Sie sind auf Seite 1von 5

PENGAUDITAN II

RESUME WEEK 10
AUDIT OF THE INVENTORY AND WAREHOUSING CYCLE

Disusun oleh:
Cancelyn Shearin
Pusung
041711333144
Aurellia Karlanina

041711333158
Gabriela Magdalena
H
041711333161
Dheanisa Karenina P 041711333162

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Airlangga
FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS SERTA DOKUMEN DAN CATATAN TERKAIT
Siklus persediaan dan pergudangan dapat dianggap sebagai terdiri dari dua sistem yang terpisah
tapi tetap berkaitan erat, yang melibatkan arus fisik barang dana lainnya dengan biaya terkait.
Enam fungsi yang akan membentuk siklus persediaan dan pergudangan antara lain:
1. Memproses pesanan pembelian
2. Menerima bahan baku
3. Menyimpan bahan baku
4. Memproses barang
5. Menyimpan barang jadi
6. Mengirimkan barang jadi
7. File induk persediaan perpetual

BAGIAN AUDIT PERSEDIAAN


Tujuan audit dari siklus persediaan dan pergudangan adalah untuk menyediakan kepastian bahwa
laporan keuangan memperhitungkan secara wajar atas persediaan bahan baku, barang dalam
proses, barang jadi dan harga pokok penjualan.
Audit siklus persediaan dan pergudangan dapat dibagi menjadi lima aktivitas yang berbeda
dalam siklus, yaitu:
1. Mengakuisisi dan mencatat bahan baku, tenaga kerja dan overhead.
Terdapat 3 fungsi utama audit dalam aktivitas ini, mencakup proses pemesanan pembelian,
penerimaan bahan baku dan penyimpanan bahan baku.
2. Mentrasfer secara internal aset dan biaya
Klien memperhitungkannya dalam catatan akuntansi biaya yang independen dan diuji sebagai
bagian dari audit siklus persediaan dan pergudangan.
3. Mengirimkan barang dan mencatatat pendapatan secra biaya
Auditor harus memahami dan menguji pengendalian internal terhadap pencatatan dan
pengiriman sebagai bagian dari siklus audit tersebut.
4. Mengamati persediaan secara fisik
Auditor harus mengamati klien yang melakukan perhitungan fisik untuk menentukan persediaan
yang tercatat benar ada pada tanggal neraca dan telah dihitung secara benar.
5. Menetapkan harga dan mengkompilasi persediaan.
Pengujian biaya yang digunakan untuk menilai persediaan harus di uji untuk menentukan klien
telah mengikuti secara benar metode persediaan dan sesuai dengan PABU, hal ini merupakan
prosedur audit yang disebut pengujian harga.
PROSEDUR ANALITIS
Prosedur analitik itu penting pada audit atas persediaan dan pergudangan dan juga pada siklus
siklus lain. Tabel dibawah ini mencantumkan beberapa prosedur analitik yang umum di
pakai,dan kemungkinan salah saji yang diindikasikan jika ada fluktuasi. Beberapa dari prosedur
analitik dibawah dibahas pada silkus lainnya. Contoh adalah persentase marjin kotor.

PENGUJIAN TERINCI,PENGAMATAN FISIK,DAN AUDIT AKUNTANSI BIAYA.

 Metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo

Auditor pertama kali harus mengenali persediaan klien dengan melakukan pengecekan
terhadap fasilitas penyimpanan klien, termasuk area penerimaan barang, penyimpanan, produksi,
perencanaan, dan penyimpanan catatan. Pengecekan ini harus dipimpin oleh penyelia yang dapat
menjawab pertanyaan mengenai produksi, terutama mengenai perubahan dalam pengendalian
internal dan proses lain sejak tahun sebelumnya. Oleh karena kompleksitas dalam persediaan,
maka akan membahas dua aspek pengujian pengendalian untuk perincian saldo, pengamanan
fisik dan penetapan harga dan kompilasi.

