meningkatkan indikator kinerja mereka tanpa menghasilkan pengaruh ekonomi yang positif
terhadap perusahaan.

Menciptakan Sumber Daya Slack

Slack mencakup konsumsi sumber daya perusahaan oleh pekerja yang melebihi apa yang
dibutuhkan yaitu konsumsi sumber daya oleh karyawan yang tidak dapat dibenarkan begitu
saja dalam hal kontribusinya terhadap tinjauan tujuan perusahaan. Kecenderungan untuk
menciptakan slack terkadang terjadi ketika pengendalian hasil yang ketat sedang digunakan,
ketika karyawan yang sebagian besar pada bagian manajemen dievaluasi apakah mereka
mencapai target anggaran atau tidak. Satu cara manajer untuk mempertahankan pengendalian
hasil agar tidak merugikan mereka adalah dengan menyepakati target yang dapat dicapai,
yaitu target yang sengaja direndahkan dibandingkan dengan perkiraan terbaik mereka untuk
masa yang akan datang.

Hal ini disebut dengan budget slack; slack yang melindungi manajer dari kemungkinan
yang tidak terduga dan meningkatkan ke-mungkinan terpenuhi target anggaran, sehingga
meningkatkan kemungkinan akan menerima evaluasi yang baik dan imbalan yang
berubungan dengan kinerja, Sisi positif, slack dapat mengurangi tegang dan tertekannya
manajer, menaikkan semangat perusahaan untuk berubah, dan menyediakan sumber daya
yang dapat digunakan untuk inovasi. Sisi negatifnya, slack menguburkan kinerja pokok yang
benar, sehingga mengubah keputusan berdasarkan informasi yang kurang jelas.

Memanipulasi Data

Memanipulasi data menimbulkan indikator pengendalian. Manipulasi data terdiri atas


dua bentuk dasar yaitu pemalsuan dan manajemen data. Pemalsuan melibat-kan pelaporan
data yang salah, dalam artian bahwa data diubah. Manajemen data melibatkan beberapa
tindakan yang diambil untuk mengubah hasil laporan. Manajemen data dapat dihasilkan baik
melalui cara akuntansi maupun cara operasional. Individu yang terlibat dalam akuntansi
manajemen data meliibatkan intervensi dalam proses pengukuran. Individu yang terlibat
dalam metode akuntansi manajemen data terkadang menyalahi kaidah akuntansi, tetapi sering
kali mereka menggunakan fleksibilitas baik yang ada dalam pemilihan metode akuntansi atau
penerapan metode tersebut, atau keduanya, untuk yang sering disebut mengelola pendapatan.
Metode operasiobal manajemen data melibatkan perubahan keputusan pelaksanaan. Untuk
mendorong pendapatan pada periode ini, katakana manajer dapat berusaha menunda
waktu pengeluaran kebijakan dan/atau berusaha meningkat-kan penjualan.

Metode ini memengaruhi ukuran dan/atau waktu arus kas maupun laporan pendapatan.
Manipulasi adalah masalah serius. Jika data dimanipulasi, tidak memungkinkan untuk
menentukan apakah perusahaan, entitas, atau karyawan telah bekerja dengan baik. Pengaruh
manipulasi juga dapat melebihi SPM karena manipulasi me-mengaruhi ketepatan sistem
informasi perusahaan. Dalam hal ini, kemampuan manajemen untuk membuat keputusan
yang tepat dan berdasarkan fakta akan terancam.

Oleh karena itu, walaupun berbagai macam metode manipulasi data itu legal, harganya
bisa mahal, karena dalam jangka panjang merugikan perusaha-an. Namun, beberapa skema
manipulasi data melibatkan penipuan. Krisis keuangan sekarang telah mendorong
para pengawas lebh jauh ke arah meningkatkan penyelidikan terhadap dugaan
penyimpangan. Sebagian besar reformasi peraturan dan legislative difokuskan pada peran dan
tanggung jawab manajemen dan dewan direksi dalam pelaporan keuangan, serta peran dan
tang-gung jawab dari auditor independen dlaam melakukan audit laporan keuangan mereka.

Penundaan Pekerjaan

Penundaan yang disebabkan pengendalian mungkin lebih besar, seperti yang timbul
dari persetujuan yang membutuhkan beberapa tanda tangan manajer dari berbagai tingkatan
dalam jenjang jabatan atau dari memo yang tak berujung melalui beberapa tingkatan jabatan
sebelum sesuatunya jelas. Dalam kondisi seperti ini, persetujuan yang dibutuhkan terkadang
menghambat pelaksanaan, sehingga menghambat pasar serta respon konsumen juga.
Jelasnya, ketika tindakan cepat merupakan hal yang penting, seperti pada beberapa pasar
yang bersaing ketat, penundaan keputusan bisa jadi cukup me-rugikan.

