Sie sind auf Seite 1von 33

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA Sdr.L DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


GANGGUAN PROSES PIKIR
DI RUANG 23 PSIKIATRI RSUD dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Profesi Keperawatan Departemen Keperawatan


Jiwa

Oleh :
ANNISA’ ZUHROH
NIM: 201810461011005
KELOMPOK 11

PROGRAM STUDY PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA


PADA Sdr.L DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
GANGGUAN PROSES PIKIR
DI RUANG 23 PSIKIATRI RSUD dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Disusu nUntuk Memenuhi Tugas Profesi Keperawatan Departemen Keperawatan


Jiwa

Oleh :
ANNISA’ ZUHROH
NIM: 201810461011005
KELOMPOK 11

Telah diperiksa kelengkapannya pada:


Hari :
Tanggal :

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

M. Rosyidul ‘Ibad S.Kep.,Ns.,M.Kep. Wachid Abdillah S.ST


NIP UMM : 151203101987 NIP. 198005142008011013

Mengetahui,
Kepala Ruangan

Rus Yuliati, S.Kep, Ns


NIP : 196207281986032005
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA

RUANG RAWAT : 23 Psikiatri TANGGAL DIRAWAT: 19-10-2018

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Sdr. L(L) Tgl Pengkajian :29-10- 2018/10.00
Umur :26 tahun RM No. :11411xxx
Alamat :Sumber putih
Pekerjaan : tidak bekerja
Informan :Pasien, Keluarga dan rekam medik

II. ALASAN MASUK


Data Primer :
Klien mengatakan tidak pulang kerumah selama 2 minggu
Data Sekunder:
Keluarga klien mengatakan bahwa dirumah klien sering marah-marah dan
ngomong sendiri
Rekam Medik:
Gelisah dan marah-marah

III. FAKTOR PRESIPITASI/ RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Menurut keluarga klien beberapa bulan ini klien tidak memiliki pekerjaan
sehingga klien tampak menyendiri dan ± 1 bulan ini keluarga mengatakan
bahwa klien mengungkit kejadian yang pernah dialami terdahulu yaitu
dibohongi saudara ayahnya sehingga klien merasa marah dan jengkel.
Beberapa minggu terakhir klien sering marah-marah sampai membanting
barang-barang dirumah, sehingga klien dibawa ke kyai oleh keluarga namun
tidak ada perubahan. Sampai akhirnya ibu klien membaw klien ke RS pada
tanggal 26-10-2018 masuk ke IGD dengan diagnosa medis skizoafektif tipe
maniknkemudian dibawa keruang 23 psikiatri.
IV. FAKTOR PREDISPOSISI
 RIWAYAT PENYAKIT LALU
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? ya tidak
2. Pengobatan sebelumnya Berhasil Kurang Berhasil
Tidak Berhasil
3. Pernah mengalami penyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)
ya tidak
Klien mengatakan pernah jatuh dari pohon kelapa sewaktu di pondok,
untuk pengobatannya keluarga tidak mengetahui secara detail tetapi
pihak pondok mengatakan membawa klien ke dokter.
 RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Jenis Pelaku Usia Korban Usia saksi usia
1. Aniaya fisik
2. Aniaya seksual
3. Penolakan
4. Kekerasan dalam keluarga
5. Tindakan kriminal

Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

6. Pengalaman masa lalu lain yang tidak menyenangkan (bio, psiko, sosio,
kultural, spiritual):
Keluarga klien mengatakan klien pernah mempunyai usaha bengkel tetapi
klien dibohongi saudara ayahnya sehingga mengalami kebangkrutan

7. Kesan Kepribadian klien : extrovert introvert lain-lain:


Menurut keluarga klien adalah sosok orang yang sering cerita terutama
dengan saudaranya yaitu bu dhenya.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


1. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa? ya
tidak
Keterangan : keluarga klien mengatakan tidak ada keluarga lain yang
mengalami gangguan jiwa
Masalah keperawatan :
V. STATUS MENTAL
1.Penampilan
tidak rapi penggunaan pakaian tidak sesuai
Cara berpakaian tidakseperti biasanya
Jelaskan:
Penampilan fisik: Rambut klien tampak rapi dan bersih, wajah bersih
namun nampak sedikit kusam, leher cukup bersih,
telinga tidak adanya kotoran, gigi merata dan tampak
tidak bersih, kulit nampak bersih bewarna sawo
matang dan lembab, kuku pendek dan bersih, kaki
sedikit pecah-pecah
Penampilan Pakaian: Klien menggunakan pakaian tidak sesuai,
pemasangan tali tidak sesuai, lengan baju dan celana
dilipat-lipat, pakaian tampak tidak rapi, dan
memakai topi
Masalah Keperawatan : defisit perawatan diri : berpakaian

2.Kesadaran
 Kwantitatif/ penurunan kesadaran
compos mentis apatis/ sedasi
somnolensia
sopor subkoma koma

 Kwalitatif
tidak berubah berubah
meninggi gangguan tidur: insomnia
hipnosa disosiasi: sebutkan________________

Jelaskan :
Secara kuantitatif kesadaran pasien composmentis GCS 456.
Secara kuantitatif
 Relasi : Saat diajak berbicara kontak mata kurang dan melihat
kearah yang lain, namun saat diberikan pertanyaan klien masih
bisa menjawab walaupun jawaban dari klien sering tidak
berhubungan
 Limitasi : klien tampak modar-mandir dengan menyanyi dengan
suara yang keras
 Realitas : Isi pikir klien berdasarkan wahamnya yang selalu
bilang dirinya adalah nabi
Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir

3. Orientasi
waktu tempat orang
Jelaskan :klien saat pengkajian tanggal 22 Oktoberklien bisa diajak
komunikasi
P : “ asslamualaikum mas, kalau boleh tahu nama mas siapa?”
K : “Luqman”
P : “ kenapa mas bisa dibawa kesini?
K : “ jalan-jalan mbak, ibu saya yang membawa saya kesini”
P : “ Sekarang mas tahu ini mas dimana?”
K : “ Di Rumah Sakit”
P : “mas ini pagi atau sore?”
K : “masih pagi ini”
P :” kalau boleh tahu sekarang tahun berapa ya mas?”
K : “tahun 2018”
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

4. Aktivitas Motorik/ Psikomotor


Kelambatan:
hipokinesia, hipoaktivitas sub stupor katatonik
katalepsi flexibilitas serea

Peningkatan:
hiperkinesia, hiperaktivitas gaduh gelisah
katatonik
TIK grimace tremor
gagap
stereotipi mannarism katalepsi
akhopraxia
command automatism atomatisma nagativisme
reaksi konversi verbigerasi berjalan
kaku/ rigit kompulsif
lain-2 sebutkan
5.Afek/ Emosi
adequat tumpul dangkal/ datar labil
inadequat anhedonia marasa kesepian
eforia
ambivalen apati marah
depresif/sedih cemas: ringan sedang
berat
panik
Penjelasan : klien terlihat memiliki gerakan atau aktivitas yang berlebih,
mondar-mandir di ruanga, dan emosi inadequat karena mood klien
mudah berubah terkadang merasa senang ataupun marah.

6. Persepsi
halusinasi ilusi
depersonalisasi derealisasi

Macam Halusinasi
pendengaran penglihatan perabaan
pengecapan penghidu/ pembauan lain-lain,
sebutkan.

Jelaskan : klien terlihat bicara sendiri dan ketika ditanya perawat klien
mengatakan bicara dengan makhluk ghaib dan mengatakan bahwa
makhluk tersebut adalah penganutnya. Waktu diobservasi klien sering
terlihat berbicara sendiri waktu pasien sendirian.
Masalah keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori
7.Proses Pikir
 Arus Pikir
koheren inkoheren asosiasi longgar
fligt of ideas blocking pengulangan pembicaraan/
persevarasi
tangensial sirkumstansiality logorea
neologisme bicara lambat bicara cepat
irelevansi
main kata-kata afasi
assosiasi bunyi lain2 sebutkan.
Jelaskan :Saat dilakukan pengkajian klien menjawab pertanyaan
sering berganti topik misalnya klien pernah bekerja sebagai cleaning
service di sebuah tempat makan, sebagai juru masak serta pernah
bekerja menjadi guru bahasa inggris di tempat dia dipondokkan.
Masalah keperawatan :gangguan proses pikir
 Isi Pikir
obsesif ekstasi fantasi
phobia ideas of reference
pikiranmagis
alienasi isolaso sosial rendah diri
preokupasi pesimisme ide aneh
waham: sebutkan jenisnya
agama somatik, hipokondrik kebesaran
curiga
nihilistik sisip pikir siar pikir
Miskin isi pikir kontrol pikir kejaran
dosa

