Sie sind auf Seite 1von 20

PROSIDING ISBN:978-602-8047-99-9

SEMNAS ENTREPRENEURSHIP Juni 2014


Hal:275-294

Sampah Sebagai Bahan Baku


Pembuatan Batu Bata

Susatyo Adi Pramono1), Tri Watiningsih2),


Iwan Rustendi3)

1) 2) 3)
, , Fak. Teknik, Universitas Wijayakusuma
Purwokerto
Susatyoadhipramono@yahoo.com.id1),
tri_cadipa@yahoo.com2),
Iwan_rustendy@yahoo.co.id3)

Abstract-Trash is a solid substance or object that is not used or not used anymore in a
human activity and discarded. American public health experts to set limits, garbage
(waste) is something that is not used, not used, not liked, or something that is discarded,
which is derived from human activities, and does not happen by itself. From this
definition it is clear that the garbage is the result of a human activity that is discarded
because it was not useful. So that not all solid objects that are not used and disposed of
so-called junk, for example: natural objects, objects that are out of the earth as a result
of volcanic eruptions, forest trees fallen due to wind seized, and so on. The study was
conducted through experiments sewage treatment waste both organic and non-organic
waste except glass or metal objects as tutasam raw materials (brick rubbish) in the
manufacture of a variety of techniques and composition. Experimental method of choice
in this study because the method used will assist in the processing of waste trial against
brick making environmentally friendly waste. Based on the literature support the
appearance of brick production test results can be measured and observed how it can
waste treatment of waste can increase the economic value and apply TTG (Appropriate
Technology) which is one of the solutions to overcome the problem of waste

Keywords : Waste bin, brick, production , value economical , technology


appropriate , address the problem of waste

PENDAHULUAN penggunanaan dalam kehidupan sehari-


Sampah dalam kehidupan manusia hari terutama sampah an-organik yang
semakin lama semakin meningkat baik susah diurai ditanah diantaranya plastic
sampah organic maupun an-organik. yang sifatnya ringan, praktis, ekonomis
Peningkatan sampah ini terjadi karena dan dapat menggantikan fungsi dari
276 | Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:275-294

barang-barang lain. Sifat praktis dan Di Jawa Tengah khususnya


ekonomis ini menyebabkan plastik sering Purwokerto sampah organic maupun an-
dijadikan barang sekali pakai, sehingga organik berkembang sangat pesat, hal ini
semakin banyaknya penggunaan dapat dilihat dari banyaknya penggunaan
perlengkapan dari bahan plastik tersebut, peralatan dan berbagai bungkus baik
menyebabkan semakin banyak pula makanan maupun yang lainnya yang
sampah-sampah plastik. Hal inilah yang terbuat dari bahan an-organik seperti
menyebabkan jumlah sampah baik plastik. Oleh karena itu, sebagian dari
organic maupun an-organik meningkat masyarakat yang ada di dekat TPA
terus menerus dan menyebabkan masalah Purwokerto melihat prospek ini dapat
lingkungan yang serius. Sampah organic dijadikan lahan pekerjaan yang dapat
dapat dijadikan kompos tetapi sampah menghasilkan uang. Para pemulung mulai
an-organik merupakan salah satu faktor mengumpulkan sampah plastik atau
yang menyebabkan rusaknya lingkungan sampah an-organik kemudian menjualnya
hidup yang sampai saat ini masih tetap ke pengumpul yang selanjutnya
menjadi "PR" besar bagi bangsa pengumpul akan mengirimkan dan
Indonesia. Perlu waktu puluhan bahkan menjual sampah plastik tersebut ke
ratusan tahun untuk sampah an-organik pabrik daur ulang di luar kota untuk
agar benar-benar terurai secara alamiah. diolah kembali menjadi bahan baku
Namun yang menjadi persoalan adalah plastic . Tempat pengumpul sampah an-
dampak negatif sampah an-organik organik di Purwokerto, plastik yang
ternyata sebesar fungsinya, jika sampah- dikumpulkan langsung dikirim dalam
sampah tersebut dibiarkan begitu saja bentuk utuh tanpa diolah terlebih dahulu
akan menimbulkan bahaya yang sangat karena tidak bisa diolah ditempat tersebut.
besar.
Susatyo dkk - Sains| 277