Penundaan pekerjaan yang disebabkan pengendalian bukanlah permasa-lahan yang


berdiri sendiri; penundaan tersebut dapat menyebabkan reaksi manajerial yang mungkin
merugikan, seperti gameplaying, atau reaksi yang merusak perilaku yang harus diperiksa oleh
pengendalian.

Perilaku Negatif

Ketika serangkaian pengendalian yang digunakan, pengendalian tersebut terkadang


menyebabkan efek negative terhadap perilaku, termasuk ketegangan pekerjaan, konflik,
frustrasi dan perlawanan. Perilaku negative mungkin disebabkan oleh banyak faktor: kondisi
ekonomi, struktur organisasi dan proses administrasi, baik secara terpisah maupun gabungan
faktor-faktor tersebut. Selain itu, tipe karyawan yang berbeda akan terpengaruh oleh faktor-
faktor tersebut secara berbeda pula.

Perilaku Negatif Yang Disebabkan Oleh Pengendalian Hasil

Pengendalian hasil dapat menyebabkan perilaku negative. Salah satu penyebab negative
muncul dari kurangnya komitmen karyawan terhadap target kinerja yang ditetapkan dalam
sistem pengendalian hasil. Komitmen yang terkadang rendah di-sebabkan oleh target yang
terlalu sulit. Perilaku negatif mungkin juga berasal dari permasalahan dalam
sistem pengukuran. Mendengar manajer yang mengeluh bahwa evaluasi kinerja mereka tidak
adil karena mereka memegang tanggung jawab untuk sesuatu yang tidak mereka kendalikan
itu sudah biasa.

Penyebab lain perilaku negative mungkin dikaitkan dnegan imbalan yang berhubungan
dengan SPM. Imbalan yang diterima tidak adil dan mungkin banyaknya bentuk hukuman,
cenderung menimbulkan perilaku negative. Bahkan penentuan target dan proses evaluasi
sendiri bias menimbulkan perilaku negative, khususnya ketika diterapkan pada gaya
kepemimpinan yang tidak sesitif dan tidak mendukung. Namun yang lebih mengkhawatirkan
adalah kerusakan sistem yang dapat menyebabkan sikap negative pada karyawan yang
kinerjanya bagus.

Perilaku Negatif Yang Ditimbulkan Dari Pengendalian Tindakan

Sebagian besar orang, khususnya para tenaga professional, bereaksi negative


terhadap penggunaan pengendalian tindakan. Kajian pratindakan dapat mem-buat frustasi
jika karyawan yang ditinjau tidak menganggap tinjauan tersebut memiliki tujuan
yang bermanfaat. Pengendalian tindakan juga dapat mengganggu karyawan golongan bawah.
Tidak mengherankan, hasilnya adalah tenaga kerja yang kehilangan motivasi dan marah,
serta tingginya tingkat penghianatan.
STUDI KASUS
Sunshine Fashion : Penipuan, Pencurian, dan Perilaku Menyimpang Antarkaryawan
Latar Balakang Perusahaan