Jelaskan :Pada saat pengkajian klien mengatakan klien adalah seorang


nabi.
Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir
 Bentuk Pikir
realistik nonrealistik
autistik dereistikoses Pikir

8.Memori
gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat
jangka pendek
gangguan daya ingat saat ini amnesia, sebutkan
paramnesia, sebutkan jenisnya gangguan daya ingat
menengah
hipermnesia, sebutkan

Gangguan daya ingat jangka panjang


P: “mas masih ingat tahun berapa lahirnya?”
K: “saya lahir tahun 1992 mbak”
P: “kalau umur mas ingat berapa?”
K: “ iya mbak umur saya 26 tahun”
Keterangan: pasien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka panjang

Gangguan daya ingat jangka pendek


P: “ mas masih ingat sama saya, nama saya siapa?”
K: “ tidak”
Keterangan: ada gangguan daya ingat jangka pendek

Gangguan daya ingat saat ini


P: “mas tadi pagi sudah minum obat?”
K: “sudah mbak”
P: “nah tadi mas minum obat jam berapa?”
K: “ jam 09.00 mbak”
Keterangan : Tidak gangguann daya ingat saat ini
Masalah keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

9.Tingkat Konsentrasi dan Berhitung


mudah beralih tidak mampu berkonsentrasi tidak
mampu berhitung sederhana
Jelaskan : Pasien mampu berhitung dengan baik namun mudah beralih

10. Kemampuan Penilaian


gangguan ringan gangguan bermakna
Keterangan
P: “mas biasanya makan dulu atau cuci tangan dulu?”
K: “ cuci tangan dulu”
P : “Kenapa mas makan dulu?”
K : “ yah karena tangannya biar bersih mbak”
Masalah keperawatan :tidak ada masalah keperawatan

11. Daya Tilik Diri/ Insight


mengingkari penyakit yang diderita menyalahkan hal-hal
diluar dirinya
Jelaskan
P : “mas mengerti tidak mas ini kenapa dibawa kesini?”
K : “ jalan-jalan mbak”
P : “mas sekarang sakit apa?”
K : “ saya tidak sakit mbak”
Masalah keperawatan : ketidakefektifan penyangkalan

12. Interaksi selama Wawancara


bermusuhan tidak kooperatif mudah
tersinggung
kontak mata kurang defensif curiga

Jelaskan : Saat dilakukan pengkajian klien kooperatif tapi klien lebih


sering melihat kearah lain
Masalah keperawatan : hambatan interaksi sosial

VI. FISIK
1. Keadaan umum : Kesadaran Compos Mentis dengan GCS 456
Tanda vital : TD:110/70 N:84x/ menit S:36°C P:19x/
menit
2. Ukur : TB: --cm BB:-- kg turun
naik
3. Keluhan fisik: tidak ya
jelaskan...............................
4. Pemeriksaan fisik:

Kepala
Bentuk/Kesimetrisan Bentuk normochepal, simetris
Posisi dan kontrok kepala Posisi paten, normal, kontrol kepala
baik
Kulit kepala Rambut tampak rapi, tidak ada nyeri
tekan, masa (-).
Leher
Bentuk Normal
Trakea/Tiroid Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid,
tidak ada pembesaran vena jugularis,
tidak ada deviasi trakea, tidak ada nyeri
tekan
Mata
Letak/Kesimetrisan Mata kanan dan kiri posisi
simetris/sejajar,
Letak, gerakan, warna kelopak mata Simetris kanan dan kiri, gerakan
kelopak mata aktif dapat berkedip,
kelopak mata normal.
Konjungtiva/sklera Merah muda, tidak anemis
Pupil Isokor
Telinga
Kebersihan/Kotoran/Bau Fungsi telinga normal. Keadaan telinga
bersih
Letak pinna Sejajar dengan sudut mata.
Kanal Dalam batas normal
Pendengaran Dalam batas normal
Hidung
Letak dan ukuran Letak paten, ukuran normal tidak ada
pembesaran,
Anterior Vestibula Bersih, tidak ada benjolan.
Mulut
Warna/tekstur/lesi bibir Gigi tampak kuning
Membran mukosa/gusi Bibir tampak kering
Lidah Lidah berwarna merah muda.
Dada
Ukuran/bentuk/kesimetrisan/gerakan Pergerakan dada simetrisdan maksimal
perkembangan payudara
Paru-paru
Jumlah/Irama/Kedalaman/Kualitas/ Tidak terkaji
Karakteristik
Vokal Vremitus Tidak terjaki
Perkusi area paru Tidak terjaki
Auskultasi : Intensitas, pola, Tidak terkaji
kualitas, durasi suara nafas
Jantung
Inspeksi : ukuran dan kesimetrisan Tidak tampak adanya benjolan, dan
dada, apikal impuls lesi.
Palpasi : apikal impuls, capilarry Tidak terkaji
refill pada dahi atau ujung jari
tangan/kaki
Auskultasi suara jantung : kualitas, Tidak terkaji
intensitas, kecepatan dan irama
Abdomen
Inspeksi : bentuk/ukuran/tonus Bentuk datar, teraba lunak, , tidak
terdapat lesi,
Anus
Inspeksi kerapatan/ kulit anus/ Tidak terkaji
lipatan bokong
Reflek anus Tidak terkaji
Punggung
Inspeksi lengkungan & kesimetrisan Tulang belakang simetris, teraba paten,
tulang belakang tidak tampak kelainan
Pergerakan tulang belakang Aktif
Ekstremitas
Ekstremitas atas dan bawah Tidak terkaji
Kulit
Warna/Tekstur Kecoklatan (sawo matang), kulit elastic
dan lembab, kulit lembab
Kulit pada telapak kaki pecah-pecah
Suhu/Turgor/Edema 36°C

5. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Konsep Diri
a. Citra tubuh:klien mengatakan bahwa dia menyukai semua bagian
tubuh
b. Identitas : klien mengatakan di rumah sakit ini dirinya adalah
sebagai pasien
c. Peran : pasien mengatakan kegiatan di RS ini adalah makan,
minum obat teratur, tidur dan jalan-jalan
d. Ideal diri: klien mengatakan ingin segera sembuh dan pulang
e. Harga diri: tidak ada masalah harga diri karena peran dan ideal
diri sesuai dengan harapan
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
2. Genogram

Keterangan:

: Laki-laki : Meninggal

: Perempuan - - - : Tinggal serumah

: Klien : cerai
Penjelasan : klien merupakan merupakan anak kedua dari dua bersaudara,
ayah dan ibu klien sudah pisah sejak klien berusia 2,5 tahun dan ayahnya
menikah lagi. Sekarang klien tinggal bersama ibu, kakak dan budhenya.
Keluarga klien mengatakan klien lebih dekat dan penurut pada bu dhenya
dibandingankan dengan ibu kandungnya karena ibunya pernah bekerja
menjadi TKW sehingga klien merasa ditinggal dan menjadi tidak begitu
akrab dengan ibunya.

3. Hubungan Sosial
a. Hubungan terdekat :
klien mengatakan hubungan terdekatnya adalah dengan saudaranya
b. Peran serta dalam kelompok/ masyarakat:
Klien mengatakan mengikuti kegiatan yang diadakan di masyarakat
seperti pengajian.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien tidak ada hambatan dalam berhubungan
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
4. Spiritual dan kultural
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan beragama islam
b. Konflik nilai/ keyakinan/ budaya
Klien mengatakan tidak ada masalah dalam nilai dan budayanya
c. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan sebelum sakit klien melaksanakan sholat 5 waktu
tetapi setelah sakit shalatnya kadang bolong.
Masalah keperawatan:distres spiritual