Gambar 1. Sampah di TPA Gunung Tugel Puurwokerto


Jika sampah yang sudah diolah
(dihancurkan dalam bentuk cacahan) TINJAUAN PUSTAKA
akan jauh lebih mudah dalam hal Sampah adalah suatu bahan atau
pengepakan dan pengiriman. Selain itu, benda padat yang sudah tidak dipakai
nilai jualnya pun akan lebih tinggi dari atau tidak digunakan lagi dalam suatu
pada penjualan sampah plastik utuh. kegiatan manusia dan dibuang. Para ahli
Sampah plastik yang telah dicacah ini kesehatan masyarakat Amerika membuat
bisa didaur ulang menjadi bahan baku batasan, sampah (waste) adalah sesuatu
pembuatan plastic atau sebagai bahan yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak
campuran batu bata. Melihat data dan disenangi, atau sesuatu yang dibuang,
kenyataan yang ada dilapangan penulis yang berasal dari kegiatan manusia, dan
mencoba untuk merancang dan membuat tidak terjadi dengan sendirinya. Dari
mesin pencacah sampah dengan proses batasan ini jelas bahwa sampah adalah
pencacahan yang sederhana sehingga merupakan hasil suatu kegiatan manusia
dapat mengefisienkan dalam pengolahan yang dibuang karena sudah tidak berguna.
sampah di`banding didiamkan begitu saja Sehingga bukan semua benda padat yang
dalam bentuk utuh yang dirasakan tidak tidak digunakan dan dibuang disebut
efisien. Selain merancang dan membuat sampah, misalnya : benda-benda alam,
mesin pencacah sampah juga membuat benda-benda yang keluar dari bumi
batu bata dari sampah sebagai bentuk akibat gunung meletus, banjir,pohon di
kepedulian terhadap lingkungan hutan yang tumbang akibat angin rebut,
lingkungan hidup dapat ditekan sampai dan sebagainya.
pada tingkat yang terkecil.
278 | Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:275-294

konservasi lingkungan dengan mereduksi


Azwar (1983), menyebutkan, penggunaan batu bata merah yang dapat
sampah adalah sebagian dari sesuatu menyebabkan kerusakan terhadap
yang tidak dipakai, yang pada umumnya lingkungan dan lahan pertanian.
berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh Penggunaan batu bata dari limbah
manusia (termasuk kegiatan industry), sampah secara tidak langsung juga
tetapi yang bukan biologis (karena membantu keselamatan manusia dengan
Human Waste tidak termasuk mencegah pembuangan limbah organic
kedalamnya) dan umumnya bersifat padat maupun non-organik. Selanjutnya
(karena air bekas tidak termasuk pengolahan sampah organic dan non
didalamnya). Surat Keputusan Mentri organic menjadi batu bata sampah
Pekerjaan Umum Nomor. 184/KPS/1990 sebagai penggati batu bata merah (yang
tentang Pengesahan 18 Standart Konsep terbuat dari tanah liat) sehingga dapat
SNI bidang Pekerjaan Umum bahwa : dimanfaatkan sebagai material utama
Sampah adalah limbah yang terdiri dari pendukung dalam pembangunan properti,
zat organic dan non organic yang disamping akan menimbulkan kebersihan
dianggap tidak berguna lagi dan harus maka dengan pembuatan tutasam
dikelola/ diolah agar tidak semakin menambah nilai ekonomis
membahayakan lingkungan dan limbah. Tutasam adalah material
melindungi investasi pembangunan, pendukung utama yang ditambahkan
Dengan demikian, maka perlu adanya dalam pembangunan property untuk
pengelolaan dan pengolahan sampah mencukupi kebutuhan matrial yang
sehingga menjadi barang yang dapat diperlukan sehingga mampu menopang
dimanfaatkan secara ekonomis dan ramah bangunan dengan baik. Material tutasam
lingkungan, salah satunya adalah dengan dapat berupa bahan organik ataupun non-
membuat tutasam (batubata sampah). organik (mineral ) kecuali benda-benda
Batu bata sampah dianggap sebagai logam dan kaca. Teknologi Tepat Guna
teknologi berkelanjutan karena bertujuan adalah teknologi yang memiliki kriteria :
untuk konservasi lingkungan, 1. Ekonomis adalah sesuai dengan
keselamatan manusia, dan pemberi nilai kebutuhan dan mempertimbangkan
ekonomi. Penggunaan batu bata sampah skala prioritas.
sebagai bahan bangunan membantu
Susatyo dkk - Sains|279