==================================================================
======

Latar Belakang Perusahaan


Sunshine Fashion Co.Ltd. bertempat di Shenzhen merupakan joint-venture (usaha
patungan) Sino-Jepang yang didirikan tahun 1993. Menghasilkan sweter kasmir dan
kemudian berkembang menjadi pabrik dan pengecer yang terintergrasi dengan kegiatan yang
mencakup penyumberan bahan, pemintalan, pencelupan, desain, distribusi, pemasaran, dan
pengeceran. Sweter kasmir produksi Sunshine dianggap sebagai barang mewah dicina.
Persediaan
Pada awal tiap musim,kantor pusat akan menyiapkan persediaan dan kantor cabang
bertanggungjawab untuk mendistribusikan sweter ke-220 gerai pengecer dan untuk mengisi
kembali persediaan ditiap gerai sepanjang musim. Kantor pusat mengirimkan barang
kekantor cabang dengan pesawat dan terkadang dengan menggunakan jasa kurir. Kira-kira
3% barang menghilang selama proses transportasi.
Penjualan
Informasi mengenai persediaan dan penjualan dilaporkan secara manual kepada
kantor pusat. Sistem RFID/ERF Sunshine menyimpan informasi mnegenai inventaris pada
kantor cabang dan gerai pengecer, tetapi informasi tersebut harus di-input secara manual
oleh staf.
Dari 3% hilangnya barang saat proses transportasi dan masalah pencurian dan
penipuan yang dilakukan oleh karyawan pada tahun 2008 yang merugikan perusahaan
sebesar RMB10,5 juta yang berarti 5% dari total penjualan domesstik sunshine merupakan
kekurangan dari kantor pusat mengenai pencacatan informasi mengenai persediaan dan
penjualan yang masih dilakukan secara manual oleh staf. Manajer yang ingin berbuat curang
memanfaatkan ketidakmampuan kantor pusat untuk mengendalikan diskon dan persediaan
pada tingkat lokal. Kemudahan manajer dalam memanipulasi data seperti menunda tanggal
dimulainya masa promosi tanpa menginformasikannya kepada kantor pusat supaya mereka
dapat menjual sweter dengan harga asli dan mengantungi selisih harga antara harga jual
dengan harga diskon. Faktor lain yang mendukung perilaku penipuan di Sunshine adalah
perusahaan tidak memiliki mekanisme yang pada tempatnya untuk mengendalikan persediaan
pada level lokal.
Sistem ERP Sunshine tidak bisa memeperbarui informasi tentang persediaan secara
otomatis karena sistempenyimpanan informasi tersebut haruss diinput secara manula oleh
staf. Untuk melawan perilaku menyimpang para karyawan, presiden direktur sunshine secara
rutin mengunjungi pusat-pusat perbelanjaan juga gerai-gerai pengecer Sunshine untuk
membangun hubungan pribadi dengan banyak pusat perbelanjaan tersebut.
Selain itu perilaku negatif yang dilakukan oleh para karyawan dapat juga disebabkan
oleh pengendalian hasil yang mana muncul karena kurangnya komitmenkaryawan terhadap
target kinerja yang ditetapkan dalam sistem pengendalian hasil.
Yang menjadi penyebab utama dari penyimpangan perilaku oleh staf dan
antarkaryawan ialah perubahan perilaku dan pengendalian tindakan, para karyawan mungkin
memperhatikan manajer yang bertindak menyimpang eperti memanipulasi data penjualan dan
hal itu menjadikan contoh bagi para karyawan lain untuk melakukan hal yang sama. Selain
juga dapat karena perekrutan karyawan yang salah atau dari pelatihan yang tidak mencukupi
juga dari budaya yang kuat juga dapat menyebabkan perubahan perilaku sesseorang.
Kelemahan yang terdapat di perusahaan Sunshine ialah kurangnya teknologi dalam
menginput persediaan dan penjualan secara otomatis dan tepat, teknolgi yang digunakan
masih dilakukan secara manual oleh staf, kelemahan tersebut memicu karyawan dalam
bertindak negatif dan melakukan pencurian serta manipulasi data karena tidak adanya
pengawasan dan kebijakan yang ketat dari perusahaan.
Kelebihan pengendalian internal terkini di Sunshine ialah kunjungan secara rutin dari
presiden direktur Sunshine sendiri pada pusat-pusat perbelanjaan juga gerai-gerai pengecer
Sunshine diseluruh negeri untuk memperkuat merk dan membangun hubungan pribadi.
Untuk memperbaiki situasi kantor pusat mulai menentukan target penjualan untuk
manajer cabang setiap bulan juni berdasarkan pada lokasi manajer, ukuran luas dan sejarah
penjualan dari tempat pengecer, dan memberikan komisi akhir tahun kepada manajer cabang
yang dapat mencapai targetnya penjualannya. Di bawah sistem baru ini, manajer cabang
dapat menerima komisi yang sama tingginya dengan gaji tahunan mereka jika kinerja
penjualannya bagus. Dan hal itu diharapkan dapat memperbaiki dan mengurangi perilaku
menyimpang antarkaryawan.
Dalam pengukuran perbaikan untuk Sunshine seharusnya diawali saat melakukan
perekrutan karyawan baru, perusahaan harus membuat kebijakan yang ketat dan pelatihan
yang benar saat perekrutan, kemudian perusahaan harus memperbaiki teknologi yang mereka
gunakan agar tidak memberikan kesempatan kepada manajer maupun karyawan untuk
melakukan hal menyimpang. Memberikan kompensasi kepada karyawan yang bekerja
dengan baik serta giat juga dapat mencegah perilaku menyimpang

Das könnte Ihnen auch gefallen