7. AKTIVITAS SEHARI-HARI (ADL)


1. Makan
Bantuan minimal Sebagian
Bantuan total

2. BAB/BAK
Bantuan minimal Sebagian
Bantuan total

3. Mandi
Bantuan minimal Sebagian
Bantuan total

4. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal Sebagian
Bantuan total

5. Istirahat dan tidur


Tidur siang lama : 10.00 s/d 13.00 = 3 Jam
Tidur malam lama :22.00s/d 04,00
Aktivitas sebelum / sesudah tidur :
6. Penggunaan obat
Bantuan minimal Sebagian
Bantuan total

7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan Lanjutan Ya
Tidak
Sistem pendukung Ya
Tidak

8. Aktivitas di dalam rumah


Mempersiapkan makanan Ya
Tidak
Menjaga kerapihan rumah Ya
Tidak
Mencuci pakaian Ya
Tidak
Pengaturan keuangan Ya
Tidak
9. Aktivitas di luar rumah
Belanja Ya Tidak
Transportasi Ya Tidak
Lain-lain Ya Tidak
Jelaskan : Pasien mampu melakukan belanja maupun transportasi
secara mandiri

Masalah keperawatan :tidak ada masalah keperawatan

8. MEKANISME KOPING
Adatif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum Alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi berlebih
Teknik relokasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olah raga Mencederai diri
Lainnya ...................... Lainnya

Jelaskan :ketika klien mengalami masalah klien berbicara atau bercerita


kepada saudaranya akan tetapi klien juga terkadang marah-marah dan
ngomel-ngomel sendiri dan kadang sampai membanting barang.
Masalah keperawatan : Ketidakefektifan Koping Individu

9. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok, uraikan
Keluarga klien mengatakan ibunya setelah mengantar klien ke RS tidak
pernah menjenguk klien
Masalah berhubungan dengan lingkungan, uraikan
Keluarga klien mengatakan bahwa pada lingkungan klien merupakan
orang yang suka bersosialisasi semisal mengikuti pengajian
Masalah dengan pendidikan, uraikan
Keluarga pasien mengatakan pasien sekolah hanya sampai kelas 2 smk
karena klien menolak untuk melanjutkan dan memilih untuk pergi ke
pondok
Masalah dengan pekerjaan, uraikan
Keluarga klien mengatakan klien pernah memiliki bengkel tetapi pernah
dbohongi saudara ayahnya sehingga usahanya bangkut
Masalah dengan ekonomi, uraikan
Keluarga klien mengatakan tidak ada masalah mengenai ekonomi
Masalah dengan pelayanan kesehatan, uraikan
Keluarga klien mengatakan selama ini tidak mengalami permasalahan
dengan pelayanan kesehatan

10. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


Penyakit jiwa Sistem pendukung
Faktor presiptasi Penyakit fisik
Koping Obat-obatan
Lainnya
Masalah keperawatan : defisiensi pengetahuan

11. ASPEK MEDIK


1. Diagnosa medik : skizoafektif tipe manik
2. Terapi medik :
Tanggal Terapi/Obat Dosis
29-10-2018 - depakote 2x2mg
- Thihexiphenidil 2x2mg
i. –Risperidone 2x2mg
30-10-2018 - depakote 250mg
- Thihexiphenidil 2x2mg
ii. –Risperidone 2x2mg
24-10-2018 - Clozapine 2x25mg
- Thihexiphenidil 2x2mg

12. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Gangguan proses pikir
2. Gangguan Persepsi Sensory
3. Defisit perawatan diri: berpakaian
4. Ketidakefektifan penyangkalan
5. Distres spiritual
6. Ketidakefektifan koping individu
7. Defisiensi pengetahuan

13. ANALISA DATA


No. DATA MASALAH
1 Data Subjektif
- Klien mengatakan bahwa dirinya adalah nabi Gangguan
- Klien mengatakan sering berbicara dengan proses pikir
makhluk ghaib
- Klien mengatakan makhluk ghaib itu adalah
penganutnya
- Klien mengatakan pernah menjadi juru masak di
rumah makan tempat ia bekerja
- Klien pernah mengatakan pernah menjadi guru
bahasa inggris di tempat ia dipondokkan
Data Objektif
- Arus pikir inkoheren
- Bentuk pikir nonrealistik
- Ketika berbicara klien terkadang tidak
nyambung
- Pembicaraan klien cenderung berulang-ulang
- Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan

2 Data Subjektif
- Klien mengatakan sering berbicara dengan
makhluk ghaib
- Klien mengatakan makhluk ghaib itu muncul saat Gangguan
klien sendirian persepsi sensori
Data Objektif
- Klien terlihat berbicara sendiri
- Klien tampak hiperaktifitas
3 Data Sujektif
- klien mengatakan jarang mengganti baju
- klien mengatakan bingung cara mengenakan baju
Defisit
yang benar yang didapat dari RS
perawatan
Data Objektif
diri:berpakaian
- Baju tampak tidak rapi
- Tali baju tidak sesuai
- Lengan pakaian dan celana dilipat-lipat
14. POHON MASALAH

Ketidakefektifan penyangkalan,
Defisit perawatan diri, effect
Distres spiritual

Gangguan proses pikir Core Problem

Gangguan persepsi sensori

Ketidakefektifan koping Etiologi /Causa

Faktor Predisposisi : Faktor Presipitasi :


- Sosial : tidak memiliki
- Bio: klien pernah jatuh dari
pekerjaan
pohon kelapa
- Psiko : kurangnya dukungan
- Psiko: ditinggalkan ayah,
dari ibu
ditinggal ibunya menjadi TKW
15.
-

16. DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan proses pikir
2. Gangguan presepsi sensori
3. Defisit perawatan diri: berpakaian

Malang, 30 Oktober 2018


Mahasiswa

ANNISA’ ZUHROH
NIM: 201810461011005
STRATEGI PELAKSANAAN KEPERAWATAN JIWA/
INTERVENSI KEPERAWATAN JIWA
Diagnosa :Gangguan Presepsi Sensori

No SP 1 PASIEN SP 1 KELUARGA
1. SP 1 SP 1
1. Melakukan membina hubungan 1. Membina hubungan saling
saling percaya dengan klien percaya dengan keluarga
2. Menanyakan tentang perasaan klien
klien 2. Mendiskusikan masalah yang
3. Mengidentifikasi halusinasi yang dirasakan dalam merawat
dialami klien meliputi (jenis, isi, klien
waktu, frekuensi dan respon) 3. Menjelaskan pengertian,
4. Menjelaskan pada klien cara- tanda gejala halusinasi dan
cara mengontrol halusinasi yaitu jenis halusinasi yang dialami
menghardik suara, minum obat klien
secara teratur, bercakap cakap 4. Menjelaskan cara-cara
bersama orang lain dan melatih merawat klien halusinasi
klien dengan melakukan
aktivitas terjadwal
5. Melatih klien dengan cara
mengontrol halusinasi dengan
cara yang pertama yaitu
menghardik
6. Memberikan kesempatan kepada
klien untuk melakukan cara yang
sudah diajarkan
7. Mengingatkan klien untuk
memasukkan kegiatan dalam
buku kegiatan
2. SP 2 SP 2
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan 1. Melatih keluarga
harian pasien mempraktekkan cara
2. Melatih pasien mengendalikan merawat pasien dengan
halusinasi dengan minum obat halusinasi
secara teratur 2. Melatih keluarga
3. Memberikan pendidikan melakukan cara merawat
kesehatan tentang penggunnaan langsung pasien
obat secara teratur
4. Menganjurkan pasien
memasukan dalam jadwal
kegiatan harian

3. SP 3 SP 3
1. Mengevaluasi ke jadwal harian 1. Membantu keluarga
2. Melatih pasien mengendalikan membuat jadwal aktivitas
halusinasi dengan cara di rumahtermasuk minum
bercakap-cakap dengan orang obat (dischange planning)
lain. 2. Menjelaskan follow up
3. Menganjurkan kepada klien agar pasien setelah pulang
memasukan kegiatan ke jadwal
kegiatan harian klien.