2. Teknis adalah mudah diaplikasikan di Pengujian dilakukan untuk


lapangan. mengetahui fungsi dan mekanisme kerja
3. Ergonomis adalah mengikuti prinsip mesin pencacah sampah. Bahan uji
ergonomi. Sosial budaya mencakup berupa sampah kering dengan ketebalan
kebiasaan yang ada. 0,3 mm sampai 2 mm. Jika unjuk kerja
4. Hemat energi berarti memberikan mesin belum optimal dilakukan
kontribusi pada pengembangan modifikasi untuk penyempurnaan
berkelanjutan. komponen maupun unit prototipe.
5. Dan melindungi lingkungan berarti Parameter yang digunakan untuk
tidak memberikan dampak negatif mengevaluasinya adalah kapasitas,
pada lingkungan. ukuran cacahan, dan mekanisme kerja
TTG (Teknologi Tepat Guna) mesin.
pada manajemen/ pengelolaan sampah Konstruksi Mesin Pencacah Sampah
yang dirumuskan, selain didasarkan pada Plastik
6 kriteria TTG pada ergonomi total, Hasil rancang bangun mesin pencacah
perumusannya juga harus mengacu pada sampah terdiri dari 5 bagian utama yaitu
sustainability, siklus biogeokimiawi, dan rangka, unit masukan material, unit
daya dukung lingkungan. TTG pencacah, unit penyaluran hasil cacahan,
(Teknologi Tepat Guna) ini merupakan dan sistem penerusan daya. Sedangkan
salah satu solusi saja untuk mengatasi kebutuhan daya dihitung sesuai dengan
masalah sampah. beban yang ditimbulkan dari unit
Mesin pencacah Sampah pencacah. (Napitulu, 2009).
Pembuatan komponen mesin pencacah Rangka utama terbuat dari besi
sampah plastik dilakukan sesuai gambar siku 40mm x 40mm dan besi plat sebagai
kerja di bengkel Las Dirwan dengan landasan. Unit masukan material terbuat
menggunakan bahan standar yang banyak dari besi plat tebal 2 mm yang disatukan
dijual dipasar. Perakitan komponen dengan penutup unit pencacah dengan
dilakukan agar menjadi alat/mesin yang pengikatan yang dapat dilepas pasang
kompak dan dapat digunakan sesuai agar proses bongkar pasang dapat
dengan rancangan yang diinginkan. dilakukan dengan mudah. Unit pencacah
terdiri dari pisau putar dan pisau tetap.
280 | Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:275-294

Pisau putar terdiri dari 6 buah 170mm x 40mm x 10mm yang diikat
pisau cacah dengan ukuran 170mm x pada dudukan pisau dinding cover. Hasil
70mm x 8mm yang dipasang pada poros rancang bangun mesin pencacah sampah
penggerak menyatu dengan pelat dapat dilihat pada Gambar 2.1 dan
dudukan pisau putar. Pisau tetap terdiri komponennya dapat dilihat pada
dari 4 buah pisau cacah dengan ukuran

Gambar 2.1. Prototipe Sistem pencacah sampah


Perancangan dilakukan komponen pembuatan bata, tanah liat dibuatplastis,
per komponen dari keseluruhan unit kemudian dicetak dalam cetakan kayu
kemudian dilakukan perakitan. atau baja.Tanah hasil cetakan tersebut
Perancangan diakhiri dengan kemudian dikeringkan,selanjutnya
menghasilkan gambar disain berupa dibakar pada suhu yang tinggi.Material
gambar kerja yang terdiri dari: bata yang baik terdiri atas pasir (silika)
 Komponen unit masukan material dan tanah liat (alumina), yang dicampur
 Komponen unit pencacah plastik dalamperbandingan tertentu sehingga bila

 Komponen unit penyaluran hasil ditambahkan dengansedikit air menjadi

cacahan plastic bersifat plastis. Sifat plastis tersebut


sangat penting agar tanah dapat dicetak
 Sistem transmisi daya
dengan mudah, dikeringkan tanpa susut,
Batu bata Merah Secara Umum
retak-retak maupun melengkung.Jika
Bata merah dibuat dari tanah liat
terlalu banyak tanah liat (kurang pasir)
atau lempung dengan atau tanpa
akanmengakibatkan susutan bata menjadi
campuran bahan lain, yang dibakar pada
sangat besar selama proses pengeringan
suhu yang tinggi sehingga tidak hancur
lagi bila direndam air. Pada awal proses
Susatyo dkk - Sains|281