 Observasi fisik persediaan

Poin penting dalam persyaratan PSA 07 adalah adanya perbedaan antara orang yang
melakukan pengamatan atas perhitungan fisik persediaan dan orang yang bertanggungjawab atas
perhitungannya. Klien bertanggungjawab untuk menyusun prosedur perhitungan fisik akurat atas
penyediaan dan membuat pencatatannya. Auditor bertanggungjawab mengevaluasi dan
mengamati prosedur klien termasuk melakukan pengujian perhitungn persediaan dan mengambil
kesimpulan apakah persediaan fisik sudah memadai.

 Audit Akuntansi Biaya

Sistem dan pengendalian atas akuntansi biaya bervariasi di setiap perusahaan. Lebih bervariasi
dibandingkan dengan wilayah audit lainnya, karea jenis persediaan dan tingkat kemutahiran yang
diinginkan manajemen sangat bervariasi.
OBSERVASI DAN PENGUJIAN FISIK PERSEDIAAN
Observasi penghitungan fisik merupakan prosedur pemeriksaan umum. Keikutsertaan
auditor pemeriksa dalam penghitungan fisik dan observasinya akan memberikan kepuasan dalam
menilai metode penghitungan fisik yang dilakukan dan ketaatan perusahaan atas penyajian
kuantitas serta kondisi fisik persediaan.
Apabila auditor tidak dapat melakukan observasi atsa penghitungan fisik persediaan
karena adanya pembatasan pemeriksaan, maka auditor dapat memberikan pendapat dengan
kualifikasi atau tidak memberikan pendapat sama sekali atas laporan keuangan perusahaan yang
diperiksanya.
Ada beberapa metode penghitungan fisik persediaan, antara lain:
1. Penghitungan fisik secara menyeluruh yang dilaksanakan setahun sekali pada tanggal
neraca atau pada tanggal tertentu yang dihadiri auditor.
2. Penghitungan yang berkelanjutan yang dilakukan atas seluruh persediaan sekurang-
kurangnya sekali dalam setahun
3. Penghitungan ulang atas semua seksi yang terbesar dengan menghitung sekurang-
kurangnya sekali dalam setahun untuk seksi-seksi lainnya.

Dalam Pengujian observasi fisik, bagian yang paling penting dari pengamatan atas
persediaan adalah penentuan apakah perhitungan fisik telah dilakukan sesuai dengan petunjuk-
petunjuk klien.

AUDIT ATAS PENETAPAN HARGA DAN KOMPILASI


Penetapan harga mencakup semua jenis pengujian harga satuan klien untuk menentukan
apakah hal-hal itu telah benar. Kompilasi mencakup semua pengujian atas ikhtisar dari
perhitungan fisik, hasil perkalian harga dengan kuantitas, penjumlahan dari ikhtisar persediaan,
dan penelusuran jumlah persediaan keseluruhannya ke buku besar.
Pengendalian intern kompilasi dibutuhkan untuk memberikan sarana guna memastikan
bahwa perhitungan fisik telah diikhtisarkan sebagaimana mestinya, ditetapkan harganya dengan
jumlah yang sama dengan catatan satuannya, adanya perkalian dan penjumlahan yang benar, dan
dimasukkan ke dalam buku besar dengan jumlah yang tepat.
Dalam membahas prosedur penetapan harga dan kompilasi, tujuan spesifik terhadap
pengujian rincian saldo sangat bernanfaat. Tujuan-tujuan tersebut antara lain:
1. Kelayakan secara menyeluruh yaitu saldo persediaan, rincian yang terdapat dalam daftar
persediaan dan saldo-saldo perhitungan yang berhubungan adalah layak.
2. Tujuan khusus yaitu berkaitan dengan asersi penilaian dan pengalokasian, keberadaan
dan keterjadian, serta kelengkapan.

MENGINTEGRASIKAN BERBAGAI BAGIAN DARI AUDIT INVENTARIS DAN


SIKLUS PERGUDANGAN
Ada integrasi pengujian yang dilakukan, yaitu:

1. Pengujian atas Siklus Akuisisi dan Pembayaran

2. Pengujian atas Siklus Penggajian dan Personalia

3. Pengujian atas Silkus Penjualan dan Penagihan

4. Pengujian Akuntansi Biaya

5. Persediaan Fisik, Penetapan Harga dan Kompilasi

Das könnte Ihnen auch gefallen