4. SP 4
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan
harian pasien
2. Melatih pasien mengendalikan
halusinasi dengan membaut
kegiatan-kegiatan klien secara
terjadwal.
3. Menganjurkan pasien
memasukan dalam jadwal
kegiatan harian
STRATEGI PELAKSANAAN KEPERAWATAN JIWA/
INTERVENSI KEPERAWATAN JIWA
Diagnosa :Gangguan Proses Pikir

No SP 1 PASIEN SP 1 KELUARGA
1. SP 1 SP 1
1. Melakukan membina hubungan 1. Melakukan membina
saling percaya dengan klien hubungan saling percaya
2. Membantu orientasi realita dengan klieN
3. Mendiskusikan kebutuhan yang 2. Menjelaskan masalah yang
tidak terpenuhi dirasakan keluarga dalam
4. Membantu pasien memenuhi merawat pasien
kebutuhannya 3. Menjelaskan pengertian tanda
5. Membantu pasien dan gejala pikiran, dan jenis
memasukkannya kedalam jadwal pikiran yang dialami pasien ,
harian serta proses terjadinya
4. Menjelaskan cara merawat
pasien dengan gangguan
proses pikir
2. SP 2 SP 1
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian 1. Melatih keluarga
2. Mendiskusikan tentang kemampuan mempraktekkan cara merawat
yang dimiliki pasien dengan GPP
3. Melatih kemampuan yang dimiliki 2. Melatih keluarga melakukan
cara merawat langsung pasien
GPP

3. SP 3 SP 3
1. Mengevaluasi kegiatan harian pasien 1. Membantu keluarga membuat
2. Memberikan pendidikan kesehatan jadwal aktivitas di
tentang penggunaan obat secara rumahtermasuk minum obat
teratur (dischange planning)
3. Menganjurkan pasien memasukkan 2. Menjelaskan follow up
dalam jadwal kegiatan harian pasien
setelah pulang
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
GANGGUAN PROSES PIKIR
KEPERAWATAN JIWA
Pasien : Sdr.L Ruang : 23 Psikiatri No.RM : 11411xxx

No. Tgl/jam Implementasi Evaluasi


Dx
1 30/10/18 SP 1 S:
10.00 1. Membina hubungan saling - Klien mengatakan
percaya senang berkenalan
- Mengucapkan salam dengan perawat
- Memperkenalkan diri - Klien mengatakan
- Menanyakan nama klien nama panggilannya
- Menjelaskan tujuan adalah sdr.L
- Melakukan kontrak - Klien mengatakan
waktu dan tempat senang bercakap
2. Membantu orientasi realita cakap dengan perawat
3. Mendiskusikan kebutuhan - Klien mengatakan
yang tidak terpenuhi dirinya sekarang
4. Membantu klien memenuhi berada di RS
kebutuhannya - Klien mengatakan
5. Membantu klien hari ini hari selasa
memasukkannya kedalam - Klien mengatakan
jadwal harian bahwa dirinya adalah
seorang nabi
- Klien mengatakan
sering berbicara
dengan makhluk
ghaib yang
disebutnya sebagai
pengikutnya.
- Klien mengatakan
memiliki kegiatan
yang disuka seperti
berjalan-jalan
- Klien mengatakan
setiap pagi jalan-jalan
ditaman ditemani bu
dhenya
- Klien mengatakan
jalan-jalan sudah
dimasukkan kedalam
jadwal kegiatan
harian
O:
- Klien kooperatif saat
diajak berinteraksi
- Kontak mata klien
ada tetapi terkadang
melihat arah lain
- Klien tampak tenang
- Perhatian klien
kurang
- Klien mudah
teralihkan
A:
Kognitif :
- Klien mampu
mengingat nama
perawat
- Klien bersedia untuk
melakukan kegiatan
harian
Afek :
- Klien tampak tenang
- Terkadang klien
tampak acuk tak acuh
- Klien terkadang tidak
memperhatikan
pertanyaan perawat
Psikomotor :
- Klien mampu
menyebutkan kembali
nama perawat
- Klien mampu mengisi
jadwal harian
P:
Klien :Memotivasi klien
untuk lebih bersemangat agar
cepat pulih dan bisa pulang
seta memotivasi klien untuk
melakukan kegiatan yang
telah terjadwal
Perawat : Mengevaluasi SP 1
dan lanjutkan SP 2 Klien
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
MANAJEMEN KRISIS
KEPERAWATAN JIWA
Pasien : Sdr.L Ruang : 23 Psikiatri No.RM : 11411xxx