dan pembakaran, juga konstruksi tingkat tinggi/gedung, batu


menyebabkan bata menjadi retak dan bata berfungsi sebagai non-stuktural yang
melengkung. dimanfaatkan untuk dinding pembatas
Penambahan pasir dapat dan estetika tanpa memikul beban yang
menghilangkan pengaruh buruk tersebut, ada diatasnya. Pemanfaatan batu bata
tetapi jikapasir ditambahkan dalam dalam konstruksi baik non-struktural
jumlah terlalu banyak akan menyebabkan ataupun struktural perlu adanya
tidak adanya lekatan antar butiran dan peningkatan produk yang dihasilkan, baik
akibatnya bata menjadi getas dan lemas. dengan cara meningkatkan kualitas bahan
Di dalam campuran tersebut juga terdapat material batu bata sendiri (material dasar
sedikit kapur dalam Batu bata adalah lempung atau tanah liat yang digunakan)
bahan bangunan yang telah lama dikenal maupun penambahan dengan bahan lain.
dan dipakai oleh masyarakat baik di Salah satu cara yang dilakukan adalah
pedesaan maupun di perkotaan yang dengan mencampur material dasar batu
berfungsi untuk bahan bangunan bata menggunakan sampah baik organic
konstruksi.Hal ini dapat dilihat dari maupun an-organik yangmerupakan
banyaknya pabrik batu bata yang limbah rumah tangga dan industri.
dibangun masyarakat untuk memproduksi Standar Pengujian Kualitas Bata
batu bata.Penggunaan batu bata banyak Standar pengujian kualitas bata
digunakan untuk aplikasi teknik sipil diperlukan untukmenjamin kualitas bata
seperti dinding pada bangunan penganti memiliki kualitas yang
perumahan, bangunan gedung, pagar, baik.Adapun metode pengujian kualitas
saluran dan pondasi.Batu bata umumnya bata dapat dilakukan dengan
dalam konstruksi bangunan memiliki mempertimbangkan beberapa
fungsi sebagai bahan non-struktural, di parameterdiantaranya ukuran bata, daya
samping berfungsi sebagai struktural. serap air, temperature pembakaran, kuat
Sebagai fungsi struktural, batu bata tekan, serta kadar garam yang larut
dipakai sebagai penyangga atau pemikul danmembahayakan. Kelima parameter
beban yang ada diatasnya seperti pada tersebut dipilih karenaparameter-
konstruksi rumah sederhana dan parameter tersebut memiliki standar atau
pondasi.Sedangkan pada bangunan
282 | Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:275-294

kriteriayang dapat dijadikan P : persentase air yang terserap bata (%)


sebagai acuan. Wk: berat bata kering mutlak sebelum
Uji Serap Air direndam air (gr)
Bata merupakan material yang Wb : berat bata setelah direndam dalam
bersifat higroskopisartinya mudah air (gr)
menyerap air. Bata yang berkualitas
Temperatur Pembakaran Bata
tinggiakan memiliki daya serap yang
Kualitas batu bata, baik batu bata
rendah terhadap air dan kelembaban,
asli maupun batu batapengganti sangat
sebaliknya bata yang berkualitas rendah
dipengaruhi oleh suhu pembakarannya.
akanmemiliki daya serap yang tinggi
Temperatur berguna dalam
terhadap air dankelembapan. Umumnya
prosespengeringan bata sehingga
bata dianggap baik bila memiliki daya
diperoleh bata yang baik dan sempurna.
serap air kurangdari 20%. Untuk itu perlu
Dalam campuran tanah liat dan air
dilakukan uji daya serap air bata,sebagai
sebelum dibakar, di dalam strukturnya
berikut:
masih terdapat berbagai jenis air yaitu:
- tiga sampel bata
1. Air suspensi (percampuran air dengan
- timbangan digital
bahan dasar)
- benjana berisi air
2. Air antar partikel yang terjadi pada
- Sampel bata ditimbang dalam keadaan
waktu melumatkan bahan dasar
kering mutlak (Wk)
3. Air pori antar partikel setelah
- Bata kemudian direndam dalam air
pengkerutan
sampai semuapori terisi air (tidak ada
4. Air terabsorpsi secara kimia atau fisik
gelembung udara yang keluar).
partikel
- Bata yang telah direndam dalam air
5. Air kisi dalam struktur kristalnya
ditimbangkembali (Wb)
Air yang terabsopsi fisik hilang
- Besarnya serapan air dihitung sebagai
pada pemanasan 100 C, sedangkan air
berikut:
terabsorpsi kimia dalam bentuk H Oatau
P = Wb – Wk x 100% OH hilang pada temperatur 1000 C. Air
Wk
gugushidroksida mulai lepas pada suhu
600 C. Oleh karena itu batubata yang
Keterangan:
temperatur pembakarannya kurang dari
Susatyo dkk - Sains| 283

600°C akan mudah rapuh karena dan struktur bataakan bertambah kuat
gugus hidroksidanya belum lepasdalam kemudian permukaan butiranyang
proses pembakaran akan berdekatan akan saling menyatu
terjadipemampatan karena partikel- sepertiterillustrasi pada Gambar dibawah
partikel lempung akanmengelompok ini :
menjadi bahan padat, permukaan
bataakan menyusut, volume berkurang

