Sie sind auf Seite 1von 1

"Aku harus bisa, demi Lisha." Ujar seorang gadis memantapkan hatinya.

Benar jika ia mundur, sia-sia


saja usaha gadis tersebut menjadi seperti sekarang ini. Berbeda 180° dengan dirinya yang asli, entah
bagaimana sebegitu cepatnya ia merubah penampilan dan sikapnya persis seperti seseorang yang
begitu berarti untuknya. Semuanya hanya demi Aalisha Gina Pranata, kembarannya sendiri. Gadis itu
pun segera bergegas pergi ke sekolah barunya, tempat ia akan menjalankan misinya.

"Papih,Mamih Sasa berangkat dulu ya takut telat" ucapnya

"Carissa Gaylene Pranata, makan dulu sarapan kamu! Papih gak mau ya hari pertama kamu sekolah
udah pingsan aja." Balas Emmanuel Pranata,ayah seorang Carissa Gaylene Pranata.

"Sasa sayang ayo sarapan dulu sedikit aja, hari ini mamih masak makanan kesukaan kamu sama Lisha
loh" ujar Zeline Pranata, ibunya.

"Mih, Lisha udah seneng di atas sana" parau gadis yang bernama asli Carissa Gaylene Pranata.

"Maafin Mamih sayang, Maaf" Zeline pun langsung mendekap erat putrinya,satu satunya miliknya
yang tersisa setelah insiden itu.

Emmanuel Pranata, sekilas terbayang akan kejadian yang telah 2 tahun berlalu. Dimana keluarga nya
hancur berantakan. Dia tidak ingin keluarga nya terus berlarut-larut dalam kesedihan itu. "Eh
Mamih, Sasa udah dong melow melow nya. Kamu mau berangkat sekarang sa? Biar Papih yang
anter"

Sasa menganggukkan kepalanya,sambil berusaha menghapus air mata yang terus menerus mengalir
dari kedua mata indahnya. “Yaudah Pih ayo aku mau berangkat sekarang aja,biar aku sarapan di
sekolah lagian sekarang belum terlalu siang ko.”

Emmanuel mengernyit bingung menyadari bahwa putrinya merubah penampilannya persis seperti
dia. “Sasa sayang, kamu serius mau ngelakuin apa yang pernah dia minta? Kamu tau kan, itu semua
bukan salah kamu sayang. Kamu gak perlu ngelakuin semua itu.”

Das könnte Ihnen auch gefallen