No. Tgl/jam Implementasi Evaluasi


Dx
1 29/10/18 SP 1 S:
10.00 1. Membina hubungan saling - Klien mengatakan
percaya senang berkenalan
- Mengucapkan salam dengan perawat
- Memperkenalkan diri - Klien mengatakan
- Menanyakan nama klien nama panggilannya
- Menjelaskan tujuan adalah sdr.L
- Melakukan kontrak - Klien mengatakan
waktu dan tempat mau untuk
2. Mendapatkan rasa aman dan berbincang-bincang
nyaman - Klien mengatakan
- Menjelaskan alasan senang bercakap
difiksasi cakap dengan
- Menjelaskan pada pasien perawat
syarat fiksasi dilepas - Klien mengatakan
3. Mendapatkan terapi yang tahu alasan dia
adekuat difiksasi supaya tidak
- Menjelaskan 6 benar dan kabur lagi
manfaat efek samping - Klien mengatakan
obat merasa baik saja dan
4. Membantu klien memenuhi tidak akan kabur lagi
ADL - Klien mengatakan
- Identifikasi kebutuhan ada tiga obat yang
belum terpenuhi biasa dia minum
- Membantu px memenuhi - Klien mengatakan
kebutuhan setelah minum obat
klien merasa lebih
tenang
- Klien mengatakan
setelah minum obat
merasa ngantuk
- Klien mengatakan
mampu untuk mandi
secara mandiri
- Klien mengatakan
untuk berpakaian
biasanya sedikit
dibantu keluarganya
O:
- Klien mau untuk
berjabat tangan
dengan perawat
- Klien menerima
kedatangan perawat
- Klien kooperatif saat
diajak berinteraksi
- Kontak mata klien
ada tetapi terkadang
melihat kearah lain
- Klien tampak tenang
A:
Kognitif :
- Klien mampu
mengingat nama
perawat
- Klien bersedia untuk
melakukan kegiatan
harian
Afek :
- Klien tampak tenang
- Klien kooperatif
- Kontak mata klien
ada tetapi terkadang
melihat kearah lain
- Klien terkadang acuh
tak acuh
- Klien terkadang tidak
memperhatikan
pertanyaan perawat
- Klien nampak senang
setelah berdiskusi
dengan perawat
Psikomotor :
- Klien bersedia
dibuatkan jadwal
kegiatan oleh
perawat
- Klien mampu
memenuhi ADL
dengan bantuan
minimal
P:
Perawat : Melanjutkan SP 2
Klien
Klien :Memotivasi klien
untuk lebih bersemangat
agar cepat pulih dan bisa
pulang.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
GANGGUAN PERSEPSI SENSORI
KEPERAWATAN JIWA
Pasien : Ny. S Ruang : 23 Psikiatri No.RM : 11411xxx

No. Tgl/jam Implementasi Evaluasi


Dx
1 30/10/18 SP terminasi S:
10.00 1. mengajarkan keluarga - Keluarga mengatakan “
tentang halusinasi dan apa iya, kalau halusinasi
yang harus dilakukan ketika bisa menghardiknya,
pasien mulai berhalusinasi minum obat teratur,
2. mengajarkan keluarga melanjutkan kegiatan
tentang pemenuhan kebutuhan dari RS, kontrol 1
pasien ( minum obat, ADL, minggu lagi”
maupun aktifitas positif yang O :
dilakukan pasien) - Ada kontak mata
3. meminta keluarga agar - Kooperatif
memotivasi pasien untuk - Mampu menjawab
melanjutkan kegiatan di RS pertanyaan
4. mengingatkan keluarga A:
untuk melaksanakan kontrol Kognitif :
pasien ke RS setelah pulang - Keluarga mengetahui
apa yang harus
dilakukan ketika
dirumah
Afek :
- Keluarga kooperatif
Psikomotor :
- Keluarga mampu
mengulangi kembali
apa yang telah
dijelaskan
P:
Klien :
- Memotivasi klien untuk
tetap melakukan cara
untuk mengurangi
halusinasi
- Memotivasi klien untuk
melanjutkan kegiatan
yang telah dilakukan di
RS
- Melakukan kontrol 1
minggu setelah pulang
dari RS
Perawat : hentikan intervensi

Das könnte Ihnen auch gefallen