Gbr 2.1. (a) Batu bata sebelum dibakar (b) Batu bata setelah dibakar
Secara umum semakin tinggi dan dengan menggunakan sekam,disamping
semakin lama proses pembakaran, maka temperaturnya dapat lebih tinggi
kualitas bata yang dihasilkan akan jugaadanya unsur karbon, sehingga bata
semakin baik.Temperatur yang menjadi keras.Informasi bahan bakar
idealuntuk pembakaran bahan-bahan yang digunakan pada bata aslipenting
keramik adalah 900 C,dimana pada untuk diketahui. Analisis terhadap batu
temperatur tersebut kristal silika bata asliperlu memperhatikan adanya
akanmeleleh secara efektif dan sisa-sisa arang bahanpembakar yang
mengalami rekristalisasisecara sempurna. sering kali masih menempel pada
Pada pembuatan bata temperature permukaan batu bata.
tersebut sulit dicapai, karena Berdasarkan pengalaman analisis
pembakarannyamenggunakan bahan yang dilakukandi laboratorium BKPB
bakar langsung tanpamenggunakan ruang dengan metode DTA(Differsial Thermal
tanur. Analisis), ditemukan temperature
Bahan bakar yang digunakan saat pembakaran bata berkisar antara 250-800
pembakaranbata dapat berupa kayu atau C.Berdasarkan keseluruhan uraianya di
sekam padi. Temperatur yang dapat atas makasebaiknya bata pengganti
dicapai pada pembakaran dibakar pada suhupembakaran antara
menggunakankayu lebih baik dibanding 600-800 C. Adapun peralatan
284 | Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:275-294

danprosesdur analisa suhu pembakaran - Cawan porselin


bata sebagai berikut : - Color chart
- DTA dengan suhu pembakaran - Penjepit besi
0-12000C - Spidol permanen

Gbr.2.2. Penempatan potongan sample bata pada cawan porselin


Prosedur uji: -Bata yang mulai mengalami perubahan
- Sampel bata dipotong menjadi bagian- warnamenunjukan kisaran temperatur
bagian kecil pembakarannya.
-Temperatur pembakaran yang akan
dilakukan ditulispada cawan porselin Uji Kuat Tekan Bata
misalnya 50, 100, 150, 200, 250,300, 350, Kuat tekan merupakan salah satu
400,450, 500, 550, 600, 650, 700, 750 parameter yang digunakan untuk
dan seterusnya mengetahui kekuatan atau
-Potongan bata diletakan pada cawan kemampuansuatu material atau benda
porselin,kemudian potongan bata diambil untuk menahan tekanan ataubeban.Nilai
dan diletakan padaruang alat DTA sesuai kuat tekan bata diperlukan
urutan suhu pembakaran padacawan untukmengetahui kekuatan maksimum
porselin dari suatu benda untukmenahan tekanan
-Potongan bata tersebut diambil satu atau beban hingga retak dan pecah.
persatu setiapkenaikan suhu 50 C. Kualitas bata biasanya ditunjukkan oleh
-Potongan bata tersebut diletakan besar kecilnyakuat tekan.Namun besar
kembali pada cawanporselin, kemudian kecilnya kuat tekan sangatdipengaruhi
perubahan warna pada potongan bata oleh suhu atau tingkat
dibandingkan dengan menggunakan color pembakaran,porositas dan bahan
chart. dasar.Rumus Kuat tekan:
Susatyo dkk - Sains| 285

C = P kg/cm2 memanjang sehingga beradapada titik


A
pusat sendi peluru pada plat baja atas.
Keterangan:
6. Plat baja diatur secara perlahan hingga
P : beban yang diterima/tekanan (kg)
menyentuhpermukaan ujung bata uji
A : luas penampang (cm )
secara merata.
Berdasarkan kuat tekannya
7. Jarum penunjuk pada manometer
(Anonim, 1964; 6), mutu bata merah
pengukur tekanandiatur dan dilakukan
dapat diklasifikasikan menjadi 3
pembacaan awal.
tingkat,yaitu:
8. Tekanan ditingkatkan sampai kondisi
1. Tingkat I mempunyai kuat tekan rata-
benda retak sampai pecah.
rata > 100kg/cm .
9. Hasil pembacaan manometer pada saat
2. Tingkat II mempunyai kuat tekan
terjadi retakan bata uji dicatat.
antara 80 – 100kg/cm .
10. Dibuat skesa bidang retak bata uji
3. Tingkat III mempunyai kuat tekan
setelah mengalamiretakan sampai pecah.
antara 60 – 80kg/cm .
Adapun metode uji kuat tekan batu bata
Densitas atau Kerapatan Batu Bata
sebagai berikut :
Densitas adalah massa atau berat
1. Sampel bata sebanyak tiga (3) ulangan
sampel yang terdapat dalam satu satuan
dengan ukuran5x5x5 cm atau sampel bata
volume. Densitas yang disyaratkan untuk
berbentuk silinder denganpanjang bata
digunakan adalah 1,60 gr/cm3-2,00
dua kali panjang diameternya, missal
gr/cm3. Persamaan yang digunakan
diameter bata 5 cm maka panjang sampel
dalam menghitung densitas atau
bata 10 cm.Sebelum dilakukan pengujian
kerapatan batu bata adalah :
bata disimpan dengantemperatur 20 C ± 2
C selama 5 sampai 6 hari.Permukaan Berat kering
D (density) = ----------------- (gr/cm3)
sampel bata bagian atas dan bawah
Volume
harusbenar-benar rata.
METODE PENELITIAN
2. Jangka sorong
Penelitian ini bersifat eksperimen,
3. Plat baja
dengan rancangan percobaan “One
4. UTM
GroupPretest-Posttest Design ”. Dalam
5. Sampel bata diletakan pada plat baja
penelitian ini variable bebas terdiri dari
bawah, sampel bata diatur pada posisi
286 | Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:275-294

persentase sampah dalam lempung dan material sampah an-organik yang berada
variabel tergantungnya yaitu kuat tekan, disekitar kita sedangkan material
daya serap air batubata dan kuat lekat tanahlempung berasal dari ”home
pasangan batu bata serta variasi industry” yang berasal dari desa karang
perlakuan sebanyak delapanperlakuan salam, kecamatan kedung bateng
dengan ulangan tiga kali. Penelitian Purwokerto. Kemudian dilanjutkan
dilakukan dalam skala dengan pengujian bahan. Setelah bahan
laboratoriumdengan membuat batu bata yang telah diuji memenuhi syarat
dengan komposisi lempung, sampah an- dilanjutkan dengan membuat batu bata
organik, air dan variasipersentase sampah melalui proses pembakaran. Setelah
an-organik dalam lempung sebesar; 0%, melakukan empat tahap pembakaran
10%, 20%, 30% dan40%. Pada tahap diatas, selanjutnya dilakukan proses
persiapan diawali dengan pengambilan pendinginan.
Susatyo dkk - Sains| 287

Mulai
Bagian alir penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

TAHAP PERTAMA PersiapanMaterialdan


PersiapanPeralatan

PengujianBahan

Pembuatan
BendaUji
Persentase limbah
sampah

Pembakaran
BendaUji
0% 10% 15% 20%

TAHAP 25% 30% 35%35% 40%


KEDUA
Uji Kualitas Batu Bata:
4KuatTekan
4 Daya Serap Air Bata
TAHAP 4 Berat Jenis
TIGA

Analisis Pengujian

data
(PRODUK)

Persaman-persamaan yang digunakan :


1. Serapan Air Bata (SNI 03-0691-1996)
Bata merah yang baik bila direndam dengan air tidak mengeluarkan gelembung yang
terlalu banyak serta tidak hancur bila direndam dengan air.
Perhitungan serapan air bata :
Persaman-persamaan yang digunakan :
288 | Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:275-294

Bata siap pakai

c = b- a × 100% ……………………………………..( 1 )
a
dimana :
a = berat kering (gram)
b = berat jenuh setelah direndam selam 24 jam (gram)
c = besarnya penyerapan air (%)

Gambar 3 : Pengujian Daya serap air bata


2. Kuat Tekan Bata ( ASTM / Vol. 04.05 / C - 67 ).
Pengujian kuat tekan dilakukan pada bata/batako utuh sesuai kondisi lapangan, guna
mengetahui kuat tekan material tersebut.
C = A(kg/cm2)……………...........................................( 2 )
P
Dimana :
C = Kuat Tekan Bata (kg/cm2)
P = Beban maksimum (kg)
A = Luas benda uji (cm2)
3. Densitas atau Kerapatan Batu Bata
Densitas adalah massa atau berat sampel yang terdapat dalam satu satuan volume.
Densitas yang disyaratkan untuk digunakan adalah 1,60 gr/cm3 – 2,00 gr/cm3.
Persamaan yang digunakan dalam menghitung densitas atau kerapatan batu bata
adalah :
D (density) = W (gr/cm3)
V
Keterangan :
D (density) = Berat Jenis (gr/cm3 )
W = Berat Kering (gr)
V = Volume
Susatyo dkk - Sains| 289

Gambar 5: Pengujian Kuat Lekat Bata


Metode penelitian yang akan digunakan dikaitkan dengan teori yang ada dan
meliputi empat tahap utama yaitu : penerapannya, sehingga selesai tahap
1. Tahap pertama, merupakan tahap ini akan menjadi data yang lengkap
eksperimen tentang pengolah limbah untuk tahap berikutnya yaitu
sampah menjadi batu bata, kajian merumuskan rancangan alat.
literatur baik kajian pustaka maupun 3. Tahap ke tiga, adalah untuk mericek
internet untuk menggali permasalahan hasil temuan yang diperoleh pada
yang ada. tahap satu dan dua dengan kegiatan
2. Tahap Kedua merupakan tahap sebagai berikut:
Perencanaan pembuatan mesin a. Mericek hasil temuan apakah
pencetak batu bata sampah, karena itu sudah sesuai dengan tujuan dari
keutamaan penelitian adalah untuk penelitian ini dan mengkaji
menghasilkan tutasam (batu bata kelemahan dan kelebihan dari batu
sampah), jika diolah secara nanual bata yang terbuat dari tanah liat.
akan dihasilkan kurang lebih 500 b. Menyimpulkan hasil temuan
tutasam/ hari, sehingga dapat dengan teori yang ada untuk
dikembangkan lagi untuk menjawab permasalahan yang ada.
memperbanyak hasil produksinya c. Merancang sebuah mesin pengolah
menjadi 50.000/ hari maka perlu sampah menjadi batu bata yang
perencanaan mesin pengolah limbah ramah lingkungan.
sampah menjadi tutasam (batu bata d. Membuat laporan sementara hasil
sampah) yang ramah lingkungan , penelitian
mengenai hal-hal yang ada dilapangan
290 | Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:275-294

4. Tahap keempat, adalah tahap akhir


yaitu dengan mengadakan seminar
terbatas dengan responden penelitian
untuk memastikan keabsahan hasil
penelitian. Dan dengan seminar
terbatas ini diharapkan juga diperoleh
masukan-masukan agar lebih sempurna
hasil penelitian yang dilakukan.Teknik
Gbr. Rancangan Mesin Pencacah
pengumpulan data yang digunakan
Sampah
adalah sebagai berikut:
Hasil Pengujian Mesin Pencacah
1. Eksperimen
Sampah
2. Studi Kepustakaan
Pengujian mesin pencacah
3. Dokumentasi.
sampah berupa uji fungsional yang
Dari teknik pengumpulan data
bertujuan untuk mengetahui apakah hasil
selanjutnya data ditelaah dan di reduksi
rancang bangun dapat berfungsi sesuai
sehingga memudahkan dalam analisis
dengan disain yang diharapkan. Jika
dan pengambilan keputusan.
tidak sesuai harus dilakukan modifikasi
ANALISA HASIL PENELITIAN
sampai menghasilkan unjuk kerja yang
Hasil Penelitian
baik. Setelah dilakukan pengujian pada
1. Mesin Pencacah Sampah
putaran motor (rpm) 1450 rpm dan
Mesin Pencacah sampah dirancang dan
putaran poros pencacah 363 rpm,
dibuat sendiri untuk memudahkan dalam
diperoleh hasil cacahan yang cukup baik
mencacah sampah sebagai campuran
yang dapat dilihat dari hasil plastik yang
batu bata sampah
tercacah mencapai 100% dan ukuran
cacahannya mencapai 10 -15mm.

Tabel 1. Data Proses Uji Coba Mesin Pencacah Sampah


uJI Jenis sampah Tebal Berat Waktu Berat sampah Produksi
plastic (mm) sampah untuk yang dicacah /jam (kg)
plastic (gr) mencacah (gr)
(menit)
1 Cup minuman 0,3 250 5 250 3

2 Cup minuman 0,5 980 3 980 13,8


Susatyo dkk - Sains| 291

3 Ember plastic 1,5 1100 2,5 1100 19,2

4 Ember plastic 2 800 2 800 21

5 Plastic bekas 0,2 250 3 250 1


snac/ kopi

Tabel 2 Hasil Uji Coba Mesin Pencacahan Sampah


Uji Jenis sampah plastik Gambar plastik dalam Gambar plastik dalam
keadaan utuh keadaan tercacah
1 Cup minuman dengan
ketebalan 0,3 mm

2 Cup minuman dengan


ketebalan 0,5 mm

3 Ember plastik dengan


ketebalan 1,5 mm

4 Ember plastik dengan


ketebalan 2 mm

5 Plastic bekas snac/ kopi

Dengan hasil cacahan sampah yang kecil- sebagai bahan baku pembuatan bata
kecil dapat untuk proses pengolahan merah dengan penambahan 10-30%
selanjutnya. Sampah yang telah tercacah sampah dalam lempung akan
oleh mesin dapat diolah kembali menjadi menghasilkan bata merah tingkat I
bahan baku pembuatan batu bata. dengan kuat tekan rata-rata diatas 100
Hasil Uji Kuat Tekan Bata kg/cm2. Sedangkan penambahan diatas
Hasil pengujian kuat tekan bata 40-50%% sampah dalam lempung akan
dengan variasi persentase sampah dalam menghasilkan bata merah tingkat III
lempung akan meningkatkan kuat tekan dengan kuat tekan rata-rata dibawah 80
bata yang ada. Pemanfaatan sampah kg/cm2.
292 | Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:275-294

Tabel 4: Hasil Rata-Rata Kuat Tekan Bata Pada Masing-masing Komposisi

Dimensi Hasil pengujian kuat tekan bata dengan komposisi sampah dalam
lempung
10% 20% 30% 40% 50%
P (cm) 19,5 19,5 19,5 19,5 19,5
L (cm) 9,5 9,5 9,5 9,5 9,5
T (cm) 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0
A (cm) 18,525 18,525 18,525 18,525 18,525
Pmax (kg) 23,445 19,368 19,368 8,155 4,485
C (kg/cm2) 127 105 105 44 24
air pada bata yang diijinkan adalah
Hasil yang didapat dari beberapa kurang dari 20 % dari berat keringnya.
variasi campuran menyimpulkan bahwa Dari tabel dan grafik hasil pengujian
sampah berpotensi sebagai bahan resapan air pada bata diatas, disimpulkan
campuran pembuatan batu bata dengan bahwa resapan air bata pada prosentase
nilai kekuatan yang memenuhi standar lebih besar atau sama dengan 20 %
peraturan bata merah sebagai bahan sampah dalam lempung mempunyai
bangunan. serapan air kurang dari 20 % berat
keringnya sehingga bata perlu direndam
Serapan Air Pada Bata dalam air beberapa waktu sebelum
Pengujian ini dimaksud untuk penggunaanya. Batu bata yang memiliki
mengetahui kemampuan bata dalam serapan air bata paling besar adalah bata
menyerap air pada masing-masing variasi dengan prosentase sampah sebesar 40%
persentase sampah dengan cara dengan penyerapan air 23,2 % berat
merendam pada bak yang berisi air. keringnya.
Menurut Tjokrodimulyo (1992) serapan

Tabel 5: Hasil Pengujian Resapan Air Bata


Berat (gram) Hasil pengujian resapan air bata dengan komposisi sampah dalam lempung
(kg/cm2)
10% 20% 30% 40% 50%
W asal 1078,5,1 1122,9 1028,9 1082,5 880
W Basah 1306,8 1307,1 1010,4 1184,5 1008,7
W kering 1091,1 1087,5 1228,8 961,4 1202,6
Penyerapan air (%) 19,8 20,2 21,6 23,2 19,2
sumber : Hasil Penelitian dan Perhitungan
Susatyo dkk - Sains| 293

KESIMPULAN & SARAN penelitian adalah untuk menghasilkan


Kesimpulan batu bata sampah, jika diolah secara
Berdasarkan hasil penelitian dan nanual akan dihasilkan kurang lebih
pembahasan diatas, dapat ditarik 500 tutasam/ hari, sehingga dapat
kesimpulan : dikembangkan lagi untuk
1. Mesin Pencacah sampah dengan hasil memperbanyak hasil produksinya
cacahan sampah yang kecil-kecil dapat menjadi 50.000/ hari maka perlu
untuk campuran batu bata sampah perencanaan mesin pengolah limbah
2. Kuat tekan bata merah tertinggi sampah menjadi tutasam (batu bata
(KelasI) terjadi pada penggunaan variasi sampah) yang ramah lingkungan ,
sampah dalam lempung antara 20-30% mengenai hal-hal yang ada dilapangan
dengan kuat tekan diatas 100 kg/cm2. dikaitkan dengan teori yang ada dan
3. Kuat tekan menurun dan lebih kecil penerapannya, sehingga selesai tahap
dari bata normal pada penggunaan variasi ini akan menjadi data yang lengkap
sampah dalam lempung diatas 30%. untuk tahap berikutnya yaitu
4. Sampah dapat digunakan sebagai merumuskan rancangan alat.
bahan baku tambahan pembuatan batu
bata dengan syarat sebelum pemakaian/ DAFTAR PUSTAKA
pemasangan bata berbahan sampah
Annual Books of ASTM Standards
tersebut memerlukan perendaman dalam Vol.04.05, (1996)..Philadelpia
ASTM .Standar Nasional
air.
Indonesia 03-0691-1996 : Bata
Saran Beton. Dewan Standarisasi
Nasional.
1. Proses pencampuran bahan (sampah
dengan lempung) disarankan Aswar A., 1975, Pengantar Ilmu
Kesehatan Lingkungan, Mutiara,
menggunakan mesin, hal ini untuk
Jakarta.
menghemat waktu dan biaya.
Braja M. Das, Mekanika Tanah (Prinsip
2. Penelitian lanjutan untuk pemanfaatan
Rekayasa Geoteknis), Penerbit
sampah adalah dengan membuat Erlangga. 1991.
mesin pencetak batu bata (Tahun II)
Browsing Internet Multimedia, 2013 .
merupakan tahap Perencanaan
Danusaputro, St.M., 1981, Hukum
pembuatan mesin pencetak batu bata
Lingkungan I Umum, Penerbit
sampah, karena itu keutamaan Bina Cipta, Bandung.
294 | Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:275-294

Daroyni, S. Longsornya TPA


Bantar Gebang,
BuruknyaManajemenSampah,
DKI Jakarta, Rakyat
SelaluDikorbankan, 2006.

Gunawan, T, dan Sudarmadji, 1997,


Dasar-dasar Ekologi (handout),
Program Pascasarjana, UGM,
Yogyakarta.

Hary Cristady Hardiyatmo, Mekanika


Tanah I, 1991.

Das könnte Ihnen auch gefallen